SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 60
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA  DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Banjarmasin, 19 Maret 2009 Desentralisasi Fiskal SOSIALISASI BAGI APARAT PENGAWAS FUNGSIONAL, PEMERIKSA, DAN PENEGAK HUKUM. KEBIJAKAN PERIMBANGAN KEUANGAN Oleh : Drs.Pramudjo, M.Soc.Sc, Direktur Dana Perimbangan, disampaikan pada:
Desentralisasi Fiskal Dasar Hukum Permasalahan Solusi Gambaran Kondisi Daerah Dana Transfer Ke Daerah Pengunaan Dana Penyaluran Dana Penyimpanan Dana Pokok Bahasan 2 1 3 4 5 6 7 8 9
Dasar Hukum UU No 41 Tahun 2008 tentang APBN 2009
Negara RI Daerah Otonomi Pembagian  Daerah Pembagian  Kewenangan Pembagian  Keuangan Desentralisasi Fiskal Money Follows Functions 1 2 3 Desentralisasi Fiskal Bagan
Permasalahan adanya ketidakseimbangan diantara daerah karena perbedaan  kondisi daerah yang tercermin dalam  penduduk, wilayah, dan keuangan
MELAYANI PENDUDUK MENGELOLA WILAYAH PELAYAN &  PE NGELOLA Hakekat Otonomi Daerah
MELAYANI PENDUDUK JUMLAH KONDISI KEGIATAN EKONOMII JUMLAH IPM PDRB PAD DBH PAJAK
MENGELOLA WILAYAH LUAS KONDISI LUAS IKK PDRB DBH SDA
PELAYAN &  PE NGELOLA PNSD GAJI PNSD
 
DJPK (EPIKD)
Solusi perlu adanya upaya menyeimbangkan kemampuan keuangan antara  Pemerintah Pusat dan daerah dan antar daerah
Pemerintah Pusat Vertical Fiscal Imbalance Horizontal Fiscal Imbalance
Pemerintah Pusat Daerah Transfer Dana
Desentralisasi Fiskal Transfer Ke Daerah Dana Perimbangan Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Perimbangan Keuangan
DANA  PERIMBANGAN DANA OTSUS DAN PENYESUAIAN DBH DAU DAK DANA OTSUS PAPUA DANA OTSUS NAD DANA TAMBAHAN INFRAS  OTSUS PAPUA  DANA TAMBAHAN  DAU UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN GURU PNSD DANA  0TSUS DANA  PENYES DBH PBB  DBH PPH DBH KEHUTANAN DBH PERT UM  DBH PERIKANAN DBH MIGAS DBH CUKAI DBH PAJAK DBH SDA DBH BPHTB  DANA TAMBAHAN INFRAS  OTSUS PAPUA BARAT  Transfer Ke Daerah DANA OTSUS PAPUA BARAT
70,45% 29,55% Rp 292,42 Triliun Rp 697,07 Triliun PROPORSI BELANJA & TRANSFER TH 2008 & 2009 69,07% 30,97 Rp 716,37 Triliun Rp 320,69 Triliun 2009 2008
Rincian Dana Perimbangan 2008 dan 2009 2009 61,39% 12,29% 14,30% 7,25% 2,56% 2,20% 58,13% 12,46% 14,26% 4,64% 2,76% 7,74% 2008
Perkembangan Dana Transfer Ke Daerah 2001 s/d 2009 TRILIUN 303,0
Perkembangan Dana Perimbangan 2001 s/d 2009
Sumber Transfer Ke Daerah 2009 58,13% 12,46% 14,26% 4,64% 2,76% 7,74% DAU :  Berasal dari  26% PDN Neto  DBH PAJAK:  Berasal dari Realisasi PNP  DBH SDA :  Berasal dari Realisasi PNBP  DOTSUS  : Berasal dari 2% DAU Nas  DPENYES  : Sebagian berasal dari Anggaran Pendidikan.  DAK :  Sebagian berasal dari anggaran pendidikan
Trilogi Dana Perimbangan DAU DBH DAK Alat Pemerata  kemampuan keuangan daerah Sumber daya alam dan sumber daya lainnya , untuk di- share  sebagian dengan daerah lainnya sebagai wujud kepedulian nasional Bantuan  untuk memperbaiki infrastruktur
DBH DAU DAK PROSES TOP- DOWN PEMERINTAH PUSAT MENGALOKASIKAN DANA  PERIMBANGAN KE DAERAH BERDASARKAN DATA  DAERAH DATA, KRITERIA, FORMULA, DAN SATUAN UKURAN DITERAPKAN SECARA KONSISITEN BELUM MEPERTIMBANGKAN USULAN DAERAH
DBH DAU DAK Pasal 10 ayat (1)  UU no.33/2004 Hubungan Antar Komponen Dana Perimbangan DANA PERIMBANGAN ALOKASINYA DALAM APBN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN SATU SAMA LAIN MASING-MASING JENIS DANA PERIMBANGAN SALING MENGISI DAN SALING MELENGKAPI
SDA DIBAGI  ANTARA PEM PUSAT DENGAN DAERAH (1) PENGHASIL,  (2) PROVINSI , (3) DAERAH TETANGGA SE PROVINSI
Prinsip Keadilan dalam pembagian SDA & sumber daya lainnya Pembagian SDA dan SDP untuk  Pemerinah Pusat dan masing-masing daerah dengan persentase tertentu ditetapkan dengan undang-undang Data Realisasi PNBP dan PNP disediakan oleh instansi yang berwenang atas PNBP dan PNP dan dilakukan rekonsiliasi sebelum dibagi Perkiraan Alokasi DBH masing-masing Daerah ditetapkan dengan PMK dan dipublikasikan Hak daerah berdasarkan realisasi dibayarkan sampai lunas
* )  DIRINCI MENJADI: 8,4%  KAB/KOTA TEMPAT WP TERDAFTAR 3,6%  KAB/KOTA DALAM PROVINSI YANG SAMA BAGI HASIL PERPAJAKAN NO. JENIS %  UNTUK DAERAH PROPORSI PROV  KAB/KOTA PENGHASIL KAB/KOTA LAIN DLM PROV UPAH PUNGUT 1. PBB 90% 16,2% 64,8%   9% 2. BPHTB 80% 16% 64%     3. PPH 20% 8%   12% *)   4. CUKAI 2% 0,6% 0,8% 0,6%
Prov Kalimantan Selatan JENIS SUMBER DAYA PAJAK YANG DIBAGIHASILKAN Pajak Bumi & Bangunan (PBB) Bea Perolehan Hak atas Tanah & Bangunan (BPHTB)  Pajak Penghasilan (PPh) Cukai Hasil Tembakau (CHT)
DBH KEHUTANAN & PERTAMBANGAN UMUM DILANJUTKAN ….. NO. JENIS BAGI HASIL % UNTUK DAERAH PORSI PROV  KAB/KOTA PENGHASIL KAB/KOTA LAIN DALAM PROV 1. KEHUTANAN               A. IHPH 80% 16% 64% -  B. PSDH 80% 16% 32% 32% C. REBOISASI 40% -  40% -  2. PERTAMBANGAN UMUM                 A.  LAND RENT KAB/KOTA PENGHASIL 80% 16% 64% -  B.  LAND RENT PROVINSI PENGHASIL 80% 80% -  -  C.  ROYALTI  KAB/KOTA PENGHASIL 80% 16% 32% 32% D.  ROYALTI  PROVINSI PENGHASIL 80% 26% -  54%
CONTINUED *)  DIBAGI RATA **)  DIBAGI RATA KEPADA DAERAH SELURUH INDONESIA ***)  HASIL DIMANFAATKAN UNTUK PENDIDIKAN DASAR DBH PERIKANAN & MINYAK BUMI NO JENIS DBH % UNTUK DAERAH  PROPORTION PROV KAB/KOTA PENGHASIL KAB/KOTA LAIN DALAM PROV YG SAMA  *) 3. PERIKANAN  **) 80%       4. MINYAK BUMI                     A.  DARI KAB/KOTA PENGHASIL 15,5%           15% 3% 6% 6% 0,5% ***) 0,1% 0,2% 0,2% B.  DARI PROVINSI PENGHASIL 15,5%           15% 5% -  10% 0,5% ***) 0,17% -  0,33%
Prov.  Kalimantan Selatan JENIS SUMBER DAYA ALAM YANG DIBAGIHASILKAN Pertambangan Umum Minyak Bumi Gas Bumi Kehutanan Perikanan
*)  DIBAGI SECARA MERATA ***)  DIALOKASIKAN UNTUK ANGGARAN PENDIDIKAN MULAI TAHUN 2009 Lanjutan … DBH GAS BUMI 5. GAS BUMI               A.  DARI KAB/KOTA PENGHASIL 30,5%           30% 6% 12% 12% 0,5% ***) 0,1% 0,2% 0,2% B. DARI PROVINSI PENGHASIL 30,5%           30% 10% -  20% 0,5% ***) 0,17% -  0,33% NO. JENIS BAGI HASIL % UNTUK DAERAH PORSI PROV  KAB/KOTA PENGHASIL KAB/KOTA LAIN DALAM PROV
DBH SDA Kehutanan - Dana Reboisasi Dikembalikan untuk pembangunan sektor kehutanan di daerah yaitu untuk penghijauan kembali. Sesuai dengan: PMK No 126/PMK.07/2007 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan DBH Kehutanan-DR Per Men Kehutanan No P.14/Menhut-V/2008 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
DBH SDA Minyak Bumi - Porsi 0,5% DBH Minyak Bumi Daerah 15,5% 15% 0,5% 3% 6% 6% 0,1% 0,2% 0,2% provinsi Daerah Penghasil Daerah lain se Prov Daerah Penghasil provinsi Daerah Penghasil Daerah lain se Prov Daerah Penghasil Untuk  mendanai program/ kegiatan pendidikan  dasar di daerah
Daerah 30,5% 30% 0,5% 6% 12% 12% 0,1% 0,2% 0,2% provinsi Daerah Penghasil Daerah lain se Prov Daerah Penghasil provinsi Daerah Penghasil Daerah lain se Prov Daerah Penghasil Untuk  mendanai program/ kegiatan pendidikan  dasar di daerah DBH SDA Gas Bumi - Porsi 0,5% DBH Gas Bumi
Prinsip Transparansi dalam pengalokasian DAU Pembagian DAU untuk masing-masing daerah dengan Formula tertentu ditetapkan dengan undang-undang Data Dasar sebagai komponen Formula DAU  disediakan oleh Lembaga Pemerintah yang berwenang di bidang statistik  Kebijakan atas Formula DAU adalah hasil kesepakatan antara Pemerintah Pusat bersama DPR yang dimuat dalam UU APBN Perhitungan alokasi per daerah diaudit oleh BPK Penetapan alokasi DAU per daerah dengan Perpres dan dipublikasikan
Prov. Sulawesi Utara 3.427,84 M
PAD DBH PJ DBH SDA PENDUDUK LUAS WILAYAH TINGKAT HARGA KONDISI MANUSIA PDRB PER KAPITA KEBUTUHAN FISKAL KEMAMPUAN FISKAL CELAH  FISKAL CELAH  FISKAL ALOKASI DASAR GAJI  PNSD DAU Bagan Komponen DAU
ALOKASI DASAR KAPASITAS FISKAL BELANJA PNSD JUMLAH PENDUDUK LUAS WILAYAH  DARAT & LAUT IKK IPM PDRB PER KAPITA PAD DBH PAJAK DBH SDA DAERAH & DEP KEU BPS DEP DAGRI & BAKOSURTANAL BPS BPS BPS DAERAH & DEPKEU DEPKEU DEPKEU TBR DAERAH & DEPKEU FORMASI PNSD MENPAN / BKN T-  ½  T-   ½   T-1 T-1 T-1 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 Jenis, waktu, dan penyedia Data Dasar DAU KEBUTUHAN FISKAL
 
Kriteria DAK Kriteria Umum Kriteria Khusus Kriteria Teknis
Prinsip Transparansi dalam perhitungan DAK Pembagian DAK untuk masing-masing daerah dengan Kriteria tertentu ditetapkan dengan undang-undang Komponen Kriteria DAK disediakan oleh Kementerian/Lembaga  yang berwenang di bidang keuangan dan infrastruktur Kebijakan atas Kriteria DAK adalah hasil kesepakatan antara Pemerintah Pusat bersama DPR yang dimuat dalam UU APBN Alokasi DAK untuk masing-masing Daerah ditetapkan dengan PMK dan dipublikasikan
Rata-rata kemampuan keuangan daerah secara nasional Kondisi Infrasttruktur yang rusak Kemampuan Keuangan Daerah Kondisi daerah DAK KONSEP KRITERIA UMUM KRITERIA KHUSUS KRITERIA TEKNIS berdasarakan peraturan Otonomi Khusus  Daerah Tertinggal Daerah Rawan Bencana dll
PELAKSANA DAK DI DAERAH No Bidang & Pelaksana di Daerah 1 Pendidikan     Komite Sekolah / Dinas Pendidikan 2 Kesehatan     Rumah Sakit / Dinas Kesehatan 3 Infrastruktur Jalan dan Jembatan     Dinas PU 4 Infrastruktur Irigasi     Dinas PU 5 Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi     Dinas PU 6 Prasarana Pemerintahan     Sekretariat Daerah 7 Kelautan dan Perikanan     Dinas Perikanan 8 Pertanian     Dinas Pertanian 9 Lingkungan Hidup     Instansi yg menangani lingkungan 10 Keluarga Berencana     Instansi yg menangani KB 11  Kehutanan     Dinas Kehutanan 12 Sarana dan Prasarana Perdesaan     Dinas Perhubungan 13 Perdagangan     Dinas Perdagangan
Kegiatan sesuai dengan bidang-bidang DAK  APBN DAK APBD 10% Pendamping
REALISASI PENYERAPAN DAK 2007 SAMPAI DENGAN TANGGAL 14 DES 2007 SISA DAK 2007 S/D AKHIR  TAHUN 2007 SISA DAK 2007 YANG AKAN DISALURKAN TH 2009
1 2 3 4 6 8 5 7 9 10 11 12 x x x Seluruh dana sudah ditarik sebelum tahun anggaran berakhir tidak setara dng prestasi pekerjaan Pekerjaan belum selesai sampai dengan akhir tahun anggaran Permasalahn umum DAK 2007 Pekerjaan terus dilaksanakan pada tahun anggaran baru Dana dipindahkan dari Rek DAK kerekening lain supaya sisanya terlihat kurang dari 10% Pekerjaan fiktif, rencana kegiatan tidak dilaksanakan tapi dana dicairkan dari Kas  Daerah PENCAIRAN DANA TDK SESUAI REALISASI FISIK DANA DIBLOKIR PER 31 DES 2007 PADA 208 REKENING A/N 152 PEMILIK PEKERJAAN FIKTIF PEKERJAAN KURANG PEKERJAAN BELUM SELESAI HASIL KEGIATAN DAK TIDAK DAPAT DIMANFAATKAN SECARA OPTIMAL
Prov Kalimantan Selatan
 
Dana Otonomi Khusus Papua NAD Diberikan kepada daerah yang dengan undang-undang ditetapkan sebagai otonomi khusus Besarnya dana masing-masing 2% dari Total DAU Nasional UU No 21 Th 2001 UU No 11 Th 2006
467 daerah 178 kppn KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN Pola Penyaluran Belanja Ke Daerah s/d 2007 SPM SP2D
510 daerah new design transfer ke daerah pusat
new design transfer ke daerah Sejak 2 Januari 2008 Penyaluran langsung dari Kas Negara ke Kas Daerah, (daerah tidak perlu mengajukan tagihan/permintaan) Dikaitkan dengan kinerja daerah dalam menyelesaiakn Perda APBD dan meyampaikan Laporan Penyerapan Ditujukan untuk mempercpat penyaluran dana ke daerah dan mempercepat pelaksanaan APBD, dan mengurangi besarnya  sisa dana  APBD yang tidak terserap
MINGGUAN SETIAP Jum’at SE-PER DUA BELAS SETIAP BULAN Penyaluran Dana Transfer Ke Daerah NO TRANSFER TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 Tahun Depan 1 DBH SDA 20% 20% Realisasi – (T1+T2) Realisasi – (T3) Kekurangannya 2 DBH PBB/BPHTB 3 DBH PPH 20% 20% 20% Prognosa – (T1+T2+T3) 4 DAU 5 DAK 30% 45 % 25 % 6 OTSUS 15% 30% 40% 15%
DAK DAU DBH DEKON PAD TP Sumber Pendanaan Provinsi Transfer K / L PROV
DAK DAU DBH DANA PROV PAD TP Sumber Pendanaan Kab/Kota Transfer K / L Prov Kab/Kota
DAK DAU DBH DANA PROV PAD Dekon  & TP Penyimpanan & Pencatatan Dana Trasnfer ke Daerah Rekening Kas Daerah pada Bank Pemerintah Dicatat dalam APBD Tidak Masuk Rekening Kas Daerah Tidak dicatat dalam APBD
pengunaan Dana Transfer Ke Daerah Block Grant Specific Grant Dana Transfer yang sifatnya Block Grant (DBH Pajak kecuali DBH Cukai, DBH SDA kecuali DBH SDA  Reboisasi, dan DAU) digunakan untuk mendanai kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah Dana Transfer yang sifatnya Specific Grant (DBH Cukai, DBH SDA Reboisasi, dan DAK) digunakan untuk mendanai kegiatan sesuai dengan sifat kekhususannya
Specific Grant DBH SDA Kehutanan Migas DBH  PAJAK Cukai HT DAK 13 Bidang
Selesai   Terima Kasih Atas Perhatiannya Alamat : Gd. D Lantai 16 Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 Telp. 021-350 9442 Faks: 021-350 9443 Website:  www.djpk.depkeu.go.id E-mail: info@djpk.depkeu.go.id Silahkan mengunjungi website kami:

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalSri Wahyuni
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...Jonh Boekorsjom
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Arthur Semseviera Rontini
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesDadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Dadang Solihin
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Dadang Solihin
 
Hubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintahHubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintahDahlan Tampubolon
 
Ekonomi Politik Bhn Ajar
Ekonomi Politik Bhn AjarEkonomi Politik Bhn Ajar
Ekonomi Politik Bhn Ajarguest0b95bd
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalSugeng Budiharsono
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiSugeng Budiharsono
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPSEKP - UGM
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahmohamad amsanudin
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanYuca Siahaan
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahSujatmiko Wibowo
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomimsahuleka
 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahDadang Solihin
 

Was ist angesagt? (20)

Pembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi LokalPembangunan Ekonomi Lokal
Pembangunan Ekonomi Lokal
 
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
pentiingnya data & informasi bagi perencanaan pembangunan di Provinsi Papua, ...
 
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
 
Paradigma Pembangunan
Paradigma PembangunanParadigma Pembangunan
Paradigma Pembangunan
 
konsep ekonomi regional
konsep ekonomi regionalkonsep ekonomi regional
konsep ekonomi regional
 
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan ProsesPerencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
Perencanaan Pembangunan Daerah: Konsep, Strategi, Tahapan, dan Proses
 
Pembiayaan daerah
Pembiayaan daerahPembiayaan daerah
Pembiayaan daerah
 
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
Perencanaan Pembangunan dengan Pendekatan Politik Berorientasi pada Kepenting...
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak imanPembangunan regional mteri pak iman
Pembangunan regional mteri pak iman
 
Hubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintahHubungan keuangan antar pemerintah
Hubungan keuangan antar pemerintah
 
Ekonomi Politik Bhn Ajar
Ekonomi Politik Bhn AjarEkonomi Politik Bhn Ajar
Ekonomi Politik Bhn Ajar
 
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regionalBeberapa analisis dalam ekonomi regional
Beberapa analisis dalam ekonomi regional
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerahPpt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
Ppt tugas 7 pembangunan ekonomi daerah
 
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunanBeberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
Beberapa pertanyaan dalam perencanaan pembangunan
 
Pengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan DaerahPengelolaan Keuangan Daerah
Pengelolaan Keuangan Daerah
 
Teori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan EkonomiTeori Pertumbuhan Ekonomi
Teori Pertumbuhan Ekonomi
 
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan DaerahPengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
Pengembangan Investasi bagi Pembangunan Daerah
 

Ähnlich wie Desentralisasi Fiskal

Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008rakhmadise
 
Potensi Pendanaan Program Sanitasi
Potensi Pendanaan Program SanitasiPotensi Pendanaan Program Sanitasi
Potensi Pendanaan Program Sanitasiinfosanitasi
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK FisikAhmad Abdul Haq
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK FisikAhmad Abdul Haq
 
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdfErickTanalepy
 
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Operator Warnet Vast Raha
 
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Operator Warnet Vast Raha
 
Pajak Air Permukaan
Pajak Air Permukaan Pajak Air Permukaan
Pajak Air Permukaan Andes Asmuni
 
Kendala Dan Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan 2009
Kendala Dan Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan 2009Kendala Dan Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan 2009
Kendala Dan Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan 2009khoiril anwar
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdBAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
Paparan dirjen alokasi dana desa (fix)3
Paparan dirjen   alokasi dana desa (fix)3Paparan dirjen   alokasi dana desa (fix)3
Paparan dirjen alokasi dana desa (fix)3Rooy John
 
PAPARAN PKP edit.pptx
PAPARAN PKP  edit.pptxPAPARAN PKP  edit.pptx
PAPARAN PKP edit.pptxIsmailSSiMSi
 
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...aryoirhamna1
 
BAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003.ppt
BAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003.pptBAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003.ppt
BAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003.ppternis aisyah
 
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editPrin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editMohammad Subhan
 
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0Pandu Widiarto
 
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...Agus Nurwahyudi
 

Ähnlich wie Desentralisasi Fiskal (20)

Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
 
Potensi Pendanaan Program Sanitasi
Potensi Pendanaan Program SanitasiPotensi Pendanaan Program Sanitasi
Potensi Pendanaan Program Sanitasi
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
#1 Kebijakan Penyaluran DF DD.pdf
 
Kebijakan dana-bagi-hasil-2021
Kebijakan dana-bagi-hasil-2021Kebijakan dana-bagi-hasil-2021
Kebijakan dana-bagi-hasil-2021
 
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
 
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012Kemendagri   kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
Kemendagri kebijakan pengelolaan dak perdagangan dlm apbd jan 2012
 
Pajak Air Permukaan
Pajak Air Permukaan Pajak Air Permukaan
Pajak Air Permukaan
 
Kendala Dan Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan 2009
Kendala Dan Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan 2009Kendala Dan Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan 2009
Kendala Dan Capaian Program Penanggulangan Kemiskinan 2009
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
 
Paparan dirjen alokasi dana desa (fix)3
Paparan dirjen   alokasi dana desa (fix)3Paparan dirjen   alokasi dana desa (fix)3
Paparan dirjen alokasi dana desa (fix)3
 
PAPARAN PKP edit.pptx
PAPARAN PKP  edit.pptxPAPARAN PKP  edit.pptx
PAPARAN PKP edit.pptx
 
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
Belanja-Berkualitas-dan-Penguatan-Kapasitas-Belanja-Daerah-Final-converted-co...
 
BAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003.ppt
BAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003.pptBAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003.ppt
BAHAN_AJAR_DEPUTI_IV_MS2003.ppt
 
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final editPrin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
Prin penganggaran dan pertanggungjawaban apbd kpd pemdes final edit
 
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
Paparan rancangan rkpd provinsi banten pada musrenbang kabupaten tangerang~0
 
Kua2012
Kua2012Kua2012
Kua2012
 
Rekonsiliasi BPJS.pptx
Rekonsiliasi BPJS.pptxRekonsiliasi BPJS.pptx
Rekonsiliasi BPJS.pptx
 
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
Kebijakan DAK Bidang Infrastruktur dan Protret Pelaksanaan DAK Kalimantan Sel...
 

Kürzlich hochgeladen

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Kürzlich hochgeladen (20)

AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Desentralisasi Fiskal

  • 1. DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN Banjarmasin, 19 Maret 2009 Desentralisasi Fiskal SOSIALISASI BAGI APARAT PENGAWAS FUNGSIONAL, PEMERIKSA, DAN PENEGAK HUKUM. KEBIJAKAN PERIMBANGAN KEUANGAN Oleh : Drs.Pramudjo, M.Soc.Sc, Direktur Dana Perimbangan, disampaikan pada:
  • 2. Desentralisasi Fiskal Dasar Hukum Permasalahan Solusi Gambaran Kondisi Daerah Dana Transfer Ke Daerah Pengunaan Dana Penyaluran Dana Penyimpanan Dana Pokok Bahasan 2 1 3 4 5 6 7 8 9
  • 3. Dasar Hukum UU No 41 Tahun 2008 tentang APBN 2009
  • 4. Negara RI Daerah Otonomi Pembagian Daerah Pembagian Kewenangan Pembagian Keuangan Desentralisasi Fiskal Money Follows Functions 1 2 3 Desentralisasi Fiskal Bagan
  • 5. Permasalahan adanya ketidakseimbangan diantara daerah karena perbedaan kondisi daerah yang tercermin dalam penduduk, wilayah, dan keuangan
  • 6. MELAYANI PENDUDUK MENGELOLA WILAYAH PELAYAN & PE NGELOLA Hakekat Otonomi Daerah
  • 7. MELAYANI PENDUDUK JUMLAH KONDISI KEGIATAN EKONOMII JUMLAH IPM PDRB PAD DBH PAJAK
  • 8. MENGELOLA WILAYAH LUAS KONDISI LUAS IKK PDRB DBH SDA
  • 9. PELAYAN & PE NGELOLA PNSD GAJI PNSD
  • 10.  
  • 12. Solusi perlu adanya upaya menyeimbangkan kemampuan keuangan antara Pemerintah Pusat dan daerah dan antar daerah
  • 13. Pemerintah Pusat Vertical Fiscal Imbalance Horizontal Fiscal Imbalance
  • 14. Pemerintah Pusat Daerah Transfer Dana
  • 15. Desentralisasi Fiskal Transfer Ke Daerah Dana Perimbangan Dana Otonomi Khusus Dana Penyesuaian Perimbangan Keuangan
  • 16. DANA PERIMBANGAN DANA OTSUS DAN PENYESUAIAN DBH DAU DAK DANA OTSUS PAPUA DANA OTSUS NAD DANA TAMBAHAN INFRAS OTSUS PAPUA DANA TAMBAHAN DAU UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN GURU PNSD DANA 0TSUS DANA PENYES DBH PBB DBH PPH DBH KEHUTANAN DBH PERT UM DBH PERIKANAN DBH MIGAS DBH CUKAI DBH PAJAK DBH SDA DBH BPHTB DANA TAMBAHAN INFRAS OTSUS PAPUA BARAT Transfer Ke Daerah DANA OTSUS PAPUA BARAT
  • 17. 70,45% 29,55% Rp 292,42 Triliun Rp 697,07 Triliun PROPORSI BELANJA & TRANSFER TH 2008 & 2009 69,07% 30,97 Rp 716,37 Triliun Rp 320,69 Triliun 2009 2008
  • 18. Rincian Dana Perimbangan 2008 dan 2009 2009 61,39% 12,29% 14,30% 7,25% 2,56% 2,20% 58,13% 12,46% 14,26% 4,64% 2,76% 7,74% 2008
  • 19. Perkembangan Dana Transfer Ke Daerah 2001 s/d 2009 TRILIUN 303,0
  • 21. Sumber Transfer Ke Daerah 2009 58,13% 12,46% 14,26% 4,64% 2,76% 7,74% DAU : Berasal dari 26% PDN Neto DBH PAJAK: Berasal dari Realisasi PNP DBH SDA : Berasal dari Realisasi PNBP DOTSUS : Berasal dari 2% DAU Nas DPENYES : Sebagian berasal dari Anggaran Pendidikan. DAK : Sebagian berasal dari anggaran pendidikan
  • 22. Trilogi Dana Perimbangan DAU DBH DAK Alat Pemerata kemampuan keuangan daerah Sumber daya alam dan sumber daya lainnya , untuk di- share sebagian dengan daerah lainnya sebagai wujud kepedulian nasional Bantuan untuk memperbaiki infrastruktur
  • 23. DBH DAU DAK PROSES TOP- DOWN PEMERINTAH PUSAT MENGALOKASIKAN DANA PERIMBANGAN KE DAERAH BERDASARKAN DATA DAERAH DATA, KRITERIA, FORMULA, DAN SATUAN UKURAN DITERAPKAN SECARA KONSISITEN BELUM MEPERTIMBANGKAN USULAN DAERAH
  • 24. DBH DAU DAK Pasal 10 ayat (1) UU no.33/2004 Hubungan Antar Komponen Dana Perimbangan DANA PERIMBANGAN ALOKASINYA DALAM APBN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN SATU SAMA LAIN MASING-MASING JENIS DANA PERIMBANGAN SALING MENGISI DAN SALING MELENGKAPI
  • 25. SDA DIBAGI ANTARA PEM PUSAT DENGAN DAERAH (1) PENGHASIL, (2) PROVINSI , (3) DAERAH TETANGGA SE PROVINSI
  • 26. Prinsip Keadilan dalam pembagian SDA & sumber daya lainnya Pembagian SDA dan SDP untuk Pemerinah Pusat dan masing-masing daerah dengan persentase tertentu ditetapkan dengan undang-undang Data Realisasi PNBP dan PNP disediakan oleh instansi yang berwenang atas PNBP dan PNP dan dilakukan rekonsiliasi sebelum dibagi Perkiraan Alokasi DBH masing-masing Daerah ditetapkan dengan PMK dan dipublikasikan Hak daerah berdasarkan realisasi dibayarkan sampai lunas
  • 27. * ) DIRINCI MENJADI: 8,4% KAB/KOTA TEMPAT WP TERDAFTAR 3,6% KAB/KOTA DALAM PROVINSI YANG SAMA BAGI HASIL PERPAJAKAN NO. JENIS % UNTUK DAERAH PROPORSI PROV KAB/KOTA PENGHASIL KAB/KOTA LAIN DLM PROV UPAH PUNGUT 1. PBB 90% 16,2% 64,8%   9% 2. BPHTB 80% 16% 64%     3. PPH 20% 8%   12% *)   4. CUKAI 2% 0,6% 0,8% 0,6%
  • 28. Prov Kalimantan Selatan JENIS SUMBER DAYA PAJAK YANG DIBAGIHASILKAN Pajak Bumi & Bangunan (PBB) Bea Perolehan Hak atas Tanah & Bangunan (BPHTB) Pajak Penghasilan (PPh) Cukai Hasil Tembakau (CHT)
  • 29. DBH KEHUTANAN & PERTAMBANGAN UMUM DILANJUTKAN ….. NO. JENIS BAGI HASIL % UNTUK DAERAH PORSI PROV KAB/KOTA PENGHASIL KAB/KOTA LAIN DALAM PROV 1. KEHUTANAN               A. IHPH 80% 16% 64% - B. PSDH 80% 16% 32% 32% C. REBOISASI 40% - 40% - 2. PERTAMBANGAN UMUM                 A. LAND RENT KAB/KOTA PENGHASIL 80% 16% 64% - B. LAND RENT PROVINSI PENGHASIL 80% 80% - - C. ROYALTI KAB/KOTA PENGHASIL 80% 16% 32% 32% D. ROYALTI PROVINSI PENGHASIL 80% 26% - 54%
  • 30. CONTINUED *) DIBAGI RATA **) DIBAGI RATA KEPADA DAERAH SELURUH INDONESIA ***) HASIL DIMANFAATKAN UNTUK PENDIDIKAN DASAR DBH PERIKANAN & MINYAK BUMI NO JENIS DBH % UNTUK DAERAH PROPORTION PROV KAB/KOTA PENGHASIL KAB/KOTA LAIN DALAM PROV YG SAMA *) 3. PERIKANAN **) 80%       4. MINYAK BUMI                     A. DARI KAB/KOTA PENGHASIL 15,5%           15% 3% 6% 6% 0,5% ***) 0,1% 0,2% 0,2% B. DARI PROVINSI PENGHASIL 15,5%           15% 5% - 10% 0,5% ***) 0,17% - 0,33%
  • 31. Prov. Kalimantan Selatan JENIS SUMBER DAYA ALAM YANG DIBAGIHASILKAN Pertambangan Umum Minyak Bumi Gas Bumi Kehutanan Perikanan
  • 32. *) DIBAGI SECARA MERATA ***) DIALOKASIKAN UNTUK ANGGARAN PENDIDIKAN MULAI TAHUN 2009 Lanjutan … DBH GAS BUMI 5. GAS BUMI               A. DARI KAB/KOTA PENGHASIL 30,5%           30% 6% 12% 12% 0,5% ***) 0,1% 0,2% 0,2% B. DARI PROVINSI PENGHASIL 30,5%           30% 10% - 20% 0,5% ***) 0,17% - 0,33% NO. JENIS BAGI HASIL % UNTUK DAERAH PORSI PROV KAB/KOTA PENGHASIL KAB/KOTA LAIN DALAM PROV
  • 33. DBH SDA Kehutanan - Dana Reboisasi Dikembalikan untuk pembangunan sektor kehutanan di daerah yaitu untuk penghijauan kembali. Sesuai dengan: PMK No 126/PMK.07/2007 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan DBH Kehutanan-DR Per Men Kehutanan No P.14/Menhut-V/2008 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
  • 34. DBH SDA Minyak Bumi - Porsi 0,5% DBH Minyak Bumi Daerah 15,5% 15% 0,5% 3% 6% 6% 0,1% 0,2% 0,2% provinsi Daerah Penghasil Daerah lain se Prov Daerah Penghasil provinsi Daerah Penghasil Daerah lain se Prov Daerah Penghasil Untuk mendanai program/ kegiatan pendidikan dasar di daerah
  • 35. Daerah 30,5% 30% 0,5% 6% 12% 12% 0,1% 0,2% 0,2% provinsi Daerah Penghasil Daerah lain se Prov Daerah Penghasil provinsi Daerah Penghasil Daerah lain se Prov Daerah Penghasil Untuk mendanai program/ kegiatan pendidikan dasar di daerah DBH SDA Gas Bumi - Porsi 0,5% DBH Gas Bumi
  • 36. Prinsip Transparansi dalam pengalokasian DAU Pembagian DAU untuk masing-masing daerah dengan Formula tertentu ditetapkan dengan undang-undang Data Dasar sebagai komponen Formula DAU disediakan oleh Lembaga Pemerintah yang berwenang di bidang statistik Kebijakan atas Formula DAU adalah hasil kesepakatan antara Pemerintah Pusat bersama DPR yang dimuat dalam UU APBN Perhitungan alokasi per daerah diaudit oleh BPK Penetapan alokasi DAU per daerah dengan Perpres dan dipublikasikan
  • 37. Prov. Sulawesi Utara 3.427,84 M
  • 38. PAD DBH PJ DBH SDA PENDUDUK LUAS WILAYAH TINGKAT HARGA KONDISI MANUSIA PDRB PER KAPITA KEBUTUHAN FISKAL KEMAMPUAN FISKAL CELAH FISKAL CELAH FISKAL ALOKASI DASAR GAJI PNSD DAU Bagan Komponen DAU
  • 39. ALOKASI DASAR KAPASITAS FISKAL BELANJA PNSD JUMLAH PENDUDUK LUAS WILAYAH DARAT & LAUT IKK IPM PDRB PER KAPITA PAD DBH PAJAK DBH SDA DAERAH & DEP KEU BPS DEP DAGRI & BAKOSURTANAL BPS BPS BPS DAERAH & DEPKEU DEPKEU DEPKEU TBR DAERAH & DEPKEU FORMASI PNSD MENPAN / BKN T- ½ T- ½ T-1 T-1 T-1 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 T-2 Jenis, waktu, dan penyedia Data Dasar DAU KEBUTUHAN FISKAL
  • 40.  
  • 41. Kriteria DAK Kriteria Umum Kriteria Khusus Kriteria Teknis
  • 42. Prinsip Transparansi dalam perhitungan DAK Pembagian DAK untuk masing-masing daerah dengan Kriteria tertentu ditetapkan dengan undang-undang Komponen Kriteria DAK disediakan oleh Kementerian/Lembaga yang berwenang di bidang keuangan dan infrastruktur Kebijakan atas Kriteria DAK adalah hasil kesepakatan antara Pemerintah Pusat bersama DPR yang dimuat dalam UU APBN Alokasi DAK untuk masing-masing Daerah ditetapkan dengan PMK dan dipublikasikan
  • 43. Rata-rata kemampuan keuangan daerah secara nasional Kondisi Infrasttruktur yang rusak Kemampuan Keuangan Daerah Kondisi daerah DAK KONSEP KRITERIA UMUM KRITERIA KHUSUS KRITERIA TEKNIS berdasarakan peraturan Otonomi Khusus Daerah Tertinggal Daerah Rawan Bencana dll
  • 44. PELAKSANA DAK DI DAERAH No Bidang & Pelaksana di Daerah 1 Pendidikan  Komite Sekolah / Dinas Pendidikan 2 Kesehatan  Rumah Sakit / Dinas Kesehatan 3 Infrastruktur Jalan dan Jembatan  Dinas PU 4 Infrastruktur Irigasi  Dinas PU 5 Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi  Dinas PU 6 Prasarana Pemerintahan  Sekretariat Daerah 7 Kelautan dan Perikanan  Dinas Perikanan 8 Pertanian  Dinas Pertanian 9 Lingkungan Hidup  Instansi yg menangani lingkungan 10 Keluarga Berencana  Instansi yg menangani KB 11 Kehutanan  Dinas Kehutanan 12 Sarana dan Prasarana Perdesaan  Dinas Perhubungan 13 Perdagangan  Dinas Perdagangan
  • 45. Kegiatan sesuai dengan bidang-bidang DAK APBN DAK APBD 10% Pendamping
  • 46. REALISASI PENYERAPAN DAK 2007 SAMPAI DENGAN TANGGAL 14 DES 2007 SISA DAK 2007 S/D AKHIR TAHUN 2007 SISA DAK 2007 YANG AKAN DISALURKAN TH 2009
  • 47. 1 2 3 4 6 8 5 7 9 10 11 12 x x x Seluruh dana sudah ditarik sebelum tahun anggaran berakhir tidak setara dng prestasi pekerjaan Pekerjaan belum selesai sampai dengan akhir tahun anggaran Permasalahn umum DAK 2007 Pekerjaan terus dilaksanakan pada tahun anggaran baru Dana dipindahkan dari Rek DAK kerekening lain supaya sisanya terlihat kurang dari 10% Pekerjaan fiktif, rencana kegiatan tidak dilaksanakan tapi dana dicairkan dari Kas Daerah PENCAIRAN DANA TDK SESUAI REALISASI FISIK DANA DIBLOKIR PER 31 DES 2007 PADA 208 REKENING A/N 152 PEMILIK PEKERJAAN FIKTIF PEKERJAAN KURANG PEKERJAAN BELUM SELESAI HASIL KEGIATAN DAK TIDAK DAPAT DIMANFAATKAN SECARA OPTIMAL
  • 49.  
  • 50. Dana Otonomi Khusus Papua NAD Diberikan kepada daerah yang dengan undang-undang ditetapkan sebagai otonomi khusus Besarnya dana masing-masing 2% dari Total DAU Nasional UU No 21 Th 2001 UU No 11 Th 2006
  • 51. 467 daerah 178 kppn KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN KPPN Pola Penyaluran Belanja Ke Daerah s/d 2007 SPM SP2D
  • 52. 510 daerah new design transfer ke daerah pusat
  • 53. new design transfer ke daerah Sejak 2 Januari 2008 Penyaluran langsung dari Kas Negara ke Kas Daerah, (daerah tidak perlu mengajukan tagihan/permintaan) Dikaitkan dengan kinerja daerah dalam menyelesaiakn Perda APBD dan meyampaikan Laporan Penyerapan Ditujukan untuk mempercpat penyaluran dana ke daerah dan mempercepat pelaksanaan APBD, dan mengurangi besarnya sisa dana APBD yang tidak terserap
  • 54. MINGGUAN SETIAP Jum’at SE-PER DUA BELAS SETIAP BULAN Penyaluran Dana Transfer Ke Daerah NO TRANSFER TW-1 TW-2 TW-3 TW-4 Tahun Depan 1 DBH SDA 20% 20% Realisasi – (T1+T2) Realisasi – (T3) Kekurangannya 2 DBH PBB/BPHTB 3 DBH PPH 20% 20% 20% Prognosa – (T1+T2+T3) 4 DAU 5 DAK 30% 45 % 25 % 6 OTSUS 15% 30% 40% 15%
  • 55. DAK DAU DBH DEKON PAD TP Sumber Pendanaan Provinsi Transfer K / L PROV
  • 56. DAK DAU DBH DANA PROV PAD TP Sumber Pendanaan Kab/Kota Transfer K / L Prov Kab/Kota
  • 57. DAK DAU DBH DANA PROV PAD Dekon & TP Penyimpanan & Pencatatan Dana Trasnfer ke Daerah Rekening Kas Daerah pada Bank Pemerintah Dicatat dalam APBD Tidak Masuk Rekening Kas Daerah Tidak dicatat dalam APBD
  • 58. pengunaan Dana Transfer Ke Daerah Block Grant Specific Grant Dana Transfer yang sifatnya Block Grant (DBH Pajak kecuali DBH Cukai, DBH SDA kecuali DBH SDA Reboisasi, dan DAU) digunakan untuk mendanai kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah Dana Transfer yang sifatnya Specific Grant (DBH Cukai, DBH SDA Reboisasi, dan DAK) digunakan untuk mendanai kegiatan sesuai dengan sifat kekhususannya
  • 59. Specific Grant DBH SDA Kehutanan Migas DBH PAJAK Cukai HT DAK 13 Bidang
  • 60. Selesai Terima Kasih Atas Perhatiannya Alamat : Gd. D Lantai 16 Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 Telp. 021-350 9442 Faks: 021-350 9443 Website: www.djpk.depkeu.go.id E-mail: info@djpk.depkeu.go.id Silahkan mengunjungi website kami: