1. join facebook.com/suryaonline
hal
2
DIGITAL NEWSPAPER
edisipagisurabaya.tribunnews.com surya.co.id | RABU, 09 OKTOBER 2013 | Terbit 2 halaman
follow @portalsurya
Spirit Baru Jawa Timur
F1 “Terancam”
Dominasi
Vettel
SURABAYA, SURYA-Thriller
ruang angkasa yang dipro-
duksi Warner Bros, “Gravi-
ty”, melesat ke puncak box
office pada pekan pembu-
kanya, sekaligus mencatat
rekor pemasukkan tertinggi.
Film arahan sutradara
Alfonso Cuarón yang
berkisah tentang dua
astronot (diperankan oleh
Sandra Bullock dan George
Clooney) telah meraup 55,6
juta dolar AS atau rekor
tertinggi untuk film-film
yang dirilis Oktober ini,
lapor majalah Variety.
“Orang yang tahun
ini tak pernah pergi ke
bioskop atau hanya melihat
satu atau dua film dalam
setahun, akan menonton
‘Gravity,’” kata kepala
distribusi domestik Warner
Bros Dan Fellman dalam
wawancara dengan The
Hollywood Reporter. “Dalam
dua hari, film ini telah men-
jadi fenomena budaya.”
Penyumbang untuk
tercapainya rekor raupan
keuntungan pada pekan
pembuka ini berasal dari
bioskop-bioskop format besar
IMAX yang menarik keuntungan
sebesar 11,2 juta dolar AS dan
27,4 juta dolar AS dari bioskop-
bioskop internasional, dipimpin
Rusia, Jerman dan Australia.
Dari dalam negeri sendiri, 80
persen berasal dari bioskop 3D
(di luar negeri 70 persen).
“Banyak
orang yang
sedang
tumbuh pergi
menyaksikan
dokumenter-
dokumenter
ruang angkasa
IMAX seperti
‘Space Station’
dan ‘Hubble
3D’ untuk
menonton
film ini juga
di IMAX,” kata
Greg Foster,
ketua dan
presiden IMAX
Entertainment.
Dipuji Astro-
not
Rekor box
office untuk
pembukaan Ok-
tober selama
ini dipegang
“Paranormal
Activity 3” pada 2011 yang
mengeduk 52,6 juta dolar AS
pada pekan pertamanya.
“Gravity” juga melampaui
dua film yang dibintangi
dua pemeran utama thriller
ruang angkasa itu, yaitu “The
Heat” yang dibintangi Sandra
Bullock (39,1 juta dolar AS)
dan “Batman & Robin” yang
dibintangi George Clooney
(42,9 juta dolar AS).
“Gravity” adalah film kedua
Cuarón yang mencetak sukses
pada pekan pembukanya se-
telah
“Harry Potter and
the Prisoner of Azkaban”
yang juga diproduseri David
Heynman.
Film ini dipuji di mana-
mana, di antaranya Rotten
Tomatoes yang menyebut
“Gravity” 98 persen “fresh”
berdasarkan 216 kritik, sedang-
kan 91 persen pembaca
situs ini menyebut menyu-
kai film tersebut.
“Begitu kredit film ta-
yang, Anda akan mendapati
diri Anda membayangkan
peluncur ruang angkasa
sesungguhnya seperti
yang Anda sudah lihat
atau menyaksikan orang
berjalan di bulan, dan
mengenang dengan takjub
betapa manusia mampu
mengembangkan teknologi
untuk mengeksplorasi ruang
angkasa,” tulis Jocelyn
Noveck dalam tinjauannya
untuk Associated Press.
Para astronot juga
memuji film ini. Astronot
Buzz Aldrin yang berjalan di
bulan menulis di Hollywood
Reporter bahwa dia amat
sangat terkesan dengan film
ini.
Astronot Tom Jones yang
mengakui menyukai adegan
karakter yang dimainkan
Bullock dan Clooney berja-
lan di ruang angkasa dari
pesawat antariksa, memberi
saran untuk Popular Mechanics,
“tontonlah ‘Gravity’ dan
Anda akan tahu
mengapa para
astronot berani
mendaftar lagi
untuk peluncur-
an berikutnya.”
Cady
Coleman yang
pernah berada
di Stasiun
Ruang Angkasa
Internasional
pada 2010
ketika
memberi ma-
sukan kepada
Bullock dalam
memotret
pribadi
seorang
astronot,
berkata kepa-
da collectSPACE bahwa film itu
telah membawa penontonnya
ke ruang angkasa.
“Apa yang dilakukan (Gra-
vity),” kata Coleman, “adalah
membawa segerombolan ma-
nusia di Bumi ke antariksa, dan
mereka menjadi para astronot
yang sesungguhnya.”
GravityGuncangDuniaFilm
2. join facebook.com/suryaonline follow @portalsurya
RABU, 09 OKTOBER 2013 | surya.co.id | surabaya.tribunnews.com2
SURABAYA, SURYA-Lewis Ha-
milton gagal bersaing dengan
Sebastian Vettel, paling tidak
dalam empat seri terakhir
Formula 1 musim ini. Dia pun
melancarakan serangan lain
pada Vettel. Menurutnya,
kemenangan beruntun Vettel
telah membuat penonton
bosan dan tertidur di depan
televisi.
Vettel meraih kemenangan
keempat beruntunnya, setelah
berhasil finis pertama pada
GP Korea yang berlangsung di
Sirkuit Korea International di
Yeongam, akhir pekan kemarin.
Pebalap Jerman tersebut kini
memimpin klasemen dengan
272 poin, atau 77 lebih banyak
dari Fernando Alonso yang
berada di urutan dua.
Jika Vettel juara lagi pada
seri ke-15 di Jepang, akhir
pekan nanti, sementara Alonso
finis kesembilan atau kurang,
perburuan gelar juara dunia
musim ini berakhir sudah.
Apapun hasil di empat balapan
berikutnya tak akan mengubah
fakta bahwa Vettel sudah
menjadi juara dunia.
“Dia sudah menang,” kata
Hamilton yang finis kelima
pada GP Korea. “Kecuali jika
dia tidak finis sama sekali di
sisa musim, atau andai kata
terjadi demikian pun, dia
masih mungkin jadi juara
dunia.”
“Saya pribadi merasa (tidak
bagus) untuk penonton, karena
saya ingat pada masa ketika
Michael Schumacher selalu
menang. Saya ingat bangun
pagi untuk menonton start
balapan lalu mulai tertidur,
lalu bangun lagi pada akhir
balapan karena saya sudah
tahu apa yang akan terjadi.
Saya cukup yakin banyak
orang yang melakukan itu
sekarang,” lanjut pebalap
Mercedes tersebut.
Schumacher meraih gelar
juara dunia selama lima
musim berturut-turut bersama
Ferrari, pada 2000-2004. Dia
juga memenangi 11 seri pada
musim 2002. Saat penggemar
di Jerman dan Italia selalu
menginginkan Schumacher
dan Ferrari menang, banyak
pihak lain yang mengingingkan
persaingan lebih ketat. Bebe-
rapa media bahkan menyebut
Formula One dengan “Formula
Yawn”.
Hamilton baru memenangi
satu balapan musim ini, di
Hongaria. Sementara Vettel
sudah menang delapan kali,
dari total 14 balapan. Ini ada-
lah penampilan paling dominan
Vettel sejak 2011. Pebalap
26 tahun tersebut merupakan
pemegang gelar juara dunia
dalam tiga musim terakhir.
Namun, Vettel menolak
membicarakan peluang gelar
berikutnya. “Kami tidak per-
nah meramalkan masa depan
dan membicarakan masa lalu”,
ujar Vettel yang kerap menang
di GP Jepang dalam empat
tahun terakhir. “Masih ada lima
balapan dan 125 poin yang
diperebutkan. Saya tidak boleh
merasa terlalu yakin.”
Alonso juga belum bersedia
untuk menyerah begitu saja.
Ia bersikeras tim Ferrari akan
berjuang untuk bisa finis
di urutan kedua dalam tim
konstruksi terbaik. “Kami tidak
bisa mengharapkan keajaiban
antara sekarang dan akhir
musim balapan. Peringkat
dua di klasemen konstruktor
sepertinya target yang lebih
realistis.”
Sementara Vettel menolak
membahas kemungkinan gelar
juara, bos tim Red Bull Chris-
tian Horner mengatakan nama
Vettel berhak untuk disamakan
dengan atlet-atlet terbaik
dalam sejarah olahraga. Vettel
telah memenangkan 34 dari
115 balapan F1 dalam karirnya.
“Jika ia menang empat gelar
juara dunia secara berturut-tu-
rut, maka orang harus menya-
makannya dengan Fangio dan
Schumacher.”(kompas)
F1“Terancam”DominasiVettel