Tugas kelompok ini membahas definisi belajar gerak dan batasannya. Belajar gerak didefinisikan sebagai proses perubahan tingkah laku akibat latihan yang menghasilkan kemampuan baru yang relatif permanen. Unsur-unsurnya meliputi proses, hasil berupa kemampuan merespon, kemampuan yang melekat, dan dihasilkan oleh latihan. Manfaatnya antara lain memperoleh kemampuan baru dan meningkatkan koordinasi gerak.
1. TUGAS KELOMPOK MOTORIK
MENGETAHUI DAN MEMAHAMI DEFINISI BELAJAR GERAK
DISUSUN OLEH :
FEBRIAN PRATAMA (A1D413059)
SAMSUL BAHRI (A1D4130)
DOSEN PENGAMPU : ADHE SAPUTRA, M.pd
PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2014
2. 2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya terutama rahmat kesempatan dan kesehatan
sehingga kami dapat menyusun makalah tentang definisi belajar gerak dan batasan
belajar gerak. Ucapan terimakasih juga kami haturkan kepada bapak dosen
pembimbing mata kuliah Belajar Motorik
Layaknya manusia yang tidak memiliki kesempurnaan, mungkin dalam
penyusunan makalah ini terdapat berbagai macam kesalahan, oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk menyempurnakan
makalah ini.
Jambi, September 2014
Penulis
3. 3
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG....................................................................... 4
B. TUJUAN ............................................................................................ 5
C. MANFAAT. ....................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 7
2.1 Definisi Belajar Gerak, Batasan Belajar Gerak.................................... 7
A. Definisi Belajar Gerak............................................................................ 7
B. Batasan Belajar Gerak ........................................................................... 11
C. Perkembangan Gerak Dan Kognitif .................................................... 13
D. Tahapan Perkembangan Gerak............................................................. 14
KESIMPULAN............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 17
RUBRIK PENILAIAN................................................................................... 18
4. 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep belajar pada umumnya dan belajar motorik sebagai akibat perilaku
motorik pada khususnya, telah dirumuskan dalam berbagai definisi oleh para ahli.
Belajar dapat diartikan semacam seperangkat peristiwa, kejadian atau perubahan
yang terjadi. Apabila seseorang berlatih memungkinkan ia menjadi semakin
terampil dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Belajar adalah hasil langsung dari praktik atau pengalaman. Belajar tidak dapat
diukur secara langsung, karena proses yang mengantarkan pencapaian perubahan
perilaku berlangsung secara internal atau dalam diri, manusia tidak bisa diamati
secara langsung, terkecuali ditafsirkan berdasarkan perilaku itu sendiri. Belajar
dipandang sebagai proses yang menghasilkan perubahan relatif permanen dalam
keterampilan. Perubahan dalam perilaku yang menyebabkan perubahan suasana
emosi, motivasi, atau keadaaan internal tidak dianggap sebagai akibat belajar.
Disimpulkan pengertian belajar adalah seperangkat proses yang berkaitan dengan
latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam
perilaku terampil. Meskipun tekanan belajar gerak ialah penguasaan keterampilan,
tidaklah berarti aspek lain, seperti peranan domain kognitif diabaikan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Meinel (1976) yang dikutip oleh Rusli (1988:102)
menyatakan sebagai berikut: belajar itu sendiri dari tahap penguasaan,
penghalusan, dan penstabilan gerak, atau keterampilan teknik olahraga. Integrasi
keterampilan di dalam perkembangan total dari kepribadian seseorang. Karena itu
penguasaan keterampilan baru diperoleh melalui penerimaan dan pemilikian
pengetahuan, perkembangan koordinasi dan kondisi fisik sebagaimana halnya
kepercayaan dan semangat juang.
Sebagian orang awam berpendapat bahwa bagi seseorang yang menganggap
proses belajar sebagai suatu kejadian yang berlangsung dengan sendirinya. Ia
akan menganggap belajar merupakan suatu gejala yang sederhana. Lalu
pengalaman adalah guru yang terbaik, dan meniru adalah cara terbaik untuk
seseorang yang mau belajar, karena dia menganggap dalam banyak hal teori itu
tidak praktis dan hanya cocok untuk ilmuwan saja.
B. Tujuan
1. Mengetahui apa itu definisi belajar gerak
2. Mengetahui unsur – unsur belajar gerak
3. Mengetahui teori - teori belajar gerak
5. 5
C. Manfaat
1. Mengetahui dan paham apa itu belajar gerak
2. Meningkatkan kemampuan gerak dengan teori belajar gerak.
3. Mengetahui karakteristik pembelajar yang harus disadari oleh guru.
4. Mengetahui faktor yang dapat digunakan untuk menilai kemajuan gerak.
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI BELAJAR GERAK , BATASAN BELAJAR GERAK
A. PENGERTIAN BELAJAR GERAK.
Belajar gerak secara khusus dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan atau
modifikasi tingkah laku individu akibat dari latihan dan kondisi lingkungan
(Drowatzky, 1981).
Pengertian dan batasan yang cukup banyak dipakai adalah dari Schmidt, ia
memberikan batasan bahwa yang dimaksud dengan belajar gerak adalah suatu
rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang
mengarah pada terjadinya perubahan perubahan yang relatif permanen dalam
kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan gerakan yang terampil.
Schmidt (1988), menyatakan bahwa belajar gerak mempunyai beberapa ciri yaitu:
a. Merupakan rangkaian proses.
b. Menghasilkan kemampuan untuk merespon.
c. Tidak dapat diamati secara langsung, bersifat relative permanen
d. Sebagai hasil latihan
e. Bisa menimbulkan efek negative dalam belajar gerak,
Secara umum, definisi yang diajukan Schmidt di atas, mengandung 3 aspek
penting sebagai berikut :
1. Belajar merupakan Pengaruh Latihan atau Pengalaman
Perkembangan kemampuan memang bisa berkembang tanpa dilatih.
Kemampuan tersebut berkembang misalnya, karena pengaruh kematangan dan
pertumbuhan. Perubahan kemampuan semacam ini tentu akan meningkatkan
keterampilan, walaupun hanya sampai pada batas minimal. Contoh sederhana
kasus ini adalah keterampilan berlari. Tanpa berlatih dalam arti sebenarnya,
kemampuan berlari tetap akan berkembang karena adanya pengaruh kematangan.
Siapapun anak yang normal pasti akan menguasai keterampilan berlari tanpa
7. 7
harus berlatih. Namun perlu dipertanyakan sampai dimanakah tingkat eterampilan
ini bisa berkembang jika tidak dilatih khusus.Perubahan keterampilan anak karena
faktor kematangan anak, jelas tidak bisa dikatakan sebagai hasil belajar. Hal ini
disebabkan perubahan tersebut bukan karena hasil dari latihan. Dalam definisi di
atas dikatakan bahwa perubahan yang terjadi harus melibatkan adanya latihan atau
pemberian pengalaman tertentu.
2. Belajar Tidak Langsung Teramati
Ketika latihan berlangsung, terjadi banyak perubahan dalam sistem saraf pusat.
Perubahan tersebut terjadi karena penganyaman berbagai kemampuan dan
pengalaman gerak dalam sistem memori otak. Proses inilah yang biasanya
memantapkan perubahan yang terjadi agar relatif menetap. Proses demikian
umumnya tidak bisa langsung teramati. Apa yang bisa dilakukan adalah dengan
cara melihat perubahan-perubahan yang terjadi lewat penampilan geraknya.
Latihan menyebabkan berubahnya "papan panel" di dalam otak yang berkaitan
dengan program gerak, sehingga gerakan yang ditampilkan tampak lebih baik.
3. Perubahan yang Terjadi Relatif Melekat
Agar perubahan yang terjadi dalam penampilan dianggap sebagai hasil belajar,
perubahan tersebut harus melekat. Ini perlu ditekankan, sebab hanya berpedoman
pada perubahan yang terlihat dalam penampilan bisa menyesatkan. Banyak
perubahan dalam penampilan terjadi oleh sebab lain yang sifatnya hanya
sementara, seperti oleh kelelahan, obat-obatan, atau kondisi
lingkungan.Perubahan dalam diri individu yang bersifat sementara secara umum
dapat diibaratkan sebagai air. Air akan mendidih jika dipanaskan, sehingga
bentuknya pada saat itu berubah dari bentuk semula. Akan tetapi ketika air itu
dingin kembali, ujudnya akan kembali berubah menjadi air yang tenang. Ketika
dilihat, tidak ada ciri apapun yang bisa menandai bahwa air itu pernah berubah.
Pengibaratan ini sama seperti seorang individu yang berubah penampilannya
8. 8
secara kebetulan, sehingga ketika saat lain penampilannya diamati, sudah tidak
berbekas lagi. Orang yang berubah penampilannya sebagai hasil dari latihan,
diibaratkan sebagai telur. Telur akan matang jika direbus. Telor yang sudah
matang, wujudnya sudah berubah total dari keadaannya semula. Dan perubahan
itu tetap melekat walaupun telor itu didinginkan kembali. Artinya, telor itu sudah
berubah dari telur mentah menjadi telur matang. Ini mempersyaratkan bahwa
orang yang belajar sebaiknya mengikuti perumpamaan telur di atas. Proses belajar
akan merubahnya menjadi orang yang benar-benar baru. Luarnya tetap sama,
tetapi kemampuannya sudah berubah. Kemanapun orang itu pergi, dalam kondisi
apapun ia berada, kemampuannya tetap melekat. Adalah penting untuk meyakini
bahwa faktor latihanlah yang akan mempengaruhi penampilan secara menetap.
Perubahan kemampuan itu akan menjadi ciri dari orang bersangkutan yang akan
berguna ketika suatu waktu dibutuhkan. Kemampuan yang baru itu akan terbawa
kemanapun orang yang bersangkutan berpindah tempat.
Belajar gerak menurut para ahli antara lain sebagai berikut :
Gagne, 1977
Belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu
bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses
pertumbuhan.
Romiszowski, 1988:253
Belajar gerak adalah belajar yang diwujudkan melalui respon – respon maskular,
yang pada umumnya diekspedisikan dalam gerak tubuh atau bagian tubuh.
Rabb, 1972
Belajar gerak merupakan suatu pengaturan kembali pola gerak dasar yang
mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku gerak yang terjadia sebagai suatu
hasil latihan.
9. 9
Weineck,1983 : 71
Tugas utama dalam belajar gerak adalah penerimaan segala informasi yang
relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari kemudian mengolah dan
menyusun informasi tersebut memungkinkan suatu realisai secara optimal.
UNSUR BELAJAR GERAK/MOTORIK
Berdasarkan pengertian belajar motorik tersebut, maka diidentifikasi unsur –
unsur dalam belajar motorik adalah sebagai berikut :
1. Belajar motorik adalah suatu proses.
Belajar motorik adalah proses internal yang terjadi pada siswa/ atlet, karena
adanya faktor eksternal ( keadaan di luar diri siswa yang member pengaruh pada
perkembangan motoriknya ) dan faktor internal ( karakteristik siswa : kecerdasan,
tipe tubuh, kemampuan motorik, dll ) itu sendiri. Berdasar teori belajar
information processing ( Singer, 1980 ), belajar motorik terjadi karena adanya
informasi yang masuk kemudian diolah dan diaktualisasikan dalam bentuk gerak.
2. Hasil dari belajar merupakan kemampuan merespon yang diaktualisasikan
dalam bentuk gerakan.
Hasil akhir yang diharapkan adalah siswa dapat menguasai faktor – faktor internal
dari suatu keterampilan dan dilakukan secara teratur serta tepat waktunya.
Kualitasnya diukur dari kinerja saat melakukan gerakan dan hasil gerakannya (
responnya ).
3. Kemampuan atau gerakan yang dihasilkan relatif permanen
Keterampilan motorik yang dikuasai dan dipelajari oleh siswa/ atlet dapat melekat
pada diri dalam waktu yang relatif lama. Namun berdasarkan Theory Of Retention
And Forgetting ( Singer, 1980; Schmidt, 1988 ) bahwa kemampuan manusia
10. 10
untuk mengingat sangat terbatas, makin lama makin berkurang bahkan bisa hilang
atau lupa sama sekali.
4. Keterampilan gerak sebagai akibat dari latihan dan pengalaman
Keterampilan motorik bukan karena pertumbuhan, perkembangan dan
kematangan, tetapi hasil latihan. Seperti dijelaskan Rahantoknam ( 1988 ).
5. Perubahan dapat kearah negatif maupun positif
Atlet berlatih setiap hari pada hakikatnya ingin meningkatkan ketrampilan
motorik yang teah dikuasai dan mempertahankan prestasi yang telah dicapai.
Tetapi hasil belajar/ latihan tidak selalu mengarah pada peningkatan secara terus
menerus, karena banyak faktor yang memperngaruhi peningkatan hasil latihan.
Manfaat Belajar Gerak
Manfaat dari belajar motorik diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Agar siswa/ atlet dapat memperoleh kemampuan keterampilan kemudian
berlatih untuk meningkatkan kemampuan tersebut.
2. Memberikan perubahan yang permanen di dalam perilaku untuk melakukan
gerakan dengan benar sebagai hasil dari belajar motorik.
3. Dapat memberikan umpan balik yang berhubungan dengan perasaan dari
pergerakan yang berkelanjutan yang telah ada dari hasil latihan di dalam system
saraf yang telah disimpan oleh memori untuk melakukan automatisasi gerak.
4. Meningkatkan koordinasi antara persepsi dan tindakan secara baik dan benar
dan automatisasi gerakan dari keterampilan gerak.
5. Dapat mengambil keuntungan dari mekanika sistem musculoskeletal untuk
mengoptimalkan serta efisiensi dari konsistensi pergerakan.
11. 11
B. BATASAN BELAJAR GERAK
Pengertian dan batasan yang cukup banyak dipakai adalah dari Schmidt (1991 ),
ia memberikankan batas bahwa, yang dimaksud dengan belajar gerak adalah suatu
rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang
mengarah pada terjadinya perubahan perubahan yang relative permanen dalam
kemampuan seseorang untuk menampilakan gerak-gerakan yang terampil.
a. Banyaknya ahli mengemukakan tentang jenis–jenis belajar gerak
1.Keterampilan gerak, yaitu gerakan yang berorentansi yang diwakili oleh
koordinasi respon terhadap tanda-tandatertentu
2. Informasi Verbal, yaitu dicontohkan oleh fakta–fakta, prisnsip–prinsip,
dangeneralisasi, yang di anggap sebagai pengetahuan
3. Ketermpilan intelektual, yaitu diwakili oleh diskriminasi, peraturan,
dankonsep –konsep ( penerapan dan pengetahuan )
4. Stategi kognetif, yaitu keterampilan–keterampilan yang terorganisir
secarainternal yang menentukan pembelajaran seseorang, pengigatan
danpemikirin.
5. Sikap, yaitu perilaku efektif seperti perasaan.
b.Beberapakonsepdalambelajargerak.
1.Perbedaan individual.
Pada bagian awalan tentang factor pribadi dikatakan bahwa setiap
individumemiliki perbedaan dalam banyak hal dengan individu lainya.
Pengalamankita sehari –hari dan penyelidikan secara empiric pun menyatakan hal
yangsama tentang hal ini, bahwa individu memang dilahirakn dan
kemudianberkembang sesuai dengan pontensi dan pengalaman yang dilaluinya
berbeda –beda.
Singer ( 1980 ) menyatakan bahwa sumber perbedaan dalam hal
keterampilantersebut bisa bermacam–bermacam. Hal itu bisa karena berbeda
dalam halcirri fisik, kemampuan ( abilities ), gaya belajar, sikap, emosi, serta
pengalaman –pengalaman masa lalu yang memiliki kaitan dengan tugas yang di
12. 12
pelajari. Kesemua factor tadi memang saling berhubungan danmemberikan
sumbangannya sendiri –sendiri terhadap penguasaanketerampilan.
2.Kemampuan dan keterampilan ( ability dan skill )
a. Karena kita saling berhubugan dengan pembelajaran gerak,
perbedaanindividual yang akan dibahas pun lebih ditekankan pada aspek
yangberhubungan langsung dengan gerak itu sendiri. Salah satu hal yang
palingsering disinggung, dan akan demikian untuk seterusnya, adalah
factorkemampuan ( ability )
b.Para ahli seperti Singer ( 1980 ), Flisman ( 1972 ), serta Schmidt ( 1991
)menyatakan bahwa kemampuan dan keterampilan harus dibedakan dalam pengertianya.
Kemampuan diartikan sebagai individu yang diwariskan danrelative abadi yang
mendasari serta mendukung terbentuknya keterampilan (Schmid, 1991 ).
Sedangkan keterampilan mengacu secara spesifik pada tugastertentu serta
dicapainya dengan adanya latihan serta pengalaman ( Singer,1980 ).
3.Pola gerak dan keterampilan( movement patterdan skill )Pembahasannya perlu
di awali dengan pertanyaan apakah perbedaan antara pola gerak dan keterampilan
?, pada setiap kesempatan sering kita dengarbahwa keduan istilah itu
dipertukarkan untuk menujuk pada hal yang sama.Barbara Godfrey dan Newel
Kephart ( 1969 ) seperti di kutip Singer ( 1980 )berusaha menerangkan lebih
mendetil tentang perbedaan kedua isu gerak ini.Menurut mereka, keterampilan
gerak lebih berupa kegiatan yang dibatasidalam keluasannya dan melibatakan
suaut gerakan tunggal atau sekelompokkecil gerak tertentu yang ditampilkan
dengan tingkat kecepatan dankecermatan yang tinggi. Sedangkan pola gerak
merupakan kelompok gerakyang lebih luas atau mereupakan beberapa seri aksi
gerak yang ditampilkandengan tingkat ketetapan yang lebih kecil. Pada
keterampilan, gerakanyaterbatas tetapi uk ukurasinya sngat ditekankan, sedangkan
pola gerak,gerakan ditekankan tetapi ketepatnya dibatasi.
13. 13
C.PERKEMBAGAN GERAK DAN KOGNITIF
Ada tiga ranah yang berkaitan dengan perkembangan manusia yaitu
Afektif, Kognetif, dan Motorik ( gerak ). Meskipun ranah –ranah perkembangan
tersebut biasanya dipelajari sebagai unit –unit individu, kita harus mengingat
bahwa dominan –dominan tersebut secara konstan berinteraksi satu sama lain.
Segala sesuatu yang kita lakukan pada dominan ( ranah ) motorik dipengaruhi
oleh emosi kita, interaksi sosial, dan perkembangan kognitif.
1. istilah psikomotor atau gerak-gerak ( motor ) sebagai istilah umum untuk
berbagai bentuk prilaku gerak manusia. Sedangkan psikomotor khusus digunakan
pada dominan mengenal perkembangan manusia yang mencakup gerak manusia.
Jadi gerak ( motor ) ruang lingkup lebih luas dari pada psikomotorik.
2. kemampuan gerak dasar. Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang biasa
siswa lakukan guna meningkatkan kualitas hidup.Kemamppuan gerak di bagi 3
katagori :
a. Kemampian lokomotor.
Kemapuan lokomotor digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat
ketempat lain untuk mengangkat tubuh keatas seperti, lompatdan loncat,
kemudian gerak lainnya adalah berjalan, berlari, skiping,melompat, meluncur, dan
lari seperti kuda berlari.
b.Kemapuan non –lokomotor.
Kemampuan non- lokomotor di lakukan di tempat, tanpa ada ruangan gerak yang
memadai. Kemampuan non–lokomotor terdiri dari menekuk dan meregang,
mendorong dan menarik, mengangkat dan menurunkan, melipat dan memutar,
mengocok dan melingkar, serta melambungkan.
c.Kemampuan manipulatif
Kemampauan manifulatif dikembangkan ketika anak tengah menguasai macam-
macam objek. Kemampuan manifulaif lebihbanyak melibatkan tangan dan kaki,
tetapi bagian dari tubuh kita juga dapatdigunakan.
14. 14
D.TAHAPAN PEMBELAJARAN GERAK
1.Tahap belajar.
a. Tahapan Verbal-Kognitif
Pada tahap ini, tugasnya adalah memberikan pemahaman secara lengkap
mengenai bentuk gerak baru kepada peserta didik. Sebagai pemula, mereka belum
memahami mengenai apa, kapan, dan bagaimana gerak itu dilakuakan. Oleh
karena itu, kemampuan verbal– kognitif sangat mendemominasi tahap ini.
b. Tahapan Metorik Peserta
didik selanjutnya memasuki tahapan metorik. Banyak persoalan yang terkait
dengan aspek kognitif telah dipecahkan, dan sekarang fokusnya adalah
membentuk organisasi pola gerak yang lebih efektif dalam menghasilkan gerak.
Biasanya yang haras dikuasai perserta didik yang pertama kali dalm belajar
meterik adalah control dan konsistensi sikap berdiri, rasa percaya diri.
c. tahapan Otomatisasi
Setelah peserta didik banyak melakukan latihan, secara beransur–ansur memasuki
tahapan otomatisasi. Disini motor program sudah berkembang dengan baik dan
dapat mengontrol gerak dalam waktu singkat.
2. Arah tehnik gerak
Arah tehnik merupakan metode bagi peserta didik yang diarahkan dengan
berbagai cara melalui pola gerak. Metode ini mempunyai beberapa tujuan, yang
terpenting adalah mengurangi kesalahan gerak dan menjamin bahwa pola itu tepat
untuk dilakukan. Latihan mental Selain latihan fisik dan tehnik, peserta didik
harus pula diberi latiahan mental. Latihan mental sering disebut dengan latihan
pengulangan dimana peserta didik memikirkan tentang skill yang telah
dipelajarinya. Pertanyaan yang sering muncul, dapatkan metode latihan mental ini
memberikan kontribusi pada hasil belajar ? hingga saat ini, para ilmuwan dalam
bidang belajar motorik belum yakin bahwa belajar dapat disempurnakan melalui
latihan metal.
3.Jadwal latiahan dan fase istirahat.
Jadwal latihan merupakan perhatian utama dalam merancang sebuah program
belajar. Hal ini meliputi berapa hari per minggu keterampilan yang harus di
latihkan, beberapa lama latihan setiap harinya, berapa lama masa istirahat yang
15. 15
harus diberikan selama latiahan agar tidak menimbulkan kelelahan yang
menggangu.
4. perkembangan gerak dan kognitif dari Jean Piaget
Menurut Piaget, perkembangan kognetif terjadi melalui suatu proses yang dia
sebut dengan adaptasi, adaptasi merupakan penyesuaian terhadap tuntutan
lingkungan dan intelektual melalui dua hal yaitu asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi merupakan proses yanganak upayakan untuk menafsirkan pengalaman
barunya yang didasarkan pada interpretasinya saat sekarang mengenai dunianya.
16. 16
KESIMPULAN
Belajar gerak merupakan rangkaian proses yang berhubungan dengan latihan atau
pengalaman yang mengarah pada terjadinya perubahan-perubahan yang relatif
permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan yang
terampil, sehingga belajar gerakuntuk setiap individu akan sangat penting dalam
proses belajar mengajar atau untuk seorang atlet.
Didalam belajar gerak terjadi suatu proses yang didalamnya terdapat penyampaian
informasi, pemberian latihan dan perubahan akibat latihanyang relatif melekat
atau permanen pada memori individu. Pada prosesnya belajar gerak menggunakan
latihan-latihan yang berupa praktik atau yang berhubungan dengan gerak.
Kemampuan akibat latihan ini akan disimpan dalam memori sehingga sewaktu-
waktu dibutuhkan akan dapat digunakan.
SARAN
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok kami meskipun
penulisan kelompok kami jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan
dan memahami apa itu definisi belajar gerak dan batasan belajar gerak. Masih
banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena kami manusia yang
adalah tempat salah dan dosa. Kami juga butuh saran dan kritikan agar bisa
menjadi motivasiuntuk masa depan yang lebih baik dari sebelumnya.