Berikut pengalamanku memberikan pertolongan pada orang yang mengalami luka:- Pernah menolong teman yang tergores kaca pecah saat bermain. Saya langsung membersihkan lukanya dengan air bersih dan membalutnya dengan kasa steril.- Suatu kali saya melihat anak kecil terjatuh dan lututnya berdarah. Saya membersihkan darahnya, memeriksa apakah ada benda asing di lukanya, lalu membalutnya dengan plester
Ähnlich wie Berikut pengalamanku memberikan pertolongan pada orang yang mengalami luka:- Pernah menolong teman yang tergores kaca pecah saat bermain. Saya langsung membersihkan lukanya dengan air bersih dan membalutnya dengan kasa steril.- Suatu kali saya melihat anak kecil terjatuh dan lututnya berdarah. Saya membersihkan darahnya, memeriksa apakah ada benda asing di lukanya, lalu membalutnya dengan plester
Ähnlich wie Berikut pengalamanku memberikan pertolongan pada orang yang mengalami luka:- Pernah menolong teman yang tergores kaca pecah saat bermain. Saya langsung membersihkan lukanya dengan air bersih dan membalutnya dengan kasa steril.- Suatu kali saya melihat anak kecil terjatuh dan lututnya berdarah. Saya membersihkan darahnya, memeriksa apakah ada benda asing di lukanya, lalu membalutnya dengan plester (20)
Berikut pengalamanku memberikan pertolongan pada orang yang mengalami luka:- Pernah menolong teman yang tergores kaca pecah saat bermain. Saya langsung membersihkan lukanya dengan air bersih dan membalutnya dengan kasa steril.- Suatu kali saya melihat anak kecil terjatuh dan lututnya berdarah. Saya membersihkan darahnya, memeriksa apakah ada benda asing di lukanya, lalu membalutnya dengan plester
1. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Ana Kurniati
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
KEGIATAN BELAJAR I
PENANGANAN LUKA/CEDERA
Penanganan Luka, Patah Tulang dan
Biomekanika Trauma
PPGD DAN TAGANA
MODUL 3
SEMESTER 8
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Daftar Istilah
Avulsi : Luka sobek
Cravat : Pembalut dasi
Dislokasi : Cerai sendi
GSS : Gerakan – Sensasi - Sirkulasi
Head Injury : Trauma kepala
Headrest : Sandaran kepala
Hematoma : Darah yang terkumpul di jaringan tubuh
Inflamasi : Peradangan
Iskemia : Penurunan suplai darah pada bagian tubuh tertentu
Maturasi : Pematangan
Mitella : Pembalut segitiga
Sofratulle : Kasa steril yang mengandung antibiotik
Snelverband : Pe,balut pita dengan kasa pentup luka
Sprain : Terkilir Sendi
Strain : Terkilir otot
Wiplash : Daya pecut
3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
Rekan mahasiswa, selamat berjumpa kembali pada mata kuliah PPGD dan TAGANA.
Modul yang sedang Anda pelajari ini adalah modul ketiga dari empat modul yang harus Anda
pelajari pada semester ini. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi luka atau cedera gawat
darurat yang menimpa seseorang atau sekelompok orang yang disebabkan karena kecelakaan
atau bencana. Kecelakaan atau bencana bisa terjadi dimana saja, di rumah, jalan, tempat kerja
atau di tempat lainnya. Umumnya kecelakaan terjadi tanpa diduga sebelumnya dan akibat
yang ditimbulkannya bervariasi, bisa berupa cedera ringan, sedang, berat bahkan sampai
meninggal dunia.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kondisi korban, antara lain: tingkat
keparahan cedera/luka, waktu antara kejadian luka/cedera sampai dengan mendapatkan
pertolongan pertama, pertolongan pertama cepat dan tepat, jarak tempuh ke rumah sakit,
ketersediaanalattransportasikerumahsakit,saranakesehatandanpenanganankomprehensif
rumah sakit serta adanya komunikasi ke rumah sakit tujuan. Apabila semua faktor ini dapat
berfungsi dan tersedia dengan baik maka dampak dari cedera dapat dikurangi dan kerugian
yanglebihbesardapatdihindari.Andasebagaisalahsatuanggotatenagakesehatanmempunyai
tanggung jawab untuk meringankan dan membantu korban kegawatdaruratan atau bencana
sesuai kemampuan dan kompetensi Anda.
Setelah mempelajari Modul 3 ini Anda diharapkan dapat menjelaskan dan mampu
melakukan pertolongan pertama pada penderita yang mengalami cedera baik cedera/luka pada
organ tubuh lunak, tulang maupun cedera pada muskuloskeletal dengan kegawatdaruratan,
serta mampu memahami biomekanika trauma, sehingga akan dapat membantu anda
melakukan pertolongan pada korban dengan kegawardaruratan sehari-hari maupun korban
bencana.
Modul ini disusun sebagai bagian dari bahan Mata Kuliah “PPGD dan Tagana” yang
merupakan salah satu unsur penunjang yang sangat penting bagi seorang bidan dalam
melaksanakan tugasnya menolong korban dengan kegawatdaruratan sehari-hari maupun
karena bencana. Seorang bidan harus mengetahui apa yang harus dilakukan ketika menolong
korban dengan cedera baik ringan maupun berat karena kecelakan atau terjadi bencana.
Modul ini berisi 3 (tiga) kegiatan belajar sebagai berikut :
Kegiatan belajar 1 : Luka/Cedera dan Penanganannya
Kegiatan belajar 2 : Penanganan Patah Tulang
Kegiatan belajar 3 : Biomekanika Trauma
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Petunjuk Belajar
Proses pembelajaran dalam modul ini yaitu tentang “Penanganan Luka/Cedera,
Penanganan Patah Tulang dan Biomekanika Trauma ”, akan dapat berjalan lebih lancar dan
berhasil apabila Anda mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai setelah mempelajari
modul ini.
2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB)1 dan seterusnya, karena
materi yang dibahas dalam kegiatan sebelumnya berkaitan erat dengan materi yang akan
dibahas pada kegiatan berikutnya.
3) Anda harus punya keyakinan yang kuat untuk belajar dan mempraktikan materi yang
tertuang dalam modul ini. Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap
KB. Jika ada materi yang harus dipraktikkan, maka Anda diminta untuk mempraktikannya.
Kerjakanlah tugas serta berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan sungguh-
sungguh.
4) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 180 menit.
5) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-buku lain,
koran, majalah maupun artikel yang membahas tentang pertolongan pertama pada
kegawatdaruratan dan siaga bencana
6) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta untuk mengerjakan tugas maupun soal-
soal yang ada di dalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitnya 80% jawaban Anda
benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB berikutnya.
7) Kunci jawaban untuk setiap KB ada di bagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan jawaban
Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika anda belum berhasil silahkan pelajari sekali lagi
bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Jangan melihat kunci jawaban sebelum Anda
selesai mengerjakan tugas
8) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-temanmu, jika masih juga
mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen/fasilitator dari Mata Kuliah ini.
9) Setelah semua KB dipelajari, dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan benar, tanyakan
pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Bila jawabannya “Ya”, maka hubungi dosen Pembina Anda untuk meminta
tes akhir modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil bila sedikitnya jawaban Anda 80% benar.
Dengan demikian Anda diperbolehkan untuk mempalajari modul berikutnya.
Selamat belajar, semoga Anda berhasil dengan baik memahami apa dan bagaimana
pertolongan pada korban yang mengalami luka atau cedera gawat darurat baik sehari-
hari maupun karena bencana.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 1 Penanganan Luka/Cedera
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mempelajari modul kegiatan belajar 1 ini, Anda akan mampu menjelaskan
kembali tentang konsep dan pengertian tentang luka/cedera dan penanganannya.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut ada 3 tujuan khusus yang harus dicapai yaitu
anda harus dapat menjelaskan kembali tentang :
• Anda harus mampu memahami dan menjelaskan kembali tentang pengertian luka dan
macam-macam luka.
• Anda harus mampu memahami dan melakukan penanganan luka/cedera pada jaringan
lunak tubuh dengan tepat dan benar.
• Anda harus mampu melakukan pembalutan pada luka.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
Rekan Mahasiswa, pokok materi pada Modul 2 yang telah Anda pelajari adalah mengenai
apa dan bagaimana memberikan Bantuan Hidup Dasar (BHD), penanganan perdarahan dan
syok serta evakuasi korban bencana maupun penderita dengan kegawatdaruratan sehari-hari.
Rekan Mahasiswa, dalam kehidupan sehari-hari maupun akibat bencana Anda akan menjumpai
korban yang mengalami luka atau cedera pada anggota badan, baik pada alat gerak, bagian
kepala, dada, perut atau anggota tubuh yang lain. Anda wajib memberikan pertolongan
pertama secara cepat dan tepat sehingga korban diharapkan akan terhindar dari luka atau
cedera yang semakin parah.
Rekan Mahasiswa, masih ingatkah Anda, bagaimana melakukan penanganan terhadap
korban yang mengalami perdarahan dalam materi Modul 2? Secara umum pertolongan
pertama yang Anda berikan untuk korban yang mengalami luka terbuka pada cedera jaringan
lunak sama seperti pertolongan pertama pada korban yang mengalami perdarahan luar.
Adanya trauma atau perlukaan yang tampak parah terkadang mengabaikan Anda akan
jalan nafas dan pernafasan. Anda tetap berpegang pada urutan prioritas resusitasi ABCDE.
Sebagai seorang pelaku pertolongan pertama Anda harus segera menghentikan perdarahan
tersebut. Tentunya timbul pertanyaan apakah pembalutan juga penting dan diperlukan
dalam penanganan luka atau cedera? Ya, karena pembalutan ini berfungsi untuk membantu
mengendalikan perdarahan, mempertahankan penutup luka pada tempatnya, dan menjadi
penopang bagian tubuh yang cedera.
Cara yang efektif dalam mengatasi luka atau cedera adalah dengan memahami beberapa
jenis luka atau cedera, mengenali bagaimana tubuh kita memberikan respon terhadap cedera
tersebut, bagaimana mendeteksi suatu luka atau cedera agar tidak menjadi lebih parah, dan
bagaimana melakukan penanganan pertama serta kapan meminta bantuan medis secara
profesional.
Uraian
Materi
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
Pengertian Luka dan Macam-Macam Luka
Rekan Mahasiswa, pernahkah Anda mengalami luka, tergores benda tajam, teriris atau luka
yang lain? Pernahkah Anda menolong orang lain yang mengalami luka? Tuliskanlah pengalaman
Anda memberikan pertolongan pada orang yang mengalami luka dalam kotak di bawah ini !
Bagaimana Rekan Mahasiswa? Apakah Anda telah menuliskan hal-hal yang Anda lakukan
ketika menolong orang yang terluka? Nah, silahkan Anda memperhatikan uraian di bawah ini!
Apakah jawaban Anda sudah sesuai?
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit atau hilangnya kontinuitas
jaringan kulit dan atau jaringan di bawah kulit (membran, mukosa, tulang atau organ tubuh)
akibat suatu trauma. Beberapa hal yang timbul bila terjadi luka antara lain hilangnya sebagian
atau seluruh fungsi organ, perdarahan dan pembekuan darah, kontaminasi bakteri, respons
stres simpatis serta kematian sel.
Sistem muskuloskeletal tubuh manusia tersusun atas semua tulang, otot, sendi, tendon,
ligamen dan kartilago. Anda tidak harus mengingat dan hafal bagaimana kompleksnya struktur
tubuh manusia dan bagaimana kerusakan yang dapat terjadi pada tubuh jaringan lunak jika
terjadi cedera atau trauma.
Jaringan Lunak
Masih ingatkah Anda struktur tubuh manusia terdiri dari organ apa saja? Ya, tubuh
manusia terdiri dari berbagai macam organ dan jaringan, di antaranya adalah jaringan lunak
tubuh. Yang termasuk di dalam jaringan lunak adalah kulit, jaringan lemak, pembuluh darah,
jaringan ikat, membran, kelenjar, otot dan saraf. Kulit manusia merupakan suatu pertahanan
tubuh pada lapisan pertama terhadap gangguan dan gaya dari luar sehingga dapat mengalami
luka atau cedera. Kulit merupakan bagian tubuh yang cukup luas. Otot adalah jaringan atau
serabut yang menyebabkan pergerakan bagian tubuh atau organ. Terdapat tiga jenis otot yaitu
otot skeletal (volunter), polos (involunter) dan jantung (myocardium).
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Pengertian
Cedera jaringan lunak adalah cedera yang melibatkan jaringan kulit, otot, saraf atau pembuluh
darah akibat suatu kekerasan atau trauma atau ruda paksa. Keadaan ini umumnya dikenal
dengan istilah luka. Beberapa penyulit yang dapat terjadi adalah perdarahan, kelumpuhan
serta berbagai gangguan lainnya sesuai dengan penyebab dan beratnya cedera yang terjadi.
Klasifikasi Luka atau cedera
Luka secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Luka terbuka
Luka terbuka yaitu luka yang terjadi pada kulit atau membran mukosa atau cedera jaringan
lunak disertai kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu rusaknya kulit dan bisa disertai
jaringan di bawah kulit serta
paling sering menimbulkan
pendarahan.
2. Luka tertutup
Cedera ini terjadi pada jaringan
lunak tanpa kerusakan/
terputusnya jaringan kulit, luka
ini dapat berupa cidera ringan
dan berat tetapi hanya terjadi
di permukaan bawah kulit saja.
Pada cedera tertutup biasanya kulit penderita masih utuh, mungkin terdapat tanda memar,
tetapi luka tertutup yang berat dapat berakibat fatal.
Perlu dipahami dan diingat bahwa luka yang ditimbulkan dari jenis luka di atas tidak
menentukan berat maupun ringannya luka yang ditimbulkan.
1. Luka Terbuka
Jenis dan macam luka terbuka ada beberapa macam yaitu :
a. Luka lecet
Luka lecet terjadi karena adanya gesekan dengan benda tumpul sehingga permukaan kulit
terkelupas dan kadang terasa nyeri serta tepi luka tidak teratur. Biasanya disertai rasa nyeri
karena ujung-ujung syaraf juga mengalami cedera.
Gambar : L:uka Terbuka
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
b. Luka robek
Luka robek terjadi biasanya karena benturan keras dengan benda tumpul, jaringan kulit dan
lapisan di bawahnya terputus serta tepi luka tidak teratur. Luka ini dapat disertai dengan
perdarahan.
c. Luka sayat/iris
Luka sayat terjadi karena adanya trauma dengan benda tajam, jaringan kulit dan lapisan
di bawahnya terputus serta tepi luka teratur. Berat ringannya luka sayat dapat bervariasi.
d. Luka tusuk
Luka tusuk terjadi karena masuknya benda tajam dan runcing melalui kulit ke dalam tubuh,
dengan diameter kecil, ciri khas luka tusuk adalah luka lebih dalam dibandingkan dengan
lebar luka yang ditimbulkan, bentuk luka menyerupai benda yang menusuk. Luka jenis ini
sangat berbahaya bagi tubuh, berat ringannya luka tusuk
tergantung dari dari lokasi luka, panjangnya benda yang
masuk ke dalam tubuh dan besarnya gaya yang dialami.
e. Luka avulsi/sobek
Lukainiterjadiakibatkulitdansedikitlapisandibawahnya
terkelupas/masih menempel/hilang sama sekali .
f. Luka amputasi
Luka amputasi adalah luka dengan jaringan tubuh
terpisah dan paling sering terjadi pada alat gerak seperti
kaki,jari tangan, jari kaki dan lain-lain. Luka jenis ini
biasanya disertai perdarahan berat yang harus segera
ditangani atau perdarahan ringan yang dapat menutup
sendiri.
g. Luka bakar
Luka yang disebabkan karena terbakar api atau zat kimia, materi tentang luka bakar dan
penanganannya akan dibahas lebih lanjut dalam Modul 4.
h. Luka remuk
Luka remuk dapat berupa suatu gabungan antara luka terbuka dan luka tertutup, dapat
mengakibatkan luka pada jaringan lunak dan tulang, sehingga dapat menyebabkan
perdarahan. Luka remuk dapat terjadi akibat alat gerak terjepit di antara benda berat/alat-
alat berat.
Gambar : L:uka Tertutup
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
2. Luka Tertutup
Jenis dan macam luka tertutup ada beberapa macam yaitu :
a. Luka memar
Luka memar adalah luka tertutup yang paling sering ditemukan yang disebabkan
karena lapisan epidermis utuh tetapi sel dan pembuluh darah pada lapisan dermis
rusak (pendarahan di bawah kulit). Tanda-tanda luka memar yaitu nyeri, bengkak,
nyeri bila ditekan, warna merah kebiruan (memar). Pembengkakan pada luka memar
terjadi karena adanya penumpukan darah di bawah kulit atau jaringan yang rusak yang
menyebabkan perubahan warna merah kebiruan.
b. Hematoma (darah yang terkumpul di jaringan)
Prinsipnya sama dengan luka memar tetapi pembuluh darah yang rusak berada jauh
di bawah permukaan kulit dan biasanya besar, sehingga yang terlihat adalah bengkak,
biasanya besar dan kemerahan.
c. Luka remuk
Terjadi akibat himpitan gaya yang sangat besar. Dapat juga menjadi luka terbuka.
Biasanya tulang menjadi patah di beberapa tempat.
Penyembuhan Luka
Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan
dirinya dari luka atau penyakit. Proses penyembuhan luka jaringan tubuh meliputi peningkatan
aliran darah ke bagian tubuh yang luka atau rusak, membersihkan sel dan benda asing serta
perkembangan awal seluler. Proses penyembuhan terjadi secara normal, walaupun beberapa
bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Sebagai contoh,
melindungi area yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan maka akan
membantu untuk meningkatkan penyembuhan jaringan. (Taylor, 1997).
1. Prinsip Penyembuhan Luka
Terdapat beberapa prinsip dalam penyembuhan luka menurut Taylor (1997) yaitu:
a. Kemampuan tubuh untuk penyembuhan trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya luka
atau kerusakan dan keadaan umum kesehatan tubuh tiap orang, sehingga kemungkinan
lama proses penyembuhan luka berbeda-beda.
b. Respon tubuh terhadap luka lebih efektif jika tubuh mengkonsumsi nutrisi yang tepat
untuk penyembuhan luka, misal mengkonsumsi makanan tinggi protein, vitamin C dan A.
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
c. Respon tubuh secara sistemik pada trauma.
d. Aliran darah yang menuju jaringan yang luka dan sebaliknya.
e. Keutuhan kulit dan membran mukosa disiapkan sebagai bagian tubuh pertama untuk
mempertahankan diri dari mikroorganisme.
f. Proses penyembuhan akan lebih optimal ketika luka bebas dari benda asing termasuk
kotoran dan bakteri.
2. Fase Penyembuhan Luka
Penyembuhan luka juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Tubuh secara normal
akan memberikan respons terhadap luka atau cedera dengan adanya proses peradangan,
yang ditandai dengan adanya bengkak, kemerahan, panas, nyeri dan kerusakan fungsi. Fase
penyembuhan luka antara lain :
a. Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan
yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan
perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri
untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Fase inflamasi dimulai sejak
terjadinya luka dan berakhir hari ke 3 - 5. Dua tahap dalam fase ini adalah hemostasis
dan pagositosis. Pembuluh darah yang rusak dan putus pada luka akan menyebabkan
perdarahan dan tubuh akan berusaha menghentikan perdarahan dengan vasokonstriksi.
Sebagai hasil adanya suatu konstriksi pembuluh darah, berakibat pembekuan darah untuk
menutupi luka. Diikuti vasodilatasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah
luka, sel darah putih menyerang luka dan menghancurkan bakteri dan debris. Lebih
kurang 24 jam setelah luka sebagian besar sel fagosit (makrofag) masuk ke daerah luka
dan mengeluarkan faktor angiogenesis yang merangsang pembentukan anak epitel pada
akhir pembuluh luka sehingga pembentukan ujung epitel pembuluh darah kembali dapat
terjadi. Sel mast dalam jaringan ikat meningkatkan permiabilitas kapiler sehingga terjadi
eksudasi cairan, penyebukan sel radang disertai vasodilatasi setempat mengakibatkan
edema dan pembengkakan.
Fase inflamasi juga memerlukan pembuluh darah dan respon seluler yang digunakan
untuk mengangkat benda-benda asing dan jaringan mati. Suplai darah yang meningkat ke
jaringan membawa bahan-bahan dan nutrisi yang diperlukan pada proses penyembuhan.
Pada akhirnya daerah luka tampak merah dan sedikit bengkak.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
b. Fase Proliferasi
Proseskegiatanseluleryangpentingpadafaseiniadalahmemperbaikidanmenyembuhkan
luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses
perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur
protein yang akan digunakan selama proses rekonstruksi jaringan. Dimulai pada hari ke 3
atau 4 dan berakhir pada hari ke-21. Fibroblast (menghubungkan sel-sel jaringan) secara
cepat mensintesis kolagen dan substansi dasar di jaringan yang luka. Dua substansi ini
membentuk lapis-lapis perbaikan luka, kolagen adalah substansi protein yang menambah
tegangan permukaan pada luka. Sebuah lapisan tipis dari sel epitel terbentuk melintasi
luka dan aliran darah ada didalamnya, pembuluh kapiler tumbuh melintasi luka yang
meningkatkan aliran darah yang memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan bagi
proses penyembuhan. Jaringan baru ini disebut granulasi jaringan, adanya pembuluh
darah, kemerahan dan mudah pecah/berdarah.
c. Fase Maturasi/Pematangan
Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke-21 dan dapat berlanjut selama 1 – 2
tahun setelah luka. Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya
jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah
mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringan mulai berkurang
karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk
memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada
minggu ke-10 setelah perlukaan. Kolagen yang ditimbun dalam luka diubah, membuat
penyembuhan luka lebih kuat dan lebih mirip jaringan. Kolagen baru menyatu, menekan
pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi rata, tipis
dan garis putih. Fase ini merupakan proses pematangan, adanya penyerapan kembali
jaringan yang berlebih, penyerupaan kembali jaringan baru yang terbentuk, fase ini dapat
berlangsung berbulan-bulan serta dinyatakan sembuh bila semua tanda radang sudah
hilang.
Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan parut
mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktifitas normal. Meskipun proses
penyembuhan luka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang dicapai
sangat tergantung pada kondisi biologis masing-masing individu, lokasi serta luasnya
luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan dengan
kurang gizi, diserta penyakit sistemik diabetes melitus).
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
3. Faktor yang mempengaruhi penyembuhan Luka
a. Usia
Kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan usia seseorang. Semakin tua
seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan jaringan, proses
penyembuhan luka pada anak dan dewasa lebih cepat dari pada orang tua.
b. Infeksi
Infeksi pada luka akan menghambat proses penyembuhan luka, dapat juga menyebabkan
kerusakan pada jaringan sel penunjang, kemudian akan menambah ukuran dari luka itu
sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.
c. Nutrisi
Merupakan unsur yang penting dalam membantu perbaikan sel. Vitamin A diperlukan
untuk membantu proses penutupan luka dan sintesis kolagen, Vitamin B kompleks
kofaktor sistem enzim, vitamin C berfungsi sebagai fibroblast dan mencegah infeksi,
vitamin K membantu sintesis protrombin dan sebagai faktor dalam pembekuan darah.
d. Sirkulasi dan Oksigenasi
Kondisi fisik dapat mempengaruhi
penyembuhan luka. Pada beberapa
keadaan/penyakit yang menyebabkan
kurangnya volume darah akan
mengakibatkan vasokonstriksi dan
menurunnya ketersediaan oksigen
dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
e. Hematoma
Hematomamerupakanbekuandarah.Biasanyasecarabertahaptubuhakanmengabsorbsi
atau menyerap darah pada luka masuk ke dalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan
darah yang besar maka akan memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga
menghambat proses penyembuhan luka.
Gambar : Membalut Luks
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
f. Benda asing
Benda asing yang masuk ke dalam luka seperti pasir, debu atau mikroorganisme akan
menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut dibersihkan. Abses ini
timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah putih), yang membentuk
suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (“pus”).
g. Iskemia
Iskemi adalah suatu keadaan dimana terjadi penurunan suplai darah pada bagian tubuh
yang dikarenakan obstruksi atau gangguan dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi misal
akibat dari balutan pada luka terlalu ketat atau akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi
pada pembuluh darah itu sendiri.
h. Diabetes
Penderita diabetes terjadi peningkatan gula darah, sehingga nutrisi tidak dapat masuk ke
dalam sel, juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.
i. Pengobatan
Antibiotik akan efektif diberikan segera untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesik.
Tujuan perawatan pada luka secara umum yaitu :
1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme pada luka dan membran mukosa
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
3. Mempercepat proses penyembuhan
4. Membersihkan luka dari benda asing
6. Mencegah perdarahan
Prinsip perawatan pada luka secara umum yaitu :
1. Bersihkanlah dari arah bagian tubuh yang sedikit terkontaminasi, seperti dari luka ke kulit
di sekitarnya.
2. Gunakan tekanan yang lembut saat membersihkan luka.
3. Saat melakukan irigasi atau membersihkan luka menggunakan larutan steril, biarkan
larutan mengalir dari bagian tubuh yang kurang terkontaminasi ke bagian tubuh yang
paling terkontaminasi. Luka diyakini kurang terkontaminasi dari pada kulit disekitarnya.
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Cara perawatan pada luka terbuka secara umum yaitu :
1. Persiapan alat, yaitu:
- Larutan steril yaitu NaCl 0,9 % atau air yang telah direbus dalam suhu 100o
C sampai
mendidih selama 10 menit dan ditiriskan
- Sarung tangan steril, cuci tangan yang bersih dengan sabun (cuci tangan 7 langkah)
- Set balutan steril (balutan, verband, pinset anatomis 2 buah dan pinset cirurgis 1 buah,
kom kecil 1 buah)
- Kantong plastik untuk sampah
- Plester
- Gunting
- Larutan clorin 0,5% dalam baskom
- Jarum suntik (spuilt) 10 cc 1 buah
- Bengkok
2. Tindakan perawatan luka
- Pertama cuci tangan yang bersih secara 7 langkah dengan menggunakan sabun dan air
bersih
- Jelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan pada pasien.
- Aturlah posisi penderita dengan nyaman
- Dekatkan peralatan
- Tuangkan larutan steril ke dalam kom kecil lalu ambil larutan dengan jarum suntik
- Letakkanlah baskom untuk menampung air di bawah bagian tubuh yang luka
- Pakailah sarung tangan steril
- Ambillah jarum suntik yang telah diisi larutan steril lalu semprotkan secara perlahan ke
arah bagian tubuh yang luka, ulangi hingga cairan yang mengalir ke dalam baskom jernih
- Jika tidak tersedia jarum suntik maka masukanlah kasa steril ke dalam larutan steril lalu
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
peras kassa dengan menggunakan pinset hingga kasa menjadi lembab lalu bersihkan luka
dengan kassa tersebut dari arah luka ke daerah sekitar luka secara lembut, hindarilah
menekan luka terlalu keras karena akan menimbulkan pendarahan dan nyeri, lakukan
hal tersebut sampai luka menjadi bersih.
- Keringkan tepi-tepi luka dengan kasa steril
- Tutup dengan kasa steril
- Bila perlu lakukan balutan (sesuai jenis luka dan area luka)
- Fiksasi balutan dengan plester yang telah dipotong –potong
- Posisikan pasien dengan posisi nyaman
- Alat bekas pakai/ set balutan direndam dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit
kemudian cucilah dengan sabun di air mengalir lalu di rebus dalam suhu 1000
C selama 10
menit dan semua alat habis pakai masukan ke dalam kantung sampah.
- Lepas sarung tangan (secara terbalik) dalam clorin 0,5% selama 10 menit.
- Cuci tangan 7 langkah.
- Beri tahu pada pasien bahwa tindakan telah selesai.
Penutup dan Pembalut Luka
Penutup luka
Penutup luka adalah bahan yang diletakkan tepat di atas luka, misal kasa steril tetapi jangan
sekali-kali meletakkan bahan-bahan yang mudah melekat pada luka, seperti kapas, tisu dan
lain-lain. Penutup luka bermacam-macam, ada yang mengandung obat, maka bacalah petunjuk
pemakaian terlebih dahulu dan tanggal kedaluwarsanya. Pada keadaan darurat semua bahan
penutup luka diperbolehkan dengan syarat bahan tersebut haruslah bersih.
Penutup luka berfungsi untuk :
1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa nyeri.
17. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Pembalut
Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan penutup luka. Bahan
pembalut dibuat dari bermacam materi kain.
Fungsi pembalut :
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2. Mempertahankan penutup luka pada tempatnya, sehingga luka tidak terbuka dan tetap
terlindungi.
3. Menopang bagian tubuh yang mengalami luka atau cedera.
Pemasangan pembalut yang baik akan membantu proses penyembuhan. Macam-macam dan
kegunaan pembalut :
Mitella (Pembalut segitiga)
Bahan terbuat dari kain yang berbentuk segitiga, biasanya dipakai pada cedera kepala,
bahu, dada, siku, telapak kaki, telapak tangan, dan untuk menggantung lengan. Pembalut
ini dapat dilipat-lipat sejajar dengan alasnya dan menjadi pembalut jenis dasi.
Pembalut segitiga atau mitella ini biasanya digunakan untuk :
- Sebagai pembungkus kepala/penahan rambut
- Sebagai fiksasi cedera tulang/sendi wajah
- Sebagai pembalut mata, telinga atau perdarahan temporal (samping kepala)
- Untuk pembalut sendi bahu, sendi panggul
- Untuk pembalut punggung atau dada, penyangga payudara
- Untuk pembalut sendi siku, lutut, tumit, pergelangan tangan, tangan dan kaki
- Untuk penyangga lengan atau bahu.
Gambar : Pembalut mitella dikepala
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Dasi (cravat)
Merupakan mitella yang dilipat-lipat, Pembalut ini bisa digunakan untuk membalut mata,
dahi, rahang, ketiak, lutut dan kaki yang terkilir.
Gambar : Pembalut mitella pada dada Gambar : Pembalut mitella pada pinggul
Gambar : Pembalut mitella pada siku Gambar : Pembalut mitella pada telapak kaki
Gambar : Pembalut mitella pada telapak tangan Gambar : Pembalut mitella untuk menggantungkan lengan cedera
Gambar : Pembalut dasi
19. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Pita (pembalut gulung)
Terbuat dari kain katun, kasa, flannel atau bahan yang elastis, biasanya digunakan untuk
membalut kepala, wajah, lengan, tungkai, jari-jari, leher, pergelangan tangan, betis, dada
dan perut.
Gambar : Pembalut dasi pada mata dan dahi
Gambar : Pembalut dasi pada ketiak
Gambar : Pembalut dasi pada lengan Gambar : Pembalut dasi pada lutut
Gambar : Pembalut gulung pada rahang dan pipi
Gambar : Pembalut gulung pada jari, telapak tangan dan pergelangan tangan
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Plester (Pembalut berperekat)
Pembalut ini berfungsi untuk merekatkan penutup luka, fiksasi pada sendi yang terkilir dan
untuk merekatkan pada kelainan patah tulang.
Pembalut lainnya
- Snelverband adalah pembalut pita yang sudah ditambah kasa penutup luka, sering
dipakai untuk luka-luka lebar.
- Sofratulle adalah kasa steril yang sudah direndam dalam antibiotik, digunakan untuk
menutup luka-luka kecil.
Kassa steril
Adalah potongan-potongan pembalut kasa yang sudah diseterilkan dan digunakan untuk
luka-luka kecil.
Prosedur pembalutan secara umum adalah sebagai berikut :
Perhatikan letak bagian tubuh yang akan dibalut
Pilih jenis pembalut yang akan digunakan
Jika terdapat luka terbuka harus diberi disinfektan sebelum dibalut.
Tutup luka dengan kasa steril biasa
Gambar : Pembalut gulung pada lutut Gambar : Pembalut gulung pada tumit
Gambar : Pembalut gulung pada siku dan pergelangan kaki
21. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
Berikan balutan yang menekan.
Tentukan posisi balutan.
Penutupan luka
Penutup luka harus meliputi seluruh permukaan luka.
Upayakan permukaan luka dibersihkan sebersih mungkin sebelum menutup luka, kecuali
bila luka disertai perdarahan, maka prioritasnya adalah menghentikan perdarahan tersebut.
Pemasangan penutup luka harus dilakukan sedemikian rupa sehingga permukaan penutup
yang menempel pada bagian luka tidak terkontaminasi, gunakan teknik aseptik.
Pembalutan
Jangan memasang pembalut sampai perdarahan terhenti, kecuali pembalutan penekanan
untuk menghentikan perdarahan.
Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu longgar.
Jangan biarkan ujung bahan terurai, karena dapat tersangkut pada saat memindahkan
korban
Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah yang dibalut lebih lebar untuk menambah
luasnya permukaan yang mengalami tekanan diperluas sehingga mencegah terjadinya
kerusakan jaringan.
Jangan menutupi ujung jari, bagian ini dapat menjadi petunjuk apabila pembalutan kita
terlalu kuat yaitu dengan mengamati ujung jari. Bila pucat artinya pembalutan terlalu kuat
dan harus diperbaiki.
Khusus pada anggota gerak pembalutan dilakukan dari bagian yang jauh lebih dahulu lalu
mendekati tubuh.
Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi
jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan lurus.
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Penggunaan penutup luka penekan
Kombinasi penutup luka dan pembalut dapat juga dipakai untuk membantu melakukan
tekanan langsung pada kasus perdarahan.
Langkah-langkah penggunaan penutup luka penekan :
1. Tempatkan beberapa penutup luka kasa steril langsung di atas luka dan tekan.
2. Beri bantalan penutup luka.
3. Gunakan pembalut rekat, menahan penutup luka.
4. Balut.
5. Periksa denyut nadi ujung bawah daerah luka (distal).
Penanganan luka terbuka secara umum adalah sebagai berikut :
1. Pastikanlah daerah luka terlihat
2. Bersihkan daerah sekitar luka
3. Kontrol perdarahan bila ada
4. Cegah kontaminasi lanjut
5. Beri penutup luka dan balut
6. Baringkan penderita bila kehilangan banyak darah dan lukanya cukup parah
7. Tenangkan penderita
8. Atasi syok bila ada, bila perlu rawat pada posisi syok walau syok belum terjadi
9. Rujuk ke fasilitas kesehatan
Penanganan Luka Tertutup
Lakukan perawatan seperti halnya terjadi perdarahan dalam, khusus untuk luka memar dapat
dilakukan pertolongan sebagai berikut :
Berikan kompres dingin (misalnya menggunakan kantung es).
Berikanlah balutan yang menekan bila perlu
23. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
Istirahatkan anggota tubuh yang memar tersebut
Tinggikan anggota tubuh yang memar tersebut
Untuk luka memar yang telah lama dan berubah warna menjadi kebiruan dapat dikompres
dengan air hangat untuk mempercepat proses penyembuhan.
Penanganan luka tusuk
Pada awal terjadi cedera penderita mungkin saja tidak merasa sakit yang teramat sakit akan
tetapilukatusukbisamenyebabkanlukadanpendarahanyanghebatdansemualukatusuktidak
boleh dianggap ringan/harus diperhatikan. Benda yang menusuk berpotensi menimbulkan
infeksi. Penanganan luka tusuk secara umum yang dapat Anda lakukan adalah sebagai beikut :
Tenangkanlah korban/penderita
Periksa keadaan luka
Jika ada pendarahan maka segeralah dihentikan
Berikanlah Bantuan Hidup Dasar bila diperlukan
Bersihkan tepi luka dari kotoran dengan cairan steril dan obat antiseptik.
Tutup luka tersebut dengan kasa steril yang kering dan beri balutan penekan.
Bawa penderita ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan antitetanus, dan antibiotika.
Lakukan penanganan syok yang ditimbulkan (sesuai penanganan syok yang dibahas dalam
Modul 2)
Penanganan luka dengan benda asing menancap
Luka tusuk yang sering terjadi biasanya disertai dengan tertinggalnya benda yang menancap
pada luka .
Langkah-langkah penanganan luka yang disertai dengan menancapnya benda asing yang
dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut :
1. Stabilkan benda yang menancap secara manual.
2. Jangan mencabut benda asing yang menancap.
24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
22
3. Bagian yang luka dibuka sehingga terlihat dengan jelas.
4. Kendalikan perdarahan, hati-hati jangan sampai menekan benda yang menancap
5. Stabilkan benda asing tersebut dengan menggunakan penutup luka tebal, atau berbagai
variasi misalnya pembalut donat, pembalut gulung dan lain-lainnya.
6. Rawat syok bila ada
7. Jaga pasien tetap istirahat dan tenang.
8. Rujuk ke fasilitas kesehatan.
Penanganan Cidera/luka Pada Bagian Tubuh
Penanganan Cidera/luka pada kulit kepala
Bila terjadi luka di daerah ini maka perdarahan yang ditimbulkan akan cukup besar, hal ini
dikarenakan wajah dan kulit kepala mendapat pasokan darah yang sangat baik. Dalam
melakukan perawatan pada cidera kulit kepala harus mengenali dengan baik keadaan yang
dihadapi dan perlu dilihat ada atau tidaknya patah tulang tengkorak yang menyertainya. Bila
terjadi patah tulang tengkorak pada cidera ini jangan coba membersihkan kulit kepala dan
jangan gunakan tekanan langsung.
Penanganan luka kulit kepala yang dapat Anda lakukan antara lain :
Kendalikan pendarahan yang ada dengan penekanan langsung pada luka tetapi jika terjadi
patah tulang tengkorak gunakan bantalan yang tebal untuk menghentikan pendarahan dan
jangan melakukan penekanan langsung.
Pasang pembalut
Tinggikan bagian kepala, tetapi harus Anda perhatikan bila penderita tidak sadar maka
posisi kepala bahu sejajar
Curigai juga terjadinya cedera spinal/tulang belakang
Penanganan luka pada wajah
Pada luka daerah wajah perlu diwaspadai terjadinya pendarahan dibagian dalam mulut dan
saluran nafas. Langkah-langkah perawatan luka wajah :
25. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
23
Awasi jalan nafas
Kendalikan pendarahan
Beri penutup luka dan balut luka.
Penanganan Pendarahan pada Hidung
Pendarahan hidung lebih dikenal dengan mimisan biasanya terjadi akibat benturan langsung
pada daerah sekitar hidung dan adanya penyakit atau gangguan lainnya.
Penanganan pendarahan hidung :
Pertahankan jalan nafas
Dudukan korban dengan badan agak condong kedepan
Berikan penekanan pada cuping hidung
Jangan biarkan korban tiduran
Jangan menutup hidung sampai penuh
Jangan mencabut benda apapun yang berada di dalam hidung
Bila terjadi avulsi berikan pembalutan penekanan
Penanganan Cedera pada mulut
Cedera pada mulut dapat berupa luka terbuka pada bibir, avulsi bibir dan luka terbuka dalam
mulut.
Penanganan luka pada mulut :
Pertahankan jalan nafas
Bila terjadi cedera pada bibir gunakan pembalut gulung
Bila terjadi avulsi berikan sedikit penekanan pada daerah luka
Penanganan cedera pada mata
Mata merupakan salah satu alat tubuh yang sangat penting dan jika terjadi cedera mata dapat
menimbulkan kebutaan, Perawatan cedera mata dapat mengurangi kerusakan yang akan
terjadi, berikut cara perawatan cedera mata yaitu :
26. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
24
Jangan melakukan tekanan langsung
Bila di mata terdapat benda tertanam/luka sayat jangan bersihkan mata dan jangan
mencabut benda yang menancap tersebut.
Jangan memasukan kembali bola mata yang keluar
Kurangi gerakan mata
Tutup mata yang tidak luka agar mencegah gerakan mata yang sakit
Pada penderita yang tidak sadar kelopak mata harus ditutup untuk mencegah bola mata
menjadi kering yang dapat menimbulkan kebutaan
Rujuk ke fasilitas kesehatan
Cedera pada telinga
Telinga merupakan alat yang sangat komplek yang berfungsi untuk mendengar dan sebagai
penyeimbang, jenis luka pada telinga dibagi dua jenis yaitu luka terbuka pada telinga luar dan
luka terbuka pada telinga tengah.
Perawatan pada luka terbuka pada telinga luar adalah sebagai berikut :
Bila luka robek ringan tutup dengan penutup luka dan balut
Bila luka robek berat tutup dengan penutup luka termasuk pada sisi kepala
Bila avulsi gunakan penutup tebal dan balut
Perawatan luka terbuka pada telinga tengah
Jangan mencolok/memasukan benda apapun kedalam telinga
Jangan mencegah darah yang keluar dari dalam telinga
Tutup longgar dengan penutup luka sehingga cairan yang keluar dari dalam telinga bisa
terserap
Jangan melakukan penekanan pada telinga
Amputasi
Penanganan luka amputasi selain penanganan korban/penderita dengan alat tubuh yang
terputus juga perlu mendapatkan perawatan. Berikut pedoman perawatan bagian badan yang
terputus :
27. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
25
Bungkus bagian yang terputus dengan kasa steril yang sudah dilembabkan
Masukan bagian tersebut pada poin diatas kedalam kantong plastik jangan lupa tulis
nama penderita/korban, tanggal, hari dimasukan dan usahakan tetap dingin dengan cara
dimasukan air dan es.
Rujuk penderita ke fasilitas kesehatan.
Cedera pada perut
Daerah perut merupakan bagian yang paling lemah perlindungannya, cedera perut dapat
terbuka dan tertutup, alat dalam perut terdiri dari alat yang berongga seperti lambung, usus
dan alat padat yang terdiri dari hati, limpa. Bila alat berongga robek dapat mengakibatkan
isinya (asam, enzim dan kuman) tumpah dalam rongga perut hal ini dapat menyebabkan reaksi
radang pada selaput perut sedangkan bila yang rusak alat yang padat maka dapat terjadi
pendarahan yang berat dalam rongga perut. Gejala dan tanda yang ada pada cedera perut
dapat terjadi bila ada keterlibatan alat dalam tubuh yaitu :
Nyeri dan kejang pada dinding perut dan pinggul
Nyeri tekaan pada dinding perut dan pinggul
Nyeri ringan yang bisa menjadi hebat di daerah perut
Memar pada bagian perut dan pinggul
Ada luka terbuka
Muntah darah
Darah dalam tinja
Penderita memegang dan melindungi perut
Penderita berbaring dengan tungkai tertekuk
Pada luka terbuka terdapat organ yang keluar
Luka tusuk
Tanda-tanda syok
Riwayat benturan yang keras pada bagian perut.
28. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
26
Penanganan luka terbuka pada dinding perut :
Kontrol pendarahan luar
Telentangkan penderita dengan tungkai tertekuk
Atasi syok yang ada
Waspadai muntah
Perhatikan jalan nafas
Jangan menyentuh apalagi memasukan organ yang keluar, organ yang keluar hendaknya
ditutup dengan penutup luka
Selimuti bagian perut agar tetap hangat
Jangan mencabut benda asing yang menancap
Beri oksigen
Rujuk ke fasilitas kesehatan
Penanganan luka tertutup pada dinding perut
Telentangkan penderita dengan tungkai tertekuk
Pertahankan jalan nafas
Awasi muntah
Atasi syok
Beri oksigen
Rujuk ke fasilitas kesehatan
Cedera pada bagian kelamin
Alat kelamin merupakan alat yang jarang terkena cedera hal ini dikarenakan letaknya yang
tersembunyi yang berada diantara panggul dan paha, bila mengalami cedera umumnya terjadi
dua jenis cedera yaitu cedera tumpul dan luka terbuka. Cedera tumpul biasanya sangaat nyeri
hal ini bisa terjadi karena benturan dengan benda tumpul. Bila terjadi luka terbuka rawat
seperti luka terbuka lainnya. Hal yang paling penting untuk perawatan cedera alat kelamin
adalah menenangkan penderita mengingat betapa sensitifnya daerah ini.
29. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
27
CHECK LIST KEMAMPUAN PEMBALUTAN LUKA TERBUKA SECARA UMUM
Nama Mahasiswa :
Tanggal Penilaian :
NO ASPEK YANG DINILAI NILAI
0 1 2
1 Persiapan alat dan bahan
- Larutan steril yaitu NaCl 0,9 % atau air yang telah direbus dalam suhu 100o
C
sampai mendidih selama 10 menit.
- Sarung tangan steril,
- Set balutan steril (balutan, verband, pinset anatomis 2 buah dan pinset
cirurgis 1 buah, kom kecil 1 buah)
- Kantong plastik untuk sampah
- Plester
- Gunting
- Larutan clorin 0,5% dalam baskom
- Jarum suntik (spuilt) 10 cc 1 buah
- Bengkok
2 Memberi salam dan menyapa pasien serta memperkenalkan diri
3 Menjaga privasi pasien
4 Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan pada pasien.
5 Mengatur posisi penderita dengan nyaman
6 Mengatur letak peralatan secara ergonomis (dekatkan)
7 Menuangkan larutan steril ke dalam kom kecil lalu ambil larutan dengan jarum
suntik.
8 Meletakkan baskom untuk menampung air di bawah bagian tubuh yang luka
9 Cuci tangan secara 7 langkah dengan menggunakan air bersih dan sabun.
10 Memakai sarung tangan steril
11 Mengambil jarum suntik yang telah diisi larutan steril lalu
semprotkan secara perlahan ke arah bagian tubuh yang luka, ulangi hingga cairan
yang mengalir ke dalam baskom jernih
12 Jika tidak tersedia jarum suntik maka memasukkan kasa steril ke dalam larutan
steril lalu peras kasa dengan menggunakan pinset hingga kasa menjadi lembab
lalu bersihkan luka dengan kasa tersebut dari arah luka ke daerah sekitar luka
secara lembut.
13 Mengeringkan tepi-tepi luka dengan kasa steril
14 Menutup dengan kasa steril
15 Melakukan balutan (sesuai jenis luka dan area luka)
16 Memfiksasi balutan dengan plester yang telah dipotong –potong
17 Memposisikan pasien dengan posisi nyaman
18 Alat bekas pakai/ set balutan direndam dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit
kemudian cucilah dengan sabun di air mengalir lalu di rebus dalam suhu 1000
C
selama 10 menit dan semua alat habis pakai masukan ke dalam kantung sampah.
19 Melepas sarung tangan (secara terbalik) dalam clorin 0,5% selama 10 menit.
20 Mencuci tangan 7 langkah.
21 Memberi tahu pada pasien bahwa tindakan telah selesai.
JUMLAH SKOR
30. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
28
Keterangan SKOR :
0 = Prosedur tidak dilakukan Nama Kota , Tahun
1 = Prosedur dilakukan tetapi salah Observer,
2 = Prosedur dilakukan dengan benar
NILAI AKHIR = JUMLAH SKOR X 2 ( )
21
Nilai akhir = ………….
Nilai BATAS LULUS = 2,76
31. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
29
Rekan Mahasiswa, setelah Anda pelajari Modul 1 ini tentu Anda telah memiliki gambaran
tentang konsep luka dan penanganannya. Luka atau cedera dapat terjadi dimana saja dan
pada semua bagian tubuh. Luka digolongkan menjadi luka terbuka dan tertutup. Terdapat
beberapa fase penyembuhan luka, antara lain fase inflamatori, proliferasi dan maturasi.
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka meliputi usia, infeksi,
sirkulasi dan oksigenasi, hematoma, benda asing, iskemia, pengobatan dan penyakit lain.
Penanganan luka terdapat prinsip dan teknik perawatan luka. Terdapat beberapa teknik
menutup dan membalut luka yang disesuaikan dengan jenis dan lokasi pada bagian tubuh
yang mengalami luka atau cedera.
Rangkuman
32. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
30
Bagaimana, setelah Anda mempelajari uraian pada Kegiatan Belajar 1 apakah Anda
telah memahami materi tersebut? Jika Anda telah paham, cobalah jawab pertanyaan berikut
ini dengan memilih salah satu jawaban yang Anda anggap benar.
1. Di bawah ini merupakan jenis otot pada lengan manusia yaitu :
a. Otot skeletal
b. Otot polos
c. Otot involunter
d. Otot myocardium
2. Suatu ketika ada seorang korban datang pada anda dengan luka karena kecelakaan
dan terjadi benturan keras dengan kendaraan bermotor, sehingga kulit dan lapisan
di bawahnya terputus, tepi luka tidak teratur serta ada perdarahan, maka jenis luka
tersebut termasuk :
a. Luka sayat
b. Luka robek
c. Luka avulsi
d. Luka lecet
3. Suatu luka dimana pembuluh darah yang rusak berada jauh di bawah permukaan kulit
dan biasanya besar, terlihat bengkak dan kemerahan merupakan tanda dari adanya :
a. Memar
b. Perdarahan
c. Luka remuk
d. Hematoma
Evaluasi
Formatif
33. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
31
4. Berikut ini merupakan hal yang tidak tepat untuk penyembuhan luka yaitu :
a. Kemampuan tubuh terhadap penyembuhan trauma jaringan dipengaruhi oleh
luasnya luka dan keadaan umum kesehatan individu.
b. Mengkonsumsi makanan amis akan memperlama proses penyembuhan luka.
c. Kulit dan membran mukosa adalah bagian tubuh pertama sebagai pertahanan.
d. Penyembuhan akan lebih optimal bila luka bersih dari kotoran.
5. Penyembuhan luka terdapat beberapa fase, diantaranya yaitu adanya lapisan tipis
sel epitel yang terbentuk melintasi luka dan adanya peningkatan aliran darah untuk
memberikan oksigen dan nutrisi yang diperlukan bagi proses penyembuhan, hal ini
merupakan :
a. Fase Inflamasi
b. Fase Maturasi
c. Fase Eksudasi
d. Fase Proliferasi
6. Cairan atau larutan yang digunakan pada tindakan penanganan luka yaitu :
a. Larutan NaCl 0.9%
b. Larutan Ringer Laktat
c. Air bersih
d. Air matang direbus sampai mendidih
34. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
32
7. Tindakan mengompres dengan air hangat dapat dilakukan untuk mempercepat proses
penyembuhan pada jenis luka :
a. Luka tusuk
b. Luka memar
c. Luka dengan benda asing menancap
d. Luka lecet
8. Hal di bawah ini bukan merupakan prinsip ketika anda melakukan pembalutan luka :
a. Membalut tidak terlalu kencang atau terlalu longgar
b. Membalut menekan untuk menghentikan perdarahan
c. Membalut hanya pada bagian yang luka
d. Membalut anggota gerak dimulai dari bagian yang jauh terlebih dahulu
9. Di bawah ini bukan merupakan penanganan yang Anda lakukan ketika ada korban yang
mengalami luka di kaki dengan adanya paku yang menancap pada telapak kaki yaitu :
a. Mencabut paku yang menancap di kaki pasien secepatnya
b. Kendalikan perdarahan dan tidak menekan paku
c. Stabilkan paku dengan pembalut
d. Telapak kaki dibiarkan terbuka
10. Pembalut yang bisa digunakan untuk membalut bagian tubuh antara lain kepala, wajah,
lengan, tungkai, pergelangan tangan, betis dan dada yaitu :
a. Pembalut mitella
b. Pembalut dasi
c. Pembalut gulung
d. Snelverband
35. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
33
Rekan Mahasiswa, setelah membaca dan memahami uraian materi tersebut maka
bentuklah kelompok yang beranggotakan 4 orang ! Kemudian saling berpasangan dan
bergantian lakukanlah Penanganan luka pada kaki dan lakukanlah berbagai macam teknik
pembalutan! Mintalah salah seorang teman untuk mengobservasi dan menilai tindakan Anda!
Bila Anda menemui kesulitan hubungilah Fasilitator/Dosen Anda !
RekanMahasiswabilaAndatelahselesaimengerjakansoal-soaldiatasmakacocokkanlah
jawaban Anda dengan Kunci jawaban yang ada di halaman belakang Modul ini!
Tugas
Mandiri
Selamat ! Bila jawaban Anda benar 80% maka Anda telah berhasil mempelajari Kegiatan
Belajar 1 Modul ini dan Anda dapat melanjutkan untuk mempelajari Kegiatan Belajar 2
Penanganan Patah Tulang dan Cedera Otot Rangka.
36. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
34
1. Buku Panduan Pelatihan BC & TLS (Basic Cardiac & Trauma Life Support). Jakarta. Emergency
Medical Training & Services.EMS 119. 2008
2. General Emergency Life Support (GELS) RSUP DR Sardjito Yogyakarta
3. Keperawatan medikal bedah Brunner dan Suddarth Smeltzer C. Suzanne, Bare G. Brenda.
Edisi 8 Volume 3. EGC. 2002. Jakarta.
4. Kumpulan kuliah Ilmu Bedah. Bagian Bedah staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia. Bina Rupa Aksara. 1995. Jakarta
5. Ilmu Bedah Syamsuhidayat R dan De Jong Wim. EGC. 1997 . Jakarta.
6. Musliha. Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010
7. Penanggulangan Penderita Gawat Darurat. Basic Trauma Cardiac Life Support. PMI Pusat
Pendidikan dan Latihan DIY. Yogyakarta. 2012
8. Pedoman Pertolongan Pertama. Markas Pusat Palang Merah Indonesia. 2009
8. Seri Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD) / General Emergency Life Support
(GELS) : Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Cetakan ketiga. Dirjen
Bina Yanmed Depkes RI. 2006.
9. Tanggap Darurat Bencana (Safe Community modul 4). Depkes RI. 2006.
10. Thompson, J. A Practical Guide to Wound Care.Regitered Nursing. 2000
Daftar
Pustaka
37. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
35
KUNCI JAWABAN KEGIATAN BELAJAR 1
NO JAWABAN
1. A
2. B
3. D
4. B
5. D
6. A
7. B
8. C
9. A
10. C
38. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015