Tata cara menguburkan jenazah meliputi: (1) menggali liang lahat sesuai ukuran jenazah dan menaruhnya didalam dengan posisi menghadap kiblat, (2) menutup liang lahat dengan papan dan tanah, (3) mendoakan jenazah setelah selesai mengubur.
1. 4. Tata Cara Menguburkan Jenazah
Setelah selesai menyalatkan , maka hal
terakhir yang harus dilakukan adalah
menguburkan atau memakamkan jenazah . Tata
cara penguburan sebagai berikut :
a. Tanah yang telah ditentukan sebagai kuburan
digali dan dibuatkan liang lahat sepanjang
badan jenazah . Dalamnya dibuat kira-kira
setinggi orang ditambah setengah lengan dan
lebarnya kira-kira satu meter. Di dasar
lubang dibuat miring lebih dalam ke arah
kiblat . Maksudnya adalah agar jasad
tesebut tidak mudah di bongkar binatang .
b. Setelah sampai di tempat pemakaman ,
jenazah dimasukan ke dalam liang lahat
dengan posisi miring dan menghadap kiblat .
Pada saat meletakan jenazah , hendaknya
dibacakan lafaz-lafaz sebagai berikut .
2. ”Dengan nama Allah dan atas agama Rasulullah saw”
c. Tali-tali pengikat kain kafan dilepas, pipi kanan , dan
ujung kaki ditempelkan pada tanah . Setelah itu ,
jenazah ditutup dengan papan kayu atau bambu . Di
atasnya ditimbun dengan tanah sampai galian liang kubur
itu rata. Tinggikan kubur itu dari tanah biasa sekitar
satu jengkal dan di atas kepala diberi tanda batu nisan.
d. Setelah selesai menguburkan , dianjurkan berdoa,
mendokan, dan memohonkan ampunan untuk jenazah.
Hadis Nabi Muhammad saw :
3. “Dari Utsman bin Affan menceritakan
bahwa Nabi Muhammad saw. apabila
telah selesai dari menguburkan mayat
beliau berkata: "Mintakanlah ampunan
untuk saudara kalian, dan mohonkanlah
keteguhan untuknya, karena
sesungguhnya sekarang ia sedang
ditanya.(HR Abu Daud )"
4.
5. 3. Sunnah menguburkan jenazah di siang hari & boleh
menguburkan di malam hari.
4. Tidak boleh di masukkan ke dalam satu liang kubur lebih
dari satu jenazah kecuali karena terpaksa, seperti
banyaknya yg terbunuh & sedikit yang memakamkan mereka.
Didahulukan di lahad yg lebih utama dari mereka. Tidak
dianjurkan bagi laki-laki menggali kuburnya sebelum ia
meninggal dunia.
5. Boleh memindahkan jenazah dari kuburnya ke kubur yg
lain, jika ada maslahat untuk mayat, seperti kuburannya
yang digenangi air atau dikuburkan di pemakaman orang-
orang kafir & semisalnya. Kuburan adalah negeri orang-orang
yg sudah mati, tempat tinggal mereka, & tempat saling
ziarah di antara mereka, & mereka telah mendahului
kepadanya, maka tidak boleh menggali kubur mereka kecuali
utk kepentingan mayat.
6. C. Hal-hal yang berkaitan dengan Pengurusan
Jenazah
1. Turut Belasungkawa (Takziah)
Takziah menurut bahasa artinya ialah menghibur . Menurut istilah
ialah mengunjungi keluarga yang meninggal dunia dengan maksud agar
keluarga yang mendapat musibah dapat terhibur , diberikan keteuhan
iman , islam , dan sabar menghadapi musibah serta berdoa untuk orang
yang meniggal dunia supaya diampuni segala dosa-dosa semasa
hidupnya . Bertakziah ukumnya sunah .
Hal-hal yang perlu dilkukan ketika seseorang bertakziah antara lain
sebagai berikut :
a. Memberikan bantuan kepada keluarga yang terkena musibah , baik
bantuan moral maupun material untuk mengurangi beban kesulitan dan
kesedihannya.