Presentasi dahi adalah kondisi ketika kepala janin berada di antara fleksi dan defleksi maksimal sehingga dahi merupakan bagian terendah. Diagnosis memerlukan pemeriksaan luar dan dalam untuk meraba sutura frontalis, mata, dan pangkal hidung. Penanganannya umumnya melalui sesar karena persalinan spontan berisiko tinggi bagi ibu dan janin.
4. Preliminary...
Malpresentasi adalah semua
presentasi janin selain verteks
Malposisi adalah posisi kepala
janin relatif terhadap pelvis dengan
oksiput sebagai titik referensi
5.
6. Presentasi Dahi
Presentasi dahi adalah keadaan dimana
kedudukan kepala berada diantara fleksi
maksimal dan defleksi maksimal, sehingga
dahi merupakan bagian yang terendah.
Pada umumnya presentasi dahi bersifat
sementara, dan sebagian besar akan
berubah menjadi presentasi muka atau
presentasi belakang kepala.
Angka kejadian presentasi dahi
± 1 diantara 400 persalinan.
7. Etiologi
Sebab terjadinya presentasi dahi pada
dasarnya sama dengan sebab terjadinya
presentasi muka yaitu keadaan-keadaan
yang memaksa terjadinya defleksi kepala
atau keadaan-keadaan yang memaksa
terjadinya fleksi kepala. Semua
presentasi muka biasanya melewati fase
presentasi dahi lebih dahulu.
Penyebab lainnya CPD, janin besar,
anensefal, tumor didaerah leher,
multiparitas dan perut gantung
8. Diagnosis
Pemeriksaan luar
Denyut jantung janin jauh lebih jelas
terdengar di bagian dada, yaitu bagian
yang sama dengan bagian-bagian kecil.
Pemeriksaan dalam
Pada pemeriksaan dalam teraba
sutura frontalis, UUB , mata, pangkal
hidung & lingkar orbita.
Pada presentasi dahi ini mulut & dagu
tidak dapat diraba.
9. Mekanisme persalinan
kepala masuk PAP dgn sirkumferensia
maksiloparietal serta sutura frontalis melintang
atau miring, setelah terjadi moulage dan
ukuran terbesar kepala telah melalui pintu atas
panggul, dagu memutar kedepan. Sesudah
dagu berada di depan, Dengan fossa kanina
sebagai hipomoklion terjadi fleksi shg UUB dan
belakang kepala lahir melalui perineum.
Kemudian terjadi defleksi sehingga mulut dan
dagu lahir dibawah simfisis
Persalinan membutuhkan waktu lama dan hanya
15% berlangsung spontan. Angka kematian
perinatal lebih dari 20%, sedangkan persalinan
pervaginam berakibat perlukaan luas pada
10. Penanganan
Jika pada akhir kala 1 kepala belum
masuk ke dalam rongga panggul, dapat
diusahakan dengan mengubah
presentasi dengan perasat Thorn,
tetapi jika tidak berhasil, sebaiknya
dilakukan Seksio Cesaria.
Jika kepala telah masuk ke rongga
panggul, tetapi bila kala II tidak
mengalami kemajuan sebaiknya juga
dilakukan Seksio Cesaria.
11.
12. Prognosis
Janin yang kecil masih mungkin lahir
spontan, tetapi janin dengan berat dan
besar normal tidak dapat lahir spontan
pervaginam. Hal ini disebabkan karena
kepala turun melalui PAP dengan
sirkumferensia maksiloparietalis(36cm)
yang lebih besar daripada lingkaran PAP.
Bagi ibu :
· Partus menjadi lebih lama dan lebih
sulit
· Bisa terjadi robekan yang hebat
· Ruptura uteri
Bagi anak: