Dokumen tersebut membahas tentang pengupahan yang mencakup definisi upah, hak pekerja atas upah, jenis-jenis upah, cara menghitung upah harian, borongan, tetap, tidak tetap, upah lembur, serta contoh soal perhitungan upah.
2. PengUpahan
• Upah adalah Hak pekerja/buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja , kesepakatan atau peraturan perundang
– undangan, termasuk tun jangan bagi pekerja/buruh
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa
yang telah atau akan dilakukan.
• Pekerja menerima upah dari pemberi kerja adalah
merupakan hak pekerja yang harus dipenuhi oleh
pemberi kerja dan dilindungi UU. Setiap pekerja berhak
memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan
yg layak bagi kemanusiaan
3. Pengupahan
• Pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yg melindungi
pekerja agar pekerja dpt memenuhi kebutuhan hidup maupun
keluarganya
• Bentuk perlindungan itu berupa
Penetapan upah minimum
Upah kerja lembur
Upah tidak masuk kerja karena berhalangan
Upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar
pekerjaannya
Denda dan potongan upah
Struktur dan skala pengupahan yg profesional
Upah untuk pembayaran pesangon
Upah untuk perhitungan pajak penghasilan
4. Macam – macam Upah
A. Upah Harian
Upah yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada pekerja yg telah
melakukan pekerjaan yang dihitung secara harian atau berdasarkan
tingkat kehadiran. Upah harian dibayarkan secara harian hanya kpd
pekerj a yg status perjanjian kerjanya adalah harian lepas.
B. Upah borongan
adalah upay yang dibayarkan oleh pemberi kerja kpd pekerja yg
telah melakukan pekerjaan secara borongan atau berdasarkan
volume pekerjaan satuan hasil kerja atau pekerjaa yang bergantung
pada cuaca atau pekerjaan yang bersifat musiman. Pembayaran
upah borongan hanya dilakukan untuk pekerjaan yang status
perjanjian kerjanya adalah pekerja kontrak
5. Macam – macam Upah
C. Upah Tetap
adalah upah yang diterima pekerja secara tetap atas suatu
pekerjaan yang dilakukan secara tetap. Upah tetap ini diterima
secara tetap dan tidak dikaitkan dengan tunjangan tidak tetap,
upah lembur dan lainnya.
Pembayaran upah tetap hanya diperuntukan bagi pekerja yang
status perjanjian kerjanya untuk waktu tidak tertentu (PKWTT) dan
dalam bahasa sehari-hari adalah pekerja tetap.
D. Upah tidak tetap
adalah upah yang diterima pekerja secara tidak tetap atas suatu
pekerjaan. Tidak tetap upah yang diterima pekerja tersebut akibat
dari volume pekerjaan yang tidak stabil. Kalau pekerjaan padat
maka dilakukan kerja lembur sehingga upahnya juga akan
bertambah besar, demikian sebaliknya.
6. Cara menghitung upah
Upah Harian
CARA MENGHITUNG UPAH HARIA
a. Bagi pekerja/buruh yang bekerja 6 (enam) hari dalam 1 (satu)
minggu maka upah sehari adalah : upah minimum dibagi 25 hari
b. Bagi pekerja/buruh yang bekerja 5 (lima) hari dalam 1 (satu) minggu
maka upah sehari adalah : upah minimum dibagi 21 hari.
7. Cara menghitung upah
Upah Harian
Contoh 1
Untuk 25 hari kerja dalam sebulan atau enam hari/minggu
Upah minimum DKI Jakarta perbulan pada tahun 2008 adalah
Rp 972.604, dibulatkan menjadi Rp 972.600, maka upah sehari
adalah ?
Contoh 2.
Untuk 21 hari kerja dalam sebulan atau lima hari kerja/minggu
Maka upah sehari adalah ?
8. Cara Menghitung
Upah Borongan
Contoh 1.
Si A bekerja dengan memperoleh upah kerja borongan sebesar Rp
13.500.000 selama satu tahun. Maka upah sebulannya adalah ?
Contoh 2
Si A bekerja dengan memperoleh upah kerja borongan sebesar Rp
7.100.000,- selama 6 (enam) bulan terakhir. Maka upah sebulannya
adalah sebesar ?
9. Waktu Kerja
Waktu kerja adalah waktu yg digunakan untuk melukan pekerjaan
pada suatu periode tertentu. Setiap pengusaha wajib melaksanakan
ketentuan waktu kerja. Jam kerja bagi pekerja/buruh sudah diatur
dalam UU No.13 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.
Jumlah jam kerja normal untuk selama 1 minggu sebanyak 40 jam
dan perinciannya :
Apabila perusahaan memberlakukan waktu kerja 6 hari dalam 1
minggu maka jumlah jam kerja 1 hari = 7 jam dan hari sabtu 5 jam
kerja. Apabila perusahaan memberlakukan jam kerja 5 hari dalam 1
minggu maka jam kerja 1 hari jumlahnya = 8 jam dan hari sabtu
libur.
setelah melakukan pekerjaan sesudah jam kerja normal maka jam
kerja selebihnya dihitung sebagai jam kerja lembur. Dalam hal ini
pengusaha wajib melakukan upah lembur dan perhitunganya harus
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (sesuai kep.
102/MEN/VI/2004 tentang waktu kerja lembur dan upah kerja
10. Waktu Kerja Lembur
Seorang pekerja melakukan kerja lembur bila
1.Ada Perintah tertulis dari Pengusaha
2.Pekerja yang bersangkutan setuju untuk
melaksanakan kerja lembur
3.Pengusaha membuat daftar pelaksanaan kerja
lembur meliputi nama pekerja dan lamanya waktu
kerja lembur
4.Ditandatangani kedua belah pihak yaitu pengusaha
dan pekerja
11. Cara Menghitung upah lembur
Keputusan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP. 102/MEN/VI/2004 tentang waktu
kerja lembur dan upah kerja lembur menetapkan
Perhitungan upah lembur didasarkan pada upah Bulanan
Cara menghitung upah sejam adalah 1/173 X Upah sebulan
Cara menghitung upah lembur merujuk pasal 11 KEP. 102/MEN/VI/2004 adalah sebagai
berikut :
A. Apa Bila kerja lembur dilakukan pada hari kerja
1.Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar upah sebesar 1,5 X Upah Sejam
2.Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali upah sejam.
B . Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istiraha mingguan dan / atau hari libur
resmi untuk waktu kerja 6 hari kerja dan 40 jam seminggu maka :
1.Perhitungan upah kerja lembur untuk 7 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam dan jam ke 8
dibayar 3 kali upah sejam, dan jam kerja lembur ke 9 dan ke 10 dibayar 4 kali upah sejam.
2.Apabila hari libur resmi jatuh pada hari kerja terpendek perhitungan upah lembur 5 jam
pertama dibayar 2 kali uah sejam, ke 6 dibayar tiga kali upah sejam dan lembur ke 7 dan ke 8
dibayar 4 kali upah sejam
12. Cara Menghitung upah lembur
C. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari istirahat mingguan dan / atau hari libur resmi
untuk waktu kerja 5 hari kerja dan 40 jam seminggu maka perhitungan upah kerja lembur
untuk 8 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, jam ke 9 dibayar 3 kali upah sejam, dan
jam ke 10 dan 11 dibayar 4 kali upah sejam.
Apabila upah dibayar secara harian maka bagi pekerja yang bekerja 6 hari dalam seminggu
upah sebulan adalah upah sehari dikali 25 hari. Bila pekerja bekerja 5 hari dalam
seminggu upah sebulan adalah upah sehari dikali 21 hari.
13. Latihan Soal
Soal 1.
Anton adalah karyawan PT. Selalu Mau Untung Jakarta yang bekerja 7 (tujuh) jam dalam
sehari. Perincian jam kerja Anton dalam seminggu adalah sbb:
Hari Senin s/d hari Rabu = 10 jam kerja sehari
Hari kamis = 9 jam kerja
Hari Jumat = 10 Jam kerja
Hari Sabtu = 7 Jam kerja
Gaji Anton dalam sebulan adalah Rp 1.200.000,- (All in) maksudnya upah pokok
ditambah tunjangan tetap adalah Rp 1.200.000,- tidak termasuk tunjangan tidak tetap
Hitunglah Upah kerja lembur Anton dalam seminggu!
Hinweis der Redaktion
Contoh 1. Upah sehari adalah : Rp 972.600 / 25 = Rp 38.900 Contoh 2. Upah sehari adalah ; Rp 972.600 / 21 = Rp 46.300