SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 9
1
BAB 1
SENDI – SENDI DASAR KOPERASI INDONESIA
Pengertian sendi dasar atau prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman-
pedoman utama yang menjiwai dan mendasari setiap gerak,langkah usaha dan
kerjanya koperasi sebagai organisasi ekonomi dari orang-orang yang terbatas
kemampuan ekonominya.
Arti dan peranan sendi-sendi dasar koperasi adalah sebagai berikut :
1. Sendi dasar koperasi sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
koperasi.Tujuan koperasi adalah untuk menyelenggarakan kebutuhan
bersama dan usaha bersama,sehingga tercapai kesejahteraan.
2. Sendi dasar koprasi merupakan ciri khas koprasi yang membedakannya
dengan organisasi ekonomi lainnya dan membedakan watak koprasi dari
badan-badan lainnya yang bergerak di bidang ekonomi.
Sendi-sendi dasar koprasi yang pertama bersumber pada apa yang di
temukan oleh pelopor-pelopor rochdale dan di kenal sebagai “prinsip-prinsip
rochdale” pada waktu koprasi berdiri di Rochdale pada tahun 1844. Prinsip-
prinsip Rochdale itu ternyata telah di jadikan contoh dan pedoman bagi koprasi-
koprasi di seluruh dunia. Tentu saja pengambilalihan prinsip-prinsip ini ke dalam
koprasi di berbagai Negara seringkali tidak sepenuhnya. Melainkan di sesuaikan
dengan keadaan koprasi serta kebudayaan masyarakat setempat.
Namun dari masa ke masa sejak di susunnya prinsip-prinsip Rochdale, setiap
organisasi koprasi tetap menggunakan beberapa prinsip tertentu, yang secara
mutlak memberikan cirri-ciri utama kepada koprasi. Prinsip-prinsip ini
menentukan cara kerja koprasi yang berbeda dengan badan-badan usaha dagang
pada umumnya yang bukan koprasi.
2
Dr.Fauguet dalam bukunya The Cooperative Sector 1951.menegaskan
adanya 4 prisip yang setidak-tidaknya harus di penuhi oleh setiap badan yang
menamakan dirinya koprasi.
Prinsip-prinsip itu adalah:
1. Adanya ketentuan tentang perbandingan yang berimbang di dalam hasil
yang di peroleh atas pemanfaatan jasa-jasa oleh setiap pemakai dalam
koprasi.
2. Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara para
anggota.
3. Adanya pengaturan tentang keanggotaan organisasi yang berdasarkan
kesukarelaan.
4. pihak anggota dalam ketatalaksanaan dan usaha koprasi.
Menurut Dr.fauguct,prinsip pertama dan ke dua mutlak berlaku dalam
koperasi.hal ini berarti bahwa dalam setiap organisasi atau perkumpulan yang
mengaku dirinya sebagai koperasi. kedua prinsip tersebut harus ada.
Sendi-sendi dasar koperasi tersebut,telah banyak mengalami perkembangan
dan perubahan sesuai dengan keadaan dan syarat yang ada dalam tumbuh dan
kembangnya koperasi pada berbagai waktu,keadaan dan tempat.
3
Perkembangan prinsip-prinsip koperasi dari waktu ke waktu adalah sebagai
berikut ;
1. Prinsip koperasi menurut prinsip-prinsip Rochdale:
a. Pengawasan oleh anggota secara demokratis.
b. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela.
c. Pembatasan atas bunga.
d. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan
pembelian yang dilakukan pada koperasi.
e. Penjualan di lakukan sepenuhnya atas dasar tunai.
f. Penjualan hanya atas barang-barang yang sungguh-sungguh bermutu
dan tidak di palsukan.
g. Menyelenggarakan usaha pendidikan bagi anggota,sesuai dengan
prinsip-prinsip koperasi.
h. Netral terhadap politik agama.
2. Prinsip-prinsip koperasi menurut ICA (international Cooperative Alliance).
Perserikatan koperasi Internasional (ICA) telah menyelenggarakan suatu
usaha untuk merumuskan sendi-sendi dasar koperasi yang berlaku untuk
berbagai Negara. Usaha ini di lakukan pada tahun 1930 - 1934 adalah
sebagai berikut ;
a. Keanggotaan yang terbuka.
b. Pengawasan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota menurut perbandingan
usaha masing-masing dalam partisipasinya dengan koperasi.
d. Bunga uang yang terbatas,atau modal.
e. Netral dalam lapangan politik,dan agama.
f. Tataniaga yang di lakukan di jalankan secara tunai.
g. Menyelenggarakan pendidikan.
4
Dalam kongres ini beberapa Negara menyatakan keberatannya atas
pencantuman 3 dasar terakhir sebagai prinsip-prinsip koperasi, karena hanya baik
di gunakan dan di terapkan di berbagai Negara yang keadaan koperasinya telah
sangat maju. Sehingga dengan demikian, Maka 4 sendi dasar pertama lainnya
adalah fakultatif. Kemudian pada sidang ICA di paris tahun 1937, di putuskan
pencantuman ke-4 sendi dasar pertama sebagai sendi dasar ICA sendiri.
3. Dalam kongres ICA tahun 1948 di Praha, ICA menetapkan dalam anggaran
dasarnya bahwa suatu koperasi dapat menjadi anggota lembaga tersebut,
bila koperasi di Negara itu mempunyai sendi-sendi dasar sebagai berikut;
a. Keanggotaan sukarela.
b. Pengawasan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota,dalam teransaksi-teransaksi
sosial atau jasa sosial dari usaha koperasi itu sendiri.
d. Pembatasan bunga atas modal.
Dalam pelaksanaannya di berbagai Negara, prinsip-prinsip tersebut
diperluas,disesuaikan dengan tahap perkembangan gerakan koperasi
yang bersangkutan.
4. Dalam pelaksanaannya, pada berbagai anggota ICA di beberapa
Negara.timbul tafsiran yang berbeda-beda mengenai prinsip-prinsip dasar
koperasi karena pengaruh sistem pemerintahan politik ekonomi
dan,sosial yang berbeda-beda. Sehubungan dengan hal ini, maka tahun
1963 di Boumemouth,
Kongres ICA menyusun sebuah komisi yang bertugas meninjau dan
mempelajari pelaksanaan prinsip-prinsip dasar koperasi tersebut pada berbagai
anggota ICA.kemudian hasilnya di bawa dalam kongres ICA di Wiena,pada tahun
1966.
5
Perumusan baru tentang sendi-sendi dasar koperasi adalah sebagai
berikut:
a. Keanggotaan koperasi harus secara sukarela dan terbuka.
b. Koperasi di selenggarakan dengan cara-cara demokratis.
c. Modal yang berasal dari simpanan uang di berikan pembatasan tingkat
bunga.
d. Jika ada sisa hasil usaha,yang beasal dari usaha koperasi harus menjadi
milik anggota.
5. Koperasi harus menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan di kalangan
anggota-anggotanya. Pengurus dan pegawai koperasi, serta masyarakat
umum.
6. Seluruh organisasi koprasi baik koprasi setempat, koprasi sekoprasi atau
koprasi pada suatu Negara di tingkat nasional bahkan koprasi di seluruh
dunia, hendaknya lebih baik menyelenggarakan kepentingan anggotanya.
Peningkatan pelayanan kepentingan anggota hendaknya di lakukan juga
melalui kerja sama antar koprasi baik secara lokal, nasional, regional,
maupun internasional.
Prinsip-prinsip dasar koprasi menurut kongres ICA tahun 1966 tersebut di
atas tidak bersifat mutlak tetapi dalam penerapannya di sesuaikan dengan kondisi
di masing-masing Negara.
Dari perkembangan sejara pertumbuhan dan perkembangan sendi-sendi
dasar koprasi itu. Koprasi Indonesia sendiri telah banyak memanfaatkan
ketentuan-ketentuan sendi-sendi dasar tersebut untuk di tetapkan sesuai dengan
keadaan perkembangan koprasi di Negara kita.
6
Sendi-sendi dasar koprasi di Indonesia menurut undang-undang no. 12 tahun
1967 pasal 6 adalah sebagai berikut:
1. Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga Negara
Indonesia.
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan
demokrasi dalam koprasi.
3. Pembagian sisa hasil usaha di atur menurut jasa masing-masing anggota.
4. Adanya pembatasan bunga atas modal.
5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
6. Usaha dan ketatalaksanaan bersifat terbuka.
7. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan dari pada
prinsip dasar: percaya pada diri sendiri:
Adapun sendi-sendi dasar koprasi di atas dapat di uraikan sebagai berikut:
1. Sifat keanggotaannya sukarela dan tebukauntuk setiap warga Negara
Indonesia.
Sifat sukarela pada keanggotaan koprasi mengandung pengertian pada
setiap orang yang masuk menjadi anggota koprasi haruslah berdasarkan
kesadaran dan keyakinan untuk secara aktif turut di dalam dan dengan koprasi
bertekat untuk memperbaiki kehidupannya dan kehidupn masyarakat.
Sedangkan sifat terbuka mempunyai arti bahwa koprasi tidak boleh
mengadakan pembatasan-pembatasan yang di buat-buat yaitu pembatasan
karena pertimbangan diskriminasi sosial, politik, ekonomi,rasial atau keagamaan.
7
2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencermisnan
demokrasi dalam koprasi.
Rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koprasi yang
beranggotakan orang-orang tanpamewakili aliran.
Rapat anggota benar-benar mewakili kehendak dan keinginan anggotanya
secara perorangan, sehingga setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dan
dalam hal pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat di
wakilkan suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan.
3. Pembagian sisa hasil usaha di atur menurut jasa masing-masing anggota.
Sendi dasar ini mencerminkan watak non kapitalis, karena bukor prokan
merupakan bukan perkumpulan modal, di lakukan tidak berdasarkan modal yang
di miliki seseorang dalam koprasi tetapi berdasarkan pertimbangan jasa/usaha
dan kegiatannya dalam penghidupan koperasi itu.
4.Adanya pembatasan bunga atas modal
Modal dalam koperasi ,yang walaupun merupakan unsur yang tidak dapat di
abaikan sebagai factor produksi,di pergunakan untuk kebahagian anggota-
anggotanya dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan uang (profit motive).
MODAL KOPERASI DAPAT DIBENTUK MELALUI:
 Simpanan-simpanan anggota seperti simpanan pokok,wajib dan sukarela.
 Cadangan-cadangan yaitu sisa hasil usaha yang tak di bagikan tetap di
simpan untuk cadangan.
 Hasil-hasil penyusutan yaitu bagian sisa hasil usaha yang di gunakan untuk
menutup kebutuhan modal usahanya.
Terhadap jenis-jenis modal koperasi tersebut di atas, ada beberapa
perlakuan yang berbeda dalam hal pengenaan bunga. Yaitu sebagai berikut:
8
A. Atas simpanan anggota (simpanan pokok,wajib dan sukarela) diberikan
bunga secara terbatas.khusus untuk simpanan pokok,dikalangan koperasi
sendiri terdapat empat situasi yang berbeda terhadap pemberian bunga,
yaitu:
 Tidak memberikan bunga sma sekali.
 Diberikan bunga,tetapi pembayaran bunga dibatasi
 Tingkat bunga dibatasi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kondisi
naik turunnya tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.
 Pembayaran bunga atas simpanan pokok diperlakukan sebagai pembayaran
premi kepada pemberi kredit .hal ini dimaksudkan sebagai pendorong bagi
anggota untuk menyimpan uangnya di koperasi.
 Atas cadangan penyusutan, sama sekali tidak diperhitungkan
bunga.walaupun secara administratif untuk keberesan sistem pembekuan
koperasi.
 Atas modal pinjaman dari pihak ketiga, koperasi membayar bunga yang
wajar yaitu menurut ketentuan tingkat suku bunga yang berlaku.
5.Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
Sendi dasar koperasi ini mencerminkan watak sosial dari koperasi.
Artinya walaupun koperasi pada pokok usahanya berupa organisasi ekonomi yang
menggunakan prinsip ekonomi dan mengutamakan efisiensi serta yang dibina
oleh dan untuk anggota-anggotanya .
9
6.Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka.
Koperasi sebagai perkumpulan orang-orang yang bergerak dalam lapangan
ekonomi harus terbuka terutama untuk anggota-anggotanya,karena tujuan utama
koperasi adalah untuk menyelenggarakan kepentingan bersama bagi para
anggotanya.
7.Swadaya,swakerta,dan swasembada sebagai pencerminan dari pada prinsip
dasar: percaya diri sendiri
 Swadaya berasal dari kata swa = milik sendiri ,dan daya = sesuatu yang
harus di kerjakan.jadi swadaya adalah kekuatan atau usaha sndri.
 Swakerta berasal dari kata swa = sndri, dan kerta = sesuatu yang telah di
kerjakan.jadi swakerta berarti mengerjakan/membuat sendiri.
 Sedangkan Swasembada berarti mencukupi dengan kemampuan sendiri.
 setiap kegiatan koperasi mendasarkan diri pada prinsip
swadaya,swaketa,dan swasembada di atas.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Analisis kasus PT krakatau steel
Analisis kasus PT krakatau steelAnalisis kasus PT krakatau steel
Analisis kasus PT krakatau steelHafiz Rahmaputra
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01arwianthy
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)M Abdul Aziz
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi apryani rahmawati
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeIhsan Amruh
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesiaabdul kodir
 
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu EkonomiBab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu EkonomiJajang Sulaeman
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiFransisco Laben
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASPuja Lestari
 
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Lulu Wildatiumi
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Modal dalam perusahaan
Modal dalam perusahaanModal dalam perusahaan
Modal dalam perusahaanfredi_umby
 
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomiIndikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomiPark Kyung
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahRanti Pusriana
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianalexmendrofa
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garamsiti nurlaeli
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Puspita Ningtiyas
 

Was ist angesagt? (20)

Analisis kasus PT krakatau steel
Analisis kasus PT krakatau steelAnalisis kasus PT krakatau steel
Analisis kasus PT krakatau steel
 
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
 
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
Teori Produksi - Pengantar Ekonomi Mikro (Makalah)
 
Perekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lamaPerekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lama
 
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi Bab 10 evaluasi pusat investasi
Bab 10 evaluasi pusat investasi
 
Dasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of tradeDasar tukar atau term of trade
Dasar tukar atau term of trade
 
Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi IndonesiaSistem Ekonomi Indonesia
Sistem Ekonomi Indonesia
 
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu EkonomiBab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Bab 1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
 
Contoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasiContoh obligasi amortisasi
Contoh obligasi amortisasi
 
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATASAKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
AKUTANSI PERSEROAN TERBATAS
 
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Modal dalam perusahaan
Modal dalam perusahaanModal dalam perusahaan
Modal dalam perusahaan
 
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIAMATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
MATERI PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomiIndikator keberhasilan pembangunan ekonomi
Indikator keberhasilan pembangunan ekonomi
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh AlfidhahPPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
PPt Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi,Ranti Pusriana,oleh Alfidhah
 
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomianPpt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
Ppt masalah ekonomi dan sistem pengaturan perekonomian
 
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT GaramStudi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
Studi kasus permasalahan pengambilan keputusan PT Garam
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 

Andere mochten auch

sejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesia
sejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesiasejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesia
sejarah perkembangan koperasi di dunia dan IndonesiaVeronica Silalahi II
 
EKONOMI KOPERASI DAN USAHA KECIL
EKONOMI KOPERASI DAN USAHA KECILEKONOMI KOPERASI DAN USAHA KECIL
EKONOMI KOPERASI DAN USAHA KECILikbal hadi
 
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...Umi Badriyah
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatPancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatPahmi Agustian
 
Evolusi prinsip prinsip koperasi
Evolusi prinsip prinsip koperasiEvolusi prinsip prinsip koperasi
Evolusi prinsip prinsip koperasiEBBY FIRDAOS SUFIAN
 
Sejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasiSejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasihasril ariel
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiNiken Quitte
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianDoni Sadoni
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasiyulitri0507
 

Andere mochten auch (9)

sejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesia
sejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesiasejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesia
sejarah perkembangan koperasi di dunia dan Indonesia
 
EKONOMI KOPERASI DAN USAHA KECIL
EKONOMI KOPERASI DAN USAHA KECILEKONOMI KOPERASI DAN USAHA KECIL
EKONOMI KOPERASI DAN USAHA KECIL
 
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
Persaingan Antara Koperasi Sebagai Soko Guru Perekonomian Indonesia dengan BU...
 
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem FilsafatPancasila sebagai Sistem Filsafat
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
 
Evolusi prinsip prinsip koperasi
Evolusi prinsip prinsip koperasiEvolusi prinsip prinsip koperasi
Evolusi prinsip prinsip koperasi
 
Sejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasiSejarah lahir gerakan koperasi
Sejarah lahir gerakan koperasi
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasi
 
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasianUu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
Uu nomor 17 tahun 2012 tentang perkoperasian
 
Makalah koperasi
Makalah koperasiMakalah koperasi
Makalah koperasi
 

Ähnlich wie Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi

PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxPENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxIndahSimbolon2
 
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptx
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptxMATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptx
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptxUnyusSusilo
 
Materi Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAMateri Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAyeoja99
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiahmad riadi
 
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagepresentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagePii Uphi
 
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11luluksaja
 
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya JambiLaporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya JambiVeronica Silalahi II
 
Bab2 eko koperasi
Bab2 eko koperasiBab2 eko koperasi
Bab2 eko koperasianjanifanny
 
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAd art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAszenkey Permana
 
Teori koperasi TM1 & TM2
Teori koperasi TM1 & TM2Teori koperasi TM1 & TM2
Teori koperasi TM1 & TM2nurulliaalf
 
Sejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnyaSejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnyaAngganggaa
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2achiz
 

Ähnlich wie Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi (20)

1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia1. koperasi indonesia
1. koperasi indonesia
 
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxPENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
 
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptx
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptxMATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptx
MATERI MENGAJAR KE-6 2-01.pptx
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Koperasi ( R . Adhi Indra Kurnia )
Koperasi ( R . Adhi Indra Kurnia )Koperasi ( R . Adhi Indra Kurnia )
Koperasi ( R . Adhi Indra Kurnia )
 
Materi Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MAMateri Koperasi Kelas X MA
Materi Koperasi Kelas X MA
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
 
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintagepresentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
presentasi EKONOMI BAB KOPERASI SMA tema flower vintage
 
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
koperasi indonesia materi untuk SMA kelas 11
 
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya JambiLaporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
Laporan survei Koperasi Bahari Jaya Jambi
 
Ekonomi koperasi h
Ekonomi koperasi hEkonomi koperasi h
Ekonomi koperasi h
 
Modul 5 KB 3
Modul 5 KB 3Modul 5 KB 3
Modul 5 KB 3
 
Bab2 eko koperasi
Bab2 eko koperasiBab2 eko koperasi
Bab2 eko koperasi
 
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_indAd art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
Ad art koperasi_mengenal_koperasi_di_ind
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2
 
Teori koperasi TM1 & TM2
Teori koperasi TM1 & TM2Teori koperasi TM1 & TM2
Teori koperasi TM1 & TM2
 
Teori koperasi
Teori koperasiTeori koperasi
Teori koperasi
 
ekonomi koperasi
ekonomi koperasi ekonomi koperasi
ekonomi koperasi
 
Sejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnyaSejarah koperasi dan jenis jenisnya
Sejarah koperasi dan jenis jenisnya
 
Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2Softskill mg 1&2
Softskill mg 1&2
 

Ekonomi Koperasi : Sendi-sendi dasar koperasi

  • 1. 1 BAB 1 SENDI – SENDI DASAR KOPERASI INDONESIA Pengertian sendi dasar atau prinsip-prinsip koperasi adalah pedoman- pedoman utama yang menjiwai dan mendasari setiap gerak,langkah usaha dan kerjanya koperasi sebagai organisasi ekonomi dari orang-orang yang terbatas kemampuan ekonominya. Arti dan peranan sendi-sendi dasar koperasi adalah sebagai berikut : 1. Sendi dasar koperasi sebagai pedoman untuk mencapai tujuan koperasi.Tujuan koperasi adalah untuk menyelenggarakan kebutuhan bersama dan usaha bersama,sehingga tercapai kesejahteraan. 2. Sendi dasar koprasi merupakan ciri khas koprasi yang membedakannya dengan organisasi ekonomi lainnya dan membedakan watak koprasi dari badan-badan lainnya yang bergerak di bidang ekonomi. Sendi-sendi dasar koprasi yang pertama bersumber pada apa yang di temukan oleh pelopor-pelopor rochdale dan di kenal sebagai “prinsip-prinsip rochdale” pada waktu koprasi berdiri di Rochdale pada tahun 1844. Prinsip- prinsip Rochdale itu ternyata telah di jadikan contoh dan pedoman bagi koprasi- koprasi di seluruh dunia. Tentu saja pengambilalihan prinsip-prinsip ini ke dalam koprasi di berbagai Negara seringkali tidak sepenuhnya. Melainkan di sesuaikan dengan keadaan koprasi serta kebudayaan masyarakat setempat. Namun dari masa ke masa sejak di susunnya prinsip-prinsip Rochdale, setiap organisasi koprasi tetap menggunakan beberapa prinsip tertentu, yang secara mutlak memberikan cirri-ciri utama kepada koprasi. Prinsip-prinsip ini menentukan cara kerja koprasi yang berbeda dengan badan-badan usaha dagang pada umumnya yang bukan koprasi.
  • 2. 2 Dr.Fauguet dalam bukunya The Cooperative Sector 1951.menegaskan adanya 4 prisip yang setidak-tidaknya harus di penuhi oleh setiap badan yang menamakan dirinya koprasi. Prinsip-prinsip itu adalah: 1. Adanya ketentuan tentang perbandingan yang berimbang di dalam hasil yang di peroleh atas pemanfaatan jasa-jasa oleh setiap pemakai dalam koprasi. 2. Adanya ketentuan atau peraturan tentang persamaan hak antara para anggota. 3. Adanya pengaturan tentang keanggotaan organisasi yang berdasarkan kesukarelaan. 4. pihak anggota dalam ketatalaksanaan dan usaha koprasi. Menurut Dr.fauguct,prinsip pertama dan ke dua mutlak berlaku dalam koperasi.hal ini berarti bahwa dalam setiap organisasi atau perkumpulan yang mengaku dirinya sebagai koperasi. kedua prinsip tersebut harus ada. Sendi-sendi dasar koperasi tersebut,telah banyak mengalami perkembangan dan perubahan sesuai dengan keadaan dan syarat yang ada dalam tumbuh dan kembangnya koperasi pada berbagai waktu,keadaan dan tempat.
  • 3. 3 Perkembangan prinsip-prinsip koperasi dari waktu ke waktu adalah sebagai berikut ; 1. Prinsip koperasi menurut prinsip-prinsip Rochdale: a. Pengawasan oleh anggota secara demokratis. b. Keanggotaan yang terbuka dan sukarela. c. Pembatasan atas bunga. d. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota sebanding dengan pembelian yang dilakukan pada koperasi. e. Penjualan di lakukan sepenuhnya atas dasar tunai. f. Penjualan hanya atas barang-barang yang sungguh-sungguh bermutu dan tidak di palsukan. g. Menyelenggarakan usaha pendidikan bagi anggota,sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi. h. Netral terhadap politik agama. 2. Prinsip-prinsip koperasi menurut ICA (international Cooperative Alliance). Perserikatan koperasi Internasional (ICA) telah menyelenggarakan suatu usaha untuk merumuskan sendi-sendi dasar koperasi yang berlaku untuk berbagai Negara. Usaha ini di lakukan pada tahun 1930 - 1934 adalah sebagai berikut ; a. Keanggotaan yang terbuka. b. Pengawasan secara demokratis. c. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota menurut perbandingan usaha masing-masing dalam partisipasinya dengan koperasi. d. Bunga uang yang terbatas,atau modal. e. Netral dalam lapangan politik,dan agama. f. Tataniaga yang di lakukan di jalankan secara tunai. g. Menyelenggarakan pendidikan.
  • 4. 4 Dalam kongres ini beberapa Negara menyatakan keberatannya atas pencantuman 3 dasar terakhir sebagai prinsip-prinsip koperasi, karena hanya baik di gunakan dan di terapkan di berbagai Negara yang keadaan koperasinya telah sangat maju. Sehingga dengan demikian, Maka 4 sendi dasar pertama lainnya adalah fakultatif. Kemudian pada sidang ICA di paris tahun 1937, di putuskan pencantuman ke-4 sendi dasar pertama sebagai sendi dasar ICA sendiri. 3. Dalam kongres ICA tahun 1948 di Praha, ICA menetapkan dalam anggaran dasarnya bahwa suatu koperasi dapat menjadi anggota lembaga tersebut, bila koperasi di Negara itu mempunyai sendi-sendi dasar sebagai berikut; a. Keanggotaan sukarela. b. Pengawasan secara demokratis. c. Pembagian sisa hasil usaha kepada anggota,dalam teransaksi-teransaksi sosial atau jasa sosial dari usaha koperasi itu sendiri. d. Pembatasan bunga atas modal. Dalam pelaksanaannya di berbagai Negara, prinsip-prinsip tersebut diperluas,disesuaikan dengan tahap perkembangan gerakan koperasi yang bersangkutan. 4. Dalam pelaksanaannya, pada berbagai anggota ICA di beberapa Negara.timbul tafsiran yang berbeda-beda mengenai prinsip-prinsip dasar koperasi karena pengaruh sistem pemerintahan politik ekonomi dan,sosial yang berbeda-beda. Sehubungan dengan hal ini, maka tahun 1963 di Boumemouth, Kongres ICA menyusun sebuah komisi yang bertugas meninjau dan mempelajari pelaksanaan prinsip-prinsip dasar koperasi tersebut pada berbagai anggota ICA.kemudian hasilnya di bawa dalam kongres ICA di Wiena,pada tahun 1966.
  • 5. 5 Perumusan baru tentang sendi-sendi dasar koperasi adalah sebagai berikut: a. Keanggotaan koperasi harus secara sukarela dan terbuka. b. Koperasi di selenggarakan dengan cara-cara demokratis. c. Modal yang berasal dari simpanan uang di berikan pembatasan tingkat bunga. d. Jika ada sisa hasil usaha,yang beasal dari usaha koperasi harus menjadi milik anggota. 5. Koperasi harus menyelenggarakan usaha-usaha pendidikan di kalangan anggota-anggotanya. Pengurus dan pegawai koperasi, serta masyarakat umum. 6. Seluruh organisasi koprasi baik koprasi setempat, koprasi sekoprasi atau koprasi pada suatu Negara di tingkat nasional bahkan koprasi di seluruh dunia, hendaknya lebih baik menyelenggarakan kepentingan anggotanya. Peningkatan pelayanan kepentingan anggota hendaknya di lakukan juga melalui kerja sama antar koprasi baik secara lokal, nasional, regional, maupun internasional. Prinsip-prinsip dasar koprasi menurut kongres ICA tahun 1966 tersebut di atas tidak bersifat mutlak tetapi dalam penerapannya di sesuaikan dengan kondisi di masing-masing Negara. Dari perkembangan sejara pertumbuhan dan perkembangan sendi-sendi dasar koprasi itu. Koprasi Indonesia sendiri telah banyak memanfaatkan ketentuan-ketentuan sendi-sendi dasar tersebut untuk di tetapkan sesuai dengan keadaan perkembangan koprasi di Negara kita.
  • 6. 6 Sendi-sendi dasar koprasi di Indonesia menurut undang-undang no. 12 tahun 1967 pasal 6 adalah sebagai berikut: 1. Sifat keanggotaan sukarela dan terbuka untuk setiap warga Negara Indonesia. 2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koprasi. 3. Pembagian sisa hasil usaha di atur menurut jasa masing-masing anggota. 4. Adanya pembatasan bunga atas modal. 5. Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. 6. Usaha dan ketatalaksanaan bersifat terbuka. 7. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan dari pada prinsip dasar: percaya pada diri sendiri: Adapun sendi-sendi dasar koprasi di atas dapat di uraikan sebagai berikut: 1. Sifat keanggotaannya sukarela dan tebukauntuk setiap warga Negara Indonesia. Sifat sukarela pada keanggotaan koprasi mengandung pengertian pada setiap orang yang masuk menjadi anggota koprasi haruslah berdasarkan kesadaran dan keyakinan untuk secara aktif turut di dalam dan dengan koprasi bertekat untuk memperbaiki kehidupannya dan kehidupn masyarakat. Sedangkan sifat terbuka mempunyai arti bahwa koprasi tidak boleh mengadakan pembatasan-pembatasan yang di buat-buat yaitu pembatasan karena pertimbangan diskriminasi sosial, politik, ekonomi,rasial atau keagamaan.
  • 7. 7 2. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencermisnan demokrasi dalam koprasi. Rapat anggota sebagai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koprasi yang beranggotakan orang-orang tanpamewakili aliran. Rapat anggota benar-benar mewakili kehendak dan keinginan anggotanya secara perorangan, sehingga setiap anggota mempunyai hak suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan, anggota yang tidak hadir tidak dapat di wakilkan suara yang sama dan dalam hal pengambilan keputusan. 3. Pembagian sisa hasil usaha di atur menurut jasa masing-masing anggota. Sendi dasar ini mencerminkan watak non kapitalis, karena bukor prokan merupakan bukan perkumpulan modal, di lakukan tidak berdasarkan modal yang di miliki seseorang dalam koprasi tetapi berdasarkan pertimbangan jasa/usaha dan kegiatannya dalam penghidupan koperasi itu. 4.Adanya pembatasan bunga atas modal Modal dalam koperasi ,yang walaupun merupakan unsur yang tidak dapat di abaikan sebagai factor produksi,di pergunakan untuk kebahagian anggota- anggotanya dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan uang (profit motive). MODAL KOPERASI DAPAT DIBENTUK MELALUI:  Simpanan-simpanan anggota seperti simpanan pokok,wajib dan sukarela.  Cadangan-cadangan yaitu sisa hasil usaha yang tak di bagikan tetap di simpan untuk cadangan.  Hasil-hasil penyusutan yaitu bagian sisa hasil usaha yang di gunakan untuk menutup kebutuhan modal usahanya. Terhadap jenis-jenis modal koperasi tersebut di atas, ada beberapa perlakuan yang berbeda dalam hal pengenaan bunga. Yaitu sebagai berikut:
  • 8. 8 A. Atas simpanan anggota (simpanan pokok,wajib dan sukarela) diberikan bunga secara terbatas.khusus untuk simpanan pokok,dikalangan koperasi sendiri terdapat empat situasi yang berbeda terhadap pemberian bunga, yaitu:  Tidak memberikan bunga sma sekali.  Diberikan bunga,tetapi pembayaran bunga dibatasi  Tingkat bunga dibatasi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kondisi naik turunnya tingkat suku bunga yang berlaku di pasar.  Pembayaran bunga atas simpanan pokok diperlakukan sebagai pembayaran premi kepada pemberi kredit .hal ini dimaksudkan sebagai pendorong bagi anggota untuk menyimpan uangnya di koperasi.  Atas cadangan penyusutan, sama sekali tidak diperhitungkan bunga.walaupun secara administratif untuk keberesan sistem pembekuan koperasi.  Atas modal pinjaman dari pihak ketiga, koperasi membayar bunga yang wajar yaitu menurut ketentuan tingkat suku bunga yang berlaku. 5.Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sendi dasar koperasi ini mencerminkan watak sosial dari koperasi. Artinya walaupun koperasi pada pokok usahanya berupa organisasi ekonomi yang menggunakan prinsip ekonomi dan mengutamakan efisiensi serta yang dibina oleh dan untuk anggota-anggotanya .
  • 9. 9 6.Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka. Koperasi sebagai perkumpulan orang-orang yang bergerak dalam lapangan ekonomi harus terbuka terutama untuk anggota-anggotanya,karena tujuan utama koperasi adalah untuk menyelenggarakan kepentingan bersama bagi para anggotanya. 7.Swadaya,swakerta,dan swasembada sebagai pencerminan dari pada prinsip dasar: percaya diri sendiri  Swadaya berasal dari kata swa = milik sendiri ,dan daya = sesuatu yang harus di kerjakan.jadi swadaya adalah kekuatan atau usaha sndri.  Swakerta berasal dari kata swa = sndri, dan kerta = sesuatu yang telah di kerjakan.jadi swakerta berarti mengerjakan/membuat sendiri.  Sedangkan Swasembada berarti mencukupi dengan kemampuan sendiri.  setiap kegiatan koperasi mendasarkan diri pada prinsip swadaya,swaketa,dan swasembada di atas.