Statistik terbagi menjadi statistik deskriptif yang menggambarkan dan statistik induktif yang menentukan keputusan. Pengambilan responden dapat dilakukan dengan sensus atau sampling. Sampling dipilih karena faktor biaya, waktu, dan ukuran populasi. Penentuan ukuran sampel mempertimbangkan homogenitas, kepercayaan, dan presisi. Ada berbagai metode sampling seperti probabilitas dan nonprobabilitas.
1. Statistik terbagi menjadi 2 bagain yaitu ;
- Statistik deskriptif ( menggambaran)
- Statistik induktif ( menentukan keputusan )
Pengambilan responden ada 2 macam ;
1. Sensus ; semua populasi di ambil.
2. Sampling ; yaitu hanya mengambil sampel dari populasi sebagai contoh ;
Alasan penggunaan campling :
a. Ukuran populasi : terhingga dan tak hingga terutama populasi tak hingga tdk mungkin semua
populasi diambil.
b. Masalah biaya.
c. Masalah waktu.
d. Percobaan sifatnya merusak.
e. Masalah ketelitian dan faktor ekonomis.
Penentuan populasi
Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian di mana elemen adalah unit terkecil
yg merupakan sumber dari data yg di perlukan. Contoh : mahasiswa unida.
Penentuan ukuran sampel :
Data diperolh dari sampel penelitian semakin besar data yg d ambil di harapkan semakin
mewakili populasinya. Namun hal ini tergantung dr hasil biaya dan waktu penelitian.
Ukuran sampel yg dengan penelitian tergantung pada ;
1. Homogenitas , semakin homogen satu unit pemilihan sampel maka semakin kecil ukuran
sampel, semakin heterogen unit pemilihan sampel maka akan semakin besar ukuran sampel.
2. Derajat kepercayaan , semakin meningkat kepercayaan penelitian maka akan semakin besar
ukuran sampel yg di ambil dlm penelitian.
3. Presisi , mengukur kesalahan standar dari estimasiyg di lakukan. Harapan pengimpangan
terhadap populasi di ukur dengan deviasa standar. SID di peroleh dr survey pendahuluan,
semakin presisi tinggi maka ukuran sampel harus semakin besar.
Ukuran sampel minimal yg di anjurkan gay & diehl,1996 ; 140 – 141
- Untuk study deskriptif sampel 10 % dari populasi dianggap merupakan sampel minimal , juga
pendapatan masri singarimbun.
2. - Untuk study korelasional, dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya
hubungan.
- Untuk study kausal komparatif, minimal 30 subyek pergrup.
- Untuk study exsperimen minimal 15 subyek pergrup.
Desain sampel ;
Sampel probabilitas : setiap sampel di pilih berdasarkan prosedur seleksi dan memilih
peluang yg sama untuk dipilih.
A. SRS ( sampel randem sampling ) intinya setiap sampel dlm populasi mempunyai
kesempatan yg sama untunk pilihan.
Langkah pelaksanaan ; ( Davis & casenza ; 1993 ;227 – 231 )
1. Tentukan populasi penelitian.
2. Tentukan ukuran sampel ukuran sampel yg dikehendaki.
3. Ambil sampel secara acak dari unit pemilihan sampel.
4. Ulangi proses 3 sampai tercapai ukuran sampel.
Sampel Sistematis
Sama dengan SRS, Namun tiap unit sampel diberi nomor urut mulai dari 1 memakai nomor dengan
perhitungan tiap b = N/n. N = ukuran populasi b = urutan
n = ukuran sampel
contah ; N = 2000 , n = 25 %
N atau = 500
Maka b = 2000 / 500 = 4. Maka sampel pertama acak dipilih. Misalnya terpilih nomor 2 maka
selanjutnya terpilih 2 + 4 = 6 dst.
Korelasi = hubungan
Skala Pengukuran Data
Nominal = sebuah angka.
Ordinal = suhu/suasana ruangan.
Interfal = suatu data di mana titik tidak 0 nya tidak mutlak
Rasio = suatu data di mana titik 0 nya mutlak.
3. Sampel Stratifikasi ;
Penggolongan populasi berdasarkan strata.
Contoh : mahasiswa unida strata tahunan pertama ,tahunan kedua,dll. Atau karyawan
pemasaran , strata manager, strata supervisor.
Ada 2 tipe :
1. Strata Propesional
2. Strata non propesional.
Contoh stratifikansi propesional :
Bagian pemasaran perusahaan berpopulasi ( N ) = 1500 akan di ambil 80 % nya atau ( n ) = 300.
Unit pemilihan sampel ;
Strata manager = 100 orang
Strata supervisor = 200 orang
Strata pelaksana = 1200 orang
Maka ukuran sampel ;
Strata manager adalah 20 % dari 100 = 20 0rang
Strata supervisor adalah 20 % dari 200 = 40 orang
Strata pelaksana adalah 20 % dari 1200 = 240 0rang
Contah nono propesional :
N yg akan diambil adalah 20 % dari ( N ) 1500 = 300.
Unit pemilihan sampel ;
Strata manager = 4 orang
Strata supervisor = 12 orang
Strata pelaksana = 1200 orang
Maka ukuran sampel ;
Strata manager adalah 4 orang
Strata supervisor adalah 12 orang
Strata pelaksana adalah dari 1200 = 284 orang
Ukuran sampel = 4 + 12+ 284 = 300 orang.
4. Sampel non probabilitas
1. Convenience sampling ; prosedur untuk mendapatkan unit sampel berdasarkan
keinginnan peneliti. Contoh ; repondem dari penumpang bis di ambil berdasarkan yg
didapatkan penelitian sedang turun dari bis.
2. Purposive sampling ; sampel sesuai dengan maksud peneliti, penelitian tentang
pelanggan bis sampel dari penumpang bis adalah yg minimal pernah naik bis minimal 2 x
atau misalnya penelitian tentang disiplin pegawai gol 2 maka sampel yg di ambil adalah
orang yg ahli tentang kepegawaian.
3. Sampling oksidental ; teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan. Setiap orang yg
dekat dengan bus dan berpapasan dengan peneliti dianggap penumpang bis dan
dijadikan sampel.
4. Sampel jenuh atau sensus ; berlaku bila populasinya kecil ukurannya misalnya 30 orang
di ambil semuanya sebagai sampel.
5. Sampling kuata ; populasi gol 2 ( N ) 100 orang, jumlah peneliti 5 orang maka setiap
penelitian harus mendapatkan 20 orang pegawai gol 2.
6. Snowball sampling ,atau bola salju bergulir ; tehnik penentuan sampel yg mula” kecil
kemudian sampel kecil ini disuruh memilih teman”nya yg lain menjadi sampel maka
sampel semakin membesar.