SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 15
JATIDIRI UNSOED
• Gusti Ari Pambarep
• Dewa Satria Hutapea
• R.M. Hasbi Lutfan Hakim
(A1L113015)
• Agung Saputra
• Ervinenti Desiana
• Ipta Hidayati

(A1L113011)
(A1L113013)

(A1L113017)
(A1L113019)
(A1L113021)
Wawasan kebangsaan kita tidak boleh hanyut
dalam perubahan dunia, tanpa wawasan
kebangsaan kita akan kehilangan jati diri.
Apa wawasan kebangsaan itu?
Kata wawasan berasal dari kata "Wawas" ( bahasa Jawa ) yang
berarti melihat atau memandang. Jika ditambah dengan akhiran -an maka
secara harfiah berarti cara penglihatan, cara tinjau, cara pandang.
Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa
Kuno yaitu nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain.Wawasan

nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan
geopolitik yang dianutnya.Beberapa teori paham kekuasaan dan teori
geopolitik. Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan
dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat

diwujudkan dan dipertanggung jawabkan.
Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri
dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa
Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara itu. Unsur-unsur
dasar wawasan kebangsaanpadaialah: wadah (organisasi), isi, dan
Wawasan kebersamaan itu hakekatnya adalah hasrat yang
tata untukkebersamaan isi wawasan itu, tampak perbedaan dan
sangat kuat laku. Dari wadah dan dalam mengatasi segalaadanya bidangbidang usaha kebangsaan kita dimulai sejak keserasian dalam
diskriminasi. Wawasan untuk mencapai kesatuan dan timbulnya kesadaran
bidang-bidang:
kebangsaan yaitu sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei
1908.Gerakan kebangsaan Boedi Oetomo tersebut kemudian dengan cepat
berkembang dan meluas sehingga menghasilkan sumpah pemuda pada
•
Satu kesatuan bangsa
tahun 1982 dan akhirnya sampailah pada puncaknya dalam Proklamasi
•
Satu kesatuan budaya
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa
•
Satu kesatuan wilayah
Indonesia banyak mengalami aksi-aksi pemberontakandan juga aksi-aksi
•
kekerasan Satu kesatuan ekonomi
dan brutal, sehingga membahayakan persatuan dan
kesatuan Satu kesatuan hankam aksi-aksi tersebut menunjukkan betapa
bangsa. Adanya
•
pentingnya bangsa Indonesia memelihara semangat, meningkatkan
kesadaran dan pengertian tentang Wawasan Kebangsaan.
Apa penyebab menurunnya semangat kebangsaan yang
terjadi pada generasi muda?
Semakin berkembangnya era globalisasi, perubahan cara pikir para
masyarakat pun berubah. Paradigma berfikir masyarakat, termasuk para
generasi

muda

pun

mengalami

perkembangan.

Namun

seringkali

perkembangan cara berfikir mereka tidak diimbangi dengan wawasan

kebangsaan yang mumpuni(memadai). Sehingga seringkali mereka bertindak
melampaui batas sebagai warga negara, dengan sikap seperti itu maka suatu
negara tidak mengalami perkembangan yang seharusnya, oleh karena itu
perlu adanya pengimbangan antara wawasan kebangsaan dengan cara

berperilaku masyarakat terhadap perkembangan. Karena dengan wawasan
kebangsaan itulah seorang individu atau bahkan masyarakat umum mampu
menjawab tantangan besar di dunia luar, namun tetap berpegang teguh
dengan kepribadian bangsa.
Wawasan kebangsaan pada setiap warga negara
juga bisa mengalami penurunan, hal ini bisa
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
•
•
•

•

•

•
•

Semangat kebangsaan telah mendangkal atau terjadi erosi, terutama pada kalangan
generasi muda.
Kekhawatiran ancaman disintegrasi kebangsaan seperti contoh pada negara Afrika
yang paham kebangsaannya merosot menjadi paham kesukuan.
Masyarakat dewasa i ni, khususnya kaum muda tidak bangga atas negaranya
sendiri, dan anti tradisionalisme (terpengaruh oleh gaya masyarakat modern yang
berlebihan).
Kurangnya pemahaman tentang kebangsaan pada hampir setiap masyarakat yang
dengan kekurangan tersebut akan membuat rasa kebangsaan dan semangat untuk
mencintai dan memajukan bangsa nya menjadi berkurang.
Wawasan kebangsaan yang tidak ditegakan membuat masyarakat menjadi tidak
bersatu, dan tidak mempunyai lagi rasa ke “bhinekaan” dan masyarakat cenderung
untuk menjadi kaum yang individualis, bahkan sampai tingkatan kapitalis, dan kurang
peka terhadap lingkungan sekitar.
Banyaknya perbedaan dalam hal kebangsaan yang penyelesaiannya berlarut-larut
yang membuat tidak kokohnya suatu pondasi kebangsaan.
Sekarang ini wawasan kebangsaan Indonesia tidak lagi berakar pada asas
kedaulatan yang berada ditangan rakyat, tetapi berakar pada penguasa dan kaum
kapitalis.
Wawasan Kebangsaan bagi Lembaga
Swadaya Masyarakat.
Menurut definisi yang dikemukakan oleh PBB, LSM adalah
sebuah organisasi non-pemerintah yang tidak mencari keuntungan
materi, didirikan sukarela oleh masyarakat, dengan skala lokal
maupun

internasional,

kesejahteraan

dan

masyarakat.

bertujuan

LSM

yaitu

untuk

sebuah

mengangkat

organisasi

yang

didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara
sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat tampa bertujuan
untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut. Bagaimana
LSM

memandang

keinginan

warga

negara

kepada

pemerintah,

memonitor implementasi kebijakan dan program, dan meningkatkan
partisipasi
sehingga

masyarakat

dalam

pengambilan

kebijakan

negara

memenuhi kebutuhan riil masyarakat yang sesuai dengan

falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi
Muda
Generasi
berkelanjutan.

muda

dijadikan

target

dalam

menjalankan

pembangunan

Pembangunan dibidang pendidikan, didasarkan atas falsafah negara Pancasila dan

dlarahkan untuk membentuk manusia-manusia pemba¬ngunan yang ber Pancasila dan untuk
membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan
penuh tenggang rasa, dapat me-ngembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang
luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia. sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan pengembangan pendidikan dan ilmu
penge¬tahuan, diusahakan penambahan, fasilitas-fasilitas dengan prioritas yang tepat dan disesuaikan
dengan kemampuan pembiayaan, baik yang bersumber dari Negara maupun dari masyarakat sendiri dan
mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan waktu secara produktif dan memperslapkan diri untuk
tanggung jawab yang lebih besar di masa mendatang, sekaligus me-ningkatkan partisipasi mereka dalam
proses pembangunan. Untuk ini diusahakan peningkatan fasilitas latihan ketrampilam, latihan kepemimpinan, rekreasi, olah raga dan kesempatan pengabdian kepada masyarakat.
Wawasan Universitas / Perguruan
Tinggi

Pengembangan Universitas/Perguruan Tinggi ke depan mendasarkan pada wawasan

institusional, lokal, regional, nasional, dan global. Dengan memperhatikan berbagai wawasan
tersebut, pengembangan memperhatikan asas keseimbangan antara wawasan global dan
nasional antara sifat universal dan individual, antara nilai modern dan tradisional, antara
perkembangan jangka panjang dan jangka pendek

antara kebutuhan kompetisi dan

persamaan kesempatan, serta antara orientasi material dan spiritual. Dengan demikian
Universitas/Perguruan Tinggi

berkewajiban memberikan kontribusi yang berarti dalam

transformasi sosial budaya dan sumber daya manusia, yakni SDM yang cerdas, kompetitif
dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.

1.

Wawasan Institutional membenahi diri dalam bidang-bidang pengembangan baik di
bidang kependidikan, sosial budaya maupun politik.

2.

Wawasan Nasional
Mencerdaskan kehidupan bangsa telah menjadi komitmen pendiri bangsa dan
secara eksplisit telah dituangkan dalam pembukaan UUD 45, berusaha menjaga dan
mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila
dengan tetap memahami nilai kebhinekatunggalikaan guna mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).

Jati diri dan integritas nasional perlu dijaga agar tidak terancam oleh masuknya
berbagai pengaruh nilai ideologi dan sosial budaya global yang tidak sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia.

Kualitas SDM yang belum memadai menjadi kendala untuk meraih kemampuan
daya saing bangsa, mencari solusi permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat agar
civitas akademika yang ada dan para lulusannya memiliki wawasan kebangsaan yang kuat
dalam menjalankan profesinya dengan tetap terus mengembangkan kompetensi yang
dibutuhkan sesuai perkembangan zaman.
Wawasan kebangsaan yang luas dan tegas, akan membuat
masyarakat menjadi percaya diri atas bangsanya dan akan
berusaha untuk membuat harum nama bangsanya tersebut, jadi
untuk memebuat masyarakat bangga loyal atas bangsanya,
wawasan kebangsaan pada masyarakat tersebut harus di
kokohkan terlebih dahulu dan bentuk loyalitas seorang warga
negara terhadap bangsanya :
Tercapainya persatuan dan
kesatuan bangsa.
Tercapinya kesejahteraan yang adil
lahir batin bagi seluruh masyarakat
indonesia.

Mengutamakan musyawarah
untuk mencapai mufakat dalam
menghadapi berbagai
persoalan.

Tercapainya keselarasan,
keserasian dan keseimbangan
dalam segala aspek kehidupan.
Mendudukan manusia menurut
kodrat, harkat dan martabatnya.
Melandaskan diri pada
keimanan dan taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Paham integralistik / cara berfikir
integralistik (menurut Prof. Mr. Soepomo)
Kebahagiaan yang dapat saya capai dengan
memberikan kemungkinan pada orang lain untuk
mencapai kebahagiaaan juga
Survival hanya mungkin juga di perjuangkan tidak
hanya untuk kepentingan individu saja, melainkan
untuk semua orang

Kesejahteraan yang tidak merata adalah
kesejahteraan yang terancam punah
Kesimpulan
Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga
terhadap bangsanya. Bentuk loyalitas bagi bangsa Indonesia
diantaranya adalah:
• Mengaku sebagai warga negara Indonesia sehingga dengan
sadar mengakui sebagai pendukung cita-cita dan tujuan yang
hendak dicapai.
• Mengusahakan agar cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia
dapat terlaksana dengan sesungguhnya dalam segala aspek
dan bidang kehidupan.
• Bangga sebagai bangsa Indonesia sehingga timbul rasa cinta
untuk kemudian rela berkorban demi kepentingan bangsanya.
• Mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi.
• Wawasan kebangsaan harus dijaga, di pelihara dan di
perjuangkan terus menerus.
• Paham integralistik / cara berfikir integralistik (menurut
Prof. Mr. Soepomo) akan memperkokoh wawasan
kebangsaan.
• Ideologi Pancasila melandasi wawasan kebangsaan
kita.
• Globalisasi akan berdampak positif bila ditujukan untuk
perdamaian dunia.
• Perang modern sulit diidentifikasi sebagai suatu bentuk
peperangan yang nyata, sehingga bangsa Indonesia
harus hati-hati agar tidak teradu domba.
Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawasan Kebangsaan Kita akan Kehilangan Jati Diri

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
Fathur Rohman
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
Hilya Auliya
 
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada ManusiaPower Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Rian Maulana
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Rosyida Fatma
 
POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6
ulpri
 
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatanMateri ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Rosim Nyerupa
 

Was ist angesagt? (20)

Pancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasiPancasila di era reformasi
Pancasila di era reformasi
 
Contoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasaContoh teks pidato bulan bahasa
Contoh teks pidato bulan bahasa
 
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
 
Bab IV garuda pancasila sebagai lambang negara
Bab IV garuda pancasila sebagai lambang negaraBab IV garuda pancasila sebagai lambang negara
Bab IV garuda pancasila sebagai lambang negara
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
 
Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003Tabel organel sel 2003
Tabel organel sel 2003
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
KNIP
KNIPKNIP
KNIP
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
 
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada ManusiaPower Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
Power Point Biologi SMA Kelas XI Sistem Ekskresi Pada Manusia
 
ALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.KimiaALKALI-Golongan IA.Kimia
ALKALI-Golongan IA.Kimia
 
PPT Masa Transisi Demokrasi Liberal ke Demokrasi Terpimpin
PPT Masa Transisi Demokrasi Liberal ke Demokrasi Terpimpin PPT Masa Transisi Demokrasi Liberal ke Demokrasi Terpimpin
PPT Masa Transisi Demokrasi Liberal ke Demokrasi Terpimpin
 
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri Yusril
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri YusrilLaporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri Yusril
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri Yusril
 
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarangPendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
Pendidikan Kewarganegaraan - Demokrasi Pancasila Era Reformasi 1998-sekarang
 
POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6POWER POINT KELOMPOK 6
POWER POINT KELOMPOK 6
 
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINTMATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
MATERI SEJARAH PROKLAMASI POWER POINT
 
Masa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus durMasa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus dur
 
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatanMateri ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
Materi ldk osis .administrasi dan kesekretariatan
 
Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasionalKebudayaan nasional
Kebudayaan nasional
 
Masa Kepemimpinan SBY
Masa Kepemimpinan SBYMasa Kepemimpinan SBY
Masa Kepemimpinan SBY
 

Ähnlich wie Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawasan Kebangsaan Kita akan Kehilangan Jati Diri

Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
musniumar
 
Materi diksa- wawasan-budaya
Materi diksa- wawasan-budayaMateri diksa- wawasan-budaya
Materi diksa- wawasan-budaya
R Enroll
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Arini Nurmala Sari
 

Ähnlich wie Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawasan Kebangsaan Kita akan Kehilangan Jati Diri (20)

Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan KebangsaanMusni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
Musni Umar: Generasi Muda dan Peningkatan Wawasan Kebangsaan
 
Materi diksa- wawasan-budaya
Materi diksa- wawasan-budayaMateri diksa- wawasan-budaya
Materi diksa- wawasan-budaya
 
1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Tugas pkn
Tugas pknTugas pkn
Tugas pkn
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Wawasan kebangsaa1
Wawasan kebangsaa1Wawasan kebangsaa1
Wawasan kebangsaa1
 
Membangun Wawasan Kebangsaan dikalangan Mahasiswa.pdf
Membangun Wawasan Kebangsaan dikalangan Mahasiswa.pdfMembangun Wawasan Kebangsaan dikalangan Mahasiswa.pdf
Membangun Wawasan Kebangsaan dikalangan Mahasiswa.pdf
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
Kurrotul hasanah 19030174059
Kurrotul hasanah 19030174059Kurrotul hasanah 19030174059
Kurrotul hasanah 19030174059
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
geopolitik
 geopolitik geopolitik
geopolitik
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegaraPPT kesadaran berbangsa dan bernegara
PPT kesadaran berbangsa dan bernegara
 
Makalah civic group 3
Makalah civic group 3Makalah civic group 3
Makalah civic group 3
 

Kürzlich hochgeladen

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Wawasan Kebangsaan Kita Tidak Boleh Hanyut dalam Perubahan Dunia, Tanpa Wawasan Kebangsaan Kita akan Kehilangan Jati Diri

  • 1. JATIDIRI UNSOED • Gusti Ari Pambarep • Dewa Satria Hutapea • R.M. Hasbi Lutfan Hakim (A1L113015) • Agung Saputra • Ervinenti Desiana • Ipta Hidayati (A1L113011) (A1L113013) (A1L113017) (A1L113019) (A1L113021)
  • 2. Wawasan kebangsaan kita tidak boleh hanyut dalam perubahan dunia, tanpa wawasan kebangsaan kita akan kehilangan jati diri.
  • 3. Apa wawasan kebangsaan itu? Kata wawasan berasal dari kata "Wawas" ( bahasa Jawa ) yang berarti melihat atau memandang. Jika ditambah dengan akhiran -an maka secara harfiah berarti cara penglihatan, cara tinjau, cara pandang. Nusantara adalah sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa Kuno yaitu nusa yang berarti pulau, dan antara artinya lain.Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya.Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolitik. Perumusan wawasan nasional lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran mengenai sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan dipertanggung jawabkan.
  • 4. Wawasan kebangsaan ialah cara pandang bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang diri dan lingkungannya dalam mengekspresikan diri sebagai bangsa Indonesia di tengah-tengah lingkungan nusantara itu. Unsur-unsur dasar wawasan kebangsaanpadaialah: wadah (organisasi), isi, dan Wawasan kebersamaan itu hakekatnya adalah hasrat yang tata untukkebersamaan isi wawasan itu, tampak perbedaan dan sangat kuat laku. Dari wadah dan dalam mengatasi segalaadanya bidangbidang usaha kebangsaan kita dimulai sejak keserasian dalam diskriminasi. Wawasan untuk mencapai kesatuan dan timbulnya kesadaran bidang-bidang: kebangsaan yaitu sejak berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.Gerakan kebangsaan Boedi Oetomo tersebut kemudian dengan cepat berkembang dan meluas sehingga menghasilkan sumpah pemuda pada • Satu kesatuan bangsa tahun 1982 dan akhirnya sampailah pada puncaknya dalam Proklamasi • Satu kesatuan budaya Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, bangsa • Satu kesatuan wilayah Indonesia banyak mengalami aksi-aksi pemberontakandan juga aksi-aksi • kekerasan Satu kesatuan ekonomi dan brutal, sehingga membahayakan persatuan dan kesatuan Satu kesatuan hankam aksi-aksi tersebut menunjukkan betapa bangsa. Adanya • pentingnya bangsa Indonesia memelihara semangat, meningkatkan kesadaran dan pengertian tentang Wawasan Kebangsaan.
  • 5. Apa penyebab menurunnya semangat kebangsaan yang terjadi pada generasi muda? Semakin berkembangnya era globalisasi, perubahan cara pikir para masyarakat pun berubah. Paradigma berfikir masyarakat, termasuk para generasi muda pun mengalami perkembangan. Namun seringkali perkembangan cara berfikir mereka tidak diimbangi dengan wawasan kebangsaan yang mumpuni(memadai). Sehingga seringkali mereka bertindak melampaui batas sebagai warga negara, dengan sikap seperti itu maka suatu negara tidak mengalami perkembangan yang seharusnya, oleh karena itu perlu adanya pengimbangan antara wawasan kebangsaan dengan cara berperilaku masyarakat terhadap perkembangan. Karena dengan wawasan kebangsaan itulah seorang individu atau bahkan masyarakat umum mampu menjawab tantangan besar di dunia luar, namun tetap berpegang teguh dengan kepribadian bangsa.
  • 6. Wawasan kebangsaan pada setiap warga negara juga bisa mengalami penurunan, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya : • • • • • • • Semangat kebangsaan telah mendangkal atau terjadi erosi, terutama pada kalangan generasi muda. Kekhawatiran ancaman disintegrasi kebangsaan seperti contoh pada negara Afrika yang paham kebangsaannya merosot menjadi paham kesukuan. Masyarakat dewasa i ni, khususnya kaum muda tidak bangga atas negaranya sendiri, dan anti tradisionalisme (terpengaruh oleh gaya masyarakat modern yang berlebihan). Kurangnya pemahaman tentang kebangsaan pada hampir setiap masyarakat yang dengan kekurangan tersebut akan membuat rasa kebangsaan dan semangat untuk mencintai dan memajukan bangsa nya menjadi berkurang. Wawasan kebangsaan yang tidak ditegakan membuat masyarakat menjadi tidak bersatu, dan tidak mempunyai lagi rasa ke “bhinekaan” dan masyarakat cenderung untuk menjadi kaum yang individualis, bahkan sampai tingkatan kapitalis, dan kurang peka terhadap lingkungan sekitar. Banyaknya perbedaan dalam hal kebangsaan yang penyelesaiannya berlarut-larut yang membuat tidak kokohnya suatu pondasi kebangsaan. Sekarang ini wawasan kebangsaan Indonesia tidak lagi berakar pada asas kedaulatan yang berada ditangan rakyat, tetapi berakar pada penguasa dan kaum kapitalis.
  • 7. Wawasan Kebangsaan bagi Lembaga Swadaya Masyarakat. Menurut definisi yang dikemukakan oleh PBB, LSM adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang tidak mencari keuntungan materi, didirikan sukarela oleh masyarakat, dengan skala lokal maupun internasional, kesejahteraan dan masyarakat. bertujuan LSM yaitu untuk sebuah mengangkat organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok orang yang secara sukarela memberikan pelayanan kepada masyarakat tampa bertujuan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan tersebut. Bagaimana LSM memandang keinginan warga negara kepada pemerintah, memonitor implementasi kebijakan dan program, dan meningkatkan partisipasi sehingga masyarakat dalam pengambilan kebijakan negara memenuhi kebutuhan riil masyarakat yang sesuai dengan falsafah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  • 8. Wawasan Kebangsaan Bagi Generasi Muda Generasi berkelanjutan. muda dijadikan target dalam menjalankan pembangunan Pembangunan dibidang pendidikan, didasarkan atas falsafah negara Pancasila dan dlarahkan untuk membentuk manusia-manusia pemba¬ngunan yang ber Pancasila dan untuk membentuk manusia Indonesia yang sehat jasmani dan rokhaninya, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, dapat mengembangkan kreatifitas dan tanggung jawab, dapat menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, dapat me-ngembangkan kecerdasan yang tinggi dan disertai budi pekerti yang luhur, mencintai bangsanya dan mencintai sesama manusia. sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan pengembangan pendidikan dan ilmu penge¬tahuan, diusahakan penambahan, fasilitas-fasilitas dengan prioritas yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan, baik yang bersumber dari Negara maupun dari masyarakat sendiri dan mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan waktu secara produktif dan memperslapkan diri untuk tanggung jawab yang lebih besar di masa mendatang, sekaligus me-ningkatkan partisipasi mereka dalam proses pembangunan. Untuk ini diusahakan peningkatan fasilitas latihan ketrampilam, latihan kepemimpinan, rekreasi, olah raga dan kesempatan pengabdian kepada masyarakat.
  • 9. Wawasan Universitas / Perguruan Tinggi Pengembangan Universitas/Perguruan Tinggi ke depan mendasarkan pada wawasan institusional, lokal, regional, nasional, dan global. Dengan memperhatikan berbagai wawasan tersebut, pengembangan memperhatikan asas keseimbangan antara wawasan global dan nasional antara sifat universal dan individual, antara nilai modern dan tradisional, antara perkembangan jangka panjang dan jangka pendek antara kebutuhan kompetisi dan persamaan kesempatan, serta antara orientasi material dan spiritual. Dengan demikian Universitas/Perguruan Tinggi berkewajiban memberikan kontribusi yang berarti dalam transformasi sosial budaya dan sumber daya manusia, yakni SDM yang cerdas, kompetitif dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi. 1. Wawasan Institutional membenahi diri dalam bidang-bidang pengembangan baik di bidang kependidikan, sosial budaya maupun politik. 2. Wawasan Nasional
  • 10. Mencerdaskan kehidupan bangsa telah menjadi komitmen pendiri bangsa dan secara eksplisit telah dituangkan dalam pembukaan UUD 45, berusaha menjaga dan mengembangkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dengan tetap memahami nilai kebhinekatunggalikaan guna mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jati diri dan integritas nasional perlu dijaga agar tidak terancam oleh masuknya berbagai pengaruh nilai ideologi dan sosial budaya global yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Kualitas SDM yang belum memadai menjadi kendala untuk meraih kemampuan daya saing bangsa, mencari solusi permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat agar civitas akademika yang ada dan para lulusannya memiliki wawasan kebangsaan yang kuat dalam menjalankan profesinya dengan tetap terus mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan sesuai perkembangan zaman.
  • 11. Wawasan kebangsaan yang luas dan tegas, akan membuat masyarakat menjadi percaya diri atas bangsanya dan akan berusaha untuk membuat harum nama bangsanya tersebut, jadi untuk memebuat masyarakat bangga loyal atas bangsanya, wawasan kebangsaan pada masyarakat tersebut harus di kokohkan terlebih dahulu dan bentuk loyalitas seorang warga negara terhadap bangsanya : Tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Tercapinya kesejahteraan yang adil lahir batin bagi seluruh masyarakat indonesia. Mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menghadapi berbagai persoalan. Tercapainya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan. Mendudukan manusia menurut kodrat, harkat dan martabatnya. Melandaskan diri pada keimanan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • 12. Paham integralistik / cara berfikir integralistik (menurut Prof. Mr. Soepomo) Kebahagiaan yang dapat saya capai dengan memberikan kemungkinan pada orang lain untuk mencapai kebahagiaaan juga Survival hanya mungkin juga di perjuangkan tidak hanya untuk kepentingan individu saja, melainkan untuk semua orang Kesejahteraan yang tidak merata adalah kesejahteraan yang terancam punah
  • 13. Kesimpulan Wawasan kebangsaan intinya adalah loyalitas warga terhadap bangsanya. Bentuk loyalitas bagi bangsa Indonesia diantaranya adalah: • Mengaku sebagai warga negara Indonesia sehingga dengan sadar mengakui sebagai pendukung cita-cita dan tujuan yang hendak dicapai. • Mengusahakan agar cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia dapat terlaksana dengan sesungguhnya dalam segala aspek dan bidang kehidupan. • Bangga sebagai bangsa Indonesia sehingga timbul rasa cinta untuk kemudian rela berkorban demi kepentingan bangsanya. • Mempunyai rasa solidaritas sosial yang tinggi.
  • 14. • Wawasan kebangsaan harus dijaga, di pelihara dan di perjuangkan terus menerus. • Paham integralistik / cara berfikir integralistik (menurut Prof. Mr. Soepomo) akan memperkokoh wawasan kebangsaan. • Ideologi Pancasila melandasi wawasan kebangsaan kita. • Globalisasi akan berdampak positif bila ditujukan untuk perdamaian dunia. • Perang modern sulit diidentifikasi sebagai suatu bentuk peperangan yang nyata, sehingga bangsa Indonesia harus hati-hati agar tidak teradu domba.