SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 24
TEKNIK PEMULIAAN IKAN

GINOGENESIS ANDROGENESIS


SEX REVERSAL   POLIPLOIDISASI
HOME



                GINOGENESIS
  • Ginogenesis               • Syarat terjadinya
       (gynogenesis):           ginogenesis:
       perkembangan embrio      1. membuat kromosom
       dikendalikan semata-     sel sperma menjadi
       mata oleh inti telur     tidak aktif (inaktivasi)
  • Tujuan: memperoleh          2. mencegah
       individu yang            pengurangan
       memiliki sifat2 sama     kromosom betina pada
       dengan induk             proses pematangan sel
       betinanya                telur (oocyte)
HOME   BACK



                 GINOGENESIS
  1. Teknik inaktivasi
     kromosom sperma, yaitu              UV
     merusak kromosom
     dengan cara:
       - radiasi sinar-X, sinar γ
         sinar UV
       - bahan kimia yang
                                                 sperma non-aktif
         bersifat mutagen,
         mis. dimethyl sulfate
                                    dimethyl sulfate
HOME   BACK   NEXT



               GINOGENESIS
  2. Teknik mencegah
     pengurangan kromosom
     telur, yaitu dengan                         2n
     mencegah lepasnya Polar         fertilisasi
                                                          waterbath
     Body II   (Badan
     Kutub II) melalui
     perlakuan:                n     n (PB II)             n    n
     - kejutan suhu                                                 kejut
     - kejutan tekanan                   n
                               n                          nn
       hidrostatik
                                   (n)       n        nn (2n)
     - kejutan kimia
HOME      BACK


                    GINOGENESIS
        Skema proses terbentuknya individu normal diploid dan ginogenetik diploid

                                               n
          4n     2n     2n      2n      nn     2n                  2n
                                           n
                  PB I                                          normal diploid
                                         PB II
                       sperma non-aktif
                         n
                                  n     nn     2n
                        2n    n                                      2n
                     i s a uv o




                                                                ginogenetik diploid
 PB=Polar Body                    shock treatment
                          l




            Manfaat teknik ginogenesis dalam BDP:
           *menghasilkan ikan yang semuanya betina
          *mempercepat diperolehnya ikan galur murni
     *menghasilkan keturunan ikan yang memiliki sifat2 sama
                     dengan induk betinanya
MEKANISME FERTILISASI
BAC
K




                                        Normal
                                      spermatozoa
                                          (n)




                              n
      Egg newly
       ovulated   n2n n
         (2n)
                            Polar
                            Body II


             Normal diploid (2n)
MEKANISME GINOGENESIS
BAC
K




                                       Irradiated
                                      spermatozoa
                                            ()



                                 shocking
      Egg newly
       ovulated   n2n n
         (2n)
                           Polar
                           Body II


          Ginogenetik diploid (2n)
ANDROGENESIS
   Perkembangan embrio dari telur yang telah
    diradiasi (fertilized irradiated egg), melibatkan
    hanya inti jantan
   Tujuan: memperoleh individu yang memiliki
    sifat2 sama dengan tetua jantannya
   Manfaat teknik androgenesis dalam BDP:
    *menghasilkan ikan yang semuanya jantan
    *mempercepat diperolehnya ikan galur murni
    *menghasilkan keturunan ikan yang memiliki
     sifat2 sama dengan induk jantannya
Teknik Androgenesis
   Teknik inaktivasi kromosom sel
    telur, yaitu merusak kromosom            γ
    dengan radiasi sinar-γ
   Teknik mencegah pengurangan
    kromosom, yaitu dengan
    mencegah lepasnya 1n
    kromosom pada 1st cleavage
    dengan shock treatment


                                                       irradiated-egg

           2n
     fertilisasi                       fertilisation
                      waterbath
                   (shock treatment)
Teknik Androgenesis

Skema proses terbentuknya individu normal diploid dan androgenetik diploid


                                        n
4n      2n    2n                   2n       nn      2n        4n      2n2n             2n
                                              n
         PB I                                                                  normal diploid
                                            PB II
                         sperma aktif                    first cleavage
                           n
                                  n         n
                                                    2n       n n          2n           2n
            i s a uv o




                         irradiated-egg
                                                 shock treatment          androgenetik diploid
                 l
HOME




   MEKANISME ANDROGENESIS
                                             Normal
                                           spermatozoa
                                   n           (n)




                                   n
                                       shocking

                     2nn
       Irradiated
           egg
            ()
                      nn
                    1st cleavage


             Androgenetik diploid
SEX REVERSAL
   Sex Reversal: teknologi      Manfaat:
    untuk membalikkan             -mendapatkan ikan
    arah perkembangan              dengan pertumbuhan
    kelamin menjadi                yang cepat
    berlawanan                    -mencegah pemijahan
                                   liar
   Tujuan: menghasilkan
    populasi yang                 -mendapatkan
    berkelamin                     penampilan yang baik
    sama/tunggal                  -menunjang teknik
    (monosex)                      pemurnian ras ikan
Ekspresi Seks

Ekspresi seks bergantung pada 2 proses:
1. Determinasi (penentu) Seks: bertanggung
   jawab pada seks genetik (genotype)
2. Diferensiasi (perkembangan) Seks:
   bertanggung jawab pada perkembangan
   yang nyata dari kedua jenis gonad
   (phenotype)
Determinasi Seks
   1. Kromosom              2. Poligenik                 3. ESD
Pewarisan seks         Ada penentu seks ♂        -ESD: environmental
bergantung pada        dan ♀epistatik            sex determination
keberadaan gugus       (superior), berada pada   -Interaksi antara
kromosom seks yang     heterokromosom dan        genotip dan lingkungan
disebut                autosom.                  -Atlantic silverside, Sea
heterokromosom:        Seks embrio: kombinasi    bream, seks bergantung
XX=homogamet           kekuatan relatif dari     pada suhu media
XY=heterogamet         faktor yang ada           selama fase
                       (polifaktorial) pada ♂    perkembangan larva
     ♂ : ♀= 1 : 1      dan ♀di dalam gugus                    ↓
                       kromosom yang               Kontrol seks melalui
                       diwariskan oleh            manipulasi lingkungan
                       masing2 tetua.
                                                       ♂ : ♀≠ 1 : 1
                            ♂ : ♀≠ 1 : 1
Proses Diferensiasi Seks
     adalah perkembangan gonad ikan menjadi
      jaringan yang sudah pasti (definitif), melalui:

1. bakal gonad berdiferensiasi 2. awalnya gonad berdiferensiasi
   langsung menjadi ovari         menyerupai ovari, kemudian
   atau testis.                   setengah populasi berhenti
   mis: ikan mas, medaka,         berdiferensiasi sebagai betina
   coho salmon, kakap eropa.      untuk selanjutnya
                                  berdiferensiasi menjadi
                                  jantan. mis. guppy, hagfish,
                                  sidat eropa.
Kontrol Diferensiasi Seks
   Dilakukan melalui pemberian steroid seks sebelum muncul
    tanda2 diferensiasi gonad dan diteruskan sampai setelah
    terjadinya diferensiasi.
   Hormon steroid untuk sex reversal:
    -Estrogen: estradiol-17β , untuk feminisasi
    -Androgen: 17α -metiltestosteron, untuk maskulinisasi
   Ikan2 hasil sex reversal umumnya mengalami perubahan
    kelamin yang bersifat permanen dan berfungsi normal.  




           cupang          guppy          tetra kongo
Aplikasi Teknik Sex Reversal
1. ORAL
                                      B. Pakan Alami
    A. Pakan Buatan                   (teknik bioenkapsulasi)
     hormon steroid                  stok hormon


                                     pengenceran
   alkohol 70%
                                aerator                 nauplius artemia
                                                        direndam 24-36 jam
                 pakan buatan

       sprayer                   air salinitas 30 ppm
Aplikasi Teknik Sex Reversal
2. PERENDAMAN (dipping/bathing)

A. Embrio: fase bintik mata, yaitu
    setelah terbentuk bintik mata
    pada embrio
B. Larva: umur seminggu, setelah
    habis kuning telur
C. Induk: induk betina yang sedang
    bunting




   cupang         tetra kongo        Pembuatan larutan hormon untuk
    Embrio fase bintik mata          perendaman embrio, larva, induk.
Aplikasi Teknik Sex Reversal
3. PENYUNTIKAN (implantasi)
  -Masih terbatas untuk penelitian saja
  -Untuk tujuan praktis di lapangan kurang layak
   karena memerlukan alat tertentu, mis. penyuntikan
   di bawah mikroskop
POLIPLOIDISASI
   Poliploidisasi: proses          Tujuan: menghasilkan
    terbentuknya individu            individu yang memiliki
    poliploid, yaitu individu        lebih dari 2 set kromosom
    yang memiliki lebih dari 2
    set kromosom
                                  Manfaat:
                                 - memperoleh ikan yang
   Tipe poliploid:
                                   pertumbuhannya cepat
    1. Triploid (steril,
                                 - memperoleh ikan yang
       tumbuh cepat)               steril
    2. Tetraploid (fertil,       - menunjang proses
       tumbuh cepat)               pemurnian ras ikan
Teknik Poliploidisasi
                                            n
 4n        2n     2n      2n                     nn       2n        4n      2n2n              2n
                                                   n
            PB I                                                                      normal diploid
                                                 PB II
                 sperma aktif
                   n
                          nn                       n
                  2n    n                        2n        3n       6n      3n3n              3n
                                                                                            triploid
                               shock treatment
                               sperma aktif                     first cleavage
                i s al u v o




                                 n      n
                                          n      2n                2n2n          4n
                                2n   n                     4n                                 4n

                                                       shock treatment                     tetraploid
PB=Polar Body
BAC
K
      MEKANISME TRIPLOIDISASI
                                          Normal
                               n        spermatozoa
                                            (n)



                                   shocking

                    n 3n
      Egg newly
       ovulated         n
         (2n)
                            Polar
                            Body II



                  Triploid (3n)
MEKANISME TETRAPLOIDISAS
                                         Normal
                                       spermatozoa
                                           (n)




                              n
                                      shocking

                n4nn
 Egg newly
  ovulated
    (2n)
                 2n
                 2n
                  2n
                            Polar
                            Body II
             1st cleavage

        Tetraploid (4n)
HOME




 from the ocean to the future

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

MATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
MATERI 4 FEKUNDITAS.pptMATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
MATERI 4 FEKUNDITAS.pptmuhammadsahir5
 
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEPERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEMustain Adinugroho
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu Lukita
 
Pemijahan Lele secara buatan
Pemijahan Lele secara buatanPemijahan Lele secara buatan
Pemijahan Lele secara buatanFathir Tozuka
 
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanPutra putra
 
Budidaya cacing sutra
Budidaya cacing sutraBudidaya cacing sutra
Budidaya cacing sutraFathul Rizkoh
 
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIMustain Adinugroho
 
alga diatomae
alga diatomaealga diatomae
alga diatomaeCi UMam
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.Rahmadani Dani
 
Pemijahan alami ikan lele
Pemijahan alami ikan lele Pemijahan alami ikan lele
Pemijahan alami ikan lele Lalu Firman
 

Was ist angesagt? (20)

MATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
MATERI 4 FEKUNDITAS.pptMATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
MATERI 4 FEKUNDITAS.ppt
 
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PEMILIHAN DAN PENEBARAN BENUR - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPEPERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
PERSIAPAN WADAH DAN MEDIA - BUDIDAYA UDANG VANNAMEI DENGAN TERPAL HDPE
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
Sistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikanSistem imunitas ikan
Sistem imunitas ikan
 
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan MasNanda Danu - Budidaya Ikan Mas
Nanda Danu - Budidaya Ikan Mas
 
Pakan ikan
Pakan ikanPakan ikan
Pakan ikan
 
Pemijahan Lele secara buatan
Pemijahan Lele secara buatanPemijahan Lele secara buatan
Pemijahan Lele secara buatan
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
 
Budidaya cacing sutra
Budidaya cacing sutraBudidaya cacing sutra
Budidaya cacing sutra
 
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEIPENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
PENANGANAN HAMA DAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA UDANG VANNAMEI
 
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
Adaptasi  Fisiologis Hewan AirAdaptasi  Fisiologis Hewan Air
Adaptasi Fisiologis Hewan Air
 
alga diatomae
alga diatomaealga diatomae
alga diatomae
 
Budidaya Ikan Mas
Budidaya Ikan MasBudidaya Ikan Mas
Budidaya Ikan Mas
 
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan IdentifikasiPengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
Pengenalan Jenis Ikan dan Identifikasi
 
Breeding dan Reproduksi
Breeding dan ReproduksiBreeding dan Reproduksi
Breeding dan Reproduksi
 
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.Bahan biologi perikanan bpk  ir, syachradjad frans m.p.
Bahan biologi perikanan bpk ir, syachradjad frans m.p.
 
Pemijahan alami ikan lele
Pemijahan alami ikan lele Pemijahan alami ikan lele
Pemijahan alami ikan lele
 
Kepiting Bakau
Kepiting BakauKepiting Bakau
Kepiting Bakau
 

Andere mochten auch

C19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeC19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeCatatan Medis
 
Spermatogenesis fish 07
Spermatogenesis fish 07Spermatogenesis fish 07
Spermatogenesis fish 07Rahmadani Dani
 
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationnurahlina08
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Fera Widyawati
 
Pengolahan pangan ikan & hasil perairan
Pengolahan pangan ikan & hasil perairanPengolahan pangan ikan & hasil perairan
Pengolahan pangan ikan & hasil perairanAgnescia Sera
 
Hama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanHama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanLiswan Suhly
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminJeneng Omega
 

Andere mochten auch (14)

Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Genetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelaminGenetika penentuan jenis kelamin
Genetika penentuan jenis kelamin
 
C19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan PolimorfismeC19 Mutasi dan Polimorfisme
C19 Mutasi dan Polimorfisme
 
Pengenalan protozoa
Pengenalan protozoaPengenalan protozoa
Pengenalan protozoa
 
Gametogenesis
GametogenesisGametogenesis
Gametogenesis
 
Spermatogenesis fish 07
Spermatogenesis fish 07Spermatogenesis fish 07
Spermatogenesis fish 07
 
Manajemen induk
Manajemen indukManajemen induk
Manajemen induk
 
Parasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentationParasitologi arthropoda presentation
Parasitologi arthropoda presentation
 
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
Kelompok 3,x mipa 4,platyhelminthes,
 
Pengolahan pangan ikan & hasil perairan
Pengolahan pangan ikan & hasil perairanPengolahan pangan ikan & hasil perairan
Pengolahan pangan ikan & hasil perairan
 
Biology Campbell
Biology CampbellBiology Campbell
Biology Campbell
 
Pedoman pengkajian fenotip kualitatif
Pedoman pengkajian fenotip kualitatifPedoman pengkajian fenotip kualitatif
Pedoman pengkajian fenotip kualitatif
 
Hama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikanHama dan penyakit ikan
Hama dan penyakit ikan
 
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelaminDeterminasi seks-dan-rangkai-kelamin
Determinasi seks-dan-rangkai-kelamin
 

Pemuliaan dan bioteknologi ikan

  • 1. TEKNIK PEMULIAAN IKAN GINOGENESIS ANDROGENESIS SEX REVERSAL POLIPLOIDISASI
  • 2. HOME GINOGENESIS • Ginogenesis • Syarat terjadinya (gynogenesis): ginogenesis: perkembangan embrio 1. membuat kromosom dikendalikan semata- sel sperma menjadi mata oleh inti telur tidak aktif (inaktivasi) • Tujuan: memperoleh 2. mencegah individu yang pengurangan memiliki sifat2 sama kromosom betina pada dengan induk proses pematangan sel betinanya telur (oocyte)
  • 3. HOME BACK GINOGENESIS 1. Teknik inaktivasi kromosom sperma, yaitu UV merusak kromosom dengan cara: - radiasi sinar-X, sinar γ sinar UV - bahan kimia yang sperma non-aktif bersifat mutagen, mis. dimethyl sulfate dimethyl sulfate
  • 4. HOME BACK NEXT GINOGENESIS 2. Teknik mencegah pengurangan kromosom telur, yaitu dengan 2n mencegah lepasnya Polar fertilisasi waterbath Body II   (Badan Kutub II) melalui perlakuan: n n (PB II) n n - kejutan suhu kejut - kejutan tekanan n n nn hidrostatik (n) n nn (2n) - kejutan kimia
  • 5. HOME BACK GINOGENESIS Skema proses terbentuknya individu normal diploid dan ginogenetik diploid n 4n 2n 2n 2n nn 2n 2n n PB I normal diploid PB II sperma non-aktif n n nn 2n 2n n 2n i s a uv o ginogenetik diploid PB=Polar Body shock treatment l Manfaat teknik ginogenesis dalam BDP: *menghasilkan ikan yang semuanya betina *mempercepat diperolehnya ikan galur murni *menghasilkan keturunan ikan yang memiliki sifat2 sama dengan induk betinanya
  • 6. MEKANISME FERTILISASI BAC K Normal spermatozoa (n) n Egg newly ovulated n2n n (2n) Polar Body II Normal diploid (2n)
  • 7. MEKANISME GINOGENESIS BAC K Irradiated spermatozoa () shocking Egg newly ovulated n2n n (2n) Polar Body II Ginogenetik diploid (2n)
  • 8. ANDROGENESIS  Perkembangan embrio dari telur yang telah diradiasi (fertilized irradiated egg), melibatkan hanya inti jantan  Tujuan: memperoleh individu yang memiliki sifat2 sama dengan tetua jantannya  Manfaat teknik androgenesis dalam BDP: *menghasilkan ikan yang semuanya jantan *mempercepat diperolehnya ikan galur murni *menghasilkan keturunan ikan yang memiliki sifat2 sama dengan induk jantannya
  • 9. Teknik Androgenesis  Teknik inaktivasi kromosom sel telur, yaitu merusak kromosom γ dengan radiasi sinar-γ  Teknik mencegah pengurangan kromosom, yaitu dengan mencegah lepasnya 1n kromosom pada 1st cleavage dengan shock treatment irradiated-egg 2n fertilisasi fertilisation waterbath (shock treatment)
  • 10. Teknik Androgenesis Skema proses terbentuknya individu normal diploid dan androgenetik diploid n 4n 2n 2n 2n nn 2n 4n 2n2n 2n n PB I normal diploid PB II sperma aktif first cleavage n n n 2n n n 2n 2n i s a uv o irradiated-egg shock treatment androgenetik diploid l
  • 11. HOME MEKANISME ANDROGENESIS Normal spermatozoa n (n) n shocking 2nn Irradiated egg () nn 1st cleavage Androgenetik diploid
  • 12. SEX REVERSAL  Sex Reversal: teknologi  Manfaat: untuk membalikkan -mendapatkan ikan arah perkembangan dengan pertumbuhan kelamin menjadi yang cepat berlawanan -mencegah pemijahan liar  Tujuan: menghasilkan populasi yang -mendapatkan berkelamin penampilan yang baik sama/tunggal -menunjang teknik (monosex) pemurnian ras ikan
  • 13. Ekspresi Seks Ekspresi seks bergantung pada 2 proses: 1. Determinasi (penentu) Seks: bertanggung jawab pada seks genetik (genotype) 2. Diferensiasi (perkembangan) Seks: bertanggung jawab pada perkembangan yang nyata dari kedua jenis gonad (phenotype)
  • 14. Determinasi Seks 1. Kromosom 2. Poligenik 3. ESD Pewarisan seks Ada penentu seks ♂ -ESD: environmental bergantung pada dan ♀epistatik sex determination keberadaan gugus (superior), berada pada -Interaksi antara kromosom seks yang heterokromosom dan genotip dan lingkungan disebut autosom. -Atlantic silverside, Sea heterokromosom: Seks embrio: kombinasi bream, seks bergantung XX=homogamet kekuatan relatif dari pada suhu media XY=heterogamet faktor yang ada selama fase (polifaktorial) pada ♂ perkembangan larva ♂ : ♀= 1 : 1 dan ♀di dalam gugus ↓ kromosom yang Kontrol seks melalui diwariskan oleh manipulasi lingkungan masing2 tetua. ♂ : ♀≠ 1 : 1 ♂ : ♀≠ 1 : 1
  • 15. Proses Diferensiasi Seks  adalah perkembangan gonad ikan menjadi jaringan yang sudah pasti (definitif), melalui: 1. bakal gonad berdiferensiasi 2. awalnya gonad berdiferensiasi langsung menjadi ovari menyerupai ovari, kemudian atau testis. setengah populasi berhenti mis: ikan mas, medaka, berdiferensiasi sebagai betina coho salmon, kakap eropa. untuk selanjutnya berdiferensiasi menjadi jantan. mis. guppy, hagfish, sidat eropa.
  • 16. Kontrol Diferensiasi Seks  Dilakukan melalui pemberian steroid seks sebelum muncul tanda2 diferensiasi gonad dan diteruskan sampai setelah terjadinya diferensiasi.  Hormon steroid untuk sex reversal: -Estrogen: estradiol-17β , untuk feminisasi -Androgen: 17α -metiltestosteron, untuk maskulinisasi  Ikan2 hasil sex reversal umumnya mengalami perubahan kelamin yang bersifat permanen dan berfungsi normal.   cupang guppy tetra kongo
  • 17. Aplikasi Teknik Sex Reversal 1. ORAL B. Pakan Alami A. Pakan Buatan (teknik bioenkapsulasi) hormon steroid stok hormon pengenceran alkohol 70% aerator nauplius artemia direndam 24-36 jam pakan buatan sprayer air salinitas 30 ppm
  • 18. Aplikasi Teknik Sex Reversal 2. PERENDAMAN (dipping/bathing) A. Embrio: fase bintik mata, yaitu setelah terbentuk bintik mata pada embrio B. Larva: umur seminggu, setelah habis kuning telur C. Induk: induk betina yang sedang bunting cupang tetra kongo Pembuatan larutan hormon untuk Embrio fase bintik mata perendaman embrio, larva, induk.
  • 19. Aplikasi Teknik Sex Reversal 3. PENYUNTIKAN (implantasi) -Masih terbatas untuk penelitian saja -Untuk tujuan praktis di lapangan kurang layak karena memerlukan alat tertentu, mis. penyuntikan di bawah mikroskop
  • 20. POLIPLOIDISASI  Poliploidisasi: proses  Tujuan: menghasilkan terbentuknya individu individu yang memiliki poliploid, yaitu individu lebih dari 2 set kromosom yang memiliki lebih dari 2 set kromosom  Manfaat: - memperoleh ikan yang  Tipe poliploid: pertumbuhannya cepat 1. Triploid (steril, - memperoleh ikan yang tumbuh cepat) steril 2. Tetraploid (fertil, - menunjang proses tumbuh cepat) pemurnian ras ikan
  • 21. Teknik Poliploidisasi n 4n 2n 2n 2n nn 2n 4n 2n2n 2n n PB I normal diploid PB II sperma aktif n nn n 2n n 2n 3n 6n 3n3n 3n triploid shock treatment sperma aktif first cleavage i s al u v o n n n 2n 2n2n 4n 2n n 4n 4n shock treatment tetraploid PB=Polar Body
  • 22. BAC K MEKANISME TRIPLOIDISASI Normal n spermatozoa (n) shocking n 3n Egg newly ovulated n (2n) Polar Body II Triploid (3n)
  • 23. MEKANISME TETRAPLOIDISAS Normal spermatozoa (n) n shocking n4nn Egg newly ovulated (2n) 2n 2n 2n Polar Body II 1st cleavage Tetraploid (4n)
  • 24. HOME from the ocean to the future