2. HOME
GINOGENESIS
• Ginogenesis • Syarat terjadinya
(gynogenesis): ginogenesis:
perkembangan embrio 1. membuat kromosom
dikendalikan semata- sel sperma menjadi
mata oleh inti telur tidak aktif (inaktivasi)
• Tujuan: memperoleh 2. mencegah
individu yang pengurangan
memiliki sifat2 sama kromosom betina pada
dengan induk proses pematangan sel
betinanya telur (oocyte)
3. HOME BACK
GINOGENESIS
1. Teknik inaktivasi
kromosom sperma, yaitu UV
merusak kromosom
dengan cara:
- radiasi sinar-X, sinar γ
sinar UV
- bahan kimia yang
sperma non-aktif
bersifat mutagen,
mis. dimethyl sulfate
dimethyl sulfate
4. HOME BACK NEXT
GINOGENESIS
2. Teknik mencegah
pengurangan kromosom
telur, yaitu dengan 2n
mencegah lepasnya Polar fertilisasi
waterbath
Body II (Badan
Kutub II) melalui
perlakuan: n n (PB II) n n
- kejutan suhu kejut
- kejutan tekanan n
n nn
hidrostatik
(n) n nn (2n)
- kejutan kimia
5. HOME BACK
GINOGENESIS
Skema proses terbentuknya individu normal diploid dan ginogenetik diploid
n
4n 2n 2n 2n nn 2n 2n
n
PB I normal diploid
PB II
sperma non-aktif
n
n nn 2n
2n n 2n
i s a uv o
ginogenetik diploid
PB=Polar Body shock treatment
l
Manfaat teknik ginogenesis dalam BDP:
*menghasilkan ikan yang semuanya betina
*mempercepat diperolehnya ikan galur murni
*menghasilkan keturunan ikan yang memiliki sifat2 sama
dengan induk betinanya
6. MEKANISME FERTILISASI
BAC
K
Normal
spermatozoa
(n)
n
Egg newly
ovulated n2n n
(2n)
Polar
Body II
Normal diploid (2n)
7. MEKANISME GINOGENESIS
BAC
K
Irradiated
spermatozoa
()
shocking
Egg newly
ovulated n2n n
(2n)
Polar
Body II
Ginogenetik diploid (2n)
8. ANDROGENESIS
Perkembangan embrio dari telur yang telah
diradiasi (fertilized irradiated egg), melibatkan
hanya inti jantan
Tujuan: memperoleh individu yang memiliki
sifat2 sama dengan tetua jantannya
Manfaat teknik androgenesis dalam BDP:
*menghasilkan ikan yang semuanya jantan
*mempercepat diperolehnya ikan galur murni
*menghasilkan keturunan ikan yang memiliki
sifat2 sama dengan induk jantannya
9. Teknik Androgenesis
Teknik inaktivasi kromosom sel
telur, yaitu merusak kromosom γ
dengan radiasi sinar-γ
Teknik mencegah pengurangan
kromosom, yaitu dengan
mencegah lepasnya 1n
kromosom pada 1st cleavage
dengan shock treatment
irradiated-egg
2n
fertilisasi fertilisation
waterbath
(shock treatment)
10. Teknik Androgenesis
Skema proses terbentuknya individu normal diploid dan androgenetik diploid
n
4n 2n 2n 2n nn 2n 4n 2n2n 2n
n
PB I normal diploid
PB II
sperma aktif first cleavage
n
n n
2n n n 2n 2n
i s a uv o
irradiated-egg
shock treatment androgenetik diploid
l
11. HOME
MEKANISME ANDROGENESIS
Normal
spermatozoa
n (n)
n
shocking
2nn
Irradiated
egg
()
nn
1st cleavage
Androgenetik diploid
12. SEX REVERSAL
Sex Reversal: teknologi Manfaat:
untuk membalikkan -mendapatkan ikan
arah perkembangan dengan pertumbuhan
kelamin menjadi yang cepat
berlawanan -mencegah pemijahan
liar
Tujuan: menghasilkan
populasi yang -mendapatkan
berkelamin penampilan yang baik
sama/tunggal -menunjang teknik
(monosex) pemurnian ras ikan
13. Ekspresi Seks
Ekspresi seks bergantung pada 2 proses:
1. Determinasi (penentu) Seks: bertanggung
jawab pada seks genetik (genotype)
2. Diferensiasi (perkembangan) Seks:
bertanggung jawab pada perkembangan
yang nyata dari kedua jenis gonad
(phenotype)
14. Determinasi Seks
1. Kromosom 2. Poligenik 3. ESD
Pewarisan seks Ada penentu seks ♂ -ESD: environmental
bergantung pada dan ♀epistatik sex determination
keberadaan gugus (superior), berada pada -Interaksi antara
kromosom seks yang heterokromosom dan genotip dan lingkungan
disebut autosom. -Atlantic silverside, Sea
heterokromosom: Seks embrio: kombinasi bream, seks bergantung
XX=homogamet kekuatan relatif dari pada suhu media
XY=heterogamet faktor yang ada selama fase
(polifaktorial) pada ♂ perkembangan larva
♂ : ♀= 1 : 1 dan ♀di dalam gugus ↓
kromosom yang Kontrol seks melalui
diwariskan oleh manipulasi lingkungan
masing2 tetua.
♂ : ♀≠ 1 : 1
♂ : ♀≠ 1 : 1
15. Proses Diferensiasi Seks
adalah perkembangan gonad ikan menjadi
jaringan yang sudah pasti (definitif), melalui:
1. bakal gonad berdiferensiasi 2. awalnya gonad berdiferensiasi
langsung menjadi ovari menyerupai ovari, kemudian
atau testis. setengah populasi berhenti
mis: ikan mas, medaka, berdiferensiasi sebagai betina
coho salmon, kakap eropa. untuk selanjutnya
berdiferensiasi menjadi
jantan. mis. guppy, hagfish,
sidat eropa.
16. Kontrol Diferensiasi Seks
Dilakukan melalui pemberian steroid seks sebelum muncul
tanda2 diferensiasi gonad dan diteruskan sampai setelah
terjadinya diferensiasi.
Hormon steroid untuk sex reversal:
-Estrogen: estradiol-17β , untuk feminisasi
-Androgen: 17α -metiltestosteron, untuk maskulinisasi
Ikan2 hasil sex reversal umumnya mengalami perubahan
kelamin yang bersifat permanen dan berfungsi normal.
cupang guppy tetra kongo
17. Aplikasi Teknik Sex Reversal
1. ORAL
B. Pakan Alami
A. Pakan Buatan (teknik bioenkapsulasi)
hormon steroid stok hormon
pengenceran
alkohol 70%
aerator nauplius artemia
direndam 24-36 jam
pakan buatan
sprayer air salinitas 30 ppm
18. Aplikasi Teknik Sex Reversal
2. PERENDAMAN (dipping/bathing)
A. Embrio: fase bintik mata, yaitu
setelah terbentuk bintik mata
pada embrio
B. Larva: umur seminggu, setelah
habis kuning telur
C. Induk: induk betina yang sedang
bunting
cupang tetra kongo Pembuatan larutan hormon untuk
Embrio fase bintik mata perendaman embrio, larva, induk.
19. Aplikasi Teknik Sex Reversal
3. PENYUNTIKAN (implantasi)
-Masih terbatas untuk penelitian saja
-Untuk tujuan praktis di lapangan kurang layak
karena memerlukan alat tertentu, mis. penyuntikan
di bawah mikroskop
20. POLIPLOIDISASI
Poliploidisasi: proses Tujuan: menghasilkan
terbentuknya individu individu yang memiliki
poliploid, yaitu individu lebih dari 2 set kromosom
yang memiliki lebih dari 2
set kromosom
Manfaat:
- memperoleh ikan yang
Tipe poliploid:
pertumbuhannya cepat
1. Triploid (steril,
- memperoleh ikan yang
tumbuh cepat) steril
2. Tetraploid (fertil, - menunjang proses
tumbuh cepat) pemurnian ras ikan
21. Teknik Poliploidisasi
n
4n 2n 2n 2n nn 2n 4n 2n2n 2n
n
PB I normal diploid
PB II
sperma aktif
n
nn n
2n n 2n 3n 6n 3n3n 3n
triploid
shock treatment
sperma aktif first cleavage
i s al u v o
n n
n 2n 2n2n 4n
2n n 4n 4n
shock treatment tetraploid
PB=Polar Body
22. BAC
K
MEKANISME TRIPLOIDISASI
Normal
n spermatozoa
(n)
shocking
n 3n
Egg newly
ovulated n
(2n)
Polar
Body II
Triploid (3n)
23. MEKANISME TETRAPLOIDISAS
Normal
spermatozoa
(n)
n
shocking
n4nn
Egg newly
ovulated
(2n)
2n
2n
2n
Polar
Body II
1st cleavage
Tetraploid (4n)