Siklon tropis adalah fenomena alam yang kuat yang ditandai dengan angin kencang, badai, dan banjir. Siklon tropis berputar dan membentuk sistem awan dan badai di perairan subtropis sebelum menjadi daerah tekanan rendah. Siklon tropis membutuhkan suhu permukaan laut yang hangat untuk membentuk uap air dan awan.
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Siklon tropis
1. Siklon Tropis
A. Apa itu siklon tropis ?
Siklon tropis adalah fenomena alam yang kuat dan bersifat merusak. Pada umumnya wilayah
yang jauh dari garis pantai terancam oleh angin kencang, badai dan banjir yang disebabkan
oleh siklon tropis
Siklon tropis berputar dan mengatur sistem awan dan badai guntur, hal ini biasanya bermula
di perairan subtropis yang kemudian menjadi daerah tekanan rendah(low level area). Siklon
tropis berputar berlawanan arah dengan jarum jam untuk wilayah belahan bumi utara ( BBU)
dan searah jarum jam untuk wilyah belahan bumi selatan ( BBS ).
B. Klasifikasi siklon tropis :
1. Tropical depression : kecepatan angin maksimu mencapai 33 knot
2. Tropical storm : kecepatan angin maksimum mencapai 34 – 63 knot
3. Hurricane : kecepatan angin maksimum mencapai 64 knot
4. Major hurricane : kecepatan angin maksimum mencapai 96 knot
Sumber : NOAA
C. Data rata-rata jumlah kejadian siklon tropis :
1. Samudra pasifik, laut karibian,teluk mexico : 11 badai tropis , 6 yang menjadi
siklon tropis.
2. Samudra pasifik bagian timur : 15 badai tropis, 8 yang menjadi
siklon tropis.
3. Samudra pasifik bagian tengan : 4 badai tropis, 2 yang menjadi
siklon tropis.
2. D. Pergerakan siklon tropis di beberapa wilayah perairan :
E. Pembentukan siklon tropis :
Suhu muka laut yang hangat adalah kunci penting karena air adalah sumber energi
siklon. Uap air naik kemudian mengalami pendinginan. Pendinginan menyebabkan uap air
berkondensasi menjadi cair, yang kita lihat seperti awan. Dalam proses kondensasi, panas
dihasilkan.
F. Syarat – syarat terbentuknya siklon tropis :
1. Suhu muka laut dibawah 270C sampai kedalaman 150 feet (46 m).
2. Pada umumnya terjadi 480 km dari equator
3. Angin potong vertikal yang lemah ( < 37 km/jam)
3. G. Struktur siklon tropis
1. Eye
Pusat siklon pada umumnya anginya calm, cerah, dan angin yang lemah (24 km/jam).
Eye akan selalu meningkat ketika angin dengan kecepatan angin maksimumnya diatas
119 km/jam.
Pembentukan eye sampai saat ini belum sepenuhnya dimengerti. Ini kemungkinan
kombinasi dari penyimapangan momentum sudut dan gaya sentrifugal.
Penyimpangan momentum sudut adalah objek yang berputar cepat menuju ke pusat
sirkulasi. Sehingga udara meningkat kecepatannya sama dengan head menuju pusat
siklon tropis. Gaya sentrifugal terjadi karena pergerakan angin yang membawa angin
di garis lurus. Sejak angin terbentuk sekita pusat siklon tropis terdapat tarikan ke luar.
Ketajaman lengkungan dan atau rotasi yang cepat akan menguatkan gaya sentrifugal.
2. Eye wall
Eye wall adalah daerah dimana dengan intensitas angin yang paling kuat disertai
badai guntur dan hujan paling lebat, terletak paling dekat dengan eye. Perubahan
struktur dari eye dan eye wall dapat menyebabkan perubahan kecepatan angin yang
merupakan indikasi dari intensitas badai. Eye dapat bekembang atau menyusut.
3. Rain bands
Rain band mempunyai kemampuan menghasilkan hujan lebat dan angin kencang
seperti tornado.rain bands membentuk formasi seperti sprial. Batas antar spiral rail
bands dimana tidak ada hujan atau tidak ada angin.
H. Penamaan siklon tropis
Untuk beberapa tahun, banyak siklon tropis di barat samudra hindia terlah
dinamai dengan nama orang suci dimana siklon tropis terjadi. Ivan R. Tannhill
menjelaskan di bukunya the major tropical storms of recorded history and mentions
4. many hurricanes named after saints. Contoh siklon tropis Santa ana yang menyerang
Puerto Rico di 26 juli 1825 dan San Felipe.
Ahli meteorologi yang pertama kali meberikan penamaan siklon tropis adalah
Clement Wragge, seorang ahli meteorologi Australia. Sebelum akhir abad 19 , dia
memulai dengan menggunakan huruf alfabet yunani kemudian dari yunani dan
romawi dan berkembang menggunakan nama-nama feminim. Tapi sejak saat ini
nama penamaan siklon diserahkan pada otoritas meteorologi dimana siklon itu
muncul dan penamaanya tidak terbatas dengan nama feminim tapi tumbuhan, seperti
siklon mawar.
Sumber : http://www.srh.noaa.gov/jetstream//