SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 10
Downloaden Sie, um offline zu lesen
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KECEPATAN PUTAR MOTOR THRUSTER PADA
    PESAWAT TANPA AWAK (DF-UAV01) DENGAN MENGGUNAKAN MODE KONTROL
                             PROPORSIONAL


                                                       Oleh
                            (Firman Fahriansyah, Ir. Yaumar, MT, Ir. Matradji ,MSc)
                              Jurusan Teknik Fisika – Fakultas Teknologi Industri
                                      Institut Teknologi Sepuluh Nopember
                                 Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya 60111
                                            E-mail: loxters@ep.its.ac.id
                                                    ABSTRAK
Pengendalian motor thruster pada quadrotor DF-UAV01 merupakan pengendalian yang dilakukan untuk
menjaga kecepatan putar motor agar dapat mengikuti set poin dengan menggunakan rangkaian IC L293D dan
mikrokontroller ATMEGA8535. Masukan set poin kecepatan motor yang harus didapatkan berasal dari
reference input dari atittude control. Dari data didapatkan pengendali P dengan nilai Kp=0.0279 memiliki
respon yang paling baik yaitu rise time sebesar 2s dan settling time sebesar 6s. Pengendali ini diuji dengan
gangguan berupa kipas angin dengan kecepatan angin sebesar 3m/s, guncangan, dan perubahan arah putaran
motor secara mendadak. Dari pengujian didapatkan pengendali dapat tetap bekerja dengan baik. Sistem ini
kemudian diintegrasi dengan pengendalian empat motor dan sistem attitude control. Dari pengujian dapat
dilihat sistem dapat membaca masukan dari range 0 – 4600 rpm dan dapat mengikuti dengan baik set poin yang
diberikan oleh attitude control antara range 1500-4200 rpm.
Kata Kunci : Motor Thruster, IC L293D, quadrotor
1.      Latar Belakang                                       untuk mundur. Dan apabila diintegrasikan dengan
          UnManned Aerial Vehicle (UAV) adalah               pengendalian 4 motor dan attitude control akan
perangkat yang memiliki kemampuan terbang                    dapat memperluas maneuver yang dihasilkan.
tanpa awak dan pilot. Mereka dapat dikontrol                 1.1 Permasalahan
secara langsung oleh operator atau di kontrol secara                 Permasalahan      yang   dihadapi   dalam
otomatis melalui perangkat yang di program                   penelitian ini adalah bagaimana membangun dan
sebelumnya. Beberapa pesawat udara telah di                  merancang sistem pengendali motor thruster pada
implementasikan pada dunia militer. Penggunaan               UAV DF-UAV01 dengan menggunakan mode
lebih lanjut dari UAV ini pada dunia militer, secara         proporsional memakai reference input dari attitude
khusus digunakan untuk mencari, operasi                      control.
penyelamatan, dan pengembangan UAV lainnya.                  1.2 Batasan Masalah
Ide pembuatan quadrotor ini bukanlah hal yang                        Adapun batasan masalah pada tugas akhir
baru, pertama kali telah direalisasikan pada tahun           ini adalah         :
1907 dengan nama Gyroplane No.1 oleh Louis dan                     • kontrol motor thruster DF-UAV01 hanya
Jacques Breguet (Perancis); ini merupakan                               pada dinamika pergerakan maju(putaran
pendahulu yang sekarang digunakan untuk model                           searah jarum jam) dan mundur(putaran
helicopter konvensional. Pengembangan lebih                             berlawanan jarum jam)
lanjut dari quadrotor ini pada model George de                     • UAV yang dibuat akan diuji dalam
Bothezat (Dayton, Ohio) tahun 1922, oleh Etienne                        keadaan digantung
Oemichen (Peugeot, Perancis) tahun 1923, dan                       • Software yang digunakan antara lain :
pengembangan paling baru adalah pengembangan                            Visual Basic, AVR.
quadrotor dalam skala kecil dan digerakan dengan                   • Mikro kontroler yang digunakan adalah
empat motor dan dapat berputar dan dikontrol                            ATMEGA8535.
secara sendiri-sendiri kecepatannya, oleh karena itu               • Pengendalian berlaku pada lokasi-lokasi
bentuk mekanik dari quadrotor jadi semakin                              dengan angin yang tidak begitu kencang
sederhana juga. Motor yang digunakan adalah                             (<3m/s)
motor DC 5,9 volt. Pengendalian dari pesawat ini             1.3 Tujuan
berdasarkan kecepatan dari keempat motor yang                        Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah
saling berkaitan satu sama lain. Quadrotor secara            merancang sistem kendali pada motor thruster
umum memerlukan pengendali untuk menjaga                     UAV DF-UAV01 dengan menggunaan mode
kecepatan motor agar seimbang selama terbang.                proporsional berdasarkan reference input dari
        Penelitian ini ditujukan untuk merancang             attitude control pada quadrotor DF-UAV01
sistem kendali pada motor thruster UAV DF-                   .
UAV01 dalam melakukan maneuver. Pada UAV                     2.      TEORI PENUNJANG
tipe ini akan diberikan tambahan motor pada                          Pada subbab ini dijelaskan beberapa teori
bagian tengah quadrotor. Motor ini berfungsi untuk           penunjang dan konsep mengenai sistem quadrotor
mendorong quadrotor baik untuk maju maupun                   UAV. Termasuk didalamnya adalah UAV,

                                                                                                             1
quadrotor UAV, sistem kendali dengan mikro           mengukur shaft motor atau sudut leadscrew untuk
kontroler, sistem pengendalian motor dan             memberikan informasi posisi. Tetapi rotary
komunikasi antara komputer dengan mikro              encoder dapat juga digunakan secara langsung
kontroler.                                           untuk mengukur rotasi mesin.
                                                         Terdapat beberapa jenis rotary encoder,
2.1    UAV (Unmanned Aerial Vehicle)                 berdasarkan pada pola yang dimiliki. Beberapa
       Unmanned Aerial Vehicle atau dalam            rotary encoder yang sering diguna-kan adalah
bahasa indonesia disebut kendaraan udara tak         incremental optical shaft-angle encoder dan
berawak , UAV juga memiliki banyak sebutan lain      absolute optical shaft-angel encoder. Perbedaan
seperti “Unmanned aircraft” , "drones", "remotely    antara keduanya dapat dilihat pada gambar 2.2.
piloted vehicles (RPVs) “ , UAV sendiri merupakan
pengembangan dari Aeromodeling yang jika pada
awalnya Aeromodeling ditunjukan untuk keperluan
hobi saja , namun berbeda dengan UAV , UAV
lebih banyak digunakan untuk keperluan militer
dari mulai pengintaian , pemboman sampai
pertempuran.
                                                              (a)                        (b)
                                                     Gambar 2.2       Kisi Rotary encoder : (a)
                                                                      incremental encoder, (b)
                                                                      absolute encoder

                                                           Rotary encoder berbentuk suatu piringan.
                                                     Piringan ini yang memiliki beberapa bagian
                                                     transparan dan beberapa bagian tidak tembus
                                                     cahaya (cahaya yang digunakan adalah sinar
                                                     inframerah) yang berjajar disepanjang tepi
                                                     piringan. Untuk dapat dimanfaatkan dalam
                                                     mengukur kecepatan maka ditambahkan LED (light
             Gambar 2.1 contoh UAV                   emitting diode) inframerah dan phototransistor
         Perbedaan UAV dari rudal yang               inframerah.
dikendalikan adalah UAV dapat digunakan                   Jumlah bagian transparan dan bagian tak
berulang kali sedangkan rudal meskipun dapat         tembus cahaya yang dimiliki piringan tidak
dikendalikan tidak dapat digunakan kembali. Jika     ditentukan dengan aturan tertentu. Tetapi untuk
berdasarkan pengertian sederhana UAV adalah          mencapai resolusi pengukuran yang semakin tinggi,
pesawat yang hanya dapat terbang lurus sambil        maka dibutuhkan jumlah pasangan bagian
mengumpulkan data atau sering disebut drones ,       transparan dan tak tembus cahaya yang semakin
seiring    dengan    berjalannya    perkembangan     banyak. Selain itu, jumlah pasangan bagian tersebut
teknologi UAV pun terbagi jadi 2 jenis yaitu yang    yang semakin banyak akan mempengaruhi tingkat
dikendalikan dari lokasi lain yang lebih jauh atau   akurasi pengukuran yang dilakukan.
pun yang berjalan sesuai dengan aturan tertentu
yang telah diprogram kedalam nya , UAV memiliki
berbagai bentuk , ukuran , konfigurasi dan
karakteristik contoh dari beberapa UAV yang
sering digunakan atau yang telah dibuat adalah RQ-
4 Global Hawk , MQ-1 Predator , TAM-5 dan
masih banyak UAV lainnya.
2.2     Rotary Encoder
        Rotary encoder merupakan suatu komponen                                                   opaque
                                                                                  transparent
transducer elektro-mekanik yang dimanfaatkan
untuk mengukur perpindahan (rotasi) pada motor.
Komponen ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur
                                                               (a)                         (b)
kecepatan. Transducer ini mampu dimanfaatkan
                                                     Gambar 2.3       Pemasangan Rotay encoder : (a)
untuk mengukur perpindahan rotasi karena
                                                                      Shaft optic encoder yang
komponen ini mengkonversi rotasi shaft menjadi
                                                                      ditambahkan pada motor; (b)
pulsa output yang dapat dihitung. Rotary Encoder
                                                                      piringan rotary encoder
disebut juga sebagai rotary shaft encoder atau
rotary shaft-angle.
                                                         Rotary encoder dipasang di antara celah
     Kecepatan rotary encoder adalah pulsa per
                                                     optocoupler, sehingga dapat melakukan fungsinya
detik. Rotary encoder secara tidak langsung dapat

                                                                                                       2
sebagai koponen bantu penghitung kecepatan.                                Set poin, Kp, Ti,
                                                                                 Td


Kedua transmitter dan receiver inframerah, LED
inframerah dan phototansmiter, dipasang pada satu
arah dan melewati lubang dan slot piringan.                                                                     sensor



Sehingga ketika motor berputar, piringan juga ikut                          Laptop (HMI)




berputar, maka lubang akan melewatkan cahaya
inframerah yang melaluinya dan didapatkan pulsa
keluaran phototransistor yang berpola.                                         USART                        PORTD.2



3.     Perancangan Sistem Pengendalian Motor                                        MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535



Thruster                                                                                        PORTB.1

      Berikut adalah rincian metodologi penelitian                                              PORTB.2
                                                                                                PORTB.3


yang akan dilaksanakan pada tugas akhir kali ini:
     1. Studi literatur terhadap materi yang terkait
                                                                                                IC L293D
         dengan pelaksanaan tugas akhir yang akan
         dilakukan, mengenai:
         • Pemahaman mengenai Quadrotor                                                        MOTOR DC


              UAV
         • Pemahaman           mengenai       sistem
              pengendalian otomatis dengan metode
              PID                                                                          QUADROTOR DF-UAV01


         • Pemahaman mengenai Pemograman
              Mikrokontroler                           Gambar 3.1 Digram Blok algoritma program
     2. Pra-eksperimen
         • Pembuatan hardware dari Quadrotor                 Dalam     sistem    pengendali     kecepatan
              UAV sesuai design                        quadrotor, tugas pengendali atau kontroler
         • Pembuatan rangkaian elektrik untuk          dilakukan oleh mikro kontroler. Kontroler akan
              pengendali kecepatan motor               melakukan tugasnya berdasarkan informasi yang
         • Pembuatan HMI untuk monitoring              diterima dari komputer, yaitu dari software sinyal
              kecepatan motor actual dan set point     kendali. Mikro kontroler sebagai komponen
     3. Eksperimen                                     pengendali berperan dalam mengatur gerakan
         • Pengintegrasian        hardware       dan   motor sebagai aktuator dari sistem quadrotor.
              software                                 Mikro kontroler menerima masukan berupa pulsa
         • Pengujian         kinerja     pengendali    digital yang mewakili informasi putaran motor dari
              kecepatan motor pada hardware dan        sensor optocoupler. Informasi ini selanjutnya akan
              software Quadrotor UAV                   berguna untuk memberikan informasi kecepatan
     4. Pengujian dan analisis.                        putaran motor.
     5. Penyusunan laporan Tugas Akhir.
                                                       3.2     Perancangan dan Pembuatan Hardware
3.1 Penyusunan Algoritma Program                               Sistem Quadrotor UAV
      Algoritma merupakan serangkaian perintah                 Perancangan hardware sistem quadrotor
untuk menjalankan program. Algoritma program           UAV terbagi atas dua kelompok perancangan, yaitu
pengendali motor terdiri dari dua bagian, yaitu pada   perancangan mekanik quadrotor dan perancangan
program pembacaan dengan sensor optocoupler            sistem elektrik. Quadrotor UAV ini menggunakan
dan pengendalian motor dengan PID. Kedua               satu motor tengah sebagai pendorong baik untuk
algoritma tersebut akan dibuat pada aplikasi Visual    maju maupun mundurdan dikendalikan dengan
Basic 6.0, dan perangkat lunak CodeVision AVR.         pengendali PID. Sedangkan sistem elektrik robot
Program dalam CodeVision AVR akan dimasukkan           terdiri atas rangkaian minimum sistem, rangkaian
pada mikro kontroler untuk mengatur gerakan            komunikasi serial, rangkaian pembalik motor dan
motor. Berikut akan dijelaskan satu persatu            rangkaian optocoupler.
algoritma program baik pembaca kecepatan motor,
program PWM, program pengendali PID, program
eksekusi, dan program tampilan HMI pada
computer/laptop.




                                                                                                                         3
IC L293D dapat digunakan untuk men-drive
                                                      motor dc half-bridge sebanyak empat buah atau
                                                      dua motor dc full-bridge. IC ini mempunyai empat
                                                      pin input yang bersesuaian dengan empat pin
                                                      outputnya . Selain itu juga terdapat dua pin
                                                      enable/disable untuk pin output 1,2 dan pin output
                                                      3,4.




  Gambar 3.2 Plant Quadrotor UAV DF-UAV01
        Plant Quadrotor UAV, ini merupakan desain
dari quadrotor nantinya, quadrotor ini terdiri dari
empat rotor untuk menjaga kondisi quadrotor agar
stabil selama terbang, rotor pada bagian tengah nya
digunakan untuk maneuvering baik maju dan
mundur. Nantinya semua rangkaian elektriknya di               Gambar 3.4 Logika kinerja L293D
hubungkan melalui kabel yang langsung ke
hardware quadrotornya.                                Dari gambar 2.4, untuk pengaturan arah dan
        Metode pengendali yang digunakan dalam        kecepatan 2 buah motor DC maka hanya tinggal
penelitian ini adalah dengan metode pengendalian      menambahkan sebuah motor pada output3 dan
PID yang nantinya diharapkan dapat menjaga            output4. Dan pin EN2 merupakan sebuah pin yang
kecepatan motor constant berdasarkan data yang        difungsikan untuk meng-enable-kan motor DC 2
diberikan oleh sistem attitude. Input dari sistem     (ON/OFF motor DC), oleh karena itu pin EN2
attitude ini nantinya berupa besar setpoint berupa    dapat dihubungkan dengan output PWM dari
kecepatan yang harus dicapai oleh tiap rotor.         mikrokontroler. Sedangkan pin IN3 dan IN4
        Adapun diagram blok sistem pengendalian       digunakan sebagai input logika untuk mengatur
kecepatan motor pada penelitian ini adalah sebagai    putaran motor DC 2 dan dapat juga digunakan
berikut:                                              untuk memberhentikan motor DC 2 secara cepat
                                                      (fast motor stop). Tabel input logika IN3 dan IN4
                                                      sama dengan tabel logika IN1 dan IN2. Cara
                                                      pengaturan arah dan kecepatan 2 buah motor DC
                                                      sama dengan menggunakan sebuah motor DC.

                                                      3.4 Pembuatan Program
                                                            Program Pengendali motor quadrotor ini
                                                      berdasarkan algoritma program yang telah disusun.
                                                      Pemrograman pengendalian motor dibuat pada
                                                      aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 (VB6).
   Gambar 3.3 Diagram blok sistem pengendalian        Sedangkan program eksekusi dibuat pada software
                  kecepatan motor                     compiler CodeVisionAVR dengan bahasa C.
         Pada gambar 3.3 ini merupakan diagram        3.4.1     Pembuatan Program HMI(Human
blok sistem pengendalian kecepatan motor pada                   Machine Interface)
quadrotor dimana memiliki input referensi dari              Pemrograman HMI ini berisi mengenai
sistem attitude (setpoint kecepatan yang diperlukan   kondisi kecepatan actual yang terbaca oleh sensor
motor tengah untuk mencapai kondisi yang              optocoupler, kecepatan desain/setpoint, form untuk
diberikan oleh sistem attitude).                      mengubah semua parameter baik setpoint tiap
                                                      motor, parameter kontrol PID untuk pengendali,
3.3    Motor Driver L293D                             hasil sinyal kendali yang diberikan oleh pengendali
       Karena     mikrokontroller    tidak dapat      PID, grafik respon pengendali PID dengan setpoint
memberikan arus yang cukup untuk menggerakkan         terhadap waktu, dan hasil data record yang
motor dc maka digunakan motor driver L293D.IC         disimpan dalam database pada program VB6.
L293D dipakai dalam perancangan ini karena                  Pada database ini menggunakan Microsoft
L293D merupakan rangkaian H-bridge yang               access untuk menyimpan semua data yang terekam
dirancang untuk memudahkan dalam memberikan           selama proses eksekusi, baik setpoint untuk setiap
arus dua arah hingga 1 A dengan tegangan antara       motor dan kecepatan tiap moto. Database ini
4,5 volt hingga 36 volt kepada motor dc.              dihubungkan melalui adodc yang merupakan
                                                      komponen tambahan pada VB6 untuk melakukan
                                                      koneksi dengan Microsoft access sehingga form

                                                                                                       4
database yang telah dibuat dapat dihubungkan
secara langsung ke HMI. Pada aplikasi VB6 dibuat            RMSE=
tampilan untuk menampilkan semuanya itu, Form                      Dari perhitungan didapatkan RMSE dari
program HMI dapat dilihat pada gambar 3.3.                  motor putaran kiri adalah 3,619564 dan RMSE dari
                                                            putaran kanan adalah 5,303435.
                                                            4.2    Analisa Sistem Pengendalian Motor
                                                                   Dari pemrograman yang sudah diberikan
                                                            pada mikrokontroller dan pengkalibrasian sensor
                                                            pengukuran optocoupler dilakukan perbandingan
                                                            respon pengendali dengan beberapa parameter
                                                            pengendali dari nilai Kp, Ti,dan Td sebagai berikut:

                                                            4.2.1    Pengendali P dengan nilai Kp=0.0279
                                                                     Pengendalian yang digunakan adalah
                                                            pengendali P dengan nilai Kp=0.0279. Dari hasil
                                                            tracking set poin pada HMI didapatkan kurva
                                                            sebagai berikut :
                                                              5000
          Gambar 3.3 Form program HMI                            4000
         Pada gambar 3.13 diatas merupakan form
                                                                 3000
HMI sistem pengendali kecepatan motor pada                 RPM                                            Set Poin
quadrotor UAV untuk monitoring, perubahan                        2000
parameter, dan respon dinamik system. Gambar di
kanan bawah merupakan indicator apakah pesawat                   1000
                                                                                                          Kecepatan
dalam keadaan maju atau mundur.                                      0                                    Motor
4.      Analisa Data Dan Pembahasan
                                                                         1 6 11162126313641465156         maju
        Dari hasil penelitian didapatkan beberapa
data. Data-data ini akan dianalisa dan hasilnya                                  Waktu (s)
sebagai berikut :
4.1     Analisa Pembacaan Kecepatan Motor                      Gambar 4.1 Kurva hasil pengendalian motor
        Pembacaan kecepatan motor akan dilakukan                 maneuver maju dengan nilai Kp=0.0279
oleh sensor optocoupler yang akan dikalibrasi               Tabel 4.2 Kriteria hasil pengendalian motor
dengan alat pembaca frekuensi putaran motor yang            maneuver maju dengan pengendali P(Kp=0.0279)
bernama stroboscope. Dari hasil pembacaan                              Kriteria
didapatkan data seperti pada tabel 4.6 yang                           Rise time          2s
kemudian akan dicari nilai RMSE yang dimiliki                        Settling time       6s
sensor optocoupler.                                                   Peak time           -
Tabel 4.1 Perbandingan data bacaan optocoupler                           Max.             -
dengan stroboscope                                                    overshoot
       Data Optocoupler         Data Stroboscope
 Puls kiri(rp      kanan(rp kiri(rp      kanan(rp          5000
 a       m)        m)          m)        m)
     0         0            0        0           0         4000
    20      1308       1260       1356       1290          3000                                         Set Poin
                                                     RPM




    40      2022       1998       2069       2111
                                                           2000
    60      2490       2478       2626       2642
    80      2910       2880       3001       3011          1000                                         Kecepatan
   100      3258       3156       3338       3343                                                       Motor
                                                                 0
   120      3468       3408       3638       3624                                                       Mundur
                                                              1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61
   140      3750       3684       3925       3912                         waktu(s)
   160      3996       3870       4160       4111    Gambar 4.2 Kurva hasil pengendalian motor maneuver
   180      4206       4074       4353       4367                mundur dengan nilai Kp=0.0279
   200      4440       4326       4625       4609       Tabel 4.3 Kriteria hasil pengendalian motor
                                                        maneuver        mundur     dengan      pengendali
         Diatas adalah data hasil perbandingan          P(Kp=0.0279)
pembacaan kecepatan motor dengan optocoupler                       Kriteria
dan stroboscope. Dari data diatas didapatkan error                Rise time             4s
yang dapat digunakan untuk menghitung RMSE.                      Settling time          7s
                                                                  Peak time              -

                                                                                                              5
Max.              -                                       Settling time    6s
             overshoot
                                                                           Peak time       -

                                                                             Max.          -
4.3      Pengujian Beban Pada Pengendali
                                                                           overshoot
         Dari hasil didapatkan bahwa pengendali P
dengan     Kp=0.0279      memiliki    karakteristik
pengendali yang paling baik.Untuk itu kali ini akan            5000
dilakukan uji beban untuk melihat seberapa baik                4000
pengendali bekerja bila diberikan gangguan. Dari               3000                                   Set Poin




                                                         RPM
hasil pengujian didapatkan kurva sebagai berikut :
4.3.1    Pengujian Beban Dengan Gangguan                       2000
         Kipas Angin(v=3m/s,r=12cm)                            1000
                                                                  0                                   kecepatan
     5000
                                                                                                      motor
      4000                                                             1 7 131925313743495561         Maju
                                          set poin                           waktu(s)
      3000
RPM




                                                          Gambar 4.5 Kurva pengendalian motor maneuver
      2000                                                   maju dengan beban kipas angin pada bagian
      1000                                kecepatan                     belakang quadrotor
                                                         Tabel 4.6 Kriteria hasil pengendalian motor
                                          motor Maju
        0                                                maneuver maju dengan gangguan kipas angin
          1 12 23 34 45 56 67 78 89                      belakang pada pengendali P(Kp=0.0279)
                   waktu(s)                                        Kriteria
 Gambar 4.3 Kurva pengendalian motor maneuver
                                                                      Rise time           2s
maju dengan beban kipas angin pada bagian depan
                    quadrotor
                                                                  Settling time           13 s
Tabel 4.4 Kriteria hasil pengendalian motor
maneuver maju dengan gangguan kipas angin
                                                                      Peak time           2s
depan pada pengendali P(Kp=0.0279)
          Kriteria
                                                                        Max.             8,14 %
          Rise time             4s
                                                                      overshoot
        Settling time          10 s
         Peak time               -
            Max.                 -                              5000
         overshoot                                              4000
                                                                3000                              Set Poin
                                                         RPM




      5000
                                                                2000
      4000                                                      1000
                                                                                                  Kecepatan
      3000                                    set poin             0                              Motor
RPM




      2000                                                           1 8 15222936435057           Mundur
                                                                            waktu(s)
      1000                                    kecepata
                                              motor       Gambar 4.6 Kurva pengendalian motor maneuver
         0                                                 mundur dengan beban kipas angin pada bagian
                                              Mundur
                                                                        belakang quadrotor
            1 8 15 22 29 36 43 50 57 64                  Tabel 4.7 Kriteria hasil pengendalian motor
                    waktu(s)
 Gambar 4.4 Kurva pengendalian motor maneuver            maneuver mundur dengan gangguan kipas angin
  mundur dengan beban kipas angin pada bagian            belakag pada pengendali P(Kp=0.0279)
                depan quadrotor                                     Kriteria
Tabel 4.5 Kriteria hasil pengendalian motor kiri                       Rise time          5s
dengan gangguan kipas angin depan pada
pengendali P(Kp=0.0279)                                               Settling time       7s
              Kriteria                                                 Peak time           -
                 Rise time      4s                                       Max.              -
                                                                       overshoot


                                                                                                             6
Pada gambar 4.3 hingga 4.6 dapat dilihat      Tabel 4.9 Kriteria hasil pengendalian motor
  kurva hasil pengendalian dengan pengendali           maneuver mundur dengan gangguan goncangan
  P(Kp=0.0279) dapat dengan baik mengikuti set                pada pengendali P(Kp=0.0279)
  poin ketika diubah secara mendadak walaupun               Kriteria
  diberikan gangguan berupa angin dari kipas angin          Rise time                  2s
  dengan kecepatan 3m/s baik dari arah depan              Settling time                5s
  maupun dari arah belakang quadrotor untuk                Peak time                    -
  pengendalian motor untuk arah putaran kanan            Max. overshoot                 -
  maupun untuk motor dengan arah putaran kiri.
  Semua pengendalian tidak memiliki overshoot dan     4.4     Pengujian Pengendali dengan motor
  settling time yang cukup cepat.                             diputar berlawanan arah secara
  4.3.2     Pengujian Beban Dengan Gangguan                   mendadak
            Berupa Goncangan                                  Motor thruster ini dapat digunakan
            Dari pengendali yang sudah ditala akan    sebagai pendorong untuk maju maupun sebagai
  dilakukan      pengujian     terhadap pengendali    pendorong untuk gerakan mundur. Untuk itu akan
  P(Kp=0.0279) dengan gangguan berupa guncangan       diuji hasil pengendalian apabila motor diputar
  pada rangka quadrotor. Pengujian ini dilakukan      berlawanan arah secara mendadak. Berikut hasil
  untuk melihat seberapa baik pengendali bekerja      Pengendalian dengan pengendali P(Kp=0.0279)
  ketika quadrotor menerima guncangan dari                    :
  lingkungan sekitar. Hasil pengendalian dapat
  dilihat pada kurva berikut :                              5000
                                                            4500
      5000                                                  4000
      4000                                                  3500
      3000                                Set Poin          3000
                                                      RPM
RPM




                                                            2500                                 Set Poin
      2000                                                  2000
      1000                                                  1500
                                          Kecepatan
         0                                                  1000
                                          Motor              500
         1 7 13 19 25 31 37 43 49 55      Maju                 0                                 Kecepatan
                    waktu(s)
                                                                     1




                                                                   103
                                                                   120
                                                                    18
                                                                    35
                                                                    52
                                                                    69
                                                                    86                           Motor
   Gambar 4.7 Kurva pengendalian motor maneuver
      maju dengan beban berupa goncangan pada                            waktu(s)
                       quadrotor
  Tabel 4.8 Kriteria hasil pengendalian motor
  maneuver maju dengan gangguan goncangan pada           Gambar 4.9 Pengujian pengendali ketika arah
  pengendali P(Kp=0.0279)                                        putaran motor diubah secara mendadak
             Kriteria                                          Sistem pengujian dilakukan dengan
             Rise time            8s                  memberikan set poin sebesar 4200, 3500, 2500 dan
           Settling time          8s                  diubah arahnya secara mendadak. Dari gambar
                                                      diatas dapat dilihat bahwa ketika set poin 4200,
            Peak time              -
                                                      arah putar diubah sehingga dapat dilihat terjadi
               Max.                -
                                                      overshoot sekitar 10% dan settling time sekitar 5
            overshoot
                                                      sekon. Begitu juga ketika set poin bernilai 3500
                                                      dan 2500. Dari gambar dapat dilihat overshoot
        5000                                          semakin tinggi apabila set poin motor berada pada
        4000                                          range terendahnya.
        3000                            Set Poin
      RPM




                                                      4.5    Pengintegrasian Sistem Attitude Control,
        2000                                                 Sistem Pengendalian 4 Motor dan Sistem
        1000                            Kecepatan            Pengendalian Motor Thruster Dalam
                                        Motor                Mode Maneuvering
             0                                               Subbab ini akan membahas hasil
                                        Mundur
              1 7 13 19 25 31 37 43                   pengintegrasian sistem atittude control, sistem
                    waktu(s)                          pengendalian empat motor dan sistem pengendalian
      Gambar 4.8 Kurva pengendalian motor maneuver    motor     thruster  dalam     melakukan   mode
       mundur dengan beban berupa goncangan pada      maneuvering. Integrasi ini menggnakan mikro dari
                       quadrotor                      masing-masing sistem yang keluaranya akan
                                                      disatukan dalam satu serial yang selanjutnya
                                                      dihubungkan dalam satu laptop.


                                                                                                      7
Sistem pengendali                               dan PID, dari pengujian didaptkan nilai settling
                         motor thruster
Sistem pengendali                                         Kurva          time yang cukup lama yaitu 23s untuk pengendali
empat motor                                               pengendalian
                                                          empat motor
                                                                         PI dan 30s untuk pengendali PID. Selain itu
                                                                         pengendali PI dan PID memiliki overshoot sekitar
                                                                         29s. Setelah dilakukan uji tracking set poin, kedua
                                                                         pengendali ini berosilasi ketika set poin diubah
                                                                         secara mendadak. Terutama ketika set poin di set
                                                                         pada rang yang rendah yaitu antara 1400 rpm
                                                                         hingga 2500 rpm. Hal ini disebabkan putaran motor
                                                                         yang terlalu pelan sehingga pengendali sulit untuk
                                                                         mencapai set poin, keadaan yang berbeda dimiliki
                                                                         pengendali P(Kp=0.0279) yang dapat mengikuti set
                                                                         poin dalam range rendah walaupun terjadi sedikit
       Sistem atittude                       Kurva                       osilasi.
       control                               pengendalian                         Dalam pembuatan sistem pengendalian
                                             motor thruster
                                                                         validasi sensor merupakan hal yang harus
                   Gambar 4.10 HMI integrasi sistem attitude,            diperhatikan terlebih dahulu, karena besarnya error
              Sistem Pengendalian empat motor dan sistem                 yang akan dihasilkan oleh pengendalian bergantung
                pengendalian motor thruster dalam mode                   pada ketepatan sensor dalam mengukur proses
                             maneuvering                                 variabel yang digunakan. Pada penelitian kali ini
                                                                         sensor yang digunakan adalah sensor optocoupler.
               Gambar diatas adalah HMI hasil integrasi                  Sensor ini akan divalidasi dengan hasil bacaan dari
        antara sistem attitude, sistem pengendalian empat                stroboscope untuk menentukan seberapa besar
        motor dan sistem pengendalian motor thruster                     RMSE yang dihasilkan. Dari data dapat dilihat
        dalam hubungannya untuk mode maneuvering.                        bahwa RMSE yang dihasilkan cukup kecil dengan
        Dari gambar dapat dilihat pada sisi kiri bawah yang              nilai RMSE pada pengendalaian motor putaran
        merupakan keluaran sistem attitude control yang                  kanan sebesar 5,303435 dan RMSE pada motor
        dibaca oleh Visual Basic. Dari sistem ini akan                   putaran kiri sebesar 3,619564. Dari data tersebut
        mengeluarkan input berua set poin yang masing-                   dapat disimpulkan bahwa sensor optocoupler dapat
        masing akan dibaca oleh sistem pengendalian                      digunakan sebagai pengganti dari stroboscope
        empat motor dan sistem pengendalian motor                        dalam membaca kecepatan motor thruster pada
        thruster. Dari gambar dapat dilihat penerqapan                   quadrotor DF-UAV01.
        sistem pengendalian motor thruster dapat                                  Pada pembahasan bagian ketiga ini adalah
        mengikuti perubahan set poin yang diberikan oleh                 merupakan pembahasan dari hasil pengujian
        sistem attitude control.                                         pengendali P(Proporsional)terhadap gangguan
                                                                         dengan nilai Kp=0.0279. Pengendali ini dipakai
        4.6    Pembahasan                                                dikarenakan kinerja yang baik jika dibandingkan
               Pada subbab ini akan dibahas hasil dari data              dengan pengendali lain dan sesuai dengan proses
        yang telah diperoleh selama proses pengerjaan                    yang diinginkan dengan settling time cepat dan
        berlangsung. Dari data yang diperoleh diatas akan                tidak memiliki overshoot. Gangguan yang
        dibahas hasil dari validasi antara optocoupler                   diberikan adalah dengan memakai kipas angin
        dengan     menggunakan       acuan    stroboscope.               untuk menggangu putaran motor baik dari depan
        Kemudian, pembahasan hasil pengendali terhadap                   quadrotor maupun dari bagian belakang quadrotor.
        perubahan set poin dan pengendali mana yang                      Selain itu diberikan gangguan berupa goncangan
        paling cocok untuk digunakan pada pengendalian                   pada quadrotor. Dari data dapat dilihat bahwa
        motor thruster ini. Yang terakhir akan dibahas                   pengendali masih dapat bekerja dengan baik untuk
        tentang hasil dari pengendali terbaik ketika                     kedua kondisi yaitu putaran searah jarum
        diberikan gangguan, apakah pengendali masih                      jam(maju) dan berlawanan jarum jam(mundur).
        dapat bekerja dengan baik atau tidak.                            Begitu juga apabila kipas angin diberikan pada
               Dalam proses pengerjaan dilakukan                         bagian belakang quadrotor. Hanya sedikit terjadi
        penalaan dengan metode trial and error untuk                     perubahan yaitu overshoot sekitar 6% dan
        pengendali mode P,PI, dan PID dan dibandingkan,                  membesarnya Ess sebesar 3%. Pada saat diberikan
        pengendali mana yang paling baik diantara                        gangguan berupa goncangan pun pengendali masih
        ketiganya. Dari pengerjaan pengendali P dengan                   bisa bekerja dengan baik.
        nilai Kp=0.0279 dapat mengikuti dengan baik set                       Pengujian yang terakhir adalah dengan mode
        poin ketika diubah dan dalam pengujiannya                        pengendali P(kp=0.0279) akan dilihat bagaimana
        memiliki settling time yang cepat serta tidak                    respon pengendalian ketika putaran motor diubah
        memiliki overshoot. Pengendali ini juga masih                    berlawanan arah secara mendadak. Dari data dapa
        mampu mengikuti nilai set poin yang rendah yaitu                 dilihat ketika motor diubah arahnya secara
        dikisaran 1500 rpm. Sedangkan pada pengendali PI                 mendadak, terdapat overshoot.Namun, pengendali


                                                                                                                          8
dapat dengan cepat kembali ke keadaan steady                      (Electronic    Speed    Control)   yang
sehingga dapat dikatakan pengendali masih bekerja                 menggunakan ESC pada Radio Control,
dengan baik.                                                      dan menggunakan software LabView
       Dari hasil pegintegrasian dapat dilihat                    untuk mempermudah proses koneksi
bahwa sistem pengendalian motor thruster dapat                    antara hardware dan software dengan
membaca masukan dari sistem attitude control                      menggunakan       NI-DAQ       (National
dalam range 0 – 4600 rpm. Selain itu, sistem                      Instrument- Data Acquisition)
pengendalian motor thruster ini dapat mengikuti              2.   baling-baling yang digunakan sesuai
perubahan set poin yang diberikan oleh sistem                     dengan brushless dc motor dengan berat
attitude control dengan baik antara range 1500-                   seringan mungkin namun memiliki nilai
4600 rpm. Namun untuk kecepatan dibawah 1500                      rpm yang tinggi.
rpm cukup kesulitan karena putaran motor dalam               3.    Pembuatan rangka quadrotor diharapkan
range tersebut berputar terlalu peran sehingga sulit              dapat lebih diringankan namun masih
untuk pengendali untuk mengikuti.                                 stabil dan kuat untuk memudahkan BDC
5. 1 Kesimpulan                                                   dalam memberikan gaya angkat.
       Dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut                              DAFTAR PUSTAKA
         :                                             1.    Ariefianto,                Budi.2008.”Training
1.     Pengendali P dengan nilai Kp=0.0279                   Microcontroller      ATMEGA          8535    for
       memiliki respon yang paling baik dengan               Beginner”.Maxtron
       Rise time sebesar 2 s dan settling time         2.    Domingues ,Jorge Miguel Brito, “Quadrotor
       sebesar 6s untuk motor maneuver maju dan              prototype”, Instituto Superior Tecnico
       rise time 4s beserta settling time 7s untuk     3.    Electro Control team, “Driver Motor DC
       motor maneuver mundur.                                menggunakan                IC              L293
2.     Pada sistem pengendalian motor yang                   D”,www.electrocontrol.wordpress.com
       berlaku didapatakan bahwa pengendali P          4.    Emanuel Stingu, frank Lewis,”Quadrotor
       merupakan pengendali yang paling bagus                Spesification”, Automation & Robotics
       jika dibandingkan dengan pengendali PI dan            Research Institute University of Texas at
       PID dengan kriteria pengendali PI yaitu               Arlington
       settling time sebesar 23 s dan overshoot        5.    Elliot, Grant,2005,” Development of an
       sebesar 27%. Sedangkan pengendali PID                 Autonomous Quadrotor Flying Platform”
       memiliki settling time sebesar 30s dan          6.    Firdaus ,Ahmad Riyad, “SISTEM KENDALI
       overshoot sebesar 29% dan kedua                       KECEPATAN MOTOR DC”, Politeknik
       pengendali ini berosilasi ketika dilakukan            Batam
       perubahan set poin terutama dalam range         7.    Haomiao Huang, Gabriel M. Hoffman, Steven
       rendah(1400 rpm – 2500 rpm)                           L.     Waslander,      Claire     J.    Tomlin,
3.     Pengendali P dengan nilai Kp=0.0279 dapat             “Aerodynamics and Control of Autonomous
       berjalan dengan baik ketika diberikan                 Quadrotor      Helicopters     in     Aggressive
       gangguan berupa goncangan dan gangguan                Maneuvering
       kipas angin(v=3m/s) pada bagian depan           8.    McComb        ,      Gordon.2001.the       robot
       maupun belakang quadrotor.                            builder’s(2nd edition) bonzana.MacGraw-Hill
4.     Pengendali P dengan nilai Kp=0..0279 dapat      9.    Ogata, Katsuhiko. 1993.”Teknik Kontrol
       bekerja dengan baik ketika arah putaran               Automatik(Sistem
       motor diubah secara mendadak dengan                   Pengukuran)”.Jakarta:Erlangga
       overshoot 8% dan settling time sebesar 4s.      10.   Risqiawan, Awindra.2009.” Sekilas Rotary
5.     Sistem pengendalian motor thruster                    Encoder”.Penelitian Energi Listrik Elektro ITB
       terintegrasi dapat membaca masukan set          11.   S. Bouabdallah, “Design and control of
       poin dengan range 0 – 4600 rpm dan dapat              quadrotors with application to autonomous
       mengikuti perubahan set poin dengan baik              flying,” Ph.D. dissertation, EPFL, 2006
       ketika diintegrasikan dengan sistem attitude    12.   Sadin , Paul E..2003.robot mechanism and
       control dan sistem pengendalian empat                 mechanical device ilustrated.mc graw-hill :
       motor pada range 1500-4600 rpm.                       new york
                                                       13.   Simanjutak , Raymond T.,2008, “Perancangan
                                                             Robot        Pemadam          Api       Berbasis
5.1 Saran                                                    MIKROKONTROLLER AT89C51
          Terdapat beberapa saran yang dapat
diberikan setelah melakukan penelitian tugas akhir     BIO DATA PENULIS:
ini antara lain             :
     1. Motor dc yang sebaiknya digunakan
          adalah brushless dc motor, rangkaian ESC


                                                                                                           9
Nama : Firman Fahriansyah
NRP : 2407100019
TTL :Surabaya,31 Oktober
1989
Alamat : Kedurus Sawah
Gede 5/5
Riwayat Pendidikan :
 DN Kedurus II Surabaya
  
  S
 LTPN 12 Surabaya
  
  S
 MAN 2 Surabaya
  
  S
 eknik Físika ITS
  
  T




                            10

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Paper mkti kelompok 3 final
Paper mkti  kelompok 3 finalPaper mkti  kelompok 3 final
Paper mkti kelompok 3 finalIndah Sari
 
Ketahanan nasional di bidang energi
Ketahanan nasional di bidang energiKetahanan nasional di bidang energi
Ketahanan nasional di bidang energiDesy Nurmalasari
 
Paper mkti kelompok 3 progres1
Paper mkti  kelompok 3 progres1Paper mkti  kelompok 3 progres1
Paper mkti kelompok 3 progres1indahmayangsari
 
Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)
Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)
Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)Dimaz Muda
 
Contoh makalah line follower analog sederhana
Contoh makalah line follower analog sederhanaContoh makalah line follower analog sederhana
Contoh makalah line follower analog sederhanaMuhammad Kennedy Ginting
 

Andere mochten auch (7)

Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Paper mkti kelompok 3 final
Paper mkti  kelompok 3 finalPaper mkti  kelompok 3 final
Paper mkti kelompok 3 final
 
Ketahanan nasional di bidang energi
Ketahanan nasional di bidang energiKetahanan nasional di bidang energi
Ketahanan nasional di bidang energi
 
Paper mkti kelompok 3 progres1
Paper mkti  kelompok 3 progres1Paper mkti  kelompok 3 progres1
Paper mkti kelompok 3 progres1
 
Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)
Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)
Energi terbarukan untuk indonesia (terjemah paper IEEE)
 
Contoh makalah line follower analog sederhana
Contoh makalah line follower analog sederhanaContoh makalah line follower analog sederhana
Contoh makalah line follower analog sederhana
 
Paper
PaperPaper
Paper
 

Ähnlich wie Its paper-19392-paperpdf

Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and ImplementationsUnmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementationsayu bekti
 
SEMINAR PPT.pptx
SEMINAR PPT.pptxSEMINAR PPT.pptx
SEMINAR PPT.pptxSuhada25
 
Bab 10 motor servo
Bab 10 motor servoBab 10 motor servo
Bab 10 motor servokirnogadog
 
Paparan quadcopter
Paparan quadcopterPaparan quadcopter
Paparan quadcoptergunayudha
 
Paparan quadcopter
Paparan quadcopterPaparan quadcopter
Paparan quadcoptergunayudha
 
Laporan Jemuran ikan asin otomatis
Laporan Jemuran ikan asin otomatisLaporan Jemuran ikan asin otomatis
Laporan Jemuran ikan asin otomatisQistanHazmi
 
mesin mesin listrik
mesin mesin listrikmesin mesin listrik
mesin mesin listrikafif972719
 
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRianaDS
 
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)Muhammad Lukmana
 
Ge Garage Indonesia - Drone Construction
Ge Garage Indonesia - Drone ConstructionGe Garage Indonesia - Drone Construction
Ge Garage Indonesia - Drone ConstructionDony Riyanto
 
Phased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control SystemPhased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control SystemDr.Joko Suryana
 
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Luhur Moekti Prayogo
 
O T O M A S I P E N G A W A S R U M A H D E N G A N M E N G G U N A K A N...
O T O M A S I  P E N G A W A S  R U M A H  D E N G A N  M E N G G U N A K A N...O T O M A S I  P E N G A W A S  R U M A H  D E N G A N  M E N G G U N A K A N...
O T O M A S I P E N G A W A S R U M A H D E N G A N M E N G G U N A K A N...Individual Consultants
 
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroAndrie A Hamali
 
MC-11i monocopter design (college final assignment)
MC-11i monocopter design (college final assignment)MC-11i monocopter design (college final assignment)
MC-11i monocopter design (college final assignment)iphong
 

Ähnlich wie Its paper-19392-paperpdf (20)

Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and ImplementationsUnmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
Unmanned Aerial Vehicles (UAVs) Concepts and Implementations
 
SEMINAR PPT.pptx
SEMINAR PPT.pptxSEMINAR PPT.pptx
SEMINAR PPT.pptx
 
Bab 10 motor servo
Bab 10 motor servoBab 10 motor servo
Bab 10 motor servo
 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
 
Paparan quadcopter
Paparan quadcopterPaparan quadcopter
Paparan quadcopter
 
Paparan quadcopter
Paparan quadcopterPaparan quadcopter
Paparan quadcopter
 
Laporan Jemuran ikan asin otomatis
Laporan Jemuran ikan asin otomatisLaporan Jemuran ikan asin otomatis
Laporan Jemuran ikan asin otomatis
 
mesin mesin listrik
mesin mesin listrikmesin mesin listrik
mesin mesin listrik
 
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino UnoRangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
Rangkaian Pengatur Kecepatan dan Arah Putaran Motor DC Berbasis Adruino Uno
 
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
Helikopter 4 baling-baling (rancang bangun dan simulasi)
 
From Zero to Drone
From Zero to DroneFrom Zero to Drone
From Zero to Drone
 
Ge Garage Indonesia - Drone Construction
Ge Garage Indonesia - Drone ConstructionGe Garage Indonesia - Drone Construction
Ge Garage Indonesia - Drone Construction
 
Phased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control SystemPhased Array Radar for Fire Control System
Phased Array Radar for Fire Control System
 
Introduction of Drone.pptx
Introduction of Drone.pptxIntroduction of Drone.pptx
Introduction of Drone.pptx
 
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
Integrasi Sensor - Rapid Mapping Using UAV (Unmanned Aerial Vehicle)
 
O T O M A S I P E N G A W A S R U M A H D E N G A N M E N G G U N A K A N...
O T O M A S I  P E N G A W A S  R U M A H  D E N G A N  M E N G G U N A K A N...O T O M A S I  P E N G A W A S  R U M A H  D E N G A N  M E N G G U N A K A N...
O T O M A S I P E N G A W A S R U M A H D E N G A N M E N G G U N A K A N...
 
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
 
MC-11i monocopter design (college final assignment)
MC-11i monocopter design (college final assignment)MC-11i monocopter design (college final assignment)
MC-11i monocopter design (college final assignment)
 
Robotika teknik
Robotika teknikRobotika teknik
Robotika teknik
 
Mekatronika W-1.pdf
Mekatronika W-1.pdfMekatronika W-1.pdf
Mekatronika W-1.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfAgusyunus2
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxZainalArifin848408
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...unikbetslotbankmaybank
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .pptApaySafari1
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxItaaNurlianaSiregar
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"HaseebBashir5
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...syafiraw266
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxRafifOye
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptxbahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
bahan paparan satgas penilaian kinerja tpps.pptx
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
UNIKBET : Bandar Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Pakai Bank Mega Bonus Berl...
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
6. CONTAINER (MATKUL CARGO HANDLING) .ppt
 
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
Abortion pills in Muscat ( Oman) +966572737505! Get CYTOTEC, unwanted kit mis...
 
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptxMedia Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
Media Pembelajaran Ekonomi XI - Bab 5.pptx
 
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman""Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
 
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
Hub. 0821 4281 1002, Rekomendasi Restoran Rumah Makan Kulineran Warung Depot ...
 
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptxppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
ppt kelompok 3 bentuk bentuk organisasi.pptx
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 

Its paper-19392-paperpdf

  • 1. PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KECEPATAN PUTAR MOTOR THRUSTER PADA PESAWAT TANPA AWAK (DF-UAV01) DENGAN MENGGUNAKAN MODE KONTROL PROPORSIONAL Oleh (Firman Fahriansyah, Ir. Yaumar, MT, Ir. Matradji ,MSc) Jurusan Teknik Fisika – Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya 60111 E-mail: loxters@ep.its.ac.id ABSTRAK Pengendalian motor thruster pada quadrotor DF-UAV01 merupakan pengendalian yang dilakukan untuk menjaga kecepatan putar motor agar dapat mengikuti set poin dengan menggunakan rangkaian IC L293D dan mikrokontroller ATMEGA8535. Masukan set poin kecepatan motor yang harus didapatkan berasal dari reference input dari atittude control. Dari data didapatkan pengendali P dengan nilai Kp=0.0279 memiliki respon yang paling baik yaitu rise time sebesar 2s dan settling time sebesar 6s. Pengendali ini diuji dengan gangguan berupa kipas angin dengan kecepatan angin sebesar 3m/s, guncangan, dan perubahan arah putaran motor secara mendadak. Dari pengujian didapatkan pengendali dapat tetap bekerja dengan baik. Sistem ini kemudian diintegrasi dengan pengendalian empat motor dan sistem attitude control. Dari pengujian dapat dilihat sistem dapat membaca masukan dari range 0 – 4600 rpm dan dapat mengikuti dengan baik set poin yang diberikan oleh attitude control antara range 1500-4200 rpm. Kata Kunci : Motor Thruster, IC L293D, quadrotor 1. Latar Belakang untuk mundur. Dan apabila diintegrasikan dengan UnManned Aerial Vehicle (UAV) adalah pengendalian 4 motor dan attitude control akan perangkat yang memiliki kemampuan terbang dapat memperluas maneuver yang dihasilkan. tanpa awak dan pilot. Mereka dapat dikontrol 1.1 Permasalahan secara langsung oleh operator atau di kontrol secara Permasalahan yang dihadapi dalam otomatis melalui perangkat yang di program penelitian ini adalah bagaimana membangun dan sebelumnya. Beberapa pesawat udara telah di merancang sistem pengendali motor thruster pada implementasikan pada dunia militer. Penggunaan UAV DF-UAV01 dengan menggunakan mode lebih lanjut dari UAV ini pada dunia militer, secara proporsional memakai reference input dari attitude khusus digunakan untuk mencari, operasi control. penyelamatan, dan pengembangan UAV lainnya. 1.2 Batasan Masalah Ide pembuatan quadrotor ini bukanlah hal yang Adapun batasan masalah pada tugas akhir baru, pertama kali telah direalisasikan pada tahun ini adalah : 1907 dengan nama Gyroplane No.1 oleh Louis dan • kontrol motor thruster DF-UAV01 hanya Jacques Breguet (Perancis); ini merupakan pada dinamika pergerakan maju(putaran pendahulu yang sekarang digunakan untuk model searah jarum jam) dan mundur(putaran helicopter konvensional. Pengembangan lebih berlawanan jarum jam) lanjut dari quadrotor ini pada model George de • UAV yang dibuat akan diuji dalam Bothezat (Dayton, Ohio) tahun 1922, oleh Etienne keadaan digantung Oemichen (Peugeot, Perancis) tahun 1923, dan • Software yang digunakan antara lain : pengembangan paling baru adalah pengembangan Visual Basic, AVR. quadrotor dalam skala kecil dan digerakan dengan • Mikro kontroler yang digunakan adalah empat motor dan dapat berputar dan dikontrol ATMEGA8535. secara sendiri-sendiri kecepatannya, oleh karena itu • Pengendalian berlaku pada lokasi-lokasi bentuk mekanik dari quadrotor jadi semakin dengan angin yang tidak begitu kencang sederhana juga. Motor yang digunakan adalah (<3m/s) motor DC 5,9 volt. Pengendalian dari pesawat ini 1.3 Tujuan berdasarkan kecepatan dari keempat motor yang Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah saling berkaitan satu sama lain. Quadrotor secara merancang sistem kendali pada motor thruster umum memerlukan pengendali untuk menjaga UAV DF-UAV01 dengan menggunaan mode kecepatan motor agar seimbang selama terbang. proporsional berdasarkan reference input dari Penelitian ini ditujukan untuk merancang attitude control pada quadrotor DF-UAV01 sistem kendali pada motor thruster UAV DF- . UAV01 dalam melakukan maneuver. Pada UAV 2. TEORI PENUNJANG tipe ini akan diberikan tambahan motor pada Pada subbab ini dijelaskan beberapa teori bagian tengah quadrotor. Motor ini berfungsi untuk penunjang dan konsep mengenai sistem quadrotor mendorong quadrotor baik untuk maju maupun UAV. Termasuk didalamnya adalah UAV, 1
  • 2. quadrotor UAV, sistem kendali dengan mikro mengukur shaft motor atau sudut leadscrew untuk kontroler, sistem pengendalian motor dan memberikan informasi posisi. Tetapi rotary komunikasi antara komputer dengan mikro encoder dapat juga digunakan secara langsung kontroler. untuk mengukur rotasi mesin. Terdapat beberapa jenis rotary encoder, 2.1 UAV (Unmanned Aerial Vehicle) berdasarkan pada pola yang dimiliki. Beberapa Unmanned Aerial Vehicle atau dalam rotary encoder yang sering diguna-kan adalah bahasa indonesia disebut kendaraan udara tak incremental optical shaft-angle encoder dan berawak , UAV juga memiliki banyak sebutan lain absolute optical shaft-angel encoder. Perbedaan seperti “Unmanned aircraft” , "drones", "remotely antara keduanya dapat dilihat pada gambar 2.2. piloted vehicles (RPVs) “ , UAV sendiri merupakan pengembangan dari Aeromodeling yang jika pada awalnya Aeromodeling ditunjukan untuk keperluan hobi saja , namun berbeda dengan UAV , UAV lebih banyak digunakan untuk keperluan militer dari mulai pengintaian , pemboman sampai pertempuran. (a) (b) Gambar 2.2 Kisi Rotary encoder : (a) incremental encoder, (b) absolute encoder Rotary encoder berbentuk suatu piringan. Piringan ini yang memiliki beberapa bagian transparan dan beberapa bagian tidak tembus cahaya (cahaya yang digunakan adalah sinar inframerah) yang berjajar disepanjang tepi piringan. Untuk dapat dimanfaatkan dalam mengukur kecepatan maka ditambahkan LED (light Gambar 2.1 contoh UAV emitting diode) inframerah dan phototransistor Perbedaan UAV dari rudal yang inframerah. dikendalikan adalah UAV dapat digunakan Jumlah bagian transparan dan bagian tak berulang kali sedangkan rudal meskipun dapat tembus cahaya yang dimiliki piringan tidak dikendalikan tidak dapat digunakan kembali. Jika ditentukan dengan aturan tertentu. Tetapi untuk berdasarkan pengertian sederhana UAV adalah mencapai resolusi pengukuran yang semakin tinggi, pesawat yang hanya dapat terbang lurus sambil maka dibutuhkan jumlah pasangan bagian mengumpulkan data atau sering disebut drones , transparan dan tak tembus cahaya yang semakin seiring dengan berjalannya perkembangan banyak. Selain itu, jumlah pasangan bagian tersebut teknologi UAV pun terbagi jadi 2 jenis yaitu yang yang semakin banyak akan mempengaruhi tingkat dikendalikan dari lokasi lain yang lebih jauh atau akurasi pengukuran yang dilakukan. pun yang berjalan sesuai dengan aturan tertentu yang telah diprogram kedalam nya , UAV memiliki berbagai bentuk , ukuran , konfigurasi dan karakteristik contoh dari beberapa UAV yang sering digunakan atau yang telah dibuat adalah RQ- 4 Global Hawk , MQ-1 Predator , TAM-5 dan masih banyak UAV lainnya. 2.2 Rotary Encoder Rotary encoder merupakan suatu komponen opaque transparent transducer elektro-mekanik yang dimanfaatkan untuk mengukur perpindahan (rotasi) pada motor. Komponen ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur (a) (b) kecepatan. Transducer ini mampu dimanfaatkan Gambar 2.3 Pemasangan Rotay encoder : (a) untuk mengukur perpindahan rotasi karena Shaft optic encoder yang komponen ini mengkonversi rotasi shaft menjadi ditambahkan pada motor; (b) pulsa output yang dapat dihitung. Rotary Encoder piringan rotary encoder disebut juga sebagai rotary shaft encoder atau rotary shaft-angle. Rotary encoder dipasang di antara celah Kecepatan rotary encoder adalah pulsa per optocoupler, sehingga dapat melakukan fungsinya detik. Rotary encoder secara tidak langsung dapat 2
  • 3. sebagai koponen bantu penghitung kecepatan. Set poin, Kp, Ti, Td Kedua transmitter dan receiver inframerah, LED inframerah dan phototansmiter, dipasang pada satu arah dan melewati lubang dan slot piringan. sensor Sehingga ketika motor berputar, piringan juga ikut Laptop (HMI) berputar, maka lubang akan melewatkan cahaya inframerah yang melaluinya dan didapatkan pulsa keluaran phototransistor yang berpola. USART PORTD.2 3. Perancangan Sistem Pengendalian Motor MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Thruster PORTB.1 Berikut adalah rincian metodologi penelitian PORTB.2 PORTB.3 yang akan dilaksanakan pada tugas akhir kali ini: 1. Studi literatur terhadap materi yang terkait IC L293D dengan pelaksanaan tugas akhir yang akan dilakukan, mengenai: • Pemahaman mengenai Quadrotor MOTOR DC UAV • Pemahaman mengenai sistem pengendalian otomatis dengan metode PID QUADROTOR DF-UAV01 • Pemahaman mengenai Pemograman Mikrokontroler Gambar 3.1 Digram Blok algoritma program 2. Pra-eksperimen • Pembuatan hardware dari Quadrotor Dalam sistem pengendali kecepatan UAV sesuai design quadrotor, tugas pengendali atau kontroler • Pembuatan rangkaian elektrik untuk dilakukan oleh mikro kontroler. Kontroler akan pengendali kecepatan motor melakukan tugasnya berdasarkan informasi yang • Pembuatan HMI untuk monitoring diterima dari komputer, yaitu dari software sinyal kecepatan motor actual dan set point kendali. Mikro kontroler sebagai komponen 3. Eksperimen pengendali berperan dalam mengatur gerakan • Pengintegrasian hardware dan motor sebagai aktuator dari sistem quadrotor. software Mikro kontroler menerima masukan berupa pulsa • Pengujian kinerja pengendali digital yang mewakili informasi putaran motor dari kecepatan motor pada hardware dan sensor optocoupler. Informasi ini selanjutnya akan software Quadrotor UAV berguna untuk memberikan informasi kecepatan 4. Pengujian dan analisis. putaran motor. 5. Penyusunan laporan Tugas Akhir. 3.2 Perancangan dan Pembuatan Hardware 3.1 Penyusunan Algoritma Program Sistem Quadrotor UAV Algoritma merupakan serangkaian perintah Perancangan hardware sistem quadrotor untuk menjalankan program. Algoritma program UAV terbagi atas dua kelompok perancangan, yaitu pengendali motor terdiri dari dua bagian, yaitu pada perancangan mekanik quadrotor dan perancangan program pembacaan dengan sensor optocoupler sistem elektrik. Quadrotor UAV ini menggunakan dan pengendalian motor dengan PID. Kedua satu motor tengah sebagai pendorong baik untuk algoritma tersebut akan dibuat pada aplikasi Visual maju maupun mundurdan dikendalikan dengan Basic 6.0, dan perangkat lunak CodeVision AVR. pengendali PID. Sedangkan sistem elektrik robot Program dalam CodeVision AVR akan dimasukkan terdiri atas rangkaian minimum sistem, rangkaian pada mikro kontroler untuk mengatur gerakan komunikasi serial, rangkaian pembalik motor dan motor. Berikut akan dijelaskan satu persatu rangkaian optocoupler. algoritma program baik pembaca kecepatan motor, program PWM, program pengendali PID, program eksekusi, dan program tampilan HMI pada computer/laptop. 3
  • 4. IC L293D dapat digunakan untuk men-drive motor dc half-bridge sebanyak empat buah atau dua motor dc full-bridge. IC ini mempunyai empat pin input yang bersesuaian dengan empat pin outputnya . Selain itu juga terdapat dua pin enable/disable untuk pin output 1,2 dan pin output 3,4. Gambar 3.2 Plant Quadrotor UAV DF-UAV01 Plant Quadrotor UAV, ini merupakan desain dari quadrotor nantinya, quadrotor ini terdiri dari empat rotor untuk menjaga kondisi quadrotor agar stabil selama terbang, rotor pada bagian tengah nya digunakan untuk maneuvering baik maju dan mundur. Nantinya semua rangkaian elektriknya di Gambar 3.4 Logika kinerja L293D hubungkan melalui kabel yang langsung ke hardware quadrotornya. Dari gambar 2.4, untuk pengaturan arah dan Metode pengendali yang digunakan dalam kecepatan 2 buah motor DC maka hanya tinggal penelitian ini adalah dengan metode pengendalian menambahkan sebuah motor pada output3 dan PID yang nantinya diharapkan dapat menjaga output4. Dan pin EN2 merupakan sebuah pin yang kecepatan motor constant berdasarkan data yang difungsikan untuk meng-enable-kan motor DC 2 diberikan oleh sistem attitude. Input dari sistem (ON/OFF motor DC), oleh karena itu pin EN2 attitude ini nantinya berupa besar setpoint berupa dapat dihubungkan dengan output PWM dari kecepatan yang harus dicapai oleh tiap rotor. mikrokontroler. Sedangkan pin IN3 dan IN4 Adapun diagram blok sistem pengendalian digunakan sebagai input logika untuk mengatur kecepatan motor pada penelitian ini adalah sebagai putaran motor DC 2 dan dapat juga digunakan berikut: untuk memberhentikan motor DC 2 secara cepat (fast motor stop). Tabel input logika IN3 dan IN4 sama dengan tabel logika IN1 dan IN2. Cara pengaturan arah dan kecepatan 2 buah motor DC sama dengan menggunakan sebuah motor DC. 3.4 Pembuatan Program Program Pengendali motor quadrotor ini berdasarkan algoritma program yang telah disusun. Pemrograman pengendalian motor dibuat pada aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 (VB6). Gambar 3.3 Diagram blok sistem pengendalian Sedangkan program eksekusi dibuat pada software kecepatan motor compiler CodeVisionAVR dengan bahasa C. Pada gambar 3.3 ini merupakan diagram 3.4.1 Pembuatan Program HMI(Human blok sistem pengendalian kecepatan motor pada Machine Interface) quadrotor dimana memiliki input referensi dari Pemrograman HMI ini berisi mengenai sistem attitude (setpoint kecepatan yang diperlukan kondisi kecepatan actual yang terbaca oleh sensor motor tengah untuk mencapai kondisi yang optocoupler, kecepatan desain/setpoint, form untuk diberikan oleh sistem attitude). mengubah semua parameter baik setpoint tiap motor, parameter kontrol PID untuk pengendali, 3.3 Motor Driver L293D hasil sinyal kendali yang diberikan oleh pengendali Karena mikrokontroller tidak dapat PID, grafik respon pengendali PID dengan setpoint memberikan arus yang cukup untuk menggerakkan terhadap waktu, dan hasil data record yang motor dc maka digunakan motor driver L293D.IC disimpan dalam database pada program VB6. L293D dipakai dalam perancangan ini karena Pada database ini menggunakan Microsoft L293D merupakan rangkaian H-bridge yang access untuk menyimpan semua data yang terekam dirancang untuk memudahkan dalam memberikan selama proses eksekusi, baik setpoint untuk setiap arus dua arah hingga 1 A dengan tegangan antara motor dan kecepatan tiap moto. Database ini 4,5 volt hingga 36 volt kepada motor dc. dihubungkan melalui adodc yang merupakan komponen tambahan pada VB6 untuk melakukan koneksi dengan Microsoft access sehingga form 4
  • 5. database yang telah dibuat dapat dihubungkan secara langsung ke HMI. Pada aplikasi VB6 dibuat RMSE= tampilan untuk menampilkan semuanya itu, Form Dari perhitungan didapatkan RMSE dari program HMI dapat dilihat pada gambar 3.3. motor putaran kiri adalah 3,619564 dan RMSE dari putaran kanan adalah 5,303435. 4.2 Analisa Sistem Pengendalian Motor Dari pemrograman yang sudah diberikan pada mikrokontroller dan pengkalibrasian sensor pengukuran optocoupler dilakukan perbandingan respon pengendali dengan beberapa parameter pengendali dari nilai Kp, Ti,dan Td sebagai berikut: 4.2.1 Pengendali P dengan nilai Kp=0.0279 Pengendalian yang digunakan adalah pengendali P dengan nilai Kp=0.0279. Dari hasil tracking set poin pada HMI didapatkan kurva sebagai berikut : 5000 Gambar 3.3 Form program HMI 4000 Pada gambar 3.13 diatas merupakan form 3000 HMI sistem pengendali kecepatan motor pada RPM Set Poin quadrotor UAV untuk monitoring, perubahan 2000 parameter, dan respon dinamik system. Gambar di kanan bawah merupakan indicator apakah pesawat 1000 Kecepatan dalam keadaan maju atau mundur. 0 Motor 4. Analisa Data Dan Pembahasan 1 6 11162126313641465156 maju Dari hasil penelitian didapatkan beberapa data. Data-data ini akan dianalisa dan hasilnya Waktu (s) sebagai berikut : 4.1 Analisa Pembacaan Kecepatan Motor Gambar 4.1 Kurva hasil pengendalian motor Pembacaan kecepatan motor akan dilakukan maneuver maju dengan nilai Kp=0.0279 oleh sensor optocoupler yang akan dikalibrasi Tabel 4.2 Kriteria hasil pengendalian motor dengan alat pembaca frekuensi putaran motor yang maneuver maju dengan pengendali P(Kp=0.0279) bernama stroboscope. Dari hasil pembacaan Kriteria didapatkan data seperti pada tabel 4.6 yang Rise time 2s kemudian akan dicari nilai RMSE yang dimiliki Settling time 6s sensor optocoupler. Peak time - Tabel 4.1 Perbandingan data bacaan optocoupler Max. - dengan stroboscope overshoot Data Optocoupler Data Stroboscope Puls kiri(rp kanan(rp kiri(rp kanan(rp 5000 a m) m) m) m) 0 0 0 0 0 4000 20 1308 1260 1356 1290 3000 Set Poin RPM 40 2022 1998 2069 2111 2000 60 2490 2478 2626 2642 80 2910 2880 3001 3011 1000 Kecepatan 100 3258 3156 3338 3343 Motor 0 120 3468 3408 3638 3624 Mundur 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 61 140 3750 3684 3925 3912 waktu(s) 160 3996 3870 4160 4111 Gambar 4.2 Kurva hasil pengendalian motor maneuver 180 4206 4074 4353 4367 mundur dengan nilai Kp=0.0279 200 4440 4326 4625 4609 Tabel 4.3 Kriteria hasil pengendalian motor maneuver mundur dengan pengendali Diatas adalah data hasil perbandingan P(Kp=0.0279) pembacaan kecepatan motor dengan optocoupler Kriteria dan stroboscope. Dari data diatas didapatkan error Rise time 4s yang dapat digunakan untuk menghitung RMSE. Settling time 7s Peak time - 5
  • 6. Max. - Settling time 6s overshoot Peak time - Max. - 4.3 Pengujian Beban Pada Pengendali overshoot Dari hasil didapatkan bahwa pengendali P dengan Kp=0.0279 memiliki karakteristik pengendali yang paling baik.Untuk itu kali ini akan 5000 dilakukan uji beban untuk melihat seberapa baik 4000 pengendali bekerja bila diberikan gangguan. Dari 3000 Set Poin RPM hasil pengujian didapatkan kurva sebagai berikut : 4.3.1 Pengujian Beban Dengan Gangguan 2000 Kipas Angin(v=3m/s,r=12cm) 1000 0 kecepatan 5000 motor 4000 1 7 131925313743495561 Maju set poin waktu(s) 3000 RPM Gambar 4.5 Kurva pengendalian motor maneuver 2000 maju dengan beban kipas angin pada bagian 1000 kecepatan belakang quadrotor Tabel 4.6 Kriteria hasil pengendalian motor motor Maju 0 maneuver maju dengan gangguan kipas angin 1 12 23 34 45 56 67 78 89 belakang pada pengendali P(Kp=0.0279) waktu(s) Kriteria Gambar 4.3 Kurva pengendalian motor maneuver Rise time 2s maju dengan beban kipas angin pada bagian depan quadrotor Settling time 13 s Tabel 4.4 Kriteria hasil pengendalian motor maneuver maju dengan gangguan kipas angin Peak time 2s depan pada pengendali P(Kp=0.0279) Kriteria Max. 8,14 % Rise time 4s overshoot Settling time 10 s Peak time - Max. - 5000 overshoot 4000 3000 Set Poin RPM 5000 2000 4000 1000 Kecepatan 3000 set poin 0 Motor RPM 2000 1 8 15222936435057 Mundur waktu(s) 1000 kecepata motor Gambar 4.6 Kurva pengendalian motor maneuver 0 mundur dengan beban kipas angin pada bagian Mundur belakang quadrotor 1 8 15 22 29 36 43 50 57 64 Tabel 4.7 Kriteria hasil pengendalian motor waktu(s) Gambar 4.4 Kurva pengendalian motor maneuver maneuver mundur dengan gangguan kipas angin mundur dengan beban kipas angin pada bagian belakag pada pengendali P(Kp=0.0279) depan quadrotor Kriteria Tabel 4.5 Kriteria hasil pengendalian motor kiri Rise time 5s dengan gangguan kipas angin depan pada pengendali P(Kp=0.0279) Settling time 7s Kriteria Peak time - Rise time 4s Max. - overshoot 6
  • 7. Pada gambar 4.3 hingga 4.6 dapat dilihat Tabel 4.9 Kriteria hasil pengendalian motor kurva hasil pengendalian dengan pengendali maneuver mundur dengan gangguan goncangan P(Kp=0.0279) dapat dengan baik mengikuti set pada pengendali P(Kp=0.0279) poin ketika diubah secara mendadak walaupun Kriteria diberikan gangguan berupa angin dari kipas angin Rise time 2s dengan kecepatan 3m/s baik dari arah depan Settling time 5s maupun dari arah belakang quadrotor untuk Peak time - pengendalian motor untuk arah putaran kanan Max. overshoot - maupun untuk motor dengan arah putaran kiri. Semua pengendalian tidak memiliki overshoot dan 4.4 Pengujian Pengendali dengan motor settling time yang cukup cepat. diputar berlawanan arah secara 4.3.2 Pengujian Beban Dengan Gangguan mendadak Berupa Goncangan Motor thruster ini dapat digunakan Dari pengendali yang sudah ditala akan sebagai pendorong untuk maju maupun sebagai dilakukan pengujian terhadap pengendali pendorong untuk gerakan mundur. Untuk itu akan P(Kp=0.0279) dengan gangguan berupa guncangan diuji hasil pengendalian apabila motor diputar pada rangka quadrotor. Pengujian ini dilakukan berlawanan arah secara mendadak. Berikut hasil untuk melihat seberapa baik pengendali bekerja Pengendalian dengan pengendali P(Kp=0.0279) ketika quadrotor menerima guncangan dari : lingkungan sekitar. Hasil pengendalian dapat dilihat pada kurva berikut : 5000 4500 5000 4000 4000 3500 3000 Set Poin 3000 RPM RPM 2500 Set Poin 2000 2000 1000 1500 Kecepatan 0 1000 Motor 500 1 7 13 19 25 31 37 43 49 55 Maju 0 Kecepatan waktu(s) 1 103 120 18 35 52 69 86 Motor Gambar 4.7 Kurva pengendalian motor maneuver maju dengan beban berupa goncangan pada waktu(s) quadrotor Tabel 4.8 Kriteria hasil pengendalian motor maneuver maju dengan gangguan goncangan pada Gambar 4.9 Pengujian pengendali ketika arah pengendali P(Kp=0.0279) putaran motor diubah secara mendadak Kriteria Sistem pengujian dilakukan dengan Rise time 8s memberikan set poin sebesar 4200, 3500, 2500 dan Settling time 8s diubah arahnya secara mendadak. Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa ketika set poin 4200, Peak time - arah putar diubah sehingga dapat dilihat terjadi Max. - overshoot sekitar 10% dan settling time sekitar 5 overshoot sekon. Begitu juga ketika set poin bernilai 3500 dan 2500. Dari gambar dapat dilihat overshoot 5000 semakin tinggi apabila set poin motor berada pada 4000 range terendahnya. 3000 Set Poin RPM 4.5 Pengintegrasian Sistem Attitude Control, 2000 Sistem Pengendalian 4 Motor dan Sistem 1000 Kecepatan Pengendalian Motor Thruster Dalam Motor Mode Maneuvering 0 Subbab ini akan membahas hasil Mundur 1 7 13 19 25 31 37 43 pengintegrasian sistem atittude control, sistem waktu(s) pengendalian empat motor dan sistem pengendalian Gambar 4.8 Kurva pengendalian motor maneuver motor thruster dalam melakukan mode mundur dengan beban berupa goncangan pada maneuvering. Integrasi ini menggnakan mikro dari quadrotor masing-masing sistem yang keluaranya akan disatukan dalam satu serial yang selanjutnya dihubungkan dalam satu laptop. 7
  • 8. Sistem pengendali dan PID, dari pengujian didaptkan nilai settling motor thruster Sistem pengendali Kurva time yang cukup lama yaitu 23s untuk pengendali empat motor pengendalian empat motor PI dan 30s untuk pengendali PID. Selain itu pengendali PI dan PID memiliki overshoot sekitar 29s. Setelah dilakukan uji tracking set poin, kedua pengendali ini berosilasi ketika set poin diubah secara mendadak. Terutama ketika set poin di set pada rang yang rendah yaitu antara 1400 rpm hingga 2500 rpm. Hal ini disebabkan putaran motor yang terlalu pelan sehingga pengendali sulit untuk mencapai set poin, keadaan yang berbeda dimiliki pengendali P(Kp=0.0279) yang dapat mengikuti set poin dalam range rendah walaupun terjadi sedikit Sistem atittude Kurva osilasi. control pengendalian Dalam pembuatan sistem pengendalian motor thruster validasi sensor merupakan hal yang harus Gambar 4.10 HMI integrasi sistem attitude, diperhatikan terlebih dahulu, karena besarnya error Sistem Pengendalian empat motor dan sistem yang akan dihasilkan oleh pengendalian bergantung pengendalian motor thruster dalam mode pada ketepatan sensor dalam mengukur proses maneuvering variabel yang digunakan. Pada penelitian kali ini sensor yang digunakan adalah sensor optocoupler. Gambar diatas adalah HMI hasil integrasi Sensor ini akan divalidasi dengan hasil bacaan dari antara sistem attitude, sistem pengendalian empat stroboscope untuk menentukan seberapa besar motor dan sistem pengendalian motor thruster RMSE yang dihasilkan. Dari data dapat dilihat dalam hubungannya untuk mode maneuvering. bahwa RMSE yang dihasilkan cukup kecil dengan Dari gambar dapat dilihat pada sisi kiri bawah yang nilai RMSE pada pengendalaian motor putaran merupakan keluaran sistem attitude control yang kanan sebesar 5,303435 dan RMSE pada motor dibaca oleh Visual Basic. Dari sistem ini akan putaran kiri sebesar 3,619564. Dari data tersebut mengeluarkan input berua set poin yang masing- dapat disimpulkan bahwa sensor optocoupler dapat masing akan dibaca oleh sistem pengendalian digunakan sebagai pengganti dari stroboscope empat motor dan sistem pengendalian motor dalam membaca kecepatan motor thruster pada thruster. Dari gambar dapat dilihat penerqapan quadrotor DF-UAV01. sistem pengendalian motor thruster dapat Pada pembahasan bagian ketiga ini adalah mengikuti perubahan set poin yang diberikan oleh merupakan pembahasan dari hasil pengujian sistem attitude control. pengendali P(Proporsional)terhadap gangguan dengan nilai Kp=0.0279. Pengendali ini dipakai 4.6 Pembahasan dikarenakan kinerja yang baik jika dibandingkan Pada subbab ini akan dibahas hasil dari data dengan pengendali lain dan sesuai dengan proses yang telah diperoleh selama proses pengerjaan yang diinginkan dengan settling time cepat dan berlangsung. Dari data yang diperoleh diatas akan tidak memiliki overshoot. Gangguan yang dibahas hasil dari validasi antara optocoupler diberikan adalah dengan memakai kipas angin dengan menggunakan acuan stroboscope. untuk menggangu putaran motor baik dari depan Kemudian, pembahasan hasil pengendali terhadap quadrotor maupun dari bagian belakang quadrotor. perubahan set poin dan pengendali mana yang Selain itu diberikan gangguan berupa goncangan paling cocok untuk digunakan pada pengendalian pada quadrotor. Dari data dapat dilihat bahwa motor thruster ini. Yang terakhir akan dibahas pengendali masih dapat bekerja dengan baik untuk tentang hasil dari pengendali terbaik ketika kedua kondisi yaitu putaran searah jarum diberikan gangguan, apakah pengendali masih jam(maju) dan berlawanan jarum jam(mundur). dapat bekerja dengan baik atau tidak. Begitu juga apabila kipas angin diberikan pada Dalam proses pengerjaan dilakukan bagian belakang quadrotor. Hanya sedikit terjadi penalaan dengan metode trial and error untuk perubahan yaitu overshoot sekitar 6% dan pengendali mode P,PI, dan PID dan dibandingkan, membesarnya Ess sebesar 3%. Pada saat diberikan pengendali mana yang paling baik diantara gangguan berupa goncangan pun pengendali masih ketiganya. Dari pengerjaan pengendali P dengan bisa bekerja dengan baik. nilai Kp=0.0279 dapat mengikuti dengan baik set Pengujian yang terakhir adalah dengan mode poin ketika diubah dan dalam pengujiannya pengendali P(kp=0.0279) akan dilihat bagaimana memiliki settling time yang cepat serta tidak respon pengendalian ketika putaran motor diubah memiliki overshoot. Pengendali ini juga masih berlawanan arah secara mendadak. Dari data dapa mampu mengikuti nilai set poin yang rendah yaitu dilihat ketika motor diubah arahnya secara dikisaran 1500 rpm. Sedangkan pada pengendali PI mendadak, terdapat overshoot.Namun, pengendali 8
  • 9. dapat dengan cepat kembali ke keadaan steady (Electronic Speed Control) yang sehingga dapat dikatakan pengendali masih bekerja menggunakan ESC pada Radio Control, dengan baik. dan menggunakan software LabView Dari hasil pegintegrasian dapat dilihat untuk mempermudah proses koneksi bahwa sistem pengendalian motor thruster dapat antara hardware dan software dengan membaca masukan dari sistem attitude control menggunakan NI-DAQ (National dalam range 0 – 4600 rpm. Selain itu, sistem Instrument- Data Acquisition) pengendalian motor thruster ini dapat mengikuti 2. baling-baling yang digunakan sesuai perubahan set poin yang diberikan oleh sistem dengan brushless dc motor dengan berat attitude control dengan baik antara range 1500- seringan mungkin namun memiliki nilai 4600 rpm. Namun untuk kecepatan dibawah 1500 rpm yang tinggi. rpm cukup kesulitan karena putaran motor dalam 3. Pembuatan rangka quadrotor diharapkan range tersebut berputar terlalu peran sehingga sulit dapat lebih diringankan namun masih untuk pengendali untuk mengikuti. stabil dan kuat untuk memudahkan BDC 5. 1 Kesimpulan dalam memberikan gaya angkat. Dalam pelaksanaan penelitian tugas akhir dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut DAFTAR PUSTAKA : 1. Ariefianto, Budi.2008.”Training 1. Pengendali P dengan nilai Kp=0.0279 Microcontroller ATMEGA 8535 for memiliki respon yang paling baik dengan Beginner”.Maxtron Rise time sebesar 2 s dan settling time 2. Domingues ,Jorge Miguel Brito, “Quadrotor sebesar 6s untuk motor maneuver maju dan prototype”, Instituto Superior Tecnico rise time 4s beserta settling time 7s untuk 3. Electro Control team, “Driver Motor DC motor maneuver mundur. menggunakan IC L293 2. Pada sistem pengendalian motor yang D”,www.electrocontrol.wordpress.com berlaku didapatakan bahwa pengendali P 4. Emanuel Stingu, frank Lewis,”Quadrotor merupakan pengendali yang paling bagus Spesification”, Automation & Robotics jika dibandingkan dengan pengendali PI dan Research Institute University of Texas at PID dengan kriteria pengendali PI yaitu Arlington settling time sebesar 23 s dan overshoot 5. Elliot, Grant,2005,” Development of an sebesar 27%. Sedangkan pengendali PID Autonomous Quadrotor Flying Platform” memiliki settling time sebesar 30s dan 6. Firdaus ,Ahmad Riyad, “SISTEM KENDALI overshoot sebesar 29% dan kedua KECEPATAN MOTOR DC”, Politeknik pengendali ini berosilasi ketika dilakukan Batam perubahan set poin terutama dalam range 7. Haomiao Huang, Gabriel M. Hoffman, Steven rendah(1400 rpm – 2500 rpm) L. Waslander, Claire J. Tomlin, 3. Pengendali P dengan nilai Kp=0.0279 dapat “Aerodynamics and Control of Autonomous berjalan dengan baik ketika diberikan Quadrotor Helicopters in Aggressive gangguan berupa goncangan dan gangguan Maneuvering kipas angin(v=3m/s) pada bagian depan 8. McComb , Gordon.2001.the robot maupun belakang quadrotor. builder’s(2nd edition) bonzana.MacGraw-Hill 4. Pengendali P dengan nilai Kp=0..0279 dapat 9. Ogata, Katsuhiko. 1993.”Teknik Kontrol bekerja dengan baik ketika arah putaran Automatik(Sistem motor diubah secara mendadak dengan Pengukuran)”.Jakarta:Erlangga overshoot 8% dan settling time sebesar 4s. 10. Risqiawan, Awindra.2009.” Sekilas Rotary 5. Sistem pengendalian motor thruster Encoder”.Penelitian Energi Listrik Elektro ITB terintegrasi dapat membaca masukan set 11. S. Bouabdallah, “Design and control of poin dengan range 0 – 4600 rpm dan dapat quadrotors with application to autonomous mengikuti perubahan set poin dengan baik flying,” Ph.D. dissertation, EPFL, 2006 ketika diintegrasikan dengan sistem attitude 12. Sadin , Paul E..2003.robot mechanism and control dan sistem pengendalian empat mechanical device ilustrated.mc graw-hill : motor pada range 1500-4600 rpm. new york 13. Simanjutak , Raymond T.,2008, “Perancangan Robot Pemadam Api Berbasis 5.1 Saran MIKROKONTROLLER AT89C51 Terdapat beberapa saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian tugas akhir BIO DATA PENULIS: ini antara lain : 1. Motor dc yang sebaiknya digunakan adalah brushless dc motor, rangkaian ESC 9
  • 10. Nama : Firman Fahriansyah NRP : 2407100019 TTL :Surabaya,31 Oktober 1989 Alamat : Kedurus Sawah Gede 5/5 Riwayat Pendidikan :  DN Kedurus II Surabaya  S  LTPN 12 Surabaya  S  MAN 2 Surabaya  S  eknik Físika ITS  T 10