2. Kurikulum dan Landasan
Pengembangan Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Zais, 1976:6) mengemukakan berbagai pengertian
kurikulum yakni :
(i) kurikulum sebagai program belajar,
(ii) kurikulum sebagai isi pelajaran,
(iii) kurikulum sebagai pengalaman belajar yang
direncanakan,
(iv) kurikulum sebagai pengalaman dibawah tanggung
jawab sekolah, dan
(v) kurikulum sebagai rencana (tertulis) untuk dilaksanakan
3. Sedangkan Tanner dan Tanner (1980) mengungkapkan
konsep-konsep kurikulum, yaitu :
(i) kurikulum sebagai pengetahuan yang diorganisasikan,
(ii) kurikulum sebgai modus mengajar,
(iii) kurikulum sebagai arena pengalaman,
(iv) kurikulum sebagai pengalaman,
(v) kurikulum sebagai pengalaman belajar terbimbing.
Secara umum konsep-konsep kurikulum terdiri dari :
a. Kurikulum sebagai jalan meraih ijazah.
b. Kurikulum sebagai mata dan isi pelajaran.
c. Kurikulum sebagai rencana kegiatan pembelajaran.
d. Kurikulum sebagai hasil belajar.
e. Kurikulum sebagai pengalaman belajar.
4. 2. Landasan Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah suatu proses yang
menentukan bagaimana pembuatan kurikulum akan berjalan. Bond
dan Wiles (1989:87) mengemukakan bahwa pengembangan
kurikulum yang terbaik adalah proses yang meliputi banyak hal
yakni:
(1) kemudahan-kemudahan suatu analisis tujuan,
(2) rancangan suatu program,
(3) penerapan serangkaian pengalaman yang berhubungan dan
(4) peralatan dalam evaluasi proses ini.
Secara singkat, pengembangan kurikulum adalah suatu
perbuatan kompleks yang mencakup berbagai jenis keputusan
(Taba, 1962:6)
Kurikuum mengacu pada tiga unsur, yaitu:
(1) nilai dasar yang merupakan falsafah dalam pendidikan
manusia seutuhnya;
(2) fakta emperik yang tercermin dari pelaksanaan kurikulum, baik
berdasarkan penilaian kurikulum, studi, maupun survei lainnya;
dan
(3) landasan teori yang menjadi arahan pengembangan dan
kerangka penyorotnya (Depdikbud, 1986:1).
5. Landasan Filosofis.
Filsafat didefinisikan sebagai sebuah studi tentang
hakikat realitas, hakikat ilmu pengetahuan, hakikat
sistem nilai, hakikat nilai kebaikan, hakikat keindahan,
dan hakikat pikiran (Winecoff, 1988 : 13). Landasan
filosofis pengembangan kurikulum di Indonesia , yakni
nilai dasar yang merupakan falsafah dalam pendidikan
manusia seutuhnya yakni Pancasila.
b.Landasan Sosial-Budaya-Agama
Untuk melaksanakan penerimaan, penyebarluasan,
perlestarian, atau penolakan dan pelepasan nilai-nilai
sosial-budaya-agama, maka masyarakat memanfaatkan
pendidikan yang dirancang melalui kurikulum.
c. Landasan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
(ipteks) juga dimanfaatkan untuk memecahkan masalah
a.
6. d.Landasan Kebutuhan Masyarakat.
Adanya falsafah hidup, perubahan sosial budaya agama,
perubahan iptek dalam suatu masyarakat akan merubah
pola kebutuhan masyarakat. Sehingga salah satu
landasan pengembangan kurikulum adalah kebutuhan
masyarakat yang dilayani melalui kurikulum yang
dikembangkan.
e.Landasan Perkembangan Masyarakat
Proses pendidikan yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat maka diperlukan rancangannya berupa
kurikulum yang landasan pengembangannya berupa
perkembangan masyarakat itu sendiri.
7. Komponen dan Prinsip-Prinsip
Pengembangan Kurikulum
1. Komponen Kurikulum
a.
b.
c.
d.
Tujuan
Tujuan sebagai sebuah komponen kurikulum merupakan
kekuatan-kekuatan fundamental bagi kurikulum.
Materi/pengalaman belajar
Kurikulum pendidikan formal adalah memilih dan menyusun isi
supaya tujuan kurikulum dapat dicapai dengan cara paling
efektif.
Organisasi
Jika kurikulum merupakan suatu rencana untuk belajar maka isi
dan pengalaman belajar membutuhkan pengorganisasian
sedemkian rupa sehingga berguna bagi tujuan-tujuan pendidikan
(Taba, 1962:290).
Evaluasi
Evaluasi ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap belajar
8. 2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
a. Prinsip Relevansi
Relevansi
berarti
sesuai
antara
komponen
tujuan, isi/pengalaman belajar, organisasi, dan
evaluasi kurikulum, dan juga sesuai dengan
kebutuhan masyarakat baik dalam pemenuhan
tenaga kerja maupun warga masyarakat yang
diidealkan
b. Prinsip Kontinuitas
Isi/pengalaman belajar, organisasi, dan evaluasi
dikembangkan secara berkesinambungan.
c. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum harus mampu disesuaikan denagn situas
dan kondisi setempat dan waktu yang selalu
berkembang tanpa merombak tujuan pendidikan yang
9. 3. Model-model Pengembangan Kurikulum
a. Model Administratif (Line-Staff)
Model pengembangan kurikulum ini berdasarkan
pada cara kerja atasan-bawahan (top-down) yang
dipandang efektif dalam pelaksanaan perubahan,
termasuk perubahan kurikulum.
b. Model Grass-Roots
Model ini dikenal juga dengan nama rakyat biasa
(grass-roots) semua inisiatif dan upaya
pengembangan kurikulum dari bawah. Model grossroot adalah model bottom-up (dari bawah ke atas).
10. c. Model Beuchamp
Pengembangan
kurikulum
dengan
model
Beuchamp memiliki lima bagian pembuatan
keputusan. Lima tahap pembuatan keputusan
tersebut adalah
a. Memutuskan arena pengembangan kurikulum.
b. Memilih
dan
melibatkan
personalia
pengembangan kurikulum.
c. Pengorganisasian dan prosedur pengembangan
kurikulum.
d. Implementasi kurikulum.
e. Evaluasi kurikulum.
d. Model Arah Terbalik Taba (Taba’s Inverted Model)
e. Model Rogers
11. Guru dan Pengembangan
Kurikulum
1. Pembelejaran dan Kurikulum
Hakikat pembelajaran diantaranya adalah :
a. Kegiatan dimaksudkan untuk membelajarkan
pebelajar.
b. Program pembelajarn yang dirancang dan
diimplementasikan sebagai suatu system.
c. Kegiatan
yang
dimaksudkan
untuk
memberikan pengalaman belajar kepada
pebelajar,
d. Kegiatan yang mengarahkan pebelajar kea
rah pencapaian tujuan, isi pelajaran, system
penyajian, dan system evaluasi dalam
12. 2. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum
Peran guru dalam pengembangan kurikulum diwujudkan
dalam bentuk kegiatan-kegiatan berikut :
a. Merumuskan tujuan khusus pengajaran berdasarkan
tujuan –tujuan kurikulum di atasnya dan karakteristik
pebelajar,
mata
pelajaran/bidang
studi,
dan
karakteristik situai kondisi sekolah/kelas.
b. Merencanakan kegiatan pembelajaran yang dapat
secara efektif membantu pebelajar mencapai tujuan
yang ditetapkan.
c. Menerpakan renacana/program pembelajaran yang
dirumuskan dalam situasi pembelajaran yang nyata.
d. Mengevaluasi hasil dan proses belajar dan pebelajar.
e. Menegevaluasi
interaksi
anatara
komponenkomponen kurikulum yang diimplementasikan.