SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 34
Nida Chofiya Nazia
XI MIA 3

Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah suatu sistem dalam tubuh
yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkan yang bekerja sama
secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-
kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh
Sistem Imunitas

Mekanisme Pertahanan Tubuh

adalah respon imun yang timbul terhadap jaringan tubuh yang rusak atau
terluka dan bukan terhadap penyebab kerusakan itu sendiri. Mekanisme
nonspesifik mencakup:
a. Pertahanan fisik  rintangan fisik
 kulit, membran mukosa yang melapisi saluran, sel-sel epitel bersilia 
pertahanan terdepan.
b. Pertahanan Biokimia
 Kelenjar minyak, keringat , getah lambung, getah usus, air mata dan getah
mukosa lain = bahan kimia merubah pH = bahan kimia membatasi
pertumbuhan patogen
Mekanisme pertahanan nonspesifik

 Pertahanan lapis ke dua
 Tergantung proses fagositosis oleh neutrofil,monosit,eosinofil
1) Neutrofil (60-70% dari leukosit)
 Sel yang dihancurkan mikroba, mengirim sinyal kimiawi menarik neutrofil keluar dari
darah  memasuki jaringan terinfeksi menelan dan menghancurkan mikroba.
 Neutrofil berumur pendek cenderung merusak diri sendiri.
2) Monosit (5% dari leukosit)
 sebentar di dalam darah  jaringan berubah menjadi makrofag dengan psedopodium
 menjulur dan menempel ke polisakarida permukaan kuman dan menelan 
dihancurkan dengan lisozim
 Makrofag ada yang bermigrasi ke seluruh tubuh.
 Ada yang permanen dalam jaringan  makrofag alveoli paru, sel mesoglea ginjal, sel
Kuffer hati, sel mikroglia otak, sel histiosit jaringan ikat.
C. Pertahanan seluler

a. Makrofag menjulurkan pseudopodia ke bakteri penginfeksi
b. Bakteri terperangkap oleh pseudopodia, dihancurkan oleh enzim lisozim
c. Proses fagositosis
Mekanisme Fagositosis

 Memfagosit patogen berukuran besar  cacing, protozoa
 Mampu menghasilkan enzim perusak granula sitoplasma parasit
Pada pertahananalamiah(NONSPESIFIK), selain sel-selfagosit ada jugaselpembunuh
alami(NaturalKillerCell),yang meliputi limfosit granula besar, fungsi utamanya
merusak sel tubuh yang diserang virus dan sel tumor.
3) Eosinofil (1.5% dari leukosit)

 Pertahanan oleh bahan yang terdapat di dalam sirkulasi darah
 Meliputi :Komplemen, interferon, CRP (C Reactive Protein), kolektin, lisozim
1) Komplemen
 Diproduksi hepatosit(sel hati) dan monosit
 Terdiri atas beberapa protein, bila diaktifkan  memberikan proteksi terhadap infeksi dan berperan dlm
respon inflamasi.
 Fungsi komplemen :
a. Menghancurkan membran sel bakteri
b. Faktor kemotatik yg menggerakkan makrofag ke tempat bakteri
c. Mengikat permukaan bakteri yang memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya
2). Interferon= anti virus.
 Dapat menginduksi sel-sel di sekitar sel yg terinfeksi virus  resisten
 Sitokin yg berupa glikoprotein, diproduksi makrofag aktif, sel pembunuh alami, berbagai sel tubuh yang
mengandung nukleus respon terhadap infeksi virus.
3). C- ReaktiveProtein(CRP)
Protein yang kadarnya dalam darah akan meningkat bila tjd infeksi akut  respon pertahanan non spesifik.
D. Pertahanan Humoral

a. Virus menginfeksi sel b. Gen interferon di dalam sel teraktifkan
c. Sel membuat interferon d. Interferon memasuki sel tetangga yang sehat
e. Interferon menstimulasi sel tetangga  memproduksi protein anti viral
Translate:
 Sel sinyal tetangga yang tidak terinfeksi untuk
menghancurkan RNA dan untuk mengurangi
sintesis protein.
 sinyal tetangga yang terinfeksi sel-sel untuk
mengalami poptosis.
 mengaktifkan sel-sel imun.
Mekanisme interferon melawan virus
4). Kolektin
Protein  mengikat hidrat arang pada permukaan kuman
5). Lisozim
Protein lizosom dalam ludah, air mata, sekresi mukosa  dapat melisis sel mikroba.
e. Respon Peradangan
 Kerusakan jaringan ( luka  kecelakaan, operasi, transplantasi, infeksi)  jalan masuk
kuman  memicu peradangan terlokalisir.
 Di daerah luka  arteriole prakapiler = berdilatasi, venule pasca kapiler menyempit 
pembesaran kapiler  darah bocor ke jaringan bengkak memerah sekitar luka.
 Resmon peradangan  dimulai sinyal kimiawi (senyawa kimia, benda asing, atau
histamin)
 Histamin = dihasilkan tubuh sebagai respon kerusakan jaringan  basofil
 Histamin  merangsang pembesaran dan peningkatan permeabilitas kapiler
perlukaan,
 Leukosit dan sel jaringan yang rusak  mengeluarkan prostalgandin
meningkatkan aliran darah ke jaringan yg luka mempercepat pengiriman dan
penyerapan zat.
 Misal ion Ca  mempercepat pembekuan darah  luka tertutup , menghambat
penyebaran mikroba.
 Peningkatan aliran dan permeabilitas lokal  peningkatan migrasi sel fagositik 
dimulai 1 jam setelah sebelum diperantarai kemokin
 Fagositosis dimulai neutrofil diikuti monosit yang akan berkembang menjadi
makrofag jaringan.
 Makrofag  fagositosis terhadap patogen
 Neutrofil dan jaringan rusak melisis menjadi nanah.

Proses pembekuan darah

Respon Peradangan
 Bila luka menyebar (sistemik) sel-sel yg rusak  mengeluarkan sinyal berupa zat
kimia  melepas neutrofil lebih banyak dari sumsum tulang belakang  jumlah
dalam darah meningkat  beberapa jam dari peradangan awal.
 Respon sistemik lain  demam. Toksin patogen  merangsang timbulnya
demam
 Leukosit lain menghasilkan pirogen  termostattubuh.
 Suhu tubuh yang tinggi :
a. menghambat kerja enzim metabolit.
b. menghambat pertumbuhan beberapa mikroba
c. memudahkan fagositosis meningkatkan reaksi kimia tubuh meningkatkan
perbaikan luka.

adalah melindungi tubuh dari patogen dan memastikan pertahanan tubuh
tidak berbalik melawan jaringan tubuh itu sendiri. Mekanisme spesifik
mencakup kekebalan tubuh terhadap penyakit (imunitas). Terdapat dua jenis
imunitas yaitu imunitas aktif dan pasif.
Mekanisme pertahanan spesifik
 Pertahanan tubuh yang mampu mengenali benda asing oleh tubuh  dengan
respon sensitasi sel-sel imum.
 Sensitasi penyebab sel atau organisme menjadi lebih aktif.
terhadap antigen.
 Antigen zat yang dpt menstimuli sel limfosit B memproduksi protein
antibodi.
 Antibodi hanya dapat mengenali antigen yang pernah masuk ke tubuh 
pertahananspesifik.
 Dilakukan oleh leukosit jenis limfosit  berasal dari pluripoten sumsum tl.
belakangatau hati janin.
 Awalnya limfosit serupa  berkembang  limfosit T dan limfosit B
Perkembangan limpfosit menjadi sel T dan sel B.
Limfosit dari sumsum tulang pindah ke timus  sel T
 pertahanan seluler
Limfosit tidak pindah  sel B  pertahanan humoral.
Sel B dan sel T  mengenali antigen  krn
reseptor antigen yang terikat pada membran selnya.
Reseptor sel B  protein transmembran (antibodi
membran)
Reseptor sel T  strukturnya sama dengan protein
transmembran.
Sel T dan sel B  memiliki 100.000 reseptor
spesifikasi sama persis.
Mula-mula limfosit dibentuk sangat beragam kontak
dg antigen  membentuk reseptor dg spesifikasi khusus
 mampu merespon bermacam-macam antigen

a. Proses pembentukkan limfosit
a.Limfosit terseleksi  sel B dan sel T  memiliki reseptor 
mampu berinteraksi dg antigen
b.Limfosit berdeferensiasi membelah menjadi dua klon ( sel
efektor berumur pendek dan sel memoriberumur panjang)
c.Perbanyakan dan defernsiasi ( saat terinfeksi antigen = respon
kekebalanprimer) perlu waktu 10 – 17 hr, bg limfosit terseleksi
untuk membangkitkan respon sel efektor pada awal tubuh terinfeksi
antigen
d.Sel B dan sel T terseleksi  membangkitkan sel efektor B dan sel T
e.Sel efektor B  membentuk sel plasma  menghasilkan antibodi.
Saat sel efektor B aktif individu  sakit,  gejala hilang ketika sel T
membersihkan antigen dari tubuh
f.Bila tubuh terinfeksi lagi respon lebih cepat  disebut respons
kekebalansekunder.
g.Jumlah antibodi lebih banyak, afinitas terhadap gen lebih besar.
h.Kemampuan membangkitkan kekebalan sekun-der  dasar
mekanisme memoriimunologi

 Sel T memiliki interaksi dg sekelompok molekul asli yg tersusun dr glikoprotein
permukaan sel = komplekshistokompabilitas mayor= mayorhistocompability(MHC),
pada manusia  HumanLeucositantigen.
 MHC ada dua macam : MHCkelasI = pada sel-sel tak berinti, MHCkelasII = khusus sel-
sel kekebalan makrofag, sel B, sel T yg telah diaktifkan, sel tymus.
 MHC berfungsi mengirim antigen ke sel T
 Sel T ada dua jenis : sel T sitotoksik (Tc), sel helper (Th)  masing-masing membuat
kontak spisifik dg molekul MHC pada permukaan sel tubuh.
 Sel Tc reseptor terikat fragmen antigen  yg dikirim MHC kelas I
 Sel Th  reseptor terikat fragmen antigen  yg dikirim MHC kelas II
 MHC + fragmen antigen  kompleks MHC-antigen dpt dikenali reseptor antigen
spesifik sel T.
 Makrofag berinteraksi dg antigen  MHC kelas II agar dikenali oleh sel Tc.
 Antigen akan dihancurkan set T dengan bantuan sel Th.
b.Penanda Permukaan sel
c. Sistem pertahanan Humoral
 Melibatkan sel B yg berasal dari sel asal multipoten di ss.tl. belakang.
 Sel B bertemu benda asing  berproliferasi, berdiferensiasi, berkembang  plasma --. Membentuk
antibodi.
 Antibodi  pertahanan tubuh dari infeksi ekstraseluler, virus, bakteri, dan toksinnya.
 Sel B penghasil antibodi pp> peredaran darah dan limfa.
c. Sistem Pertahanan seluler
 Yg berperan sel T (Tc dan Th) pertahanan mikroba intraseluler.
 Sel terinfeksi antigen  makrofag menelan dan menghancurkan antigen.
 MHC kelas II yg disintesis  bergerak menuju ke permukaan makrofag dan mengikat protein antigen.
 Protein Antigen dikenali oleh sel Th dengan perantaraan CD4 (protein permukaan sel Th).
 Sel Th teraktifasi mensekresikan sitokin, untuk mengaktifkan limfosit lain.
 Contoh sitokin  IL-II (interleukin-II) mengaktifkan sel B untuk kontak dengan antigen
berdiferensiasi menjadi sel plasma mensekresikan antibodi.
 IL-II  juga membantu sel T sitotoksik menghancurkan antigen

Antigen (imunogen)
Antigen adalah suatu substansi kimia (protein makromolekul dan polisakarida) yang
mampun merangsang sistem imun (kekebalan) baik secara selular maupun humoral
untuk menimbulkan respon spesifik. Respon berupa produksi limfosit Dn protein
spesifik yang biasa disebut antibodi. Ikatan antibodi yang terlibat dengan molekul
antigen disebut determinan antigen (epitop). Contoh antigen adalah bagian luar kapsul
atau dinding sel bakteri. Antigen disebut juga sebagai imunogen.
Antigen mempunyai dua ciri penting, yaitu sebagai berikut:
a. Imunogenitas, yaitu kemampuan untuk memicu perbanyakan antibodi dan limfosit
spesifik.
b. Reaktivitas, yaitu kemampuan untuk bereaksi dengan limfosit yang teraktivasi dan
antibodi yang dilepaskan oleh reaksi kekebalan.

Pengikatan antigen oleh aintibodi

1). Polisakarida : hidrat arang dan glikoprotein umumnya  permukaan
mikroba
2). Lipid : tidak imunogenik, bila diikat protein pembawa  mjd
imunogenik
3). Asam nukleat : tdk imunogenik, bila diikat protein pembawa 
imunogenik.
4). Protein : umumnya imunogenik.
Antigen dapat dibedakan menurut sifat kimianya :

Antibodi adalah protein globulin khusus yang dibentuk sebagai respon
terhadap suatu antigen dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen
tersebut. Terdapat lima jenis antibodi, yaitu lg M, lg G, lg E, lg A, lg D.
Antibodi (Imunoglobulin (Ig)

Ada 5 kelas:
 Ig M: berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel
plasma
 Ig G: Ig terbanyak di tubuh dan darah, diproduksi jika tubuh berespons thd
antigen yg sama
Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen
 Ig E: melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi;
melepaskan histamin dari basofil & sel mast
 Ig A: ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth:
pd airmata & ASI)
 Ig D: terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B
Imunoglobulin (Ig)

Respon Tubuh terhadap Antigen
Respon tubuh terhadap antigen dibagi menjadi dua yaitu:
- imunitas humoral, melibatkan antibodi dan berperan menghadapi antigen
yang bersifat larut.
- imunitas selular, melibatkan sel-sel limfosit dan berperan menghadapi
antigen yang terdapat pada permukaan sel.
- Contoh: sel tumor, parasit, dll

1. Alergi, seseorang mengalami alergi jika tubuhnya bereaksi dan
menghasilkan antibodi terhadap suatu antigen yang disebut alergen.
Alergen dapat masuk tubuh melalui makanan, udara, sengatan hewan,dll.
Reaksi antara alergen dan antibodi mengaktifkan berbagai sel untuk
melepaskan protaglandin dan histamin yang menimbulkan gejala alergi.
Diameter dan permeabilitas pembuluh darah meningkat sehingga
menimbulkan pembengkakan, peningkatan sekresi lendir, penyumbatan
hidung, dan kontraksi otot polos pada saluran pernapasan sehingga
menimbulkan sesak napas. Alergi diobati dengan antihistamin yang
menghambat pelepasan histamin.
Gangguan pada sistemkekebalan
2. Autoimun, dalam kondisi normal
sistem imunitas tidak bereaksi dengan
jaringan tubuhnya sendiri. Akan tetapi
kemampuan sistem imun untuk
mengenali jaringannya sendiri dapat
mengalami kerusakan sehingga
menyerang jaringan tubuhnya sendiri.
Contoh: tiroiditis, demam rematik, dan
lupus.
3. Penyakit defisiensi imun, jenis penyakit ini adalah AIDS. Penularan AIDS
terutama terjadi lewat hubungan seks. Virusnya adalah HIV (Human
Immunodeficiency Virus). HIV menginfeksi makrofag dan limfosit-T. Dari
saat terinfeksi sampai timbul gejala AIDS memakan waktu sampai 10 tahun.
Pencegahan AIDS paling efektif adalah melalui pendidikan.
Anatomi Virus HIV

1. Antibodi Monoklonal
Usaha manusia dengan teknik
hibridoma/rekayasa genetika satu klon atau
satu jenis antibodi.
a. Antigen disuntikkan ke seekor tikus
b. Tubuh tikus membentuk antibodi thdp antigen
c. Sel plasma yang dibentuk sel B diambil intinya
dikawinkan dengan sel embrional 
d. sel akan berproliferasi membentuk sel sel baru
yang menghasilkan antibodi yang diharapkan.
Antibodimonoklonal dpt digunakan sebagai obat
penyembuh berbagai penyakit sesuai jenis
penyakitnya
Penerapan sistem Pertahanan Tubuh
2. Produksi Interferon secara Rekayasa Genetika
dapat diproduksi secara invitro.
dapat digunakan sebagai antivirus
3. Proses Pembuatan Vaksin
Dilakukan dengan mengambil bagian tubuh atau produk patogen 
sebagai antigen seseorang  merangsang Pembentukan antibodi.
PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
Joni Iswanto
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Yandrawati S.KM
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
tristyanto
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Surya Seftiawan Pratama
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
widipta
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
indri yetti
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
Warnet Raha
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
tristyanto
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 

Was ist angesagt? (20)

Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Komunikasi sel
Komunikasi selKomunikasi sel
Komunikasi sel
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1Imunologi dasar bag.1
Imunologi dasar bag.1
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
FLORA NORMAL
FLORA NORMALFLORA NORMAL
FLORA NORMAL
 
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasitReaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
Reaksi imun terhadap infeksi bakteri dan parasit
 
Presentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasanPresentasi sistem pernapasan
Presentasi sistem pernapasan
 
Inflamasi
InflamasiInflamasi
Inflamasi
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)sistem imunitas (kekebalan tubuh)
sistem imunitas (kekebalan tubuh)
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimiaKumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 

Ähnlich wie PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh

bahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdfbahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdf
trirahmi1
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
Krisna Mustofa
 

Ähnlich wie PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh (20)

Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptxBab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
Bab 11 Sistem Pertahanan Tubuh bailmu.pptx
 
sistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuhsistem pertahanan tubuh
sistem pertahanan tubuh
 
bahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdfbahan ppt imunologi.pdf
bahan ppt imunologi.pdf
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuhBahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
Bahan ajar 2 imunitas dalam tubuh
 
(1) sistem imun
(1) sistem imun(1) sistem imun
(1) sistem imun
 
Sistem imun akper
Sistem imun akperSistem imun akper
Sistem imun akper
 
PPT SISTEM IMUNITAS.pptx
PPT SISTEM IMUNITAS.pptxPPT SISTEM IMUNITAS.pptx
PPT SISTEM IMUNITAS.pptx
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
IMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASASIMUNOLOGI ASAS
IMUNOLOGI ASAS
 
Imunologi das12
Imunologi das12Imunologi das12
Imunologi das12
 
06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf06._Sistem_Imunologi_.pdf
06._Sistem_Imunologi_.pdf
 
Sistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptxSistem Imun 1.pptx
Sistem Imun 1.pptx
 
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
06._Bab_6_(Sistem_Imunologi)_.pptx
 
Imunologi
ImunologiImunologi
Imunologi
 
Imun adaptif.ppt
Imun adaptif.pptImun adaptif.ppt
Imun adaptif.ppt
 
07. Topik 3 Imunologi.pptx
07. Topik 3 Imunologi.pptx07. Topik 3 Imunologi.pptx
07. Topik 3 Imunologi.pptx
 
Sistem imun
Sistem imunSistem imun
Sistem imun
 
Imunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptiveImunologi sistem imun adaptive
Imunologi sistem imun adaptive
 
Sistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuhSistem pertahanan tubuh
Sistem pertahanan tubuh
 

Mehr von Nida Chofiya (10)

Biologi Reaksi Hill / Reaksi Terang
Biologi Reaksi Hill / Reaksi TerangBiologi Reaksi Hill / Reaksi Terang
Biologi Reaksi Hill / Reaksi Terang
 
Biologi Teori Evolusi Darwin
Biologi Teori Evolusi DarwinBiologi Teori Evolusi Darwin
Biologi Teori Evolusi Darwin
 
Karya Ilmiah Remaja
Karya Ilmiah RemajaKarya Ilmiah Remaja
Karya Ilmiah Remaja
 
Analisis SWOT Ikan Cupang
Analisis SWOT Ikan CupangAnalisis SWOT Ikan Cupang
Analisis SWOT Ikan Cupang
 
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
Laporan praktikum bio (uji kandungan urin)
 
Qur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab SyukurQur'an Hadist bab Syukur
Qur'an Hadist bab Syukur
 
Tugas Bimbingan konseling tentang gaya belajar
Tugas Bimbingan konseling tentang gaya belajarTugas Bimbingan konseling tentang gaya belajar
Tugas Bimbingan konseling tentang gaya belajar
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 
Teks Deskriptif dan Teks Eksplanasi
Teks Deskriptif dan Teks EksplanasiTeks Deskriptif dan Teks Eksplanasi
Teks Deskriptif dan Teks Eksplanasi
 
Tugas Bimbingan konseling about bullying
Tugas Bimbingan konseling about bullyingTugas Bimbingan konseling about bullying
Tugas Bimbingan konseling about bullying
 

Kürzlich hochgeladen

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Kürzlich hochgeladen (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 

PPT SIstem Imunitas / Sistem Kekebalan Tubuh

  • 2.  Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkan yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman- kuman penyakit atau racunnya, yang masuk ke dalam tubuh Sistem Imunitas
  • 3.
  • 5.  adalah respon imun yang timbul terhadap jaringan tubuh yang rusak atau terluka dan bukan terhadap penyebab kerusakan itu sendiri. Mekanisme nonspesifik mencakup: a. Pertahanan fisik  rintangan fisik  kulit, membran mukosa yang melapisi saluran, sel-sel epitel bersilia  pertahanan terdepan. b. Pertahanan Biokimia  Kelenjar minyak, keringat , getah lambung, getah usus, air mata dan getah mukosa lain = bahan kimia merubah pH = bahan kimia membatasi pertumbuhan patogen Mekanisme pertahanan nonspesifik
  • 6.   Pertahanan lapis ke dua  Tergantung proses fagositosis oleh neutrofil,monosit,eosinofil 1) Neutrofil (60-70% dari leukosit)  Sel yang dihancurkan mikroba, mengirim sinyal kimiawi menarik neutrofil keluar dari darah  memasuki jaringan terinfeksi menelan dan menghancurkan mikroba.  Neutrofil berumur pendek cenderung merusak diri sendiri. 2) Monosit (5% dari leukosit)  sebentar di dalam darah  jaringan berubah menjadi makrofag dengan psedopodium  menjulur dan menempel ke polisakarida permukaan kuman dan menelan  dihancurkan dengan lisozim  Makrofag ada yang bermigrasi ke seluruh tubuh.  Ada yang permanen dalam jaringan  makrofag alveoli paru, sel mesoglea ginjal, sel Kuffer hati, sel mikroglia otak, sel histiosit jaringan ikat. C. Pertahanan seluler
  • 7.  a. Makrofag menjulurkan pseudopodia ke bakteri penginfeksi b. Bakteri terperangkap oleh pseudopodia, dihancurkan oleh enzim lisozim c. Proses fagositosis Mekanisme Fagositosis
  • 8.   Memfagosit patogen berukuran besar  cacing, protozoa  Mampu menghasilkan enzim perusak granula sitoplasma parasit Pada pertahananalamiah(NONSPESIFIK), selain sel-selfagosit ada jugaselpembunuh alami(NaturalKillerCell),yang meliputi limfosit granula besar, fungsi utamanya merusak sel tubuh yang diserang virus dan sel tumor. 3) Eosinofil (1.5% dari leukosit)
  • 9.   Pertahanan oleh bahan yang terdapat di dalam sirkulasi darah  Meliputi :Komplemen, interferon, CRP (C Reactive Protein), kolektin, lisozim 1) Komplemen  Diproduksi hepatosit(sel hati) dan monosit  Terdiri atas beberapa protein, bila diaktifkan  memberikan proteksi terhadap infeksi dan berperan dlm respon inflamasi.  Fungsi komplemen : a. Menghancurkan membran sel bakteri b. Faktor kemotatik yg menggerakkan makrofag ke tempat bakteri c. Mengikat permukaan bakteri yang memudahkan makrofag untuk mengenal dan memakannya 2). Interferon= anti virus.  Dapat menginduksi sel-sel di sekitar sel yg terinfeksi virus  resisten  Sitokin yg berupa glikoprotein, diproduksi makrofag aktif, sel pembunuh alami, berbagai sel tubuh yang mengandung nukleus respon terhadap infeksi virus. 3). C- ReaktiveProtein(CRP) Protein yang kadarnya dalam darah akan meningkat bila tjd infeksi akut  respon pertahanan non spesifik. D. Pertahanan Humoral
  • 10.  a. Virus menginfeksi sel b. Gen interferon di dalam sel teraktifkan c. Sel membuat interferon d. Interferon memasuki sel tetangga yang sehat e. Interferon menstimulasi sel tetangga  memproduksi protein anti viral Translate:  Sel sinyal tetangga yang tidak terinfeksi untuk menghancurkan RNA dan untuk mengurangi sintesis protein.  sinyal tetangga yang terinfeksi sel-sel untuk mengalami poptosis.  mengaktifkan sel-sel imun. Mekanisme interferon melawan virus
  • 11. 4). Kolektin Protein  mengikat hidrat arang pada permukaan kuman 5). Lisozim Protein lizosom dalam ludah, air mata, sekresi mukosa  dapat melisis sel mikroba. e. Respon Peradangan  Kerusakan jaringan ( luka  kecelakaan, operasi, transplantasi, infeksi)  jalan masuk kuman  memicu peradangan terlokalisir.  Di daerah luka  arteriole prakapiler = berdilatasi, venule pasca kapiler menyempit  pembesaran kapiler  darah bocor ke jaringan bengkak memerah sekitar luka.  Resmon peradangan  dimulai sinyal kimiawi (senyawa kimia, benda asing, atau histamin)  Histamin = dihasilkan tubuh sebagai respon kerusakan jaringan  basofil
  • 12.  Histamin  merangsang pembesaran dan peningkatan permeabilitas kapiler perlukaan,  Leukosit dan sel jaringan yang rusak  mengeluarkan prostalgandin meningkatkan aliran darah ke jaringan yg luka mempercepat pengiriman dan penyerapan zat.  Misal ion Ca  mempercepat pembekuan darah  luka tertutup , menghambat penyebaran mikroba.  Peningkatan aliran dan permeabilitas lokal  peningkatan migrasi sel fagositik  dimulai 1 jam setelah sebelum diperantarai kemokin  Fagositosis dimulai neutrofil diikuti monosit yang akan berkembang menjadi makrofag jaringan.  Makrofag  fagositosis terhadap patogen  Neutrofil dan jaringan rusak melisis menjadi nanah.
  • 15.  Bila luka menyebar (sistemik) sel-sel yg rusak  mengeluarkan sinyal berupa zat kimia  melepas neutrofil lebih banyak dari sumsum tulang belakang  jumlah dalam darah meningkat  beberapa jam dari peradangan awal.  Respon sistemik lain  demam. Toksin patogen  merangsang timbulnya demam  Leukosit lain menghasilkan pirogen  termostattubuh.  Suhu tubuh yang tinggi : a. menghambat kerja enzim metabolit. b. menghambat pertumbuhan beberapa mikroba c. memudahkan fagositosis meningkatkan reaksi kimia tubuh meningkatkan perbaikan luka.
  • 16.  adalah melindungi tubuh dari patogen dan memastikan pertahanan tubuh tidak berbalik melawan jaringan tubuh itu sendiri. Mekanisme spesifik mencakup kekebalan tubuh terhadap penyakit (imunitas). Terdapat dua jenis imunitas yaitu imunitas aktif dan pasif. Mekanisme pertahanan spesifik
  • 17.  Pertahanan tubuh yang mampu mengenali benda asing oleh tubuh  dengan respon sensitasi sel-sel imum.  Sensitasi penyebab sel atau organisme menjadi lebih aktif. terhadap antigen.  Antigen zat yang dpt menstimuli sel limfosit B memproduksi protein antibodi.  Antibodi hanya dapat mengenali antigen yang pernah masuk ke tubuh  pertahananspesifik.  Dilakukan oleh leukosit jenis limfosit  berasal dari pluripoten sumsum tl. belakangatau hati janin.  Awalnya limfosit serupa  berkembang  limfosit T dan limfosit B
  • 18. Perkembangan limpfosit menjadi sel T dan sel B. Limfosit dari sumsum tulang pindah ke timus  sel T  pertahanan seluler Limfosit tidak pindah  sel B  pertahanan humoral. Sel B dan sel T  mengenali antigen  krn reseptor antigen yang terikat pada membran selnya. Reseptor sel B  protein transmembran (antibodi membran) Reseptor sel T  strukturnya sama dengan protein transmembran. Sel T dan sel B  memiliki 100.000 reseptor spesifikasi sama persis. Mula-mula limfosit dibentuk sangat beragam kontak dg antigen  membentuk reseptor dg spesifikasi khusus  mampu merespon bermacam-macam antigen
  • 19.  a. Proses pembentukkan limfosit a.Limfosit terseleksi  sel B dan sel T  memiliki reseptor  mampu berinteraksi dg antigen b.Limfosit berdeferensiasi membelah menjadi dua klon ( sel efektor berumur pendek dan sel memoriberumur panjang) c.Perbanyakan dan defernsiasi ( saat terinfeksi antigen = respon kekebalanprimer) perlu waktu 10 – 17 hr, bg limfosit terseleksi untuk membangkitkan respon sel efektor pada awal tubuh terinfeksi antigen d.Sel B dan sel T terseleksi  membangkitkan sel efektor B dan sel T e.Sel efektor B  membentuk sel plasma  menghasilkan antibodi. Saat sel efektor B aktif individu  sakit,  gejala hilang ketika sel T membersihkan antigen dari tubuh f.Bila tubuh terinfeksi lagi respon lebih cepat  disebut respons kekebalansekunder. g.Jumlah antibodi lebih banyak, afinitas terhadap gen lebih besar. h.Kemampuan membangkitkan kekebalan sekun-der  dasar mekanisme memoriimunologi
  • 20.   Sel T memiliki interaksi dg sekelompok molekul asli yg tersusun dr glikoprotein permukaan sel = komplekshistokompabilitas mayor= mayorhistocompability(MHC), pada manusia  HumanLeucositantigen.  MHC ada dua macam : MHCkelasI = pada sel-sel tak berinti, MHCkelasII = khusus sel- sel kekebalan makrofag, sel B, sel T yg telah diaktifkan, sel tymus.  MHC berfungsi mengirim antigen ke sel T  Sel T ada dua jenis : sel T sitotoksik (Tc), sel helper (Th)  masing-masing membuat kontak spisifik dg molekul MHC pada permukaan sel tubuh.  Sel Tc reseptor terikat fragmen antigen  yg dikirim MHC kelas I  Sel Th  reseptor terikat fragmen antigen  yg dikirim MHC kelas II  MHC + fragmen antigen  kompleks MHC-antigen dpt dikenali reseptor antigen spesifik sel T.  Makrofag berinteraksi dg antigen  MHC kelas II agar dikenali oleh sel Tc.  Antigen akan dihancurkan set T dengan bantuan sel Th. b.Penanda Permukaan sel
  • 21. c. Sistem pertahanan Humoral  Melibatkan sel B yg berasal dari sel asal multipoten di ss.tl. belakang.  Sel B bertemu benda asing  berproliferasi, berdiferensiasi, berkembang  plasma --. Membentuk antibodi.  Antibodi  pertahanan tubuh dari infeksi ekstraseluler, virus, bakteri, dan toksinnya.  Sel B penghasil antibodi pp> peredaran darah dan limfa. c. Sistem Pertahanan seluler  Yg berperan sel T (Tc dan Th) pertahanan mikroba intraseluler.  Sel terinfeksi antigen  makrofag menelan dan menghancurkan antigen.  MHC kelas II yg disintesis  bergerak menuju ke permukaan makrofag dan mengikat protein antigen.  Protein Antigen dikenali oleh sel Th dengan perantaraan CD4 (protein permukaan sel Th).  Sel Th teraktifasi mensekresikan sitokin, untuk mengaktifkan limfosit lain.  Contoh sitokin  IL-II (interleukin-II) mengaktifkan sel B untuk kontak dengan antigen berdiferensiasi menjadi sel plasma mensekresikan antibodi.  IL-II  juga membantu sel T sitotoksik menghancurkan antigen
  • 22.  Antigen (imunogen) Antigen adalah suatu substansi kimia (protein makromolekul dan polisakarida) yang mampun merangsang sistem imun (kekebalan) baik secara selular maupun humoral untuk menimbulkan respon spesifik. Respon berupa produksi limfosit Dn protein spesifik yang biasa disebut antibodi. Ikatan antibodi yang terlibat dengan molekul antigen disebut determinan antigen (epitop). Contoh antigen adalah bagian luar kapsul atau dinding sel bakteri. Antigen disebut juga sebagai imunogen. Antigen mempunyai dua ciri penting, yaitu sebagai berikut: a. Imunogenitas, yaitu kemampuan untuk memicu perbanyakan antibodi dan limfosit spesifik. b. Reaktivitas, yaitu kemampuan untuk bereaksi dengan limfosit yang teraktivasi dan antibodi yang dilepaskan oleh reaksi kekebalan.
  • 24.  1). Polisakarida : hidrat arang dan glikoprotein umumnya  permukaan mikroba 2). Lipid : tidak imunogenik, bila diikat protein pembawa  mjd imunogenik 3). Asam nukleat : tdk imunogenik, bila diikat protein pembawa  imunogenik. 4). Protein : umumnya imunogenik. Antigen dapat dibedakan menurut sifat kimianya :
  • 25.  Antibodi adalah protein globulin khusus yang dibentuk sebagai respon terhadap suatu antigen dan secara spesifik mengadakan reaksi dengan antigen tersebut. Terdapat lima jenis antibodi, yaitu lg M, lg G, lg E, lg A, lg D. Antibodi (Imunoglobulin (Ig)
  • 26.  Ada 5 kelas:  Ig M: berperan sbg reseptor permukaan sel B & disekresi pd tahap awal respons sel plasma  Ig G: Ig terbanyak di tubuh dan darah, diproduksi jika tubuh berespons thd antigen yg sama Ig M & IgG berperan jika tjd invasi bakteri & virus serta aktivasi komplemen  Ig E: melindungi tubuh dr infeksi parasit & mrp mediator pd reaksi alergi; melepaskan histamin dari basofil & sel mast  Ig A: ditemukan pd sekresi sistem perncernaan, pernapasan, & perkemihan (cth: pd airmata & ASI)  Ig D: terdapat pada banyak permukaan sel B; mengenali antigen pd sel B Imunoglobulin (Ig)
  • 27.
  • 28.  Respon Tubuh terhadap Antigen Respon tubuh terhadap antigen dibagi menjadi dua yaitu: - imunitas humoral, melibatkan antibodi dan berperan menghadapi antigen yang bersifat larut. - imunitas selular, melibatkan sel-sel limfosit dan berperan menghadapi antigen yang terdapat pada permukaan sel. - Contoh: sel tumor, parasit, dll
  • 29.  1. Alergi, seseorang mengalami alergi jika tubuhnya bereaksi dan menghasilkan antibodi terhadap suatu antigen yang disebut alergen. Alergen dapat masuk tubuh melalui makanan, udara, sengatan hewan,dll. Reaksi antara alergen dan antibodi mengaktifkan berbagai sel untuk melepaskan protaglandin dan histamin yang menimbulkan gejala alergi. Diameter dan permeabilitas pembuluh darah meningkat sehingga menimbulkan pembengkakan, peningkatan sekresi lendir, penyumbatan hidung, dan kontraksi otot polos pada saluran pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas. Alergi diobati dengan antihistamin yang menghambat pelepasan histamin. Gangguan pada sistemkekebalan
  • 30. 2. Autoimun, dalam kondisi normal sistem imunitas tidak bereaksi dengan jaringan tubuhnya sendiri. Akan tetapi kemampuan sistem imun untuk mengenali jaringannya sendiri dapat mengalami kerusakan sehingga menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Contoh: tiroiditis, demam rematik, dan lupus.
  • 31. 3. Penyakit defisiensi imun, jenis penyakit ini adalah AIDS. Penularan AIDS terutama terjadi lewat hubungan seks. Virusnya adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus). HIV menginfeksi makrofag dan limfosit-T. Dari saat terinfeksi sampai timbul gejala AIDS memakan waktu sampai 10 tahun. Pencegahan AIDS paling efektif adalah melalui pendidikan. Anatomi Virus HIV
  • 32.  1. Antibodi Monoklonal Usaha manusia dengan teknik hibridoma/rekayasa genetika satu klon atau satu jenis antibodi. a. Antigen disuntikkan ke seekor tikus b. Tubuh tikus membentuk antibodi thdp antigen c. Sel plasma yang dibentuk sel B diambil intinya dikawinkan dengan sel embrional  d. sel akan berproliferasi membentuk sel sel baru yang menghasilkan antibodi yang diharapkan. Antibodimonoklonal dpt digunakan sebagai obat penyembuh berbagai penyakit sesuai jenis penyakitnya Penerapan sistem Pertahanan Tubuh
  • 33. 2. Produksi Interferon secara Rekayasa Genetika dapat diproduksi secara invitro. dapat digunakan sebagai antivirus 3. Proses Pembuatan Vaksin Dilakukan dengan mengambil bagian tubuh atau produk patogen  sebagai antigen seseorang  merangsang Pembentukan antibodi.