SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
GUNUNG KELUD
Disusun Oleh :
1. Nanda Fitri Aprilia
2. Nur Afifah
SMK NEGERI 2 LAMONGAN
Tahun Pelajaran 2015 – 2016
Alamat Jl. Veteran No. 7A LAMONGAN, Kode Pos 62211,
Telp. (0322) 316619,E-mail: smkn2-lmg@yahoo.com, website: Smkn2-lmg.sch.id
LEMBAR PENGESAHAN
PENYUSUNAN MAKALAH PALASDA
NURIL BAGUS DWI C
M. RIDWAN
PEMBINA PALASDA SMK N 2 LAMONGAN
KABUPATEN LAMONGAN
MAKALAH DISAHKAN
PADA TANGGAL 18 NOVEMBER 2015
Ketua PALASDA
SAHRUL MUHAMMAD S.
NIS. 9984351499
Ketua OSIS
SMK N 2 Lamongan
RISQYI WAHYUDI
NIS: 9994190334
Pembina PALASDA
M. ADI PUTRA AP., S.Pd
NIP. 19870518 20110 1 010
Pelatih PALASDA
FARIZ FANANI, S.Sos
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Gunung Kelud dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak/Ibu Guru Pembimbing
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai lingkungan gunung. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Lamongan, 17 November 2015
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1.Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2.Rumusan Penulisan..................................................................................................1
1.3.Tujuan Penulisan......................................................................................................1
1.4.Manfaat Penulisan...................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1.Deskripsi Gunung Kelud...........................................................................................3
2.2.Awal Mula Munculnya Gunung Kelud......................................................................4
2.3.Proses Ledakan Gunung Kelud.................................................................................5
2.4.Akibat yang Ditimbulkan dari Letusan Gunung Kelud.............................................10
2.5.Jalur Pendakian Penanggungan..............................................................................10
BAB III
PENUTUP..........................................................................................................................13
3.1.Kesimpulan.............................................................................................................13
3.2.Penutup..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Gunung Kelud adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa
Timur, Indonesia, yang tergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan
antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-
kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.
Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan salah
satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Sejak tahun 1000 M,
Penanggungan telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar
berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung
Kelud terjadi pada tahun 2014.
1.2. Rumusan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka
dirumuskan penulisan sebagai berikut :
1.2.1. Dimana letak Gunung Kelud?
1.2.2. Bagaimana awal mulanya munculnya Gunung Kelud?
1.2.3. Bagaimana proses Ledakan Gunung Kelud?
1.2.4. Apa akibat yang ditimbulkan dari letusan Gunung Kelud?
1.2.5. Bagaimana jalur yang ditempuh untuk mendaki Gunung Kelud?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka
dirumuskan penulisan sebagai berikut :
1.3.1. Untuk mengetahui letak Gunung Kelud
1.3.2. Untuk mengetahui awal mula munculnya Gunung Kelud
1.3.3. Untuk mengetahui proses Ledakan Gunung Kelud?
1.3.4. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari letusan Gunung
Kelud?
1
1.3.5. Untuk mengetahui jalur yang ditempuh untuk mendaki Gunung
Kelud?
1.4. Manfaat Penulisan
Memberikan pengetahuan tentang gunung api di Indonesia
khususnya Gunung Kelud sehingga pembaca dapat menambah
wawasannya melalui membaca makalah ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Deskripsi Gunung Kelud
Kaldera Gunung Kelud
Ketinggian 1,731 m (5,679 ft)
Daftar Spesial Ribu
Lokasi
Koordinat 7°55′48″S 112°18′29″E
Geologi
Jenis Stratovolcano
Busur/Sabuk vulkanik Cincin Api Pasifik
3
Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan dengan
karakteristik letusan eksplosif. Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau
Jawa, Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua
Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Sejak sekitar tahun 1300
Masehi, gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang
relatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang
berbahaya bagi manusia.
Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah, yang
dalam kondisi letusan dapat menghasilkan aliran lahar letusan dalam
jumlah besar, dan membahayakan penduduk sekitarnya. Letusan freatik
tahun 2007 memunculkan kubah lava yang semakin membesar dan
menyumbat permukaan danau, sehingga danau kawah nyaris sirna,
menyisakan genangan kecil seperti kubangan air. Kubah lava ini kemudian
hancur pada letusan besar di awal tahun 2014.
Puncak-puncak yang ada sekarang merupakan sisa dari letusan
besar masa lalu yang meruntuhkan bagian puncak purba. Dinding di sisi
barat daya runtuh terbuka sehingga kompleks kawah membuka ke arah itu.
Puncak Penanggungan adalah yang tertinggi, berposisi agak di timur laut
kawah. Puncak-puncak lainnya adalah Puncak Gajahmungkur di sisi barat
dan Puncak Sumbing di sisi selatan.
2.2. Awal Mula Munculnya Gunung Kelud
Menurut Sejarah, Gunung Kelud bukan berasal dari gundukan
tanah meninggi secara alami, seperti Gunung Tangkuban Perahu di
Bandung, Jawa Barat. Asal usul Gunung Kelud terbentuk dari sebuah
pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua
raja sakti bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Informasi dari berbagai sumber, kala itu, dikisahkan Dewi
Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya
dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia,
karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya
lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
4
Sejarah gunung kelud di lanjutkan dengan adanya sayembara
yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa kepada mereka berdua,
oleh Dewi Kilisuci sendiri yang bertujuan untuk menolak lamaran tersebut,
yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus
berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam
satu malam atau sampai ayam berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro,
sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman di atas
Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi
Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan
satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu
bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan
cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.
Karena mereka berdua terpedaya dengan rayuan sang Dewi,
keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu
mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan
prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah
Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di
atas Gunung Kelud. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah
dengan mengatakan bahwa orang Kediri besok akan mendapatkan
balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi
daratan dan Tulungagung menjadi danau. Akhirnya masyarakat lereng
Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang
disebut Larung Sesaji.
2.3. Proses Ledakan Gunung Kelud
Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih
dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban
lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah
dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini
setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa
akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.
5
Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun
1901, 1919 (1 Mei), 1951 (31 Agustus), 1966 (26 April), dan 1990 (10
Februari-13 Maret). Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15
tahunan bagi letusan gunung ini. Memasuki abad ke-21, gunung ini erupsi
pada tahun 2007 dan 13-14 Februari 2014. Perubahan frekuensi ini terjadi
akibat terbentuknya sumbat lava di mulut kawah gunung. Hampir semua
erupsi yang tercatat ini berlangsung singkat (2 hari atau kurang) dan
bertipe eksplosif (VEI maks. 4), kecuali letusan 1990 dan 2007.
2.3.1. Letusan 1901
Malam hari antara 22 dan 23 Mei 1901 terjadi letusan besar
berulang-ulang, dan meningkat pada pukul 03.00 dini hari. Suara
letusan dilaporkan terdengar dari Pekalongan dan hujan abu
mencapai Bogor. Embusan awan panas dilaporkan mencapai
Kediri. Banyaknya korban jiwa diperkirakan cukup banyak.
2.3.2. Letusan 1919
Letusan Gunung Kelud tahun 1919 tercatat dalam laporan Carl
Wilhelm Wormser (1876-1946), pejabat Pengadilan Landraad di
Tulung Agung (masa kolonial Belanda), termasuk di antara yang
6
paling mematikan karena menelan korban 5.160 jiwa, merusak
sampai 15.000 ha lahan produktif karena aliran lahar mencapai 38
km.
Karena letusan inilah kemudian dibangun sistem saluran
terowongan pembuangan air danau kawah, dan selesai pada tahun
1926. Secara keseluruhan dibangun tujuh terowongan.
2.3.3. Letusan 1951
Pada tanggal 31 Agustus 1951, pukul 06.15/06.30, Gunung Kelud
kembali meletus (erupsi) secara eksplosif. Akibat letusan besar ini,
sejumlah kota di Pulau Jawa terkena hujan abu, termasuk
Yogyakarta dan Surakarta dan mencapai Bandung. Suasana gelap
melanda kota-kota terdampak, menyebabkan sekolah harus
meliburkan siswa-siswanya dan jawatan-jawatan berhenti
beraktivitas.
Tujuh orang tewas akibat letusan ini, tiga di antaranya petugas
pengamat gunung api. Selain itu, 157 orang terluka. Akibat letusan
ini pula, dasar danau kawau menurun sehingga volume air
meningkat menjadi 50 juta meter kubik.
2.3.4. Letusan 1966
Letusan besar terjadi pada tanggal 26 April 1966 pukul 20.15.
Sekitar 210 lebih orang tewas akibat letusan ini.
2.3.5. Letusan 1990
Letusan 1990 berlangsung selama 45 hari, yaitu 10 Februari 1990
hingga 13 Maret 1990. Pada letusan ini, Gunung Kelud
memuntahkan 57,3 juta meter kubik material vulkanik. Lahar
dingin menjalar sampai 24 kilometer dari danau kawah melalui 11
sungai yang berhulu di gunung itu.
7
Letusan ini sempat menutup terowongan Ampera dengan material
vulkanik. Proses normalisasi baru selesai pada tahun 1994.
2.3.6. Letusan 2007
Letusan pada tahun 2007 dianggap "menyimpang" dari perilaku
dasar Penanggungan karena letusan bertipe freatik (leleran dengan
letusan-letusan kecil) bukan eksplosif sebagaimana letusan-letusan
sebelumnya. Selain itu, letusan ini menghasilkan suatu sumbatan
lava berbentuk kubah yang menyebabkan "hilang"nya danau
kawah.
Akibat aktivitas tinggi tersebut terjadi gejala unik dalam sejarah
Penanggungan dengan munculnya asap tebal putih dari tengah
danau kawah diikuti dengan kubah lava dari tengah-tengah danau
kawah sejak tanggal 5 November 2007 dan terus "tumbuh" hingga
berukuran selebar 100 m. Para ahli menganggap kubah lava inilah
yang menyumbat saluran magma sehingga letusan tidak segera
terjadi. Energi untuk letusan dipakai untuk mendorong kubah lava
sisa letusan tahun 1990.
Sejak peristiwa tersebut aktivitas pelepasan energi semakin
berkurang dan pada tanggal 8 November 2007 status Gunung
Kelud diturunkan menjadi "siaga" (tingkat 3).
Danau kawah Gunung Kelud praktis "hilang" karena kemunculan
kubah lava yang berdiameter 469 m dan volume sebesar 16,2 juta
meter kubik. Yang tersisa hanyalah kolam kecil berisi air keruh
berwarna kecoklatan di sisi selatan kubah lava.
2.3.7. Letusan 2014
8
Letusan Penanggungan 2014 dianggap lebih dahsyat daripada
tahun 1990. Meskipun hanya berlangsung tidak lebih daripada dua
hari dan memakan 4 korban jiwa akibat peristiwa ikutan, bukan
akibat langsung letusan.
Pada 10 Februari 2014, Gunung Kelud dinaikkan statusnya menjadi
Siaga dan kemudian pada tanggal 13 Februari pukul 21.15
diumumkan status bahaya tertinggi, Awas (Level IV), sehingga
radius 10 km dari puncak harus dikosongkan dari manusia. Hanya
dalam waktu kurang dari dua jam, pada pukul 22.50 telah terjadi
letusan pertama tipe ledakan (eksplosif). Erupsi tipe eksplosif
seperti pada tahun 1990 ini (pada tahun 2007 tipenya efusif, yaitu
berupa aliran magma) menyebabkan hujan kerikil yang cukup lebat
dirasakan warga di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa
Timur, lokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada,
bahkan hingga kota Pare, Kediri. Wilayah Kecamatan Wates
dijadikan tempat tujuan pengungsian warga yang tinggal dalam
radius sampai 10 kilometer dari kubah lava, sesuai rekomendasi
dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG).
Suara ledakan dilaporkan terdengar hingga kota Solo dan
Yogyakarta (berjarak 200 km dari pusat letusan), bahkan
Purbalingga (lebih kurang 300 km), Jawa Tengah.
Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini
hari dilaporkan warga telah mencapai Kabupaten Ponorogo. Di
Yogyakarta, teramati hampir seluruh wilayah tertutup abu vulkanik
yang cukup pekat, melebihi abu vulkanik dari Merapi pada tahun
2010. Ketebalan abu vulkanik di kawasan Yogyakarta dan Sleman
bahkan diperkirakan lebih dari 2 centimeter. Dampak abu vulkanik
juga mengarah ke arah Barat Jawa, dan dilaporkan sudah mencapai
Kabupaten Ciamis, Bandung dan beberapa daerah lain di Jawa
Barat.
9
Pada awal Maret sebagian besar dari 12.304 bangunan hancur atau
rusak selama letusan telah diperbaiki, dengan perkiraan biaya
sebesar Rp 55 miliar.
2.4. Akibat yang Ditimbulkan dari Letusan Gunung Kelud
Selain menimbulkan dampak
korban jiwa maupun merusak
pemukiman dan lahan pertanian warga,
hampir dapat dipastikan, infrastruktur
wisata kelud tak luput dari dampak
erupsi kelud.
Akibat letusan gunung kelud,
Pasir yang di muntahkan gunung kelud
yang hampir menutup rata seluruh
wilayah kabupaten kediri dan sekitarnya
2.5. Jalur Pendakian Penanggungan
10
Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api yang aktif yang
terletak di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Kediri dengan ketinggian
1.791 mdpl. Gunung Kelud termasuk gunung api tipe strato dengan danau
kawah yang tingginya 113,9 mdpl. Gunung Kelud tercatat pernah meletus
sebanyak 24 kali.
Untuk mendaki Gunung Kelud, dari Blitar kita pergi ke Wlingi
terus ke utara ke arah Desa Semen ada pertigaan. Jika ke arah kanan arah
Sirah Kencong Gunung Butak, nah kita ambil yang ke kiri ke arah desa
Tulung Rejo. Jalannya menanjak melewati kebun teh terus kemudian
masuk gapura desa Tulungrejo, ada masjid di pojokan kiri jalan, kita ke
kiri trus ke kanan kemudian lurus sampai menemukan rumah terakhir di
dekat hutan pinus, yang menjadi basecamp pendakian Gunung Kelud.
Basecamp - Pos 1
Dari basecamp menuju pos 1 kita masih melewati jalan aspal trus ke kiri
masuk ke hutan pinus. Setelah masuk hutan pinus ada turunan sedikit kita
belok kanan naik lagi. Vegetasi menuju pos 1 diawali pohon pinus lalu
pohon besar-besar berlumut sama tumbuhan semak-semak khas gunung.
Kita berjalan melewati punggungan bukit jadi jalannya cukup menanjak.
Sampai di pos 1 berupa bangunan semi permanen beratap asbes.
Pos 1 - Pos 2
Selepas pos 1 menuju pos 2, tanjakan awal selepas pos 1 sangat curam dan
licin, kemudian diteruskan jalan semakin menanjak tapi masih sering
dijumpai bonus berupa jalanan landai maupun jalanan menurun.Vegetasi
masih seputar pohon besar berlumut yang dilewati banyak kabut di malam
hari. Setelah berjalan tidak terlalu lama kita akan sampai di pos 2. Pos 2
merupakan tanah datar yang kira-kira cukup untuk mendirikan 2 tenda.
Tandanya ada kayu yang ditata menyerupai penyangga.
Pos 2 - Pos 3
Perjalanan menuju pos 3 diawali dengan tanjakan panjang karena kita
berada di punggungan bukit. Vegetasi masih seperti biasa pohon besar
berlumut serta semak-semak. Setelah keluar hutan kita disuguhi ilalang-
11
ilalang tinggi yang menutupi jalur pendakian, tak sedikit juga ada
tumbuhan berduri. Jalan masih banyak nanjaknya daripada landainya tapi
tidak separah pos 1 - pos 2. Tapi di sisi kiri kanan disuguhi jurang yang
dalam. Jadi kita harus hati-hati dalam melangkah.Pos 3 berada di Puncak
Gunung Tumpak, disini kita bisa melihat pemandangan bagus, di arah
Utara puncak Penanggungan, di arah Timur Gunung Butak dan Telaga
Ngantang, di arah selatan pemandangan laut selatan, dan di arah barat
pemandangan blitar.
Pos 3 berupa Pos dari ilalang dan terdapat banyak batu besar.
Pos 3 - Puncak
Jalur dari pos 3 kita ke arah kanan melewati ilalang tinggi terus turun
curam, setelah itu menanjak. Setelah melewati jalur ilalang kita disuguhi
jalur pasir dan bebatuan labil yang mudah longsor. Di sisi kiri dan kanan
ada jurang menganga.
Setelah jalur berpasir kita akan menaiki tebing dan tak ada jalur jelas
disini. Pokoknya kita cari jalur yang aman untuk dipijak dan cari yang naik
sedikir melipir ke kanan.
Setelah sampai disisi kanan tebing, ini akan jelas jalur menuju bibir
kawah.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Gunung Kelud adalah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia, yang masih aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara
Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27
km sebelah timur pusat Kota Kediri. Sejak tahun 1300 Masehi, gunung ini
tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25
tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia.
Gunung Kelud sesungguhnya bukan merupakan gunung wisata
melainkan gunung yang berbahaya karena merupakan gunung api yang
aktif dan menimbulkan dampak atau kerugian yang besar apabila sewaktu-
waktu terjadi letusan atau erupsi.
3.2. Penutup
Demikian yang saya jelaskan mengenai Gunung Kelud yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangannya karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya reverensi yang berhubungan dengan judul
makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan tentunya para pembaca
13
DAFTAR PUSTAKA
http://wisatabromo.com/sejarah-gunung-kelud/
https://agungsevi.wordpress.com/2011/06/04/perjalanan-menuju-gunung-kelud-
nan-damai/
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Penanggungan
http://www.kompasiana.com/harwono/akibat-erupsi-kelud-yang-perlu-juga-
diketahui-penting_54f84b32a333111d5f8b4967
14

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

MATERI SEJARAH KELAS X " MENGENAL API "
MATERI SEJARAH KELAS X " MENGENAL API "MATERI SEJARAH KELAS X " MENGENAL API "
MATERI SEJARAH KELAS X " MENGENAL API "ndriehs
 
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)maghfiraputeri
 
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangMakalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangAndi Uli
 
Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiayuksri Rahayu
 
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraKerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraNadia Eva
 
Kehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya kerajaan melayu
Kehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya kerajaan melayuKehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya kerajaan melayu
Kehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya kerajaan melayuMuhammad Rauf
 
Kerajaan kota kapur
Kerajaan kota kapurKerajaan kota kapur
Kerajaan kota kapurAkbarul Umam
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Lovegood Loony
 
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI  Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI M-ia
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoLia Letifah
 
Kerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa
Kerajaan Buleleng dan Dinasti WarmadewaKerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa
Kerajaan Buleleng dan Dinasti WarmadewaFarisha Kusuma
 

Was ist angesagt? (20)

MATERI SEJARAH KELAS X " MENGENAL API "
MATERI SEJARAH KELAS X " MENGENAL API "MATERI SEJARAH KELAS X " MENGENAL API "
MATERI SEJARAH KELAS X " MENGENAL API "
 
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
 
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawangMakalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
Makalah kerajaan kota kapur dam tulang bawang
 
Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasi
 
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraKerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
 
Sriwijaya ppt
Sriwijaya pptSriwijaya ppt
Sriwijaya ppt
 
Kehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya kerajaan melayu
Kehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya kerajaan melayuKehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya kerajaan melayu
Kehidupan ekonomi, sosial, politik dan budaya kerajaan melayu
 
Kerajaan kota kapur
Kerajaan kota kapurKerajaan kota kapur
Kerajaan kota kapur
 
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)Tektonisme - Geografi (kelas 10)
Tektonisme - Geografi (kelas 10)
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Perang banjar
Perang banjarPerang banjar
Perang banjar
 
Gunung Berapi
Gunung BerapiGunung Berapi
Gunung Berapi
 
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI  Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
Presentasi Sejarah Mataram Kuno SMA XI
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 
Laporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian SejarahLaporan penelitian Sejarah
Laporan penelitian Sejarah
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Kebudayaan Minangkabau (ppt)
Kebudayaan Minangkabau (ppt)Kebudayaan Minangkabau (ppt)
Kebudayaan Minangkabau (ppt)
 
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan TarumanegaraKerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
 
Kerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa
Kerajaan Buleleng dan Dinasti WarmadewaKerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa
Kerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa
 
Gunung berapi
Gunung berapiGunung berapi
Gunung berapi
 

Ähnlich wie Gunung Kelud

Gunung penanggungan
Gunung penanggunganGunung penanggungan
Gunung penanggunganNaya Ti
 
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung NagaMakalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung Nagarobygeographer
 
Gunun gmerbabu
Gunun gmerbabuGunun gmerbabu
Gunun gmerbabuNaya Ti
 
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586Operator Warnet Vast Raha
 
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha Pelestariannya
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha PelestariannyaPenyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha Pelestariannya
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha PelestariannyaVinny Oxtafianica
 
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586Operator Warnet Vast Raha
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahanNaya Ti
 
Geologi dinamik
Geologi dinamikGeologi dinamik
Geologi dinamikbriianM
 
5 danau terindah di indonesia
5 danau terindah di indonesia5 danau terindah di indonesia
5 danau terindah di indonesiaUdi Rida
 
Gunung aktif region sumatera
Gunung aktif region sumateraGunung aktif region sumatera
Gunung aktif region sumaterameilapuspita
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Sansanikhs
 
Candi Deres
Candi DeresCandi Deres
Candi Deressyfah
 

Ähnlich wie Gunung Kelud (16)

Gunung penanggungan
Gunung penanggunganGunung penanggungan
Gunung penanggungan
 
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung NagaMakalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
Makalah Gunung Galunggung dan Kampung Naga
 
Gunun gmerbabu
Gunun gmerbabuGunun gmerbabu
Gunun gmerbabu
 
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
 
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha Pelestariannya
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha PelestariannyaPenyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha Pelestariannya
Penyebab Kerusakan Lingkungan Hidup dan Usaha Pelestariannya
 
Tugas makalah
Tugas makalahTugas makalah
Tugas makalah
 
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
Sejarah letusan dahsyat gunung kelud sejak tahun 1586
 
Lembar pengesahan
Lembar pengesahanLembar pengesahan
Lembar pengesahan
 
Geologi dinamik
Geologi dinamikGeologi dinamik
Geologi dinamik
 
5 danau terindah di indonesia
5 danau terindah di indonesia5 danau terindah di indonesia
5 danau terindah di indonesia
 
Gunung aktif region sumatera
Gunung aktif region sumateraGunung aktif region sumatera
Gunung aktif region sumatera
 
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
Laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL 2) Tahun 2018
 
Geografi regional
Geografi regionalGeografi regional
Geografi regional
 
Geografi regional
Geografi regionalGeografi regional
Geografi regional
 
Candi Deres
Candi DeresCandi Deres
Candi Deres
 
Geomagz201409
Geomagz201409Geomagz201409
Geomagz201409
 

Mehr von Naya Ti

99 asmaul husna
99 asmaul husna99 asmaul husna
99 asmaul husnaNaya Ti
 
Business ppt-template-004
Business ppt-template-004Business ppt-template-004
Business ppt-template-004Naya Ti
 
Kelompok tani ternak
Kelompok tani ternakKelompok tani ternak
Kelompok tani ternakNaya Ti
 
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahMakalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahNaya Ti
 
Konstruksi bahan tekstil
Konstruksi bahan tekstilKonstruksi bahan tekstil
Konstruksi bahan tekstilNaya Ti
 
Analisis penilaian
Analisis penilaianAnalisis penilaian
Analisis penilaianNaya Ti
 
Dena kelas x apk 1
Dena kelas x apk 1Dena kelas x apk 1
Dena kelas x apk 1Naya Ti
 
Soal bahasa indonesia
Soal bahasa indonesiaSoal bahasa indonesia
Soal bahasa indonesiaNaya Ti
 
Makalah besok
Makalah besokMakalah besok
Makalah besokNaya Ti
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanNaya Ti
 
Pribadi mandiri
Pribadi mandiriPribadi mandiri
Pribadi mandiriNaya Ti
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
EkosistemNaya Ti
 
Anggota badan
Anggota badanAnggota badan
Anggota badanNaya Ti
 
Tembang kinanthi
Tembang kinanthiTembang kinanthi
Tembang kinanthiNaya Ti
 
Pilihan setelah lulus smp
Pilihan setelah lulus smpPilihan setelah lulus smp
Pilihan setelah lulus smpNaya Ti
 

Mehr von Naya Ti (20)

99 asmaul husna
99 asmaul husna99 asmaul husna
99 asmaul husna
 
Business ppt-template-004
Business ppt-template-004Business ppt-template-004
Business ppt-template-004
 
Kelompok tani ternak
Kelompok tani ternakKelompok tani ternak
Kelompok tani ternak
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allahMakalah sifat wajib dan mustahil allah
Makalah sifat wajib dan mustahil allah
 
Please
PleasePlease
Please
 
No
NoNo
No
 
No1
No1No1
No1
 
Konstruksi bahan tekstil
Konstruksi bahan tekstilKonstruksi bahan tekstil
Konstruksi bahan tekstil
 
Analisis penilaian
Analisis penilaianAnalisis penilaian
Analisis penilaian
 
Dena kelas x apk 1
Dena kelas x apk 1Dena kelas x apk 1
Dena kelas x apk 1
 
Doc9
Doc9Doc9
Doc9
 
Soal bahasa indonesia
Soal bahasa indonesiaSoal bahasa indonesia
Soal bahasa indonesia
 
Makalah besok
Makalah besokMakalah besok
Makalah besok
 
Kepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikanKepemimpinan pendidikan
Kepemimpinan pendidikan
 
Pribadi mandiri
Pribadi mandiriPribadi mandiri
Pribadi mandiri
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Anggota badan
Anggota badanAnggota badan
Anggota badan
 
Tembang kinanthi
Tembang kinanthiTembang kinanthi
Tembang kinanthi
 
Pilihan setelah lulus smp
Pilihan setelah lulus smpPilihan setelah lulus smp
Pilihan setelah lulus smp
 

Gunung Kelud

  • 1. GUNUNG KELUD Disusun Oleh : 1. Nanda Fitri Aprilia 2. Nur Afifah SMK NEGERI 2 LAMONGAN Tahun Pelajaran 2015 – 2016 Alamat Jl. Veteran No. 7A LAMONGAN, Kode Pos 62211, Telp. (0322) 316619,E-mail: smkn2-lmg@yahoo.com, website: Smkn2-lmg.sch.id
  • 2. LEMBAR PENGESAHAN PENYUSUNAN MAKALAH PALASDA NURIL BAGUS DWI C M. RIDWAN PEMBINA PALASDA SMK N 2 LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN MAKALAH DISAHKAN PADA TANGGAL 18 NOVEMBER 2015 Ketua PALASDA SAHRUL MUHAMMAD S. NIS. 9984351499 Ketua OSIS SMK N 2 Lamongan RISQYI WAHYUDI NIS: 9994190334 Pembina PALASDA M. ADI PUTRA AP., S.Pd NIP. 19870518 20110 1 010 Pelatih PALASDA FARIZ FANANI, S.Sos ii
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Gunung Kelud dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak/Ibu Guru Pembimbing yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai lingkungan gunung. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Lamongan, 17 November 2015 Penulis iii
  • 4. DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii DAFTAR ISI.........................................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1 1.1.Latar Belakang..........................................................................................................1 1.2.Rumusan Penulisan..................................................................................................1 1.3.Tujuan Penulisan......................................................................................................1 1.4.Manfaat Penulisan...................................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................3 2.1.Deskripsi Gunung Kelud...........................................................................................3 2.2.Awal Mula Munculnya Gunung Kelud......................................................................4 2.3.Proses Ledakan Gunung Kelud.................................................................................5 2.4.Akibat yang Ditimbulkan dari Letusan Gunung Kelud.............................................10 2.5.Jalur Pendakian Penanggungan..............................................................................10 BAB III PENUTUP..........................................................................................................................13 3.1.Kesimpulan.............................................................................................................13 3.2.Penutup..................................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14 iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gunung Kelud adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang tergolong aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira- kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri. Sebagaimana Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia. Sejak tahun 1000 M, Penanggungan telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014. 1.2. Rumusan Penulisan Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dirumuskan penulisan sebagai berikut : 1.2.1. Dimana letak Gunung Kelud? 1.2.2. Bagaimana awal mulanya munculnya Gunung Kelud? 1.2.3. Bagaimana proses Ledakan Gunung Kelud? 1.2.4. Apa akibat yang ditimbulkan dari letusan Gunung Kelud? 1.2.5. Bagaimana jalur yang ditempuh untuk mendaki Gunung Kelud? 1.3. Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka dirumuskan penulisan sebagai berikut : 1.3.1. Untuk mengetahui letak Gunung Kelud 1.3.2. Untuk mengetahui awal mula munculnya Gunung Kelud 1.3.3. Untuk mengetahui proses Ledakan Gunung Kelud? 1.3.4. Untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari letusan Gunung Kelud? 1
  • 6. 1.3.5. Untuk mengetahui jalur yang ditempuh untuk mendaki Gunung Kelud? 1.4. Manfaat Penulisan Memberikan pengetahuan tentang gunung api di Indonesia khususnya Gunung Kelud sehingga pembaca dapat menambah wawasannya melalui membaca makalah ini. 2
  • 7. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Deskripsi Gunung Kelud Kaldera Gunung Kelud Ketinggian 1,731 m (5,679 ft) Daftar Spesial Ribu Lokasi Koordinat 7°55′48″S 112°18′29″E Geologi Jenis Stratovolcano Busur/Sabuk vulkanik Cincin Api Pasifik 3
  • 8. Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan dengan karakteristik letusan eksplosif. Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa, Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia. Sejak sekitar tahun 1300 Masehi, gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia. Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah, yang dalam kondisi letusan dapat menghasilkan aliran lahar letusan dalam jumlah besar, dan membahayakan penduduk sekitarnya. Letusan freatik tahun 2007 memunculkan kubah lava yang semakin membesar dan menyumbat permukaan danau, sehingga danau kawah nyaris sirna, menyisakan genangan kecil seperti kubangan air. Kubah lava ini kemudian hancur pada letusan besar di awal tahun 2014. Puncak-puncak yang ada sekarang merupakan sisa dari letusan besar masa lalu yang meruntuhkan bagian puncak purba. Dinding di sisi barat daya runtuh terbuka sehingga kompleks kawah membuka ke arah itu. Puncak Penanggungan adalah yang tertinggi, berposisi agak di timur laut kawah. Puncak-puncak lainnya adalah Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan Puncak Sumbing di sisi selatan. 2.2. Awal Mula Munculnya Gunung Kelud Menurut Sejarah, Gunung Kelud bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami, seperti Gunung Tangkuban Perahu di Bandung, Jawa Barat. Asal usul Gunung Kelud terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro. Informasi dari berbagai sumber, kala itu, dikisahkan Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro. 4
  • 9. Sejarah gunung kelud di lanjutkan dengan adanya sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa kepada mereka berdua, oleh Dewi Kilisuci sendiri yang bertujuan untuk menolak lamaran tersebut, yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok. Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman di atas Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur. Karena mereka berdua terpedaya dengan rayuan sang Dewi, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di atas Gunung Kelud. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan bahwa orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau. Akhirnya masyarakat lereng Gunung Kelud melakukan sesaji sebagai tolak balak supah itu yang disebut Larung Sesaji. 2.3. Proses Ledakan Gunung Kelud Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk. 5
  • 10. Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951 (31 Agustus), 1966 (26 April), dan 1990 (10 Februari-13 Maret). Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini. Memasuki abad ke-21, gunung ini erupsi pada tahun 2007 dan 13-14 Februari 2014. Perubahan frekuensi ini terjadi akibat terbentuknya sumbat lava di mulut kawah gunung. Hampir semua erupsi yang tercatat ini berlangsung singkat (2 hari atau kurang) dan bertipe eksplosif (VEI maks. 4), kecuali letusan 1990 dan 2007. 2.3.1. Letusan 1901 Malam hari antara 22 dan 23 Mei 1901 terjadi letusan besar berulang-ulang, dan meningkat pada pukul 03.00 dini hari. Suara letusan dilaporkan terdengar dari Pekalongan dan hujan abu mencapai Bogor. Embusan awan panas dilaporkan mencapai Kediri. Banyaknya korban jiwa diperkirakan cukup banyak. 2.3.2. Letusan 1919 Letusan Gunung Kelud tahun 1919 tercatat dalam laporan Carl Wilhelm Wormser (1876-1946), pejabat Pengadilan Landraad di Tulung Agung (masa kolonial Belanda), termasuk di antara yang 6
  • 11. paling mematikan karena menelan korban 5.160 jiwa, merusak sampai 15.000 ha lahan produktif karena aliran lahar mencapai 38 km. Karena letusan inilah kemudian dibangun sistem saluran terowongan pembuangan air danau kawah, dan selesai pada tahun 1926. Secara keseluruhan dibangun tujuh terowongan. 2.3.3. Letusan 1951 Pada tanggal 31 Agustus 1951, pukul 06.15/06.30, Gunung Kelud kembali meletus (erupsi) secara eksplosif. Akibat letusan besar ini, sejumlah kota di Pulau Jawa terkena hujan abu, termasuk Yogyakarta dan Surakarta dan mencapai Bandung. Suasana gelap melanda kota-kota terdampak, menyebabkan sekolah harus meliburkan siswa-siswanya dan jawatan-jawatan berhenti beraktivitas. Tujuh orang tewas akibat letusan ini, tiga di antaranya petugas pengamat gunung api. Selain itu, 157 orang terluka. Akibat letusan ini pula, dasar danau kawau menurun sehingga volume air meningkat menjadi 50 juta meter kubik. 2.3.4. Letusan 1966 Letusan besar terjadi pada tanggal 26 April 1966 pukul 20.15. Sekitar 210 lebih orang tewas akibat letusan ini. 2.3.5. Letusan 1990 Letusan 1990 berlangsung selama 45 hari, yaitu 10 Februari 1990 hingga 13 Maret 1990. Pada letusan ini, Gunung Kelud memuntahkan 57,3 juta meter kubik material vulkanik. Lahar dingin menjalar sampai 24 kilometer dari danau kawah melalui 11 sungai yang berhulu di gunung itu. 7
  • 12. Letusan ini sempat menutup terowongan Ampera dengan material vulkanik. Proses normalisasi baru selesai pada tahun 1994. 2.3.6. Letusan 2007 Letusan pada tahun 2007 dianggap "menyimpang" dari perilaku dasar Penanggungan karena letusan bertipe freatik (leleran dengan letusan-letusan kecil) bukan eksplosif sebagaimana letusan-letusan sebelumnya. Selain itu, letusan ini menghasilkan suatu sumbatan lava berbentuk kubah yang menyebabkan "hilang"nya danau kawah. Akibat aktivitas tinggi tersebut terjadi gejala unik dalam sejarah Penanggungan dengan munculnya asap tebal putih dari tengah danau kawah diikuti dengan kubah lava dari tengah-tengah danau kawah sejak tanggal 5 November 2007 dan terus "tumbuh" hingga berukuran selebar 100 m. Para ahli menganggap kubah lava inilah yang menyumbat saluran magma sehingga letusan tidak segera terjadi. Energi untuk letusan dipakai untuk mendorong kubah lava sisa letusan tahun 1990. Sejak peristiwa tersebut aktivitas pelepasan energi semakin berkurang dan pada tanggal 8 November 2007 status Gunung Kelud diturunkan menjadi "siaga" (tingkat 3). Danau kawah Gunung Kelud praktis "hilang" karena kemunculan kubah lava yang berdiameter 469 m dan volume sebesar 16,2 juta meter kubik. Yang tersisa hanyalah kolam kecil berisi air keruh berwarna kecoklatan di sisi selatan kubah lava. 2.3.7. Letusan 2014 8
  • 13. Letusan Penanggungan 2014 dianggap lebih dahsyat daripada tahun 1990. Meskipun hanya berlangsung tidak lebih daripada dua hari dan memakan 4 korban jiwa akibat peristiwa ikutan, bukan akibat langsung letusan. Pada 10 Februari 2014, Gunung Kelud dinaikkan statusnya menjadi Siaga dan kemudian pada tanggal 13 Februari pukul 21.15 diumumkan status bahaya tertinggi, Awas (Level IV), sehingga radius 10 km dari puncak harus dikosongkan dari manusia. Hanya dalam waktu kurang dari dua jam, pada pukul 22.50 telah terjadi letusan pertama tipe ledakan (eksplosif). Erupsi tipe eksplosif seperti pada tahun 1990 ini (pada tahun 2007 tipenya efusif, yaitu berupa aliran magma) menyebabkan hujan kerikil yang cukup lebat dirasakan warga di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, lokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada, bahkan hingga kota Pare, Kediri. Wilayah Kecamatan Wates dijadikan tempat tujuan pengungsian warga yang tinggal dalam radius sampai 10 kilometer dari kubah lava, sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG). Suara ledakan dilaporkan terdengar hingga kota Solo dan Yogyakarta (berjarak 200 km dari pusat letusan), bahkan Purbalingga (lebih kurang 300 km), Jawa Tengah. Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini hari dilaporkan warga telah mencapai Kabupaten Ponorogo. Di Yogyakarta, teramati hampir seluruh wilayah tertutup abu vulkanik yang cukup pekat, melebihi abu vulkanik dari Merapi pada tahun 2010. Ketebalan abu vulkanik di kawasan Yogyakarta dan Sleman bahkan diperkirakan lebih dari 2 centimeter. Dampak abu vulkanik juga mengarah ke arah Barat Jawa, dan dilaporkan sudah mencapai Kabupaten Ciamis, Bandung dan beberapa daerah lain di Jawa Barat. 9
  • 14. Pada awal Maret sebagian besar dari 12.304 bangunan hancur atau rusak selama letusan telah diperbaiki, dengan perkiraan biaya sebesar Rp 55 miliar. 2.4. Akibat yang Ditimbulkan dari Letusan Gunung Kelud Selain menimbulkan dampak korban jiwa maupun merusak pemukiman dan lahan pertanian warga, hampir dapat dipastikan, infrastruktur wisata kelud tak luput dari dampak erupsi kelud. Akibat letusan gunung kelud, Pasir yang di muntahkan gunung kelud yang hampir menutup rata seluruh wilayah kabupaten kediri dan sekitarnya 2.5. Jalur Pendakian Penanggungan 10
  • 15. Gunung Kelud merupakan salah satu gunung api yang aktif yang terletak di Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Kediri dengan ketinggian 1.791 mdpl. Gunung Kelud termasuk gunung api tipe strato dengan danau kawah yang tingginya 113,9 mdpl. Gunung Kelud tercatat pernah meletus sebanyak 24 kali. Untuk mendaki Gunung Kelud, dari Blitar kita pergi ke Wlingi terus ke utara ke arah Desa Semen ada pertigaan. Jika ke arah kanan arah Sirah Kencong Gunung Butak, nah kita ambil yang ke kiri ke arah desa Tulung Rejo. Jalannya menanjak melewati kebun teh terus kemudian masuk gapura desa Tulungrejo, ada masjid di pojokan kiri jalan, kita ke kiri trus ke kanan kemudian lurus sampai menemukan rumah terakhir di dekat hutan pinus, yang menjadi basecamp pendakian Gunung Kelud. Basecamp - Pos 1 Dari basecamp menuju pos 1 kita masih melewati jalan aspal trus ke kiri masuk ke hutan pinus. Setelah masuk hutan pinus ada turunan sedikit kita belok kanan naik lagi. Vegetasi menuju pos 1 diawali pohon pinus lalu pohon besar-besar berlumut sama tumbuhan semak-semak khas gunung. Kita berjalan melewati punggungan bukit jadi jalannya cukup menanjak. Sampai di pos 1 berupa bangunan semi permanen beratap asbes. Pos 1 - Pos 2 Selepas pos 1 menuju pos 2, tanjakan awal selepas pos 1 sangat curam dan licin, kemudian diteruskan jalan semakin menanjak tapi masih sering dijumpai bonus berupa jalanan landai maupun jalanan menurun.Vegetasi masih seputar pohon besar berlumut yang dilewati banyak kabut di malam hari. Setelah berjalan tidak terlalu lama kita akan sampai di pos 2. Pos 2 merupakan tanah datar yang kira-kira cukup untuk mendirikan 2 tenda. Tandanya ada kayu yang ditata menyerupai penyangga. Pos 2 - Pos 3 Perjalanan menuju pos 3 diawali dengan tanjakan panjang karena kita berada di punggungan bukit. Vegetasi masih seperti biasa pohon besar berlumut serta semak-semak. Setelah keluar hutan kita disuguhi ilalang- 11
  • 16. ilalang tinggi yang menutupi jalur pendakian, tak sedikit juga ada tumbuhan berduri. Jalan masih banyak nanjaknya daripada landainya tapi tidak separah pos 1 - pos 2. Tapi di sisi kiri kanan disuguhi jurang yang dalam. Jadi kita harus hati-hati dalam melangkah.Pos 3 berada di Puncak Gunung Tumpak, disini kita bisa melihat pemandangan bagus, di arah Utara puncak Penanggungan, di arah Timur Gunung Butak dan Telaga Ngantang, di arah selatan pemandangan laut selatan, dan di arah barat pemandangan blitar. Pos 3 berupa Pos dari ilalang dan terdapat banyak batu besar. Pos 3 - Puncak Jalur dari pos 3 kita ke arah kanan melewati ilalang tinggi terus turun curam, setelah itu menanjak. Setelah melewati jalur ilalang kita disuguhi jalur pasir dan bebatuan labil yang mudah longsor. Di sisi kiri dan kanan ada jurang menganga. Setelah jalur berpasir kita akan menaiki tebing dan tak ada jalur jelas disini. Pokoknya kita cari jalur yang aman untuk dipijak dan cari yang naik sedikir melipir ke kanan. Setelah sampai disisi kanan tebing, ini akan jelas jalur menuju bibir kawah. 12
  • 17. BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Gunung Kelud adalah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang masih aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri. Sejak tahun 1300 Masehi, gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia. Gunung Kelud sesungguhnya bukan merupakan gunung wisata melainkan gunung yang berbahaya karena merupakan gunung api yang aktif dan menimbulkan dampak atau kerugian yang besar apabila sewaktu- waktu terjadi letusan atau erupsi. 3.2. Penutup Demikian yang saya jelaskan mengenai Gunung Kelud yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangannya karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya reverensi yang berhubungan dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca untuk memberikan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan tentunya para pembaca 13