Filum Platyhelminthes adalah cacing primitif yang meliputi 9.000 spesies. Terdiri dari kelas Turbellaria (cacing bulu getar), Trematoda (parasit), dan Cestoda (cacing pita). Ciri-ciri meliputi tubuh pipih, tidak memiliki sistem peredaran darah, dan dapat bereproduksi secara aseksual atau seksual.
2. Definisi
Ciri-ciri
Cara Reproduksi
Jenis-Jenis
Video
Sumber
3. • Filum Platyhelminthes merupakan cacing primitif.
Filum ini beranggotakan kurang lebih 9.000
spesies. Filum ini mencakup semua cacing pipih
kecuali Nemertinea, yang dulu merupakan salah
satu kelas pada Platyhelminthes, yang telah
dipisahkan. Umumnya, golongan cacing pipih
hidup di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit
di dalam tubuh organisme lain. Cacing golongan
ini sangat sensitif terhadap cahaya.
4. • A. Kelas Turbellaria adalah pada saat dewasa
memiliki silia. Sehingga disebut cacing bulu getar.
Kebanyakan Turbellaria hidup di air tawar, air
laut, tanah basah, dan parit.
– Contoh Sp. Adalah Planaria. Ukuran Planaria sekitar 5-
25 mm. Planaria biasa hidup di air tawar di bawah
permukaan batu agar menghindari sinar matahari
secara langsung. Sepasang bintik mata yang ada di
kepala Planaria berfungsi untuk menerima rangsangan
cahaya.
6. • B. Kelas Trematoda
– Anggota kelas ini merupakan parasit pada manusia
dan hewan ternak. Trematoda dewasa tidak memiliki
alat gerak. Trematoda menempel pada tubuh inang
dengan otot penghisap.
– Siklus hidup Trematoda melibatkan Inang Utama
(inang tempat hidup cacing dewasa biasaya
vertebrata) dan Inang Perantara (adalah inang tempat
hidup larva cacing untuk sementara, biasanya
invertebrata)
7. – Contoh Trematoda
• Schistosoma sp. (Cacing darah)
Inang utama cacing ini adalah darah manusia. Cacing
tersebut masuk ke tubuh orang dengan cara infeksi
langsung pada kulitnya.
8. – Kelas Cestoda (Cacing Pita)
• Kelas ini tidak memiliki silia dan sistem pencernaan. Tetapi
telah memiliki skoleks. Skoleks merupakan bagian tubuh
dari cestoda yang dilapisi kutikula. Pada skoleks terdapat
alat pengisap, juga memiliki kait (rostelum) yang berfungsi
untuk melekat pada organ tubuh inangnya. Dibelakang
skoleks pada bagian leher terbentuk proglotid. Setiap
proglotid mengandung organ kelamin jantan (testis) dan
organ kelamin betina (ovarium). Tiap proglotid dapat
terjadi fertilisasi sendiri.
10. • Ciri-ciri Platyhelmynthes
– Triploblastik aselomata
– Tubuh berbentuk pipih bertipe simetri bilateral
– Tidak memiliki sistem peredaran darah, sistem
pernapasan dan rangka tubuh
– Sudah memiliki sistem ekskresi, sistem reproduksi,
sistem saraf.
– Hermafrodit, yaitu dapat menghasilkan telur ataupun
sperma
11. • Platyhelminthes dapat bereproduksi secara
aseksual dengan fragmentasi maupun seksual
dengan perkawinan silang.