SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 20
Animalia
Siklus Hidup




2/22/2012

NAFIAH RAFIQAH R. X-7/19
Cnidaria (Coelenterata)
Obelia geniculata
                                                       Koloni polip mereproduksi
                                                      aseksual    .   Selama      tahap
                                                      kehidupan, Obelia terbatas pada
                                                      substrat permukaan. Pada koloni
                                                      dewasa ada individu hydranths
                                                      disebut gastrozooids , yang dapat
                                                      ditemukan      diperluas     atau
                                                      dikontrak, untuk membantu
                                                      pertumbuhan organisme ini
                                                      dengan      memberi       makan,
                                                      sedangkan polip reproduksi
                                                      gonozooids telah tunas medusa.
                                                      hydranths lainnya adalah khusus
                                                      untuk pertahanan. Badan stalky
                                                      utama dari koloni terdiri dari
                                                      coenosarc, yang tercakup oleh
                                                      perisarc pelindung. Generasi
                                                      berikutnya dari siklus hidup
dimulai ketika medusa yang dilepaskan dari gonozooids, menghasilkan berenang gratis
hanya bagian belakang langit-langit medusa jantan dengan gonad , mulut, dan tentakel .
Penampilan fisik perempuan dan laki-laki medusa bagian belakang langit-langit,
termasuk organ reproduksi mereka, yang bisa dibedakan, dan seks hanya dapat
ditentukan dengan mengamati bagian dalam gonad, yang baik akan berisi sperma atau
telur . medusa yang bereproduksi secara seksual , melepaskan sperma dan telur yang
pupuk untuk membentuk zigot , yang kemudian morphs menjadi blastula , maka kolam
larva bersilia disebut planula . Hidup planulae berenang bebas untuk sementara waktu
tetapi akhirnya melekatkan diri pada beberapa permukaan padat, di mana mereka
mulai fase reproduktif hidup mereka. Setelah melekat pada substrat, planula dengan
cepat berkembang menjadi satu polip makan. Sebagai polip tumbuh, ia mulai
mengembangkan cabang individu makan lain, sehingga membentuk generasi baru polip
oleh aseksual tunas .

                                           Aurelia aurita


                                       Fertilisasi sperma dan ovum di air - zigot
                                       planula (larva bersilia) - skifistoma (fase polip) -
                                       strobila (kuncup) - efira - medusa - medusa
                                       jantan dan betina




                                          2
Platyhelminthes
Fasciola hepatica
                                                   Di tubuh inang utama ternak ,
                                                 ikan , manusia Cacing dewasa
                                                 hidup di hati bertelur di usus - ikut
                                                 faeces

                                                  buang air besar sembarangan di
                                                 lingkungan
                                                  telur bersama faeces terbuang
                                                 ke air
                                                  telur menetas jadi larva dengan
                                                 cilia (rambut getar ) diseluruh
                                                 permukaan tubuhnya membentuk
                                                 larva Mirasidium yang kemudian
                                                 berenang mencari siput
                                                 Lymnea Mirasidium akan mati bila
                                                 tidak masuk ke dalam tubuh
                                                 siput air tawar (Lymnea
                                                 truncatula)
                                                  Mirasidium setelah berada di
                                                 siput berubah menjadi
                                                 Sporosis (menetap dalam tubuh
siputselama 2 minggu).
 Larva larva itu punya kemampuan reproduksi secara asexual dengan cara
Paedogenesis didalam tubuh siput sehinga terbentuk banyak larva ,
 larva sporosis melakukan paedogenesis menjadi beberapa redia
 larva Redia melakukan paedogenesis menjadi Serkaria
 Larva serkaria kemudian berekor menjadi metacercaria dan segera keluar dari siput
berenang mencari tanaman yang ada di pinggir perairan misalnya rumput
. Metaserkaria membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama menempel
pada rumput atau tumbuhan air sekitarnya
 Apabila rumput tersebut termakan oleh domba, maka kista dapat menembus dinding
ususnya, kemudian masuk ke dalam hati, saluran empedu dan dewasa di sana untuk
beberapa bulan. Cacing dewasa bertelur kembali dan siklus ini terulang lagi.




                                         3
Clonorchis sinensis (cacing hati manusia)


                                                  Siklus hidupnya
                                                  adalah: Telur > Larva
                                                  Mirasidium >Sporokista > Larva (II) :
                                                  Redia > Larva
                                                  (III) : Serkaria> Larva(IV) : Metaserk
                                                  aria, masuk ke dalam
                                                  tubuh Ikankemudian termakan oleh
                                                  Orang Cacing
                                                  dewasa,menyebabkan Clonorchiasis.

                                                       Morfologi dan Daur Hidup
                                                          Cacing dewasa hidup di
                                                 saluran empedu, kadang-kadang di
                                                 tetemukan di saluran pancreas.
                                                 Ukuran cacing dewasa 10-25 mm x
3-5 mm, bentuknya pipih, lonjong, menyerupai daun. Telur berukuran kira-kira 30x16
mikron, bentuknya seperti bola lampu pijar dan berisi mirasidium, di temukan di
saluran empedu.

Telur di keluarkan dengan tinja. Telur menetas bila dimakan keong air. Dalam keong air,
mirasidium berkembang menjadi sporokista, redia lalu sarkaria. Serkaria keluar dari air
dan mencari hospes perantara II, yaitu ikan. Setelah menembus masuk tubuh ikan
serkaria melepaskan ekornya dan membentuk kista didalam kulit dibawah sisik. Kista
ini disebut metaserkaria




                                          4
Planaria


                                                    A. Terpotong secara alami

                                                    B. Dibelah dua

                                                    C. Dibelah tiga

                                                    Planaria bereproduksi secara
                                                    aseksual dengan fragmentasi tubuh
                                                    yang mampu menumbuhkan
                                                    individu baru, maupun seksual
                                                    bersifat hermaphrodit.




Fasciolopsis buski


                                                  Adults produce over 25,000 eggs every
                                                  day which take up to seven weeks to
                                                  mature and hatch at 27-32°C.
                                                  Immature, unembryonated eggs are
                                                  discharged into the intestine and stool.
                                                  In two weeks, eggs become
                                                  embryonated in water, and after about
                                                  seven weeks, eggs release tiny
                                                  parasitic organisms called miracidia,
                                                  which invade a suitable snail
                                                  intermediate host. Several species of
genera Segmentina and Hippeutis serve as intermediate hosts. In the snail the parasite
undergoes several developmental stages (sporocysts, rediae, and cercariae). The
cercariae are released from the snail and encyst as metacercariae on aquatic plants such
as water chestnut, water caltrop, lotus, bamboo, and other edible plants. The
mammalian host, or the final host, becomes infected by ingesting metacercariae on the
aquatic plants. After ingestion, the metacercariae excyst in the duodenum in about three
months and attach to the intestinal wall. There they develop into adult flukes (20 to
75 mm by 8 to 20 mm) in approximately 3 months, attached to the intestinal wall of the
mammalian hosts (humans and pigs). The adults have a life span of about one year.[5]




                                            5
Paragonimus westermani




                         6
Siklus Hidup Taenia saginata

                                                                Cacing pita Taenia dewasa
                                                                hidup dalam usus manusia
                                                                yang merupakan induk
                                                                semang definitif. [4] Segmen
                                                                tubuh Taenia yang telah
                                                                matang dan mengandung
                                                                telur keluar secara aktif
                                                                dari anus manusia atau
                                                                secara pasif bersama-sama
                                                                feses manusia. [4] Bila inang
                                                                definitif (manusia)
                                                                maupun inang antara (sapi
                                                                dan babi) menelan telur
                                                                maka telur yang menetas
akan mengeluarkan embrio (onchosphere) yang kemudian menembus dinding usus.[4]
Embrio cacing yang mengikuti sirkulasi darah limfe berangsur-angsur berkembang
menjadi sistiserkosis yang infektif di dalam otot tertentu. [4] Otot yang paling sering
terserang sistiserkus yaitu jantung, diafragma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus,
leher dan otot antar tulang rusuk. [6]

Infeksi Taenia dikenal dengan istilah Taeniasis dan Sistiserkosis.[1] Taeniasis adalah
penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang
dapat menular dari hewan ke manusia, maupun sebaliknya.[7] Taeniasis pada manusia
disebabkan oleh spesies Taenia solium atau dikenal dengan cacing pita babi [7],
sementara Taenia saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi.[7][8]

Sistiserkosis pada manusia adalah infeksi jaringan oleh bentuk larva Taenia
(sistiserkus) akibat termakan telur cacing Taenia solium (cacing pita babi). [2] Cacing
pita babi dapat menyebabkan sistiserkosis pada manusia, sedangkan cacing pita sapi
tidak dapat menyebabkan sistiserkosis pada manusia. [7] Sedangkan kemampuan Taenia
asiatica dalam menyebabkan sistiserkosis belum diketahui secara pasti. [3] Terdapat
dugaan bahwa Taenia asiatica merupakan penyebab sistiserkosis di Asia. [3]

Manusia terkena taeniasis apabila memakan daging sapi atau babi yang setengah
matang yang mengandung sistiserkus sehingga sistiserkus berkembang menjadi Taenia
dewasa dalam usus manusia. [6] Manusia terkena sistiserkosis bila tertelan makanan
atau minuman yang mengandung telur Taenia solium. [9] Hal ini juga dapat terjadi
melalui proses infeksi sendiri oleh individu penderita melalui pengeluaran dan
penelanan kembali makanan. [10]




                                             7
Echinococcus granulosus


                                                                   The adult Echinococcus
                                                                  granulosus (3 to 6 mm
                                                                  long) resides in the small
                                                                  bowel of the definitive
                                                                  hosts, dogs or other
                                                                  canids. Gravid proglottids
                                                                  release eggs that are
                                                                  passed in the feces. After
                                                                  ingestion by a suitable
                                                                  intermediate host (under
                                                                  natural conditions: sheep,
                                                                  goat, swine, cattle, horses,
                                                                  camel), the egg hatches in
                                                                  the small bowel and
                                                                  releases an oncosphere
                                                                  that penetrates the
                                                                  intestinal wall and
migrates through the circulatory system into various organs, especially the liver and
lungs. In these organs, the oncosphere develops into a cyst that enlarges gradually,
producing protoscolices and daughter cysts that fill the cyst interior. The definitive host
becomes infected by ingesting the cyst-containing organs of the infected intermediate
host. After ingestion, the protoscolices evaginate, attach to the intestinal mucosa, and
develop into adult stages in 32 to 80 days. The same life cycle occurs with E.
multilocularis (1.2 to 3.7 mm), with the following differences: the definitive hosts are
foxes, and to a lesser extent dogs, cats, coyotes and wolves; the intermediate host are
small rodents; and larval growth (in the liver) remains indefinitely in the proliferative
stage, resulting in invasion of the surrounding tissues. With E. vogeli (up to 5.6 mm
long), the definitive hosts are bush dogs and dogs; the intermediate hosts are rodents;
and the larval stage (in the liver, lungs and other organs) develops both externally and
internally, resulting in multiple vesicles. E. oligarthrus (up to 2.9 mm long) has a life
cycle that involves wild felids as definitive hosts and rodents as intermediate hosts.
Humans become infected by ingesting eggs, with resulting release of oncospheres in the
intestine and the development of cysts, , , , , in various organs.



.




                                              8
Nemathelminthes
Ascaris lumbricoides
                                               Pada tinja penderita askariasis yang
                                               membuang air tidak pada tempatnya dapat
                                               mengandung telur askariasis yang telah
                                               dubuahi. Telur ini akan matang dalam
                                               waktu 21 hari. bila terdapat orang lain
                                               yang memegang tanah yang telah tercemar
                                               telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya,
                                               kemudian tanpa sengaja makan dan
                                               menelan telur Ascaris.

                                               Telur akan masuk ke saluran pencernaan
                                               dan telur akan menjadi larva pada usus.
                                               Larva akan menembus usus dan masuk ke
                                               pembuluh darah. Ia akan beredar
                                               mengikuti sistem peredaran, yakni hati,
                                               jantung dan kemudian di paru-paru.

Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea,
kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus,
larva akan menjadi cacing dewasa.Cacing akan menetap di usus dan kemudian
berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja.
Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada
tempatnya

Ankylostumum duodenale
                                                 Usus manusia - cacing - telur keluar
                                                 bersama feses - tempat becek -
                                                 menetas - hidup lama - menempel
                                                 pada kaki manusia - menembus kaki -
                                                 aliran darah - jantung - paru-paru -
                                                 kerongkongan - tertelan - usus
                                                 manusia - cacing dewasa




                                           9
Enterobius vermicularis




                                                                Eggs are deposited on
                                                        perianal folds .
                                                                Self-infection occurs
                                                        by transferring infective eggs
                                                        to the mouth with hands that
                                                        have scratched the perianal
                                                        area .
                                                                Person-to-person
                                                        transmission can also occur
                                                        through handling of
                                                        contaminated clothes or bed
                                                        linens.
                                                                Enterobiasis may also
                                                        be acquired through surfaces
                                                        in the environment that are
                                                        contaminated with pinworm
                                                        eggs (e.g., curtains,
                                                        carpeting).
                                                                Some small number of
     eggs may become airborne and inhaled.
     These would be swallowed and follow the same development as ingested eggs.
     Following ingestion of infective eggs, the larvae hatch in the small intestine and
     the adults establish themselves in the colon .
     The time interval from ingestion of infective eggs to oviposition by the adult
     females is about one month.
     The life span of the adults is about two months.
     Gravid females migrate nocturnally outside the anus and oviposit while crawling
     on the skin of the perianal area .
     The larvae contained inside the eggs develop (the eggs become infective) in 4 to
     6 hours under optimal conditions .
     Retroinfection, or the migration of newly hatched larvae from the anal skin back
     into the rectum, may occur but the frequency with which this happens is
     unknown.
     Geographic Distribution: Worldwide, with infections more frequent in school- or
     preschool- children and in crowded conditions. Enterobiasis appears to be more
     common in temperate than tropical countries. The most common helminthic
     infection in the United States (an estimated 40 million persons infected)




                                         10
Life Cycle of Trichinella spiralis




                                     11
Life Cycle of Wuchereria bancrofti




Different species of the following genera of mosquitoes are vectors of W. bancrofti
filariasis depending on geographical distribution. Among them are: Culex (C.
annulirostris, C. bitaeniorhynchus, C. quinquefasciatus, and C. pipiens); Anopheles (A.
arabinensis, A. bancroftii, A. farauti, A. funestus, A. gambiae, A. koliensis, A. melas, A.
merus, A. punctulatus and A. wellcomei); Aedes (A. aegypti, A. aquasalis, A. bellator, A.
cooki, A. darlingi, A. kochi, A. polynesiensis, A. pseudoscutellaris, A. rotumae, A. scapularis,
and A. vigilax); Mansonia (M. pseudotitillans, M. uniformis); Coquillettidia (C.
juxtamansonia). During a blood meal, an infected mosquito introduces third-stage
filarial larvae onto the skin of the human host, where they penetrate into the bite
wound. They develop in adults that commonly reside in the lymphatics. The female
worms measure 80 to 100 mm in length and 0.24 to 0.30 mm in diameter, while the
males measure about 40 mm by .1 mm. Adults produce microfilariae measuring 244 to
296 μm by 7.5 to 10 μm, which are sheathed and have nocturnal periodicity, except the
South Pacific microfilariae which have the absence of marked periodicity. The
microfilariae migrate into lymph and blood channels moving actively through lymph
and blood. A mosquito ingests the microfilariae during a blood meal. After ingestion,
the microfilariae lose their sheaths and some of them work their way through the wall
of the proventriculus and cardiac portion of the mosquito's midgut and reach the
thoracic muscles. There the microfilariae develop into first-stage larvae and
subsequently into third-stage infective larvae. The third-stage infective larvae migrate
through the hemocoel to the mosquito's prosbocis and can infect another human when
the mosquito takes a blood meal.



                                               12
Cacing Loa-Loa
Morfologi dan daur hidup
Cacing dewasa hidup dalam jaringan subkutan, yang betina berukuran 50-75 x 0,5 mm
dan ynag jantan berukuran 30-34 x 0,35-0,43 mm. cacing betinamengeluarkan
microfilaria ynag beredar dalam darah pada siang hari (diurna).Pada malam hari
microfilaria berada dalam pembuluh darah paru.
Gambar 14: microfilaria dan cacing dewasa Loa-loa
31

Microfilaria mempunyai sarung berukuran 250 -300 mikron x 6-
8 , 5 mikron, dapat ditemukan dalam urine, dahak, dan kadang -kadang dalam
cairansumsum tulang belakang. Parasit ini ditularkan oleh lalat
Chrysops
. Microfilariaynag beredar dalam darah diisap oleh lalat dan setelah kurang
lebih 10 hari did a l a m b a d a n s e r a n g g a , m i c r o f i l a r i a t u m b u h m e n j a d i l a r v a
i n f e k t i f d a n s i a p ditularkan kepada hospes lainnya. Cacing dewasa tumbuh
dalam badan manusiad a l a m w a k t u 1 - 4 t a h u n k e m u d i a n b e r k o p u l a s i
d a n c a c i n g d e w a s a b e t i n a mengelurkan microfilaria.




Heterodera radicicola
Cacing dewasa bertelur di akar atau di tanah dalam jangka waktu yang cukup lama.
Telur menetas menghasilkan larva. Selanjutnya larva akan masuk kedalam akar dan
memakan jaringan-jaringan akar. Akar bereaksi dengan membentuk noduli pada
jaringan-jaringan yang rusak atau luka atau pada bagian-bagian di sekitar cacing itu
biasa. Cacing dewasa berbentuk langsing, panjangnya 1,2-1,5 mm sedangkan
cacing betina mengelembung dengan panjang 0,5-0,8 mm. dan menghasilkan ova


                                                       13
sebanyak 500-1000 butir. Cacing ini di dalam tanah dapat hidup selama 3 bulan
pada temperatur ± 15°C tetapi pada suhu ± 27,2°C hidupnya kurang dari 1 bulan.

                                 Annelida
Lumbricus terretris




                                       14
Eunice viridis
Reproduction involves mass spawning at
night in spring or early summer (October -
November in the Southern Hemisphere).
The terminal parts of their bodies drop off
and float over the surface of the water,
releasing sperm and eggs. The mechanisms
or triggers which induce spawning such
that it occurs during nights of a waning
moon, continuing for several nights, are not
completely known.




Arthropoda
     Daur hidup kutu buku (Lepisma
     sp.)
     Telur , muda dewasa

     Lepisma tidak menglami metamorfosis
     (ametabola), jadi tidak memiliki larva dan
     ninfa.




                      Kupu-Kupu
                   1. Telur menempel pada
                      daun inang lamanya 2-7
                      hari
                   2. Setelah itu menjadi Ulat
                      (larva) berumur 14-20
                      hari dengan berganti kulit
                      4-5 kali, pada umur itu
                      mengkonsumsi daun
                      setara luasan 20x30cm.



   15
3. Lalu menjadi kepompong (chrysalis/pupa) berpuasa dan beristirahat selama 14-16
   hari, butuh waktu 1-2 jam untuk mengeringan sayap sebelum siang terbang untuk
   pertama kalinya.
4. Kepompong akan menjadi kupu-kupu dewasa yang indah nan cantik.

   Belalang




   Grasshoppers are insects, and go through egg and larval stages before becoming an
   adult. A young grasshopper is called a nymph, and the nymph stage lasts for about
   a month. After that they are considered adults, and the average lifespan is about 50
   days.




                                            16
Echinodermata
Lili laut




                                            Sebagai mana umumnya kelompok
                                            echinodermata, pada lili laut kelaminnya
                                            terpisah, ttetapi dimorfisma seksual tidak
                                            tampak dari luar. Gonad terletak kurang lebih
                                            pada sepertiga pangkal tangan, biasanya
                                            pinnalus yang mengandung gonad berbentuk
                                            lebih menebal dari pinnalus yang lain. Hewan
                                            jantan dan betina masing-masing melepaskan
                                            sperma dan sel telur kedalam air laut dan
sekitarnya. Pertemuan sperma dan sel telur akan membentuk zzygote, kemudian
tumbuh menjadi larva yang bisa berenag bebas yang di sebut sebagai vitellaria larva.
Pada akhirnya larva mengalami metamorfosa dan menempel pada substrat keras
seperti, karang mati, kulit kerang, gorgonian atau benda keras lainnya. Setelah
mengalami metamorfosalili laut tersebut mempunyai tangkai dan 5 tangann, stadium
ini disebut juga sebagai stadium pentacrinoid larva ini sekitar 2 sampai 4 bulan.
Selanjutnya lili laut tersebut akan melepaskan diri dari tangkainya dan mulai
membentuk kaki cangkram (cirrus). Saat ini lili laut telah mirip dengan hewan dewasa
dan dapat bernang bebas dan berpindah tembbpat dari satu objek yang keras ke oobjek
lainnya. Lili laut yang hidup di laut jeluk, tetap mempertahankan bagian tangkai ini dan
hidup untuk selamanya.
Menurut (FELL 1966), lili laut kelompok comatulida engalami matang kelamin pada
umur satu sampai dua tahun dan hewan ini dapat hidup selama 4-5 tahun. Sedangkan
lili laut bertangkai yang hidup di laut jeluk mengalami matang kelamin pada usia 10
tahun dan hidup selama kurang lebih 20 tahun.

Teripang ( Holothuria scabra)




                                           17
Bintang laut




                                                                Once fertilisation has
                                                                occurred the egg
                                                                develops from an embryo
                                                                into a larva which feeds
                                                                on small unicellular algae
                                                                (phytoplankton). During
                                                                its planktonic (ie. floating
                                                                and drifting in the ocean)
                                                                period the larva proceeds
                                                                through several
                                                                developmental phases
                                                                going from gastrula to
                                                                bipinnaria and
brachiolaria. Towards the end of the last stage the larva develops a large sack like
structure (primordium) and begins searching for a suitable surface on which to settle.

After settlement the larva metamorphoses into a juvenile starfish. This process takes
about 2 days. Initially the juvenile starfish has only 5 rudimentary arms but additional
arms develop rapidly as the starfish begins to feed on encrusting algae. At the end of 6
months the starfish is about 1 cm in size and begins to feed on corals. The starfish
becomes sexually mature at the end of its second year by which time it has grown to
about 20 cm in diameter.

After 3-4 years (when the starfish is about 35 cm in size) it is thought to go into a senile
phase where growth declines dramatically and reproduction is low. This phase has been
identified only in the laboratory. It is not known how long starfish live however, they
have been kept in aquaria for as long as 8 years.




                                             18
Landak laut




              19
20

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Konflik Kamboja
Konflik KambojaKonflik Kamboja
Konflik Kamboja
advent17
 
Eduard dan ernest douwes dekker
Eduard dan ernest douwes dekkerEduard dan ernest douwes dekker
Eduard dan ernest douwes dekker
Mustakim S.Pd
 
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari AkhirMakalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
Firdika Arini
 

Was ist angesagt? (20)

Berani (Syajaah)
Berani (Syajaah)Berani (Syajaah)
Berani (Syajaah)
 
Tugas Pancasila part 3
Tugas Pancasila part 3Tugas Pancasila part 3
Tugas Pancasila part 3
 
Organisasi konferensi islam (oki)
Organisasi konferensi islam (oki)Organisasi konferensi islam (oki)
Organisasi konferensi islam (oki)
 
Konflik Kamboja
Konflik KambojaKonflik Kamboja
Konflik Kamboja
 
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)
Perkembangan Organisasi Bentukan Jepang (Militer dan Semi - Militer)
 
Eduard dan ernest douwes dekker
Eduard dan ernest douwes dekkerEduard dan ernest douwes dekker
Eduard dan ernest douwes dekker
 
Pemerintahan jepang di indonesia
Pemerintahan jepang di indonesiaPemerintahan jepang di indonesia
Pemerintahan jepang di indonesia
 
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama Islam
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama IslamMateri Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama Islam
Materi Syaja'ah (Berani Membela Kebenaran) kelas XI SMK Pendidikan Agama Islam
 
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembaliMasa kejayaan islam yang dinantikan kembali
Masa kejayaan islam yang dinantikan kembali
 
integrasi Timor timur.pptx
integrasi Timor timur.pptxintegrasi Timor timur.pptx
integrasi Timor timur.pptx
 
Takziah
TakziahTakziah
Takziah
 
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari AkhirMakalah Imam Kepada Hari Akhir
Makalah Imam Kepada Hari Akhir
 
Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah
 
Rasmul Qur'an
Rasmul Qur'anRasmul Qur'an
Rasmul Qur'an
 
Cover dan kata pengantar makalah sejarah indo
Cover dan kata pengantar makalah sejarah indoCover dan kata pengantar makalah sejarah indo
Cover dan kata pengantar makalah sejarah indo
 
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di IndiaPerkembangan Agama Hindu dan Budha di India
Perkembangan Agama Hindu dan Budha di India
 
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islamPresentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
Presentasi BAB pendidikan agama islam kelas 11 Prinsip dan praktik ekonomi islam
 
Peradaban India Kuno (Sejarah Peminatan) oleh X IIS 2 SMA Labschool Jakarta
Peradaban India Kuno (Sejarah Peminatan) oleh X IIS 2 SMA Labschool JakartaPeradaban India Kuno (Sejarah Peminatan) oleh X IIS 2 SMA Labschool Jakarta
Peradaban India Kuno (Sejarah Peminatan) oleh X IIS 2 SMA Labschool Jakarta
 
FIQIH KELAS 10 LENGKAP
FIQIH KELAS 10 LENGKAP FIQIH KELAS 10 LENGKAP
FIQIH KELAS 10 LENGKAP
 
Makalah peristiwa penting proklamasi
Makalah  peristiwa penting proklamasiMakalah  peristiwa penting proklamasi
Makalah peristiwa penting proklamasi
 

Andere mochten auch

Andere mochten auch (13)

Siklus hidup obelia
Siklus hidup obeliaSiklus hidup obelia
Siklus hidup obelia
 
Pkn Proklamasi kemerdekaan
Pkn Proklamasi kemerdekaanPkn Proklamasi kemerdekaan
Pkn Proklamasi kemerdekaan
 
Contoh2 Tumbuhan (klasifikasi)
Contoh2 Tumbuhan (klasifikasi)Contoh2 Tumbuhan (klasifikasi)
Contoh2 Tumbuhan (klasifikasi)
 
Soal & pembahasan kimia koligatif lar
Soal & pembahasan kimia koligatif larSoal & pembahasan kimia koligatif lar
Soal & pembahasan kimia koligatif lar
 
English dialogue yang mengandung unsur Pain,relief,annoyance&pleasure
English dialogue yang mengandung unsur Pain,relief,annoyance&pleasure English dialogue yang mengandung unsur Pain,relief,annoyance&pleasure
English dialogue yang mengandung unsur Pain,relief,annoyance&pleasure
 
Platyhelminthes
PlatyhelminthesPlatyhelminthes
Platyhelminthes
 
Pisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian PresentationPisces & Amphibian Presentation
Pisces & Amphibian Presentation
 
Kelembaban udara
Kelembaban udaraKelembaban udara
Kelembaban udara
 
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthesFilum porifera, coelenterata & platyhelminthes
Filum porifera, coelenterata & platyhelminthes
 
50 Abstract nouns + derivative by nafiahrr
50 Abstract nouns + derivative by nafiahrr50 Abstract nouns + derivative by nafiahrr
50 Abstract nouns + derivative by nafiahrr
 
Soal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloidSoal & pembahasan kimia koloid
Soal & pembahasan kimia koloid
 
Makalah Business Plan Catering
Makalah Business Plan CateringMakalah Business Plan Catering
Makalah Business Plan Catering
 
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
Buku x bab 9 (Hewan (Animalia))
 

Ähnlich wie Siklus Hidup Animalia

Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
f1992
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Galuh Musa
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
f' yagami
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 AmphibiaBiologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Fauzan Ardana
 

Ähnlich wie Siklus Hidup Animalia (20)

Filum platyhelminthes
Filum platyhelminthesFilum platyhelminthes
Filum platyhelminthes
 
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthesPresentasi platyhelminthes-nemathelminthes
Presentasi platyhelminthes-nemathelminthes
 
Platyhelminthes regina
Platyhelminthes reginaPlatyhelminthes regina
Platyhelminthes regina
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
Filum platyhelminthes, nemathelminthes, anellida.
 
Tugas lks hijau (jadi)
Tugas lks hijau (jadi)Tugas lks hijau (jadi)
Tugas lks hijau (jadi)
 
Avertebrata book (amalia ulfa) + cover
Avertebrata book (amalia ulfa) + coverAvertebrata book (amalia ulfa) + cover
Avertebrata book (amalia ulfa) + cover
 
PRESENTASI_FILUM_CNIDARIA.pptx
PRESENTASI_FILUM_CNIDARIA.pptxPRESENTASI_FILUM_CNIDARIA.pptx
PRESENTASI_FILUM_CNIDARIA.pptx
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan 2
 
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhanProtista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
Protista mirip hewan, jamur dan tumbuhan
 
minor phyla
minor phylaminor phyla
minor phyla
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 AmphibiaBiologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 
Miasis Makhluk Hidup
Miasis Makhluk HidupMiasis Makhluk Hidup
Miasis Makhluk Hidup
 
Presentation2
Presentation2Presentation2
Presentation2
 
Coelenterata
CoelenterataCoelenterata
Coelenterata
 
coelenterata (cnidaria) shintt's
coelenterata (cnidaria) shintt'scoelenterata (cnidaria) shintt's
coelenterata (cnidaria) shintt's
 
Thallophyta ahyar
Thallophyta ahyarThallophyta ahyar
Thallophyta ahyar
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermata
 

Mehr von Nafiah RR

Tugu pahlawan
Tugu pahlawanTugu pahlawan
Tugu pahlawan
Nafiah RR
 
PPT KIMIA KSP + soal
PPT KIMIA KSP + soalPPT KIMIA KSP + soal
PPT KIMIA KSP + soal
Nafiah RR
 
PPT Wayang Kulit Indonesia
PPT Wayang Kulit IndonesiaPPT Wayang Kulit Indonesia
PPT Wayang Kulit Indonesia
Nafiah RR
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Nafiah RR
 
Contoh Business plan Catering
Contoh Business plan CateringContoh Business plan Catering
Contoh Business plan Catering
Nafiah RR
 
Soal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basaSoal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basa
Nafiah RR
 
Kegunaan Sejarah
Kegunaan SejarahKegunaan Sejarah
Kegunaan Sejarah
Nafiah RR
 

Mehr von Nafiah RR (11)

Tugu pahlawan
Tugu pahlawanTugu pahlawan
Tugu pahlawan
 
PPT KIMIA KSP + soal
PPT KIMIA KSP + soalPPT KIMIA KSP + soal
PPT KIMIA KSP + soal
 
PPT Wayang Kulit Indonesia
PPT Wayang Kulit IndonesiaPPT Wayang Kulit Indonesia
PPT Wayang Kulit Indonesia
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
Contoh Business plan Catering
Contoh Business plan CateringContoh Business plan Catering
Contoh Business plan Catering
 
Soal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basaSoal dan Pembahasan Asam basa
Soal dan Pembahasan Asam basa
 
Kegunaan Sejarah
Kegunaan SejarahKegunaan Sejarah
Kegunaan Sejarah
 
Pembahasan Ikatan Kimia
Pembahasan Ikatan KimiaPembahasan Ikatan Kimia
Pembahasan Ikatan Kimia
 
Sendi
SendiSendi
Sendi
 
Pembahasan Soal2 termokimia
Pembahasan Soal2 termokimiaPembahasan Soal2 termokimia
Pembahasan Soal2 termokimia
 
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksiPembahasan Soal2 Laju reaksi
Pembahasan Soal2 Laju reaksi
 

Kürzlich hochgeladen

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 

Siklus Hidup Animalia

  • 2. Cnidaria (Coelenterata) Obelia geniculata Koloni polip mereproduksi aseksual . Selama tahap kehidupan, Obelia terbatas pada substrat permukaan. Pada koloni dewasa ada individu hydranths disebut gastrozooids , yang dapat ditemukan diperluas atau dikontrak, untuk membantu pertumbuhan organisme ini dengan memberi makan, sedangkan polip reproduksi gonozooids telah tunas medusa. hydranths lainnya adalah khusus untuk pertahanan. Badan stalky utama dari koloni terdiri dari coenosarc, yang tercakup oleh perisarc pelindung. Generasi berikutnya dari siklus hidup dimulai ketika medusa yang dilepaskan dari gonozooids, menghasilkan berenang gratis hanya bagian belakang langit-langit medusa jantan dengan gonad , mulut, dan tentakel . Penampilan fisik perempuan dan laki-laki medusa bagian belakang langit-langit, termasuk organ reproduksi mereka, yang bisa dibedakan, dan seks hanya dapat ditentukan dengan mengamati bagian dalam gonad, yang baik akan berisi sperma atau telur . medusa yang bereproduksi secara seksual , melepaskan sperma dan telur yang pupuk untuk membentuk zigot , yang kemudian morphs menjadi blastula , maka kolam larva bersilia disebut planula . Hidup planulae berenang bebas untuk sementara waktu tetapi akhirnya melekatkan diri pada beberapa permukaan padat, di mana mereka mulai fase reproduktif hidup mereka. Setelah melekat pada substrat, planula dengan cepat berkembang menjadi satu polip makan. Sebagai polip tumbuh, ia mulai mengembangkan cabang individu makan lain, sehingga membentuk generasi baru polip oleh aseksual tunas . Aurelia aurita Fertilisasi sperma dan ovum di air - zigot planula (larva bersilia) - skifistoma (fase polip) - strobila (kuncup) - efira - medusa - medusa jantan dan betina 2
  • 3. Platyhelminthes Fasciola hepatica  Di tubuh inang utama ternak , ikan , manusia Cacing dewasa hidup di hati bertelur di usus - ikut faeces  buang air besar sembarangan di lingkungan  telur bersama faeces terbuang ke air  telur menetas jadi larva dengan cilia (rambut getar ) diseluruh permukaan tubuhnya membentuk larva Mirasidium yang kemudian berenang mencari siput Lymnea Mirasidium akan mati bila tidak masuk ke dalam tubuh siput air tawar (Lymnea truncatula)  Mirasidium setelah berada di siput berubah menjadi Sporosis (menetap dalam tubuh siputselama 2 minggu).  Larva larva itu punya kemampuan reproduksi secara asexual dengan cara Paedogenesis didalam tubuh siput sehinga terbentuk banyak larva ,  larva sporosis melakukan paedogenesis menjadi beberapa redia  larva Redia melakukan paedogenesis menjadi Serkaria  Larva serkaria kemudian berekor menjadi metacercaria dan segera keluar dari siput berenang mencari tanaman yang ada di pinggir perairan misalnya rumput . Metaserkaria membungkus diri berupa kista yang dapat bertahan lama menempel pada rumput atau tumbuhan air sekitarnya  Apabila rumput tersebut termakan oleh domba, maka kista dapat menembus dinding ususnya, kemudian masuk ke dalam hati, saluran empedu dan dewasa di sana untuk beberapa bulan. Cacing dewasa bertelur kembali dan siklus ini terulang lagi. 3
  • 4. Clonorchis sinensis (cacing hati manusia) Siklus hidupnya adalah: Telur > Larva Mirasidium >Sporokista > Larva (II) : Redia > Larva (III) : Serkaria> Larva(IV) : Metaserk aria, masuk ke dalam tubuh Ikankemudian termakan oleh Orang Cacing dewasa,menyebabkan Clonorchiasis. Morfologi dan Daur Hidup Cacing dewasa hidup di saluran empedu, kadang-kadang di tetemukan di saluran pancreas. Ukuran cacing dewasa 10-25 mm x 3-5 mm, bentuknya pipih, lonjong, menyerupai daun. Telur berukuran kira-kira 30x16 mikron, bentuknya seperti bola lampu pijar dan berisi mirasidium, di temukan di saluran empedu. Telur di keluarkan dengan tinja. Telur menetas bila dimakan keong air. Dalam keong air, mirasidium berkembang menjadi sporokista, redia lalu sarkaria. Serkaria keluar dari air dan mencari hospes perantara II, yaitu ikan. Setelah menembus masuk tubuh ikan serkaria melepaskan ekornya dan membentuk kista didalam kulit dibawah sisik. Kista ini disebut metaserkaria 4
  • 5. Planaria A. Terpotong secara alami B. Dibelah dua C. Dibelah tiga Planaria bereproduksi secara aseksual dengan fragmentasi tubuh yang mampu menumbuhkan individu baru, maupun seksual bersifat hermaphrodit. Fasciolopsis buski Adults produce over 25,000 eggs every day which take up to seven weeks to mature and hatch at 27-32°C. Immature, unembryonated eggs are discharged into the intestine and stool. In two weeks, eggs become embryonated in water, and after about seven weeks, eggs release tiny parasitic organisms called miracidia, which invade a suitable snail intermediate host. Several species of genera Segmentina and Hippeutis serve as intermediate hosts. In the snail the parasite undergoes several developmental stages (sporocysts, rediae, and cercariae). The cercariae are released from the snail and encyst as metacercariae on aquatic plants such as water chestnut, water caltrop, lotus, bamboo, and other edible plants. The mammalian host, or the final host, becomes infected by ingesting metacercariae on the aquatic plants. After ingestion, the metacercariae excyst in the duodenum in about three months and attach to the intestinal wall. There they develop into adult flukes (20 to 75 mm by 8 to 20 mm) in approximately 3 months, attached to the intestinal wall of the mammalian hosts (humans and pigs). The adults have a life span of about one year.[5] 5
  • 7. Siklus Hidup Taenia saginata Cacing pita Taenia dewasa hidup dalam usus manusia yang merupakan induk semang definitif. [4] Segmen tubuh Taenia yang telah matang dan mengandung telur keluar secara aktif dari anus manusia atau secara pasif bersama-sama feses manusia. [4] Bila inang definitif (manusia) maupun inang antara (sapi dan babi) menelan telur maka telur yang menetas akan mengeluarkan embrio (onchosphere) yang kemudian menembus dinding usus.[4] Embrio cacing yang mengikuti sirkulasi darah limfe berangsur-angsur berkembang menjadi sistiserkosis yang infektif di dalam otot tertentu. [4] Otot yang paling sering terserang sistiserkus yaitu jantung, diafragma, lidah, otot pengunyah, daerah esofagus, leher dan otot antar tulang rusuk. [6] Infeksi Taenia dikenal dengan istilah Taeniasis dan Sistiserkosis.[1] Taeniasis adalah penyakit akibat parasit berupa cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia yang dapat menular dari hewan ke manusia, maupun sebaliknya.[7] Taeniasis pada manusia disebabkan oleh spesies Taenia solium atau dikenal dengan cacing pita babi [7], sementara Taenia saginata dikenal juga sebagai cacing pita sapi.[7][8] Sistiserkosis pada manusia adalah infeksi jaringan oleh bentuk larva Taenia (sistiserkus) akibat termakan telur cacing Taenia solium (cacing pita babi). [2] Cacing pita babi dapat menyebabkan sistiserkosis pada manusia, sedangkan cacing pita sapi tidak dapat menyebabkan sistiserkosis pada manusia. [7] Sedangkan kemampuan Taenia asiatica dalam menyebabkan sistiserkosis belum diketahui secara pasti. [3] Terdapat dugaan bahwa Taenia asiatica merupakan penyebab sistiserkosis di Asia. [3] Manusia terkena taeniasis apabila memakan daging sapi atau babi yang setengah matang yang mengandung sistiserkus sehingga sistiserkus berkembang menjadi Taenia dewasa dalam usus manusia. [6] Manusia terkena sistiserkosis bila tertelan makanan atau minuman yang mengandung telur Taenia solium. [9] Hal ini juga dapat terjadi melalui proses infeksi sendiri oleh individu penderita melalui pengeluaran dan penelanan kembali makanan. [10] 7
  • 8. Echinococcus granulosus The adult Echinococcus granulosus (3 to 6 mm long) resides in the small bowel of the definitive hosts, dogs or other canids. Gravid proglottids release eggs that are passed in the feces. After ingestion by a suitable intermediate host (under natural conditions: sheep, goat, swine, cattle, horses, camel), the egg hatches in the small bowel and releases an oncosphere that penetrates the intestinal wall and migrates through the circulatory system into various organs, especially the liver and lungs. In these organs, the oncosphere develops into a cyst that enlarges gradually, producing protoscolices and daughter cysts that fill the cyst interior. The definitive host becomes infected by ingesting the cyst-containing organs of the infected intermediate host. After ingestion, the protoscolices evaginate, attach to the intestinal mucosa, and develop into adult stages in 32 to 80 days. The same life cycle occurs with E. multilocularis (1.2 to 3.7 mm), with the following differences: the definitive hosts are foxes, and to a lesser extent dogs, cats, coyotes and wolves; the intermediate host are small rodents; and larval growth (in the liver) remains indefinitely in the proliferative stage, resulting in invasion of the surrounding tissues. With E. vogeli (up to 5.6 mm long), the definitive hosts are bush dogs and dogs; the intermediate hosts are rodents; and the larval stage (in the liver, lungs and other organs) develops both externally and internally, resulting in multiple vesicles. E. oligarthrus (up to 2.9 mm long) has a life cycle that involves wild felids as definitive hosts and rodents as intermediate hosts. Humans become infected by ingesting eggs, with resulting release of oncospheres in the intestine and the development of cysts, , , , , in various organs. . 8
  • 9. Nemathelminthes Ascaris lumbricoides Pada tinja penderita askariasis yang membuang air tidak pada tempatnya dapat mengandung telur askariasis yang telah dubuahi. Telur ini akan matang dalam waktu 21 hari. bila terdapat orang lain yang memegang tanah yang telah tercemar telur Ascaris dan tidak mencuci tangannya, kemudian tanpa sengaja makan dan menelan telur Ascaris. Telur akan masuk ke saluran pencernaan dan telur akan menjadi larva pada usus. Larva akan menembus usus dan masuk ke pembuluh darah. Ia akan beredar mengikuti sistem peredaran, yakni hati, jantung dan kemudian di paru-paru. Pada paru-paru, cacing akan merusak alveolus, masuk ke bronkiolus, bronkus, trakea, kemudian di laring. Ia akan tertelan kembali masuk ke saluran cerna. Setibanya di usus, larva akan menjadi cacing dewasa.Cacing akan menetap di usus dan kemudian berkopulasi dan bertelur. Telur ini pada akhirnya akan keluar kembali bersama tinja. Siklus pun akan terulang kembali bila penderita baru ini membuang tinjanya tidak pada tempatnya Ankylostumum duodenale Usus manusia - cacing - telur keluar bersama feses - tempat becek - menetas - hidup lama - menempel pada kaki manusia - menembus kaki - aliran darah - jantung - paru-paru - kerongkongan - tertelan - usus manusia - cacing dewasa 9
  • 10. Enterobius vermicularis Eggs are deposited on perianal folds . Self-infection occurs by transferring infective eggs to the mouth with hands that have scratched the perianal area . Person-to-person transmission can also occur through handling of contaminated clothes or bed linens. Enterobiasis may also be acquired through surfaces in the environment that are contaminated with pinworm eggs (e.g., curtains, carpeting). Some small number of eggs may become airborne and inhaled. These would be swallowed and follow the same development as ingested eggs. Following ingestion of infective eggs, the larvae hatch in the small intestine and the adults establish themselves in the colon . The time interval from ingestion of infective eggs to oviposition by the adult females is about one month. The life span of the adults is about two months. Gravid females migrate nocturnally outside the anus and oviposit while crawling on the skin of the perianal area . The larvae contained inside the eggs develop (the eggs become infective) in 4 to 6 hours under optimal conditions . Retroinfection, or the migration of newly hatched larvae from the anal skin back into the rectum, may occur but the frequency with which this happens is unknown. Geographic Distribution: Worldwide, with infections more frequent in school- or preschool- children and in crowded conditions. Enterobiasis appears to be more common in temperate than tropical countries. The most common helminthic infection in the United States (an estimated 40 million persons infected) 10
  • 11. Life Cycle of Trichinella spiralis 11
  • 12. Life Cycle of Wuchereria bancrofti Different species of the following genera of mosquitoes are vectors of W. bancrofti filariasis depending on geographical distribution. Among them are: Culex (C. annulirostris, C. bitaeniorhynchus, C. quinquefasciatus, and C. pipiens); Anopheles (A. arabinensis, A. bancroftii, A. farauti, A. funestus, A. gambiae, A. koliensis, A. melas, A. merus, A. punctulatus and A. wellcomei); Aedes (A. aegypti, A. aquasalis, A. bellator, A. cooki, A. darlingi, A. kochi, A. polynesiensis, A. pseudoscutellaris, A. rotumae, A. scapularis, and A. vigilax); Mansonia (M. pseudotitillans, M. uniformis); Coquillettidia (C. juxtamansonia). During a blood meal, an infected mosquito introduces third-stage filarial larvae onto the skin of the human host, where they penetrate into the bite wound. They develop in adults that commonly reside in the lymphatics. The female worms measure 80 to 100 mm in length and 0.24 to 0.30 mm in diameter, while the males measure about 40 mm by .1 mm. Adults produce microfilariae measuring 244 to 296 μm by 7.5 to 10 μm, which are sheathed and have nocturnal periodicity, except the South Pacific microfilariae which have the absence of marked periodicity. The microfilariae migrate into lymph and blood channels moving actively through lymph and blood. A mosquito ingests the microfilariae during a blood meal. After ingestion, the microfilariae lose their sheaths and some of them work their way through the wall of the proventriculus and cardiac portion of the mosquito's midgut and reach the thoracic muscles. There the microfilariae develop into first-stage larvae and subsequently into third-stage infective larvae. The third-stage infective larvae migrate through the hemocoel to the mosquito's prosbocis and can infect another human when the mosquito takes a blood meal. 12
  • 13. Cacing Loa-Loa Morfologi dan daur hidup Cacing dewasa hidup dalam jaringan subkutan, yang betina berukuran 50-75 x 0,5 mm dan ynag jantan berukuran 30-34 x 0,35-0,43 mm. cacing betinamengeluarkan microfilaria ynag beredar dalam darah pada siang hari (diurna).Pada malam hari microfilaria berada dalam pembuluh darah paru. Gambar 14: microfilaria dan cacing dewasa Loa-loa 31 Microfilaria mempunyai sarung berukuran 250 -300 mikron x 6- 8 , 5 mikron, dapat ditemukan dalam urine, dahak, dan kadang -kadang dalam cairansumsum tulang belakang. Parasit ini ditularkan oleh lalat Chrysops . Microfilariaynag beredar dalam darah diisap oleh lalat dan setelah kurang lebih 10 hari did a l a m b a d a n s e r a n g g a , m i c r o f i l a r i a t u m b u h m e n j a d i l a r v a i n f e k t i f d a n s i a p ditularkan kepada hospes lainnya. Cacing dewasa tumbuh dalam badan manusiad a l a m w a k t u 1 - 4 t a h u n k e m u d i a n b e r k o p u l a s i d a n c a c i n g d e w a s a b e t i n a mengelurkan microfilaria. Heterodera radicicola Cacing dewasa bertelur di akar atau di tanah dalam jangka waktu yang cukup lama. Telur menetas menghasilkan larva. Selanjutnya larva akan masuk kedalam akar dan memakan jaringan-jaringan akar. Akar bereaksi dengan membentuk noduli pada jaringan-jaringan yang rusak atau luka atau pada bagian-bagian di sekitar cacing itu biasa. Cacing dewasa berbentuk langsing, panjangnya 1,2-1,5 mm sedangkan cacing betina mengelembung dengan panjang 0,5-0,8 mm. dan menghasilkan ova 13
  • 14. sebanyak 500-1000 butir. Cacing ini di dalam tanah dapat hidup selama 3 bulan pada temperatur ± 15°C tetapi pada suhu ± 27,2°C hidupnya kurang dari 1 bulan. Annelida Lumbricus terretris 14
  • 15. Eunice viridis Reproduction involves mass spawning at night in spring or early summer (October - November in the Southern Hemisphere). The terminal parts of their bodies drop off and float over the surface of the water, releasing sperm and eggs. The mechanisms or triggers which induce spawning such that it occurs during nights of a waning moon, continuing for several nights, are not completely known. Arthropoda Daur hidup kutu buku (Lepisma sp.) Telur , muda dewasa Lepisma tidak menglami metamorfosis (ametabola), jadi tidak memiliki larva dan ninfa. Kupu-Kupu 1. Telur menempel pada daun inang lamanya 2-7 hari 2. Setelah itu menjadi Ulat (larva) berumur 14-20 hari dengan berganti kulit 4-5 kali, pada umur itu mengkonsumsi daun setara luasan 20x30cm. 15
  • 16. 3. Lalu menjadi kepompong (chrysalis/pupa) berpuasa dan beristirahat selama 14-16 hari, butuh waktu 1-2 jam untuk mengeringan sayap sebelum siang terbang untuk pertama kalinya. 4. Kepompong akan menjadi kupu-kupu dewasa yang indah nan cantik. Belalang Grasshoppers are insects, and go through egg and larval stages before becoming an adult. A young grasshopper is called a nymph, and the nymph stage lasts for about a month. After that they are considered adults, and the average lifespan is about 50 days. 16
  • 17. Echinodermata Lili laut Sebagai mana umumnya kelompok echinodermata, pada lili laut kelaminnya terpisah, ttetapi dimorfisma seksual tidak tampak dari luar. Gonad terletak kurang lebih pada sepertiga pangkal tangan, biasanya pinnalus yang mengandung gonad berbentuk lebih menebal dari pinnalus yang lain. Hewan jantan dan betina masing-masing melepaskan sperma dan sel telur kedalam air laut dan sekitarnya. Pertemuan sperma dan sel telur akan membentuk zzygote, kemudian tumbuh menjadi larva yang bisa berenag bebas yang di sebut sebagai vitellaria larva. Pada akhirnya larva mengalami metamorfosa dan menempel pada substrat keras seperti, karang mati, kulit kerang, gorgonian atau benda keras lainnya. Setelah mengalami metamorfosalili laut tersebut mempunyai tangkai dan 5 tangann, stadium ini disebut juga sebagai stadium pentacrinoid larva ini sekitar 2 sampai 4 bulan. Selanjutnya lili laut tersebut akan melepaskan diri dari tangkainya dan mulai membentuk kaki cangkram (cirrus). Saat ini lili laut telah mirip dengan hewan dewasa dan dapat bernang bebas dan berpindah tembbpat dari satu objek yang keras ke oobjek lainnya. Lili laut yang hidup di laut jeluk, tetap mempertahankan bagian tangkai ini dan hidup untuk selamanya. Menurut (FELL 1966), lili laut kelompok comatulida engalami matang kelamin pada umur satu sampai dua tahun dan hewan ini dapat hidup selama 4-5 tahun. Sedangkan lili laut bertangkai yang hidup di laut jeluk mengalami matang kelamin pada usia 10 tahun dan hidup selama kurang lebih 20 tahun. Teripang ( Holothuria scabra) 17
  • 18. Bintang laut Once fertilisation has occurred the egg develops from an embryo into a larva which feeds on small unicellular algae (phytoplankton). During its planktonic (ie. floating and drifting in the ocean) period the larva proceeds through several developmental phases going from gastrula to bipinnaria and brachiolaria. Towards the end of the last stage the larva develops a large sack like structure (primordium) and begins searching for a suitable surface on which to settle. After settlement the larva metamorphoses into a juvenile starfish. This process takes about 2 days. Initially the juvenile starfish has only 5 rudimentary arms but additional arms develop rapidly as the starfish begins to feed on encrusting algae. At the end of 6 months the starfish is about 1 cm in size and begins to feed on corals. The starfish becomes sexually mature at the end of its second year by which time it has grown to about 20 cm in diameter. After 3-4 years (when the starfish is about 35 cm in size) it is thought to go into a senile phase where growth declines dramatically and reproduction is low. This phase has been identified only in the laboratory. It is not known how long starfish live however, they have been kept in aquaria for as long as 8 years. 18
  • 20. 20