SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 17
Downloaden Sie, um offline zu lesen
P e m b u k t i a n
Dalam Hukum Acara Peradilan
QUIET
PLEASE
Pengertian
Yang dimaksud dengan “membuktikan”
adalah meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil
atau dalil-dalil yang dikemukakan di muka sidang
dalam suatu persengketaan.
Tujuan pembuktian adalah untuk
memperoleh kepastian bahwa suatu peristiwa atau
fakta yang diajukan itu benar – benar terjadi, guna
mendapatkan putusan hakim yang benar dan adil.
Untuk membuktikan itu, para pihaklah yang
aktif berusaha mencarinya, menghadirkan atau
mengetengahkannya ke muka sidang.
Asas Pembuktian
Asas pembuktian dalam hukum acara
peradilan dijumpai dalam pasal 1865 BW, pasal
163 Het Herziene Inlandsche Reglement, pasal
183 Rechts Reglement Biutengewwesten, yang
berbunyi semakna yaitu : “Barang siapa
mempunyai sesuatu hak atau guna membantah
hak orang lain, atau menunjuk pada suatu
peristiwa, ia diwajibkan membuktikan adanya
hak itu atau adanya peristiwa tersebut”.
Sistem Pembuktian
Hakim dalam menilai pembuktian dapat bertindak
bebas atau diikat oleh UU maka dengan hal itu timbul 3
teori :
a. Teori Pembuktian Bebas ; Tidak ada ketentuan yang
mengikat hakim, sehingga penilaiian diserahkan
kepada hakim.
b. Teori Pembuktian Negatif ; Hakim terikat dengan
ketentuan-ketentuan yang membatasi hakim kecuali
yang diizinkan undang-undang.
c. Teori Pembuktian Positif ; Hakim diwajibkan untuk
melakukan segala tindakan dalam pembuktian,
kecuali yang dilarang dalam undang-undang.
Alat Bukti
Bukti : Segala sesuatu yang dapat meyakinkan akan kebenaran
suatu dalil atau pendirian
Alat bukti : Segala sesuatu yang menurut undang-undang
dapat dipakai untuk membuktikan
Macam-macam Alat bukti:
1) Alat bukti Surat
2) Alat bukti Saksi
3) Alat bukti Persangkaan
4) Alat bukti Pengakuan
5) Alat bukti Sumpah
6) Pemeriksaan di tempat
7) Saksi Ahli
8) Pembukuan
9) Pengetahuan Hakim
Bukti Surat
Alat bukti surat-surat atau tulisan ialah
segala sesuatu yang memuat tanda-tanda
bacaan yang dimaksudkan untuk menyampaikan
buah fikiran seseorang dan dipergunakan
sebagai pembuktian. Dengan demikian maka
segala sesuatu yang tidak memuat tanda-tanda
bacaan, atau meskipun memuat tanda-tanda
bacaan akan tetapi tidak mengandung buah
fikiran, bukanlah termasuk pengertian alat bukti
tertulis atau surat-surat.
Macam-macam alat bukti surat:
1) Akta Otentik
Akta otentik adalah akta yang dibuat oleh atau dihadapan
pejabat yang berwenang untuk itu, menurut ketentuan
tertentu yang telah ditetapkan.
2) Akta di Bawah Tangan (Akta Bukan Otentik)
Akta dibawah tangan atau akta bukan otentik adalah
segala tulisan yang memang sengaja dibuat untuk
dijadikan bukti tetapi tidak dibuat dihadapan atau oleh
pejabat yang berwenang untuk itu dan bentuknya pun
tidaklah pula terikat kepada bentuk tertentu.
Saksi
Saksi adalah yang memberikan kepastian kepada
hakim dipersidangan mengenai peristiwa yang
disengketakan dengan jalan memberitahukan secara lisan
dan pribadi oleh orang yang bukan salah satu pihak dalam
perkara, yang dipanggil dipersidangan.
Jumlah saksi yang wajib diajukan masing-masing
tergantung pada jenis perkaranya. Misalnya untuk
perkara perikatan hutang-piutang atau bidang muamalat
khusus diperlukan 2 (dua) orang perempuan atau untuk
perkara zina dibutuhkan 4 (empat) orang saksi.
Pengakuan
Ikrar (pengakuan) adalah suatu pernyataan dari
penggugat atau tergugat atau pihak-pihak lainnya
mengenai ada tidaknya sesuatu, pernyataan ini bersiat
sepihak dan tidak memerlukan persetujuan pihak lain.
Jenis ikrar:
• Lisan
• Isyarat, kecuali dalam perkara zina
• Tertulis
Pengakuan terbagi atas 3 macam, yauti pengakuan
murni, pengakuan dengan kualifikasi dan pengakuan
dengan clausula.
Pengakuan murni adalah pengakuan yang bersifat
sederhana dan sesuai sepenuhnya dengan tuntutan pihak
lawan. Misalnya, penggugat mengatakan bahwa tergugat
telah dua tahun tidak memberi nafkah wajib kepada
penggugat, dan tergugatpun mengakuinya.
Pengakuan dengan kualifikasi ialah pengakuan
yang disertai dengan sangkalan terhadap sebagian dari
tuntutan. Misalnya, penggugat menyatakan bahwa
tergugat telah menerima uang dari penggugat sebesar Rp
5.000.000 dan tergugatpun mengakui memberikan uang
tetapi jumlahnya Rp 3.000.000bukan Rp. 5.000.000. Pada
hakekatnya pengakuan dengan kualifikasi ini adalah
jawaban tergugat yang sebagian terdiri dari sangkalan.
Sumpah
Sumpah ialah suatu pernyataan yang khidmat yang
diberikan atau diucapkan pada waktu memberi janji atau
keterangan dengan mengingat sifat Maha Kuasa Tuhan dan
percaya bahwa siapa yang memberi keterangan atau janji
yang tidak benar akan dihukum oleh-Nya.
Pihak yang menuntut hak dibebankan untuk
membuktikan sedangkan pembuktian pengingkaran Dri pihak
yang dituntut adalah dengan sumpah. Jadi, pada dasarnya
sumpah ini adalah hak dari pihak yang digugat.
Ada 3 macam sumpah sebagai alat bukti :
• Sumpah Pelengkap (suppletoir)
• Sumpah Pemutus yang bersifat menentukan (decisoir)
• Sumpah Penaksiran (aestimatoir, schattingseed)
Pengakuan dengan Clausa ialah suatu pengakuan yang
disertai dengan keterangan tambahan yang bersifat
membebaskan. Misalnya, istri menggugat suami karena suami
tidak memberi nafkah dan sebagainya kepada istri selama tiga
tahuun kemudian suami menjawab: “benar saya tidak
memberi nafkah selama tiga tahun karena istri saya nusyuz.”
Pada hakekatnya, hal ini akan menyangkut mengenai
pembagian beban pembuktian, yaitu :
a. Kepada penggugat diwajibkan membuktikan adanya
perkawinan yang sah dan terpenuhinya syarat-syarat wajib
nafkah atas suami yang menjadi hak istri
b. Kepada tergugat diwajibkan membuktikan nusyuznya istri
Sumpah Pelengkap ialah sumpah yang diperintahkan
oleh Hakim karena jabatannya kepada salah satu pihak yang
berperkara untuk melengkapi pembuktian peristiwa atau
hak yang menjadi sengketa sebagai dassar putusannya.
Sumpah Pemutus ialah sumpah yang dibebankan
atas permintaan salah satu pihak pihak kepada lawannya.
Berbeda dengan sumpah suppletoir, sumpah ini dibebankan
ataubdiperintahkan meskipun tidak ada pembuktian sama
sekali.
Sumpah Penaksiran ialah sumpah yang diperintahkan
oleh hakim karena jabatannya kepada penggugat untuk
menentukan uang ganti kerugian. Sumpah penaksiran
biasanya diperlukan untuk menentukanbesarnya ganti rugi.
Persangkaan Hakim
Persangkaan-persangkaan sebagai alat bukti
diatur dalam pasal 164 HIR, pasal 284 Rbg dan pasal
1866 BW. Persangkaan ini terdiri atas persangkaan
berdasarkan kenyataan dan persangkaan
berdasarkan hukum. Sedangkan persangkaan
berdasarkan hukum terbagi lagi menjadi dua
macam yaitu persangkaan berdasarkan hukum yang
memungkinkan adanya pembuktian lawan dan
persangkaan berdasarkan hukum yang tidak
memungkinkan pembuktian lawan.
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA
Nama Kelompok HAPA
Edi Sudrajat (ketua)
NoviraAdlina
Savira Maharani
Nadia Nur Syahidah
Epi Yulianti
Lilis Sumiyati
Dzulfahmi
Hendrawan
Andi Asyraf Rahman
Ahmad Saidi
Wanda Naro Tanjung
M. Ali Asshobuni
Fadli Khairuzzadi
Zainal Arifin
DOSEN
Dr. Wahyu Widiana, MA
Kamarusdiana

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaIzzatul Ulya
 
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, KesimpulanHukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulanzikri afdal
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdatasesukakita
 
Pliding utk proses penguatkuasaan perintah
Pliding utk proses penguatkuasaan perintahPliding utk proses penguatkuasaan perintah
Pliding utk proses penguatkuasaan perintahmusa_awang
 
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesiaalsalcunsoed
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaSigit Riono
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaLeks&Co
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataLisa SYP
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Ppt surat kuasa
Ppt surat kuasaPpt surat kuasa
Ppt surat kuasaCaelarsyi
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahMarhamah Saleh
 
Kapita selekta waris islam
Kapita selekta waris islamKapita selekta waris islam
Kapita selekta waris islamSeptiono Rizqi
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agamantii_meiian
 
pembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsapembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsajohantorqi
 
20140813054002 topik 7 tatacara mal dan tatacara jenayah di mahkamah syariah
20140813054002 topik 7 tatacara mal dan tatacara jenayah di mahkamah syariah20140813054002 topik 7 tatacara mal dan tatacara jenayah di mahkamah syariah
20140813054002 topik 7 tatacara mal dan tatacara jenayah di mahkamah syariahFadzli Ismail
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketadionteguhpratomo
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 

Was ist angesagt? (20)

Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara PidanaSurat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
Surat Dakwaan dalam Hukum Acara Pidana
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, KesimpulanHukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
Hukum acara perdata, Replik, Duplik, Kesimpulan
 
Hukum acara perdata
Hukum acara perdataHukum acara perdata
Hukum acara perdata
 
Pliding utk proses penguatkuasaan perintah
Pliding utk proses penguatkuasaan perintahPliding utk proses penguatkuasaan perintah
Pliding utk proses penguatkuasaan perintah
 
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional IndonesiaARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
ARBITRASE By Badan Arbitrase Nasional Indonesia
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 
Alternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian SengketaAlternatif penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian Sengketa
 
Ppt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdataPpt hukum acara perdata
Ppt hukum acara perdata
 
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Konsep dasar tuntutan hak (Idik Saeful Bahri)
 
Ppt surat kuasa
Ppt surat kuasaPpt surat kuasa
Ppt surat kuasa
 
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan MutahPresentasi Nikah Siri Dan Mutah
Presentasi Nikah Siri Dan Mutah
 
Kapita selekta waris islam
Kapita selekta waris islamKapita selekta waris islam
Kapita selekta waris islam
 
Hukum Acara Perdata
Hukum Acara PerdataHukum Acara Perdata
Hukum Acara Perdata
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
Pertanyaan dan Jawaban seputar Hukum Perdata
 
pembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsapembuktian dan daluarsa
pembuktian dan daluarsa
 
20140813054002 topik 7 tatacara mal dan tatacara jenayah di mahkamah syariah
20140813054002 topik 7 tatacara mal dan tatacara jenayah di mahkamah syariah20140813054002 topik 7 tatacara mal dan tatacara jenayah di mahkamah syariah
20140813054002 topik 7 tatacara mal dan tatacara jenayah di mahkamah syariah
 
Alternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketaAlternatif penyelesaian sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa
 
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
Hukum acara perdata - Upaya hukum (Idik Saeful Bahri)
 

Ähnlich wie Pembuktian dan Alat Bukti

Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktianepylian
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agamantii_meiian
 
Proses Pembuktian didalam Hukum Acara Peradilan Agama
Proses Pembuktian didalam Hukum Acara Peradilan AgamaProses Pembuktian didalam Hukum Acara Peradilan Agama
Proses Pembuktian didalam Hukum Acara Peradilan Agamarahmat_tiflen
 
Hukum Pembuktian dan Daluwarsa.ppt
Hukum Pembuktian dan Daluwarsa.pptHukum Pembuktian dan Daluwarsa.ppt
Hukum Pembuktian dan Daluwarsa.pptRizalNotarius
 
Fikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamFikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamNSS Slide
 
uas hukum acara perdata
 uas hukum acara perdata uas hukum acara perdata
uas hukum acara perdataAdiSusilo27
 
5 hk pembuktianpid
5 hk pembuktianpid5 hk pembuktianpid
5 hk pembuktianpidRonalto_Tan
 
Critical notes akta otentik
Critical notes akta otentikCritical notes akta otentik
Critical notes akta otentikYefta Tandi
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
Pembuktian dan daluwarsa
Pembuktian dan daluwarsaPembuktian dan daluwarsa
Pembuktian dan daluwarsaStarren Screamo
 
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIAPEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIAsurrenderyourthrone
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptasifsardari
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hapGradeAlfonso
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxhikpknlgto
 

Ähnlich wie Pembuktian dan Alat Bukti (20)

Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan AgamaPembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
Pembuktian dalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Proses Pembuktian didalam Hukum Acara Peradilan Agama
Proses Pembuktian didalam Hukum Acara Peradilan AgamaProses Pembuktian didalam Hukum Acara Peradilan Agama
Proses Pembuktian didalam Hukum Acara Peradilan Agama
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Hukum Pembuktian dan Daluwarsa.ppt
Hukum Pembuktian dan Daluwarsa.pptHukum Pembuktian dan Daluwarsa.ppt
Hukum Pembuktian dan Daluwarsa.ppt
 
Fikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan IslamFikih - Peradilan Islam
Fikih - Peradilan Islam
 
uas hukum acara perdata
 uas hukum acara perdata uas hukum acara perdata
uas hukum acara perdata
 
Pembuktian
PembuktianPembuktian
Pembuktian
 
5 hk pembuktianpid
5 hk pembuktianpid5 hk pembuktianpid
5 hk pembuktianpid
 
Critical notes akta otentik
Critical notes akta otentikCritical notes akta otentik
Critical notes akta otentik
 
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
UAS Hukum Acara Perdata Lanjut (Fenti Anita Sari)
 
Pembuktian dan daluwarsa
Pembuktian dan daluwarsaPembuktian dan daluwarsa
Pembuktian dan daluwarsa
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIAPEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
PEMBUKTIAN DALAM KES HARTA SEPENCARIAN DI MAHKAMAH SYARIAH DI MALAYSIA
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.pptPPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
PPT-HUKUM-ACARA-PERDATA.ppt
 
13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap13 teori pembuktian dalam hap
13 teori pembuktian dalam hap
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 

Pembuktian dan Alat Bukti

  • 1. P e m b u k t i a n Dalam Hukum Acara Peradilan
  • 3. Pengertian Yang dimaksud dengan “membuktikan” adalah meyakinkan hakim tentang kebenaran dalil atau dalil-dalil yang dikemukakan di muka sidang dalam suatu persengketaan. Tujuan pembuktian adalah untuk memperoleh kepastian bahwa suatu peristiwa atau fakta yang diajukan itu benar – benar terjadi, guna mendapatkan putusan hakim yang benar dan adil. Untuk membuktikan itu, para pihaklah yang aktif berusaha mencarinya, menghadirkan atau mengetengahkannya ke muka sidang.
  • 4. Asas Pembuktian Asas pembuktian dalam hukum acara peradilan dijumpai dalam pasal 1865 BW, pasal 163 Het Herziene Inlandsche Reglement, pasal 183 Rechts Reglement Biutengewwesten, yang berbunyi semakna yaitu : “Barang siapa mempunyai sesuatu hak atau guna membantah hak orang lain, atau menunjuk pada suatu peristiwa, ia diwajibkan membuktikan adanya hak itu atau adanya peristiwa tersebut”.
  • 5. Sistem Pembuktian Hakim dalam menilai pembuktian dapat bertindak bebas atau diikat oleh UU maka dengan hal itu timbul 3 teori : a. Teori Pembuktian Bebas ; Tidak ada ketentuan yang mengikat hakim, sehingga penilaiian diserahkan kepada hakim. b. Teori Pembuktian Negatif ; Hakim terikat dengan ketentuan-ketentuan yang membatasi hakim kecuali yang diizinkan undang-undang. c. Teori Pembuktian Positif ; Hakim diwajibkan untuk melakukan segala tindakan dalam pembuktian, kecuali yang dilarang dalam undang-undang.
  • 6. Alat Bukti Bukti : Segala sesuatu yang dapat meyakinkan akan kebenaran suatu dalil atau pendirian Alat bukti : Segala sesuatu yang menurut undang-undang dapat dipakai untuk membuktikan Macam-macam Alat bukti: 1) Alat bukti Surat 2) Alat bukti Saksi 3) Alat bukti Persangkaan 4) Alat bukti Pengakuan 5) Alat bukti Sumpah 6) Pemeriksaan di tempat 7) Saksi Ahli 8) Pembukuan 9) Pengetahuan Hakim
  • 7. Bukti Surat Alat bukti surat-surat atau tulisan ialah segala sesuatu yang memuat tanda-tanda bacaan yang dimaksudkan untuk menyampaikan buah fikiran seseorang dan dipergunakan sebagai pembuktian. Dengan demikian maka segala sesuatu yang tidak memuat tanda-tanda bacaan, atau meskipun memuat tanda-tanda bacaan akan tetapi tidak mengandung buah fikiran, bukanlah termasuk pengertian alat bukti tertulis atau surat-surat.
  • 8. Macam-macam alat bukti surat: 1) Akta Otentik Akta otentik adalah akta yang dibuat oleh atau dihadapan pejabat yang berwenang untuk itu, menurut ketentuan tertentu yang telah ditetapkan. 2) Akta di Bawah Tangan (Akta Bukan Otentik) Akta dibawah tangan atau akta bukan otentik adalah segala tulisan yang memang sengaja dibuat untuk dijadikan bukti tetapi tidak dibuat dihadapan atau oleh pejabat yang berwenang untuk itu dan bentuknya pun tidaklah pula terikat kepada bentuk tertentu.
  • 9. Saksi Saksi adalah yang memberikan kepastian kepada hakim dipersidangan mengenai peristiwa yang disengketakan dengan jalan memberitahukan secara lisan dan pribadi oleh orang yang bukan salah satu pihak dalam perkara, yang dipanggil dipersidangan. Jumlah saksi yang wajib diajukan masing-masing tergantung pada jenis perkaranya. Misalnya untuk perkara perikatan hutang-piutang atau bidang muamalat khusus diperlukan 2 (dua) orang perempuan atau untuk perkara zina dibutuhkan 4 (empat) orang saksi.
  • 10. Pengakuan Ikrar (pengakuan) adalah suatu pernyataan dari penggugat atau tergugat atau pihak-pihak lainnya mengenai ada tidaknya sesuatu, pernyataan ini bersiat sepihak dan tidak memerlukan persetujuan pihak lain. Jenis ikrar: • Lisan • Isyarat, kecuali dalam perkara zina • Tertulis Pengakuan terbagi atas 3 macam, yauti pengakuan murni, pengakuan dengan kualifikasi dan pengakuan dengan clausula.
  • 11. Pengakuan murni adalah pengakuan yang bersifat sederhana dan sesuai sepenuhnya dengan tuntutan pihak lawan. Misalnya, penggugat mengatakan bahwa tergugat telah dua tahun tidak memberi nafkah wajib kepada penggugat, dan tergugatpun mengakuinya. Pengakuan dengan kualifikasi ialah pengakuan yang disertai dengan sangkalan terhadap sebagian dari tuntutan. Misalnya, penggugat menyatakan bahwa tergugat telah menerima uang dari penggugat sebesar Rp 5.000.000 dan tergugatpun mengakui memberikan uang tetapi jumlahnya Rp 3.000.000bukan Rp. 5.000.000. Pada hakekatnya pengakuan dengan kualifikasi ini adalah jawaban tergugat yang sebagian terdiri dari sangkalan.
  • 12. Sumpah Sumpah ialah suatu pernyataan yang khidmat yang diberikan atau diucapkan pada waktu memberi janji atau keterangan dengan mengingat sifat Maha Kuasa Tuhan dan percaya bahwa siapa yang memberi keterangan atau janji yang tidak benar akan dihukum oleh-Nya. Pihak yang menuntut hak dibebankan untuk membuktikan sedangkan pembuktian pengingkaran Dri pihak yang dituntut adalah dengan sumpah. Jadi, pada dasarnya sumpah ini adalah hak dari pihak yang digugat. Ada 3 macam sumpah sebagai alat bukti : • Sumpah Pelengkap (suppletoir) • Sumpah Pemutus yang bersifat menentukan (decisoir) • Sumpah Penaksiran (aestimatoir, schattingseed)
  • 13. Pengakuan dengan Clausa ialah suatu pengakuan yang disertai dengan keterangan tambahan yang bersifat membebaskan. Misalnya, istri menggugat suami karena suami tidak memberi nafkah dan sebagainya kepada istri selama tiga tahuun kemudian suami menjawab: “benar saya tidak memberi nafkah selama tiga tahun karena istri saya nusyuz.” Pada hakekatnya, hal ini akan menyangkut mengenai pembagian beban pembuktian, yaitu : a. Kepada penggugat diwajibkan membuktikan adanya perkawinan yang sah dan terpenuhinya syarat-syarat wajib nafkah atas suami yang menjadi hak istri b. Kepada tergugat diwajibkan membuktikan nusyuznya istri
  • 14. Sumpah Pelengkap ialah sumpah yang diperintahkan oleh Hakim karena jabatannya kepada salah satu pihak yang berperkara untuk melengkapi pembuktian peristiwa atau hak yang menjadi sengketa sebagai dassar putusannya. Sumpah Pemutus ialah sumpah yang dibebankan atas permintaan salah satu pihak pihak kepada lawannya. Berbeda dengan sumpah suppletoir, sumpah ini dibebankan ataubdiperintahkan meskipun tidak ada pembuktian sama sekali. Sumpah Penaksiran ialah sumpah yang diperintahkan oleh hakim karena jabatannya kepada penggugat untuk menentukan uang ganti kerugian. Sumpah penaksiran biasanya diperlukan untuk menentukanbesarnya ganti rugi.
  • 15. Persangkaan Hakim Persangkaan-persangkaan sebagai alat bukti diatur dalam pasal 164 HIR, pasal 284 Rbg dan pasal 1866 BW. Persangkaan ini terdiri atas persangkaan berdasarkan kenyataan dan persangkaan berdasarkan hukum. Sedangkan persangkaan berdasarkan hukum terbagi lagi menjadi dua macam yaitu persangkaan berdasarkan hukum yang memungkinkan adanya pembuktian lawan dan persangkaan berdasarkan hukum yang tidak memungkinkan pembuktian lawan.
  • 17. Nama Kelompok HAPA Edi Sudrajat (ketua) NoviraAdlina Savira Maharani Nadia Nur Syahidah Epi Yulianti Lilis Sumiyati Dzulfahmi Hendrawan Andi Asyraf Rahman Ahmad Saidi Wanda Naro Tanjung M. Ali Asshobuni Fadli Khairuzzadi Zainal Arifin DOSEN Dr. Wahyu Widiana, MA Kamarusdiana