Dokumen tersebut membahas empat metode pengajaran yaitu:
1. Metode penemuan yang memberi kesempatan siswa untuk menemukan informasi secara mandiri.
2. Metode pemecahan masalah kreatif yang melatih siswa memecahkan masalah secara realistis.
3. Metode pengajuan masalah yang membantu siswa berpikir kritis dengan mengajukan masalah.
4. Metode pembelajaran berbasis sumber yang memanfaatkan
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, dan resource based learning
1. Mengajar dengan metode:
Penemuan, Creative Problem Solving,
Problem Posing & Resource Based Learning
Oleh :
Yunita Mariyana
14020230010 (B1)
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN BAHASA INGGRIS
2015
2. Mengajar Dengan MetodePenemuan, Creative Problem Solving,
Problem Posing, dan Resource Based Learning
A. Metode penenuam (Discovery)
Metode penemuan (discovery) adalah suatu metode di mana dalam proses belajar
mengajar guru memperkenankan siswa-siswanya menemukan sendiri informasi yang selama
ini secara tradisional biasa diberitahukan atau diceramahkan saja (Suryosubroto, 2008: 192).
Metode penemuan Merupakan bagian dari kerangka pendekatan saintifik.Dalam
penerapannya siswa tidak hanya disodori oleh sejumlah teori (pendekatan deduktif), tetapi
dihadapkan langsung dengan sejumlah fakta (pendekatan induktif).Sehingga dari fakta dan
teori itulah para siswa diharapkan dapat merumuskan sejumlah penemuan.
Dalam pembelajaran discovery dan inquiry guru berperan sebagai motivator,
fasilitator, manajer pembelajaran serta pembimbing bagi siswa. Dan selalu memberikan
kesempatan bagi siswa untuk menjadi aktif.Jadi kegiatan belajar mengajar yang semula
teacher oriented menjadi student oriented.
Langkah – langkah metode penemuan:
1. Perencanaan
Menentukan KD
Melakukan identifikasi masalah yang layak ditemukan siswa.
Menyusun kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan siswa.
2. Pelaksanaan
Merumuskan masalah
Membuat jawaban sementara (hipotesis)
Mengumpulkan data
Perumusan kesimpulan
Mengkomunikasikan
3. Sistem penilaian.
3. Kelebihan dari metode penemuanialah :
1. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan
penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa, karena kekuatan dari proses
penemuan datang dari usaha untuk menemukan.
2. Pengetahuan yang diperoleh dari metode ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin
merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh.
3. Strategi penemuan membangkitkan gairah belajar pada siswa.
4. Metode ini membuat siswa berfikir dengan caranya sendiri di dalam belajar,
sehingga ia lebih merasa terlibat dan termotivasi sendiri untuk belajar.
5. Melalui proses-proses penemuan dapat menambahkan kepercayaan diri pada siswa.
Sehingga siswa sanggup mengatasi kondisi yang mengecewakan.
6.Strategi ini berpusat pada anak(student oriented).
7.Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk menemukan
kebenaran akhir dan mutlak (Suryosubroto, 2008: 201).
Kekurangan dari metode penemuanialah :
1. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini,
2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar.
3. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru
dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara
tradisional.
4. Dipandang sebagai terlalu mementingkan memperoleh pengertian dan kurang
memperhatikan diperolehnya sikap dan keterampilan.
5. Dalam beberapa ilmu (misalnya IPA) fasilitas yang dibutuhkan untuk
mencoba ide-ide mungkin tidak ada.
Ciri-ciri dari metode penemuan yaitu :
1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,
menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan
2. Berpusat pada siswa
3. Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang
sudah ada.
4. B. Metode creative problem solving
Metode pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu metode
pembelajaran yang melakukan pemusatan pada pengajaran dan ketrampilan memecahkan
masalah, yang diikuti dengan penguatan ketrampilan.
Proses pembelajaran dengan model pembelajaran CPS menurut Pepkin (Dewi,
2008:30) terdiri dari langkah-langkah:
Klarifikasi Masalah
Klasifikasi masalah meliputi penjelasan mengenai masalah yang diajukan kepada
siswa, agar siswa memahami penyelesaian seperti apa yang diharapkan.
Pengungkapan Pendapat
Pada tahap ini siswa diberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapat tentang
bagaimana macam strategi penyelesaian masalah. Dari setiap ide yang diungkapkan,
siswa mampu untuk memberikan alas an.
Evaluasi dan Pemilihan
Pada tahap evaluasi dan pemilihan ini, setiap kelompok mendiskusikan pendapat-
pendapat atau strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah
Implementasi (penguatan)
Pada tahap ini siswa menentukan strategi mana yang dapat diambil untuk
menyelesaikan masalah, kemudian menerapkanya sampai menemukan penyelesaian
dari masalah tersebut. Selain itu, pada tahapan implementasi, siswa diberi
permasalahan baru agar dapat memperkuat pengetahuan yang telah diperolehnya.
Kelebihan dari metode creative problem solving : Menurut Kesumah (2011) kelebihan
Creative Problem Solving adalah sebagai berikut:
Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan,
Berpikir dan bertindak kreatif
Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan
Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan
Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi dengan tepat.
Kekurangan dari metode creative problem solving:
Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode pembelajaran
ini.
5. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode
pembelajaran yang lain.
C. Metode problem posing
Problem Posing merupakan istilah dalam bahasa Inggris. Menurut John M. Echol
problem berarti masalah, soal dan posing berasal dari to pose yang berarti mengajukan.
Sehingga Problem Posing merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan
pengajuan soal. Menurut Brown dan Walter dalam abdusyakir informasi atau situasi problem
posing dapat berupa gambar, benda manipulatif, permainan, teorema atau konsep, alat peraga,
soal, atau selesaian dari suatu soal.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan problem posing menurut
Budiasih dan Kartini dalam Budi Hartati adalah sebagai berikut:
Membuka kegiatan pembelajaran
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menjelaskan materi pelajaran
Memberikan contoh soal
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang
belum jelas
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membentuk soal dan
menyelesaikannya
Mengarahkan siswa untuk membuat kesimpulan
Membuat rangkuman berdasarkan kesimpulan yang dibuat siswa
Menutup kegiatan pembelajaran.
Kelebihan dari metode problem posing :
Medidik murid berpikir kritis.
Siswa aktif dalam pembelajaran.
Belajar menganalisis suatu masalah.
6. Medidik untuk percaya pada diri sendiri.
Kekurangan dari metode problem posing :
Memerlukan waktu yang banyak.
Kurang cocok digunakan di kelas-kelas yang rendah
Ciri-ciri metode problem posing: Menurut Thobroni dan Arif (2011:350)
pembelajaran problem posing (pengajaran yang mengemukakan masalah-masalah) yang
dipikirkan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Guru belajar dari murid dan murid belajar dari guru.
Guru menjadi rekan murid yang melibatkan diri dan menstimulasi daya
pemikiran kritis murid-muridnya, serta mereka saling memanusiakan.
Manusia dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengerti secara kritis
dirinya dan dunia tempat ia berada.
D. Metode Resource BasedLearning
Resource based learning adalah suatu system belajar yang berorientasi pada siswa yang
menggunakan aneka sumber dalam proses pembelajarannya. Penerapannya secara luas dapat
dikaitkan dengan jenis system pendidikn terbuka, jarak jauh, belajar fleksibel yang
menggunakan aneka sumber. Model resource based learning merupakan salah satu strategi
penerapan paradigm konstruktifisme. Dalam paradigm pendidikan tradisional guru dianggap
sebagai satu-satunya sumber belajar.
Resource based learning biasanya bukan satu-satunya metode yang digunakan di suatu
sekolah. Di samping itu masih dapat digunakan metode belajar-mengajar lainnya. Metode
belajar ini hanya merupakan salah satu di antara metode-metode lainnya, jadi metode yang
lain tidak perlu ditiakan sama sekali.
Langkah-Langkah Dalam Menerapkan Sistem RBL
1. Berikan alasan yang kuat kepada siswa tentang kenapa harus mengumpulkan suatu
informasi tertentu.
2. Rumuskan tujuan pembelajarannya.
3. Identifikasilah kemampuan melek informasi.
7. 4. Pastikan bahwa sumber-sumber belajar yang potensial telah tersedia, dipersiapkan
dengan baik, dan sesuai dengan kebutuhan siswa (seperti sesuai dengan kemampuan
membaca, mengamati, dll).
5. Kemudian, tentukan bagaimana siswa akan mendemonstrasikan hasil belajarnya
6. Tentukan bagaimana informasi yang diperoleh oleh siswa itu dikumpulkan, apakah
melalui lembar pengamatan, rekaman audio, rekaman video, catatan lapangan, dll.
7. Tentukan alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan proses dan penyajian hasil
belajar mereka.
Kelebihan dari Metode Resourc Based Learning
1. Memungkinkan untuk menemukan bakat terpendam pada diri seseorang yang selama
ini tidak tampak.
2. Dengan menggunakan sumber belajar, memungkinkan pembelajaran berlangsung
terus menerus dan belajar menjadi mudah diserap dan lebih siap diterapkan.
Keterampilan dan pengetahuan meningkat secara bersamaan.
Kekurangan dari Metode Resourc Based Learning
1. RBL seringkali menyita banyak waktu jika pengelolaan kelas tidak efisien.
2. Strategi ini mengharuskan penyediaan sejumlah sumber dan spesimen dan seringkali
di luar kemampuan sekolah dan siswa.
3. Strategi ini menuntut guru berpengetahuan luas
4. Melalui pengalaman langsung atau dengan trial and error, informasi tak dapat
diperoleh dengan cepat, berbeda halnya memperoleh abstraksi melalui penyajian
secara lisan oleh guru.
Ciri-ciri dari metode Reource Based Learning
1. RBL memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai sumber bagi
pelajaran termasuk alat alat audio-visual dan memberi kesempatan untuk
merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber sumber yang
tersedia.
2. RBL mengganti passivitas murid dalam belajar tradisional dengan belajar aktif
didorong oleh minat dan keterlibatan diri dalam pembelajaran
3. RBL berusaha meningkatkan motivasi belajar dengan menyajikan berbagai
kemungkinan tentang bahan pelajaran, metode kerja, dan medium komunikasi, yang
berbeda sekali dengan kelas konvensional yang mengharuskan murid murid belajar
yang sama dengan cara yang sama.
8. 4. RBL lebih fleksibel dalam penggunaan waktu dan ruang belajar
5. RBL berusaha mengembangkan kepercayaan akan diri sendiri dalam belajar yang
memungkinkannya belajar sepanjang hayat.