SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
Perhatikan
gambar di
samping >
Apakah ini
masuk
kategori
upaya
paksa ?
Apakah upaya paksa itu ?
upaya paksa adalah salah satu kewenangan
atau sekumpulan tindakan yang diberikan
Undang-undang kepada aparat penegak
hukum (Polisi-Penyidik, Jaksa, Hakim)
untuk melakukan perampasan kebebasan,
yaitu berupa penangkapan; penahanan;
penggeledahan; penyitaan; dan pemeriksaan
surat.
Macam-macam upaya paksa
 Penangkapan
 Penahanan
 Penggeledahan
 Penyitaan
 Pemeriksaan Surat
Apa sih penangkapan ?
Adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan kebebasan
sementara waktu tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup
bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau
peradilan dalam hal serta menurut yang diatur dalam undang-undang
ini. (Pasal 1 butir 20 KUHAP)
Perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang diduga
keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang
cukup. (SOP No. Pol : SOP/ /XI/2009 Tentang Upaya Paksa,
tertanggal Desember 2009)
Berdasarkan Pasal 1 Nomor 21 Peraturan Kepala Polri Nomor 14 Tahun
2012 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana yang dimaksud
dengan bukti permulaan adalah alat bukti berupa Laporan Polisi
dan 1 (satu) alat bukti yang sah, yang digunakan untuk menduga
bahwa seseorang telah melakukan tindak pidana sebagai dasar untuk
dapat dilakukan penangkapan.
Yang perlu diperhatikan saat penangkapan
Pasal 7 ayat 1 huruf (d)
KUHAP
 Dilakukan oleh PENYIDIK
POLRI/PPNS.
Pasal 18 ayat 1 KUHAP
Memperlihatkan surat
tugas
Surat perintah
penangkapan yang
mencantumkan :
a. Identitas seorang yang
hendak ditangkap.
b.Menyebutkan alasan
penangkapan.
c. Uraian singkat perkara
d.Tempat ia diperiksa
KECUALI !!!!
 Dalam hal tertangkap tangan penangkapan dilakukan tanpa surat perintah,
dengan ketentuan bahwa penangkap harus segera menyerahkan tertangkap
beserta barang bukti yang ada kepada penyidik atau penyidik pembantu yang
terdekat; (Pasal 18 ayat 2 KUHAP)
 TERTANGKAP TANGAN adalah tertangkapnya seorang pada waktu sedang
melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak
pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai
sebagai orang yang melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya
ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan
tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut
melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu; (Pasal 1 ayat 20
KUHAP)
Berapa lama dilakukan
penangkapan ?
1 hari (Pasal 19 ayat 1 KUHAP)
KHUSUS UNTUK KASUS NARKOTIKA, LAMA
PENANGKAPAN 3 HARI DAN DAPAT
DIPERPANJANG 3 HARI. (Pasal 76 ayat 1 dan 2
UUNarkotika)
Apa sih
penahanan
?
Adalah
penempatan
tersangka atau
terdakwa di
tempat tertentu
oleh penyidik,
atau penuntut
umum atau hakim
dengan
penetapannya,
dalam hal serta
menurut cara yang
diatur dalam
undang-undang
ini; (Pasal 1 ayat 21
KUHAP)
Syarat-syarat penahanan
Syarat subjektif
Pasal 21 ayat 1 KUHAP
Syarat objektif
Pasal 21 ayat 4 KUHAP
Menghilangkan barang bukti.
Melarikan diri.
Mengulangi tindak pidana.
Diancam dengan pidana
penjara 5 (lima) tahun atau
lebih.
 tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 282 ayat (3), Pasal 296, Pasal 335 ayat (1),
Pasal 351 ayat (1), Pasal 353 ayat (1), Pasal 372,
Pasal 378, Pasal 379 a, Pasal 453, Pasal 454,
Pasal 455, Pasal 459, Pasal 480 dan Pasal 506
Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Pasal
25 dan Pasal 26 Rechtenordonnantie
(pelanggaran terhadap Ordonansi Bea dan
Cukai, terakhir diubah dengan Staatsblad
Tahun 1931 Nomor 471), Pasal 1, Pasal 2 dan
Pasal 4 Undang-undang Tindak Pidana
Imigrasi (Undang-undang Nomor 8 Drt.
Tahun 1955, Lembaran Negara Tahun 1955
Nomor 8), Pasal 36 ayat (7), Pasal 41, Pasal 42,
Pasal 43, Pasal 47 dan Pasal 48 Undang-
undang Nomor 9 Tahun 1976 tentang
Narkotika (Lembaran Negara Tahun 1976
Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3086).
Jangka waktu penahanan
Tahap Penahanan Perpanjangan Total
Penyidikan Kepolisian 20 hari JPU 40 hari 60 hari
Penuntutan JPU 20 hari Kepala PN 30 hari 50 hari
PN Hakim PN
Yang
Memeriksa
30 hari Ka PN 60 hari 90 hari
PT Hakim PT
Yang
Memeriksa
30 hari Ka PT 60 hari 90 hari
MA Hakim Agung
Yang
Memeriksa
50 hari Ketua MA 60 hari 110 hari
APABILA JANGKA WAKTU PENAHANAN LEWAT
WAKTU MAKA TERSANGKA/TERDAKWA
HARUS DIKELUARKAN DEMI HUKUM.
PENGGELEDAHAN
BADAN RUMAH
 Penggeledahan badan adalah
tindakan penyidik untuk
mengadakan pemeriksaan badan
dan atau pakaian tersangka untuk
mencari benda yang diduga keras
ada pada badannya atau dibawanya
serta, untuk disita.
 polisi hanya berwenang untuk
melakukan pemeriksaan badan,
penggeledahan terhadap
pakaian, dan pemeriksaan
terhadap rongga badan. (untuk
penggeledahan terhadap
perempuan maka polisi yang
menggeledah juga harus
perempuan)
Penggeledahan rumah adalah
tindakan penyidik untuk
memasuki rumah tempat
tinggal dan tempat tertutup
Iainnya untuk melakukan
tindakan pemeriksaan dan
atau penyitaan dan atau
penangkapan dalam hal dan
menurut cara yang diatur
dalam undang-undang.
Dalam pelaksanaan
kegiatan penggeledahan
akan melibatkan
penyidik/penyidik
pembantu dan petugas
Kepolisian lainnya
maupun pihak diluar
institusi Kepolisian
antara lain saksi, Kepala
Desa / Kepal Lingkungan,
penghuni rumah dan
Pengadilan Negeri.
SYARAT PENGGELEDAHAN
 Dengan surat izin ketua pengadilan negeri setempat. (Pasal 33 ayat 1 KUHAP)
 Setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh dua orang saksi dalam hal
tersangka atau penghuni menyetujuinya. (Pasal 33 ayat 3 KUHAP)
 Jika tidak menyetujui atau penghuni tidak hadir, maka penggeledahan
disaksikan oleh Kepala Desa/Ketua Lingkungan dan dua orang saksi.(Pasal 33
ayat 4 KUHAP)
 Dalam keadaan luar biasa dan mendesak, penyidik dapat melakukan
penggeledahan tanpa lebih dulu mendapat surat izin dari Ketua Pengadilan
Negeri, namun segera sesudah penggeledahan, penyidik wajib meminta
persetujuan Ketua Pengdilan Negeri yang bersangkutan; (Pasal 34 ayat 1
KUHAP)
 pada halaman rumah tersangka bertempat tinggal, berdiam atau ada dari yang ada
di atasnya;
 pada setiap tempat lain tersangka bertempat tinggal, berdiam atau ada;
 di tempat tindak pidana dilakukan atau terdapat bekasnya; di tempat penginapan
dan tempat umum lainnya .
Jika anda digeledah ?
1. tetap tenang dan jangan panik
2. tanyakan dengan baik kepada petugas yang menggeledah tentang surat tugas penggeledahan dari
kepolisian atau pejabat lain yang berwenang
3. jangan lupa tanyakan Surat Ijin Penggeledahan dari Ketua Pengadilan Negeri setempat
4. penggeledahan atas tempat kediaman anda harus dilakukan pada siang hari
5. jika anda setuju tempat kediaman anda digeledah, maka penggeledahan harus disertai dengan dua
orang saksi (warga lingkungan sekitar)
6. jika syarat 2 – 4 tidak ada, anda berhak menolak dan melarang penggeledahan atas tempat
kediaman anda dengan alasan penggeledahan dilakukan secara tidak sah dan melawan hukum
7. jika anda tidak setuju tempat kediaman anda digeledah, maka penggeledahan harus disertai dengan
tiga orang saksi (kepala desa/ketua rw/ ketua rt) dan dua orang saksi dari warga lingkungan sekitar
8. jangan lupa untuk membuat catatan sendiri tentang barang-barang yang digeledah
9. dalam waktu dua hari setelah penggeledahan, maka anda akan dibuatkan BAP penggeledahan
10. jika anda setuju dengan isi BAP maka anda harus menandatanganinya, jika tidak setuju anda tidak
menandatanganinya dan nyatakan keberatan anda beserta alasan penolakan untuk dicatat dalam
BAP
11. mintalah turunan BAP penggeledahan
12. segera hubungi kantor hukum atau organisasi bantuan hukum untuk mendapatkan
pelayanan/bantuan hukum
Apa sih penyitaan ?
penyitaan
 Penyitaan merupakan tindakan pengambilan atau perampasan terhadap
benda milik seseorang yang diduga merupakan hasil kejahatan atau benda-
benda lainnya yang terkait dengan tindakan kejahatan tersebut yang
diperbolehkan oleh hukum dengan ijin Ketua Pengadilan setempat (pasal 38;
KUHAP), bertujuan untuk keperluan pembuktian didalam penyidikan,
penuntutan, dan pemeriksaan persidangan di pengadilan. Dilakukan oleh
Penyidik dengan surat ijin Ketua Pengadilan Negeri setempat.
 Pasal 39 ayat 1 KUHAP mengatur bahwa yang dapat dikenakan penyitaan
adalah :
a. benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga
diperoleh dan tindak pidana atau sebagai hasil dan tindak pidana;
b. benda yang telah dipergunakan secara Iangsung untuk melakukan tindak pidana atau
untuk mempersiapkannya;
c. benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana;
d. benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana;
e. benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang
dilakukan.
Barang sitaan berhak dikembalikan !
Sebelum putusan
(Pasal 46 ayat 1 KUHAP)
Setelah putusan
(Pasal 46 ayat 2 KUHAP)
 a.kepentingan penyidikan dan
penuntutan tidak memerlukan lagi;
 b.perkara tersebut tidak jadi
dituntut karena tidak cukup bukti
atau ternyata tidak merupakan
tindak pidana;
 c.perkara tersebut dikesampingkan
untuk kepentingan umum atau
perkara tersebut ditutup demi
hukum, kecuali apabila benda itu
diperoleh dan suatu tindak pidana
atau yang dipergunakan untuk
melakukan suatu tindak pidana.
 Apabila perkara sudah diputus,
maka benda yang dikenakan
penyitaan dikembalikan kepada
orang atau kepada mereka yang
disebut dalam putusan tersebut
kecuali jika menurut putusan
hakim benda itu dirampas untuk
negara, untuk dimusnahkan atau
untuk dirusakkan sampai tidak
dapat dipergunakan lagi atau jika
benda tersebut masih diperlukan
sebagai barang bukti dalam
perkara lain.
Pemeriksaan surat
Pengaturan pemeriksaan surat dalam KUHAP diatur dalam Pasal 47
dan Pasal 48 KUHAP.
Kewenangan nya ada pada PENYIDIK atas izin dari Ketua Pengadilan
Negeri.
Pemeriksaan surat terkait dengan tindak pidana.
Dan apabila surat tersebut tidak ada kaitannya dengan tindak pidana
maka surat tersebut dibubuhi cap yang berbunyi "telah dibuka oleh
penyidik”. dengan dibubuhi tanggal, tanda tangan beserta identitas
penyidik.
PENYIDIK mebuat berita acara atas tindakan tersebut dan turunan
BA nya disampaikan kepada kepala kantor pos dan telekomunikasi,
kepala jawatan atau perusahaan komunikasi atau pengangkutan yang
bersangkutan.
Pra-peradilan
Praperadilan adalah wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa
dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini,
tentang:
a.sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas
permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa
tersangka;
b.sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian
penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan;
c.permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau
keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak
diajukan ke pengadilan.
UPAYA PAKSA

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalEvirna Evirna
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaSigit Riono
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiKardoman Tumangger
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Arman Solit
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1villa kuta indah
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTAndhika Pratama
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Idik Saeful Bahri
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Idik Saeful Bahri
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaanNuelimmanuel22
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Fenti Anita Sari
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusussesukakita
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negaranurul khaiva
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Idik Saeful Bahri
 

Was ist angesagt? (20)

Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 
Contoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasionalContoh kasus hukum perdata internasional
Contoh kasus hukum perdata internasional
 
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidanaAlasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
Alasan penghapus penuntutan & kewenangan menjalankan pidana
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah KonstitusiHukum Acara Mahkamah Konstitusi
Hukum Acara Mahkamah Konstitusi
 
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
Hukum perdata internasional - Menentukan titik taut dalam hukum perdata inter...
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
Contoh Legal Opinion (Pendapat Hukum)
 
Hukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptxHukum Acara Perdata.pptx
Hukum Acara Perdata.pptx
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1Hukum perdata internasional 1
Hukum perdata internasional 1
 
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPTMateri kuliah Hukum Acara Pidana PPT
Materi kuliah Hukum Acara Pidana PPT
 
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
Hukum perdata internasional - Instrumen hukum nasional mengenai hukum perdata...
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang h...
 
Bab 8 teori pemidanaan
Bab 8   teori pemidanaanBab 8   teori pemidanaan
Bab 8 teori pemidanaan
 
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Hukum pidana khusus
Hukum pidana khususHukum pidana khusus
Hukum pidana khusus
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara8. keputusan tata usaha negara
8. keputusan tata usaha negara
 
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
Hukum acara perdata - Definisi, fungsi, dan tujuan penyitaan, serta bentuk-be...
 

Andere mochten auch

Upaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaUpaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaIca Diennissa
 
Jenis dan teori yang berhubungan dengan Surat dakwaan
Jenis dan teori yang berhubungan dengan Surat dakwaanJenis dan teori yang berhubungan dengan Surat dakwaan
Jenis dan teori yang berhubungan dengan Surat dakwaanFachrul Kardiman
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaNakano
 
Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraNuelimmanuel22
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatNuelimmanuel22
 
Mengurai Undang-Undang Narkotika
Mengurai Undang-Undang NarkotikaMengurai Undang-Undang Narkotika
Mengurai Undang-Undang NarkotikaLBH Masyarakat
 
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorifTinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorifmuammarzhorif
 
Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Cara menentukan tindak pidana kelompok5Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Cara menentukan tindak pidana kelompok5Rujendro Caturpandu
 
Uu no.35 tahun 2009 narkotika
Uu no.35 tahun 2009 narkotikaUu no.35 tahun 2009 narkotika
Uu no.35 tahun 2009 narkotikahusnul khotimah
 
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1Dadang DjokoKaryanto
 
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)Dadang DjokoKaryanto
 

Andere mochten auch (20)

Upaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidanaUpaya hukum dalam acara pidana
Upaya hukum dalam acara pidana
 
Jenis dan teori yang berhubungan dengan Surat dakwaan
Jenis dan teori yang berhubungan dengan Surat dakwaanJenis dan teori yang berhubungan dengan Surat dakwaan
Jenis dan teori yang berhubungan dengan Surat dakwaan
 
5 surat-dakwaan
5 surat-dakwaan5 surat-dakwaan
5 surat-dakwaan
 
Jenis dakwaaan
Jenis dakwaaanJenis dakwaaan
Jenis dakwaaan
 
Kuhap
KuhapKuhap
Kuhap
 
Asas Hukum Pidana
Asas Hukum PidanaAsas Hukum Pidana
Asas Hukum Pidana
 
Upaya hukum
Upaya hukumUpaya hukum
Upaya hukum
 
Asas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negaraAsas hukum administrasi negara
Asas hukum administrasi negara
 
Pengantar hukum pidana
Pengantar hukum pidanaPengantar hukum pidana
Pengantar hukum pidana
 
Peristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adatPeristilahan hukum adat
Peristilahan hukum adat
 
Mengurai Undang-Undang Narkotika
Mengurai Undang-Undang NarkotikaMengurai Undang-Undang Narkotika
Mengurai Undang-Undang Narkotika
 
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorifTinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
Tinjauan kriminologis tindak pidana penyalahgunaan narkotika zhorif
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Cara menentukan tindak pidana kelompok5Cara menentukan tindak pidana kelompok5
Cara menentukan tindak pidana kelompok5
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
Makalah Hukum Pidana: Sifat Melawan Hukum dalam Perbuatan Pidana dan Pertangg...
 
Uu no.35 tahun 2009 narkotika
Uu no.35 tahun 2009 narkotikaUu no.35 tahun 2009 narkotika
Uu no.35 tahun 2009 narkotika
 
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa TengahBahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
Bahan Sosialisasi TP4D Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
 
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
KUHP(KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA); DADANG DJOKO KARYANTO; MODUL 1
 
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan  saksi dan tersangka)
Proses penegakkan hukum tindak pidana (pemeriksaan saksi dan tersangka)
 

Ähnlich wie UPAYA PAKSA

LIDIK SIDIK.ppt
LIDIK SIDIK.pptLIDIK SIDIK.ppt
LIDIK SIDIK.pptDirgaGunk
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluAhsanul Minan
 
10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbuktiRonalto_Tan
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.pptSneekPeak
 
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...Idik Saeful Bahri
 
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020CIkumparan
 
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jaPedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jamerdekacom
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataMakmurZakaria
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);GradeAlfonso
 
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 

Ähnlich wie UPAYA PAKSA (20)

LIDIK SIDIK.ppt
LIDIK SIDIK.pptLIDIK SIDIK.ppt
LIDIK SIDIK.ppt
 
Penyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawasluPenyitaan oleh bawaslu
Penyitaan oleh bawaslu
 
11988944.ppt
11988944.ppt11988944.ppt
11988944.ppt
 
10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti10 penyitaan barangbukti
10 penyitaan barangbukti
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Materi 5.ppt
Materi 5.pptMateri 5.ppt
Materi 5.ppt
 
Tugas hukum pidana
Tugas  hukum pidanaTugas  hukum pidana
Tugas hukum pidana
 
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.pptHUKUM ACARA PIDANA.ppt
HUKUM ACARA PIDANA.ppt
 
Tugas hukum pidana
Tugas  hukum pidanaTugas  hukum pidana
Tugas hukum pidana
 
Tugas hukum pidana
Tugas  hukum pidanaTugas  hukum pidana
Tugas hukum pidana
 
Tugas hukum pidana
Tugas  hukum pidanaTugas  hukum pidana
Tugas hukum pidana
 
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
Pendidikan anti korupsi - Proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan dal...
 
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
PEDOMAN NO. 7 TAHUN 2020
 
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin jaPedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
Pedoman 7.2020 ttg pemberian izin ja
 
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdataRangkuman hukum acara pidana & perdata
Rangkuman hukum acara pidana & perdata
 
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
7 upaya paksa ( penangkapan, penahanan, pengeledahan dan penyitaan);
 
Alasan penghentian penyidikan
Alasan penghentian penyidikanAlasan penghentian penyidikan
Alasan penghentian penyidikan
 
Alasan penghentian penyidikan
Alasan penghentian penyidikanAlasan penghentian penyidikan
Alasan penghentian penyidikan
 
Hukum pidana
Hukum pidanaHukum pidana
Hukum pidana
 
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
Pendidikan anti korupsi - Hukum formil tindak pidana korupsi (Idik Saeful Bahri)
 

UPAYA PAKSA

  • 1.
  • 2. Perhatikan gambar di samping > Apakah ini masuk kategori upaya paksa ?
  • 3. Apakah upaya paksa itu ? upaya paksa adalah salah satu kewenangan atau sekumpulan tindakan yang diberikan Undang-undang kepada aparat penegak hukum (Polisi-Penyidik, Jaksa, Hakim) untuk melakukan perampasan kebebasan, yaitu berupa penangkapan; penahanan; penggeledahan; penyitaan; dan pemeriksaan surat.
  • 4. Macam-macam upaya paksa  Penangkapan  Penahanan  Penggeledahan  Penyitaan  Pemeriksaan Surat
  • 5. Apa sih penangkapan ? Adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan kebebasan sementara waktu tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut yang diatur dalam undang-undang ini. (Pasal 1 butir 20 KUHAP) Perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup. (SOP No. Pol : SOP/ /XI/2009 Tentang Upaya Paksa, tertanggal Desember 2009) Berdasarkan Pasal 1 Nomor 21 Peraturan Kepala Polri Nomor 14 Tahun 2012 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana yang dimaksud dengan bukti permulaan adalah alat bukti berupa Laporan Polisi dan 1 (satu) alat bukti yang sah, yang digunakan untuk menduga bahwa seseorang telah melakukan tindak pidana sebagai dasar untuk dapat dilakukan penangkapan.
  • 6. Yang perlu diperhatikan saat penangkapan Pasal 7 ayat 1 huruf (d) KUHAP  Dilakukan oleh PENYIDIK POLRI/PPNS. Pasal 18 ayat 1 KUHAP Memperlihatkan surat tugas Surat perintah penangkapan yang mencantumkan : a. Identitas seorang yang hendak ditangkap. b.Menyebutkan alasan penangkapan. c. Uraian singkat perkara d.Tempat ia diperiksa
  • 7. KECUALI !!!!  Dalam hal tertangkap tangan penangkapan dilakukan tanpa surat perintah, dengan ketentuan bahwa penangkap harus segera menyerahkan tertangkap beserta barang bukti yang ada kepada penyidik atau penyidik pembantu yang terdekat; (Pasal 18 ayat 2 KUHAP)  TERTANGKAP TANGAN adalah tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu; (Pasal 1 ayat 20 KUHAP)
  • 8. Berapa lama dilakukan penangkapan ? 1 hari (Pasal 19 ayat 1 KUHAP) KHUSUS UNTUK KASUS NARKOTIKA, LAMA PENANGKAPAN 3 HARI DAN DAPAT DIPERPANJANG 3 HARI. (Pasal 76 ayat 1 dan 2 UUNarkotika)
  • 9. Apa sih penahanan ? Adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini; (Pasal 1 ayat 21 KUHAP)
  • 10. Syarat-syarat penahanan Syarat subjektif Pasal 21 ayat 1 KUHAP Syarat objektif Pasal 21 ayat 4 KUHAP Menghilangkan barang bukti. Melarikan diri. Mengulangi tindak pidana. Diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.  tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 282 ayat (3), Pasal 296, Pasal 335 ayat (1), Pasal 351 ayat (1), Pasal 353 ayat (1), Pasal 372, Pasal 378, Pasal 379 a, Pasal 453, Pasal 454, Pasal 455, Pasal 459, Pasal 480 dan Pasal 506 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Pasal 25 dan Pasal 26 Rechtenordonnantie (pelanggaran terhadap Ordonansi Bea dan Cukai, terakhir diubah dengan Staatsblad Tahun 1931 Nomor 471), Pasal 1, Pasal 2 dan Pasal 4 Undang-undang Tindak Pidana Imigrasi (Undang-undang Nomor 8 Drt. Tahun 1955, Lembaran Negara Tahun 1955 Nomor 8), Pasal 36 ayat (7), Pasal 41, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 47 dan Pasal 48 Undang- undang Nomor 9 Tahun 1976 tentang Narkotika (Lembaran Negara Tahun 1976 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3086).
  • 11. Jangka waktu penahanan Tahap Penahanan Perpanjangan Total Penyidikan Kepolisian 20 hari JPU 40 hari 60 hari Penuntutan JPU 20 hari Kepala PN 30 hari 50 hari PN Hakim PN Yang Memeriksa 30 hari Ka PN 60 hari 90 hari PT Hakim PT Yang Memeriksa 30 hari Ka PT 60 hari 90 hari MA Hakim Agung Yang Memeriksa 50 hari Ketua MA 60 hari 110 hari
  • 12. APABILA JANGKA WAKTU PENAHANAN LEWAT WAKTU MAKA TERSANGKA/TERDAKWA HARUS DIKELUARKAN DEMI HUKUM.
  • 13. PENGGELEDAHAN BADAN RUMAH  Penggeledahan badan adalah tindakan penyidik untuk mengadakan pemeriksaan badan dan atau pakaian tersangka untuk mencari benda yang diduga keras ada pada badannya atau dibawanya serta, untuk disita.  polisi hanya berwenang untuk melakukan pemeriksaan badan, penggeledahan terhadap pakaian, dan pemeriksaan terhadap rongga badan. (untuk penggeledahan terhadap perempuan maka polisi yang menggeledah juga harus perempuan) Penggeledahan rumah adalah tindakan penyidik untuk memasuki rumah tempat tinggal dan tempat tertutup Iainnya untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan atau penyitaan dan atau penangkapan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang.
  • 14. Dalam pelaksanaan kegiatan penggeledahan akan melibatkan penyidik/penyidik pembantu dan petugas Kepolisian lainnya maupun pihak diluar institusi Kepolisian antara lain saksi, Kepala Desa / Kepal Lingkungan, penghuni rumah dan Pengadilan Negeri.
  • 15. SYARAT PENGGELEDAHAN  Dengan surat izin ketua pengadilan negeri setempat. (Pasal 33 ayat 1 KUHAP)  Setiap kali memasuki rumah harus disaksikan oleh dua orang saksi dalam hal tersangka atau penghuni menyetujuinya. (Pasal 33 ayat 3 KUHAP)  Jika tidak menyetujui atau penghuni tidak hadir, maka penggeledahan disaksikan oleh Kepala Desa/Ketua Lingkungan dan dua orang saksi.(Pasal 33 ayat 4 KUHAP)  Dalam keadaan luar biasa dan mendesak, penyidik dapat melakukan penggeledahan tanpa lebih dulu mendapat surat izin dari Ketua Pengadilan Negeri, namun segera sesudah penggeledahan, penyidik wajib meminta persetujuan Ketua Pengdilan Negeri yang bersangkutan; (Pasal 34 ayat 1 KUHAP)  pada halaman rumah tersangka bertempat tinggal, berdiam atau ada dari yang ada di atasnya;  pada setiap tempat lain tersangka bertempat tinggal, berdiam atau ada;  di tempat tindak pidana dilakukan atau terdapat bekasnya; di tempat penginapan dan tempat umum lainnya .
  • 16. Jika anda digeledah ? 1. tetap tenang dan jangan panik 2. tanyakan dengan baik kepada petugas yang menggeledah tentang surat tugas penggeledahan dari kepolisian atau pejabat lain yang berwenang 3. jangan lupa tanyakan Surat Ijin Penggeledahan dari Ketua Pengadilan Negeri setempat 4. penggeledahan atas tempat kediaman anda harus dilakukan pada siang hari 5. jika anda setuju tempat kediaman anda digeledah, maka penggeledahan harus disertai dengan dua orang saksi (warga lingkungan sekitar) 6. jika syarat 2 – 4 tidak ada, anda berhak menolak dan melarang penggeledahan atas tempat kediaman anda dengan alasan penggeledahan dilakukan secara tidak sah dan melawan hukum 7. jika anda tidak setuju tempat kediaman anda digeledah, maka penggeledahan harus disertai dengan tiga orang saksi (kepala desa/ketua rw/ ketua rt) dan dua orang saksi dari warga lingkungan sekitar 8. jangan lupa untuk membuat catatan sendiri tentang barang-barang yang digeledah 9. dalam waktu dua hari setelah penggeledahan, maka anda akan dibuatkan BAP penggeledahan 10. jika anda setuju dengan isi BAP maka anda harus menandatanganinya, jika tidak setuju anda tidak menandatanganinya dan nyatakan keberatan anda beserta alasan penolakan untuk dicatat dalam BAP 11. mintalah turunan BAP penggeledahan 12. segera hubungi kantor hukum atau organisasi bantuan hukum untuk mendapatkan pelayanan/bantuan hukum
  • 18. penyitaan  Penyitaan merupakan tindakan pengambilan atau perampasan terhadap benda milik seseorang yang diduga merupakan hasil kejahatan atau benda- benda lainnya yang terkait dengan tindakan kejahatan tersebut yang diperbolehkan oleh hukum dengan ijin Ketua Pengadilan setempat (pasal 38; KUHAP), bertujuan untuk keperluan pembuktian didalam penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan persidangan di pengadilan. Dilakukan oleh Penyidik dengan surat ijin Ketua Pengadilan Negeri setempat.  Pasal 39 ayat 1 KUHAP mengatur bahwa yang dapat dikenakan penyitaan adalah : a. benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga diperoleh dan tindak pidana atau sebagai hasil dan tindak pidana; b. benda yang telah dipergunakan secara Iangsung untuk melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya; c. benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana; d. benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana; e. benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.
  • 19. Barang sitaan berhak dikembalikan ! Sebelum putusan (Pasal 46 ayat 1 KUHAP) Setelah putusan (Pasal 46 ayat 2 KUHAP)  a.kepentingan penyidikan dan penuntutan tidak memerlukan lagi;  b.perkara tersebut tidak jadi dituntut karena tidak cukup bukti atau ternyata tidak merupakan tindak pidana;  c.perkara tersebut dikesampingkan untuk kepentingan umum atau perkara tersebut ditutup demi hukum, kecuali apabila benda itu diperoleh dan suatu tindak pidana atau yang dipergunakan untuk melakukan suatu tindak pidana.  Apabila perkara sudah diputus, maka benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka yang disebut dalam putusan tersebut kecuali jika menurut putusan hakim benda itu dirampas untuk negara, untuk dimusnahkan atau untuk dirusakkan sampai tidak dapat dipergunakan lagi atau jika benda tersebut masih diperlukan sebagai barang bukti dalam perkara lain.
  • 20.
  • 21. Pemeriksaan surat Pengaturan pemeriksaan surat dalam KUHAP diatur dalam Pasal 47 dan Pasal 48 KUHAP. Kewenangan nya ada pada PENYIDIK atas izin dari Ketua Pengadilan Negeri. Pemeriksaan surat terkait dengan tindak pidana. Dan apabila surat tersebut tidak ada kaitannya dengan tindak pidana maka surat tersebut dibubuhi cap yang berbunyi "telah dibuka oleh penyidik”. dengan dibubuhi tanggal, tanda tangan beserta identitas penyidik. PENYIDIK mebuat berita acara atas tindakan tersebut dan turunan BA nya disampaikan kepada kepala kantor pos dan telekomunikasi, kepala jawatan atau perusahaan komunikasi atau pengangkutan yang bersangkutan.
  • 22. Pra-peradilan Praperadilan adalah wewenang pengadilan negeri untuk memeriksa dan memutus menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini, tentang: a.sah atau tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas permintaan tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasa tersangka; b.sah atau tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan atas permintaan demi tegaknya hukum dan keadilan; c.permintaan ganti kerugian atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya atau pihak lain atas kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke pengadilan.