"Bawal99: Menikmati Sensasi Taruhan Olahraga Online dengan Aman dan Nyaman"
Daya saing konstruksi nasional, Palembang 12 Oktober 2012
1. Daya Saing Industri
Konstruksi Nasional
MUHAMMAD SAPRI PAMULU,PH.D.
PALEMBANG, 12 OKTOBER 12
2. Daya Saing = Produktifitas
Daya Saing (Competitiveness) adalah produktifitas
dari suatu negara dalam menggunakan sumber
dayanya.
Daya saing nasional merupakan agregasi dari daya
saing industri-industrinya termasuk konstruksi.
4. Level Daya Saing
Nasional
B
Global A C Industri
Daya Saing
E D
Proyek Perusahaan
5. Peringkat Daya Saing Infrastruktur Indonesia
Kualitas Infrastruktur 2011-2012 2012-2013
Infrastruktur secara keseluruhan 82 74
Jalan 83 68
Jalan KA 52 45
Pelabuhan 103 81
Bandara 80 132
Ketersediaan kursi pesawat kms/minggu, juta 20 53
Pasokan listrik 98 60
HP langgan/100 pop.* 79 112
Sambungan telp lines/100 pop 82 32
Ref. The Global Competitiveness Report 2012 – 2013 (WEF, 2012)
6. Faktor-faktor Daya Saing Nasional
Porter (1990)
”Diamond Framework”
sebagai perangkat untuk
membantu menjelaskan
mengapa sebuah negara
bisa memiliki daya saing
lebih baik dibandingkan
yang lain?
8. Daya Saing Konstruksi Indonesia
Daya saing perusahaan konstruksi Indonesia rendah
(Pamulu, 2012): Lingkungan yang dihadapi tidak
mendukung/kondusif dan minimnya arah strategis untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing
(related/supporting industries + context for firm’s
strategy & rivalry)
Daya saing rendah akibat lemahnya kapasitas sumber daya
baik sdm, materal,peralatan, modal, dll. (Factor
conditions, Pusbin SDI,2012)
9. Faktor Signifikan Daya Saing Konstruksi
Indonesia (Trigunarsyah, dkk. 2009)
1. Rasio antara 5. Peran/tg.jawab
kontraktor umum dan asosiasi
profesi/perusahaan
spesialis. konstruksi, perguruan
2. Persyaratan mutu dari tinggi dan LPJK
pemberi tugas/klien 6. Kolaborasi untuk
inovasi
3. Produktifitas tenaga (pengembangan pasar
kerja/buruh & produk/jasa)
konstruksi 7. Tingkat “fairness” tata
4. Teknologi peralatan
kelola dalam proses
tender/ seleksi
konstruksi pekerjaan
10. Strategi Daya Saing Konstruksi Nasional
Strategi Peningkatan Daya Saing Konstruksi melalui
Cluster
Pemetaan Daya saing secara Komparatif berdasarkan besaran nilai
pertumbuhan konstruksi/infrastruktur (core/construction industry)
dan ketersediaan sumber daya (related/supporting industries) ?
1. Peta MP3EI
2. Peta Proyeksi Konstruksi
3. Peta SISDI (Material & Peralatan)
4. Peta Modal/Pembiayaan
5. Peta Penyedia Jasa (kontraktor/konsultan)
Cluster berfungsi sebagai alat kebijakan ekonomi yang
menjadi kerangka untuk melaksanakan kebijakan
publik dan mengorganisir kolaborasi swasta untuk
memacu dan meningkatkan daya saing
12. Skenario Infrastruktur Indonesia – MP3EI
Economic Corridors Development Theme Supporting Infrastructure Needed Investment Value
1.Sumatra EC Center of production and Railways, Roads, Power & Energy, Ports, $ 26.5 billion
processing of natural Sunda Straits Bridge (JSS), Water
resources and as nation's Utilities
energy reserves
2.Jawa EC Driver for national industry Roads, Power & Energy, Airports, Ports, $ 72.2 billion
and service provision Railways, Other Infrastructure
3.Kalimantan EC Center for Production and Roads, Power & Energy, Airports, Ports, $ 60.2 billion
processing of national mining Railways, Bridge, Water Utilities,
and energy reserves Overland Conveyor
4.Sulawesi EC Center for production and Roads, Power & Energy, Fishing Ports, $ 20.5 billion
processing of natural Power Plant, Jetty, Irrigation, Water
agricultural, plantation, Ponds
fisheries, oil and gas, mining
5.Bali-Nusa Tenggara EC Gateway for tourism and Ports, Nusadua-Ngurah Rai-Benoa $ 6.2 billion
national food support Airport, Toll Roads, Airports, Roads,
Fishery Production Facilities
6.Papua-Kep.Maluku EC Center for development of Sea Ports, Power & Energy, Water $ 53.1 billion
food, fisheries, energy, Utilities, Roads, Fishery Production
national mining Facilities, Road & Bridges, Airport
21. Strategi , dan Sasaran Strategies
Strategi:
Peningkatan Daya Saing Industri Konstruksi Nasional melalui
Cluster (Bukan Sektor)
Sasaran strategis:
Menyempurnakan aturan pasar, Standarisasi kebijakan
industri, dan Memperkuat regulasi.
22. Inisiatif & Program Strategis
Insiatif Strategis:
1. Menciptakan sistem pasar modern dan menjaga pasar yang
fair: Mengurai monopoli/dominasi pasar, membuat aturan
baru untuk tender yang sehat dan bersaing, inovasi
konstruksi, menyempurnakan sistem pelelangan, investasi
proyek konstruksi pemerintah dan swasta.
2. Menyempurnakan arah dan kebijakan industri konstruksi
dengan titik berat pada pemanduan perusahaan konstruksi
untuk menyempurnakan kapabilitas dalam hal inovasi,
reputasi dan penyerapan pasar (pengembangan pasar &
produk, pasar lama/baru-produk lama/baru)..
3. Memperkuat regulasi tentang pasar dan sistem pembiayaan
konstruksi melalui sistem informasi kinerja konstruksi.
23. Indikator Kinerja Konstruksi
Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja dari
pelaku konstruksi (LPJKN, Assosiasi, Kontraktor /
Konsultan, dll.) dengan indikator yang terukur (KPI)