Kabinet Ali II adalah hasil koalisi 3 partai yang berdiri pada 24 Maret 1956 hingga 14 Maret 1957 dengan 22 kementerian. Kabinet ini berusaha merealisasikan program pembangunan lima tahun namun menghadapi berbagai tantangan seperti ketegangan antarpartai dan gerakan separatis daerah.
3. Kabinet Ali II
O Kabinet ini merupakan hasil koalisi 3 partai yaitu
PNI, Masyumi, dan NU.
O Dasar Pembentukan : Keputusan Presiden
Republik Indonesia No.24 Tahun 1956
O Masa Bakti : 24 Maret 1956 s.d 14 Maret 1957
O Jumlah Kementerian : 22
O Kabinet Ali Sastroamidjojo II dikenal juga dengan
Kabinet Ali Roem Idham.
O Berakhirnya kabinet Mundurnya sejumlah menteri
dari Masyumi (Januari 1957), membuat kabinet
hasil Pemilu I ini jatuh dan menyerahkan
mandatnya pada Presiden pada tanggal 14 Maret
1957.
4. Program pokok kabinet Ali II
1. Pembatalan KMB,
2. Pemulihan keamanan dan
ketertiban, pembangunan lima
tahun, menjalankan politik luar negeri
bebas aktif,
3. Melaksanakan keputusan KAA.
5. Program kabinet ini disebut Rencana
Pembangunan Lima Tahun yang memuat
program jangka panjang, sebagai berikut:
1. Perjuangan pengembalian Irian Barat
2. Pembentukan daerah-daerah otonomi dan
mempercepat terbentuknya anggota-
anggota DPRD.
3. Mengusahakan perbaikan nasib kaum buruh
dan pegawai.
4. Menyehatkan perimbangan keuangan
negara.
5. Mewujudkan perubahan ekonomi kolonial
menjadi ekonomi nasional berdasarkan
kepentingan rakyat.
6. 6. Luar negeri:
O Menjalankan politik luar negeri yang
bebas dan aktif.
O Merumuskan kerjasama dengan
negara-negara Asia Afrika dalam
melaksanakan keputusan-keputusan
konfrensi Asia Afrika di Bandung.
7. Pembatalan KMB
*Hasil : Mendapat dukungan penuh dari
presiden dan dianggap sebagai titik tolak dari
periode planning and investment, hasilnya
adalah Pembatalan seluruh perjanjian KMB
7. Kendala/ Masalah yang
dihadapi :
O Berkobarnya semangat anti Cina di masyarakat.
O Muncul pergolakan/kekacauan di daerah yang semakin
menguat dan mengarah pada gerakan sparatisme dengan
pembentukan dewan militer seperti Dewan Banteng di
Sumatera Tengah, Dewan Gajah di Sumatera Utara, Dewan
Garuda di Sumatra Selatan, Dewan Lambung Mangkurat di
Kalimantan Selatan, dan Dewan Manguni di Sulawesi Utara.
O Memuncaknya krisis di berbagai daerah karena pemerintah
pusat dianggap mengabaikan pembangunan di daerahnya.
O Pembatalan KMB oleh presiden menimbulkan masalah baru
khususnya mengenai nasib modal pengusaha Belanda di
Indonesia. Banyak pengusaha Belanda yang menjual
perusahaannya pada orang Cina karena memang merekalah
yang kuat ekonominya. Muncullah peraturan yang dapat
melindungi pengusaha nasional.
O Timbulnya perpecahan antara Masyumi dan PNI. Masyumi
menghendaki agar Ali Sastroamijoyo menyerahkan mandatnya
sesuai tuntutan daerah, sedangkan PNI berpendapat bahwa
mengembalikan mandat berarti meninggalkan asas demokrasi
dan parlementer.
8. SUSUNAN KABINET
1. Presiden : Ir. Soekarno
2. Wakil Presiden : Drs. Mohammad Hatta
3. Perdana Menteri : Mr. Ali Sastroamidjojo
4. Wakil Perdana Menteri I : Mohammad Roem
5. Wakil Perdana Menteri II : Idham Chalid
6. Dasar Pembentukan : Keputusan Presiden Republik
Indonesia No.24 Tahun 1956
7. Masa Bakti : 24 Maret 1956 s.d 14 Maret 1957
8. Jumlah Kementerian:22
9. SUSUNAN KABINET
1. Menteri Luar Negeri : Roeslan Abdulgani
2. Menteri Dalam Negeri : Soenarjo
3. Menteri Pertahanan (Ad Interim) : Ali Sastroamidjojo
4. Menteri Kehakiman : Muljatno
5. Menteri Penerangan : Soedibjo
6. Menteri Keuangan : Jusuf Wibisono
7. Menteri Perekonomian : Barhanuddin
8. Menteri Muda Perekonomian : F.F. Umbas
10. SUSUNAN KABINET
9. Menteri Pertanian:Eny Karim
10. Menteri Muda Pertanian : Sjech Marhaban
11. Menteri Perhubungan:Suchjar
Tedjasukmana
12. Menteri Muda Perhubungan:A.S. de Rozari
13. Menteri Pekerjaan Umum dan
Tenaga:Pangeran Mohammad Nur
14. Menteri Agraria:A.A. Suhardi
15. Menteri Sosial:Fattah Jasin
16. Menteri Tenaga Kerja:Sabilal Rasjad
11. SUSUNAN KABINET
17. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan:Sarino Mangunpranoto
18. Menteri Kesehatan:H. Sinaga
19. Menteri Agama:Mohammad Iljas
20. Menteri Negara Urusan
Perencanaan:Djuanda
21. Menteri Urusan Umum:Rusli Abdul
Wahid
22. Menteri Negara Urusan
Veteran:Dahlan Ibrahim