SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer 
Posted by ilhamhidayat34 in Oct 01, 2009, under Uncategorized 
Tingkatan manajemen dan manajer. 
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu: 
1. Manajemen Puncak (Top Management) 
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan 
manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. 
Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk 
membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. 
Misal: 
2. Manajemen Menengah (Middle Management) 
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian 
untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab 
melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala 
divisi, direktur produk. 
3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management) 
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para 
manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya 
keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. 
Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor. 
Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya: 
Dilihart dari kegiatan yang dilakukan : 
- Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, 
pemasaran, keuangan, personalia, dll 
- Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit. 
Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian 
yang berbeda yaitu: 
1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan 
menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan 
tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan. 
Keterampilan Manajer 
Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer: 
1. Keterampilan konseptual 
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh 
kepentingan dan kegiatan organisasi. 
2. Keterampilan Kemanusiaan 
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain. 
3. Keterampilan Administrasi 
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan. 
4. Keterampilan Teknik 
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang 
tertentu. 
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan 
minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah: 
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) 
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, 
dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian 
haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau 
konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya 
disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional 
juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. 
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) 
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan 
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga 
keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer 
terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan 
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan 
manajemen atas, menengah, maupun bawah. 
3. Keterampilan teknis (technical skill) 
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih 
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan 
tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, 
akuntansi dan lain-lain. 
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar 
yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5] 
1. Keterampilan manajemen waktu 
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk 
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew 
Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. 
Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, 
maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat 
kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan 
manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu 
yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang 
uang dan mengurangi produktivitas perusahaan. 
2. Keterampilan membuat keputusan 
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam 
memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang 
manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah 
dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan 
mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus 
mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling 
baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta 
mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. 
Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan
melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 
(empat) ciri, yaitu: 
1. ada tujuan yang hendak dicapai, 
2. ada pemimpin (atasan), 
3. ada yang dipimpin (bawahan), 
4. ada kerja sama. 
Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). 
Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari: 
1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan 
secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting. 
2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada 
pelaksanaan pekerjaan ekonomis. 
3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. 
Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat 
intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) 
tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda. 
Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari: 
1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas) 
2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah) 
3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah). 
Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau 
instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada 
Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management. 
Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan 
administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya 
semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, 
sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah. 
Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja 
pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih
banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen 
Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan 
Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau 
tenaga amat besar/banyak 
PEMBUATAN KEPUTUSAN 
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan 
peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. 
Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang 
yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan 
organisasi yang akan dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan digunakan, 
dan siapa yang akan melaksanakna setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses 
peerenacanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan 
keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektifitas 
rencana yang disusun. 
Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana 
serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. 
Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) 
dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan 
manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” 
sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah 
pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya. 
Pembuatan keputusan merupakan bagian kunci kegiatan menajer. Dalam proses 
perencanaan, menajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi. Pembuatan keputusan 
didefinisakan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang 
diinginkan. 
Tipe-tipe keputusan : 
1. Keputusan-keputusan yang di program (programmed decisions) adalah keputusan 
yang di buat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan 
berulang-ulang. 
2. Keputusan-keputusan yang tidak di program (non-programed decisions) merupakan 
keputusan yang berkenan dengan masalah-masalah khusus,khas dan tidak terbiasa. 
3. Keputusan-keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidak pastian, dimana 
pembuatan keputusan untuk masa yang akan datang. 
a. Dalam kondisi kepastian (certainty), manajer mengetahui apa yang terjadi di waktu 
yang akan datang karena tersedia informasi yang akurat, terecaya dan dapat di ukur 
sebagai dasar keputusan 
b. Dalam kondisi resiko/risik, manajer mengetahui bersarnya probabilitas
kemungkinan hasil, tetapi tetapi informasi lengkap tidak tersedia. 
c. Kondisi ketidak pastian (uncertainty), manajer tidak mengetahui probabilitas dan 
tidak mengetahui hasil-hasil dan menyangkut keputusan kritis dan paling menarik. 
Keputusan dapat diambil dengan meenggunakan metode kuantitatif (perhitungan-statistik) 
Untuk mengantisipasi dan memperkirakanya. 
Proses pembuatan keputusan yang Efektif : 
1. Pemahaman dan perumusan masalah 
2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan 
3. Pengembangan alternatif-alternatif 
4. Evaluasi alternatif-alternatif 
5. Pemilihan alternatif terbaik 
6. Implementasi keputusan 
7. Evaluasi hasil-hasil 
Gaya pembuatan keputusan yang di kemukakan Vroom Yetton adalah : 
1. Manajer membuat keputusan sendiri dangan menggunakan informasi yang tersedia. 
2. Manajer mendapat informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian 
menentukan keputusan yang sesuai. 
3. Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan secara individual dan 
mendapatkan gagasan-gagasan, saran-saran tanpa mengikut sertakan individu para 
bawahan sebagai suatu kelompok. 
4. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu 
kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan,saran-saran dalam suatu pertemuan 
kelompok. 
5. Manajer membicarakan situasi keputusan 
Model Vroom-Yetton-Jago: 
Authocratic Style ( AI & AII) 
Consultative Style (CI & CII) 
One-Group Style (GII) 
Tipe Keputusan Pengertian 
AI Manajer membuat keputusan sendiri 
AII Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil sendiri 
oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi mengenai situasi yang 
dihadapi. 
CI Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan bertanya 
mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka. Akan tetapi manajer 
mengambil keputusan sendiri. 
CII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal 
menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil keputusan. 
GII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal yang 
menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim.
MODEL KEPEMIMPINAN – PARTISIPASIF YANG DIREVISI 
Keterangan : 
QR : Persyaratan Kualitas, Apakah kualitas keputusan benar-benar penting? 
CR : Persyaratan komitmen, Seberapa pentingkah komitmen bawahan pada 
keputusan? 
LI : Informasi Pemimpin, apakah cukup memiliki informasi untuk mengambil 
keputusdan kualitas tinggi? 
SI : Strutur masalah, Apakah masalah terstruktur baik? 
CB : Pobabilitas komitmen, Apakah benar-benar ada kepastian bahwa bawahan akan 
berkomitmen pada keputusan? 
GC : Kesesuaian Tujuan, Apakah bawahan ikut memiliki organisasi yang dicapai dalam 
menentukan masalah? 
GO : Informasi bawahan, Apakah bawahan cukup informasi untuk mengambil suatu 
keputusan berkualitas tinggi? 
Riset kepemimpinan menandaskan bahwa kepemimpinan seharusnya diarahkan pada 
situasi bukannya pada orang sehingga dapat bermakna lebih lanjut untuk untuk situasi 
otokritas dan partisipasif daripada pemimpin otokratis dan partisipasif. Dengan asumsi 
bahwa pemimpin dapat menyesuaikan gayanya terhadap situasi yang berlainan. 
KESIMPULAN 
Ketiga model teori kepemimpinan yang diuaraikan diatas mempunyai kesamaan dan 
perbedaan di mana ke semua model-model tersebut berkepentingan : 
1. Memusatkan perhatian pada dinamika kepemimpinan. 
2. Mendorong adanya riset tentang kepemimpinan. 
3. Kontroversial karena: pengukuran, terbatasnya pengujian riset, dan hasil riset yang 
berlawanan. 
Perbandingan model-model pendekatan kepemimpinan dapat disajikan dalam tabel 
sebagai berikut: 
PERBANDINGAN MODEL-MODEL KEPEMIMPINAN 
MODEL GAYA PERILAKU PEMIMPIN FAKTOR SITUASI KRITERIA PEROLEHAN 
SITUASIONAL (HERSEY & BLANCHHARD) Orientasi Tugas Orientasi Hubungan Struktur 
Tugas Hubungan Pemimpin Anggota Keefektifan Kelompok 
KEMUNGKINAN (FIEDLER) Orientasi Tugas Orientasi Hubungan Struktur Tugas Hubungan 
Pemimpin Anggota Keefektifan Kelompok 
PARTISIPASI PEMIMPIN (VICTOR VROOM DAN PHILIP YETTON) Otokratif Konsultatif 
Kelompok Kualitas Keputusan, Persyaratan Informasi, Struktur Masalah Penerimaan, 
Pengikut Atas Keputusan, Kebersamaan Tujuan Tingkat Konflik Pengikut Kualitas 
Keputusan Penerimaan Oleh Pengikut Waktu Pengambil Keputusan.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanSatya Pranata
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeCut Endang Kurniasih
 
Manajer dan Peran Manajer
Manajer dan Peran ManajerManajer dan Peran Manajer
Manajer dan Peran ManajerC S
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiYasmin Pambudi Putri
 
Powerpoint tentang Manajemen dan Badan Usaha
Powerpoint tentang Manajemen dan Badan UsahaPowerpoint tentang Manajemen dan Badan Usaha
Powerpoint tentang Manajemen dan Badan UsahaSalsabiela Akhadiah
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiSatya Pranata
 
Wewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasiWewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasiEga Jalaludin
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorSucifitria
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5padlah1984
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiklailul
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanPutrii Wiidya
 

Was ist angesagt? (20)

Manajemen internasional
Manajemen internasionalManajemen internasional
Manajemen internasional
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
Penetapan tujuan organisasi
Penetapan tujuan organisasiPenetapan tujuan organisasi
Penetapan tujuan organisasi
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan MerkantilismeAliran Fisiokrat dan Merkantilisme
Aliran Fisiokrat dan Merkantilisme
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
Manajer dan Peran Manajer
Manajer dan Peran ManajerManajer dan Peran Manajer
Manajer dan Peran Manajer
 
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomiKeseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
Keseimbangan pendapatan nasional_ekonomi
 
Powerpoint tentang Manajemen dan Badan Usaha
Powerpoint tentang Manajemen dan Badan UsahaPowerpoint tentang Manajemen dan Badan Usaha
Powerpoint tentang Manajemen dan Badan Usaha
 
Desain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur OrganisasiDesain dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
 
Manajemen ppt
Manajemen pptManajemen ppt
Manajemen ppt
 
Presentasi Sejarah Perkembangan Manajemen
Presentasi Sejarah Perkembangan ManajemenPresentasi Sejarah Perkembangan Manajemen
Presentasi Sejarah Perkembangan Manajemen
 
Wewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasiWewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasi
 
perekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektorperekonomian 3 sektor
perekonomian 3 sektor
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 
Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5Pertemuan ke 5
Pertemuan ke 5
 
Powerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasiPowerpoint Manajemen koperasi
Powerpoint Manajemen koperasi
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 

Andere mochten auch

Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannyaBab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannyaPT. SASA
 
Tingkatan manajemen
Tingkatan manajemenTingkatan manajemen
Tingkatan manajemenZam Mil
 
Tingkat dan keterampilan manajemen
Tingkat dan keterampilan manajemenTingkat dan keterampilan manajemen
Tingkat dan keterampilan manajemenEkinanda Anggita
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemenyunisarosa
 
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baruPeran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu barumochammad rasyiid
 
Pengalaman Bapak KANAIDI, SE., M.Si sebagai Dosen Pengampu LINGKUNGAN PEMASARAN
Pengalaman Bapak KANAIDI, SE., M.Si sebagai Dosen Pengampu LINGKUNGAN PEMASARANPengalaman Bapak KANAIDI, SE., M.Si sebagai Dosen Pengampu LINGKUNGAN PEMASARAN
Pengalaman Bapak KANAIDI, SE., M.Si sebagai Dosen Pengampu LINGKUNGAN PEMASARANKanaidi ken
 
Pengantar bisnis dan manajemen
Pengantar bisnis dan manajemenPengantar bisnis dan manajemen
Pengantar bisnis dan manajemenNry Rani
 
Keunikan makna filosofi batik klasik sidoluhur
Keunikan makna filosofi batik klasik sidoluhurKeunikan makna filosofi batik klasik sidoluhur
Keunikan makna filosofi batik klasik sidoluhurmochammad rasyiid
 
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenirfanurohmah
 
Mengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataMengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataAhmad Saktia Yunus
 
FUNGSI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
FUNGSI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANFUNGSI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
FUNGSI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANRahma Al-Zaisah
 
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)dzakiaziz
 
01 manajemen strategik pendahuluan
01 manajemen strategik   pendahuluan01 manajemen strategik   pendahuluan
01 manajemen strategik pendahuluanLina ArLin'bcf'
 
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemenintan007
 
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Syamsu Rijal Efendi
 
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemenMakalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemenbabeharif1395
 
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemenKonsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemenFaizal Rahman
 
Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen, Manajer dan KepemimpinanManajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen, Manajer dan KepemimpinanDwi Mardianti
 

Andere mochten auch (20)

Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannyaBab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
Bab 2 tingkatan manajemen dan peranannya
 
Tingkatan manajemen
Tingkatan manajemenTingkatan manajemen
Tingkatan manajemen
 
Tingkat dan keterampilan manajemen
Tingkat dan keterampilan manajemenTingkat dan keterampilan manajemen
Tingkat dan keterampilan manajemen
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemen
 
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baruPeran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
Peran inkubator bisnis meminimalkan kegagalan wu baru
 
Pengalaman Bapak KANAIDI, SE., M.Si sebagai Dosen Pengampu LINGKUNGAN PEMASARAN
Pengalaman Bapak KANAIDI, SE., M.Si sebagai Dosen Pengampu LINGKUNGAN PEMASARANPengalaman Bapak KANAIDI, SE., M.Si sebagai Dosen Pengampu LINGKUNGAN PEMASARAN
Pengalaman Bapak KANAIDI, SE., M.Si sebagai Dosen Pengampu LINGKUNGAN PEMASARAN
 
Pengantar bisnis dan manajemen
Pengantar bisnis dan manajemenPengantar bisnis dan manajemen
Pengantar bisnis dan manajemen
 
Tugas 1 2013
Tugas 1 2013Tugas 1 2013
Tugas 1 2013
 
Keunikan makna filosofi batik klasik sidoluhur
Keunikan makna filosofi batik klasik sidoluhurKeunikan makna filosofi batik klasik sidoluhur
Keunikan makna filosofi batik klasik sidoluhur
 
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa - pengertian, fungsi dan unsur manajemen
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Mengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis dataMengapa kita memerlukan basis data
Mengapa kita memerlukan basis data
 
FUNGSI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
FUNGSI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSANFUNGSI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
FUNGSI MANAJER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
Fungsi perencanaan dalam manajemen (pert 9)
 
01 manajemen strategik pendahuluan
01 manajemen strategik   pendahuluan01 manajemen strategik   pendahuluan
01 manajemen strategik pendahuluan
 
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemenIrfa   pengertian, fungsi dan unsur manajemen
Irfa pengertian, fungsi dan unsur manajemen
 
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
Makalah cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam dari hg 5
 
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemenMakalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
Makalah bab 1 administrasi organisasi dan manajemen
 
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemenKonsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
 
Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen, Manajer dan KepemimpinanManajemen, Manajer dan Kepemimpinan
Manajemen, Manajer dan Kepemimpinan
 

Ähnlich wie Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer

Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...WidyaAyundaPutri
 
Manajemen perusahaan
Manajemen perusahaanManajemen perusahaan
Manajemen perusahaanSusan Ucnk
 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Jogo Hera
 
Dasar dasar manajemen-edit for 2011
Dasar dasar manajemen-edit for 2011Dasar dasar manajemen-edit for 2011
Dasar dasar manajemen-edit for 2011Nesty Indrawati
 
Melaksanakan dasar dasar manajemen
Melaksanakan dasar dasar manajemenMelaksanakan dasar dasar manajemen
Melaksanakan dasar dasar manajemenWayan Widana
 
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN_new.pptx
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN_new.pptxMANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN_new.pptx
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN_new.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
Pengantar Manajemen - Introduction
Pengantar Manajemen - IntroductionPengantar Manajemen - Introduction
Pengantar Manajemen - IntroductionSyeirabani Hatta
 
P-4 Manajemen dan Manajer.pptx
P-4 Manajemen dan Manajer.pptxP-4 Manajemen dan Manajer.pptx
P-4 Manajemen dan Manajer.pptxIndraIswandi2
 
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018Juliana Juliana
 
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...Juliana Juliana
 
Tugas Akhir Semester TI (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester TI (Teknologi Informasi) Tugas Akhir Semester TI (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester TI (Teknologi Informasi) Lee Gorgeouz
 
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdfPertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdfJuanWawanKurniawan
 

Ähnlich wie Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer (20)

Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, dasar manajemen dan fungsi manajemen da...
 
Tugas rutin 2
Tugas rutin 2Tugas rutin 2
Tugas rutin 2
 
Dasar dasar managemen
Dasar dasar managemenDasar dasar managemen
Dasar dasar managemen
 
Manajemen perusahaan
Manajemen perusahaanManajemen perusahaan
Manajemen perusahaan
 
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
Manajemen (Bahan Ajar Ekonomi Berdasarkan K-13)
 
Dasar dasar manajemen-edit for 2011
Dasar dasar manajemen-edit for 2011Dasar dasar manajemen-edit for 2011
Dasar dasar manajemen-edit for 2011
 
Bab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ipsBab 6 manajemen xii ips
Bab 6 manajemen xii ips
 
Bab 6 manajemen
Bab 6 manajemenBab 6 manajemen
Bab 6 manajemen
 
Melaksanakan dasar dasar manajemen
Melaksanakan dasar dasar manajemenMelaksanakan dasar dasar manajemen
Melaksanakan dasar dasar manajemen
 
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN_new.pptx
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN_new.pptxMANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN_new.pptx
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN_new.pptx
 
Pengantar Manajemen - Introduction
Pengantar Manajemen - IntroductionPengantar Manajemen - Introduction
Pengantar Manajemen - Introduction
 
Manajemen organisasi
Manajemen organisasiManajemen organisasi
Manajemen organisasi
 
P-4 Manajemen dan Manajer.pptx
P-4 Manajemen dan Manajer.pptxP-4 Manajemen dan Manajer.pptx
P-4 Manajemen dan Manajer.pptx
 
Ekonomi manajemen
Ekonomi manajemenEkonomi manajemen
Ekonomi manajemen
 
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Manajemen Fungsional, Universitas Mercu Buana, 2018
 
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
9. kewirausahaan, juliana, hapzi ali, manajemen fungsional , universitas merc...
 
Manajemen komunikasi
Manajemen komunikasiManajemen komunikasi
Manajemen komunikasi
 
Tugas Akhir Semester TI (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester TI (Teknologi Informasi) Tugas Akhir Semester TI (Teknologi Informasi)
Tugas Akhir Semester TI (Teknologi Informasi)
 
Slide 3.1
Slide 3.1Slide 3.1
Slide 3.1
 
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdfPertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
Pertemuan 1 - Manajemen Industri.pdf
 

Mehr von mochammad rasyiid

Komite akreditasi rumah sakit
Komite akreditasi rumah sakitKomite akreditasi rumah sakit
Komite akreditasi rumah sakitmochammad rasyiid
 
Proposal jakarta go ecosystem
Proposal jakarta go ecosystemProposal jakarta go ecosystem
Proposal jakarta go ecosystemmochammad rasyiid
 
Penulisan proposal bisnis-sederhana
Penulisan proposal bisnis-sederhanaPenulisan proposal bisnis-sederhana
Penulisan proposal bisnis-sederhanamochammad rasyiid
 
Contoh format-pembukuan-sederhana
Contoh format-pembukuan-sederhanaContoh format-pembukuan-sederhana
Contoh format-pembukuan-sederhanamochammad rasyiid
 
Sebuah konsep branding dtw kampung batik
Sebuah konsep branding dtw kampung batikSebuah konsep branding dtw kampung batik
Sebuah konsep branding dtw kampung batikmochammad rasyiid
 
Pavlovian classical conditioning
Pavlovian classical conditioningPavlovian classical conditioning
Pavlovian classical conditioningmochammad rasyiid
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenmochammad rasyiid
 
12 cara alami untuk mengatasi alergi
12 cara alami untuk mengatasi alergi12 cara alami untuk mengatasi alergi
12 cara alami untuk mengatasi alergimochammad rasyiid
 
10 amalan ringan pembuka jalan menuju
10 amalan ringan pembuka jalan menuju10 amalan ringan pembuka jalan menuju
10 amalan ringan pembuka jalan menujumochammad rasyiid
 
Formulir pendaftaran ukm ppm gelombang 2
Formulir pendaftaran ukm ppm gelombang 2Formulir pendaftaran ukm ppm gelombang 2
Formulir pendaftaran ukm ppm gelombang 2mochammad rasyiid
 
Formulir pendaftaran ppm perbankan gelombang 2
Formulir pendaftaran ppm perbankan gelombang 2Formulir pendaftaran ppm perbankan gelombang 2
Formulir pendaftaran ppm perbankan gelombang 2mochammad rasyiid
 
Kuis kepribadian menurut florence littauer
Kuis kepribadian menurut florence littauerKuis kepribadian menurut florence littauer
Kuis kepribadian menurut florence littauermochammad rasyiid
 
Aplikasi permohonan kredit kemitraan
Aplikasi permohonan kredit kemitraanAplikasi permohonan kredit kemitraan
Aplikasi permohonan kredit kemitraanmochammad rasyiid
 

Mehr von mochammad rasyiid (20)

Soal kombis
Soal kombisSoal kombis
Soal kombis
 
Uu desa
Uu desaUu desa
Uu desa
 
Perencanaan iec man2
Perencanaan iec man2Perencanaan iec man2
Perencanaan iec man2
 
Komite akreditasi rumah sakit
Komite akreditasi rumah sakitKomite akreditasi rumah sakit
Komite akreditasi rumah sakit
 
Proposal jakarta go ecosystem
Proposal jakarta go ecosystemProposal jakarta go ecosystem
Proposal jakarta go ecosystem
 
Penulisan proposal bisnis-sederhana
Penulisan proposal bisnis-sederhanaPenulisan proposal bisnis-sederhana
Penulisan proposal bisnis-sederhana
 
Contoh format-pembukuan-sederhana
Contoh format-pembukuan-sederhanaContoh format-pembukuan-sederhana
Contoh format-pembukuan-sederhana
 
Sebuah konsep branding dtw kampung batik
Sebuah konsep branding dtw kampung batikSebuah konsep branding dtw kampung batik
Sebuah konsep branding dtw kampung batik
 
Pavlovian classical conditioning
Pavlovian classical conditioningPavlovian classical conditioning
Pavlovian classical conditioning
 
Pemimpin nonmuslim haram
Pemimpin nonmuslim haramPemimpin nonmuslim haram
Pemimpin nonmuslim haram
 
Latihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemenLatihan soal uas pengantar manajemen
Latihan soal uas pengantar manajemen
 
12 cara alami untuk mengatasi alergi
12 cara alami untuk mengatasi alergi12 cara alami untuk mengatasi alergi
12 cara alami untuk mengatasi alergi
 
10 amalan ringan pembuka jalan menuju
10 amalan ringan pembuka jalan menuju10 amalan ringan pembuka jalan menuju
10 amalan ringan pembuka jalan menuju
 
Formulir pendaftaran ukm ppm gelombang 2
Formulir pendaftaran ukm ppm gelombang 2Formulir pendaftaran ukm ppm gelombang 2
Formulir pendaftaran ukm ppm gelombang 2
 
Formulir pendaftaran ppm perbankan gelombang 2
Formulir pendaftaran ppm perbankan gelombang 2Formulir pendaftaran ppm perbankan gelombang 2
Formulir pendaftaran ppm perbankan gelombang 2
 
Pengantar manajemen chapter
Pengantar manajemen chapterPengantar manajemen chapter
Pengantar manajemen chapter
 
Kuis kepribadian menurut florence littauer
Kuis kepribadian menurut florence littauerKuis kepribadian menurut florence littauer
Kuis kepribadian menurut florence littauer
 
Strategic management an 1
Strategic management an 1Strategic management an 1
Strategic management an 1
 
Hatta
HattaHatta
Hatta
 
Aplikasi permohonan kredit kemitraan
Aplikasi permohonan kredit kemitraanAplikasi permohonan kredit kemitraan
Aplikasi permohonan kredit kemitraan
 

Tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer

  • 1. tingkatan manajemen dan manajer dan keterampilan manajer Posted by ilhamhidayat34 in Oct 01, 2009, under Uncategorized Tingkatan manajemen dan manajer. Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu: 1. Manajemen Puncak (Top Management) Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal: 2. Manajemen Menengah (Middle Management) Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk. 3. Manajemen Bawah/Lini (Low Management) Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor. Berikut adalah skema manajemen berdasarkan tingkatanya: Dilihart dari kegiatan yang dilakukan : - Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll - Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit. Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai ungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu: 1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .
  • 2. 2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill) yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan. Keterampilan Manajer Secara umum, terdapat emat keterampilan manajer pada masing-masing tingkat manajer: 1. Keterampilan konseptual Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi. 2. Keterampilan Kemanusiaan Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi orang lain. 3. Keterampilan Administrasi Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang dilakukan. 4. Keterampilan Teknik Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode dari suatu bidang tertentu. Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah: 1. Keterampilan konseptual (conceptional skill) Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja. 2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill) Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
  • 3. terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah. 3. Keterampilan teknis (technical skill) Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:[5] 1. Keterampilan manajemen waktu Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan. 2. Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar. Pada pengertian tersebut dikatakan bahwa manajemen adalah proses pencapaian tujuan
  • 4. melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu: 1. ada tujuan yang hendak dicapai, 2. ada pemimpin (atasan), 3. ada yang dipimpin (bawahan), 4. ada kerja sama. Khusus menyangkut masalah pemimpin (atasan) harus memiliki berbagai kemampuan ( skills). Kemampuan ( skills) yang dimaksud terdiri dari: 1. Managerial skills (entrepreneurial), yaitu kemampuan untuk mempergunakan kesempatan secara efektif serta kecakapan untuk memimpin usaha-usaha yang penting. 2. Techological skills, yaitu keahlian khusus yang bersifat ekonomis teknis yang diperlukan pada pelaksanaan pekerjaan ekonomis. 3. Organisational skills, yaitu kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Dalam kenyataannya tidak setiap pemimpin harus memiliki seluruh kemampuan dengan tingkat intensitas yang sama. Sebab pemimpin itu sendiri dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) tingkatan. Sehingga kemampuan yang harus dimilikinya pun tentu berbeda. Adapun tingkatan kepemimpinan atau manajemen terdiri dari: 1. Top Management (Manajemen Tingkat Atas) 2. Middle Management (Manajemen Tingkat Menengah) 3. Lower Management (Manajemen Tingkat Rendah). Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management. Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah. Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih
  • 5. banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak PEMBUATAN KEPUTUSAN Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber daya-sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakna setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses peerenacanaan itu melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan. Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana yang disusun. Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan keputusan yang mencakup artian keduanya. Pembuatan keputusan merupakan bagian kunci kegiatan menajer. Dalam proses perencanaan, menajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi. Pembuatan keputusan didefinisakan sebagai penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tipe-tipe keputusan : 1. Keputusan-keputusan yang di program (programmed decisions) adalah keputusan yang di buat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur. Keputusan ini rutin dan berulang-ulang. 2. Keputusan-keputusan yang tidak di program (non-programed decisions) merupakan keputusan yang berkenan dengan masalah-masalah khusus,khas dan tidak terbiasa. 3. Keputusan-keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidak pastian, dimana pembuatan keputusan untuk masa yang akan datang. a. Dalam kondisi kepastian (certainty), manajer mengetahui apa yang terjadi di waktu yang akan datang karena tersedia informasi yang akurat, terecaya dan dapat di ukur sebagai dasar keputusan b. Dalam kondisi resiko/risik, manajer mengetahui bersarnya probabilitas
  • 6. kemungkinan hasil, tetapi tetapi informasi lengkap tidak tersedia. c. Kondisi ketidak pastian (uncertainty), manajer tidak mengetahui probabilitas dan tidak mengetahui hasil-hasil dan menyangkut keputusan kritis dan paling menarik. Keputusan dapat diambil dengan meenggunakan metode kuantitatif (perhitungan-statistik) Untuk mengantisipasi dan memperkirakanya. Proses pembuatan keputusan yang Efektif : 1. Pemahaman dan perumusan masalah 2. Pengumpulan dan analisa data yang relevan 3. Pengembangan alternatif-alternatif 4. Evaluasi alternatif-alternatif 5. Pemilihan alternatif terbaik 6. Implementasi keputusan 7. Evaluasi hasil-hasil Gaya pembuatan keputusan yang di kemukakan Vroom Yetton adalah : 1. Manajer membuat keputusan sendiri dangan menggunakan informasi yang tersedia. 2. Manajer mendapat informasi yang diperlukan dari para bawahan dan kemudian menentukan keputusan yang sesuai. 3. Manajer membicarakan masalah dengan para bawahan secara individual dan mendapatkan gagasan-gagasan, saran-saran tanpa mengikut sertakan individu para bawahan sebagai suatu kelompok. 4. Manajer membicarakan situasi keputusan dengan para bawahan sebagai suatu kelompok dan mengumpulkan gagasan-gagasan,saran-saran dalam suatu pertemuan kelompok. 5. Manajer membicarakan situasi keputusan Model Vroom-Yetton-Jago: Authocratic Style ( AI & AII) Consultative Style (CI & CII) One-Group Style (GII) Tipe Keputusan Pengertian AI Manajer membuat keputusan sendiri AII Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi mengenai situasi yang dihadapi. CI Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan bertanya mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka. Akan tetapi manajer mengambil keputusan sendiri. CII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil keputusan. GII Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim.
  • 7. MODEL KEPEMIMPINAN – PARTISIPASIF YANG DIREVISI Keterangan : QR : Persyaratan Kualitas, Apakah kualitas keputusan benar-benar penting? CR : Persyaratan komitmen, Seberapa pentingkah komitmen bawahan pada keputusan? LI : Informasi Pemimpin, apakah cukup memiliki informasi untuk mengambil keputusdan kualitas tinggi? SI : Strutur masalah, Apakah masalah terstruktur baik? CB : Pobabilitas komitmen, Apakah benar-benar ada kepastian bahwa bawahan akan berkomitmen pada keputusan? GC : Kesesuaian Tujuan, Apakah bawahan ikut memiliki organisasi yang dicapai dalam menentukan masalah? GO : Informasi bawahan, Apakah bawahan cukup informasi untuk mengambil suatu keputusan berkualitas tinggi? Riset kepemimpinan menandaskan bahwa kepemimpinan seharusnya diarahkan pada situasi bukannya pada orang sehingga dapat bermakna lebih lanjut untuk untuk situasi otokritas dan partisipasif daripada pemimpin otokratis dan partisipasif. Dengan asumsi bahwa pemimpin dapat menyesuaikan gayanya terhadap situasi yang berlainan. KESIMPULAN Ketiga model teori kepemimpinan yang diuaraikan diatas mempunyai kesamaan dan perbedaan di mana ke semua model-model tersebut berkepentingan : 1. Memusatkan perhatian pada dinamika kepemimpinan. 2. Mendorong adanya riset tentang kepemimpinan. 3. Kontroversial karena: pengukuran, terbatasnya pengujian riset, dan hasil riset yang berlawanan. Perbandingan model-model pendekatan kepemimpinan dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: PERBANDINGAN MODEL-MODEL KEPEMIMPINAN MODEL GAYA PERILAKU PEMIMPIN FAKTOR SITUASI KRITERIA PEROLEHAN SITUASIONAL (HERSEY & BLANCHHARD) Orientasi Tugas Orientasi Hubungan Struktur Tugas Hubungan Pemimpin Anggota Keefektifan Kelompok KEMUNGKINAN (FIEDLER) Orientasi Tugas Orientasi Hubungan Struktur Tugas Hubungan Pemimpin Anggota Keefektifan Kelompok PARTISIPASI PEMIMPIN (VICTOR VROOM DAN PHILIP YETTON) Otokratif Konsultatif Kelompok Kualitas Keputusan, Persyaratan Informasi, Struktur Masalah Penerimaan, Pengikut Atas Keputusan, Kebersamaan Tujuan Tingkat Konflik Pengikut Kualitas Keputusan Penerimaan Oleh Pengikut Waktu Pengambil Keputusan.