SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI




                        ERSIT
                     NIV     A
                    U




                              S
                     OLEH

    NAMA             : MIFTA NUR RAHMAT

    STAMBUK          : F1C1 08 001




FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

              UNIVERSITAS HALUOLEO

                    KENDARI

                      2011
I.     JUDUL

       Praktikum ini berjudul “Daya Kerja Antimikroba”

II.    TUJUAN

       Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara kerja pengujian oligodinamik

dan zat antimikroba.

III.   PRINSIP DASAR

       Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme

hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu

menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada

awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah

didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995).

       Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai

berikut: harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme

patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi makin baik.

Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Tidak menimbulkan efek

sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi

pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang.

Gangguan terhadap flora normal dapat mengaucaukan „keseimbangan alamiah‟ sehingga

memungkinkan microbe yang biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk patogenik yang semula

dikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan infeksi baru (Pelczar, 1988).

       Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang

secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin
ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. Sebagian

besar dari antibiotika rumus kimianya telah diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuat

secara sintesis. Definisi dari antbiotik ialah suatu bahan kiia yang dikeluarkan oleh jasad

renik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapat

merintangi/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996).

       Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril,

dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk

spesies tertentu, disebut antubiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk

memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spectrum

yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu

tetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003).

       Burahol (Stelechocarpus burahol) termasuk keluarga Annonaceae. Kebanyakan suku ini

dilaporkan mengandung senyawa sitotoksik, antimikroba, dan juga sebagai insektisidz

(Kusmiyati, 2005).

       Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser yang digunakan dalam industri pangan harus

sesuai persyaratan yang ditetapkan. Bahan kimia harus mampu mengendalikan pertumbuhan

bakteri (antimikroba). Senyawa antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat

pertumbuhan atau membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik

dan desinfektan. Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan

pada kulit, misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat

membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan.

Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat.
Bahan kimia yang umum digunakan sebagai pembersih atau sanitiser dalam industry

pangan biasanya mengandung klorin sebagai bahan aktifnya. Bahan kimia yang dapat digunakan

untuk menghambat pertumbuhan mikroba disebut bahan pengawet (preservatif) (Afrianto, 2008).

Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam

benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam

kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk

makanan yang telah dibuka dari kemasannya (Lutfi, 2004).
IV.   CARA KERJA

      1. Pengujian zat antibiotik (ampicilin dan kunyit)

                 Media Nutrient Agar

                           - Dimasukkan ke dalam 2 cawan yang telah disterilisasi
                           - Dibiarkan sejenak hingga NA padat
                           - Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan
                               menggunakan pipet mikro
                           -   Disebar biakan mikroba dengan metode spreader
                           -   Dibuat 2 lubang pada setiap media NA dengan menggunakan
                               crook bor
                           -   Pada setiap cawan diteteskan 15 μl cairan ampicilin dan kunyit
                               di lubang yang berbeda
                           -   Diinkubasi pada suhu ruang selama 2 x 24 jam
                           -   Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk
                           -   Diukur diameter zona bening

         Zona Bening Ampicilin          = 2,55 cm
         Zona Bening Kunyit             = 1,4 cm


      2. Pengujian zat disinfektan (alkohol dan wipol)

              Media Nutrient Agar

                           - Dimasukkan ke dalam 2 cawan yang telah disterilisasi
                           - Dibiarkan sejenak hingga NA padat
                           - Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan
                               menggunakan pipet mikro
                           -   Disebar biakan mikroba dengan metode spreader
                           -   Dibuat 2 lubang pada setiap media NA dengan menggunakan
                               crook bor
                           -   Pada setiap cawan diteteskan 15 μl alkohol dan wipol di lubang
                               yang berbeda
                           -   Diinkubasi pada suhu ruang selama 2 x 24 jam
                           -   Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk
                           -   Diukur diameter zona bening

           Zona Bening Alkohol = 1,35 cm
           Zona Bening Wipol       = 0,9 cm
3. Pengujian pengaruh oligodinamik

        Media Nutrient Agar

                  - Dimasukkan ke dalam 1 cawan yang telah disterilisasi
                  - Dibiarkan sejenak hingga NA padat
                  - Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan
                      menggunakan pipet mikro
                  -   Disebar biakan mikroba dengan metode spreader
                  -   Dibuat 1 lubang pada media NA dengan menggunakan crook
                      bor
                  -   Dibubuhkan serpihan logam Zn pada lubang
                  -   Disimpan uang logam pada sisi media yang berbeda
                  -   Diinkubas pada suhu ruang selama 2 x 24 jam
                  -   Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk
                  -   Diukur diameter zona bening

        Zona Bening Uang Logam       =-
        Zona Bening Logam Zn         = 0,85 cm
V.   HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

     1. Hasil Percobaan

        a. Pengujian zat antibiotik (ampicilin dan kunyit)

                                                   Diameter Ampicilin
                                                   Diameter 1 = 3,6 cm
                                                   Diameter 2 = 1,5 cm
                                                   Diemeter zona bening = D1 + D2
                                                                             2
                                                                       = 3,6 cm + 1,5 cm
                                                                                2
                                                                       = 2,55 cm
                                                   Diameter Kunyit
              Kunyit             Ampicilin
                                                   Diameter 1 = 1,7 cm
                                                   Diameter 2 = 1,1 cm
                                                   Diemeter zona bening = D1 + D2
                                                                             2
                                                                       = 1,7 cm + 1,1 cm
                                                                                2
                                                                       = 1,4 cm

        b. Pengujian zat disinfektan (alkohol dan wipol)

                                                     Diameter Alkohol
                                                     Diameter 1 = 1,6 cm
                                                     Diameter 2 = 1,1 cm
                                                     Diemeter zona bening = D1 + D2
                                                                               2
                                                                         = 1,6 cm + 1,1 cm
                                                                                  2
                                                                         = 1,35 cm
                                                     Diameter Wipol
                                                     Diameter 1 = 1,3 cm
             Alkohol               Wipol             Diameter 2 = 0,5 cm
                                                     Diemeter zona bening = D1 + D2
                                                                               2
                                                                         = 1,3 cm + 0,5 cm
                                                                                  2
                                                                         = 0,9 cm
c. Pengujian pengaruh oligodinamik

                                     Diameter Uang logam
                                     Diemeter zona bening = tidak terbentuk


                                     Diameter Zn
                                     Diameter 1 = 1 cm
                                     Diameter 2 = 0,7 cm
                                     Diemeter zona bening = D1 + D2
                                                              2
                                                         = 1 cm + 0,7 cm
                                                                2
                                                         = 0,85 cm
2. Pembahasan

       Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau

menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa

antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau

tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan

peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya.

       Pada praktikum ini, kemampuan suatu antimikroba dalam menghambat

pertumbuhan bakteri akan dibandingkan dengan kemampuan antimikroba lain melalui

modifikasi uji antimikroba metode Kirby-Bouer. Dalam metode Kirby-Bouer uji

menggunakan lempengan antibiotika kertas saring yang diletakkan pada cawan yang

telah berisi campuran medium NA dan biakan bakteri uji namun dalam metode

modifikasi pada Cawan NA dilobangi dengan Crookbor dimana pada lubang tersebut

akan dimasukkan zat antimikroba. Setelah itu penginkubasian dilakukan dalam suhu

kamar selama 2 x 24 jam, dari hasil inkubasi tersebut akan terbentuk zona bening di

media pertumbuhan. Zona bening ini terjadi karena antimikroba akan mengakibatkan

pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area pertumbuhan bakteri yang padat

sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin tersebut. Keampuhan suatu

antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat

berdifusinya zat antibiotika tersebut. Antimikroba yang berbeda memiliki laju difusi yang

berbeda pula, karena itu keampuhan antimikroba satu tidak sama dengan antimikroba

yang lain.
Anda Merasa Terbantu dengan Artikel ini???

Dukung kami dengan mengirimkan Pulsa di No:

ADMIN         : 0852 417 82228

Radio Mu’adz : 0852 9933 1996
Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa

kelompok sebagai berikut: 1. Merusak dinding sel 2. Mengganggu permeabilitas sel 3.

Merusak molekul protein dan asam nukleat 4. Menghambat aktivitas enzim 5.

Menghambat sintesa asam nukleat Aktivitas anti mikroba yang dapat diamati secara

langsung adalah perkembangbiakannya. Oleh karena itu mikroba disebut mati jika tidak

dapat berkembang biak.

       Pada dasarnya antimikroba dibagi menjadi 2 macam, yaitu antibiotik dan

disinfektan. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu

yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh

bakteri walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Antibiotik digunakan untuk

menghentikan aktivitas mikroba pada jaringan tubuh makhluk hidup sedangkan

disinfektan bekerja dalam menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba pada

benda tak hidup, seperti meja, alat gelas, dan lain sebagainya. Pembagian kedua

kelompok antimikroba ini tidak hanya didasarkan pada aplikasi penerapannya melainkan

juga terhadap konsentrasi antimikroba yang digunakan.

       Pada uji zat antibiotik digunakan zat antibiotik alami dan buatan. Zat anti biotic

alami yang digunakan adalah kunyit, sedangkan zat antibiotic sintetik yang digunakan

adalah ampicillin. Ampicilin termasuk golongan antibiotik penisilin. Ampicilin

mempunyai sifat bakterisida penisilin normal, disebut antibiotika berspektrum luas

karena antibiotik ini efektif terhadap banyak bakteri, baik gram-negatif maupun gram-

positif, dan lebih aktif melawan infeksi bakteri gram negatif dan enterokokal. Sedangkan

kunyit diberitakan memiliki aktivitas antibakteri yang cukup baik, namun dari hasil
pengamatan yang diperoleh kunyit hanya membentuk zona bening sebesar 1,4 cm

sedangkan ampicilin membentuk zona bening sebesar 2,55 cm. Dari hasil pengamatan

tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua zat ini memiliki aktivitas yang baik sebagai

antibiotic, akan tetapi dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa ampicilin merupakan zat

antibiotic yang lebih baik daripada kunyit.

        Uji selanjutnya adalah pengujian zat disinfektan, zat disinfektan yang diujikan

adalah alcohol dan fenol yang terdapat di pembersih wipol. Bahan kimia yang mematikan

bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan

disebut bakteriostatik. Bahan antimicrobial dapat bersifat bakteriostatik pada konsentrasi

rendah, namun bersifat bakterisidal pada konsentrasi tinggi.

       Dalam menghambat aktivitas mikroba, alcohol 50-70% berperan sebagai

pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan koagulasi protein akan merusak

enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan akhirnya

aktivitasnya terhenti. Dari hasil pengamatan yang dilakukan zona bening yang dibentuk

oleh alcohol ialah sebesar 1,35 cm. Senyawa fenol kerap digunakan dalam pembersih

porselen karena memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan mikroba. Fenol

memiliki aktivitas dalam merusak membran sel dan mendenaturasi protein. Dari hasil

pengamatan, diketahui fenol membentuk zona bening sebesar 0,9 cm. Sekilas dari hasil

tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa alcohol merupakan disinfektan yang baik

karena membentuk zona bening yang lebh besar, namun hal ini tidak sepenuhnya benar

karena perbedaan konsentrasi alcohol dan fenol yang digunakan sangatlah jauh, alcohol

berkadar 50% sedangkan fenol dalam pembersih porselen hanya berkadar 0,5%.
Dalam praktikum ini dilakukan juga uji oligodinamik, uji oligodinamik berprinsip

      pada interaksi antara logam yang terionisasi dengan gugus sulfihidril pada protein sel

      yang menyebabkan denaturasi. Oligodinamik sendiri memiliki arti sebagai daya hambat

      atau mematikan dari logam terhadap makhluk hidup, sehingga variasi yang diberikan

      pada ujiini adalah logam. Logam yang digunakan adalah logam Zn dan uang logam, dari

      kedua logam ini yang membentuk zona bening hanya logam Zn sementara zona bening

      tidak terbentuk pada uang logam.

             Dari ketiga uji tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas antimikroba suatu

      senyawa kimia ditentukan oleh konsentrasi dan sifat dari bahan yang digunakan.

      Umumnya hampir semua senyawa kimia pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat

      bersifat racun. Namun dari ketiga uji tersebut tidak dapat diketahui KHM (Kadar hambat

      minimal) dan KBM (Kadar bunuh minimal) dari bahan antimikroba sehingga masih

      diperlukan studi tambahan terkait daya kerja antimikroba.

VI.   KESIMPULAN

             Kesimpulan dari percobaan ini adalah ampicilin dan kunyit memiliki aktivitas

      yang baik untuk digunakan sebagai antibiotic, begitu pula dengan alcohol dan fenol

      (dalam kadar sedikit) dapat digunakan sebagai disinfektan, dan uang logam tidak

      membunuh bakteri.
DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy, 2008, Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan, Departemen Pendidikan
       Nasional, Jakarta.

Dwidjoseputro, 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.

Kusmiyati, Evi, 2005, Potensi Burahol Sebagai Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Yang
      Terancam Punah, Info Hasil Hutan : Volume 11.No.1

Lutfi, Ahmad, 2004, Kimia Lingkungan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pelczar, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Soekardjo, Siswandono B, 1995. Kimia Medisinal. Airlangga University Press, Jakarta.

Widjajanti, U, Nuraini, 1996. Obat-obatan. Kanisus, Yogyakarta.

Wilson & Gisvold, 1982. Buku Teks Wilson dan Gisvold Kimia Farmasi dan Medisinal Organik.
        IKIP Semarang Press, Semarang.

More Related Content

What's hot

Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiIrawati Nurani
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringTidar University
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiTidar University
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikrobaMifta Rahmat
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANsrinova uli
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESdewisetiyana52
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Monalisa Pirade
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)jackruto
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranReza Fahlevi
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairTidar University
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumAndi Wahyudin
 

What's hot (20)

Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - MikrobiologiPewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
Pewarnaan Kapsul - Mikrobiologi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miringPenanaman bakteri pada nutrien agar miring
Penanaman bakteri pada nutrien agar miring
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi   morfologi mikrobaLaporan mikrobiologi   morfologi mikroba
Laporan mikrobiologi morfologi mikroba
 
Pewarnaan gram
Pewarnaan gramPewarnaan gram
Pewarnaan gram
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiLaporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasi
 
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
Laporan praktikum genetika Keanekaragaman Pada hewan DanHukum Mendel (1&2)
 
Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
 
laporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbariumlaporan fieldtrip herbarium
laporan fieldtrip herbarium
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Modul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratoriumModul 1. peralatan laboratorium
Modul 1. peralatan laboratorium
 

More from Mifta Rahmat

Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
Laporan instrumen   penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...Laporan instrumen   penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...Mifta Rahmat
 
Laporan biokimia vitamin dan mineral
Laporan biokimia   vitamin dan mineralLaporan biokimia   vitamin dan mineral
Laporan biokimia vitamin dan mineralMifta Rahmat
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis proteinMifta Rahmat
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidratMifta Rahmat
 
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiLaporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiMifta Rahmat
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino proteinMifta Rahmat
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat labMifta Rahmat
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikrobaMifta Rahmat
 
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikReaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikMifta Rahmat
 

More from Mifta Rahmat (10)

Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
Laporan instrumen   penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...Laporan instrumen   penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
Laporan instrumen penentuan aluminium (iii) sebagai kompleks alizarin secar...
 
Laporan biokimia vitamin dan mineral
Laporan biokimia   vitamin dan mineralLaporan biokimia   vitamin dan mineral
Laporan biokimia vitamin dan mineral
 
Laporan biokimia hidrolisis protein
Laporan biokimia   hidrolisis proteinLaporan biokimia   hidrolisis protein
Laporan biokimia hidrolisis protein
 
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia   hidrolisis karbohidratLaporan biokimia   hidrolisis karbohidrat
Laporan biokimia hidrolisis karbohidrat
 
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisiLaporan biokimia   ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
Laporan biokimia ekstraksi dan pemisahan lipid kompleks revisi
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi   pengenalan alat labLaporan mikrobiologi   pengenalan alat lab
Laporan mikrobiologi pengenalan alat lab
 
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikrobaLaporan mikrobiologi   menghitung jumlah mikroba
Laporan mikrobiologi menghitung jumlah mikroba
 
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organikReaksi reaksi sintesis senyawa organik
Reaksi reaksi sintesis senyawa organik
 
Reaksi reaksi sso
Reaksi reaksi ssoReaksi reaksi sso
Reaksi reaksi sso
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 

Laporan mikrobiologi daya kerja antimikroba

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI ERSIT NIV A U S OLEH NAMA : MIFTA NUR RAHMAT STAMBUK : F1C1 08 001 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2011
  • 2. I. JUDUL Praktikum ini berjudul “Daya Kerja Antimikroba” II. TUJUAN Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara kerja pengujian oligodinamik dan zat antimikroba. III. PRINSIP DASAR Antibiotika adalah senyawa kimia khas yang dihasilkan atau diturunkan oleh organisme hidup, termasuk struktur analognya yang dibuat secara sintetik, yang dalam kadar rendah mampu menghambat proses penting dalam kehidupan satu spesies atau lebih mikroorganisme. Pada awalnya antibiotika diisolasi dari mikroorganisme, tetapi sekarang beberapa antibiotika telah didapatkan dari tanaman tinggi atau binatang (Soekardjo, 1995). Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang idealnya hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut: harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi makin baik. Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resiten parasit. Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi pada ginjal atau saluran gastrointestin. Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang. Gangguan terhadap flora normal dapat mengaucaukan „keseimbangan alamiah‟ sehingga memungkinkan microbe yang biasanya nonpatogenik atau bentuk-bentuk patogenik yang semula dikendalikan oleh flora normal, untuk menimbulkan infeksi baru (Pelczar, 1988). Antibiotika pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1929, yang secara kebetulan menemukan suatu zat antibakteri yang sangat efektif yaitu penisilin. Penisilin
  • 3. ini pertama kali dipakai dalam ilmu kedokteran tahun 1939 oleh Chain dan Florey. Sebagian besar dari antibiotika rumus kimianya telah diketahui dan beberapa di antaranya dapat dibuat secara sintesis. Definisi dari antbiotik ialah suatu bahan kiia yang dikeluarkan oleh jasad renik/hasil sintetis semi-sintetis yang mempunyai struktur yang sama dan zat ini dapat merintangi/memusnahkan jasad renik lainnya (Widjajanti, 1996). Antibiotik yang efektif bagi banyak spesies bakteri, baik kokus, basil maupun spiril, dikatakan mempunyai spektrum luas. Sebaliknya, suatu antibotik yang hanya efektif untuk spesies tertentu, disebut antubiotik yang spektrumnya sempit. Penisilin hanya efektif untuk memberantas terutama jenis kokus, oleh karena itu penisilin dikatakan mempunyai spectrum yang sempit. Tetrasiclin efektif bagi kokus, basil dan jenis spiril tertentu. Oleh karena itu tetrasiclin dikatakan mempunyai spectrum luas (Dwidjoseputro, 2003). Burahol (Stelechocarpus burahol) termasuk keluarga Annonaceae. Kebanyakan suku ini dilaporkan mengandung senyawa sitotoksik, antimikroba, dan juga sebagai insektisidz (Kusmiyati, 2005). Jenis bahan kimia pembersih dan sanitiser yang digunakan dalam industri pangan harus sesuai persyaratan yang ditetapkan. Bahan kimia harus mampu mengendalikan pertumbuhan bakteri (antimikroba). Senyawa antimikroba adalah senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh mikroba. Antimikroba dapat dikelompokkan menjadi antiseptik dan desinfektan. Antiseptik adalah pembunuh mikroba dengan daya rendah dan biasa digunakan pada kulit, misalnya alkohol dan deterjen. Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat membunuh mikroba dan biasa digunakan untuk membersihkan meja, lantai, dan peralatan. Contoh desinfektan yang digunakan adalah senyawa klorin, hipoklorit, dan tembaga sulfat.
  • 4. Bahan kimia yang umum digunakan sebagai pembersih atau sanitiser dalam industry pangan biasanya mengandung klorin sebagai bahan aktifnya. Bahan kimia yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan mikroba disebut bahan pengawet (preservatif) (Afrianto, 2008). Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan yang telah dibuka dari kemasannya (Lutfi, 2004).
  • 5. IV. CARA KERJA 1. Pengujian zat antibiotik (ampicilin dan kunyit) Media Nutrient Agar - Dimasukkan ke dalam 2 cawan yang telah disterilisasi - Dibiarkan sejenak hingga NA padat - Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan menggunakan pipet mikro - Disebar biakan mikroba dengan metode spreader - Dibuat 2 lubang pada setiap media NA dengan menggunakan crook bor - Pada setiap cawan diteteskan 15 μl cairan ampicilin dan kunyit di lubang yang berbeda - Diinkubasi pada suhu ruang selama 2 x 24 jam - Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk - Diukur diameter zona bening Zona Bening Ampicilin = 2,55 cm Zona Bening Kunyit = 1,4 cm 2. Pengujian zat disinfektan (alkohol dan wipol) Media Nutrient Agar - Dimasukkan ke dalam 2 cawan yang telah disterilisasi - Dibiarkan sejenak hingga NA padat - Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan menggunakan pipet mikro - Disebar biakan mikroba dengan metode spreader - Dibuat 2 lubang pada setiap media NA dengan menggunakan crook bor - Pada setiap cawan diteteskan 15 μl alkohol dan wipol di lubang yang berbeda - Diinkubasi pada suhu ruang selama 2 x 24 jam - Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk - Diukur diameter zona bening Zona Bening Alkohol = 1,35 cm Zona Bening Wipol = 0,9 cm
  • 6. 3. Pengujian pengaruh oligodinamik Media Nutrient Agar - Dimasukkan ke dalam 1 cawan yang telah disterilisasi - Dibiarkan sejenak hingga NA padat - Diteteskan cairan berisi biakan mikroba sebanyak 50 μl dengan menggunakan pipet mikro - Disebar biakan mikroba dengan metode spreader - Dibuat 1 lubang pada media NA dengan menggunakan crook bor - Dibubuhkan serpihan logam Zn pada lubang - Disimpan uang logam pada sisi media yang berbeda - Diinkubas pada suhu ruang selama 2 x 24 jam - Diamati pertumbuhan mikroba dan zona bening yang terbentuk - Diukur diameter zona bening Zona Bening Uang Logam =- Zona Bening Logam Zn = 0,85 cm
  • 7. V. HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Percobaan a. Pengujian zat antibiotik (ampicilin dan kunyit) Diameter Ampicilin Diameter 1 = 3,6 cm Diameter 2 = 1,5 cm Diemeter zona bening = D1 + D2 2 = 3,6 cm + 1,5 cm 2 = 2,55 cm Diameter Kunyit Kunyit Ampicilin Diameter 1 = 1,7 cm Diameter 2 = 1,1 cm Diemeter zona bening = D1 + D2 2 = 1,7 cm + 1,1 cm 2 = 1,4 cm b. Pengujian zat disinfektan (alkohol dan wipol) Diameter Alkohol Diameter 1 = 1,6 cm Diameter 2 = 1,1 cm Diemeter zona bening = D1 + D2 2 = 1,6 cm + 1,1 cm 2 = 1,35 cm Diameter Wipol Diameter 1 = 1,3 cm Alkohol Wipol Diameter 2 = 0,5 cm Diemeter zona bening = D1 + D2 2 = 1,3 cm + 0,5 cm 2 = 0,9 cm
  • 8. c. Pengujian pengaruh oligodinamik Diameter Uang logam Diemeter zona bening = tidak terbentuk Diameter Zn Diameter 1 = 1 cm Diameter 2 = 0,7 cm Diemeter zona bening = D1 + D2 2 = 1 cm + 0,7 cm 2 = 0,85 cm
  • 9. 2. Pembahasan Antibakteri atau antimikroba adalah bahan yang dapat membunuh atau menghambat aktivitas mikroorganisme dengan bermacam-macam cara. Senyawa antimikroba terdiri atas beberapa kelompok berdasarkan mekanisme daya kerjanya atau tujuan penggunaannya. Bahan antimikroba dapat secara fisik atau kimia dan berdasarkan peruntukannya dapat berupa desinfektan, antiseptik, sterilizer, sanitizer dan sebagainya. Pada praktikum ini, kemampuan suatu antimikroba dalam menghambat pertumbuhan bakteri akan dibandingkan dengan kemampuan antimikroba lain melalui modifikasi uji antimikroba metode Kirby-Bouer. Dalam metode Kirby-Bouer uji menggunakan lempengan antibiotika kertas saring yang diletakkan pada cawan yang telah berisi campuran medium NA dan biakan bakteri uji namun dalam metode modifikasi pada Cawan NA dilobangi dengan Crookbor dimana pada lubang tersebut akan dimasukkan zat antimikroba. Setelah itu penginkubasian dilakukan dalam suhu kamar selama 2 x 24 jam, dari hasil inkubasi tersebut akan terbentuk zona bening di media pertumbuhan. Zona bening ini terjadi karena antimikroba akan mengakibatkan pembentukan cincin-cincin hambatan di dalam area pertumbuhan bakteri yang padat sehingga tak ada bakteri yang tumbuh di dalam cincin tersebut. Keampuhan suatu antimikroba dapat dilihat dari seberapa besar zona bening yang terbentuk akibat berdifusinya zat antibiotika tersebut. Antimikroba yang berbeda memiliki laju difusi yang berbeda pula, karena itu keampuhan antimikroba satu tidak sama dengan antimikroba yang lain.
  • 10. Anda Merasa Terbantu dengan Artikel ini??? Dukung kami dengan mengirimkan Pulsa di No: ADMIN : 0852 417 82228 Radio Mu’adz : 0852 9933 1996
  • 11. Mekanisme daya kerja antimikroba terhadap sel dapat dibedakan atas beberapa kelompok sebagai berikut: 1. Merusak dinding sel 2. Mengganggu permeabilitas sel 3. Merusak molekul protein dan asam nukleat 4. Menghambat aktivitas enzim 5. Menghambat sintesa asam nukleat Aktivitas anti mikroba yang dapat diamati secara langsung adalah perkembangbiakannya. Oleh karena itu mikroba disebut mati jika tidak dapat berkembang biak. Pada dasarnya antimikroba dibagi menjadi 2 macam, yaitu antibiotik dan disinfektan. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme tertentu yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh bakteri walaupun dalam konsentrasi yang rendah. Antibiotik digunakan untuk menghentikan aktivitas mikroba pada jaringan tubuh makhluk hidup sedangkan disinfektan bekerja dalam menghambat atau menghentikan pertumbuhan mikroba pada benda tak hidup, seperti meja, alat gelas, dan lain sebagainya. Pembagian kedua kelompok antimikroba ini tidak hanya didasarkan pada aplikasi penerapannya melainkan juga terhadap konsentrasi antimikroba yang digunakan. Pada uji zat antibiotik digunakan zat antibiotik alami dan buatan. Zat anti biotic alami yang digunakan adalah kunyit, sedangkan zat antibiotic sintetik yang digunakan adalah ampicillin. Ampicilin termasuk golongan antibiotik penisilin. Ampicilin mempunyai sifat bakterisida penisilin normal, disebut antibiotika berspektrum luas karena antibiotik ini efektif terhadap banyak bakteri, baik gram-negatif maupun gram- positif, dan lebih aktif melawan infeksi bakteri gram negatif dan enterokokal. Sedangkan kunyit diberitakan memiliki aktivitas antibakteri yang cukup baik, namun dari hasil
  • 12. pengamatan yang diperoleh kunyit hanya membentuk zona bening sebesar 1,4 cm sedangkan ampicilin membentuk zona bening sebesar 2,55 cm. Dari hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua zat ini memiliki aktivitas yang baik sebagai antibiotic, akan tetapi dari hasil tersebut dapat kita lihat bahwa ampicilin merupakan zat antibiotic yang lebih baik daripada kunyit. Uji selanjutnya adalah pengujian zat disinfektan, zat disinfektan yang diujikan adalah alcohol dan fenol yang terdapat di pembersih wipol. Bahan kimia yang mematikan bakteri disebut bakterisidal, sedangkan bahan kimia yang menghambat pertumbuhan disebut bakteriostatik. Bahan antimicrobial dapat bersifat bakteriostatik pada konsentrasi rendah, namun bersifat bakterisidal pada konsentrasi tinggi. Dalam menghambat aktivitas mikroba, alcohol 50-70% berperan sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan koagulasi protein akan merusak enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan akhirnya aktivitasnya terhenti. Dari hasil pengamatan yang dilakukan zona bening yang dibentuk oleh alcohol ialah sebesar 1,35 cm. Senyawa fenol kerap digunakan dalam pembersih porselen karena memiliki aktivitas dalam menghambat pertumbuhan mikroba. Fenol memiliki aktivitas dalam merusak membran sel dan mendenaturasi protein. Dari hasil pengamatan, diketahui fenol membentuk zona bening sebesar 0,9 cm. Sekilas dari hasil tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa alcohol merupakan disinfektan yang baik karena membentuk zona bening yang lebh besar, namun hal ini tidak sepenuhnya benar karena perbedaan konsentrasi alcohol dan fenol yang digunakan sangatlah jauh, alcohol berkadar 50% sedangkan fenol dalam pembersih porselen hanya berkadar 0,5%.
  • 13. Dalam praktikum ini dilakukan juga uji oligodinamik, uji oligodinamik berprinsip pada interaksi antara logam yang terionisasi dengan gugus sulfihidril pada protein sel yang menyebabkan denaturasi. Oligodinamik sendiri memiliki arti sebagai daya hambat atau mematikan dari logam terhadap makhluk hidup, sehingga variasi yang diberikan pada ujiini adalah logam. Logam yang digunakan adalah logam Zn dan uang logam, dari kedua logam ini yang membentuk zona bening hanya logam Zn sementara zona bening tidak terbentuk pada uang logam. Dari ketiga uji tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas antimikroba suatu senyawa kimia ditentukan oleh konsentrasi dan sifat dari bahan yang digunakan. Umumnya hampir semua senyawa kimia pada konsentrasi yang sangat tinggi dapat bersifat racun. Namun dari ketiga uji tersebut tidak dapat diketahui KHM (Kadar hambat minimal) dan KBM (Kadar bunuh minimal) dari bahan antimikroba sehingga masih diperlukan studi tambahan terkait daya kerja antimikroba. VI. KESIMPULAN Kesimpulan dari percobaan ini adalah ampicilin dan kunyit memiliki aktivitas yang baik untuk digunakan sebagai antibiotic, begitu pula dengan alcohol dan fenol (dalam kadar sedikit) dapat digunakan sebagai disinfektan, dan uang logam tidak membunuh bakteri.
  • 14. DAFTAR PUSTAKA Afrianto, Eddy, 2008, Pengawasan Mutu Bahan/Produk Pangan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Dwidjoseputro, 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta. Kusmiyati, Evi, 2005, Potensi Burahol Sebagai Komoditi Hasil Hutan Bukan Kayu Yang Terancam Punah, Info Hasil Hutan : Volume 11.No.1 Lutfi, Ahmad, 2004, Kimia Lingkungan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Pelczar, 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi 2. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Soekardjo, Siswandono B, 1995. Kimia Medisinal. Airlangga University Press, Jakarta. Widjajanti, U, Nuraini, 1996. Obat-obatan. Kanisus, Yogyakarta. Wilson & Gisvold, 1982. Buku Teks Wilson dan Gisvold Kimia Farmasi dan Medisinal Organik. IKIP Semarang Press, Semarang.