1. Bakteriofag bereplikasi dengan siklus
litik maupun lisogenik. Perbedaan
pada dua siklus ini adalah adanya
kematian sel di akhir siklus litik,
sedangkan sel tetap hidup pada siklus
lisogenik. Dua ilmuan pertama yang
mengobservasi bakteriofag adalah
Frederic Twort dari Inggris dan Felix
d’Herelle dari Prancis pada tahun
1990-an. Penamaan bakteriofag
merupakan usulan d’Herelle yang
berarti ‘Pemakan Bakteri’
- Siklus Litik
Bakteriofag yang paling sering
dipelajari adalah bakteriofag
T.Virion dari bakteriofag T
terdiri dari struktur kepala dan
ekor dan berisi genome double-
stranded DNA. Siklus litik dimulai
dengan menempelnya bakteriofag
pada bakteri. Ekor dari
bakteriofag melekat pada reseptor
dinding sel bakteri. Setelah
penempelan, bakteriofag
menggunakan ekornya untuk
menginjeksikan DNA ke bakteri. Hal
2. tersebut dinamakan penetrasi.
Bakteriofag menggunakan enzim
lisozyme di ekornya untuk
menghancurkan dinding sel bakteri,
sehingga DNA dapat diinjeksikan.
Kepala atau kapsid bakteriofag
masib diluar dinding sel. Setelah
DNA diinjeksi ke sitoplasma sel
bakteri, terjadilah biosintesis.
Disini, bakteriofag T menggunakan
nukleotida dan enzim bakteri untuk
menggandakan DNA bakteriofag. DNA
ini ditranskripsikan menjadi mRNA,
yang akan mengatur sintesis enzim
viral (enzimnya virus) dan protein
kapsid. Beberapa dari enzim viral
mengkatalis reaksi penggandaan DNA
bakteriofag. DNA bakteriofag
kemudian akan mengatur sintesis
komponen virus dalam sel inang.
Kemudian pematangan terjadi. Pada
saat ini DNA dan kapsid
bakteriofag dirakit menjadi virion
dari sel bakteri inang. Enzim
lysozyme milik virus menghancurkan
dinding sel bakteri (lisis) dan
3. virus-virus baru lepas. Lepasnya
virus bakteriofag baru ini akan
menginfeksi sel tetangga dan
siklus akan berlanjut pada sel
tersebut.
- Siklus Lisogenik
Beberapa virus tidak menyebabkan
lisis dan hancurnya sel inang
ketika mereka menginfeksi. Virus
tersebut disebut lysogenic phages
atau temporary phages. Bakteriofag
tersebut bersifat stabil, memiliki
hubungan panjang dengan sel inang.
Sel bakteri yang terinfeksi oleh
virus ini disebut lysogenic cells.
Bakteriofag yang paling sering
dipelajari, yang memperbanyak diri
dengan siklus lysogenic adalah
bakteriofag Lambda. Ketika
bakteriofag Lambda akan
menginfeksi bakteri E.Coli, DNA
bakteriofag membentuk lingkaran.
Lingkaran ini bersesuaian dengan
DNA bakteri. DNA bakteriofag ini
disebut profag (prophage). Setiap
kali sel bakteri inang
4. menggandakan diri secara normal,
DNA profag juga ikut membelah.
Pada saat yang lain, DNA
bakteriofag dapat terpisah dari
profag dan mengawali siklus litik.