1. ASTRONOMI
BADAI MATAHARI
(diajukan guna melengkapi tugas Astronomi
Program Studi Pendidikan Fisika (S1))
Oleh
• Miranda Wahyuning Tyas 100210102013
• Millathina Puji Utami 100210102029
• Evin Andriani 100210102034
• Henry Ayu Kartikasari 100210102035
KELAS : B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2012
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke-hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Badai Matahari” pada matakuliah pilihan Astronomi dengan tepat waktu.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tak langsung. Selanjutnya penulis sampaikan
terima kasih kepada Bapak Yushardi yang telah memberi arahan dan bimbingan selama
dalam kegiatan perkuliahan.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan makalah ini.
Menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis harapkan guna
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak, Amin....
Jember, 1 Desember 2012
Penulis
3. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………...... i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...… ii
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang …………………………………………………………… 1
I.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………....... 1
I.3 Tujuan ………………………………………………………………….…. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Badai Matahari .....…...………………………………………. 3
2.2 Proses Terjadiya Badai Matahari ...……………………….……………... 3
2.3 Dampak Badai Matahari bagi Kehidupan Manusia …....……………….... 4
BAB III
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………..... 8
3.2 Saran …………………………………………………………………....... 8
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada akhir-akhir ini, berkembang isu yang menjadi trending topik diberbagai kalangan
masyarakat yaitu mengenai terjadinya badai matahari yang diramalkan oleh bangsa suku
maya akan menimpa dunia pada tanggal 21 Desemeber 2012. Dalam ramalan tersebut
dikatakan bahwa saat terjadi badai matahari maka kehidupan di bumi akan berakhir atau akan
tiba hari kiamat. Hal ini menjadi perbincangan yang hangat mengingat tanggal 21 Desember
2012 akan terjadi dalam hitungan hari, sungguh sangat meresahkan.
Heboh berita tentang akhir dunia atau kiamat di tahun 2012 ini cukup santer
berkembang. Berbagai isyu tentang penyebab kiamat atau kehancuran bumi tersebut memiliki
beberapa versi, seperti akibat dari tabrakan asteroid dengan bumi, tumbukan komet ke bumi,
dan yang akhir-akhir ini berkembang adalah akibat badai matahari.
Yang menjadi titik menarik dari hal ini adalah, apa sih badai matahari itu? Secara
umum, Pengertian Badai Matahari adalah kondisi ekstrim matahari dimana terjadi kegiatan
semburan massa matahari yang masif yang terjadi di permukaan atmosfir matahari.
Sebenarnya badai matahari sering terjadi, namun dengan skala yang sedikit, namun efek
badai matahari cenderung negatif bagi bumi, karena Badai matahari memancarkan lontaran
massa korona (coronal mass ejection) yang mengandung Sinar X dan radiasi ultraviolet yang
berlebihan yang terlontar ke angkasa akan mengarah kesekitarnya, termasuk ke bumi,
sehingga secara langsung mempengaruhi ionosfer Bumi. Akibatnya tentu sangat banyak,
salah satunya yaitu terjadinya lonjakan arus listrik yang mengakibatkan kekacauan pada
medan magnet bumi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa itu badai matahari?
1.2.2 Bagaimana proses terjadinya badai matahari?
1.2.3 Apa dampak yang ditimbulkan dari badai matahari?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui badai matahari.
1.3.2 Mahasiswa dapat memahami proses terjadinya badai matahari.
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pristiwa badai matahari.
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Badai Matahari
Badai matahari atau disebut juga Solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat
dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), di atmosfer Matahari yang dapat
melepaskan energi sebesar 6 × 1025
joule. Biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode
aktivitas badai matahari. Ilmuwan Amerika baru-baru ini memperingatkan untuk
meningkatkan kewaspadaa pada tahun 2012 sebab bumi akan mengalami badai matahari
dahsyat (Solar Blast), daya rusakanya akan jauh lebih besar dari badai angin “Katrina”, dan
hampir semua manusia di bumi tidak akan dapat melepaskan diri dari dampak bencananya.
Badai matahari kali ini akan memuntahkan miliaran ton plasma ke ruang angkasa pada ribuan
mil per jam dan membawa beberapa medan magnet matahari.
Semakin kuat badai solar bisa mulai pada awal tahun ini atau akhir 2008 dan 2012
adalah puncaknya. Terakhir siklus puncak terjadi pada tahun 2001. Badai matahari
mempengaruhi semua lapisan atmosfer matahari (fotosfer, korona dan kromosfer).
Kebanyakan badai terjadi di wilayah aktif disekitar bintik matahari. Sinar X dan radiasi
ultraviolet yang dikeluarkan oleh badai matahari dapat mempengaruhi ionosfer Bumi dan
mengganggu komunikasi radio.
2.2 Proses terjadinya Badai Matahari
Salah satu indikator aktivitas matahari adalah munculnya bintik-bintik hitam di
permukaan matahari yang disebut sebagai bintik matahari atau sunspot. Bintik matahari
adalah suatu daerah di fotosfer matahari yang mempunyai temperatur lebih rendah dari pada
sekelilingnya sehingga tampak gelap. Banyaknya bintik matahari menunjukkan tingkat
keaktifan matahari. Makin banyak bintik yang muncul menandakan bahwa matahari makin
aktif.
Pada saat puncak aktivitas tersebut, bintik matahari meningkat jumlahnya akibat
aktivitas magnetiknya dan mendadak berpengaruh terhadap ruang antar planet. Pada saat-saat
itu frekuensi kejadian lontaran partikel berenergi tinggi dan emisi gelombang
elektromagnetik berupa percikannya juga meningkat sehingga terjadi badai matahari.
Pelontaran partikel disebabkan oleh garis-garis gaya magnetik matahari yang tidak teratur.
Badai Matahari terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection (CME).
Badai matahari proses terjadinya diawali dengan munculnya flare, yang oleh teropong
di bumi tampak sebagai bintik hitam di permukaan Matahari. Flare kemudian akan meningkat
menjadi letupan terang. Flare yang berakibat badai saat ini pertama terpantau Mei 2005.
7. Letupan flare diikuti lontaran massa dari korona Matahari. Materi yang menonjol
adalah proton. Kecepatan melesat proton terpantau mencapai 1.400 kilometer per detik
mengarah ke bumi. Korona terdeteksi oleh wahana pemantau Matahari SOHO pada posisi
antara Bumi dan Matahari berjarak 1.500.000 km dari Bumi (4 kali jarak Bumi-Bulan).
Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66 juta
kali ledakan bom atom Hiroshima. CME adalah ledakan yang sangat besar, yang
menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik. Dari kedua hal itu,
Badai Matahari dapat disimpulkan secara umum sebagai kejadian semburan massa matahari
masif yang terjadi di permukaan atmosfir matahari.
Badai matahari tidak menyebabkan kiamat, namun tetap berdampak pada benda
astronomi di sekitarnya. Badai matahari berdampak tidak langsung terhadap manusia,
dampaknya adalah terganggunya sinyal radio sehingga menyebabkan jaringan komunikasi
menjadi rusak, jelek, atau tidak berfungsi
Efek badai matahari cenderung negatif bagi bumi, kandungan sinar X dan radiasi
ultraviolet yang berlebihan akan menyembur ke angkasa dan mempengaruhi planet-planet
sekitarnya, termasuk bumi. Jika gelombang itu mencapai bumi, maka akan terjadi lonjakan
arus listrik yang bisa mencapai milyaran Watt. Akibatnya, medan magnit bumi akan kacau
balau, sehingga sistem satelit, listrik, dan frekuensi radio akan kacau dan mati. Peralatan
elektronik yang ada di bumi akan rusak, mungkin juga terbakar dan bisa hangus sampai ke
titik komponennya.
2.3 Dampak yag timbul dari Badai matahari
Meskipun badai matahari yang terjadi akibat siklus tersebut tidak akan menyebabkan
kepunahan manusia seperti teori katastrofi yang dianut sebagian ilmuwan. Badai matahari
berpotensi menyebabkan kerusakan satelit dan komunikasi radio serta perubahan iklim yang
ekstrem, seperti terjadinya badai el nino dan la nina.
Badai matahari atau solar storm merupakan efek yang ditimbulkan dari lidah api matahari
(solar flare) yang menyembur akibat lontaran massa korona seiring dengan meningkatnya
aktivitas matahari. Semburan lidah api matahari setara dengan 2,5 x 10 25 megaton TNT atau
miliaran bom atom. Panjang lidah api bisa mencapai 2-3 juta kilometer dan berlangsung
sekitar dua jam.
Jika dibandingkan dengan jarak matahari dan bumi yang mencapai 150 juta kilometer,
kata Hakim, lidah api matahari tentu tidak sampai ke permukaan bumi. Hanya saja, fenomena
itu menimbulkan radiasi gelombang elektromagnetik yang salah satunya menyebabkan badai
matahari.
8. Badai matahari itulah yang bisa menembus pelindung bumi, yakni atmosfer dan
magnetosfer. Akibat hantaman badai matahari, satelit dan jaringan telekomunikasi akan
rusak, sehingga menyebabkan alat komunikasi dan elektronik di bumi, seperti Hp, ATM,
radio, dan televisi tidak berfungsi.
Ilmuwan Amerika Serikat memperingatkan bahwa, pada 2012 badai matahari yang kuat
di bumi akan membawa malapetaka besar pada manusia, yang akan mempengaruhi setiap
aspek pada masyarakat modern sekarang. Para ahli yang mengeluarkan peringatan meng-
atakan, dampak badai matahari pada bumi kemungkinan adalah “efek domino”. Coba
pikirkan, bila jaringan listrik menjadi rapuh dan tidak stabil, hal-hal yang berhubungan
dengan bisnis pasokan listrik juga akan menjadi korban: peralatan refrigeration berhenti,
makanan dan obat-obatan yang tersimpan dalam ruang berpendingin dalam jumlah besar
akan kehi-langan kondisi penyimpanan dan rusak; pompa tiba-tiba berhenti berfungsi, air
minum pada masyarakat akan menjadi masalah.
Selain itu, karena gangguan pada sinyal satelit, sistem posisi GPS akan menjadi kacau
balau. Sebenarnya pada awal 1859 pernah terjadi kasus serupa, peledakan badai matahari saat
itu bahkan me-ngakibatkan jaringan telegram terbakar rusak. Tentu saja sekarang ini di bumi
sudah dipenuhi oleh fasilitas kabel dan nirkabel, tetapi fasilitas ini sulit menahan ujian badai
matahari.
Ketika badai matahari kuat menyerang, umat manusia di bumi akan menghadapi dua
masalah besar. Pertama, adalah tentang masalah jaringan listrik modern sekarang. Jaringan
listrik modern sekarang pada umumnya menggunakan tegangan tinggi untuk mencakup
daerah lebih luas, ini akan memungkinkan operasi jaringan listrik lebih efisien.
Transmisi jaringan akan menjadi sangat rentan dan tidak stabil, atau bahkan mungkin
menyebabkan terhenti secara total. dan ini hanya merupakan efek domino yang pertama,
selanjutnya mungkin juga akan menyebabkan “lalu lintas lumpuh, komunikasi terputus,
industri keuangan runtuh dan fasilitas umum kacau; pompa berhenti menyebabkan pasokan
air minum terputus, kurangnya fasilitas pendingin, makanan dan obat-obatan sulit disimpan
secara efektif. Para ilmuwan telah memperkirakan bila ada intensitas badai matahari kuat
mungkin dapat menyebabkan kerugian sosial dan ekonomi manusia, hanya pada tahun
pertama saja kerugiannya mencapai 1-2 triliun dollar AS, sementara pemulihan dan
rekonstruksinya diperlukan setidaknya 4-10 tahun
Isu yang kedua adalah tentang masalah sistem jaringan listrik yang saling ketergantungan
yang dukungan kehidupan modern kita, seperti masalah air dan penanganan limbah, masalah
infrastruktur logistik supermarket, masalah pengendalian gardu listrik, pasar keuangan dan
9. lainnya yang tergantung pada listrik. Jika dua masalah digabung jadi satu, kita dapat dengan
jelas melihat bahwa peristiwa kemungkinan muncul kembalinya badai matahari Carrington
sangat mungkin akan menyebabkan bencana besar yang langka. Adviser laporan khusus dari
National Academy of Sciences Amerika Serikat dan analis daya listrik industri John
Kappenman menganggap “Bencana seperti ini dibandingkan dengan bencana yang biasa kita
bayangkan secara total berlawanan. biasanya wilayah kurang berkembang rawan serangan
bencana, namun dalam bencana ini, wilayah yang semakin berkembang lebih rentan terhadap
serangan bencana.
Menghadapi kemungkinan bencana serius yang akan menimpa, seluruh umat manusia
tidak segera merespon untuk mempersiapkan pekerjaan secara baik dalam menghadapi
putaran badai matahari berikutnya. Becker me-ngatakan bahwa karena kemungkinan
terjadinya skala besar badai matahari sangat kecil, “Seluruh masyarakat bahkan tidak
menanggapinya, namun hanya memperhatikan masalah di hadapan mata”. Terhadap cuaca di
bumi, para ahli cuaca dapat melacak badai yang akan menimpa selama beberapa hari ke
depan, dan mengeluarkan peringatan yang sesuai kepada penduduk setempat, namun badai
matahari atau cuaca ruang angkasa benar-benar berbeda. Backer mengatakan bahwa sekarang
ini masih tidak dapat diprediksi secara akurat waktu dan kekuatan badai matahari.
Ini mirip dengan peringatan dini bencana angin topan dan manusia di bumi, dewasa ini
umat manusia terutama tergantung pada prediksi dari siklus sunspot untuk memantau
intensitas badai matahari serta dampaknya pada bumi. Yang dimaksud dengan sunspot adalah
proses peningkatan dan pengurangan yang berarti dalam jumlah sunspot setiap 11 tahun.
Siklus dihitung mulai dari aktivitas terendah sunspot pada matahari. Dalam masa aktif
sunspot akan meningkat, badai matahari yang terjadi akan lebih banyak. Ketika badai
matahari terjadi, partikel kecepatan tinggi serta aliran ion yang terbentuk oleh partikel
bermuatan listrik yang dipancarkan secara besar-besaran oleh matahari akan berpengaruh
terhadap lapisan medan magnit bumi, ionosfir serta kondisi atmosfir netral. Dalam masalah
dampak bahaya badai matahari, lebih dari satu abad, orang-orang terus memantau kegiatan
sunspot.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas permukaan matahari serta data bintik matahari
siklus yang terjadi sebelumnya, para ilmuwan dari National Center for Atmospheric
Research, NCAR, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan sebuah model baru ilmu
dinamika solar. Dengan model baru, para astronom dapat memberikan peringatan secara dini
dari aktivitas sunspot matahari. Mereka berharap bahwa peringatan dini dapat membantu
perusahaan-perusahaan listrik, para pengendali satelit dan aspek lainnya dalam beberapa hari
10. atau bahkan tahun-tahun sebelumnya agar bisa bersiap-siap menghadapai kegiatan sunspot
matahari..
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Badai matahari atau disebut juga Solar storm adalah siklus kegiatan peledakan
dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), di atmosfer Matahari yang
dapat melepaskan energi sebesar 6 × 1025
joule.
2. Badai Matahari akan terjadi ketika muncul flare dan Coronal Mass Ejection
(CME). Flare adalah ledakan besar di atmosfer Matahari yang dayanya setara dengan 66
juta kali ledakan bom atom Hiroshima. CME adalah ledakan yang sangat besar, yang
menyebabkan lontaran partikel berkecepatan 400 kilometer per detik. Dari kedua hal
itu, Badai Matahari dapat disimpulkan secara umum sebagai kejadian semburan massa
matahari masif yang terjadi di permukaan atmosfir matahari.
3. Badai matahari berdampak tidak langsung terhadap manusia, dampaknya
adalah terganggunya sinyal radio , alat yang menggunakan konsep radio seperti
handphone, wi-fi, GPS, BTS, dan lain-lain, tidak akan berfungsi sehingga menyebabkan
jaringan komunikasi menjadi rusak, atau tidak berfungsi. Selain itu juga berdampak
pada perubahan iklim yang ekstrim seperti yang terjadi di Eropa.
3.2 SARAN
Bagi para pembaca diharapkan untuk mempunyai banyak referensi mengenai Badai
Matahari ini agar dapat lebih memahami lagi dan juga mempunyai banyak pengetahuan
mengenai badai matahari.
11. DAFTAR PUSTAKA
• Anonim. 2011. Aktivitas Matahari. Dalam
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_fis_0608694_chapter1.pdf . Diakses pada
tanggal 1 Desember 2012
• Anonim. 2012. Dalam http://pbio.uad.ac.id/fenomena-badai-matahari-2012-pendidikan-
biologi-uad . diakses pada tanggal 1 Desember 2012
• Mubarok, husni. 2011. Badai Matahari. Dalam
http://husnimubarok.blogdetik.com/index.php/dunia/badai-matahari/ . diakses pada
tanggal 1 Desember 2012