SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
 1. DURKHEIM : SOLIDARITAS MEKANIK DAN SOLIDARTAS ORGANIK 
 Dalam bukunya The Division of Labor in Society, ia membedakan antara kelompok yang 
didasarkan pada : 
 a.Solidaritas mekanik 
 Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan 
diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para 
anggota kelompok. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: 
 · Menandai masyarakat yang masih sederhana dan dinamakan segmental 
 · Kelompok manusia tinggal tersebar dan hidup tersebar dan terpiah dari yang lainya 
 · Masing-masing kelompok dapat memenuhi keperluan mereka tanpa memerlukan bantuan 
atau kerja sama dengan kelompok diluarnya 
 · Masing-masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peran yang di perankan oleh 
anggota lain 
 · Pembanggian kerja belum berkembang 
 · Peran anggta sama sehingga ketidakhadiran seorang anggota kelompk tidak 
mempengaruhi kelangsungan hidup kelmpok karena peran anggota tersebut dapat di kerjakan 
orang lain 
 · Setiap kelompok hidup mandiri sehigga kelangsungn hidunya tidak tergantung pada 
kelompok lain 
 · Masyarakat di ikat oleh kesadaran kolektif yaitu kesadaran bersama yang mencakup 
keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok dan bersifat ekstern dan memaksa 
 · Sanksi terhadap pelanggaran hukum bersifat represif yaitu barang siapa yang melanggar 
solidaritas social dia diknai hokum pidana 
 Dari cirri-ciri solidaritas meknik, kita dapat menyimpulkan bahwa contoh kelompok solidaritas 
mekanik yaitu masyarakat pada zaman riitif atau zaman purba.
 b. Solidaritas organik 
 Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah 
mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota. Ciri– 
ciri solidaritas organik adalah sebagai berikut: 
  Masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersaukan oleh 
kesalingtergantungan antarbagian 
  Setiap anggota menjalankan peran yang berbeda dan diantara bagian peran yang dapat 
salingketergantungan laksana ketergantungan antara bagian suatu organisme biologis 
  Ketidakhadiran pemegang peran tentu tertentu akan mengakibatkan gangguan pada kelamgsungan 
hidup masyarakat 
  Hukum yang menonjl adalah hukum perdata, artiya siapa yang melanggar harus membayar ganti rugi. 
 Contoh kelompok solidaritas rganik yaitu masyarakat yang modern yang telah mengenal adanya 
system kerja sama untuk memenuhi hidupnya.
 2. TONNIES : GEMEINSCHAFT DAN GESELLSCHAFT 
 Tonnies merupakan tokoh sosiologi klasik. Dia mengklasifikasikan kelompok soial yaitu: 
 a.Gemeinschaft 
 gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang 
murni, bersifat alamiah, dan kekal. 
 Gemeinscfaft memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu: 
 · Kehidupan bersama yang intim 
 · Pribadi dan ekslusif 
 · Suatu keterikatan yang dibawah sejak lahir 
 Gemeinschaft memiliki tiga jenis yaitu gemeinschaft by blood, gemeischaft of place dan 
gemeischaft by mind. Contoh dari gemeischaft adalah kelompk kekerabatan dan keluarga. 
 b. Gesellschaft 
 Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan 
lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Memiliki cirri-ciri diantaraya: 
 · Kehidupanya semu 
 · Sebagai kehidupan public, sebagai orang yang kebetulan hadir bersama tetapi masing-masing 
tetap mandiri 
 · Bersifat sementara 
 Contoh dari gesellschaft adalah peagang dan pembeli. Setelah mereka mereka melakukan 
transaksi jual beli maka mereka tidak akan bertemu. Artinya kelompok yang mereka ciptakan 
bersifat sementara.
Sebutkan contoh dlm kehidupan nyata 
solidaritas mekanik & organik! (dewa) 
Menurut kalian solidaritas mana yg paling 
dominan pd zaman modern ini & alasan! 
(fida)
 3.W.G SUMNER : IN-GROUP DAN OUT-GROUP 
 Klasifikasi lainya dikemukakan oleh sumner, ia mengelompokan kelmpok yaitu in-group dan out-group. 
Menurut Sumner di kalangan anggota kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerjasama, 
keteraturan dan kedamaian sedangkan hubungan antara kelompok dalam dengan kelompok luar cenderung 
ditandai kebencian, permusuhan, perang clan perampokan. 
Menurut Sumner selanjutnya, perasaan yang berkembang pada masyarakat modern ialah patriotisme. 
Meskipun dalam masyarakat modern batas kelompok telah diperluas dan keanggotaan yang dijadikan acuan 
ialah kewarganegaraan, namun dalam patriotisme kesetiaan pada kelompok dan pimpinan kelompok serta 
perasaan etnosentrisme tetap dipertahankan. Setiap warga negara diharapkan berkorban untuk negaranya. 
Dalam pandangan Sumner patriotisme ini bahkan dapat berkembang menjadi chauvinism. 
 Contohya suku jawa merupakan kelompok dalam, kemudian suku bugis merupakan kelompok luar 
dari suku jawa tersebut. Pasti suku jawa menganggap sebelah mata suku bugis dan menganggap 
kelompoknya adalah yang terbaik. Hal seperti ini akan menyebabkan konflik etnis.
 4. ROBERT K. MERTON : MEMBERSHIP GROUP DAN REFERENCE GROUP 
 
membership group adalah suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik 
menjadi anggota kelompok tersebut. Batas-batas fisik yang dipakai untuk menentukan 
keanggotaan seseorang tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan 
keadaan. Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam 
kelompok tadi sehingga adakalanya seorang anggota tidak begitu sering berkumpul dengan 
kelompok tersebut walaupun secara resmi dia belum keluar dari kelompok itu.contohya seorang 
anggota NU bisa saja berteladan pada tokoh agama Islam Indonesia yang bukan anggota NU. 
 Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan seseorang (bukan anggota 
kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan 
anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. 
Contohnya misalnya seseorang yang ingin menjadi artis tetapi dia tidak lulus tes dan orang 
tersebut berdandan seperti artis. 
 5. KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL 
 a. kelompok formal 
 kelompok formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan organisasi yang jelas yang 
disebut dengan birokrasi. Ciri-ciri kelompok formal adalah: 
 · Memiliki tujuan yang hendak dicapai 
 · Memiliki struktur organisasi dan pembagian tugas dan wewenang 
 · Memiliki peraturan tertulis, disiplin dan loyalitas 
 · Aktivitasnya terus menerus 
 · Melakukan pengerahan tenaga 
 Contoh dari kelompok formal adalah birokrasi pemerintah, partai politik dan lembaga pendidikan 
formal. 
 b. kelompok informal 
 kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu, 
tidak memiliki peraturan tertulis dan tidak memiliki hirarki. Kelompok non formal terbentuk karena 
sering bertemu. Contohnya kelompok arisan.
 6. COOLEY: PRIMARY GROUP 
 Primary group adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal 
antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu 
hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah adanya peleburan individu-individu ke 
dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok juga. Oleh karena itu 
hubungan sosial di dalam kelompok primer berisfat informal (tidak resmi), akrab, personal, dan 
total yang mencakup berbagai aspek pengalaman hidup seseorang.ciri-ciri primary group adalah : 
  Jumlahnya kecil 
  Memiliki solidaritas yang kuat, rasa kebersamaanya tinggi 
  Terikat kuat dengan budayanya 
  Antarnanggotanya saling terikat kenal , akrab dan dekat 
 Contohnya yaitu keluarga, kekerabatan, kelompok RW/RT dan masyarakat desa 
 Kemudian ada juga yang dikatakan secondary group. Secondary group memiliki ciri-ciri sebagai 
berikut. 
  Jumlah anggotanya besar 
  Rasa kebersamaanya kurang 
  Masing-masing anggota kurang akrab 
  Pola hubungannya kontekstual 
 Contohya partai politik dan perkumpulan.
 7. PERSON : VARIABEL POLA 
 Menurut Parsons variabel pola merupakan seperangkat dilema universial yang dihadapi dan 
harus dipecahkan seorang pelaku dalam setiap situasi sosial. Variabel pola ini memungkinkan 
dilakukannya perbandingan antara bermacam-macam kelompok, termasuk di dalamnya yang 
berada dalam kebudayaan lain.Person menidentifikasikan delima yaitu : 
 affectivity-affective neutrality mengacu pada dilema antara ada-tidaknya perasaan kasih 
sayang ataupun kebencian dalam suatu interaksi. Dalam hubungan antara pelaku yang terikat 
oleh pertalian kekerabatan ataupun ikatan pernikahan, sikap afektif dapat diharapkan; namun 
dalam hubungan antara atasan dan bawahan, antara guru dan murid, atau antara nasabah dan 
langganannya yang diharapkan ialah adanya affective neutrality-¬ketiadaan sikap afektif. 
 Specificity-diffuseness mengacu pada dilema antara kekhususan dan kekaburan. Dalam 
situasi interaksi antara orang tua dan anak, misalnya, kita sering menjumpai kekaburan 
(diffuseness); seorang anak yang melakukan kesalahan di suatu bidang tertentu-misalnya 
memecahkan piring di waktu makan pagi--mungkin akan dimarahi sepanjang hari, walaupun 
interaksinya dengan orang tuanya tidak ada hubungannya dengan kegiatan makan. Di pihak lain, 
kita mengharapkan akan menjumpai kekhususan (specificity) dalam situasi sekolah.
 universalism-particularism, mengacu pada dilema antara dipakai-tidaknya ukuran universal. 
Universalism diharapkan akan dijumpai, misalnya, di lingkungan sekolah; setiap orang siswa 
diharapkan memperoleh perlakuan sama dari guru--siapa pun juga akan dipuji bila berprestasi dan 
dicela bila tidak berprestasi. Dalam situasi keluarga, di pihak lain, sering berlaku perlakuan khusus 
(particularism); seorang anak sering lebih diutamakan oleh orang tuanya daripada anak lain. 
 Dikotomi quality-performance mengacu pada situasi yang di dalamnya orang harus 
memutuskan apakah yang penting faktor yang dibawa sejak lahir ataukah suatu perangkat 
prestasi tertentu. Kalau dalam suatu hubungan faktor yang dibawa sejak lahir seperti jenis 
kelamin, usia atau hubungan kekerabatan lebih penting, maka hubungan diwarnai oleh kualitas. 
Namun bilamana dalam suatu hubungan yang dipentingkan ialah prestasi, seperti misatnya 
hubungan guru atau pelatih olahraga dengan para siswa mereka, maka hubungan tersebut 
diwarnai oleh prestasi. 
 Variabel pola terakhir, self-orientation dan collectivity-orientation menitikberatkan pada 
orientasi pelaku dalam suatu hubungan. Manakala dalam suatu hubungan seseorang berorientasi 
pada kepentingan diri-sendiri, seperti misalnya pada hubungan perniagaan, maka kita berbicara 
mengenai orientasi pada dirisendiri. Namun bilamana dalam suatu hubungan dijumpai orientasi 
pada kepentingan umum, yaitu dalam hal pelaku yang terlibat dalam institusi pelayanan--misalnya 
rohaniwan, dokter, pemadam kebakaran-maka kita berbicara mengenai orientasi pada kolektiva.
 8. GEERTZ : PRIAYI, SANTRI DAN ABANG 
 Suatu klasifikasi yang digali Geertz dari masyarakat Jawa (khususnya masyarakat suatu 
kota di Jawa Timur serta daerah pedesaan di sekitarnya) ialah pembedaan antara kaum abangan, 
santri dan priayi penting untuk kita ketahui karena sering digunakan para ilmuwan untuk 
menjelaskan berbagai peristiwa di kala itu--terutama kehidupan politik kita di tahun-tahun 
menjelang terjadinya tragedi pada tahun 1965 berupa kudeta Gerakan Tiga Puluh September 
serta epilognya. 
 a.Subtradisi abangan yang menurut Geertz diwarnai berbagai upacara selamatan, praktik 
pengobatan tradisional serta kepercayaan pada makhluk halus dan kekuatan gaib itu terkait pada 
kehidupan di pedesaan. 
 b. Subtradisi santri yang ditandai oleh ketaatan pada ajaran agama Islam serta keterlibatan dalam 
berbagai organisasi sosial dan politik yang bernafaskan Islam dijumpai di kalangan pengusaha 
yang banyak bergerak di pasar maupun di desa selaku pemuka agama. 
 c. Subtradisi ketiga, priayi, ditandai pengaruh mistik Hindu-Buddha prakolorrial maupun pengaruh 
kebudayaan Barat dan dijumpai pada kelompok elite "kerah putih" (white collar elite) yang 
merupakan bagian dari birokasi pemerintah. 
 9. MAX WEBER : ORGANISASI FORMAL 
 Menurut weber dalam masyarakat modern kita menjumpai suatu system jabatan yang 
dinamakannya birokrasi. Organisasi yang disebutkan ole weber mengandung sejumlah prinsip. 
Prinsip tersebut hanya di jumpai pada birokrasi yang oleh weber disebut tipe ideal, yang tidak kita 
jumpai dalam masyarakat. Contohnya peraturan pemerintah mengenai pendidikan tinggi oleh 
presiden RI.
 10. KLASIFIKASI ROBERT BIERSTEDS 
 Robert Bierstedt mengunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok, yaitu ada 
tidaknya (a) organisasi, (b) hubungan sosial di antara anggota kelompok, dan (c) kesadaran jenis. 
Ber¬dasarkan ketiga kriteria tersebut Bierstedt kemudian membedakan empat jenis kelompok; 
kelompok statistik (statistical group), kelompok kemasyarakatan (societal group), kelompok sosial 
(social group), dan kelompok asosiasi (associational group). 
 Kelompok asosiasi dalam jenis kelompok ini para anggotanya mempunyai kesadaran jenis; 
dan menurut Bierstedt (dengan mengutip 'pandangan Maclver) pada kelompok ini dijumpai 
persamaan.kepentingan pribadi (like interest) maupun kepentingan bersama (common interest). Di 
samping itu di antara para anggota kelompok asosiasi kita jumpai adanya hubungan social 
¬adanya kontak dan komunikasi. Selain itu di antara para anggota dijumpai adanya ikatan 
organisasi formal. Dari riwayat hidup kita dapat ditelusuri berbagai kelompok asosiasi yang di 
dalamnya kita menjadi anggota, seperti misalnya Negara RI, sekolah, OSIS, Gerakan Pramuka 
dan sebagainya. 
 Kelompok social merupakan kelompok yang anggotanya mem¬punyai kesadaran jenis dan 
berhubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh yang 
disajikan Bierstedt ialah kelompok teman, kerabat dan sebagainya.
 Kelompok kemasyarakatan, merupakan kelompok yang hanya memenuhi satu persyaratan, 
yaitu kesadaran akan persamaan di antara mereka. Di dalam kelompok jenis ini belum ada kontak 
dan komunikasi di antara anggota, dan juga belum ada organisasi. Berbeda dengan kelompok 
asosiasi, maka menurut Bierstedt kelompok ini dijumpai persamaan kepentingan pribadi tetapi 
bukan kepentingan bersama. Hasil Sensus Penduduk yang _ ditakukan Biro Pusat Statistik pada 
tahun 1990, misalnya, menunjukkan bahwa apabila dikelompokkan menurut jenis kelamin maka 
penduduk Indonesia terdiri atas 89.448.235 laki-laki dan 89.873.406 perempuan. 
 Kelompok statistik merupakan kelompok yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut di 
atas--kelompok yang tidak merupakan organisasi, tidak ada hubungan sosial antara anggota, dan 
tidak ada kesadaran jenis. Oleh Bierstedt dikemukakan bahwa kelompok statistik ini hanya ada 
dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial. Contoh yang dapat kita 
sajikan mengenai kelompok statistik ini ialah, antara lain, pengelompokan sejumlah penduduk 
berdasarkan usia dengan interval lima tahun yang antara lain dilakukan oleh Biro Pusat Statistik 
(0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya sampai 75 tahun ke atas). Pada anak-anak yang 
diketompokkan dalam kategori terendah tersebut (yang kadangkala dinamakan kelompok Balita- 
¬kelompok usia di bawah lima tahun) maupun dalam kelompok umur berikutnya tidak dijumpai 
organisasi, kesadaran mengenai keanggotaan dalam kelompok, atau pun hubungan sosial.
 KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR 
 1.Publik 
 Public adalah orang-orang yang bukan merupakan kesatuan karena jumlahnya sangat 
besar dan tidak ada pusat perhatian yang tajam. Pola interaksi kepada public kadang bersifat tidak 
langsung melalui media massa, misalnya radio, televisi. Tingkah laku public didasarkan atas 
perilaku individual dan diprakarsai oleh kepentingan-kepentingan individual. Misalnya pemilihan 
umum dan pengajian akbar. 
 2. Kerumunan 
 Kerumunan adalah sejumlah orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu yang sifatnya 
sementara dan tanpa ikatan apapun. Misalnya penonton sepak bola
 Robert Bierstedt (1948) yang dikutip oleh 
 Kamanto Sunarto (1993) mengemukakan tiga kriteria untuk menentukan apakah kumpulan orang 
dapat dikategorilan sebagai kelompok sosial atau sebaliknya tidak dapat dikategorikan sebagai 
kelompok sosial. Tiga kriteria itu adalah sebagai berikut. 
 
a. Ada atau tidaknya organisasi. 
 b. Ada atau tidaknya hubungan sosial di antara mereka. 
 c. Ada atau tidaknya kesadaran jenis. 
 Tidak semua kelompok sosial memenuhi tiga syarat di atas. Berdasarkan kriteria tersebut, 
kelompok sosial terbagi lagi ke dalam empat jenis kelompok, yaitu asosiasi, kelompok sosial, 
kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik.
 a. Asosiasi 
 Kelompok yang disebut asosiasi biasanya memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan tertentu 
yang sudah jelas atau terorganisir, ada hubungan sosial, dan ada kesadaran jenis. Jadi, 
memenuhi semua kriteria di atas. Contoh kelompok sosial yang dapat dikatakan sebagai asosiasi 
adalah sekolah, OSIS, PSSI, partai politik, dan sebagainya. 
 b. Kelompok Sosial 
 Jenis kelompok sosial model ini biasanya tidak memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan 
secara formal, tetapi mempunyai hubungan sosial yang relatif tetap dan memiliki kesadaran jenis. 
Jadi, memenuhi dua kriteria yang disebutkan di atas. Contoh kelompok sosial ini adalah kelompok 
teman bermain, kerabat, dan sebagainya. 
 c. Kelompok Kemasyarakatan 
 Kelompok kemasyarakatan hanya memenuhi satu kriteria, yaitu mereka memiliki kesadaran jenis, 
tetapi tidak terorganisir dan tidak ada hubungan sosial. Contoh kelompok kemasyarakatan adalah 
kelompok berdasarkan jenis kelamin dari suatu hasil sensus penduduk perempuan. Contoh 
lainnya adalah kelompok masyarakat miskin, kelompok masyarakat elite, dan sebagainya. 
 d. Kelompok Statistik 
 Kelompok statistik adalah kelompok yang tidak memenuhi semua kriteria yang disebut di atas. 
Misalnya, pengelompokan penduduk menurut Biro Pusat Statistik berdasar usia, seperti 0–4 
tahun, 5–9 tahun, 75 tahun ke atas, dan seterusnya.
Klasifikasi kelompok sosial menurut beberapa ahli
Klasifikasi kelompok sosial menurut beberapa ahli

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PPT sosiologi klasifikasi kelompok sosial
PPT sosiologi   klasifikasi kelompok sosialPPT sosiologi   klasifikasi kelompok sosial
PPT sosiologi klasifikasi kelompok sosialErika N. D
 
Kelompok tidak teratur
Kelompok tidak teraturKelompok tidak teratur
Kelompok tidak teraturNelva Kirana
 
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhafian assan
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosialIsaka Yoga
 
Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi dan Stratifikasi SosialDiferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi dan Stratifikasi SosialAldi Gozali
 
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixBab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixRezaWahyuni5
 
Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosialiin70
 
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixBab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixRezaWahyuni5
 
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...aswansetiawan
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAlyaraisa Alpasha
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanRayse Aulia
 
Gerakan nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme TurkiGerakan nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme Turkiaswansetiawan
 
Kelompok dan organisasi sosial
Kelompok dan organisasi sosialKelompok dan organisasi sosial
Kelompok dan organisasi sosialRinta Rachmawati
 
Kelompok Sosial
Kelompok Sosial Kelompok Sosial
Kelompok Sosial leohggi
 
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1RezaWahyuni5
 

Was ist angesagt? (20)

PPT sosiologi klasifikasi kelompok sosial
PPT sosiologi   klasifikasi kelompok sosialPPT sosiologi   klasifikasi kelompok sosial
PPT sosiologi klasifikasi kelompok sosial
 
Stratifikasi sosial
Stratifikasi sosialStratifikasi sosial
Stratifikasi sosial
 
Kelompok tidak teratur
Kelompok tidak teraturKelompok tidak teratur
Kelompok tidak teratur
 
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
 
Ketimpangan sosial
Ketimpangan sosialKetimpangan sosial
Ketimpangan sosial
 
Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi dan Stratifikasi SosialDiferensiasi dan Stratifikasi Sosial
Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial
 
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fixBab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
Bab 3 perbedaan, kesetaraan, dan harmoni sosial std fix
 
Makalah tawuran
Makalah tawuranMakalah tawuran
Makalah tawuran
 
Identitas sosial
Identitas sosialIdentitas sosial
Identitas sosial
 
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fixBab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
Bab 5 integrasi dan reintegrasi sosial std fix
 
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
perkembangan paham-paham yang berpengaruh terhadap kemerdekaan di asia dan af...
 
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaMakalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Makalah integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah PeminatanPPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
PPT Perang Vietnam Sejarah Peminatan
 
Struktur sosial
Struktur sosialStruktur sosial
Struktur sosial
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerika
 
Gerakan nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme TurkiGerakan nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme Turki
 
Kelompok dan organisasi sosial
Kelompok dan organisasi sosialKelompok dan organisasi sosial
Kelompok dan organisasi sosial
 
Kelompok Sosial
Kelompok Sosial Kelompok Sosial
Kelompok Sosial
 
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
PPT Sosiologi Kelas XI Bab 1
 
Revolusi china
Revolusi china Revolusi china
Revolusi china
 

Andere mochten auch

Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakatSosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakatMutoharoh Mut
 
Getting primed informing hiv prevention with gay bi queer trans men in on...
Getting primed   informing hiv   prevention with gay bi queer trans men in on...Getting primed   informing hiv   prevention with gay bi queer trans men in on...
Getting primed informing hiv prevention with gay bi queer trans men in on...clac.cab
 
HIV and Human Rights in Southern and East Africa
HIV and Human Rights in Southern and East AfricaHIV and Human Rights in Southern and East Africa
HIV and Human Rights in Southern and East Africaclac.cab
 
Isean 2013 stories of change from our communities in indonesia, malaysia and...
Isean 2013 stories of change from our communities  in indonesia, malaysia and...Isean 2013 stories of change from our communities  in indonesia, malaysia and...
Isean 2013 stories of change from our communities in indonesia, malaysia and...clac.cab
 
Who hiv 2012.31_eng
Who hiv 2012.31_engWho hiv 2012.31_eng
Who hiv 2012.31_engclac.cab
 
Africa transgender in africa invisible, inaccessible, or ignored
Africa transgender in africa  invisible, inaccessible, or ignoredAfrica transgender in africa  invisible, inaccessible, or ignored
Africa transgender in africa invisible, inaccessible, or ignoredclac.cab
 
ConSol Partners - Overview of the M2M, IoT & NFC specialist practice within t...
ConSol Partners - Overview of the M2M, IoT & NFC specialist practice within t...ConSol Partners - Overview of the M2M, IoT & NFC specialist practice within t...
ConSol Partners - Overview of the M2M, IoT & NFC specialist practice within t...ConSol Partners
 
2014 competition entry_presentation_-_template_v1.0
2014 competition entry_presentation_-_template_v1.02014 competition entry_presentation_-_template_v1.0
2014 competition entry_presentation_-_template_v1.0thesugarbabes
 
The Global HIV Epidemics among Sex Workers
The Global HIV Epidemics among Sex WorkersThe Global HIV Epidemics among Sex Workers
The Global HIV Epidemics among Sex Workersclac.cab
 
Recommendations for a public health approach
Recommendations for a public health approachRecommendations for a public health approach
Recommendations for a public health approachclac.cab
 
2014 03 12 new funding model allocation external_short
2014 03 12 new funding model allocation external_short2014 03 12 new funding model allocation external_short
2014 03 12 new funding model allocation external_shortclac.cab
 
NFM_master deck
NFM_master deckNFM_master deck
NFM_master deckclac.cab
 
ConSol Partners - Overview of the Unified Communications specialist practice ...
ConSol Partners - Overview of the Unified Communications specialist practice ...ConSol Partners - Overview of the Unified Communications specialist practice ...
ConSol Partners - Overview of the Unified Communications specialist practice ...ConSol Partners
 
32nd board meeting communities delegation country dialogue position paper
32nd board meeting communities delegation country dialogue position paper32nd board meeting communities delegation country dialogue position paper
32nd board meeting communities delegation country dialogue position paperclac.cab
 
9789241501750 eng annexes
9789241501750 eng annexes9789241501750 eng annexes
9789241501750 eng annexesclac.cab
 
Dota2 news in blogger
Dota2 news in bloggerDota2 news in blogger
Dota2 news in bloggerHoang Duy
 

Andere mochten auch (20)

Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakatSosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
Sosiologi klasifikasi kelompok sosial dalam masyarakat
 
Getting primed informing hiv prevention with gay bi queer trans men in on...
Getting primed   informing hiv   prevention with gay bi queer trans men in on...Getting primed   informing hiv   prevention with gay bi queer trans men in on...
Getting primed informing hiv prevention with gay bi queer trans men in on...
 
HIV and Human Rights in Southern and East Africa
HIV and Human Rights in Southern and East AfricaHIV and Human Rights in Southern and East Africa
HIV and Human Rights in Southern and East Africa
 
Isean 2013 stories of change from our communities in indonesia, malaysia and...
Isean 2013 stories of change from our communities  in indonesia, malaysia and...Isean 2013 stories of change from our communities  in indonesia, malaysia and...
Isean 2013 stories of change from our communities in indonesia, malaysia and...
 
Who hiv 2012.31_eng
Who hiv 2012.31_engWho hiv 2012.31_eng
Who hiv 2012.31_eng
 
Africa transgender in africa invisible, inaccessible, or ignored
Africa transgender in africa  invisible, inaccessible, or ignoredAfrica transgender in africa  invisible, inaccessible, or ignored
Africa transgender in africa invisible, inaccessible, or ignored
 
ConSol Partners - Overview of the M2M, IoT & NFC specialist practice within t...
ConSol Partners - Overview of the M2M, IoT & NFC specialist practice within t...ConSol Partners - Overview of the M2M, IoT & NFC specialist practice within t...
ConSol Partners - Overview of the M2M, IoT & NFC specialist practice within t...
 
Natalia Gucwa
Natalia GucwaNatalia Gucwa
Natalia Gucwa
 
2014 competition entry_presentation_-_template_v1.0
2014 competition entry_presentation_-_template_v1.02014 competition entry_presentation_-_template_v1.0
2014 competition entry_presentation_-_template_v1.0
 
Sejarah wajib
Sejarah wajibSejarah wajib
Sejarah wajib
 
The Global HIV Epidemics among Sex Workers
The Global HIV Epidemics among Sex WorkersThe Global HIV Epidemics among Sex Workers
The Global HIV Epidemics among Sex Workers
 
Recommendations for a public health approach
Recommendations for a public health approachRecommendations for a public health approach
Recommendations for a public health approach
 
2014 03 12 new funding model allocation external_short
2014 03 12 new funding model allocation external_short2014 03 12 new funding model allocation external_short
2014 03 12 new funding model allocation external_short
 
MARIANNE GOLOVCHENK1
MARIANNE GOLOVCHENK1MARIANNE GOLOVCHENK1
MARIANNE GOLOVCHENK1
 
NFM_master deck
NFM_master deckNFM_master deck
NFM_master deck
 
ConSol Partners - Overview of the Unified Communications specialist practice ...
ConSol Partners - Overview of the Unified Communications specialist practice ...ConSol Partners - Overview of the Unified Communications specialist practice ...
ConSol Partners - Overview of the Unified Communications specialist practice ...
 
32nd board meeting communities delegation country dialogue position paper
32nd board meeting communities delegation country dialogue position paper32nd board meeting communities delegation country dialogue position paper
32nd board meeting communities delegation country dialogue position paper
 
Reportaje Rancho Grande- versión ingles
Reportaje Rancho Grande- versión inglesReportaje Rancho Grande- versión ingles
Reportaje Rancho Grande- versión ingles
 
9789241501750 eng annexes
9789241501750 eng annexes9789241501750 eng annexes
9789241501750 eng annexes
 
Dota2 news in blogger
Dota2 news in bloggerDota2 news in blogger
Dota2 news in blogger
 

Ähnlich wie Klasifikasi kelompok sosial menurut beberapa ahli

Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokKelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokNari Chaos
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosialemi nadjwa
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosialadult415
 
Makalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialMakalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialsatya arum
 
KELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptKELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptegiwagya
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalSiti Hadiarti
 
Individu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakatIndividu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakatMuchammad Susanto
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosialLina Moe
 
Bab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosialBab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosialBudionoDrs
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfFifinFebriani1
 
Kelompok sosial (1)
Kelompok  sosial (1)Kelompok  sosial (1)
Kelompok sosial (1)achmad yusuf
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iiiRosminar
 

Ähnlich wie Klasifikasi kelompok sosial menurut beberapa ahli (20)

Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompokKelompok sosial dan hubungan antar kelompok
Kelompok sosial dan hubungan antar kelompok
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Tugas sosiologi susi
Tugas  sosiologi susiTugas  sosiologi susi
Tugas sosiologi susi
 
Klp sosial
Klp sosialKlp sosial
Klp sosial
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Kelompok sosial
Kelompok sosialKelompok sosial
Kelompok sosial
 
Sosiologi 6529102
Sosiologi 6529102Sosiologi 6529102
Sosiologi 6529102
 
Makalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosialMakalah kelompok sosial
Makalah kelompok sosial
 
KELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.pptKELOMPOK SOSIAL.ppt
KELOMPOK SOSIAL.ppt
 
Kelompok Sosial.ppt
Kelompok Sosial.pptKelompok Sosial.ppt
Kelompok Sosial.ppt
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Individu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakatIndividu, keluarga dan masyarakat
Individu, keluarga dan masyarakat
 
Geo.sosial
Geo.sosialGeo.sosial
Geo.sosial
 
Bab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosialBab. 1. kelompok sosial
Bab. 1. kelompok sosial
 
SOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIKSOSIOLOGI POLITIK
SOSIOLOGI POLITIK
 
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdfModul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
Modul 7 Konsep Dasar IPS.pdf
 
BAB I.pptx
BAB I.pptxBAB I.pptx
BAB I.pptx
 
Kelompok sosial (1)
Kelompok  sosial (1)Kelompok  sosial (1)
Kelompok sosial (1)
 
SOSIOLOGI
SOSIOLOGISOSIOLOGI
SOSIOLOGI
 
Tugas isd iii
Tugas isd iiiTugas isd iii
Tugas isd iii
 

Kürzlich hochgeladen

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 

Kürzlich hochgeladen (20)

LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Klasifikasi kelompok sosial menurut beberapa ahli

  • 1.
  • 2.  1. DURKHEIM : SOLIDARITAS MEKANIK DAN SOLIDARTAS ORGANIK  Dalam bukunya The Division of Labor in Society, ia membedakan antara kelompok yang didasarkan pada :  a.Solidaritas mekanik  Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belujm mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:  · Menandai masyarakat yang masih sederhana dan dinamakan segmental  · Kelompok manusia tinggal tersebar dan hidup tersebar dan terpiah dari yang lainya  · Masing-masing kelompok dapat memenuhi keperluan mereka tanpa memerlukan bantuan atau kerja sama dengan kelompok diluarnya  · Masing-masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peran yang di perankan oleh anggota lain  · Pembanggian kerja belum berkembang  · Peran anggta sama sehingga ketidakhadiran seorang anggota kelompk tidak mempengaruhi kelangsungan hidup kelmpok karena peran anggota tersebut dapat di kerjakan orang lain  · Setiap kelompok hidup mandiri sehigga kelangsungn hidunya tidak tergantung pada kelompok lain  · Masyarakat di ikat oleh kesadaran kolektif yaitu kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok dan bersifat ekstern dan memaksa  · Sanksi terhadap pelanggaran hukum bersifat represif yaitu barang siapa yang melanggar solidaritas social dia diknai hokum pidana  Dari cirri-ciri solidaritas meknik, kita dapat menyimpulkan bahwa contoh kelompok solidaritas mekanik yaitu masyarakat pada zaman riitif atau zaman purba.
  • 3.
  • 4.  b. Solidaritas organik  Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antaranggota. Ciri– ciri solidaritas organik adalah sebagai berikut:   Masyarakat yang telah mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersaukan oleh kesalingtergantungan antarbagian   Setiap anggota menjalankan peran yang berbeda dan diantara bagian peran yang dapat salingketergantungan laksana ketergantungan antara bagian suatu organisme biologis   Ketidakhadiran pemegang peran tentu tertentu akan mengakibatkan gangguan pada kelamgsungan hidup masyarakat   Hukum yang menonjl adalah hukum perdata, artiya siapa yang melanggar harus membayar ganti rugi.  Contoh kelompok solidaritas rganik yaitu masyarakat yang modern yang telah mengenal adanya system kerja sama untuk memenuhi hidupnya.
  • 5.  2. TONNIES : GEMEINSCHAFT DAN GESELLSCHAFT  Tonnies merupakan tokoh sosiologi klasik. Dia mengklasifikasikan kelompok soial yaitu:  a.Gemeinschaft  gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.  Gemeinscfaft memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu:  · Kehidupan bersama yang intim  · Pribadi dan ekslusif  · Suatu keterikatan yang dibawah sejak lahir  Gemeinschaft memiliki tiga jenis yaitu gemeinschaft by blood, gemeischaft of place dan gemeischaft by mind. Contoh dari gemeischaft adalah kelompk kekerabatan dan keluarga.  b. Gesellschaft  Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Memiliki cirri-ciri diantaraya:  · Kehidupanya semu  · Sebagai kehidupan public, sebagai orang yang kebetulan hadir bersama tetapi masing-masing tetap mandiri  · Bersifat sementara  Contoh dari gesellschaft adalah peagang dan pembeli. Setelah mereka mereka melakukan transaksi jual beli maka mereka tidak akan bertemu. Artinya kelompok yang mereka ciptakan bersifat sementara.
  • 6.
  • 7. Sebutkan contoh dlm kehidupan nyata solidaritas mekanik & organik! (dewa) Menurut kalian solidaritas mana yg paling dominan pd zaman modern ini & alasan! (fida)
  • 8.  3.W.G SUMNER : IN-GROUP DAN OUT-GROUP  Klasifikasi lainya dikemukakan oleh sumner, ia mengelompokan kelmpok yaitu in-group dan out-group. Menurut Sumner di kalangan anggota kelompok dalam dijumpai persahabatan, kerjasama, keteraturan dan kedamaian sedangkan hubungan antara kelompok dalam dengan kelompok luar cenderung ditandai kebencian, permusuhan, perang clan perampokan. Menurut Sumner selanjutnya, perasaan yang berkembang pada masyarakat modern ialah patriotisme. Meskipun dalam masyarakat modern batas kelompok telah diperluas dan keanggotaan yang dijadikan acuan ialah kewarganegaraan, namun dalam patriotisme kesetiaan pada kelompok dan pimpinan kelompok serta perasaan etnosentrisme tetap dipertahankan. Setiap warga negara diharapkan berkorban untuk negaranya. Dalam pandangan Sumner patriotisme ini bahkan dapat berkembang menjadi chauvinism.  Contohya suku jawa merupakan kelompok dalam, kemudian suku bugis merupakan kelompok luar dari suku jawa tersebut. Pasti suku jawa menganggap sebelah mata suku bugis dan menganggap kelompoknya adalah yang terbaik. Hal seperti ini akan menyebabkan konflik etnis.
  • 9.
  • 10.  4. ROBERT K. MERTON : MEMBERSHIP GROUP DAN REFERENCE GROUP  membership group adalah suatu kelompok sosial, di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Batas-batas fisik yang dipakai untuk menentukan keanggotaan seseorang tidak dapat ditentukan secara mutlak. Hal ini disebabkan perubahan-perubahan keadaan. Situasi yang tidak tetap akan memengaruhi derajat interaksi di dalam kelompok tadi sehingga adakalanya seorang anggota tidak begitu sering berkumpul dengan kelompok tersebut walaupun secara resmi dia belum keluar dari kelompok itu.contohya seorang anggota NU bisa saja berteladan pada tokoh agama Islam Indonesia yang bukan anggota NU.  Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Dengan kata lain, seseorang yang bukan anggota kelompok sosial bersangkutan mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok tadi. Contohnya misalnya seseorang yang ingin menjadi artis tetapi dia tidak lulus tes dan orang tersebut berdandan seperti artis.  5. KELOMPOK FORMAL DAN KELOMPOK INFORMAL  a. kelompok formal  kelompok formal adalah kelompok yang memiliki struktur dan organisasi yang jelas yang disebut dengan birokrasi. Ciri-ciri kelompok formal adalah:  · Memiliki tujuan yang hendak dicapai  · Memiliki struktur organisasi dan pembagian tugas dan wewenang  · Memiliki peraturan tertulis, disiplin dan loyalitas  · Aktivitasnya terus menerus  · Melakukan pengerahan tenaga  Contoh dari kelompok formal adalah birokrasi pemerintah, partai politik dan lembaga pendidikan formal.  b. kelompok informal  kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi tertentu, tidak memiliki peraturan tertulis dan tidak memiliki hirarki. Kelompok non formal terbentuk karena sering bertemu. Contohnya kelompok arisan.
  • 11.  6. COOLEY: PRIMARY GROUP  Primary group adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan ciri-ciri saling mengenal antara anggota-anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi tadi adalah adanya peleburan individu-individu ke dalam kelompok-kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok juga. Oleh karena itu hubungan sosial di dalam kelompok primer berisfat informal (tidak resmi), akrab, personal, dan total yang mencakup berbagai aspek pengalaman hidup seseorang.ciri-ciri primary group adalah :   Jumlahnya kecil   Memiliki solidaritas yang kuat, rasa kebersamaanya tinggi   Terikat kuat dengan budayanya   Antarnanggotanya saling terikat kenal , akrab dan dekat  Contohnya yaitu keluarga, kekerabatan, kelompok RW/RT dan masyarakat desa  Kemudian ada juga yang dikatakan secondary group. Secondary group memiliki ciri-ciri sebagai berikut.   Jumlah anggotanya besar   Rasa kebersamaanya kurang   Masing-masing anggota kurang akrab   Pola hubungannya kontekstual  Contohya partai politik dan perkumpulan.
  • 12.  7. PERSON : VARIABEL POLA  Menurut Parsons variabel pola merupakan seperangkat dilema universial yang dihadapi dan harus dipecahkan seorang pelaku dalam setiap situasi sosial. Variabel pola ini memungkinkan dilakukannya perbandingan antara bermacam-macam kelompok, termasuk di dalamnya yang berada dalam kebudayaan lain.Person menidentifikasikan delima yaitu :  affectivity-affective neutrality mengacu pada dilema antara ada-tidaknya perasaan kasih sayang ataupun kebencian dalam suatu interaksi. Dalam hubungan antara pelaku yang terikat oleh pertalian kekerabatan ataupun ikatan pernikahan, sikap afektif dapat diharapkan; namun dalam hubungan antara atasan dan bawahan, antara guru dan murid, atau antara nasabah dan langganannya yang diharapkan ialah adanya affective neutrality-¬ketiadaan sikap afektif.  Specificity-diffuseness mengacu pada dilema antara kekhususan dan kekaburan. Dalam situasi interaksi antara orang tua dan anak, misalnya, kita sering menjumpai kekaburan (diffuseness); seorang anak yang melakukan kesalahan di suatu bidang tertentu-misalnya memecahkan piring di waktu makan pagi--mungkin akan dimarahi sepanjang hari, walaupun interaksinya dengan orang tuanya tidak ada hubungannya dengan kegiatan makan. Di pihak lain, kita mengharapkan akan menjumpai kekhususan (specificity) dalam situasi sekolah.
  • 13.  universalism-particularism, mengacu pada dilema antara dipakai-tidaknya ukuran universal. Universalism diharapkan akan dijumpai, misalnya, di lingkungan sekolah; setiap orang siswa diharapkan memperoleh perlakuan sama dari guru--siapa pun juga akan dipuji bila berprestasi dan dicela bila tidak berprestasi. Dalam situasi keluarga, di pihak lain, sering berlaku perlakuan khusus (particularism); seorang anak sering lebih diutamakan oleh orang tuanya daripada anak lain.  Dikotomi quality-performance mengacu pada situasi yang di dalamnya orang harus memutuskan apakah yang penting faktor yang dibawa sejak lahir ataukah suatu perangkat prestasi tertentu. Kalau dalam suatu hubungan faktor yang dibawa sejak lahir seperti jenis kelamin, usia atau hubungan kekerabatan lebih penting, maka hubungan diwarnai oleh kualitas. Namun bilamana dalam suatu hubungan yang dipentingkan ialah prestasi, seperti misatnya hubungan guru atau pelatih olahraga dengan para siswa mereka, maka hubungan tersebut diwarnai oleh prestasi.  Variabel pola terakhir, self-orientation dan collectivity-orientation menitikberatkan pada orientasi pelaku dalam suatu hubungan. Manakala dalam suatu hubungan seseorang berorientasi pada kepentingan diri-sendiri, seperti misalnya pada hubungan perniagaan, maka kita berbicara mengenai orientasi pada dirisendiri. Namun bilamana dalam suatu hubungan dijumpai orientasi pada kepentingan umum, yaitu dalam hal pelaku yang terlibat dalam institusi pelayanan--misalnya rohaniwan, dokter, pemadam kebakaran-maka kita berbicara mengenai orientasi pada kolektiva.
  • 14.  8. GEERTZ : PRIAYI, SANTRI DAN ABANG  Suatu klasifikasi yang digali Geertz dari masyarakat Jawa (khususnya masyarakat suatu kota di Jawa Timur serta daerah pedesaan di sekitarnya) ialah pembedaan antara kaum abangan, santri dan priayi penting untuk kita ketahui karena sering digunakan para ilmuwan untuk menjelaskan berbagai peristiwa di kala itu--terutama kehidupan politik kita di tahun-tahun menjelang terjadinya tragedi pada tahun 1965 berupa kudeta Gerakan Tiga Puluh September serta epilognya.  a.Subtradisi abangan yang menurut Geertz diwarnai berbagai upacara selamatan, praktik pengobatan tradisional serta kepercayaan pada makhluk halus dan kekuatan gaib itu terkait pada kehidupan di pedesaan.  b. Subtradisi santri yang ditandai oleh ketaatan pada ajaran agama Islam serta keterlibatan dalam berbagai organisasi sosial dan politik yang bernafaskan Islam dijumpai di kalangan pengusaha yang banyak bergerak di pasar maupun di desa selaku pemuka agama.  c. Subtradisi ketiga, priayi, ditandai pengaruh mistik Hindu-Buddha prakolorrial maupun pengaruh kebudayaan Barat dan dijumpai pada kelompok elite "kerah putih" (white collar elite) yang merupakan bagian dari birokasi pemerintah.  9. MAX WEBER : ORGANISASI FORMAL  Menurut weber dalam masyarakat modern kita menjumpai suatu system jabatan yang dinamakannya birokrasi. Organisasi yang disebutkan ole weber mengandung sejumlah prinsip. Prinsip tersebut hanya di jumpai pada birokrasi yang oleh weber disebut tipe ideal, yang tidak kita jumpai dalam masyarakat. Contohnya peraturan pemerintah mengenai pendidikan tinggi oleh presiden RI.
  • 15.  10. KLASIFIKASI ROBERT BIERSTEDS  Robert Bierstedt mengunakan tiga kriteria untuk membedakan jenis kelompok, yaitu ada tidaknya (a) organisasi, (b) hubungan sosial di antara anggota kelompok, dan (c) kesadaran jenis. Ber¬dasarkan ketiga kriteria tersebut Bierstedt kemudian membedakan empat jenis kelompok; kelompok statistik (statistical group), kelompok kemasyarakatan (societal group), kelompok sosial (social group), dan kelompok asosiasi (associational group).  Kelompok asosiasi dalam jenis kelompok ini para anggotanya mempunyai kesadaran jenis; dan menurut Bierstedt (dengan mengutip 'pandangan Maclver) pada kelompok ini dijumpai persamaan.kepentingan pribadi (like interest) maupun kepentingan bersama (common interest). Di samping itu di antara para anggota kelompok asosiasi kita jumpai adanya hubungan social ¬adanya kontak dan komunikasi. Selain itu di antara para anggota dijumpai adanya ikatan organisasi formal. Dari riwayat hidup kita dapat ditelusuri berbagai kelompok asosiasi yang di dalamnya kita menjadi anggota, seperti misalnya Negara RI, sekolah, OSIS, Gerakan Pramuka dan sebagainya.  Kelompok social merupakan kelompok yang anggotanya mem¬punyai kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi. Contoh yang disajikan Bierstedt ialah kelompok teman, kerabat dan sebagainya.
  • 16.  Kelompok kemasyarakatan, merupakan kelompok yang hanya memenuhi satu persyaratan, yaitu kesadaran akan persamaan di antara mereka. Di dalam kelompok jenis ini belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota, dan juga belum ada organisasi. Berbeda dengan kelompok asosiasi, maka menurut Bierstedt kelompok ini dijumpai persamaan kepentingan pribadi tetapi bukan kepentingan bersama. Hasil Sensus Penduduk yang _ ditakukan Biro Pusat Statistik pada tahun 1990, misalnya, menunjukkan bahwa apabila dikelompokkan menurut jenis kelamin maka penduduk Indonesia terdiri atas 89.448.235 laki-laki dan 89.873.406 perempuan.  Kelompok statistik merupakan kelompok yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut di atas--kelompok yang tidak merupakan organisasi, tidak ada hubungan sosial antara anggota, dan tidak ada kesadaran jenis. Oleh Bierstedt dikemukakan bahwa kelompok statistik ini hanya ada dalam arti analitis dan merupakan hasil ciptaan para ilmuwan sosial. Contoh yang dapat kita sajikan mengenai kelompok statistik ini ialah, antara lain, pengelompokan sejumlah penduduk berdasarkan usia dengan interval lima tahun yang antara lain dilakukan oleh Biro Pusat Statistik (0-4 tahun, 5-9 tahun dan seterusnya sampai 75 tahun ke atas). Pada anak-anak yang diketompokkan dalam kategori terendah tersebut (yang kadangkala dinamakan kelompok Balita- ¬kelompok usia di bawah lima tahun) maupun dalam kelompok umur berikutnya tidak dijumpai organisasi, kesadaran mengenai keanggotaan dalam kelompok, atau pun hubungan sosial.
  • 17.  KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR  1.Publik  Public adalah orang-orang yang bukan merupakan kesatuan karena jumlahnya sangat besar dan tidak ada pusat perhatian yang tajam. Pola interaksi kepada public kadang bersifat tidak langsung melalui media massa, misalnya radio, televisi. Tingkah laku public didasarkan atas perilaku individual dan diprakarsai oleh kepentingan-kepentingan individual. Misalnya pemilihan umum dan pengajian akbar.  2. Kerumunan  Kerumunan adalah sejumlah orang yang berkumpul di suatu tempat tertentu yang sifatnya sementara dan tanpa ikatan apapun. Misalnya penonton sepak bola
  • 18.  Robert Bierstedt (1948) yang dikutip oleh  Kamanto Sunarto (1993) mengemukakan tiga kriteria untuk menentukan apakah kumpulan orang dapat dikategorilan sebagai kelompok sosial atau sebaliknya tidak dapat dikategorikan sebagai kelompok sosial. Tiga kriteria itu adalah sebagai berikut.  a. Ada atau tidaknya organisasi.  b. Ada atau tidaknya hubungan sosial di antara mereka.  c. Ada atau tidaknya kesadaran jenis.  Tidak semua kelompok sosial memenuhi tiga syarat di atas. Berdasarkan kriteria tersebut, kelompok sosial terbagi lagi ke dalam empat jenis kelompok, yaitu asosiasi, kelompok sosial, kelompok kemasyarakatan, dan kelompok statistik.
  • 19.  a. Asosiasi  Kelompok yang disebut asosiasi biasanya memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan tertentu yang sudah jelas atau terorganisir, ada hubungan sosial, dan ada kesadaran jenis. Jadi, memenuhi semua kriteria di atas. Contoh kelompok sosial yang dapat dikatakan sebagai asosiasi adalah sekolah, OSIS, PSSI, partai politik, dan sebagainya.  b. Kelompok Sosial  Jenis kelompok sosial model ini biasanya tidak memiliki aturan dan mekanisme keanggotaan secara formal, tetapi mempunyai hubungan sosial yang relatif tetap dan memiliki kesadaran jenis. Jadi, memenuhi dua kriteria yang disebutkan di atas. Contoh kelompok sosial ini adalah kelompok teman bermain, kerabat, dan sebagainya.  c. Kelompok Kemasyarakatan  Kelompok kemasyarakatan hanya memenuhi satu kriteria, yaitu mereka memiliki kesadaran jenis, tetapi tidak terorganisir dan tidak ada hubungan sosial. Contoh kelompok kemasyarakatan adalah kelompok berdasarkan jenis kelamin dari suatu hasil sensus penduduk perempuan. Contoh lainnya adalah kelompok masyarakat miskin, kelompok masyarakat elite, dan sebagainya.  d. Kelompok Statistik  Kelompok statistik adalah kelompok yang tidak memenuhi semua kriteria yang disebut di atas. Misalnya, pengelompokan penduduk menurut Biro Pusat Statistik berdasar usia, seperti 0–4 tahun, 5–9 tahun, 75 tahun ke atas, dan seterusnya.