1. Dokumen tersebut membahas pengertian zat adiktif dan psikotropika serta dampak negatifnya termasuk contoh-contoh zat tersebut seperti narkotika, alkohol, dan rokok.
2. Zat adiktif dapat menyebabkan efek kecanduan dan ketergantungan secara fisik maupun psikologis, sedangkan psikotropika berpengaruh terhadap aktivitas mental dan perilaku.
3. Penggunaan zat-zat ter
2. Pengertian Zat Adiktif dan
Psikotropika
ZAT ADIKTIF adalah : zat yang dapat mengakibatkan efek adiksi
(kecanduan) pada penggunanya.
Contohnya :
• rokok
• alkohol
• kopi
• ganja
• opium
• shabu-shabu
• putau
• morfin dan lain-lain.
Adiksi merupakan suatu keadaan fisik maupun psikologis
(kejiwaan) seseorang yang mengakibatkan badan dan jiwanya
selalu memerlukan obat tersebut untuk dapat berfungsi normal.
Istilah lain dari adiksi adalah ketergantungan obat
3. Bentuk ketergantungan obat
1. Ketergantungan fisik, yang ditunjukkan melalui 2 faktor, yaitu:
a. Toleransi
Yaitu menurunnya khasiat obat setelah pemakaian yang berulang-
ulang, sehingga selanjutnya ia membutuhkan dosis yang lebih
besar untuk memberi khasiat yang sama. Lama kelamaan
dosis ini dapat mencapai batas yang membahayakan
sehingga dapat menimbulkan kematian.
b. Pemantangan
Dikenal juga dengan istilah putus obat atau abstinensi.
Yaitu gejala-gejala sakit pada saat pemakaian obat dihentikan,
seperti menggigil. Pemantangan ini menunjukkan bahwa obat
tersebut telah mempunyai peranan dalam fungsi tubuh orang
itu, seolah-olah tubuhnya tidak bisa lepas lagi dari obat itu.
2. Ketergantungan psikologis
Suatu keinginan yang tak tertahankan (kompulsif) untuk terus memakai
obat. Keadaaan ini sering juga disebut sakau / ketagihan.
4. Pengelompokkan zat adiktif
Zat adiktif pada awalnya diperoleh dari berbagai jenis tumbuhan seperti daun
ganja dan kokain.Dalam perkembangannya, berbagai jenis senyawa
yang berkhasiat serupa, telah berhasil dibuat manusia untuk digunakan
dalam bidang kedokteran dan kesehatan.Keseluruhan zat adiktif ini
disebut NARKOBA atau NAPZA.
NARKOBA singkatan dari : narkotika dan obat-obat terlarang
NAPZA singkatan dari : narkotika, psikotropika dan zat adiktif
lainnya.
Menurut undang-undang, zat yang digolongkan ke dalam narkotika, meliputi:
• Opioda ( opium, morfin dan heroin)
• Ganja
• Kokain
PSIKOTROPIKA adalah obat atau zat yang tidak tergolong narkotika dan
alkohol, tetapi memiliki khasiat seperti narkoba dan alkohol.
Contoh obat-obat psikotropika yang banyak digunakan yaitu :
• Amfetamin
• Barbiturat
Zat yang digolongkan dalam ZAT ADIKTIF LAINNYA , adalah :
• Rokok
• Kopi
• Berbagai jenis inhalansia, seperti tinner, bensin, lem dan sebagainya.
5. Narkotika atau NAPZA
NARKOTIKA : adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan. NARKOTIKA dibedakan kedalam golongan-golongan :
a. Narkotika Golongan I :
Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan,
dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat
tinggi menimbulkan ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw,
kokain, ganja).
b. Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan
pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi
mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin, petidin).
c. Narkotika Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam
terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh :
kodein).
6. Narkotika yang sering disalahgunakan adalah Narkotika
Golongan I : Opiat : morfin, herion (putauw), petidin, candu, dan lain-lain -
Ganja atau kanabis, marihuana, hashis - Kokain, yaitu serbuk kokain,
pasta kokain, daun koka.
Selain itu NAPZA juga dibedakan berdasarkan efek yang ditimbulkannya
sebagai berikut:
a. Zat-zat Stimulan
Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga
mempercepat proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatnya
detak jantung, pernapasan dan tekanan darah. Stimulan dapat
membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan.
Contohnya :
• Kafein
• Nikotin
• Kokain
• Amfetamin
7. b. Zat-zat Depresan
Depresan adalah zat yang dapat mengakibatkan aksi kebalikan dari
stimulan, yaitu :
a. Menurunnya kesadaran terhadap dunia luar dan menidurkan,
b. Memperlambat proses tubuh dan otak, seperti menurunkan
tekanan darah , suhu tubuh, detak jantung, dan kontraksi otot.
c. Depresan digunakan dalam bidang kedokteran untuk terapi
insomia (sulit tidur) dan ketegangan (stress).
Contohnya :
• Alkohol
• Obat-obat penenang seperti valium dan barbiturat
c. Zat Halusinogen
Halusinogen adalah zat yang dapat mempengaruhi sistim saraf dan
menyebabkan timbulnya halusinasi (khayalan).Pengguna zat ini
mendengar dan melihat sesuatu yang sebenarnya tidak nyata.
Contohnya :
LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
8. Psikotropika
PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. PSIKOTROPIKA dibedakan dalam golongan-
golongan sebagai berikut.
a. Psikotropika golongan I : yaitu psikotropika yang tidak digunakan untuk
tujuan pengobatan dengan potensi ketergantungan yang sangat kuat dan
karenanya hanya digunakan untuk ilmu pengetahuan (Contoh : ekstasi,
shabu, LSD)
b. Psikotropika golongan II : yaitu psikotropika yang digunakan untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan berkhasiat terapi tetapi berpotensi
kuat dapat menimbulkan ketergantungan ( Contoh amfetamin,
metilfenidat atau ritalin)
c. Psikotropika golongan III : yaitu psikotropika yang digunakan untuk tujuan
ilmu pengetahuan dan dapat juga untuk terapi namun dengan efek
ketergantungannya sedang dari kelompok hipnotik sedatif. ( Contoh
amfetamin, metilfenidat atau ritalin)
d. Psikotropika golongan IV : yaitu psikotropika yang efek
ketergantungannya ringan(Contoh : diazepam, bromazepam,
Fenobarbital, klonazepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil
Koplo, Rohip, Dum, MG)
9. Psikotropika yang sering disalahgunakan antara lain :
• Psikostimulansia : amfetamin, ekstasi, shabu
• Sedatif & Hipnotika (obat penenang, obat tidur): MG, BK,
DUM, Pil koplo dan lain-lain
• Halusinogenika : Iysergic acid dyethylamide (LSD),
mushroom.
Penggunaan jenis Psikotropika dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
bagian yaitu sebagai obat :
• Hallucinogens
• Antipsychotics
• Depressants
• Stimulants
10. Zat Adiktif lainnya
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang
disebut Narkotika dan Psikotropika, meliputi :
1. Minuman berakohol,
Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan syaraf
pusat, dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari
dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan sebagai campuran dengan
narkotika atau psikotropika, memperkuat pengaruh obat/zat itu dalam
tubuh manusia. Ada 3 golongan minumanberakohol, yaitu
• Golongan A: kadar etanol 1-5%, (Bir)
• Golongan B : kadar etanol 5-20%, (Berbagai jenis minuman anggur)
• Golongan C : kadar etanol 20-45 %, (Whiskey, Vodca, TKW, Manson
House, Johny Walker, Kamput.)
• Inhalansia (gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap
berupa senyawa organik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan
rumah tangga, kantor dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalah
gunakan, antara lain : Lem, thinner, penghapus cat kuku, bensin.
• Tembakau : Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas
di masyarakat.
11. Pada upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok
dan alkohol terutama pada remaja, harus menjadi bagian dari upaya
pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk
penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya. Bahan/ obat/zat
yang disalahgunakan dapat juga diklasifikasikan sebagai berikut :
• Sama sekali dilarang : Narkotoka golongan I dan Psikotropika
Golongan I.
• Penggunaan dengan resep dokter: amfetamin, sedatif hipnotika.
• Diperjual belikan secara bebas : lem, thinner dan lain-lain.
• Ada batas umur dalam penggunannya : alkohol, rokok
2. Rokok
Rokok dapat menimbulkan asap yang berbau tidak sedap. Asap rokok
menyebabkan sesak napas dan batuk-batuk. Mengapa dapat terjadi
demikian ? asap rokok mengandung bahan kimia yang berbahaya.
Tidak kurang 1.000 bahan kimia yang ada pada asap rokok. Selain
membahayakan penisapnya, juga membahayakan pada orang-
orang sekitarnya. Walaupun tidak merokok tetapi mereka ikut
mengisap asap rokok . orang seperti itu disebut sebagai perokok
pasif ( diam). Dengan demikian asap rokok dapat dikatakan zat
pencemar udara.
12. Asap rokok mengandung racun misalnya:
• Tar : merupakan komponen dalam asap rokok yang tinggal sebagai
sisa sesudah dihilangkan nikotin dan tetesan-tetesan cairannya. Tar
merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari daun
tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan pada tembakau dalam
proses pertanian dan industri rokok. Perlu diketahui bahwa kadar tar
dalam rokok merupakan zat perangsang timbulnya kanker dalam
tubuh.
• Nikotin : adalah zat yang terdapat pada daun tembakau yang dapat
menyebabkan rasa ketagihan. Nikotn merupakan zat yang
berbahaya karena dapat menyebabkan terhentinya pernapasan.
Menghisap rokok sama saja dengan mengisap nikotin. Nikotin
menaikkan tekanan darah dan mempercepat denyut jantung hingga
pekerjaan jantung menjadi berat.
• karbon monoksida : merupakan gas beracun yang tidak berbau
sama sekali. Tentu saja, gas karbon monoksida yang terdapat
dalam asaprokok dapat menyebabkan ganguan terhadap
haemoglobin (Hb, darah merah). Karbon monoksida dapat
menyingkirkan oksigen (O2 ) dalam tubuh. Bahaya yang lainnya
adalah akan menyebabkan penyempitan jaringan pembuluh darah.
13. Dampak Negatif Zat Adiktif dan
Psikotropika
1. Golongan Opium, pada pemakaian yang terlalu banyak
menyebabkan pingsan, atau bahkan mati. Jika pecandu
menghentikan pemakaian opium akan menderita penyakit
penghentian, dengan tanda-tanda seperti kejang, muntah,
diare, berkeringat dan sukar tidur.
2. Obat Penenang (termasuk alkohol), menyebabkan
kerusakan hati dan lambung, otot dan syaraf, daya ingat
hilang, gemetar, ketakutan yang berlebihan, dan terkadang
kejang.
3. Obat Perangsang, mengakibatkan gangguan jiwa seperti
perasaan tertekan, ketakutan yang berlebihan, dan rasa
curiga.
4. Kanabis dan Obat halusinogen, menunjukkaan gangguan
jiwa seperti acuh tak acuh, kebingungan, dan tertekan.
5. Tembakau (mengandung nikotin), menyebabkan gangguan
kerongkongan dan paru-paru (kanker), jantung (tekanan
darah tinggi), gangguan pada janin, dan kemandulan
14. Dampak Negatif dari contoh Zat
Adiktif dan Psikotropika
1. Minuman Keras
Minuman keras juga menganggu kesehatan. minuman keras
mengandung alcohol (etanol) merupakan cairan yang bening tidak
berwarna, mudah menguap dan mudah terbakar. Alcohol diperoleh
dari proses fermentasi karbohidrat. Alcohol mudah dimetabolisme
oleh tubuh sehingga cepat menimbulkan ketagihan atau kecanduan
bagi peminumnya alcohol selain itu alcohol dapat merugikan orang
lain. Orang yang kecanduaan alcohol sering melakukan tindakan
criminal, misalnya mencuri, merampok, memperkosa, dan bahkan
membunuh. Alcohol juga membahayakan bagi kesehatan. beberapa
bahaya alcohol diuraikan sebagai berikut ini.
Alcohol mengganggu system saraf. Orang yang banyak minum alcohol
akan mabuk sehingga tidak peka akan keadaan sekitarnya. Ia akan
berkata tanpa kesadaran sehingga perkataanya tidak masuk akal
untuk diajak berkomunikasi.
Gangguan metabolisme tubuh yang berdampak pada kegagalan jantung
atau kelainan jantung hal itu disebabkan karena lemak tertimbun
pada pembuluh darah arteri sehingga dapat menghambat aliran
darah dan kerja jantung meningkat .
Hambatan pembentukan trombosit merusak susum tulang sehingga
dapat menyebabkan pendarahan, anemia , dan kekurangan sel
darah putih .
15. Dapat merusak hati dalam jangka panjang mengakibatan
kegagalan fungsi hati dan kanker.
Meningkatkan kerentaan infeksi karena kerusakan saluran
napas, hati, atau kurang makan.
Dapat menyebabkan kerusakan susunan syarafyang
mengendalikan aliran darah sehingga menimbulkan warna
kemerahan pada kulit. Selain itu alcohol juga menyebabkan
pelebaran pembuluh darah pada kulit
Alcohol mengganggu kemampuan ginjal untuk menyerap
cairan. Akibatnya , tubuh menjadi kekurangan cairan
(dehidrasi ) kekurangan cairan dalam jumlah banyak.
2. Zat psikotropika
Zat psikotropika sebenarnya obat yang dapat mempengaruhi
pikiran dan system saraf. Zat psiktropika yang ada dalam
tumbuhan seperti ganja, opium, mariyuana , dan kokain
sejak digunakan sejak dahulu. Sekarang makin banyak
ragam zat psikotropika karena banyak dibuat manusia.
16. Berdasarkan fungsinya obat psikotropika
dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan, obat
depresan, dan obat halusinogen:
• Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah
obat yang merangsang system saraf
sehingga orang yang merasakan lebih
pwecaya diri dan selalu waspada contoh
obat ini adalah, kafein nikotin dan kokain
• Obat depresan ( obat penenang ) adalah
obat yang dapat menekan system saraf
sehingga pemakaiannya merasa ngantuk
dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh
obat jenis ini adalah alcohol dan barbiturate
• Obat halusinogen adalah obat yang dapat
membelokkan pikiran pemakaiannya
17. Ciri-ciri umum pecandu NAPZA
Ciri-ciri umum pecandu narkoba adalah:
A. Kesehatan dan Emosi
1. Sering menguap padahal tidak mengantuk,
2. Batuk dan pilek berkepanjangan,
3. Sering pusing, otot kaku, suhu tubuh tidak normal (demam),
4. Diare, perut melilit,
5. Mata sering berair dan merah,
6. Sesak napas,
7. Takut air,
8. Mudah tersinggung,
9. Mulut berbau,
10.Agresif, yang ditandai dengan sering berkelahi, mabuk,
11.Senang mendengarkan musik keras-keras,
12.Emosi tidak stabil.
18. B. Perubahan Sikap Pribadi
1. Sering menyendiri, menghindar dari pergaulan,
2. Menunjukkan sikap acuh,
3. Suka ingkar janji,
4. Malas mengurus diri,
5. Banyak menghabiskan waktu di kamar mandi,
6. Jika ditanya sikapnya defensif dan penuh
kebencian,
7. Mudah bertindak dan bersikap kasar kepada orang
lain,
8. Sering berbohong,
9. Terlibat tindak kejahatan (mencuri, mencopet, dan
lainlain)
19. Cara Pencegahan dan
Penyembuhan
Cara Pencegahan dan Penyembuhan Masalah penyalahgunaan narkoba
merupakan permasalahan yang kompleks, yang tidak mudah
penanganannya. Banyak korban penyalahgunaan narkoba disebabkan
oleh keluarga yang kurang harmonis, oleh karena itu pengobatan dan
rehabilitasi korban narkoba harus ditekankan pada pembinaan
keluarganya. Banyak dijumpai kasus apabila terdapat anggota keluarga
menjadi korban narkoba, justru dikucilkan dari keluarga. Hal ini tidak akan
dapat menyembuhkan, tetapi sebaliknya. Dalam hal semacam ini
hendaknya keluarga menarik simpatinya dan memberikan pengertian
bahwa penggunaan narkoba akan berakibat buruk pada pemakainya. Bila
akan dilakukan penyembuhan ke rumah sakit atau pusat rehabilitasi,
anggota keluarganya harus memberikan pengertian kepada korban,
sehingga korban secara sadar memerlukan pengobatan dan rehabilitasi.
Hal ini penting agar setelah sembuh korban tidak terjerumus lagi pada
penyalahgunaan narkoba. Apabila korban adalah siswa sekolah, maka
pihak sekolah (kepala sekolah dan guru) harus bertindak bijaksana. Pihak
sekolah hendaknya tidak serta merta mengeluarkan siswanya yang
terlibat narkoba. Hendaknya diteliti dahulu penyebabnya, kenapa siswa
terlibat narkoba dan segera memberikan informasi serta berkonsultasi
dengan pihak keluarga, sehingga ditemukan jalan pemecahan yang
bijaksana. Korban narkoba harus diperlakukan sebagai orang sakit yang
harus mendapatkan pertolongan dan bukan penjahat yang harus
mendapat hukuman berat.
20. Psikotropika dalam Bidang
Kesehatan
Penggunaan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan hanya
boleh dilakukan oleh pihak yang berwenang (dokter, psikiater, atau
petugas kesehatan lain) dengan jenis dan dosis yang terkontrol.
Penggunaan jenis obat ini biasanya dilakukan dalam keadaan
mendesak, yaitu jika obat-obat lain tidak bisa menyembuhkan.
Penggunaan obat-obatan yang tergolong NAPZA dalam bidang
kesehatan antara lain adalah.
a. Morfin, terutama digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri
yang hebat yang tidak dapat diobati dengan analgetik non
narkotik. Apabila rasa nyeri makin hebat maka dosis yang
digunakan juga makin tinggi. Semua analgetik narkotika dapat
menimbulkan adiksi (ketagihan). Morfin juga digunakan untuk
mengurangi rasa tegang pada penderita yang akan dioperasi.
b. Heroin, merupakan turunan morfin yang berfungsi sebagai
depresant, misalnya meredakan batuk.
c. Barbiturat, terdiri dari pentobarbital dan secobarbital, sering
digunakan untuk menghilangkan rasa cemas sebelum operasi.
d. Amfetamin dan turunannya, digunakan untuk mengurangi
depresi, menambah kewaspadaan, menghilangkan rasa kantuk
dan lelah, menambah keyakinan diri dan konsentrasi, serta
euforia.
21. e. Meperidin, sering juga disebut petidin, demerol, atau
dolantin, digunakan sebagai analgesia. Obat ini tidak efektif
untuk terapi batuk dan diare. Daya kerja meperidin lebih
pendek daripada morfin.
f. Metadon, digunakan sebagai analgesia bagi penderita rasa
nyeri dan digunakan pula untuk terapi pecandu narkotika.