SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 5
Downloaden Sie, um offline zu lesen
LIMBAH
A. Pengertian Limbah
Limbah : sisa/ buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. (PP No. 18/1999 Jo. PP 85/1999)

B. Pengertian Baku Mutu Lingkungan
Limbah dapat menimbulkan
dampak negatif apabila jumlah
atau konsentrasinya di
lingkungan telah melebihi
baku mutu.

Baku mutu lingkungan: ukuran batas atau kadar makhluk hidup,
zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu
sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. (UU RI
No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup)

Baku mutu lingkungan: ambang batas/ batas kadar maksimum
suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada di
lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif.
Baku mutu beberapa jenis limbah anorganik dalam air yang diperuntukkan sebagai air minum
Jenis Limbah

Satuan

Air raksa
Arsenik
Boron
Kadmium
Tembaga
Sianida
Fluorida
Timah
Nikel
Nitrat (sebagai NO3-)

mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter

C. Pengelompokkan Limbah
Berdasarkan Jenis Senyawa
B. Limbah Anorganik
1. Secara kimiawi
Segala limbah yang tidak
mengandung unsur karbon (C)
Tidak dapat diurai mikroorganisme
Cth: logam (besi dari mobil bekas,
alumunium dari kaleng bekas)

Kadar
Maksimum
yang Diperbolehkan
0.001
0.01
0.3
0.003
2
0.07
1.5
0.01
0.02
50

Manfaat: limbah organik yg mudah
membusuk dapat dijadikan kompos
Kerugian: hasil pembusukan limbah organik
oleh mikroorganisme sebagian besar berupa
gas metan (CH4) yg dapat menimbulkan
permasalahan lingkungan

A. Limbah Organik
1. Secara kimiawi
Segala limbah yang mengandung unsur karbon (C)
Cth: Limbah dari MH (kotoran hewan & manusia), sisa makanan, sisa
tumbuhan mati, kertas, plastik & karet

2. Secara teknis
Limbah yang hanya berasal dari MH (alami) & sifatnya mudah busuk/ terurai
Cth: Limbah dari MH (kotoran hewan & manusia), sisa makanan, sisa
tumbuhan mati.
Manfaat: Dapat didaur
ulang menjadi produk yang
dapat digunakan kembali
2. Secara teknis
oleh manusia
Limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/ busuk secara alami oleh
mikroorganisme pengurai (karena unsur karbonnya membentuk rantai kimia
yang kompleks dan panjang (polimer)
Cth: Plastik, kertas, karet
Limbah Cair
Pengelompokkan Berdasarkan Wujud

Limbah Padat
Limbah Gas

1. Limbah Cair
Limbah cair : segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang
tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air
Klasifikasi:
a. Limbah cair domestik (domestic wastewater)
Limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana
sejenis.
Contoh: Air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
b. Limbah cair industri (industrial wastewater)
Limbah cair hasil buangan industri.
Contoh: Air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan
kain/ bahan dari industri tekstil.
c. Rembesan dan Luapan (Infiltration and inflow)
Limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui
rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran
pembuangan melalui pipa yang rusak, pecah, atau bocor sedangkan luapan dapat terjadi melalui bagian
saluran yang membuka atau terhubung ke permukaan.
Contoh: Limbah cair yang dapat merembes dan meluap ke dalam saluran pembuangan limbah cair adalah air
buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), tempat parkir, halaman, bangunan perdagangan dan
industri, serta pertanian atau perkebunan.
d. Air hujan (Strom Water)
Limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah
dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut sebagai
limbah cair.
2. Limbah Padat
Limbah padat disebut sampah. Bentuk, jenis, dan komposisi limbah padat sangat dipengaruhi oleh taraf hidup
masyarakat dan kondisi alam, sedangkan jumlahnya sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk.
Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok:
a. Sampah organik mudah busuk (garbage)
Limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme.
Sampah ini umumnya berasal dari sektor pertanian dan makanan, misalnya sisa dapur, sisa makanan, sampah
sayuran, dan kulit buah-buahan.
b. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish)
Limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit
membusuk .
Contoh: selulosa, kertas, plastik, kaca, dan logam
c. Sampah abu (ashes)
Limbah padat berupa abu, biasanya hasil pembakaran. sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan
tidak mudah membusuk.
d. Sampah bangkai binatang (dead animal)
Semua limbah yang berupa bangkai binatang seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati. Limbah ini
relatif kecil jumlahnya, tetapi jika terjadi bencana alam sampah ini akan bermasalah karena mudah busuk dan
bau.
e. Sampah sapuan (street sweeping)
Limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan.
Contoh: dedaunan, kertas, dan plastik
f. Sampah industri (industrial waste)
Semua limbah padat yang berasal dari buangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis
industrinya. Semakin banyak industri yang berdiri, akan semakin besar dan beragam sampahnya.
3. Limbah Gas
Limbah gas biasanya dibuang ke udara. Di udara terkandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2,
dan lain-lain. Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara.
Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah gas, volume yang lepas , dan lamanya limbah berada di udara.
Jangkauan persebaran limbah gas melalui udara dapat meluas karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi. Arah
angin dapat mempengaruhi karena gas sifatnya ringan sehingga mudah terbawa.
Beberapa macam limbah gas yang umumnya di udara.
No.
1

Jenis
Karbon monoksida (CO)

Keterangan
Gas tidak berwarna, tidak berbau

2

Karbon dioksida (CO2)

Gas tidak berwarna, tidak berbau

3

Nitrogen oksida (NOX)

Gas berwarna dan berbau

4

Sulfur oksida (SOX)

Tidak berwarna dan berbau tajam

5

Asam klorida (HCl)

Berupa uap

6

Amonia (NH3)

Gas tidak berwarna, berbau

7

Metana (CH4)

Gas berbau

sangat

8

Hidrogen fluorida (HF)

Gas tidak berwarna

tersuspensi dengan gas-gas tersebut.

9

Nitrogen sulfida (NS)

Gas berbau

Partikel bahan padatan atau cairan ini

10

Klorin (Cl2)

Gas berbau

Limbah gas yang dibuang ke
udara

biasanya

partikel-partikel

juga

mengandung

bahan

padatan

(misalnya abu) atau cairan (misalnya
tetesan asam sulfat) yang berukuran
kecil

dan

ringan

sehingga

Pengelompokkan Berdasarkan Sumber

1. Limbah Domestik
Limbah domestik : Limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti
pasar, restoran, dan gedung perkantoran. Jenis-jenis limbah domestik sangat beragam, seperti sisa makanan, kertas,
kaleng, plastik, air sabun, air detergen, dan feses.
2. Limbah Industri
Limbah industri: Berasal dari buangan hasil proses industri. Jenis limbah yang dihasilkan tergantung pada jenis
industri.
Contoh: Limbah organik cair atau padat
Limbah anorganik

industri pengolahan makanan

industri tekstil, pengolahan logam, kertas, dan lain-lain.

Industri yang melakukan proses pembakaran akan banyak menghasilkan limbah gas.
3. Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari daerah pertanian atau perkebunan. Limbah dari daerah ini terutama senyawa-senyawa
anorganik dari bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan pertanian, seperti pupuk dan pestisida (pembasmi hama).
Selain itu, limbah organik juga bisa dihasilkan dari sisa-sisa tumbuhan.
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Kandungan limbah ini terutama berupa material tambang,
seperti logam atau batuan.
D. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Definisi bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan
hidup, kesehatan, maupun manusia. (PP RI No. 18/1999 tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa:
1.

Mudah meledak (explosive)

10. Bersifat mengiritasi (irritant)

2.

Pengoksidasi (oxidizing)

11. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the

3.

Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)

4.

Mudah terbakar (flammable)

5.

Amat sangat beracun (extremely toxic)

6.

Sangat beracun (highly toxic)

7.

Beracun (moderately toxic)

8.

Berbahaya (harmful)

9.

Korosif (corrosive)

environment)
12. Karsinogenik/

dapat

menyebabkan

kanker

(carcinogenic)
13. Teratogenik/ dapat menyebabkan kecacatan janin
(teratogenic)
14. Mutagenik/ dapat menyebabkan mutasi (mutagenic)

Zat atau bahan tersebut di atas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satu atau lebih karakteristik
limbah B3 berikut.
1.

Limbah mudah meledak : limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25℃, 760 mmHg) dapat meledak atau
melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat
dapat merusak ligkungan sekitarnya.

2.

Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
a)

Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala tidak
O

lebih dari 60℃ (140 F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain
pada tekanan udara 760 mmHg.
b)

Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (25℃, 760 mmHg) dapat mudah
menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau bahan perubahan kimia secara spontan
dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus-menerus.

c)
d)
3.

Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar.
Merupakan limbah penoksidasi.

Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
a)

Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan

b)

Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air

c)

Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau
asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan

d)

Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan
gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan

e)

Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25℃, 760 mmHg)

f)

Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida
yang tidak stabil dalam suhu tinggi

4.

Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang
dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau
mulut.

5.

Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran (misalnya bagian tubuh manusia yang diamputasi
atau cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi), limbah dari laboratorium, atau limbah lainnya yang
terinfeksi kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang dapat ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan
masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah.

6.

Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut.
a)

Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit

b)

Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun
dengan temperatur pengujian 55℃

c)

Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5
untuk yang bersifat basa

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanArif Rahman
 
Bahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracunBahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracunChio Mei Wiedhy
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingsonny hadikarta
 
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah LaboratoriumSanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah LaboratoriumBapake Icha Kukuh Andin
 
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docxMakalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docxU Lhia Estrada
 
Pengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikPengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikTri Wardani
 
Prilaku berkarya(klmpok 5)
Prilaku berkarya(klmpok 5)Prilaku berkarya(klmpok 5)
Prilaku berkarya(klmpok 5)Naughty Kiss
 
10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahayagio_simamora
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Nur Chawhytz
 
Makalah limbah b3
Makalah limbah b3Makalah limbah b3
Makalah limbah b3DewanPutra1
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumYoussii Ajaahh
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyasujatno angga
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
 

Was ist angesagt? (20)

Rekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahanRekling05 pengolahan
Rekling05 pengolahan
 
Bahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracunBahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracun
 
Pengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturingPengolahan limbah manufacturing
Pengolahan limbah manufacturing
 
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah LaboratoriumSanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium
 
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docxMakalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
Makalah b3 dan_limbah_b3_reny_yulianti_1109045013_tl11.docx
 
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkunganPencemaran dan pelstarian lingkungan
Pencemaran dan pelstarian lingkungan
 
2
22
2
 
Macam
MacamMacam
Macam
 
Limbah
LimbahLimbah
Limbah
 
Pengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestikPengolahan Limbah domestik
Pengolahan Limbah domestik
 
Panduan tentang b3 dan apd
Panduan tentang b3 dan apdPanduan tentang b3 dan apd
Panduan tentang b3 dan apd
 
Prilaku berkarya(klmpok 5)
Prilaku berkarya(klmpok 5)Prilaku berkarya(klmpok 5)
Prilaku berkarya(klmpok 5)
 
10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya10 limbah padat dan limbah berbahaya
10 limbah padat dan limbah berbahaya
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
 
Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3Pengolahan limbah gas dan b3
Pengolahan limbah gas dan b3
 
Makalah limbah b3
Makalah limbah b3Makalah limbah b3
Makalah limbah b3
 
Pengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah LaboratoriumPengolahan Limbah Laboratorium
Pengolahan Limbah Laboratorium
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannya
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 

Andere mochten auch

US & Global Perspective: Agriculture and Land Markets
US & Global Perspective: Agriculture and Land MarketsUS & Global Perspective: Agriculture and Land Markets
US & Global Perspective: Agriculture and Land MarketsMinnesota AgriGrowth Council
 
Proposition 37: Mandatory Labeling of Genetically Engineered Foods
Proposition 37: Mandatory Labeling of Genetically Engineered FoodsProposition 37: Mandatory Labeling of Genetically Engineered Foods
Proposition 37: Mandatory Labeling of Genetically Engineered FoodsMinnesota AgriGrowth Council
 
Sustainability from farm to fork an engineer's perspective
Sustainability from farm to fork   an engineer's perspectiveSustainability from farm to fork   an engineer's perspective
Sustainability from farm to fork an engineer's perspectiveMinnesota AgriGrowth Council
 
Consumer Behaviors, Marketing to the Savvy Supermarket Shopper
Consumer Behaviors, Marketing to the Savvy Supermarket ShopperConsumer Behaviors, Marketing to the Savvy Supermarket Shopper
Consumer Behaviors, Marketing to the Savvy Supermarket ShopperMinnesota AgriGrowth Council
 
Eubacteria dan archaebacteria
Eubacteria dan archaebacteriaEubacteria dan archaebacteria
Eubacteria dan archaebacteriaKurniati Maulany
 
Doug Baker's Presentation from the 2014 Minnesota AgriGrowth Council Annual M...
Doug Baker's Presentation from the 2014 Minnesota AgriGrowth Council Annual M...Doug Baker's Presentation from the 2014 Minnesota AgriGrowth Council Annual M...
Doug Baker's Presentation from the 2014 Minnesota AgriGrowth Council Annual M...Minnesota AgriGrowth Council
 
CHALLENGES FOR FACULTY MANAGEMENT IN RAPIDLY CHANGING ENVIRONMENT
CHALLENGES  FOR FACULTY MANAGEMENT  IN RAPIDLY CHANGING ENVIRONMENTCHALLENGES  FOR FACULTY MANAGEMENT  IN RAPIDLY CHANGING ENVIRONMENT
CHALLENGES FOR FACULTY MANAGEMENT IN RAPIDLY CHANGING ENVIRONMENTPeter Senkus
 
Weather, Climate Change, and Impacts on Minnesota Agriculture
Weather, Climate Change, and Impacts on Minnesota AgricultureWeather, Climate Change, and Impacts on Minnesota Agriculture
Weather, Climate Change, and Impacts on Minnesota AgricultureMinnesota AgriGrowth Council
 
Confessions of a Greenpeace Dropout: The Making of a Sensible Environmentalist
Confessions of a Greenpeace Dropout: The Making of a Sensible EnvironmentalistConfessions of a Greenpeace Dropout: The Making of a Sensible Environmentalist
Confessions of a Greenpeace Dropout: The Making of a Sensible EnvironmentalistMinnesota AgriGrowth Council
 
Zarządzanie i dowodzenie orientacja procesowa - DODATKI !!!
Zarządzanie i dowodzenie orientacja procesowa - DODATKI !!!Zarządzanie i dowodzenie orientacja procesowa - DODATKI !!!
Zarządzanie i dowodzenie orientacja procesowa - DODATKI !!!Peter Senkus
 

Andere mochten auch (18)

US & Global Perspective: Agriculture and Land Markets
US & Global Perspective: Agriculture and Land MarketsUS & Global Perspective: Agriculture and Land Markets
US & Global Perspective: Agriculture and Land Markets
 
Immigrants: Resource for Minnesota's Economy
Immigrants: Resource for Minnesota's EconomyImmigrants: Resource for Minnesota's Economy
Immigrants: Resource for Minnesota's Economy
 
Monetary Policy and Food Prices
Monetary Policy and Food PricesMonetary Policy and Food Prices
Monetary Policy and Food Prices
 
Spivak
SpivakSpivak
Spivak
 
Farming for Tomorrow's Consumers
Farming for Tomorrow's ConsumersFarming for Tomorrow's Consumers
Farming for Tomorrow's Consumers
 
Immigrants: Resource for MN's Economy
Immigrants: Resource for MN's EconomyImmigrants: Resource for MN's Economy
Immigrants: Resource for MN's Economy
 
Keynote by Jeff Ettinger with Hormel
Keynote by Jeff Ettinger with HormelKeynote by Jeff Ettinger with Hormel
Keynote by Jeff Ettinger with Hormel
 
Proposition 37: Mandatory Labeling of Genetically Engineered Foods
Proposition 37: Mandatory Labeling of Genetically Engineered FoodsProposition 37: Mandatory Labeling of Genetically Engineered Foods
Proposition 37: Mandatory Labeling of Genetically Engineered Foods
 
Quinn
QuinnQuinn
Quinn
 
Sustainability from farm to fork an engineer's perspective
Sustainability from farm to fork   an engineer's perspectiveSustainability from farm to fork   an engineer's perspective
Sustainability from farm to fork an engineer's perspective
 
Consumer Behaviors, Marketing to the Savvy Supermarket Shopper
Consumer Behaviors, Marketing to the Savvy Supermarket ShopperConsumer Behaviors, Marketing to the Savvy Supermarket Shopper
Consumer Behaviors, Marketing to the Savvy Supermarket Shopper
 
Eubacteria dan archaebacteria
Eubacteria dan archaebacteriaEubacteria dan archaebacteria
Eubacteria dan archaebacteria
 
Doug Baker's Presentation from the 2014 Minnesota AgriGrowth Council Annual M...
Doug Baker's Presentation from the 2014 Minnesota AgriGrowth Council Annual M...Doug Baker's Presentation from the 2014 Minnesota AgriGrowth Council Annual M...
Doug Baker's Presentation from the 2014 Minnesota AgriGrowth Council Annual M...
 
CHALLENGES FOR FACULTY MANAGEMENT IN RAPIDLY CHANGING ENVIRONMENT
CHALLENGES  FOR FACULTY MANAGEMENT  IN RAPIDLY CHANGING ENVIRONMENTCHALLENGES  FOR FACULTY MANAGEMENT  IN RAPIDLY CHANGING ENVIRONMENT
CHALLENGES FOR FACULTY MANAGEMENT IN RAPIDLY CHANGING ENVIRONMENT
 
The Moving Target of Nutrition
The Moving Target of NutritionThe Moving Target of Nutrition
The Moving Target of Nutrition
 
Weather, Climate Change, and Impacts on Minnesota Agriculture
Weather, Climate Change, and Impacts on Minnesota AgricultureWeather, Climate Change, and Impacts on Minnesota Agriculture
Weather, Climate Change, and Impacts on Minnesota Agriculture
 
Confessions of a Greenpeace Dropout: The Making of a Sensible Environmentalist
Confessions of a Greenpeace Dropout: The Making of a Sensible EnvironmentalistConfessions of a Greenpeace Dropout: The Making of a Sensible Environmentalist
Confessions of a Greenpeace Dropout: The Making of a Sensible Environmentalist
 
Zarządzanie i dowodzenie orientacja procesowa - DODATKI !!!
Zarządzanie i dowodzenie orientacja procesowa - DODATKI !!!Zarządzanie i dowodzenie orientacja procesowa - DODATKI !!!
Zarządzanie i dowodzenie orientacja procesowa - DODATKI !!!
 

Ähnlich wie Limbah

jenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.pptjenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.pptNingCah
 
Limbah, Jenis dan Sifatnya
Limbah, Jenis dan SifatnyaLimbah, Jenis dan Sifatnya
Limbah, Jenis dan SifatnyaEma Rahayu
 
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.pptPresentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.pptDefriAryanto1
 
Pengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptxPengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptxYuneris1
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxTutikVeriana1
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupeloksksm
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892Muhammad Luthfan
 
Persentasi biologi5
Persentasi biologi5Persentasi biologi5
Persentasi biologi5popleg
 
PPT Karakter Limbah.pptx
PPT Karakter Limbah.pptxPPT Karakter Limbah.pptx
PPT Karakter Limbah.pptxsiskadwiputri8
 
Deskripsi teori sampah
Deskripsi teori sampahDeskripsi teori sampah
Deskripsi teori sampahSisi Yanti
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)Wulung Gono
 

Ähnlich wie Limbah (20)

jenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.pptjenis-jenis limbah.ppt
jenis-jenis limbah.ppt
 
PENCEMARAN
PENCEMARANPENCEMARAN
PENCEMARAN
 
Limbah, Jenis dan Sifatnya
Limbah, Jenis dan SifatnyaLimbah, Jenis dan Sifatnya
Limbah, Jenis dan Sifatnya
 
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.pptPresentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
Presentasi_Pengetahuan_Lingkungan-2015-C.ppt
 
Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11Kuliah 10 & 11
Kuliah 10 & 11
 
LIMBAH (1).pptx
LIMBAH (1).pptxLIMBAH (1).pptx
LIMBAH (1).pptx
 
Pengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptxPengantar pengolahan limbah.pptx
Pengantar pengolahan limbah.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
ppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptxppt-pencemaran-tik.pptx
ppt-pencemaran-tik.pptx
 
Akp
AkpAkp
Akp
 
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidupPencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
Pencemaran dan pelestarian lingkungan hidup
 
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
Spl klasifikasi limbah 150702072113-lva1-app6892
 
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
SPL Klasifikasi Limbah 150702072113-lva1-app6892
 
Persentasi biologi5
Persentasi biologi5Persentasi biologi5
Persentasi biologi5
 
Pengelolaan sampah
Pengelolaan sampahPengelolaan sampah
Pengelolaan sampah
 
PPT Karakter Limbah.pptx
PPT Karakter Limbah.pptxPPT Karakter Limbah.pptx
PPT Karakter Limbah.pptx
 
lingkungan.pptx
lingkungan.pptxlingkungan.pptx
lingkungan.pptx
 
pencemaran.pptx
pencemaran.pptxpencemaran.pptx
pencemaran.pptx
 
Deskripsi teori sampah
Deskripsi teori sampahDeskripsi teori sampah
Deskripsi teori sampah
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
 

Limbah

  • 1. LIMBAH A. Pengertian Limbah Limbah : sisa/ buangan dari suatu usaha dan/atau kegiatan manusia. (PP No. 18/1999 Jo. PP 85/1999) B. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Limbah dapat menimbulkan dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya di lingkungan telah melebihi baku mutu. Baku mutu lingkungan: ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. (UU RI No.23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup) Baku mutu lingkungan: ambang batas/ batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif. Baku mutu beberapa jenis limbah anorganik dalam air yang diperuntukkan sebagai air minum Jenis Limbah Satuan Air raksa Arsenik Boron Kadmium Tembaga Sianida Fluorida Timah Nikel Nitrat (sebagai NO3-) mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter mg/liter C. Pengelompokkan Limbah Berdasarkan Jenis Senyawa B. Limbah Anorganik 1. Secara kimiawi Segala limbah yang tidak mengandung unsur karbon (C) Tidak dapat diurai mikroorganisme Cth: logam (besi dari mobil bekas, alumunium dari kaleng bekas) Kadar Maksimum yang Diperbolehkan 0.001 0.01 0.3 0.003 2 0.07 1.5 0.01 0.02 50 Manfaat: limbah organik yg mudah membusuk dapat dijadikan kompos Kerugian: hasil pembusukan limbah organik oleh mikroorganisme sebagian besar berupa gas metan (CH4) yg dapat menimbulkan permasalahan lingkungan A. Limbah Organik 1. Secara kimiawi Segala limbah yang mengandung unsur karbon (C) Cth: Limbah dari MH (kotoran hewan & manusia), sisa makanan, sisa tumbuhan mati, kertas, plastik & karet 2. Secara teknis Limbah yang hanya berasal dari MH (alami) & sifatnya mudah busuk/ terurai Cth: Limbah dari MH (kotoran hewan & manusia), sisa makanan, sisa tumbuhan mati. Manfaat: Dapat didaur ulang menjadi produk yang dapat digunakan kembali 2. Secara teknis oleh manusia Limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/ busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai (karena unsur karbonnya membentuk rantai kimia yang kompleks dan panjang (polimer) Cth: Plastik, kertas, karet
  • 2. Limbah Cair Pengelompokkan Berdasarkan Wujud Limbah Padat Limbah Gas 1. Limbah Cair Limbah cair : segala jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air Klasifikasi: a. Limbah cair domestik (domestic wastewater) Limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis. Contoh: Air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja. b. Limbah cair industri (industrial wastewater) Limbah cair hasil buangan industri. Contoh: Air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan kain/ bahan dari industri tekstil. c. Rembesan dan Luapan (Infiltration and inflow) Limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan. Air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang rusak, pecah, atau bocor sedangkan luapan dapat terjadi melalui bagian saluran yang membuka atau terhubung ke permukaan. Contoh: Limbah cair yang dapat merembes dan meluap ke dalam saluran pembuangan limbah cair adalah air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), tempat parkir, halaman, bangunan perdagangan dan industri, serta pertanian atau perkebunan. d. Air hujan (Strom Water) Limbah cair yang berasal dari aliran air hujan di atas permukaan tanah. Aliran air hujan di permukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau cair sehingga dapat disebut sebagai limbah cair. 2. Limbah Padat Limbah padat disebut sampah. Bentuk, jenis, dan komposisi limbah padat sangat dipengaruhi oleh taraf hidup masyarakat dan kondisi alam, sedangkan jumlahnya sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk. Klasifikasi limbah padat (sampah) menurut istilah teknis ada 6 kelompok: a. Sampah organik mudah busuk (garbage) Limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organik yang mudah membusuk atau terurai mikroorganisme. Sampah ini umumnya berasal dari sektor pertanian dan makanan, misalnya sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, dan kulit buah-buahan. b. Sampah anorganik dan organik tak membusuk (rubbish) Limbah padat anorganik atau organik cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk . Contoh: selulosa, kertas, plastik, kaca, dan logam
  • 3. c. Sampah abu (ashes) Limbah padat berupa abu, biasanya hasil pembakaran. sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah membusuk. d. Sampah bangkai binatang (dead animal) Semua limbah yang berupa bangkai binatang seperti tikus, ikan dan binatang ternak yang mati. Limbah ini relatif kecil jumlahnya, tetapi jika terjadi bencana alam sampah ini akan bermasalah karena mudah busuk dan bau. e. Sampah sapuan (street sweeping) Limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan. Contoh: dedaunan, kertas, dan plastik f. Sampah industri (industrial waste) Semua limbah padat yang berasal dari buangan industri. Komposisi sampah ini tergantung dari jenis industrinya. Semakin banyak industri yang berdiri, akan semakin besar dan beragam sampahnya. 3. Limbah Gas Limbah gas biasanya dibuang ke udara. Di udara terkandung unsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2, CO2, H2, dan lain-lain. Penambahan gas ke udara yang melampaui kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah gas, volume yang lepas , dan lamanya limbah berada di udara. Jangkauan persebaran limbah gas melalui udara dapat meluas karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi. Arah angin dapat mempengaruhi karena gas sifatnya ringan sehingga mudah terbawa. Beberapa macam limbah gas yang umumnya di udara. No. 1 Jenis Karbon monoksida (CO) Keterangan Gas tidak berwarna, tidak berbau 2 Karbon dioksida (CO2) Gas tidak berwarna, tidak berbau 3 Nitrogen oksida (NOX) Gas berwarna dan berbau 4 Sulfur oksida (SOX) Tidak berwarna dan berbau tajam 5 Asam klorida (HCl) Berupa uap 6 Amonia (NH3) Gas tidak berwarna, berbau 7 Metana (CH4) Gas berbau sangat 8 Hidrogen fluorida (HF) Gas tidak berwarna tersuspensi dengan gas-gas tersebut. 9 Nitrogen sulfida (NS) Gas berbau Partikel bahan padatan atau cairan ini 10 Klorin (Cl2) Gas berbau Limbah gas yang dibuang ke udara biasanya partikel-partikel juga mengandung bahan padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya tetesan asam sulfat) yang berukuran kecil dan ringan sehingga Pengelompokkan Berdasarkan Sumber 1. Limbah Domestik Limbah domestik : Limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar, restoran, dan gedung perkantoran. Jenis-jenis limbah domestik sangat beragam, seperti sisa makanan, kertas, kaleng, plastik, air sabun, air detergen, dan feses.
  • 4. 2. Limbah Industri Limbah industri: Berasal dari buangan hasil proses industri. Jenis limbah yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Contoh: Limbah organik cair atau padat Limbah anorganik industri pengolahan makanan industri tekstil, pengolahan logam, kertas, dan lain-lain. Industri yang melakukan proses pembakaran akan banyak menghasilkan limbah gas. 3. Limbah Pertanian Limbah pertanian berasal dari daerah pertanian atau perkebunan. Limbah dari daerah ini terutama senyawa-senyawa anorganik dari bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan pertanian, seperti pupuk dan pestisida (pembasmi hama). Selain itu, limbah organik juga bisa dihasilkan dari sisa-sisa tumbuhan. Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Kandungan limbah ini terutama berupa material tambang, seperti logam atau batuan. D. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Definisi bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup, kesehatan, maupun manusia. (PP RI No. 18/1999 tentang Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun) Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa: 1. Mudah meledak (explosive) 10. Bersifat mengiritasi (irritant) 2. Pengoksidasi (oxidizing) 11. Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the 3. Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable) 4. Mudah terbakar (flammable) 5. Amat sangat beracun (extremely toxic) 6. Sangat beracun (highly toxic) 7. Beracun (moderately toxic) 8. Berbahaya (harmful) 9. Korosif (corrosive) environment) 12. Karsinogenik/ dapat menyebabkan kanker (carcinogenic) 13. Teratogenik/ dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic) 14. Mutagenik/ dapat menyebabkan mutasi (mutagenic) Zat atau bahan tersebut di atas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut. 1. Limbah mudah meledak : limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25℃, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak ligkungan sekitarnya. 2. Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut: a) Limbah berupa cairan yang mengandung alkohol kurang dari 24% volume dan/atau pada titik nyala tidak O lebih dari 60℃ (140 F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
  • 5. b) Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (25℃, 760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, atau bahan perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus-menerus. c) d) 3. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar. Merupakan limbah penoksidasi. Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut: a) Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan b) Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air c) Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan d) Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan dan lingkungan e) Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25℃, 760 mmHg) f) Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi 4. Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut. 5. Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran (misalnya bagian tubuh manusia yang diamputasi atau cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi), limbah dari laboratorium, atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang dapat ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat di sekitar lokasi pembuangan limbah. 6. Limbah bersifat korosif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut. a) Menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit b) Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55℃ c) Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa