Pemerintah mengumumkan rencana untuk membangun pusat perbelanjaan baru di pusat kota untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Rencana ini mendapat dukungan dari kalangan bisnis tetapi ditentang oleh kelompok lingkungan karena khawatir akan mengganggu ekosistem setempat. Perdebatan masih berlanjut mengenai dampak sosial ekonomi dan lingkungan dari rencana pembangunan tersebut.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Kesehatan 2010-2014 menetapkan empat sasaran pembangunan kesehatan, yaitumeningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH), menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI), menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB), menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita, dan menurunnya angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR). Dari keempatsasarantersebut, dapatdiinterpretasikanbahwaketikaprevalensikekurangangizimenurun, makasecaralangsungatautidaklangsungakanmeningkatkan UHH, menurunkan AKI dan AKB. Hal inisesuaidengan slogan 1000 haripertamakehidupan yang menentukankehidupanselanjutnya yang kemudiandisebutdenganThe Golden Age.
Mencapaiempatsasaranpembangunankesehatan, Departemen Kesehatan 2005-2009 telah menetapkanempat strategi utama, yaitu Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat; Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas; Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, dan Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Selanjutnya dari empat strategi utama telah ditetapkan 17 sasaran prioritas, satu diantaranya adalah seluruh keluarga menjadi Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) yang diupayakanatasdasarpemberdayaanmasyarakat.
Program KADARZI merupakan program yang dicetuskan oleh mendagri dalam surat yang ditujukan kepada gubernur se-Indonesia (No. 444/1550/111/Banda Tanggal 17 November 2004) mengenai Program Kadarzi dalam Rangka Pembangunan Daerah. Sasaran KADARZI adalah kepada keluarga di wilayah kerja puskesmas yang memiliki kriteria keluarga kelainan gizi keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera. Pembinaan KADARZI dilakukan oleh Tenaga Gizi Puskesmas (TGP) dan Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM). Sedangkan, pembinaan KADARZI di tingkat desa dilakukan oleh bidan.
Menimbang berat badan adalah mengikuti perkembangan kesehatan dan pertumbuhan anggota keluarga, terutama bayi, balita dan ibu hamil (Suparmanto, 2006: 5).
Pertumbuhan anak dapat diamati secara cermat dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS) balita. Kartu menuju sehat berfungsi sebagai alat bantu pemantauan gerak pertumbuhan (Arisman, 2007: 59).
Manfaat memantau berat badan secara teratur adalah sebagai berikut: Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak balitaMengetahui kesehatan ibu hamilMengetahuiperkembangan janin, mencegah ibu melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah dan terjadinya perdarahan pada saat melahirkan.Mengetahui kesehatan anggota keluarga dewasa dan usia lanjutSedangkan, beberapa akibat bila tidak memantau berat badan dan pertumbuhan anggota keluarga adalah sebagai berikut : Tidak mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bayi dan anak balita secara normal.Tidak mengetahui adanya gejala penyakit pada bayi, anak balita dan ibu hamil, misalnya kekurangan zat gizi, kegemukan, gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kesehatan (Suparmanto, 2006: 5).
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, yang memenuhi kebutuhan bayi pada saat usia 0 – 6 bulan. ASI mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan enzim yang sangat dibutuhkan oleh tubuh bayi sehingga ASI mampu mengurangi risiko terjadinya berbagai jenis kekurangan zat gizi. ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresikan oleh kelenjar mamae ibu dan berguna sebagai makanan bagi bayinya (Kristiyanasari, 2009: 9 ).
ASI menurut laju pertumbuhan terbagi menjadi 3 macam, yaitu :KolostrumKolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti-infeksi dan berprotein tinggi. Cairan emas yang encer dan sering kali berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih menyerupai darah dari pada ASI sebab mengandung sel hidup yang menyerupai sel darah putih yang dapat membunuh kuman penyakit (Utamy, 2008). ASI Peralihan / Transisi ASI peralihan merupakan ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum manjadi ASI yang matang. Kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi. Volume akan makin meningkat. (Utamy. 2008). ASI Matang / Matur ASI matur merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya, komposisi relatif konstan. Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur enam bulan.
Selain meningkatkan kesehatan dan kepandaian secara optimal, ASI juga membuat anak potensial memiliki emosi yang stabil, spiritual yang matang, serta memiliki perkembangan sosial yang baik. ASI dapat mencegah terjadinya anemia pada bayi karena mengandung zat besi yang dapat diserap lebih baik dari pada zat besi dari sumber lainnya. Selain itu, ASI juga membuat bayi tidak kekurangan nutrisi karena ASI mampu memenuhi kebutuhan energi bayi sampai enam bulan pertama.
Makanan ialah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Protein zat lemak dan karbohidrat disebut zat makanan pokok karena banyak memberikan kalori (Arisman, 2007: 9).
Menurut Arisman (2007), zat-zat makanan yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Harus cukup memberikan kaloriHarus ada perbandingan yang baik antara zat makan pokokProtein yang masuk harus cukup banyak dan mengandung asam amino. Harus cukup mengandung vitaminHarus cukup mengandung garam mineralHarus mudah dicernakan oleh alat pencernaHarus bersifat higienis
Garam beryodium merupakan garam yang telah ditambah zat yodium yang diperlukan oleh tubuh. Manfaat garam beryodium adalah mencegah terjadinya penyakit gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY).
Suplemen adalah kombinasi dua atau lebih vitamin dan zat mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Suplemen dapat berupa gabungan dari berbagai macam vitamin atau zat lain seperti asam amino. Jenis suplemen tunggal bisa terdiri dari kalsium, zinc, vitamin, asam folat, dan lain-lain. Suplemen tidak diperlukan selama pengolahan makanan menerapkan pola gizi seimbang. Asupan gizi paling bagus adalah dari makanan (Yokozu, 2009).
Salah satu bentuk pelaksanaan program KADARZI di masyarakat adalah melakukan kegiatan konseling gizi kepada keluarga yang belum berperilaku gizi baik dan memiliki minimal 5 ciri yang telah ditetapkan sebagai kriteria KADARZI. Dalam melakukan konseling gizi diperlukan kemampuan petugas pembina untuk memahami bagaimana karakter keluarga binaan, tingkat pengetahuan gizi keluarga binaan, kondisi kesehatan dan gizi keluarga binaan, serta faktor yang menghambat atau mendukung perilaku gizi keluarga.