E-book ini memberikan panduan praktis untuk merancang tujuan hidup yang lebih mudah tercapai dengan menitikberatkan pada keputusan, tujuan, dan prioritas. Dianjurkan untuk menetapkan tujuan secara spesifik dan terukur serta membuat rencana tindakan harian untuk mencapainya.
2. Simple dan Aplikatif. Sangat BEJO bisa membaca karya seorang praktisi yang bukan hanya
pintar berteori.
“Ranaka Strategic, Business Coach”
---
Ketika seseorang tidak cukup berani memprediksi suksesnya sendiri, itu adalah karena dia
lupa bahwa cara terbaik untuk meramal masa depan adalah dengan "menciptakannya". E-
book SOTING ini memberi gambaran yang sangat baik tentang bagaimana merancang
blueprint masa depan Anda; itu jika Anda memang tidak ingin main-main dengan kehidupan
Anda.
“Guntar, Productivity Scientist at fb.com/akhmad.guntar”
---
Aplikatif dan reflektif, langsung bisa dipraktekkan isinya, kayak tutorial. Bacaan Wajib nih! :)
“Hanif Rahman, Owner & CEO Zledo™ | zledo.com ”
---
Jadi, keseluruhan e-book ini merupakan suatu rumusan singkat bagaimana menjadi pribadi
yang memiliki kemampuan untuk mencapai suatu pencapaian hidup.
“Hermiyawan Yulianto, teman sebangku saat kuliah | Production-Supervisor di PT Cheil
Jedang Indonesia”
---
Membaca buku ini seperti membaca pengalaman pribadi. Apa yang penulis sampaikan
cukup mewakili dilakukan apa yang harus saya lakukan untuk bisa mencapai tujuan hidup.
Masih banyak masyarakat Indonesia yang bingung untuk melangkah, karena (mungkin) buta
arah. Melalui e-book ini, penulis berbagi panduan dan petunjuk arah yang -Insya Allah- bisa
memudahkan kita dalam mengambil keputusan.
“Ibrahim Vatih, CEO Fimadani.com | Internet Marketer”
---
3. Systemic Outcome Thinking
panduan sederhana mendesain tujuan hidup
Bahagia Lahir-Bathin Dunia-AKhirat
yang lebih mudah tercapai
Sebelum Anda membaca dan mulai menyelesaikan satu per satu latihan yang ada. Saya
ucapkan terima kasih yang tulus atas kesediaan Anda mengawali tahun baru ini dengan
sebuah niatan baru. Betapa tidak, bukankah setiap perbuatan tergantung niatan
awalnya? Dan karenanya, ijinkan pula diri saya membantu perjalanan Anda guna
menikmati perjalanan keberhasilan kita di tahun ini. Entah, setahun ke depan Anda
merancang hidup demi tujuan-tujuan baru, atau memenuhi tujuan lama dengan tekad
yang lebih baru, atau pun kombinasi keduanya. Tujuan baru plus gelora jiwa yang lebih
menyala.
Apa pun itu, yang pasti hanya cara-cara baru yang menghasilkan sesuatu yang
baru. Jika kehendaki hasil yang lebih baik, kenapa tidak kita perbaiki cara-cara lama
yang sudah usang dan tak efektif itu? Tulisan ini mengandung 5 tema utama, yang saya
susun berdasarkan urutan prioritas, supaya mudah bagi kita dalam memahami dan
menindaklanjutinya dalam keseharian.
Semoga berguna, selamat menempuh hidup baru!
4. Cara terbaik meramal masa depan adalah dengan menciptakannya.
Miliki bekal kemungkinan terbaik sebagai hasil dari penyelesaian tugas kita.
Mulailah hari ini dengan penggunaan sepenuhnya atas kekuatan terbesar kita.
Hanya karena telah selesaikan yang kecil-kecil, kita pantas untuk yang lebih besar.
Pantaskanlah diri kita untuk yang lebih hebat,
dengan keberanian yang lebih.
“Seeing is believing.”
Berdasarkan Hukum Sebab-Akibat, ditegaskan bahwa untuk setiap akibat –misal
penghasilan yang tinggi– terjadi karena ada suatu penyebab yang jelas, mungkin juga
ada beberapa. Jika Anda melakukan apa yang telah dilakukan para pribadi yang telah
sukses, lama-kelamaan Anda pun akan dapatkan hasil yang sama seperti mereka.
Ada beberapa penyebab/alasan, untuk kesuksesan besar. Semakin sering Anda
melatihnya, semakin mudah Anda kuasainya, dengannya semakin sedikit usaha untuk
dapatkan hasil yang lebih optimal. Berikut ini 3 kunci strategis bagi kesuksesan Anda.
Yakni keputusan, tujuan, dan prioritas. Kita permudah dengan singkatan KTP.
Menjadi sempurna adalah keputusan. Setiap kali Anda putuskan bahwa hari ini harus
lebih baik dari hari sebelumnya, maka dengan serta merta segala sumber daya yang
Anda perlukan untuk sukses mulai satu per satu bermunculan. Hal ini bermula dari
kecintaan Anda untuk melakukan sesuatu, kesediaan hati Anda untuk menyelesaikan
yang telah Anda mulai. Dan itu semua, membutuhkan dedikasi dan disiplin pribadi yang
tinggi. Oleh karenanya pasti kita jumpai para pakar yang sukses, mereka senantiasa
berorientasi pada tindakan. Jarang sekali terpikir untuk menunda aktivitas, sekecil apa
pun itu. Karena bara api cinta melengkapi mereka dengan sumber daya yang hampir tak
terbatas.
5. Hanya ketika mencintai-lah, kesukaran berubah menjadi kemudahan, jauhnya
perjalanan dirasakan sebagai petualangan baru yang memperkaya pengalaman,
ketidaktahuan laksana mata air yang terus menyemburkan rasa penasaran dalam
menemukan kunci kebijaksanaan. Itu semua bisa terjadi, saat Anda mulai mencintai apa
pun yang Anda kerjakan, dalam kecintaan yang penuh sebagai seorang hamba yang
mengharapkan cintaNya. Bukankah aktivitas Anda adalah bukti dan sarana untuk
mendapatkan cintaNya?
Sejak sekarang! Berhentilah menunda hingga segala sesuatunya sempurna.
Sebagai gantinya, ambillah tindakan kecil agar Anda bisa sempurnakan apa yang Anda
inginkan. Hal ini mempertegas bahwa hanya karena Anda berani memutuskan, maka
Anda segera berlari dan ambil tindakan sekecil apa pun itu, untuk mulai
menyempurnakan satu per satu kepingan impian Anda. Ingatlah bahwa kreativitas
adalah menyiasati keterbatasan demi melampaui harapan semula. Mulailah dengan
melakukan hal yang benar-benar Anda cintai, yang berasal dari panggilan hati Anda
yang paling dalam. Mungkin, seringkali nurani Anda perintahkan kerjakan sesuatu, yang
sebetulnya itu baik untuk Anda, dan pada saat yang bersamaan Anda-lah manusia
pertama yang menolaknya. Anda menunda hal itu. Padahal, semakin Anda menunda
kegiatan yang Anda cintai, semakin tersiksa Anda dengan hidup Anda sendiri.
Cara terdekat untuk menilai seberapa suka Anda dengan diri dan kehidupan
Anda, adalah dengan bertanya kepada diri sendiri dengan 4 pertanyaan ini…
(1) “Seberapa cepat aku mengambil tindakan pertama untuk mulai mengerjakan apa
yang kucintai?”
(2) “Apa yang masih kupertahankan sampai saat ini, hingga aku bersedia menunda-
nunda hal penting yang benar-benar kuidamkan untuk kuselesaikan?”
(3) “Sampai kapan aku bersedia menerima -dengan sukarela- hasil yang kunikmati
selama ini, sebagai akibat penundaanku?”
(4) “Jika hari ini adalah hari terakhir dalam hidupku, apa yang harus pertama kali
kukerjakan untuk membuktikan kecintaanku pada Sang Pencipta?”
6. Jujurlah dengan diri sendiri saat menjawab keempat pertanyaan sederhana di
atas. Dengan mudahnya, Anda akan temukan salah satu jawaban dari “Hal terunik
apakah dari diriku, sebuah aktivitas yang hanya aku yang bisa kerjakan itu, sebagai
alasan keberadaanku?”
Tentukan dengan jelas apa yang Anda inginkan dalam hidup. Buatlah tujuan dan
tentukan apa yang harus Anda lakukan untuk mendapatkannya. Hanya 3% orang
dewasa, yang pernah tuliskan tujuan hidupnya. Dan mereka adalah orang tersukses dan
berpendapatan tinggi di bidangnya.
Pertama.
Tentukan secara tepat apa yang Anda inginkan. Jika Anda ingin tingkatkan penghasilan
Anda, sebutkan jumlah spesifik yang ingin Anda hasilkan. Termasuk dengan keahlian
dan networking baru Anda.
Kedua.
Tulislah. Sebuah tujuan yang tidak ditulis hanyalah angan-angan. Hal ini tidak
mempunyai energi di belakangnya. Seperti tinta printer tanpa isi tinta.
Ketiga.
Tentukan tenggat waktu untuk tujuan Anda. Pikiran bawah sadar Anda menyukai
tenggat waktu. Yang dibutuhkan adalah ’sistem pendorong’ untuk aktifkan semua
kekuatan.
Jika tujuan Anda cukup besaar, tentukan turunan tenggat waktu. Jika hal itu
adalah tujuan untuk 10 tahun, tentukan tujuan untuk setiap tahun, dan kemudian untuk
setiap bulan. Teruslah ukur kemajuan Anda menuju tujuan dan tenggat waktu Anda.
Keempat.
Buatlah daftar semua yang mungkin bisa Anda lakukan untuk mencapai tujuan Anda.
Saat Anda memikirkan aktivitas baru, tambahkan ke dalam daftar Anda. Lakukan hingga
7. daftar Anda lengkap. Semakin banyak langkah yang Anda tulis dalam daftar Anda, Anda
akan semakin terpacu untuk mencapai tujuan dan semakin termotivasi. Henry Ford
berkata, ”Tujuan apa pun, sebesar apa pun, bisa dicapai jika Anda memecahnya menjadi
langkah-langkah kecil.”
Kelima.
Susunlah daftar Anda berdasarkan urutan dan prioritas. Saat Anda mengorganisir
berdasarkan dengan urutan, Anda memutuskan apa yang harus diselesaikan sebelum
selesaikan hal yang lain. Anda kemudian menentukan apa yang harus dilakukan
pertama, kedua, dan sebagainya. Saat Anda mengorganisir berdasarkan prioritas, Anda
menentukan hal terpenting dalam daftar Anda, dan kemudian hal terpenting kedua,
ketiga, keempat, dan seterusnya. Mengenai criteria apa yang lebih diprioritaskan
daripada yang lainnya, segera akan Anda temui di bagian ini.
Setelah Anda miliki daftar langkah tindakan, mengorganisirnya berdasarkan
urutan dan prioritas, Anda sekarang mempunyai sebuah rencana. Seseorang dengan
tujuan dan rencana akan berlari jauh mendahului di sekitar orang yang hanya
mempunyai keinginan dan harapan.
Keenam.
Lakukan sesuatu untuk tujuan Anda, apa pun itu. Alasan utama orang yang sukses luar
biasa adalah karena mereka berorientasi tindakan. Alasan utama orang gagal adalah
karena mereka tidak bertindak. Kegagalan biasanya selalu mempunyai alasan untuk
menunda, sampai akhirnya energi dan keinginan mereka lenyap dan mereka kembali ke
tempat semula.
Ketujuh.
Lakukan sesuatu setiap hari yang mendekatkan Anda pada tujuan terpenting Anda, apa
pun itu. Lakukan ini 365 hari per tahun. Kembangkan rasa disiplin untuk mencapai
tujuan Anda setiap hari agar membuat Anda normal dan biasa seperti menghirup napas
ke dalam dan menghembuskannya keluar.
8. Ambil selembar kertas, dan tulislah tujuan di atas halaman, dan tanggal hari ini. Lalu,
tulislah sepuluh tujuan yang ingin Anda capai dalam jangka waktu 12 bulan ke depan.
Tulislah secepat mungkin. Latihan ini hanya akan menghabiskan 3 hingga 5 menit.
Setelah Anda punya daftar 10 tujuan, tanyakan pada diri Anda, “Tujuan manakah
dalam daftar ini, seandainya ingin saya capai dalam 24 jam, akan menyebabkan dampak
positif terbesar dalam hidup saya?”
[Jawaban dari pertanyaan ini akan menjadi alasan utama Anda. Inilah dasar pengaturan
atau titik fokus dari kehidupan Anda. Pindahkan tujuan ini ke dalam kertas dan tulislah
dengan jelas dan detail, buatlah terukur. Tentukan tenggat waktu kapan Anda ingin
mencapainya. Buatlah daftar tindakan yang bisa Anda lakukan untuk mencapai tujuan
itu. Organisir daftar ini berdasarkan urutan dan prioritas ke dalam sebuah rencana.
Bertindaklah sesuai tujuan ini, dan kemudian lakukan sesuatu setiap hari hingga Anda
mencapainya.]
Saat Anda bangun di pagi hari, pikirkan tujuan ini. Saat Anda bekerja, pikirkan
tujuan ini. Diskusikan tujuan ini dengan orang-orang yang penting dalam hidup Anda. Di
malam hari, sebelum Anda tidur, pikirkan tujuan ini dan bagaimana Anda akan terlihat
serta terasa nyaman saat Anda mencapainya. Terus-meneruslah visualisasikan tujuan
Anda seolah-olah telah menjadi kenyataan. Berjanjilah sebelumnya bahwa Anda tidak
akan pernah berhenti hingga Anda capai tujuan ini.
Waktu adalah anugrah terbesar, titipan Allah yang tak mungkin kembali terulang bagi
Anda. Waktu adalah wasit objektif, karenanya mudah kita bisa temukan 2 pribadi yang
hidup dalam usia yang sama, yang dipisahkan oleh bentangan prestasi yang jauh
berbeda. Prestasi pribadi yang satu di atas rata-rata, melebihi prestasi yang lainnya.
Lamanya usia hidup kita, tidak lebih penting dari penggunaan waktu kita secara efektif,
produktif, kontributif.
9. Waktu Anda adalah apa yang Anda miliki untuk bisa “dijual”. Waktulah aset
utama Anda. Cara Anda menggunakan waktu Anda, menentukan standar hidup Anda.
Putuskanlah untuk menggunakan waktu sebaik mungkin.
Mulai saat ini, berfokuslah untuk selesaikan aktivitas yang memberikan
kontribusi tertinggi dalam kehidupan dan karier-profesional Anda, dan juga
harmonisnya keluarga, tentunya. Mulailah setiap hari dengan sebuah daftar, dan waktu
terbaik untuk membuat daftar pekerjaan adalah malam sebelumnya, setelah Anda
selesaikan pekerjaan di hari itu. Tulislah setiap hal yang harus Anda selesaikan
keesokan harinya. Jangan pernah bekerja tanpa daftar.
Untuk mempermudah kita melatihkan kebiasaan efektif harian ini, di bawah ini kiat
praktis yang saya sarikan dari konsultan ternama dunia, Ivy Lee.
NO AKTIVITAS
# 1 Tulislah 6 pekerjaan yang paling menentukan kesuksesan hidup Anda bila Anda bisa
menyelesaikan pekerjaan itu hari ini juga. Tidak peduli seberat apa pun pekerjaan itu.
#2 Urutkan dan beri nomer keenam pekerjaan itu dari atas ke bawah, berdasarkan
dampak dan prioritas yang ditimbulkannya bagi kemajuan hidup Anda.
#3 Begitu Anda sampai di lokasi kerja esok hari, segera ambil daftar itu dan kerjakan
pekerjaan pertama dan fokuskan perhatian dan energi yang Anda miliki untuk dapat
menyelesaikannya sebaik dan secepat mungkin.
Usahakan Anda tidak terganggu oleh interupsi (jadwal meeting atau telepon) yang
tidak penting yang hanya akan mengganggu konsentrasi dan energi Anda. Mintalah
bantuan sekretaris atau orang kepercayaan Anda untuk mengatur hal tersebut.
#4 Jangan pernah mencoba mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum pekerjaan itu
selesai, bahkan jika pekerjaan tersebut menyita waktu Anda seharian, seminggu penuh,
atau bahkan lebih.
Oh iya, Anda dapat menggunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk membantu
Anda menyelesaikan pekerjaan itu secepatnya.
10. #5 Setelah pekerjaan dengan prioritas pertama selesai, kerjakan pekerjaan kedua dengan
pola kerja yang sama. Dan ulangi terus sampai 6 pekerjaan itu betul-betul dapat Anda
selesaikan secepatnya.
#6 Setiap kali Anda selesai melakukan daftar pekerjaan tersebut, segera masukkan 6
pekerjaan terpenting berikutnya bagi hidup Anda sebagai PR baru Anda keesokan
harinya.
#7 Mintalah semua orang di posisi kunci dalam lingkungan terdekat Anda untuk
melakukan hal serupa.
Inti dari pelajaran ini ialah fokuskanlah energi terhebat Anda pada tantangan
terbesar hidup Anda. Jika satu tantangan terbesar bagi hidup Anda dapat diselesaikan
secepat mungkin, maka satu penghalang terbesar bagi kemajuan hidup Anda akan
segera lenyap.
Prioritas adalah peta jalan menuju tercapainya tujuan. Prioritas menyajikan peta yang
mengatur dan mengarahkan Anda pada tujuan. Saat prioritas Anda sangat jelas dan
spesifik. Anda akan tahu apa yang harus difokuskan dan karenanya, Anda kenali apa
yang harus mendapat perhatian, daya upaya, dan tindakan lanjut. Prioritas yang tepat,
dikombinasikan dengan tindak lanjut yang tepat, akan memastikan bahwa hal-hal yang
benar-benar penting tidak tersisih dari agenda kerja, di mana seringkali semua hal
tampak penting dan mendesak (genting).
Prioritas yang tepat membantu Anda menghadapi tuntutan terus-menerus yang
bisa membuat stres dan kebingungan arah. Prioritas ini membuat Anda mampu
memberi kejelasan dan fokus untuk diri Anda sendiri dan bagi orang lain dalam
organisasi Anda. Tanpa prioritas, orang cenderung melakukan semuanya, yang berarti
mereka membuang waktu dan energi berharga untuk hal-hal yang tidak penting.
Anda menetapkan tujuan BESAR (tujuan hidup, cita-cita) pada ketinggian 30.000
kaki (serasa naik pesawat pribadi, bukan?). Sedangkan prioritas ditetapkan dari lantai
di mana kaki Anda berpijak. Prioritas diputuskan pada posisi dasar di mana Anda harus
11. mempunyai kegigihan, sikap, dan kemauan tanpa batas untuk menyelidiki setiap detail
yang kadang tak menentu, guna memikirkan serta mendefinisikan ulang tindakan yang
terpenting dan konsekuensi tingkat kedua, serta ketiga yang ditimbulkan.
Ada 4 kriteria dalam memilih prioritas:
(1) Apa yang penting.
(2) Apa yang mendesak.
(3) Apa yang jangka panjang vs jangka pendek.
(4) Apa yang realistis vs visioner.
Bila Anda tidak memilih salah satunya karena menginginkan semuanya, bisa
dipastikan diri dan organisasi Anda akan kurang terfokus. Memiliki terlalu banyak
prioritas sama buruknya dengan tidak memiliki prioritas. Prioritas yang salah sering
merupakan akibat dari kurangnya informasi memadai, karena usaha sepintas untuk
menghindari munculnya konflik, atau kegagalan memikirkan cara membenahi
kerumitan dan memikirkan kemungkinan.
Prioritas menentukan bagaimana sumber daya dialokasikan, dan karenanya
berpotensi menimbulkan perselisihan saat sumber daya yang sama saling diperebutkan
di saat yang bersamaan. Sebagai seorang pemimpin (bisnis), Anda harus memiliki
keberanian psikologis untuk menetapkan prioritas yang tepat dan mempunyai
ketrampilan meyakinkan orang-orang dalam organisasi untuk melakukan perubahan
yang diperlukan.
Sembari memastikan bahwa prioritas harus sangat jelas, spesifik, dan terutama
bisa dilaksanakan, hal ini ternyata belum cukup. Sekalinya prioritas ditetapkan, Anda
harus konsisten, Anda harus mengulanginya berkali-kali dan memonitornya untuk
memastikan diri Anda dan orang di organisasi Anda memahaminya, meyakininya, dan
bertindak tepat agar organisasi melaksanakannya serta tidak menyimpang dari jalan
yang ditetapkan prioritas.
Pakar manajemen menjelaskan bahwa Anda bisa meniingkatkan produktivitas hingga
25%, atau 2 jam lebih setiap hari, dengan merencanakan hari Anda sebelumnya. Daftar
12. Anda menjadi kunci dari waktu Anda dan manajemen sistem kehidupan Anda.
Berikut ini latihan untuk mempermudah kita dalam menentukan prioritas.
Tanyakan pada diri Anda, ”Jika saya bisa lakukan satu hal dari daftar ini sebelum saya
dinas keluar kota selama sebulan, yang mana yang bisa saya lakukan?” Apa pun jawaban
Anda, lingkari jawaban itu. Lalu tanyakan pada diri Anda lagi, ”Jika saya bisa lakukan
dua hal dari daftar ini sebelum saya dinas keluar kota selama sebulan, hal kedua mana
yang bisa saya lakukan?” Lingkari jawaban itu. Lalu tanyakan pada diri Anda
pertanyaan ini lagi.
Latihan ini mendorong Anda untuk berpikir tentang hal yang benar-benar
penting, daripada sekedar apa yang harus dilakukan.
Pilihlah pekerjaan terpenting Anda.
Tanyakan, ”Satu hal apa, jika saya lakukan dengan sempurna, akan memberikan
dampak positif terbesar dalam karier saya?” Variasi lainnya, ”Apa yang bisa saya
lakukan, dan hanya saya yang bisa melakukannya, yang jika saya lakukan dengan baik,
akan membuat perbedaan yang luar biasa?” Dan, ”Apa pemanfaatan waktu saya yang
terbaik saat ini?”
Fokus dan konsentrasi
Kunci terakhir dalam manajemen waktu setelah membuat daftar dan menentukan
prioritas, adalah memulai pekerjaan yang paling penting, dan berkonsentrasi pada
pekerjaan itu sampai selesai.
Setiap keberhasilan adalah hak hidup kita. Setiap kesuksesan meninggalkan jejak
penciptaannya. Pada awal hingga akhirnya, kita bisa meniru langkah dan cara mereka
yang telah sukses. Atau, bila tidak kita temukan, kita bisa membuat jalur baru dalam
menciptakan kecemerlangan. Dan, ketiga kunci sukses yang paling mendasar telah Anda
pelajari dan pasti mulai praktekkan sejak saat ini. Yakni: keputusan, tujuan, dan
prioritas. Dengan ketiganya, kita bisa memprediksi keberhasilan kita, yang bisa
tercapai dengan lebih sering melalui cara-cara yang lebih mudah, dan dalam waktu yang
lebih pendek.
13. Karena ternyata, menjadi lebih mudah bagi kita untuk mengantongi pencapaian
hidup, saat kita putuskan bahwa berhasil adalah hak hidup yang perlu kita prioritaskan.
Guna membiasakan hidup kita, mudah beralih dari terjebak dalam masalah
menjadi terbiasa menjaring solusi, sudah siapkah Anda untuk berlatih menggunakan
“Outcome Frame”? Frame, bingkai maksudnya? Benar, bingkai. Lebih tepatnya bingkai
dalam model berpikir, bertindak, dan merasa. Karena sesaat lagi, kita akan menjelajahi
dunia…
14. Kata-kata baru akan memiliki makna, jika dan hanya jika ia diletakkan dalam konteks
tertentu. Sebuah belaian bisa berarti kasih sayang jika kita mendapatkannya dari
seorang yang kita sayangi seperti keluarga, namun ia bisa pula berarti kengerian jika
yang memberikannya adalah seseorang yang tidak kita kenal di pinggir jalan nan gelap
gulita.
Konteks inilah yang di dalam NLP seringkali disebut dengan frame alias
kerangka berpikir. Bayangkan sebuah foto atau lukisan besar bernuansa klasik
tergantung di dinding dengan bingkai berbahan stainless nan mengkilap. Masihkah
nuansa klasik aslinya muncul? Tidak, bukan? Meminjam kalimat dari Joseph O’ Connor,
frame yang kita kenakan akan mengendalikan pertanyaan yang kita ajukan terhadap
suatu hal, bagaimana kita akan merasakan hal tersebut, bagaimana kita akan bereaksi
terhadapnya, dan bagaimana kita akan mengatasinya. Sebaliknya, kita bisa menciptakan
dan mengubah frame hanya dengan mengajukan sebuah pertanyaan ataupun
memunculkan reaksi tertentu.
Perhatikan kedua kalimat di bawah ini:
Sebagai orang tua, bagaimana Anda akan menanggapi masalah kenakalan remaja
seperti ini?
Mencermati masalah kenakalan remaja seperti ini, bagaimana Anda bisa
membantunya sebagai seorang sahabat?
Anda bisa merasakan efek perbedaan perasaan yang muncul demi mendengar kedua
kalimat di atas? Itu baru satu dua kalimat. Bagaimana dengan budaya?
Alon-alon waton kelakon
Adat basandi Syara, Syara’ basandi Kitabullah
Ya, budaya adalah frame yang terintegrasi. Kalimat-kalimat yang dijadikan
pedoman hidup, ritual-ritual yang dijadikan kebiasaan, simbol-simbol, cara berpakaian,
dll., kesemuanya adalah frame yang menandakan suatu budaya tertentu dan
membedakannya dari budaya yang lain. Apa yang akan Anda pikirkan jika melihat
seseorang berjalan di pinggir jalan raya hanya dengan mengenakan penutup kemaluan?
15. Orang gila, bukan? Ya, jika Anda melihatnya di jalanan kota seperti Jakarta. Tidak, jika
Anda melihatnya di pedesaan Irian Jaya.
Kita bersatu atau bertengkar karena makna. Kita sedih atau gembira karena
makna. Kita susah atau senang karena makna. Kita sukses atau gagal karena makna. Kita
menang atau kalah karena makna. Kita adalah makhluk makna. Dan karena makna
ditentukan oleh frame, maka kita pun adalah makhluk dengan frame.
OK, cukup bahasan filosofisnya. Lebih praktis sekarang.
Saat ini kita akan gunakan 2 dari 7 frame yang tersedia dalam NLP (Diadaptasi
dari NLP Workbook, Joseph O’ Connor). Dan kita akan berfokus pada salah satunya, guna
langsung kita terapkan dalam workshop kita saat ini. Kedua frame itu adalah: Ecology
Frame, dan Outcome Frame.
Ini adalah frame yang selalu mengajak kita untuk melihat dalam jangka panjang.
Dengannya kita diarahkan untuk mengevaluasi setiap kejadian dalam konteks makna
yang lebih luas. Kita melihat keluar dari berbagai batas-batas normal seperti ruang dan
waktu. Kita menilai bagaimana sebuah pengalaman dapat cocok dengan sistem yang
lebih luas seperti keluarga, sahabat, dan rekan kerja. Kita memikirkan konsekuensi yang
lebih luas dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai yang kita anut.
Menggunakan ecology frame, kita bisa bertanya:
Bagaimana jadinya hal ini dalam jangka panjang?
Siapa saja yang terkena efek dari keputusan saya?
Apa yang mungkin dipikirkan oleh orang lain?
Kebalikan dari ecology frame adalah me frame: Jika saya merasa hal ini baik,
maka berarti hal ini memang baik.
Menggunakan frame ini, kita diajak untuk mengevaluasi suatu hal tentang
kemungkinannya untuk semakin mendekatkan kita pada tujuan yang ingin kita capai.
16. Anda bisa bertanya:
Apakah persisnya yang sedang saya ingin capai sekarang?
Apakah sebenarnya yang saya inginkan?
Apakah yang berharga dari hal ini yang bisa saya dapatkan?
WARNING! Gunakan frame ini hanya setelah Anda menggunakan ecology frame!
Jika tidak, Anda akan mengalami yang dinamakan sebagai King Midas Effect. King Midas
berharap apapun yang ia capai dapat berubah menjadi emas. Lupa untuk menggunakan
ecology frame, ia pun menyentuh makanan dan orang lain.
Lawan dari outcome frame adalah blame frame: Apa yang salah? Siapa yang harus
disalahkan?
Guna meningkatkan nilai kepraktisan dari konsep bingkai ini, segera Anda akan
saya ajak untuk melatihkan kebiasaan baru yang efektif bagi keberhasilan Anda.
Simaklah...
17. Adalah satu set pertanyaan yang mengorientasikan pikiran seseorang sedemikian rupa,
sehingga memaksimalkan kemungkinan untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan
merasa bahagia. Keuntungan: Menunjukkan sebuah arah yang pas untuk Anda dan
bagaimana Anda bergerak menggapainya, serta berbahagia dalam proses itu.
Outcome Frame vs Blame Frame:
Outcome Frame Blame Frame
(1) Apa yang saya inginkan? Apa yang tidak beres di sini?
(2) Kapan persisnya saya inginkan hal ini? Mengapa saya punya masalah ini?
(3) Bagaimana saya tahu bahwa saya telah Sudah berapa lama saya punya masalah ini?
mendapatkannya?
(4) Saat saya mendapatkannya, apalagi aspek Bagaimana persisnya hal ini membatasi saya?
dalam hidup saya yang akan berkembang?
(5) Sumber daya apa yang saya miliki, yang Apa yang menjadikan masalah ini menjegal
dapat membantu saya? saya untuk mendapatkan apa yang saya
inginkan?
(6) Bagaimana cara optimal memanfaatkan Kesalahan siapa sehingga saya punya masalah
sumber daya yang saya miliki saat ini? ini?
(7) Apa yang sekarang harus saya lakukan Kapan waktu terburuk saya terganggu
untuk memperoleh apa yang saya inginkan? masalah ini?
Pengertian:
Pertanyaan ini mengarahkan Anda untuk membangun representasi spesifik tentang apa
18. yang akan Anda tuju. Pertanyaan ini membantu Anda berhenti dari kebingungan, dan
kemudian membantu memutuskan kemana Anda dapat dan ingin pergi sesuai dengan
outcome Anda. Anda dapat memusatkan energi Anda dan nantinya dapat melakukan tes
apakah progresnya memang persis dengan apa yang Anda inginkan.
Mungkin kesalahan yang paling sering dilakukan orang adalah menggeneralisasikan
bahwa apa yang baik pada suatu waktu tertentu, pastilah akan berlaku sepanjang masa.
Setiap kemampuan, pengalaman, atau perilaku, entah menyenangkan atau
menyebalkan, akan tepat pada konteks tertentu dan tidak tepat pada konteks yang lain.
Misal: rasa percaya diri. Perasaan dan perilaku seperti ini akan sangat mendukung
kinerja bagi kita yang sering tampil di public (baik sebagai pembicara, atau penjual).
Namun di waktu ada seseorang yang meninggal dunia, dan kita sebagai salah satu
sahabat dekatnya, tentu tidak pas jika kita menampilkan diri kita sebagai sosok yang
sangat PD di acara pemakaman itu. Akan sangat tepat, jika kita menjadi sosok pribadi
yang santun dan empatik.
“Kapan saya menginginkannya?” membuat Anda menentukan waktu dan tempat
yang tepat. Kita menyebutnya sebagai kontekstual.
Pertanyaan ini memungkinkan Anda untuk membuat bukti spesifik apa saja yang akan
Anda lihat, dengar, dan rasakan ketika sudah mendapatkan apa yang Anda inginkan.
Bukti spesifik tentang bagaimana Anda tahu bahwa Anda sudah memperoleh outcome
Anda tidak hanya memberi tes dari sukses Anda, tapi juga informasi penting tentang
penggalan-penggalan yang harus Anda lakukan sejalan dengan outcome Anda.
Contoh: misal outcome Anda adalah “Saya ingin bisa berkomunikasi lancar
dengan prospek saya.” Cara Anda menguji bahwa Anda sudah seperti itu adalah dengan
berani menatap mata teman bicara Anda, suara Anda tenang, Anda bicara tepat pada
sasaran, pemikiran Anda tercurah pada proses memahami pikiran dan perasaan teman
bicara Anda, Anda menggunakan bahasa tubuh yang mendukung pembicaraan Anda.
19. Setiap hal yang muncul selalu berhubungan dengan yang lain. Setiap perubahan yang
berkaitan dengan kemampuan, pengalaman, atau perilaku akan berakibat pada aspek-
aspek lain dalam rentang hidup kita. Pertanyaan ini bisa membuat hubungan outcome
yang Anda inginkan berjalan selaras dengan keseluruhan kehidupan dan lingkungan
sekitar Anda. Memahami aspek-aspek lain kehidupan Anda akan lebih bermanfaat dan
sangat membantu untuk mempertahankan outcome Anda.
Atau sebaliknya. Dengan menjawab pertanyaan ini, mungkin Anda akan
menemukan bahwa outcome Anda tidak akan mengubah aspek-aspek lain dalam
kehidupan Anda. Akibatnya malah mungkin Anda akan kehilangan kemilaunya.
Kini, Anda sudah tahu persisnya apa yang Anda inginkan, bagaimana Anda tahu bahwa
Anda sudah menggapainya, kapan persisnya hal itu Anda inginkan terjadi, dan
memahami manfaatnya dalam kehidupan Anda. Sekaranglah waktunya Anda
memobilisasi diri agar outcome itu menjadi kenyataan. Untuk merealisasikannya, Anda
membutuhkan sumber daya. Pertanyaan ini memperjelas tentang sumber daya yang
harus dimiliki, baik yang sekarang Anda miliki, sumberdaya fisik, ataupun bantuan dari
orang lain.
Setelah Anda mengidentifikasikan sumber-sumber daya Anda, langkah selanjutnya
adalah menentukan bagaimana menggunakannya dan kapan persisnya. Beberapa
sumberdaya bermanfaat untuk saat ini, sedangkan sisanya mungkin untuk kesempatan
berikutnya. Bila Anda memutuskan untuk meminta bantuan seseorang sebagai
sumberdaya, Anda harus menentukan bagaimana Anda dapat berinteraksi baik dengan
orang itu sehingga dapat benar-benar membantu Anda. Pertanyaan ini akan membantu
Anda mempersiapakn sebuah rencana untuk mempertahankan outcome Anda.
20. Sering terjadi orang membuat rencana, lalu menunggu hasilnya begitu lama… tanpa
melakukan apa pun. Tak diragukan, apa pun outcome Anda, maka apa yang Anda
lakukan sekarang akan mulai membawa Anda menuju ke outcome Anda. Tujuan dari
pertanyaan ini adalah untuk merangsang inisiatif serta langkah pertama Anda
Well Formed Outcome adalah serangkaian orientasi, sebuah kerangka acuan
untuk melakukan sesuatu, bukan hanya satu set pertanyaan yang harus dilontarkan. Ini
lebih condong ke cara mengorganisasikan kemungkinan-kemungkinan, dan bukan
mengeksploitasi kekurangan. Bukan hanya memperoleh jawaban verbal tapi juga
mengarahkan seseorang pada bagian-bagian khusus pengalamannya, membangkitkan
perasaan tertentu, dan mempengaruhi bagaimana seseorang menilai dirinya sendiri.
Saat Anda berorientasi pada outcome, maka hambatan akan menjadi informasi tentang
apa yang seharusnya diubah sehingga Anda atau orang lain mencapai outcomenya.
Begitu Anda ahli membiasakan diri menggunakan Well Formed Outcome Frame,
pastilah hidup Anda lebih lancar adanya. Maka bukan hal yang mustahil, ketika tujuan
hidup, sedemikian lancar adanya, saat menyusun tujuan kita memasukkan unsur
konkrit.
Tibalah saatnya, untuk kita pelajari…
21. Salah satu pemicu minat terbesar saya dalam mempelajari dan menerapkan NLP adalah
bahwa ia mengajak kita untuk membentuk setiap tujuan yang kita kehendaki di setiap
konteksnya, berbasiskan pada bukti-bukti indrawi.
Ternyata semakin banyak peserta pelatihan yang saya temui di beragam
kesempatan, yang ketika berbagi kisah suksesnya pernah melakukan kegiatan mudah
ini. Memberikan segala detail bukti indrawi terhadap impian mereka. Hanya mungkin
bedanya, ada yang sudah membiasakan diri dengan hal ini dan ada yang belum. Dan
ketika seseorang mendapati dirinya berada di sebuah kondisi yang selaras dengan
tujuannya, entah bagaimana ceritanya, ia berada dalam kondisi yang baginya tidak baru.
Seolah-olah ia pernah berada dalam kondisi itu sebelumnya. Beragam pengalaman yang
ia desain dalam dirinya sebelum itu, kini ia dapati dalam kepingan nyata yang
melingkupi dirinya. Tidak 100% memang, tetapi mirip. Bahkan bagi beberapa orang
sangat mirip, hampir mustahil dibedakan antara yang pernah diimpikan dengan yang
sekarang dilakukan. Karena itulah, mereka lebih sering mendapatkan tujuan baik yang
mereka inginkan. Saya juga mengalaminya. Dengan demikian peluangnya tentu juga
terbuka sama lebarnya buat Anda, bukan? Pasti. Kecuali Anda tetap merasa nyaman
dengan keadaan Anda yang sekarang, dan berhenti inginkan hidup yang lebih baik.
Sambil meneruskan rasa penasaran saya. “Kok bisa terjadi hal itu? Bagaimana
mungkin bukti-bukti imajiner indrawi bisa menyelinap masuk dalam kehidupan nyata?
Lha kok bisa, semakin rutin melatih diri lebih peka terhadap perubahan bukti-bukti
indrawi –sebagai sinyal selaras/tidaknya tindakan dengan tujuan hidup– semakin
sering menjumpai kesempatan tak terduga sebagai gerbang pembuka keberhasilan?”
Entah, saya juga tidak tahu! Toh, meski tidak saya ketahui alasannya kenapa. Itu
tidak membuat saya surut untuk terus menuliskan tujuan hidup yang lebih menantang,
dengan menempelkan berbagai bukti-bukti indrawi. Bahkan, ketika Anda menikmati e-
book ini, beberapa waktu yang lalu saya telah rasakan diri ini dalam kondisi yang sama.
Bangun lebih awal di pagi hari, keluar rumah untuk tunaikan kebutuhan pribadi sebagai
hamba Allah, lalu pulang dan mengetikkan kalimat-kalimat sederhana ini. Awalnya
bukan untuk Anda, tapi untuk pemberdaya pribadi saja. Lalu terpikirkan, ”Jika saya
dapatkan manfaat dari menuliskan pengalaman kecil ini, bagaimana jika ada teman di
22. luar rumah yang juga bisa dapatkan hal yang sama? Jadi, mengapa tidak berbagi tulisan
buat Anda? Ya, tho?”
Ketika membagikan 6 strategi elegan melekatkan gagasan ke sesama, dalam
format workshop “Public Speaking Magically”, barulah kemudian saya sadar betapa erat
saran di atas dengan proses melekatnya gagasan di hati dan pikiran manusia, kita. Di
bagian konkret, kita bisa temukan lebih jauh penjelasan dari rasa penasaran saya tadi.
Jangan terburu-buru untuk ingin tahu. Simpan sebentar rasa penasaran Anda, dan
biarkan membesar seiring membaca tulisan ini. Anda akan temukan jawabannya,
sebentar lagi.
Apa yang membuat sesuatu menjadi ’konkret’? Jika Anda dapat meneliti sesuatu dengan
indra Anda, berarti itu konkret. Bahasa yang konkret membantu orang, terutama yang
belum berpengalaman, untuk pahami konsep-konsep baru. Saran buat trainer, guru, dan
pembicara, jika Anda mulai mengajarkan sebuah gagasan di sebuah ruangan yang
dipenuhi orang, dan Anda tidak yakin apa yang mereka ketahui, bahasa yang konkret
adalah satu-satunya bahasa yang aman.
Gagasan konkret lebih mudah diingat. Eksperimen tentang ingatan manusia telah
membuktikan bahwa kita lebih baik dalam mengingat kata benda konkret dan yang
mudah dibayangkan. Latihan di bawah ini membantu Anda menguji gagasan ini.
Sekelompok kalimat berikut akan meminta Anda mengingat berbagai gagasan. Gunakan
5 sampai 10 detik untuk memikirkan masing-masing, jangan cepat-cepat berpindah dari
gagasan itu. Anda akan melihat bahwa mengingat kembali hal-hal yang berbeda itu
terasa beda.
1. Ingatlah ibukota Irian Jaya
2. Ingatlah kelima warna balon dalam lagu ”Balonku Ada Lima”
3. Ingatlah rumah saat Anda menghabiskan sebagian besar masa kecil Anda
4. Ingatlah definisi ’patriotisme’
5. Ingatlah definisi ’nasi pecel’
23. Dari kesemua latihan di atas, setiap perintah untuk mengingat di atas
menggunakan kegiatan mental yang berbeda. Saat mengingat ibukota Irian Jaya, ini
adalah latihan yang abstrak. Kecuali jika Anda pernah singgah atau tinggal di Papua.
Yang berlawanan, ketika Anda berpikir tentang 5 warna balon dalam ’Balonku Ada
Lima’. Anda mungkin mendengar seseorang menyanyikannya, kata per kata, hingga
mudah bagi Anda mengingatnya sambil bernyanyi lagu itu. Ingatan tentang rumah masa
kecil Anda dapat membangkitkan sejumlah besar ingatan, berbasiskan indrawi. Bau,
penglihatan, suara. Anda bahkan mungkin merasakan diri Anda sendiri berlari, keluar
masuk rumah Anda, atau mengingat di mana orang tua Anda biasa membaca koran.
Definisi ’patriotisme’ mungkin sedikit lebih sulit untuk dimunculkan. Anda tentu
saja memiliki pengertian tentang apa makna ’patriotisme’, tetapi tidak memiliki definisi
yang sudah dirumuskan dan mudah diingat seperti Anda mengeluarkan ingatan tentang
’nasi pecel’. Saat ingat ’nasi pecel’, dengan segera membangkitkan ingatan rasa-bumbu
adonan kacang goreng dicampur dengan bawang putih yang berwarna coklat, ditemani
nasi putih punel/empuk, ditaburkan di atas sayuran yang hijau-ranum-dan tentunya
masih segar- semisal kacang pendek, bayam, kembang turi, kecambah, dibarengi lauk-
pauk sesuai selera Anda. Dan yang paling khas adalah rempeyek-nya. Bahkan, ada di
antara peserta pelatihan kami, ada yang langsung teringat kursi dan meja di mana
terakhir kalinya ia menyantap nasi pecel di warung langganannya. Luar biasa!
Gagasan yang melekat secara alamiah adalah yang penuh dengan kata konkrit
dan -seringkali- gambar. Pasti akan lebih mudah ingat, saat semakin banyak indra yang
terlibat. Ingatan kita bekerja laksana Velcro. Bagi Anda yang belum tahu apa itu
namanya Velcro, datangi penjahit atau toko perlengkapan konveksi, dan bertanyalah di
sana. Dan Anda akan temukan Velcro. Bagi Anda yang lebih dulu tahu, jika Anda
perhatikan kedua sisi dari bahan Velcro, Anda akan lihat bahwa sisi yang satu tertutup
dengan ribuan kait yang sangat kecil dan sisi yang lain tertutup ribuan gulungan yang
sangat kecil. Saat Anda menekan kedua sisi bersamaan, sejumlah besar kait tertangkap
di dalam gulungan itu, dan itulah yang menyebabkan Velcro menempel.
Mirip dengan itu, otak Anda menjadi tuan rumah bagi gulungan-gulungan dalam
jumlah yang luar biasa. Semakin banyak kait yang dimiliki oleh sebuah ide, semakin
baik ide itu melekat pada ingatan. Rumah masa kecil Anda dan nasi pecel memiliki kait
yang sangat banyak jumlahnya di dalam otak Anda.
24. Seorang guru yang hebat memiliki keahlian khusus untuk melipatgandakan
jumlah kait dalam gagasan tertentu. Kisah nyata berikut ini, diambil dari pengalaman
Jane Elliot, guru SD di Iowa. Ia merancang sebuah pesan yang sangat kuat –dengan
memanfaatkan begitu banyak aspek emosi dan ingatan yang berbeda– sehingga, dua
puluh tahun setelahnya, para muridnya masih dapat mengingat dengan jelas.
Martin Luther King, Jr dibunuh pada 4 April 1968. Esoknya, Jane Elliot, guru SD di Iowa
mendapati dirinya berusaha menjelaskan kematian King kepada para muridnya. Kelas 3
SD. Di kota kecil Riceville, Iowa, semua penduduknya berkulit putih, para murid kenal
dengan King tetapi tidak dapat memahami siapa yang inginkan kematian King, atau
mengapa.
Elliot berkata, ”Saya tahu sekarang saatnya untuk menangani hal ini secara
konkrit, karena kita telah berbicara tentang diskriminasi sejak hari pertama sekolah.
Tetapi, penembakan Martin Luther King, salah seorang yang dipilih menjadi ’Pahlawan
Bulan Ini’ dua bulan sebelumnya, tidak dapat dijelaskan kepada anak-anak kelas tiga
yang masih kecil di Riceville, Iowa.”
Esoknya, ia datang ke sekolah dengan sebuah rencana. Ia bermaksud membuat
prasangka itu menjadi jelas bagi para muridnya. Di awal kelas, ia membagi para murid
menjadi dua kelompok. Anak-anak bermata cokelat dan satunya yang bermata biru. Ia
kemudian membuat pengumuman yang mengejutkan: ”Anak-anak bermata cokelat
lebih unggul dari anak-anak bermata biru. Mereka orang-orang yang lebih baik di
ruangan ini.” Kelompok-kelompok itu lalu dipisahkan: Anak-anak bermata biru dipaksa
untuk duduk di belakang kelas. Anak-anak bermata cokelat diberitahu bahwa mereka
lebih pintar. Mereka diberi waktu tambahan pada jam istirahat. Anak-anak bermata biru
harus mengenakan kalung khusus, sehingga semua orang akan mengetahui warna mata
mereka dari jauh. Kedua kelompok itu tidak diijinkan bergabung pada jam istirahat.
Elliot sangat terkejut dengan betapa cepatnya kelas berubah. ”Saya melihat anak-
anak itu menjadi anak-anak kelas tiga yang tidak menyenangkan, jahat, dan melakukan
diskriminasi… keadaan itu mengerikan,” ujarnya. ”Persahabatan nampaknya hilang
25. dengan seketika, pada waktu anak-anak bermata cokelat mengejek anak-anak bermata
biru yang sebelumnya adalah teman mereka. Seorang siswa bermata cokelat bertanya
kepada Elliot bagaimana ia dapat menjadi guru ‘jika Anda mendapatkan mereka
bermata biru.’”
Pada permulaan kelas keesokan harinya, Elliot berjalan masuk dan
mengumumkan bahwa ia telah berbuat salah. Sebenarnya anak-anak bermata cokelat
yang lebih rendah kedudukannya. Pembalikan nasib ini diterima dengan seketika.
Teriakan kegembiraan terdengar nyaring dari anak-anak bermata biru sewaktu mereka
berlarian untuk memasangkan kalung mereka pada teman-teman mereka yang bermata
cokelat, yang lebih rendah.
Di hari ketika mereka berada di kelompok yang lebih rendah kedudukannya,
para murid menggambarkan diri mereka sendiri sebagai sedih, buruk, bodoh, dan hina.
”Ketika kami di bawah,” kata seorang anak laki-laki, suaranya jadi parau, ”rasanya
seperti segala sesuatu yang buruk sedang menimpa kami.” Ketika mereka di atas, para
murid merasa bergembira, baik, dan pintar.
Yang lebih mencengangkan, performa mereka pada tugas-tugas akademis
berubah. Salah satu latihan dalam pelajaran membaca adalah satu set kartu bunyi
bahasa yang harus dibaca secepat mungkin oleh anak-anak itu. Di hari pertama, ketika
anak-anak bermata biru berada di bawah, mereka membutuhkan waktu 5,5 menit. Di
hari kedua, ketika mereka berada di atas, mereka memerlukan waktu 2,5 menit.
”Mengapa kalian tidak bisa membaca secepat ini kemarin?” tanya Elliot. Seorang anak
bermata biru menjawab, ”Kami mengenakan kalung itu…” Seorang yang lain menyela,
”Kami tidak bisa berhenti berpikir tentang kalung itu.”
Simulasi Elliot membuat prasangka menjadi konkret, bahkan sangat konkret.
Simulasi itu juga berdampak tahan lama terhadap kehidupan para muridnya. Studi yang
dilakukan sepuluh dan dua puluh tahun kemudian menunjukkan, betapa para murid
Elliot secara signifikan tidak terlalu berprasangka dibandingkan rekan-rekan mereka
yang tidak menjalani latihan itu.
Para murid masih mengingat simulasi itu dengan sangat jelas. 15 tahun
kemudian, mereka mengadakan reuni yang disiarkan serial oleh PBS Frontline
mengungkapkan betapa dalamnya hal itu telah menggerakkan mereka. Ray Hansen,
26. yang ingat bagaimana pemahamannya berubah dari satu hari ke hari selanjutnya,
berkata ”Itu adalah salah satu pengalaman pembelajaran yang paling mendalam yang
pernah saya jalani.” Sue Giner Rollan berkata, ”Prasangka harus diselesaikan ketika
masih muda atau hal itu akan menguasai Anda sepanjang usia Anda. Kadang-kadang
saya dapati diri saya (melakukan diskriminasi), menghentikan diri saya sendiri, berpikir
kembali ke waktu saya di kelas tiga, dan mengingat bagaimana rasanya direndahkan.”
Jane Elliot memasukkan beragam kait ke dalam gagasan tentang prasangka. Ia
mengubah prasangka menjadi pengalaman. Pikirkan tentang ’kait-kait’ yang terlibat.
1. Penglihatan tentang seorang teman yang mencemooh Anda.
2. Sentuhan sebuah kalung di leher Anda.
3. Perasaan putus asa karena merasa berkedudukan lebih rendah.
4. Kejutan yang Anda rasakan setiap kali Anda memperhatikan warna mata Anda di
cermin.
Pengalaman ini memasukkan begitu banyak kait ke dalam ingatan para siswa, sehingga,
puluhan tahun kemudian, pengalaman itu tidak dapat dilupakan.
Baik Anda menjadi guru bagi diri sendiri, atau juga bagi orang lain. Dengan cara
yang sama, Anda juga bisa berdayakan diri Anda dengan beragam kait (anchor) indrawi.
Semakin spesifik kait indrawi Anda, semakin nyata ia membantu Anda lebih berdaya.
Dengannya, semoga Anda lebih sering dapati diri Anda dengan lebih mudah dapatkan
tujuan hidup Anda secara lebih cepat.
Selamat membuat tujuan hidup yang lebih multi indrawi!
27. Sebelum menyelesaikan bab terakhir dari e-book ini, jawablah pertanyaan sederhana
berikut…
5+4 = ???
Sudah? Gampang, ya!
Apa pun yang terkait dengan cita-cita tentu membuat kita tertarik dengannya,
‘kan? Terlebih ketika kita temukan prinsip dan pendekatan mutakhir yang lebih efektif.
Betapa mudahnya saat ini, kita dapati panduan seperti itu. Tulisan di bawah ini, adalah
salah satu bagian yang makin menyempurnakan petualangan kita dalam mewujudkan
harapan baik kita.
Mencapai sebuah cita-cita besar, biasanya dilakukan dengan membagi cita-cita yang
besar itu menjadi satuan-satuan target yang lebih kecil, untuk kemudian didistribusikan
dalam satuan-satuan waktu yang lebih pendek.
Cara ini kita lakukan dengan memenuhi 5 prinsip kerja seperti di bawah ini:
Kita tidak bisa mencapai semua keinginan kita sekaligus. Maka, cita-cita kita harus
dibuat seperti tangga, di mana kita mendakinya secara bertahap. Walaupun pentahapan
ini tidak boleh dibuat terlalu rigid, tetapi ia tetap diperlukan. Sebab, ketergesa-gesaan
biasanya merupakan pangkal kecerobohan dan kegagalan.
Kita pastinya telah mengenali prinsip ini, ”Siapa yang ingin meraih sesuatu
sebelum waktunya, niscaya ia akan gagal mencapai sesuatu itu.”
Prinsip pentahapan harus dilengkapi dengan prinsip prioritas. Karena kita tidak
mungkin meraih segala sesuatu sekaligus, maka kita harus membaginya ke dalam
28. tahapan-tahapan. Namun, untuk menentukan dari mana kita memulainya, apa yang kita
dahulukan, dan mengapa kita mendahulukannya, kita harus menerapkan prinsip
prioritas.
Prinsip ini mengajarkan bahwa sesuatu didahulukan karena hubungannya lebih
dekat dengan pencapaian tujuan hidup kita dibandingkan dengan yang lain, dan
kemampuan kita untuk melakukannya, saat ini, lebih baik dibandingkan dengan yang
lain.
Prinsip ini mengajarkan bahwa kita tidak boleh membiasakan diri untuk membayar
setiap satu kemajuan yang kita capai dengan mengorbankan aspek-aspek lain dalam
hidup kita.
Kita harus mempertahankan keseimbangan hidup kita: keseimbangan antara
aspek dunia dan akhirat, keseimbangan antara aspek material dan spiritual,
keseimbangan antara aspek pengetahuan dan perbuatan, keseimbangan antara ruh dan
fisik, keseimbangan antara akal dan hati, keseimbangan antara karir dan keluarga, dan
keseimbangan kemajuan personal dan keharmonisan sosial. Setiap sesuatu yang kita
korbankan saat ini akan menuntut bayaran pada masa-masa berikutnya.
Prinsip ini mengajarkan bahwa apa yang perlu kita pertahankan dalam mencapai cita-
cita adalah kesinambungan kerja. Yakni bahwa kita terus bekerja, bekerja, dan bekerja
lagi untuk mencapai cita-cita itu. Kesinambungan kerja akan sangat ditentukan oleh
kesinambungan tekad dan semangat kita.
Prinsip ini percaya bahwa kesuksesan besar adalah gabungan kesuksesan-
kesuksesan kecil. Bahwa air yang lembut tetap dapat menembus batu yang keras selama
ia terus menetesi batu itu. Bahwa bangunan-bangunan besar tetaplah merupakan
gabungan dari butir-butir pasir.
29. Kita juga harus memiliki keyakinan berikut ini. Bahwa terkadang situasi dan kondisi di
luar diri kita menghadirkan sebuah momentum untuk melakukan lompatan besar
dalam hidup kita, dan melampaui tahapan-tahapan yang pernah kita susun sebelumnya.
Momentum itu hadir begitu saja, tanpa pernah kita pikirkan sebelumnya dan tanpa kita
usahakan dengan sengaja. Jika Anda menemui momentum seperti ini, maka rebutlah
momentum itu. Sebab, keberuntungan lebih menyukai pribadi yang lebih siap.
Membicarakan kesiapan, layaknya kita menyiapkan diri untuk menaiki kereta
api atau pesawat terbang. Setelah memesan tiket, tentulah kita harus berada di lokasi
pemberangkatan. Tapi uniknya, seringkali bahkan sebelum berangkat dan tiba di lokasi
tujuan pun, kita sudah merasa seolah-olah berada di sana. Keahlian ini hanya dimiliki
manusia. Kemampuan mengkondisikan diri selayaknya berada sepenuhnya di sebuah
kondisi, terikat penuh pada ruang dan waktu tertentu, meskipun kita tidak dalam
konteks ruang dan waktu yang sesungguhnya, lebih dikenali dengan istilah “Visualisasi”.
Kita lebih umum menyebutnya dengan ber-imajinasi, ber-khayal dengan melibatkan
sarana indrawi yang manusia miliki.
Mungkin, Anda bertanya-tanya seputar efektivitas visualisasi guna melejitkan
pencapaian tujuan hidup. Tentu saja, visualisasi merupakan suatu metode yang sangat
efektif. Tapi ia tidak dapat mendahului akibat dari dampak yang kita ambil terkait
sebuah tujuan. Itulah sebabnya, visualisasi ialah hal terbaik kedua.
Tapi… sudahkah Anda pahami dan praktekkan prinsip dasar visualisasi yang benar?
Segera temukan jawabannya, berikut ini!
“Seberapa sering kita dapati saran betapa manjurnya visualisasi?”
“Sehebat itukah visualisasi dalam membantu menciptakan impian kita?”
Seorang ilmuwan berujar, bahwa ”Apa pun yang bisa diciptakan manusia hanya melalui
dua urutan. Pertama, dengan imajinasinya. Alias, visualisasi. Kedua, dengan eksekusi
tindakannya.
30. Sebuah hotel awalnya dibangun dalam ruang imajiner di pikiran sang arsitek,
lantas ia desainkan cetak biru rancangan pembangunannya. Dan diselesaikan oleh kerja
berurutan para pekerja konstruksi. Dari imajinasi menuju eksekusi. Seperti itu!”
Menggunakan visualisasi dengan melibatkan semua indera akan sangat
membantu kita untuk bisa melakukan sesuatu yang kita yakini pasti bisa kita lakukan.
Kita lihat, kita dengar, kita rasakan semua situasi dimana kita menikmati sesuatu yang
kita ingin lakukan, maka Insya Allah, dengan keyakinan yang kuat kita akan dapat
lakukan seperti yang kita ingin lakukan. Hal ini dalam NLP merupakan bagian dari Well
Formed Outcome. Semakin nyata kita membayangkan keberhasilan yang kita inginkan,
maka semakin besar kemungkinan mencapai keberhasilan itu.
Lantas, apa saja sih penyusun visualisasi yang efektif itu? Sebesar apa pun rasa
ingin tahu Anda, pastikan Anda langsung menggunakan keefektifan visualisasi untuk
impian Anda, segera setelah membaca 4 unsur visualisasi di bawah ini. Semakin sering
Anda menggunakannya, tentu semakin terasa manfaatnya. Silakan!
Aspek pertama dari visualisasi adalah frekuensi. Frekuensi menunjukkan berapa kali
Anda memvisualisasikan tujuan Anda yang ingin Anda capai, atau kinerja prima yang
ingin Anda kuasai dalam konteks tertentu. Semakin sering Anda mengulang-ulang
gambar mental dari outcome atau performa yang Anda kehendaki, semakin mudah hal
ini akan diterima oleh kesadaran Anda, dan semakin cepat hal ini menjadi realita dalam
hidup Anda.
Aspek kedua dari visualisasi adalah durasi waktu dari gambaran di pikiran. Ini terkait
seberapa lama Anda mampu mempertahankan film imajiner itu di pikiran Anda, setiap
kali Anda memutarnya. Saat Anda merasakan kenyamanan dan rileks, bahkan pastinya
Anda sangat mudah menjaga kondisi mental di mana Anda merasa mampu berkinerja
sebaik mungkin selama beberapa detik, bahkan juga beberapa menit. Semakin lama
Anda mampu mempertahankan film imajinatif Anda, semakin dalam ia akan masuk
31. dalam pikiran bawah sadar Anda, dan akan makin sering ia menjadi realita sesuai
urutan yang Anda imajinasikan.
Elemen ketiga adalah kejelasan, kejernihan. Terdapat hubungan selaras antara seberapa
jelas Anda bisa melihat tujuan yang Anda kehendaki dalam pikiran Anda dengan
seberapa cepat ia mewujud dalam kenyataan. Kejernihan dari impian Anda secara
langsung menentukan seberapa cepat ia terbukti dalam keseharian Anda.
Yang menariknya. Saat Anda mendesain sebuah tujuan baru, gambar atau film
dari impian ini pada mulanya seringkali samar-samar dan buram. Mungkin Anda tidak
memiliki ide bagaimana impian ini akan menjadi seperti apa. Tapi, semakin sering Anda
menuliskannya, makin sering Anda secara mental memperhatikannya lagi dan lagi, akan
semakin jelas dan jernih impian Anda itu. Hingga di suatu waktu, akan sebening kaca
kristal. Di saat inilah, impian Anda secara tiba-tiba hadir dalam realita Anda, sesuai
seperti imajinasi Anda.
Intensitas adalah elemen keempat. Ini terkait dengan kandungan perasaan yang terikat
kuat dengan gambar/film imajiner Anda. Dalam prakteknya, inilah bagian terpenting
dan terkuat dari proses visualisasi. Seringkali, saat emosi Anda berada dalam intensitas
yang sangat baik dan imajinasi Anda terlihat jelas, impian Anda akan sangat cepat
menjadi kenyataan.
Selamat menikmati perjalanan menuju satu per satu pencapaian legenda pribadi kita.