SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 49
BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
MENGUKUR BERAT JENIS ELEKTROLIT Cara paling sederhana untuk mengukur berat jenis electrolit adalah menggunakan Hydrometer. Skala dibaca dengan meletakkan sejajar dengan permukaan cairan. Pembacaan yang benar, adalah pada minikus atas
BERAT JENIS ELEKTROLIT Berat jenis electrolit baterai,  akan akan berubah jika temperaturenya berubah. Setiap terjadi perubahan 1 o C, maka berat jenis baterai akan berubah 0,0007 Hubungan antara berat jenis elektrolit dan isi baterai ditunjukkan seperti gambar disamping. Umumnya jika temperatur ruangan adalah 20 o C dan berat jenis elektrolit adalah 1,26 maka kapasitas isi baterai tersebut dalam kondisi penuh.
MENENTUKAN BESAR ARUS PENGISIAN BATERAI Untuk menjaga agar baterai kita awet, maka pada saat kita akan melakukan penyetruman baterai, besarnya arus yang kita masukkan tidak lebih dari 10%, dari kapasitas kekosongan baterai. Berdasarkan grafik disamping kita dapat menghitung berapa tingkat kekosongan baterai, dan berapa besar arus yang harus kita masukkan. Contoh :  Kode baterai NS40 Kapasitas arus yang dapat disimpan baterai tersebut adalah 32AH Jika hasil pengukuran BJ elektrolit menunjukkan 1,20 maka tingkat kekeosongan baterai tersebut adalah ½  Jadi arus yang dibenarkan untuk pengisian baterai adalah : 0,5 x 32x10% = 1,6 amper
Sistim pengisian ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Prinsip dasar Hukum Faraday Bila sebuah konduktor digerakkan didalam medan magnet, maka akan timbul arus induksi pada konduktor tersebut.
Hukum tangan kanan Fleming Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet, maka gaya gerak listrik akan mengalir ke kiri.
Besar gaya gerak listrik Bila perubahan medan magnet berlangsung sangat cepat, maka gaya gerak listrik yang dibangkitkan akan semakin besar. Rumus : E = N x d dt E Gaya gerak listrik N Jumlah gulungan d Perubahan flux magnet dt Waktu
Prinsip generator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet
Prinsip alternator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan
Pembangkitan arus bolak - balik Hubungan antara arus yang dibangkitkan pada kawat penghantar dengan posisi magnet seperti ditunjukkan pada gambar diatas  Arus dengan satu gelombang seperti diatas disebut single phase Perubahan gelombang setiap 360 0  disebut frekwensi Pembangkitan arus single phase
Pembangkitan arus bolak - balik Pembangkitan arus tiga phase Agar lebih efisien dalam pembangkitan arus, pada mobil dilengkapi dengan alternator 3 phase. Jarak dari masing - masing gulungan dibuat 120 0
Cara penyambungan 3 phase Hubungan “ Y “ ( star / bintang ) N Ujung dari setiap kumparan dihubungkan menjadi satu, dimana titik tengah kumparan itu disebut titik Netral ( N )
Cara penyambungan 3 phase Hubungan Delta Ujung dari tiap – tiap kumparan dihubungkan ke awal kumparan dari kumparan yang lain. Ini berarti ketiga kumparan dihubungkan secara seri
Penyearahan  Proses penyearahan adalah untuk merubah arus bolak – balik menjadi arus searah. Proses penyearahan ini menggunakan diode, penggunaan diodenya bermacam – macam  Ada yang menggunakan 6, 8, 9 atau 11 diode Catatan : Dilarang melepas baterai pada saat mesin hidup, ini akan menyebabkan diode rusak ( jebol ) akibat arus besar yang melewati diode tersebut.
Hasil penyearahan  Arus tiga phase
Konstruksi alternator
Konstruksi Alternator
Rotor Fungsi : Untuk membangkitkan medan magnet Pada beberapa jenis alternator ,  fan dijad i kan satu dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil & kompak
Fungsi : Untuk membangkitkan arus listrik bolak - balik Stator
Rectifier Fungsi : Rectifier berfungsi untuk merubah arus AC menjadi DC Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas
Pulley Berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutar rotor Rasio pulley alternator terhadap pulley crankshaft 1,8 – 2,2 : 1
End frame Fungsi : Untuk memegang bagian bagian alternator
Regulator Uraian Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi tergantung dari kecepatan putaran dan banyaknya beban Untuk itu digunakanlah regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator agar tetap konstan
Regulator tipe kontak point Terdiri dari : Voltage regulator , untuk mengatur tegangan Voltage relay, untuk mematikan lampu CHG ( charging )
Cara kerja Kecepatan rendah ke sedang Saat kecepatan rendah arus yang dihasilkan alternator masih kecil sehingga yang mengalir ke voltage regulator juga kecil, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) belum mampu menarik Po Arus yang mengalir ke rotor coil ( F ) melalui P1 ke Po Saat kecepatan mesin naik, arus yang dihasilkan alternator juga naik sehingga arus yang mengalir ke voltage regulator naik, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) mampu menarik Po lepas dari P1
Cara kerja Kecepatan tinggi Saat kecepatan sedang posisi Po mengambang Jika putaran mesin makin tinggi maka arus yang mengalir ke voltage regulator akan semakin besar, dan kemagnetan pada voltage coil semakin kuat  sehingga mampu menarik Po untuk berhubungan dengan P2
Sitim pengisian dengan regulator tipe kontak point
Cara kerja  Kunci kontak “ON “ mesin belum berputar
Cara kerja  Mesin hidup kecepatan rendah
Cara kerja  Mesin hidup kecepatan tinggi
Alternator dengan dioda netral ( neutral point dioda )
Circuity and construction
Cara kerja Tegangan pada titik netral bukan hanya DC tetapi juga AC. Tegangan AC timbul di N sebagai hasil dari tegangan harmonik ketiga yang diinduksikan pada tiap phase oleh aliran output dan tepat pada phase yang sama. Jadi tegangan pada titik netral lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan output, arus akan mengalir melalui dioda yang dipasang antara titik netral dan terminal output.
Alternator dengan IC regulator
Alternator dengan IC regulator  Fungsi :  untuk menjaga agar tegangan output alternator tetap konstan ,[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object],[object Object]
Cara kerja IC regulator  Saat tegangan output pada terminal B rendah Tegangan output belum dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ Off “ Tegangan output mengalir ke base Tr1 melalui resistor R dan Tr 1 “ On “  Arus yang ke rotor coil melaui  B – rotor coil – F – Tr1 ( on ) – E ( massa )
Tegangan output sudah dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ On “ dan Tr1 “ Off “ Arus yang ke rotor coil terputus Cara kerja IC regulator  Saat tegangan output pada terminal B tinggi
Diagram kerja IC regulator tipe B
Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Kunci kontak  “ON “
Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S dibawah 14,7 volt
Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S diatas 14,7 volt
Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Jika rotor coil putus
Alternator dengan MIC regulator
Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC
Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Kunci kontak  “ON “
Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan dibawah standar
Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan mencapai standar
Digram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Rotor coil putus

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kelistrikan body guru
Kelistrikan body guruKelistrikan body guru
Kelistrikan body guru
Eko Supriyadi
 
Instalas motor-listrik
Instalas motor-listrikInstalas motor-listrik
Instalas motor-listrik
Aryo Guno
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkron
Rahmat Dani
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
kurniapw
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrik
suparman unkhair
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
 
Teori dasar motor AC
Teori dasar motor ACTeori dasar motor AC
Teori dasar motor AC
 
Motor ac-sinkron
Motor ac-sinkronMotor ac-sinkron
Motor ac-sinkron
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
Kelistrikan body guru
Kelistrikan body guruKelistrikan body guru
Kelistrikan body guru
 
Jenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor ListrikJenis-jenis Motor Listrik
Jenis-jenis Motor Listrik
 
Motor stater
Motor stater Motor stater
Motor stater
 
Instalas motor-listrik
Instalas motor-listrikInstalas motor-listrik
Instalas motor-listrik
 
Motor ac sinkron
Motor ac sinkronMotor ac sinkron
Motor ac sinkron
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Karakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrikKarakteristik motor listrik
Karakteristik motor listrik
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
Sandi setya wibowo tugas motor ac
Sandi setya wibowo tugas motor acSandi setya wibowo tugas motor ac
Sandi setya wibowo tugas motor ac
 
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATORPRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
PRAKTIKUM PENGUKURAN KARAKTERISTIK GENERATOR
 
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrikBacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
Bacaan 2. komponen alat kontrol motor listrik
 
Motor Listrik
Motor ListrikMotor Listrik
Motor Listrik
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
 
sistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motorsistem pengisian sepeda motor
sistem pengisian sepeda motor
 

Ähnlich wie Charging system ruri

fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.pptfdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
ZyusTry
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
Djodi Antono
 

Ähnlich wie Charging system ruri (20)

fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.pptfdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
fdokumen.com_8a-sistem-pengisian.ppt
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-SinkronDasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
Dasar Konversi Energi Listrik Generator-Sinkron
 
Makalahmotordc
MakalahmotordcMakalahmotordc
Makalahmotordc
 
Bahan makalah aktuator
Bahan makalah aktuatorBahan makalah aktuator
Bahan makalah aktuator
 
Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120Inverter konduksi 120
Inverter konduksi 120
 
TRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptxTRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptx
 
Makalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrikMakalah mesin-listrik
Makalah mesin-listrik
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptx
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptxKLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptx
KLASIFIKASI MESIN LISTRIK PEMBANGKIT.pptx
 
Makalah Motor DC
Makalah Motor DCMakalah Motor DC
Makalah Motor DC
 
09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx09-Generator Sinkron.pptx
09-Generator Sinkron.pptx
 
Paper Generator AC
Paper Generator ACPaper Generator AC
Paper Generator AC
 
Prinsip kerja alternator
Prinsip kerja alternatorPrinsip kerja alternator
Prinsip kerja alternator
 
GENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptxGENERATOR DC.pptx
GENERATOR DC.pptx
 
Dasar Kelistrikan.pptx
Dasar Kelistrikan.pptxDasar Kelistrikan.pptx
Dasar Kelistrikan.pptx
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
generator-ac-dc
generator-ac-dcgenerator-ac-dc
generator-ac-dc
 
538 1044-1-sm
538 1044-1-sm538 1044-1-sm
538 1044-1-sm
 
Teknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrikTeknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrik
 

Mehr von PONPES AL MUSANNI GEMOLONG SRAGEN

Mehr von PONPES AL MUSANNI GEMOLONG SRAGEN (20)

Motordiesel 101201005353-phpapp01
Motordiesel 101201005353-phpapp01Motordiesel 101201005353-phpapp01
Motordiesel 101201005353-phpapp01
 
Motorbakar 100816022911-phpapp01
Motorbakar 100816022911-phpapp01Motorbakar 100816022911-phpapp01
Motorbakar 100816022911-phpapp01
 
Propeller shaft & drive shaft ruri
Propeller shaft & drive shaft ruriPropeller shaft & drive shaft ruri
Propeller shaft & drive shaft ruri
 
Differential & axle ruri
Differential & axle ruriDifferential & axle ruri
Differential & axle ruri
 
Transmisi manual ruri
Transmisi manual ruriTransmisi manual ruri
Transmisi manual ruri
 
Clutch(kopling) ruri
Clutch(kopling) ruriClutch(kopling) ruri
Clutch(kopling) ruri
 
Suspension ruri
Suspension ruriSuspension ruri
Suspension ruri
 
Stater ruri
Stater ruriStater ruri
Stater ruri
 
Cooling system ruri
Cooling system ruriCooling system ruri
Cooling system ruri
 
Brake sistem ruri
Brake sistem ruriBrake sistem ruri
Brake sistem ruri
 
Ignition system ruri
Ignition system ruriIgnition system ruri
Ignition system ruri
 
Info msn diesel ruri
Info msn diesel ruriInfo msn diesel ruri
Info msn diesel ruri
 
Macam2 timing ruri
Macam2 timing ruriMacam2 timing ruri
Macam2 timing ruri
 
Macam2 timing
Macam2 timingMacam2 timing
Macam2 timing
 
Fuel system ruri
Fuel system ruriFuel system ruri
Fuel system ruri
 
Sistem bahan bakar ruri
Sistem bahan bakar ruriSistem bahan bakar ruri
Sistem bahan bakar ruri
 
Bahan bakar & pelumas ruri
Bahan bakar & pelumas ruriBahan bakar & pelumas ruri
Bahan bakar & pelumas ruri
 
Komponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruriKomponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruri
 
Keselamatan kerja ruri
Keselamatan kerja ruriKeselamatan kerja ruri
Keselamatan kerja ruri
 
Fundamental of el listrik dasar ruri
Fundamental of el listrik dasar ruriFundamental of el listrik dasar ruri
Fundamental of el listrik dasar ruri
 

Kürzlich hochgeladen

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 

Charging system ruri

  • 1. BATERAI Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik dan juga sebagai sumber arus listrik pada saat mesin kendaraan belum hidup.
  • 2. MENGUKUR BERAT JENIS ELEKTROLIT Cara paling sederhana untuk mengukur berat jenis electrolit adalah menggunakan Hydrometer. Skala dibaca dengan meletakkan sejajar dengan permukaan cairan. Pembacaan yang benar, adalah pada minikus atas
  • 3. BERAT JENIS ELEKTROLIT Berat jenis electrolit baterai, akan akan berubah jika temperaturenya berubah. Setiap terjadi perubahan 1 o C, maka berat jenis baterai akan berubah 0,0007 Hubungan antara berat jenis elektrolit dan isi baterai ditunjukkan seperti gambar disamping. Umumnya jika temperatur ruangan adalah 20 o C dan berat jenis elektrolit adalah 1,26 maka kapasitas isi baterai tersebut dalam kondisi penuh.
  • 4. MENENTUKAN BESAR ARUS PENGISIAN BATERAI Untuk menjaga agar baterai kita awet, maka pada saat kita akan melakukan penyetruman baterai, besarnya arus yang kita masukkan tidak lebih dari 10%, dari kapasitas kekosongan baterai. Berdasarkan grafik disamping kita dapat menghitung berapa tingkat kekosongan baterai, dan berapa besar arus yang harus kita masukkan. Contoh : Kode baterai NS40 Kapasitas arus yang dapat disimpan baterai tersebut adalah 32AH Jika hasil pengukuran BJ elektrolit menunjukkan 1,20 maka tingkat kekeosongan baterai tersebut adalah ½ Jadi arus yang dibenarkan untuk pengisian baterai adalah : 0,5 x 32x10% = 1,6 amper
  • 5.
  • 6. Prinsip dasar Hukum Faraday Bila sebuah konduktor digerakkan didalam medan magnet, maka akan timbul arus induksi pada konduktor tersebut.
  • 7. Hukum tangan kanan Fleming Apabila sebuah penghantar bergerak keluar memotong garis gaya magnet, maka gaya gerak listrik akan mengalir ke kiri.
  • 8. Besar gaya gerak listrik Bila perubahan medan magnet berlangsung sangat cepat, maka gaya gerak listrik yang dibangkitkan akan semakin besar. Rumus : E = N x d dt E Gaya gerak listrik N Jumlah gulungan d Perubahan flux magnet dt Waktu
  • 9. Prinsip generator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan kumparan di dalam medan magnet
  • 10. Prinsip alternator Membangkitkan arus dengan cara memutarkan magnet listrik di dalam kumparan
  • 11. Pembangkitan arus bolak - balik Hubungan antara arus yang dibangkitkan pada kawat penghantar dengan posisi magnet seperti ditunjukkan pada gambar diatas Arus dengan satu gelombang seperti diatas disebut single phase Perubahan gelombang setiap 360 0 disebut frekwensi Pembangkitan arus single phase
  • 12. Pembangkitan arus bolak - balik Pembangkitan arus tiga phase Agar lebih efisien dalam pembangkitan arus, pada mobil dilengkapi dengan alternator 3 phase. Jarak dari masing - masing gulungan dibuat 120 0
  • 13. Cara penyambungan 3 phase Hubungan “ Y “ ( star / bintang ) N Ujung dari setiap kumparan dihubungkan menjadi satu, dimana titik tengah kumparan itu disebut titik Netral ( N )
  • 14. Cara penyambungan 3 phase Hubungan Delta Ujung dari tiap – tiap kumparan dihubungkan ke awal kumparan dari kumparan yang lain. Ini berarti ketiga kumparan dihubungkan secara seri
  • 15. Penyearahan Proses penyearahan adalah untuk merubah arus bolak – balik menjadi arus searah. Proses penyearahan ini menggunakan diode, penggunaan diodenya bermacam – macam Ada yang menggunakan 6, 8, 9 atau 11 diode Catatan : Dilarang melepas baterai pada saat mesin hidup, ini akan menyebabkan diode rusak ( jebol ) akibat arus besar yang melewati diode tersebut.
  • 16. Hasil penyearahan Arus tiga phase
  • 19. Rotor Fungsi : Untuk membangkitkan medan magnet Pada beberapa jenis alternator , fan dijad i kan satu dengan rotor sehingga ukurannya menjadi lebih kecil & kompak
  • 20. Fungsi : Untuk membangkitkan arus listrik bolak - balik Stator
  • 21. Rectifier Fungsi : Rectifier berfungsi untuk merubah arus AC menjadi DC Dioda holder berfungsi untuk meradiasikan panas
  • 22. Pulley Berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari mesin untuk memutar rotor Rasio pulley alternator terhadap pulley crankshaft 1,8 – 2,2 : 1
  • 23. End frame Fungsi : Untuk memegang bagian bagian alternator
  • 24. Regulator Uraian Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi tergantung dari kecepatan putaran dan banyaknya beban Untuk itu digunakanlah regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator agar tetap konstan
  • 25. Regulator tipe kontak point Terdiri dari : Voltage regulator , untuk mengatur tegangan Voltage relay, untuk mematikan lampu CHG ( charging )
  • 26. Cara kerja Kecepatan rendah ke sedang Saat kecepatan rendah arus yang dihasilkan alternator masih kecil sehingga yang mengalir ke voltage regulator juga kecil, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) belum mampu menarik Po Arus yang mengalir ke rotor coil ( F ) melalui P1 ke Po Saat kecepatan mesin naik, arus yang dihasilkan alternator juga naik sehingga arus yang mengalir ke voltage regulator naik, akibatnya kemagnetan pada voltage regulator ( M ) mampu menarik Po lepas dari P1
  • 27. Cara kerja Kecepatan tinggi Saat kecepatan sedang posisi Po mengambang Jika putaran mesin makin tinggi maka arus yang mengalir ke voltage regulator akan semakin besar, dan kemagnetan pada voltage coil semakin kuat sehingga mampu menarik Po untuk berhubungan dengan P2
  • 28. Sitim pengisian dengan regulator tipe kontak point
  • 29. Cara kerja Kunci kontak “ON “ mesin belum berputar
  • 30. Cara kerja Mesin hidup kecepatan rendah
  • 31. Cara kerja Mesin hidup kecepatan tinggi
  • 32. Alternator dengan dioda netral ( neutral point dioda )
  • 34. Cara kerja Tegangan pada titik netral bukan hanya DC tetapi juga AC. Tegangan AC timbul di N sebagai hasil dari tegangan harmonik ketiga yang diinduksikan pada tiap phase oleh aliran output dan tepat pada phase yang sama. Jadi tegangan pada titik netral lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan output, arus akan mengalir melalui dioda yang dipasang antara titik netral dan terminal output.
  • 35. Alternator dengan IC regulator
  • 36.
  • 37. Cara kerja IC regulator Saat tegangan output pada terminal B rendah Tegangan output belum dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ Off “ Tegangan output mengalir ke base Tr1 melalui resistor R dan Tr 1 “ On “ Arus yang ke rotor coil melaui B – rotor coil – F – Tr1 ( on ) – E ( massa )
  • 38. Tegangan output sudah dapat melewati ZD Sehingga Tr2 “ On “ dan Tr1 “ Off “ Arus yang ke rotor coil terputus Cara kerja IC regulator Saat tegangan output pada terminal B tinggi
  • 39. Diagram kerja IC regulator tipe B
  • 40. Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Kunci kontak “ON “
  • 41. Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S dibawah 14,7 volt
  • 42. Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Mesin hidup tegangan pada terminal S diatas 14,7 volt
  • 43. Diagram kerja sistim pengisian dengan IC regulator tipe B Jika rotor coil putus
  • 45. Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC
  • 46. Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Kunci kontak “ON “
  • 47. Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan dibawah standar
  • 48. Diagram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Mesin hidup tegangan mencapai standar
  • 49. Digram kerja sistim pengisian dengan regulator tipe MIC Rotor coil putus