SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 2
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Menuju Bitung Langit Biru:
         MENERJEMAHKAN KONSEP INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN

                      Oleh: Markus T. Lasut (Pemerhati Lingkungan)

Dewasa ini pembangunan sektor industri harus disertai dengan pembangunan sektor
lingkungan hidup yang bertujuan untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan yang
dapat menggunakan dan memperbaharui sumberdaya yang ada untuk digunakan saat ini dan
menyediakan sumberdaya untuk digunakan di masa yang akan datang. Aspek industri dan
lingkungan hidup harus dapat berjalan dan dikembangkan baik secara sinergis maupun secara
sinkronis karena kedua aspek tersebut mempunyai keterkaitan yang sangat erat satu dengan
lainnya dan dapat memberikan pengaruh bagi aspek-aspek pembangunan lainnya. Walaupun
dengungan pembangunan industri ramah lingkungan telah terdengar, bahkan istilah tersebut
telah digunakan secara luas, namun pemahaman akan makna sesungguhnya dari hal tersebut
masih dipertanyakan yang diindikasi dengan masih terjadi penurunan kuantitas dan kualitas
lingkungan hidup. Oleh karena itu, untuk memberi pemahaman yang lebih dalam mengenai
pembangunan industri ramah lingkungan maka tulisan ini akan secara ringkas
menerjemahkannya, sehingga penerapannya dapat dilakukan dengan tepat.
        Melihat dari sudut pandang aspek industri, industri yang notabene adalah kegiatan
yang mengeksploitasi sumberdaya alamiah dari lingkungan hidup, pada kenyataannya selalu
bertatap-seberangan langsung dengan aspek lingkungan hidup di mana peningkatan aspek
industri selalu diikuti dengan penurunan aspek lingkungan hidup. Hal itu terjadi, karena
pengembangan aspek industri akan selalu memberi dampak bagi aspek lingkungan hidup, baik
dengan cara tereksploitasi habis sumberdaya alam oleh kegiatan industri maupun dengan cara
menimbulkan dampak sebagai akibat dari kegiatan industri tersebut. Selain itu, lingkungan
hidup merupakan suatu sistem alamiah yang saling kait-mengkait sehingga pengaruh yang
terjadi pada satu sistem akan mempengaruhi sistem lainnya. Sedangkan kalau melihat dari
sudut pandang aspek lingkungan hidup adalah kebalikannya, yaitu aspek lingkungan hidup
selalu berdampingan-erat dengan aspek industri karena lingkungan hidup akan selalu
menyediakan sumberdaya (alamiah dan manusia) sebagai bahan baku dan pelaksana untuk
kegiatan industri. Sehingga peningkatan aspek lingkungan hidup akan selalu meningkatkan
aspek industri.
        Dari pemahaman ini selanjutnya dikembangkan suatu konsep yang diterapkan dalam
pembangunan industri, yaitu konsep “industri ramah lingkungan” yang secara sederhana
diartikan antara lain bahwa suatu kegiatan industri harus memasukkan aspek lingkungan hidup
ke dalam hitungan atau analisa pembangunan dan pengembangan industri tersebut. Hal ini
merupakan suatu keharusan dalam setiap kegiatan industri di Indonesia. Misalnya, melalui
penyusunan AMDAL yang di dalamnya mencakup pemantauan dan pengelolaan lingkungan
yang dilakukan oleh pelaku industri sebelum suatu kegiatan idustri berjalan. Jadi, AMDAL
adalah sesuatu yang harus dilakukan pihak pelaku industri.
        Tetapi, pemahaman konsep “ramah lingkungan” bukan hanya seperti itu saja namun
lebih lagi kepada suatu pengelolaan (manajemen) secara terpadu (integrated management).
Dikatakan demikian karena konsep ‘ramah lingkungan’ harus mampu mengelola semua aspek
yang berkaitan dan melibatkan semua unsur (stakeholder), yaitu pelaku industri, pemerintah,
dan masyarakat dan tiap-tiap unsur tersebut mempunyai kewajibannya masing-masing. Ketiga
unsur inilah yang merupakan subjek dalam pengelolaan “konsep ramah lingkungan”.
Secara umum, kewajiban pemerintah dalam pengelolaan konsep “ramah lingkungan”
yang terintegrasi adalah antara lain lebih kepada penyediaan instrumen-instrumen
pelaksanaannya yang bersifat pembinaan, pengawasan, dan pemantauan. Instrumen-instrumen
tersebut dapat digolongkan ke dalam 3 hal, yaitu secara administrasi, sosial, dan teknis. Secara
administratif, instrumen tersebut mengatur aspek hukum dan kebijakan, ketentuan dan
peraturan-peraturan, guideline, dan penegakan hukum. Instrumen insentif juga diatur dalam
kelompok ini. Instumen yang bersifat sosial mengatur aspek partisipasi masyarakat dan
pengembangan kapasitas. Sedangkan instrumen yang bersifat teknis antara lain yaitu AMDAL,
Penilaian Risiko, Penentuan Kriteria dan Standar. Karena instrumen-instrumen yang
disediakan tersebut bersifat pembinaan, pengawasan, dan pemantauan maka penataan institusi
pemerintah merupakan suatu aspek yang penting juga dilakukan. Misalnya, secara praktis, di
tingkatan pemerintahan beberapa kabupaten dan kota, termasuk Kota Bitung, institusi teknis
yang melakukan pengelolaan adalah Bapedalda atau BPLH.
        Unsur masyarakat pada kenyataannya tidak lebih dari sekedar objek saja. Padahal
dalam pengelolaan terpadu unsur ini adalah sebagai salah satu subjek yang penting apalagi
saat ini resistensi masyarakat terhadap suatu perubahan terasa sangat besar. Hal ini terjadi
mungkin saja karena instrumen yang disediakan masih kurang atau tidak dapat memfasiltasi
keterlibatan (partisipasi) unsur masyarakat. Misalnya, secara praktis, dalam konsep
pengelolaan terpadu suatu kawasan industri, masyarakat khususnya masyarakat lokal, terlibat
dari perencanaan tata ruang suatu kawasan industri sampai pada pelaksanaan industri tersebut
sebagai sumber tenaga kerja.
        Sedangkan, kewajiban pelaku industri antara lain adalah mematuhi semua ketentuan,
peraturan, dan lainnya yang telah disediakan oleh pemerintah. Misalnya, dengan melakukan
AMDAL sebelum pelaksanaan kegiatan industri maka pelaku industri telah memenuhi
kewajibannya. Kegiatan lainnya adalah, misalnya, menyelenggarakan pemantauan dan
pengontrolan sendiri (self control and monitor) bagi setiap saat pelaksanaan kegiatan
industrinya dan berinisiatif bekerjasama dengan unsur pengelola lainnya, selain pemerintah,
yaitu masyarakat.
        Penyediaan instrumen-instrumen di atas telah diatur pada tingkat pemerintahan pusat
dan pemerintahan daerah berkewajiban mengikutinya. Namun, pada kenyataannya, situasi dan
kondisi suatu daerah merupakan suatu hal yang bersifat spesifik, yang artinya bahwa situasi
dan kondisi suatu daerah berbeda-berbeda. Sehingga apa yang dihadapi suatu daerah dapat
lebih atau kurang dari daerah lainnya, ataupun sebaliknya. Oleh karena itu, penyediaan
instrumen daerah yang mengatur pengembangan industri adalah sesuatu yang perlu dilakukan
apalagi instrumen tersebut tidak atau belum disediakan pada tingkat pemerintahan pusat.
        Penyediaan instrumen-instumen daerah, misalnya peraturan daerah, guideline,
petunjuk teknis, memungkinkan terjadi sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Daerah yang
memberikan kewenangan bagi setiap kota/kabupaten untuk mengelola sendiri sumberdaya
yang ada di daerahnya masing-masing, termasuk pula di dalamnya cara dalam menata institusi
teknis yang menangani aspek tersebut. Namun, intrumen daerah tersebut tentunya tidak
bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang berada di atasnya.
        Dengan demikian, dalam pembangunan industri hanya akan dikatakan ramah
lingkungan apabila semua aspek seperti tersebut di atas dikelola secara terpadu. Kiranya,
dalam mengembangkan Kota Bitung sebagai Zona Ekonomi dengan cara mengembangkan
aspek industri yang sangat berguna bagi masyarakat Kota Bitung dan masyarakat Sulawesi
Utara, konsep Ramah Lingkungan dapat dikelola secara terpadu menuju Pembangunan yang
berkelanjutan@

Weitere ähnliche Inhalte

Mehr von Markus T Lasut

Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMarkus T Lasut
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbcMt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbcMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbcMt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbcMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1998-polinices-pmbc
Mt lasut 1998-polinices-pmbcMt lasut 1998-polinices-pmbc
Mt lasut 1998-polinices-pmbcMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbcMt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbcMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dkMt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dkMarkus T Lasut
 
Limbah Cair Peternakan
Limbah Cair PeternakanLimbah Cair Peternakan
Limbah Cair PeternakanMarkus T Lasut
 
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di BunakenMeningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di BunakenMarkus T Lasut
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Markus T Lasut
 
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, IndonesiaProspect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, IndonesiaMarkus T Lasut
 
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold MiningPotential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold MiningMarkus T Lasut
 
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairStrategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairMarkus T Lasut
 
Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan Laut
Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan LautDampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan Laut
Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan LautMarkus T Lasut
 
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaArsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaMarkus T Lasut
 
Accumualtion of TBT and Intersex Occurence on Marine Snails Littoraria Scabra
Accumualtion of TBT and Intersex Occurence on Marine Snails Littoraria ScabraAccumualtion of TBT and Intersex Occurence on Marine Snails Littoraria Scabra
Accumualtion of TBT and Intersex Occurence on Marine Snails Littoraria ScabraMarkus T Lasut
 
Wastewater Management in the city of Manado, Indonesia
Wastewater Management in the city of Manado, IndonesiaWastewater Management in the city of Manado, Indonesia
Wastewater Management in the city of Manado, IndonesiaMarkus T Lasut
 

Mehr von Markus T Lasut (19)

Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
 
Mt lasut 2008-hg-cms
Mt lasut 2008-hg-cmsMt lasut 2008-hg-cms
Mt lasut 2008-hg-cms
 
Mt lasut 2005-ww-cms
Mt lasut 2005-ww-cmsMt lasut 2005-ww-cms
Mt lasut 2005-ww-cms
 
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbcMt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
 
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbcMt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
 
Mt lasut 1998-polinices-pmbc
Mt lasut 1998-polinices-pmbcMt lasut 1998-polinices-pmbc
Mt lasut 1998-polinices-pmbc
 
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbcMt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
 
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dkMt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
 
Limbah Cair Peternakan
Limbah Cair PeternakanLimbah Cair Peternakan
Limbah Cair Peternakan
 
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di BunakenMeningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
 
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, IndonesiaProspect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
 
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold MiningPotential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
 
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairStrategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
 
Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan Laut
Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan LautDampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan Laut
Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan Laut
 
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaArsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
 
Accumualtion of TBT and Intersex Occurence on Marine Snails Littoraria Scabra
Accumualtion of TBT and Intersex Occurence on Marine Snails Littoraria ScabraAccumualtion of TBT and Intersex Occurence on Marine Snails Littoraria Scabra
Accumualtion of TBT and Intersex Occurence on Marine Snails Littoraria Scabra
 
Wastewater Management in the city of Manado, Indonesia
Wastewater Management in the city of Manado, IndonesiaWastewater Management in the city of Manado, Indonesia
Wastewater Management in the city of Manado, Indonesia
 

Kürzlich hochgeladen

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Menuju Bitung langit Biru: Menerjemahkan Konsep Industri Ramah Lingkungan

  • 1. Menuju Bitung Langit Biru: MENERJEMAHKAN KONSEP INDUSTRI RAMAH LINGKUNGAN Oleh: Markus T. Lasut (Pemerhati Lingkungan) Dewasa ini pembangunan sektor industri harus disertai dengan pembangunan sektor lingkungan hidup yang bertujuan untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan yang dapat menggunakan dan memperbaharui sumberdaya yang ada untuk digunakan saat ini dan menyediakan sumberdaya untuk digunakan di masa yang akan datang. Aspek industri dan lingkungan hidup harus dapat berjalan dan dikembangkan baik secara sinergis maupun secara sinkronis karena kedua aspek tersebut mempunyai keterkaitan yang sangat erat satu dengan lainnya dan dapat memberikan pengaruh bagi aspek-aspek pembangunan lainnya. Walaupun dengungan pembangunan industri ramah lingkungan telah terdengar, bahkan istilah tersebut telah digunakan secara luas, namun pemahaman akan makna sesungguhnya dari hal tersebut masih dipertanyakan yang diindikasi dengan masih terjadi penurunan kuantitas dan kualitas lingkungan hidup. Oleh karena itu, untuk memberi pemahaman yang lebih dalam mengenai pembangunan industri ramah lingkungan maka tulisan ini akan secara ringkas menerjemahkannya, sehingga penerapannya dapat dilakukan dengan tepat. Melihat dari sudut pandang aspek industri, industri yang notabene adalah kegiatan yang mengeksploitasi sumberdaya alamiah dari lingkungan hidup, pada kenyataannya selalu bertatap-seberangan langsung dengan aspek lingkungan hidup di mana peningkatan aspek industri selalu diikuti dengan penurunan aspek lingkungan hidup. Hal itu terjadi, karena pengembangan aspek industri akan selalu memberi dampak bagi aspek lingkungan hidup, baik dengan cara tereksploitasi habis sumberdaya alam oleh kegiatan industri maupun dengan cara menimbulkan dampak sebagai akibat dari kegiatan industri tersebut. Selain itu, lingkungan hidup merupakan suatu sistem alamiah yang saling kait-mengkait sehingga pengaruh yang terjadi pada satu sistem akan mempengaruhi sistem lainnya. Sedangkan kalau melihat dari sudut pandang aspek lingkungan hidup adalah kebalikannya, yaitu aspek lingkungan hidup selalu berdampingan-erat dengan aspek industri karena lingkungan hidup akan selalu menyediakan sumberdaya (alamiah dan manusia) sebagai bahan baku dan pelaksana untuk kegiatan industri. Sehingga peningkatan aspek lingkungan hidup akan selalu meningkatkan aspek industri. Dari pemahaman ini selanjutnya dikembangkan suatu konsep yang diterapkan dalam pembangunan industri, yaitu konsep “industri ramah lingkungan” yang secara sederhana diartikan antara lain bahwa suatu kegiatan industri harus memasukkan aspek lingkungan hidup ke dalam hitungan atau analisa pembangunan dan pengembangan industri tersebut. Hal ini merupakan suatu keharusan dalam setiap kegiatan industri di Indonesia. Misalnya, melalui penyusunan AMDAL yang di dalamnya mencakup pemantauan dan pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh pelaku industri sebelum suatu kegiatan idustri berjalan. Jadi, AMDAL adalah sesuatu yang harus dilakukan pihak pelaku industri. Tetapi, pemahaman konsep “ramah lingkungan” bukan hanya seperti itu saja namun lebih lagi kepada suatu pengelolaan (manajemen) secara terpadu (integrated management). Dikatakan demikian karena konsep ‘ramah lingkungan’ harus mampu mengelola semua aspek yang berkaitan dan melibatkan semua unsur (stakeholder), yaitu pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat dan tiap-tiap unsur tersebut mempunyai kewajibannya masing-masing. Ketiga unsur inilah yang merupakan subjek dalam pengelolaan “konsep ramah lingkungan”.
  • 2. Secara umum, kewajiban pemerintah dalam pengelolaan konsep “ramah lingkungan” yang terintegrasi adalah antara lain lebih kepada penyediaan instrumen-instrumen pelaksanaannya yang bersifat pembinaan, pengawasan, dan pemantauan. Instrumen-instrumen tersebut dapat digolongkan ke dalam 3 hal, yaitu secara administrasi, sosial, dan teknis. Secara administratif, instrumen tersebut mengatur aspek hukum dan kebijakan, ketentuan dan peraturan-peraturan, guideline, dan penegakan hukum. Instrumen insentif juga diatur dalam kelompok ini. Instumen yang bersifat sosial mengatur aspek partisipasi masyarakat dan pengembangan kapasitas. Sedangkan instrumen yang bersifat teknis antara lain yaitu AMDAL, Penilaian Risiko, Penentuan Kriteria dan Standar. Karena instrumen-instrumen yang disediakan tersebut bersifat pembinaan, pengawasan, dan pemantauan maka penataan institusi pemerintah merupakan suatu aspek yang penting juga dilakukan. Misalnya, secara praktis, di tingkatan pemerintahan beberapa kabupaten dan kota, termasuk Kota Bitung, institusi teknis yang melakukan pengelolaan adalah Bapedalda atau BPLH. Unsur masyarakat pada kenyataannya tidak lebih dari sekedar objek saja. Padahal dalam pengelolaan terpadu unsur ini adalah sebagai salah satu subjek yang penting apalagi saat ini resistensi masyarakat terhadap suatu perubahan terasa sangat besar. Hal ini terjadi mungkin saja karena instrumen yang disediakan masih kurang atau tidak dapat memfasiltasi keterlibatan (partisipasi) unsur masyarakat. Misalnya, secara praktis, dalam konsep pengelolaan terpadu suatu kawasan industri, masyarakat khususnya masyarakat lokal, terlibat dari perencanaan tata ruang suatu kawasan industri sampai pada pelaksanaan industri tersebut sebagai sumber tenaga kerja. Sedangkan, kewajiban pelaku industri antara lain adalah mematuhi semua ketentuan, peraturan, dan lainnya yang telah disediakan oleh pemerintah. Misalnya, dengan melakukan AMDAL sebelum pelaksanaan kegiatan industri maka pelaku industri telah memenuhi kewajibannya. Kegiatan lainnya adalah, misalnya, menyelenggarakan pemantauan dan pengontrolan sendiri (self control and monitor) bagi setiap saat pelaksanaan kegiatan industrinya dan berinisiatif bekerjasama dengan unsur pengelola lainnya, selain pemerintah, yaitu masyarakat. Penyediaan instrumen-instrumen di atas telah diatur pada tingkat pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah berkewajiban mengikutinya. Namun, pada kenyataannya, situasi dan kondisi suatu daerah merupakan suatu hal yang bersifat spesifik, yang artinya bahwa situasi dan kondisi suatu daerah berbeda-berbeda. Sehingga apa yang dihadapi suatu daerah dapat lebih atau kurang dari daerah lainnya, ataupun sebaliknya. Oleh karena itu, penyediaan instrumen daerah yang mengatur pengembangan industri adalah sesuatu yang perlu dilakukan apalagi instrumen tersebut tidak atau belum disediakan pada tingkat pemerintahan pusat. Penyediaan instrumen-instumen daerah, misalnya peraturan daerah, guideline, petunjuk teknis, memungkinkan terjadi sesuai dengan Undang-Undang Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan bagi setiap kota/kabupaten untuk mengelola sendiri sumberdaya yang ada di daerahnya masing-masing, termasuk pula di dalamnya cara dalam menata institusi teknis yang menangani aspek tersebut. Namun, intrumen daerah tersebut tentunya tidak bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang berada di atasnya. Dengan demikian, dalam pembangunan industri hanya akan dikatakan ramah lingkungan apabila semua aspek seperti tersebut di atas dikelola secara terpadu. Kiranya, dalam mengembangkan Kota Bitung sebagai Zona Ekonomi dengan cara mengembangkan aspek industri yang sangat berguna bagi masyarakat Kota Bitung dan masyarakat Sulawesi Utara, konsep Ramah Lingkungan dapat dikelola secara terpadu menuju Pembangunan yang berkelanjutan@