SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 2
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan Laut

                     ‘Harus’ Dikaji Dalam AMDAL
                                              Oleh:
                              Ir. Markus T. Lasut, M.Sc., D.Tech.Sc

Semua sistem lingkungan (ekosistem) saling berhubungan satu dengan lainnya, baik secara langsung
ataupun tidak. Sistem lingkungan yang ada di udara, di darat (di gunung), di pesisir, di laut, saling
berhubungan membentuk suatu sistem lingkungan global. Ada yang bersifat sinergis (saling
menunjang) dan ada yang antagonis (saling bertolak-belakang) satu dengan lainnya. Sehingga,
perubahan yang terjadi di suatu ekosistem akan mempengaruhi (sinergis atau antagonis) keberadaan
suatu atau lebih ekosistem lainnya. Hal ini adalah pemahaman ekologi dasar yang hendaknya
dipahami oleh kita semua, karena semua perubahan dalam ekosistem akan selalu dirasakan/berdampak
bagi kelangsungan hidup manusia.

Berangkat dari pemahaman ini maka suatu kegiatan yang dilakukan di daratan, di dataran tinggi
(gunung) sekalipun, apabila berdampak negatif terhadap lingkungan maka akan dapat menimbulkan
dampak negatif pula terhadap keberadaan ekosistem di daerah pesisir dan laut yang berada jauh dari
kegiatan tersebut. Sebagai contoh, penurunan ekosistem perairan Teluk Manado juga disebabkan oleh
kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Kota Tondano, di mana residu kegiatan dari kota tersebut akan
menuju Teluk Manado melalui DAS Tondano. Penurunan ekosistem perairan sekitar Kec. Wori juga
disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Kec. Dimembe di mana residunya terbuang
menuju ke perairan tersebut melalui DAS Talawaan. Keberadaan ekosistem perairan Selat Likupang
akan sangat dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dataran tinggi Toka Tindung dan
sekitarnya di mana residunya akan menuju selat tersebut melalui Sungai Maen dan Sungai Pangisan.
Keberadaan ekosistem perairan di Teluk Rinondoran akan sangat dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan
yang dilakukan di dataran tinggi Araren dan sekitarnya di mana residunya menuju perairan tersebut
melalui Sungai Araren. Dan banyak contoh lainnya yang menggambarkan hubungan antara dataran
tinggi (daratan) dan dataran rendah (pesisir dan laut).

Oleh karena itu, apabila ada suatu kegiatan di darat (dataran tinggi) maka rencana pemantauan dan
pengelolaan dari kegiatan tersebut harus dilakukan secara keseluruhan, komprehensif, dan terpadu
yang mencakup wilayah kegiatan di darat dan wilayah pesisir dan laut yang terkena dampak, baik
dampak besar maupun kecil. Hal ini dilakukan untuk melindungi lingkungan dan sumberdaya pesisir
dan laut.

Kekhawatiran dunia akan kerusakan lingkungan pesisir dan laut sebagai akibat dari kegiatan di daratan
sangat tinggi. Karena isu ini sangat penting untuk diatasi maka Forum Global tentang Kelautan, Pesisir,
dan Pulau2 (‘the Global Forum on Oceans, Coasts, and Islands’) telah mengangkat isu ini untuk
dibicarakan dalam berbagai forum global tingkat dunia dengan topik Perlindungan Lingkungan Laut
dari Kegiatan di Daratan (the protection of the marine environment from land-based activities) dengan
konsep pendekatan FRESHWATER-COASTAL-MARINE INTERLINKAGE (hubungan perairan air
tawar-pesisir-laut). Forum tersebut di antaranya adalah Workshop Internasional di Meksiko City-
Meksiko (Januari 2006), di Konferensi Global ke-3 tentang Laut, Pesisir, dan Pulau (third Global
Conference on Oceans, Coasts, and Islands) di Paris-Perancis (Januari 2006), di Forum Air Dunia
(World Water Forum) di Meksiko City-Meksiko (Maret 2006), dan Kajian Antarpemerintah ke-2
(second Intergovernemntal Review) oleh UNEP-GPA di Beijing-China (Oktober 2006), dan juga akan
dibicarakan di Konferensi Global ke-4 tentang Laut, Pesisir, dan Pulau (Fourth Global Conference on
Opini: Ir. Markus T. Lasut, M.Sc., D.Tech.Sc

Oceans, Coasts, and Islands) di Hanoi-Vietnam (April 2007) dan di Konferensi Tingkat Dunia tentang
Laut (World Ocean Conference) di Manado-Indonesia (Mei 2009).

Sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran di tingkat global, kekhawatiran di tingkat lokal daerah
Sulawesi Utara pada kegiatan di darat yang berdampak negatif terhadap wilayah pesisir dan laut juga
sangat tinggi. Salah satu contoh kegiatan seperti itu yang ada di daerah ini adalah kegiatan industri
pertambangan emas. Kekhawatiran muncul oleh karena kegiatan pertambangan dapat berdampak
negatif terhadap lingkungan, baik di darat maupun di pesisir dan laut. Secara singkat dapat dijelaskan
sebagai berikut: industri pertambangan emas, apalagi yang berskala besar, menggali dan mengolah
batuan biji emas dan mineral ikutannya (misalnya: merkuri, arsen, mangan, dsb.) dari perut bumi
untuk memperoleh emas. Baik pada tahap persiapan instalasi pabrik maupun tahap operasi pengolahan
emas, kegiatan ini menghasilkan substansi yang dapat memberikan dampak negatif terhadap
lingkungan sekitanya. Dampak negatif dapat saja terjadi dalam berbagai media. Untuk media air,
misalnya, dapat menimbulkan berbagai substansi, seperti sedimentasi dan pengaliran air asam
tambang yang beracun pada kadar tertentu (baik bersumber dari lubang tambang yang terbuka
dan/atau dari kolam tempat penimbunan tailing apabila tailing tersebut ditimbun di darat dalam suatu
kolam penyimpanan). Semua substansi tersebut akan keluar/dibuang melalui suatu daerah aliran
sungai (DAS) menuju pesisir dan laut di mana sungai tersebut bermuara. Disamping terjadi sepanjang
DAS, akumulasi akan substansi tersebut dapat terjadi dalam komponen ekosistem di daerah pesisir dan
laut, dan pada kadar tertentu akan merusak ekosistem tersebut.

Kerusakan ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut tentu saja akan berdampak luas pada berbagai
aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia, karena manusia sangat tergantung pada
eksositem dan sumberdaya tersebut. Misalnya, degradasi kualitas lingkungan sebagai tempat hidup
yang sehat bagi masyarakat yang bermukim di daerah pesisir. Selain itu degradasi sumberdaya
perikanan dan aspek pariwisata. Semuanya itu akan berdampak pada penurunan dan kerugian pada
aspek ekonomi, baik untuk masa saat ini maupun di masa yang akan datang,

Pada umumnya, suatu kegiatan akan melakukan kajian dampak lingkungan hanya terhadap lingkungan
di mana kegiatan itu berada dan daerah sekitar kegiatan tersebut. Sehingga, kegiatan yang dilakukan di
suatu dataran tinggi tidak mengkaji dampak yang dapat ditimbulkannya pada wilayah pesisir dan laut.

Oleh karena itu, untuk dapat dikatakan ’pengelolaan yang baik dan ramah lingkungan’ dan ’sesuai
dengan standar internasional’, suatu kegiatan industri, misalnya pertambangan emas, harus dapat
mengantisipasi dampak negatif yang dapat ditimbulkannya sesusai dengan konsep pendekatan yang
diusulkan secara internasional. Seperti yang dijelaskan di atas, suatu kegiatan pertambangan, baik
yang telah beroperasi maupun yang sedang dan akan mengusulkan kegiatannya, harus mengkaji semua
dampak negatif yang dapat ditimbulkan dalam AMDAL dengan menggunakan pendekatan
FRESHWATER-COASTAL-MARINE INTERLINKAGE (hubungan perairan air tawar-pesisir-laut)
yang telah dibicarakan di tingkat dunia. Sehingga, seluruh kesatuan wilayah kegiatan pertambangan
dikaji secara terpadu, holistik dan komprehensif (baik wilayah di daratan di mana pertambangan itu
berada maupun wilayah pesisir dan laut yang jauh tetapi berhubungan dengan kegiatan pertambangan).
Dengan kata lain, apabila kajian akan aspek ini tidak/belum dilakukan maka dapat dikatakan AMDAL
suatu kegiatan pertambangan BELUM lengkap.


                             (Tulisan ini adalah bagian dari Paket Pembelajaran Tentang Lingkungan)


Penulis:
Dosen di Fak. Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT,
Alumni S3 dari Asian Institute of Technology, Thailand


                                                  2

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaPengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaFauzan Barnanda
 
5. kul geo tata lingkungan
5. kul geo tata lingkungan5. kul geo tata lingkungan
5. kul geo tata lingkunganAkbar Akbar
 
objek studi geografi- daen dels tarigan
objek studi geografi- daen dels tariganobjek studi geografi- daen dels tarigan
objek studi geografi- daen dels tariganDaen Dels Tarigan
 
326106200 aliran-debris-dan-lahar
326106200 aliran-debris-dan-lahar326106200 aliran-debris-dan-lahar
326106200 aliran-debris-dan-laharfahmi fadilla
 
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanianKontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanianGusti Rusmayadi
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar editSuryati Purba
 
Ppt.intan
Ppt.intanPpt.intan
Ppt.intanmustaq9
 
Lingkungan abiotik
Lingkungan abiotikLingkungan abiotik
Lingkungan abiotikB Pasaribu
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional 'Oke Aflatun'
 
Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmi Yunianti
 
Meteorologi
Meteorologi Meteorologi
Meteorologi pcwna
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistemdeaaa_
 
10 konsep dasar_geomorfologi (2)
10 konsep dasar_geomorfologi (2)10 konsep dasar_geomorfologi (2)
10 konsep dasar_geomorfologi (2)valdophatt
 

Was ist angesagt? (20)

Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnyaPengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
Pengertian ilmu geologi lingkungan beserta sejarahnya
 
5. kul geo tata lingkungan
5. kul geo tata lingkungan5. kul geo tata lingkungan
5. kul geo tata lingkungan
 
Abiotik
AbiotikAbiotik
Abiotik
 
objek studi geografi- daen dels tarigan
objek studi geografi- daen dels tariganobjek studi geografi- daen dels tarigan
objek studi geografi- daen dels tarigan
 
Geologi lingkungan
Geologi lingkunganGeologi lingkungan
Geologi lingkungan
 
326106200 aliran-debris-dan-lahar
326106200 aliran-debris-dan-lahar326106200 aliran-debris-dan-lahar
326106200 aliran-debris-dan-lahar
 
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanianKontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
Kontrak belajar klimatologi dasar s1 pertanian
 
Lingkungan abiotik
Lingkungan abiotikLingkungan abiotik
Lingkungan abiotik
 
Rpkps klimatologi dasar edit
Rpkps klimatologi dasar  editRpkps klimatologi dasar  edit
Rpkps klimatologi dasar edit
 
Ppt.intan
Ppt.intanPpt.intan
Ppt.intan
 
resume geoling
resume geolingresume geoling
resume geoling
 
Pengantar oseanografi
Pengantar oseanografiPengantar oseanografi
Pengantar oseanografi
 
Lingkungan abiotik
Lingkungan abiotikLingkungan abiotik
Lingkungan abiotik
 
Laporan Pengindraan Jauh
Laporan Pengindraan JauhLaporan Pengindraan Jauh
Laporan Pengindraan Jauh
 
Laporan denudasional
Laporan denudasional Laporan denudasional
Laporan denudasional
 
Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1Rahmy slide geotek plano1
Rahmy slide geotek plano1
 
Ekologi batas kota
Ekologi batas kotaEkologi batas kota
Ekologi batas kota
 
Meteorologi
Meteorologi Meteorologi
Meteorologi
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
10 konsep dasar_geomorfologi (2)
10 konsep dasar_geomorfologi (2)10 konsep dasar_geomorfologi (2)
10 konsep dasar_geomorfologi (2)
 

Ähnlich wie Dampak Pertambangan

Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautSiti Sahati
 
Pendahuluan Pencela
Pendahuluan PencelaPendahuluan Pencela
Pendahuluan PencelaHapsari Titi
 
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisirAry Ajo
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrovehar tati
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDadang Setiawan
 
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Mujiyanto -
 
Amdal teluk buyat
Amdal teluk buyatAmdal teluk buyat
Amdal teluk buyatAlex Luttu
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarYosie Andre Victora
 
Teknik Monitoring Lingkungan Daerah Pesisir Laut
Teknik Monitoring Lingkungan Daerah Pesisir LautTeknik Monitoring Lingkungan Daerah Pesisir Laut
Teknik Monitoring Lingkungan Daerah Pesisir Lautbdskalteng
 
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Nur Rohim
 
Perencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiPerencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiAgus Subandrio
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
 
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut IndonesiaKuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesiawidodopranowo
 
Modifikasi iklim mikro dengan wanamina
Modifikasi iklim mikro  dengan wanaminaModifikasi iklim mikro  dengan wanamina
Modifikasi iklim mikro dengan wanaminaArok Pramudhita
 
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemenTeknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemenfikrul islamy
 
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...robert peranginangin
 

Ähnlich wie Dampak Pertambangan (20)

Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan LautDasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
Dasar-Dasar Pengelolaan Pesisir Dan Laut
 
Pendahuluan Pencela
Pendahuluan PencelaPendahuluan Pencela
Pendahuluan Pencela
 
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
148516883 konsep-pengelolaan-pesisir
 
EKSPLORASI SDA.pdf
EKSPLORASI SDA.pdfEKSPLORASI SDA.pdf
EKSPLORASI SDA.pdf
 
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangroveHubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
Hubungan keterkaitan ekosistem_mangrove
 
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi LautDampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
Dampak Perubahan Iklim terhadap Ekologi Laut
 
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
 
Amdal teluk buyat
Amdal teluk buyatAmdal teluk buyat
Amdal teluk buyat
 
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawarPikp modul04 sub sistem perairan tawar
Pikp modul04 sub sistem perairan tawar
 
Teknik Monitoring Lingkungan Daerah Pesisir Laut
Teknik Monitoring Lingkungan Daerah Pesisir LautTeknik Monitoring Lingkungan Daerah Pesisir Laut
Teknik Monitoring Lingkungan Daerah Pesisir Laut
 
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
 
Perencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantaiPerencanaan bangunan pantai
Perencanaan bangunan pantai
 
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
 
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut IndonesiaKuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
Kuliah Umum: Hidrodinamika Laut Indonesia
 
Modifikasi iklim mikro dengan wanamina
Modifikasi iklim mikro  dengan wanaminaModifikasi iklim mikro  dengan wanamina
Modifikasi iklim mikro dengan wanamina
 
Review pesisir dan laut
Review pesisir dan lautReview pesisir dan laut
Review pesisir dan laut
 
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemenTeknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
Teknologi gis dan analisis spasial di zona pesisir manajemen
 
2. present. wwk. 2009
2. present. wwk. 20092. present. wwk. 2009
2. present. wwk. 2009
 
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
Model spasial temporal dampak kenaikan muka air laut terhadap permukiman pend...
 
Pencemaran
PencemaranPencemaran
Pencemaran
 

Mehr von Markus T Lasut

Mt lasut 2007-dissertation-ait-th
Mt lasut 2007-dissertation-ait-thMt lasut 2007-dissertation-ait-th
Mt lasut 2007-dissertation-ait-thMarkus T Lasut
 
Mt lasut 2002-ngo-ekoton
Mt lasut 2002-ngo-ekotonMt lasut 2002-ngo-ekoton
Mt lasut 2002-ngo-ekotonMarkus T Lasut
 
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMarkus T Lasut
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbcMt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbcMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbcMt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbcMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1998-polinices-pmbc
Mt lasut 1998-polinices-pmbcMt lasut 1998-polinices-pmbc
Mt lasut 1998-polinices-pmbcMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbcMt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbcMarkus T Lasut
 
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dkMt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dkMarkus T Lasut
 
Limbah Cair Peternakan
Limbah Cair PeternakanLimbah Cair Peternakan
Limbah Cair PeternakanMarkus T Lasut
 
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di BunakenMeningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di BunakenMarkus T Lasut
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Markus T Lasut
 
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, IndonesiaProspect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, IndonesiaMarkus T Lasut
 
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold MiningPotential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold MiningMarkus T Lasut
 
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairStrategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairMarkus T Lasut
 
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaArsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaMarkus T Lasut
 

Mehr von Markus T Lasut (20)

Mt lasut 2007-dissertation-ait-th
Mt lasut 2007-dissertation-ait-thMt lasut 2007-dissertation-ait-th
Mt lasut 2007-dissertation-ait-th
 
Mt lasut 2002-ngo-ekoton
Mt lasut 2002-ngo-ekotonMt lasut 2002-ngo-ekoton
Mt lasut 2002-ngo-ekoton
 
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekotonMt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2002-diazinon-seaurchin-ekoton
 
Mt lasut 2009-hg-jms
Mt lasut 2009-hg-jmsMt lasut 2009-hg-jms
Mt lasut 2009-hg-jms
 
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchemMt lasut 2009-hg-indo-jchem
Mt lasut 2009-hg-indo-jchem
 
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekotonMt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
Mt lasut 2003-cyanide-seaurchin-ekoton
 
Mt lasut 2008-hg-cms
Mt lasut 2008-hg-cmsMt lasut 2008-hg-cms
Mt lasut 2008-hg-cms
 
Mt lasut 2005-ww-cms
Mt lasut 2005-ww-cmsMt lasut 2005-ww-cms
Mt lasut 2005-ww-cms
 
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbcMt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
Mt lasut 1999-oil-littoraria-pmbc
 
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbcMt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
Mt lasut 1999-cyanide-haliotis-pmbc
 
Mt lasut 1998-polinices-pmbc
Mt lasut 1998-polinices-pmbcMt lasut 1998-polinices-pmbc
Mt lasut 1998-polinices-pmbc
 
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbcMt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
Mt lasut 1998-diazinon-septifer-pmbc
 
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dkMt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
Mt lasut 1996-tesis-aarhus univ-dk
 
Limbah Cair Peternakan
Limbah Cair PeternakanLimbah Cair Peternakan
Limbah Cair Peternakan
 
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di BunakenMeningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
Meningkatkan Keuntungan Tanpa Merusak Komitmen “Kolaborasi” di Bunaken
 
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
Strategi Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kota Tomohon Menuju Pembangunan Yang...
 
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, IndonesiaProspect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
Prospect on pelagic fisheries in northern Sulawesi, Indonesia
 
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold MiningPotential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
Potential Contamination of Mercury from Artisanal Gold Mining
 
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah CairStrategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
Strategi Mitigasi Dampak Limbah Cair
 
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang BerbahayaArsenik; Limbah Tambang Berbahaya
Arsenik; Limbah Tambang Berbahaya
 

Kürzlich hochgeladen

Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...YulfiaFia
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsBismaAdinata
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfSBMNessyaPutriPaulan
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxpolianariama40
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
Berikut adalah aksi nyata dalam merancang modul projek dengan tema kearifan l...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran HaditsHakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
Hakikat Penciptaan Manusia - Al-Quran Hadits
 
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdfPPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
PPT Hukum Adat Keberadaan Hukum Adat Di Kehidupan Masyarakat.pdf
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptxCERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
CERAMAH SINGKAT RAMADHAN RIFKI TENTANG TAUBAT.pptx
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 

Dampak Pertambangan

  • 1. Dampak Kegiatan Pertambangan terhadap Wilayah Pesisir dan Laut ‘Harus’ Dikaji Dalam AMDAL Oleh: Ir. Markus T. Lasut, M.Sc., D.Tech.Sc Semua sistem lingkungan (ekosistem) saling berhubungan satu dengan lainnya, baik secara langsung ataupun tidak. Sistem lingkungan yang ada di udara, di darat (di gunung), di pesisir, di laut, saling berhubungan membentuk suatu sistem lingkungan global. Ada yang bersifat sinergis (saling menunjang) dan ada yang antagonis (saling bertolak-belakang) satu dengan lainnya. Sehingga, perubahan yang terjadi di suatu ekosistem akan mempengaruhi (sinergis atau antagonis) keberadaan suatu atau lebih ekosistem lainnya. Hal ini adalah pemahaman ekologi dasar yang hendaknya dipahami oleh kita semua, karena semua perubahan dalam ekosistem akan selalu dirasakan/berdampak bagi kelangsungan hidup manusia. Berangkat dari pemahaman ini maka suatu kegiatan yang dilakukan di daratan, di dataran tinggi (gunung) sekalipun, apabila berdampak negatif terhadap lingkungan maka akan dapat menimbulkan dampak negatif pula terhadap keberadaan ekosistem di daerah pesisir dan laut yang berada jauh dari kegiatan tersebut. Sebagai contoh, penurunan ekosistem perairan Teluk Manado juga disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Kota Tondano, di mana residu kegiatan dari kota tersebut akan menuju Teluk Manado melalui DAS Tondano. Penurunan ekosistem perairan sekitar Kec. Wori juga disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang berlangsung di Kec. Dimembe di mana residunya terbuang menuju ke perairan tersebut melalui DAS Talawaan. Keberadaan ekosistem perairan Selat Likupang akan sangat dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dataran tinggi Toka Tindung dan sekitarnya di mana residunya akan menuju selat tersebut melalui Sungai Maen dan Sungai Pangisan. Keberadaan ekosistem perairan di Teluk Rinondoran akan sangat dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dataran tinggi Araren dan sekitarnya di mana residunya menuju perairan tersebut melalui Sungai Araren. Dan banyak contoh lainnya yang menggambarkan hubungan antara dataran tinggi (daratan) dan dataran rendah (pesisir dan laut). Oleh karena itu, apabila ada suatu kegiatan di darat (dataran tinggi) maka rencana pemantauan dan pengelolaan dari kegiatan tersebut harus dilakukan secara keseluruhan, komprehensif, dan terpadu yang mencakup wilayah kegiatan di darat dan wilayah pesisir dan laut yang terkena dampak, baik dampak besar maupun kecil. Hal ini dilakukan untuk melindungi lingkungan dan sumberdaya pesisir dan laut. Kekhawatiran dunia akan kerusakan lingkungan pesisir dan laut sebagai akibat dari kegiatan di daratan sangat tinggi. Karena isu ini sangat penting untuk diatasi maka Forum Global tentang Kelautan, Pesisir, dan Pulau2 (‘the Global Forum on Oceans, Coasts, and Islands’) telah mengangkat isu ini untuk dibicarakan dalam berbagai forum global tingkat dunia dengan topik Perlindungan Lingkungan Laut dari Kegiatan di Daratan (the protection of the marine environment from land-based activities) dengan konsep pendekatan FRESHWATER-COASTAL-MARINE INTERLINKAGE (hubungan perairan air tawar-pesisir-laut). Forum tersebut di antaranya adalah Workshop Internasional di Meksiko City- Meksiko (Januari 2006), di Konferensi Global ke-3 tentang Laut, Pesisir, dan Pulau (third Global Conference on Oceans, Coasts, and Islands) di Paris-Perancis (Januari 2006), di Forum Air Dunia (World Water Forum) di Meksiko City-Meksiko (Maret 2006), dan Kajian Antarpemerintah ke-2 (second Intergovernemntal Review) oleh UNEP-GPA di Beijing-China (Oktober 2006), dan juga akan dibicarakan di Konferensi Global ke-4 tentang Laut, Pesisir, dan Pulau (Fourth Global Conference on
  • 2. Opini: Ir. Markus T. Lasut, M.Sc., D.Tech.Sc Oceans, Coasts, and Islands) di Hanoi-Vietnam (April 2007) dan di Konferensi Tingkat Dunia tentang Laut (World Ocean Conference) di Manado-Indonesia (Mei 2009). Sejalan dengan meningkatnya kekhawatiran di tingkat global, kekhawatiran di tingkat lokal daerah Sulawesi Utara pada kegiatan di darat yang berdampak negatif terhadap wilayah pesisir dan laut juga sangat tinggi. Salah satu contoh kegiatan seperti itu yang ada di daerah ini adalah kegiatan industri pertambangan emas. Kekhawatiran muncul oleh karena kegiatan pertambangan dapat berdampak negatif terhadap lingkungan, baik di darat maupun di pesisir dan laut. Secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut: industri pertambangan emas, apalagi yang berskala besar, menggali dan mengolah batuan biji emas dan mineral ikutannya (misalnya: merkuri, arsen, mangan, dsb.) dari perut bumi untuk memperoleh emas. Baik pada tahap persiapan instalasi pabrik maupun tahap operasi pengolahan emas, kegiatan ini menghasilkan substansi yang dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan sekitanya. Dampak negatif dapat saja terjadi dalam berbagai media. Untuk media air, misalnya, dapat menimbulkan berbagai substansi, seperti sedimentasi dan pengaliran air asam tambang yang beracun pada kadar tertentu (baik bersumber dari lubang tambang yang terbuka dan/atau dari kolam tempat penimbunan tailing apabila tailing tersebut ditimbun di darat dalam suatu kolam penyimpanan). Semua substansi tersebut akan keluar/dibuang melalui suatu daerah aliran sungai (DAS) menuju pesisir dan laut di mana sungai tersebut bermuara. Disamping terjadi sepanjang DAS, akumulasi akan substansi tersebut dapat terjadi dalam komponen ekosistem di daerah pesisir dan laut, dan pada kadar tertentu akan merusak ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut tentu saja akan berdampak luas pada berbagai aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia, karena manusia sangat tergantung pada eksositem dan sumberdaya tersebut. Misalnya, degradasi kualitas lingkungan sebagai tempat hidup yang sehat bagi masyarakat yang bermukim di daerah pesisir. Selain itu degradasi sumberdaya perikanan dan aspek pariwisata. Semuanya itu akan berdampak pada penurunan dan kerugian pada aspek ekonomi, baik untuk masa saat ini maupun di masa yang akan datang, Pada umumnya, suatu kegiatan akan melakukan kajian dampak lingkungan hanya terhadap lingkungan di mana kegiatan itu berada dan daerah sekitar kegiatan tersebut. Sehingga, kegiatan yang dilakukan di suatu dataran tinggi tidak mengkaji dampak yang dapat ditimbulkannya pada wilayah pesisir dan laut. Oleh karena itu, untuk dapat dikatakan ’pengelolaan yang baik dan ramah lingkungan’ dan ’sesuai dengan standar internasional’, suatu kegiatan industri, misalnya pertambangan emas, harus dapat mengantisipasi dampak negatif yang dapat ditimbulkannya sesusai dengan konsep pendekatan yang diusulkan secara internasional. Seperti yang dijelaskan di atas, suatu kegiatan pertambangan, baik yang telah beroperasi maupun yang sedang dan akan mengusulkan kegiatannya, harus mengkaji semua dampak negatif yang dapat ditimbulkan dalam AMDAL dengan menggunakan pendekatan FRESHWATER-COASTAL-MARINE INTERLINKAGE (hubungan perairan air tawar-pesisir-laut) yang telah dibicarakan di tingkat dunia. Sehingga, seluruh kesatuan wilayah kegiatan pertambangan dikaji secara terpadu, holistik dan komprehensif (baik wilayah di daratan di mana pertambangan itu berada maupun wilayah pesisir dan laut yang jauh tetapi berhubungan dengan kegiatan pertambangan). Dengan kata lain, apabila kajian akan aspek ini tidak/belum dilakukan maka dapat dikatakan AMDAL suatu kegiatan pertambangan BELUM lengkap. (Tulisan ini adalah bagian dari Paket Pembelajaran Tentang Lingkungan) Penulis: Dosen di Fak. Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT, Alumni S3 dari Asian Institute of Technology, Thailand 2