SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 30
Saifuddin_Aziz@Yahoo.com
A. Sistem dispersi koloid
• Sistem dispersi adalah campuran antara fase terdispersi dengan medium
pendispersi yang bercampur secara merata
• Macam-macamnya :
1. Dispersi kasar (suspensi)
2. Dispersi halus (larutan)
3. Dispersi koloid
Perbedaan karekteristik antara suspensi,
larutan, dan koloid
No
.
Dispersi Kasar (Suspensi) Dispersi Halus (Larutan) Dispersi koloid
1 Heterogen Homogen Tampak Homogen
2 Dua fase Satu fase Dua fase
3 Keruh ada endapan Jernih Keruh tanpa endapan
4 Dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disarin dengan
kertas saring ultra
5 Tidak stabil Stabil Stabil
6 Diameter partikel >10-5
cm
Diameter partikel <10-7 cm Diameter partikel 10-7 -
10-5 cm
Jenis-Jenis Koloid
1.Sol
2.Aerosol
3.Emulsi
4.Busa
Sol
Sol adalah sistem koloid dengan fase
terdispersi padat dalam medium
pendispersi berwujud cair atau padat
Macam sol:
1. Sol padat : pendispersi padat
Contoh: kaca berwarna, intan hitam, garam
tambang biru, batu mulia.
2. Sol cair (sol) : pendispersi cair
Contoh: kanji, tinta, cat, darah.
Aerosol
Aerosol padat
fase terdispensinya yaitu partikel
padat yang halus
Contoh: angin puting beliung, asap dan
debu
Aerosol cair
fase terdispensinya cair
Contoh: Kabut dan awan
Macam- macam:
Aerosol adalah
sistem koloid
dengan fase
terdispersi padat
atau cair dalam
medium pendispersi
berwujud gas
Pengertian
EMULSI
Pengertian
Emulsi adalah
sistem koloid dengan
fase terdispersi cair
dalam medium
pendispersi padat
atau cair
Emulsi Padat
Fase pendispersinya padat
Contoh: Mentega, Keju,
Mutiara
Emulsi Cair (Emulsi)
Fase pendispersinya cair
Contoh: Susu, Es krim,
Santan, Mayones
Macam-
macam:
Busa
• Busa adalah sistem koloid
dengan fase terdispersi gas
dalam medium pendispersi
padat atau cair
• Macam- macamnya:
• Busa Padat: Pendispersinya padat
Contoh: Karet busa, Batu apung
• Busa Cair: Pendispersinya cair
Contoh: Krim kocok, Busa sabun
No Jenis Koloid Fase terdispersi Medium
Pendispersi
Contoh
1 Aerosol (padat) Padat Gas Asap,debu
2 Sol Padat Cair Agar agar, cat, kanji, tinta
3 Sol padat Padat Padat Kaca berwarna,paduan logam
3 Emulsi Cair Cair Susu, santan
5 Aerosol (cair) Cair Gas Kabut, awan
6 Emulsi padat Cair Padat Keju, mentega, mutiara
7 Buih / busa cair Gas Cair Krim kocok, Busa sabun
8 Busa padat Gas Padat Karet busa, Batu apung
B. Sifat- Sifat Koloid
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
3. Elektroforesis
4. Adsorpsi
5. Koagulasi
6. Koloid Pelindung
7. Dialisis
8. Koloid Liofil dan Liofob
1. Efek Tyndall
 Yaitu peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid.
 Efek Tyndall terjadi karena pertikel koloid yang berupa ion atau molekul
memiliki ukuran yang cukup besar yang juga mempengaruhi intensitas
hamburan cahaya menghamburkan cahaya ke segala arah.
2. Gerak Brown
• Gerak Brown merupakan gerak acak partikel koloid dam medium
dispersinya.
• Disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel-
partikel koloid yang terdispersi dengan molekul-molekul medium
pendispersinya.
3. Elektroforesis
 Yaitu peristiwa pergerakan
partikel koloid karena
pengaruh medan listrik.
 Elektroforesis
membuktikan bahwa
partikel koloid memiliki
muatan.
 Ketika listrik dialirkan maka
koloid akan bergerak
menuju arah kutub
lawannya.
4. Adsorpsi
• Yaitu proses penyerapan suatu partikel zat, baik ion atom maupun
molekul pada permukaan zat lain.
• Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik tidak seimbang pada
partikel zat yang berada pada permukaan adsoben.
• Partikel yang memiliki muatan berbeda akan saling menarik.
Contoh
5. Koagulasi
Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa pengendapan partikel-
partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium
pendispersinya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya koagulasi pada sistem koloid
antara lain karena pengaruh pemanasan, pendinginan, pencampuran elektrolit
atau karena proses elektroforesis yang berlangsung lama.
Contoh Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari
1. Memanaskan telur.
2. Memanaskan agar-agar.
3. Penjernihan air.
Koagulasi dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia
1) Mekanik, menggumpalkan koloid dengan pemanasan, pengadukan, dan pendinginan.
Proses ini akan mengurangi air atau ion di sekeliling koloid sehingga koloid akan
mengendap.
Contohnya : protein, agar-agar dalam air akan menggumpal bila didinginka.
2) Fisis
Contoh : penggunakan alat cottrel. Alat Cottrel biasanya dipakai pada cerobong asap
di industri-industri besar, untuk menggumpalkan asap dan debu. Hal ini bertujuan
untuk mengurangi pencemaran asap dan debu yang berbahaya. Caranya dengan
melewatkan asap atau debu pada Cottrel sebelum keluar dari cerobong pabrik. Alat ini
terdiri dari dua pelat elektrode listrik bertegangan tinggi. Bila sudah jenuh elektrode
tersebut dibersihkan.
3) Kimia
Cara ini dilakukan dengan penambahan zat elektrolit ke dalam koloid.
Contoh :
 Proses pengolahan karet dari bahan mentah (lateks) dengan menambahkan
asam formiat atau cuka.
 Pembentukan delta di muara sungai
 Proses penjernihan air dengan menambahkan tawas. Tawas digunakan untuk
menggumpalkan partikel koloid dalam air.
6. Koloid Pelindung
Contoh:
1. Penambahan gelatin pada es
krim.
2. Cat dan tinta dapat bertahan
lama karena menggunakan suatu
koloid pelindung, yaitu minyak
silikon.
Koloid pelindung
yaitu koloid yang dapat
melindungi koloid lain agar
tidak mengalami koagulasi.
Koloid pelindung ini
akan membungkus partikel
zat terdispersi, sehingga
tidak dapat lagi
mengelompok.
7. Dialisis
Dialisis yaitu cara mengurangi ion-ion pengganggu dalam
koloid menggunakan selaput semipermeabel.
Contoh dialisis yaitu:
1. Memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka;
2. Proses cuci darah.
8. Koloid Liofil dan Liofob
Sistem koloid yang medium dispersinya cair.
Apabila fase terdispersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik menarik yang
cukup besar, maka koloid yang terbentuk disebut koloid liofil. Apabila gaya tarik
menariknya lemah, disebut koloid liofob.
Koloid liofil lebih kental dan stabil, fase terdispersinya dibungkus oleh mediumnya
sehingga terhindar dari pengelompokkan (koagulasi). Hal ini disebut Solvatasi/hidratasi.
Koloid liofob akan stabil, apabila mengadsorbsi suatu ion.
Koloid liofil bersifat reversible, karena bila terjadi penggumpalan/pengendapan dan
endapan itu ditambah kembali koloid liofil.
C. PembuatAN KOLOID
Pembuatan koloid ada 2 cara:
1. Kondensasi
Yaitu pembuatan koloid yang berasal dari larutan sejati
Caranya yaitu dengan menggabungkan partikel-partikel dalam larutan sejati hingga partikel tersebut
berukuran koloid
2. Dispersi
Yaitu pembuatan koloid yang berasal dari SUSPENSI
Caranya yaitu dengan menghancurkan partikel-partikel suspensi hingga berukuran partikel koloid dan
mendispersikannya dalam medium pendispersi
1. Kondensasi
Pembuatan kondesasi dibedakan menjadi dua cara, yaitu:
a. Cara Kimia
b. Cara FIsika
b. Cara Fisika1. Pengembunan uap
Diterapkan pada sol raksa. Sol raksa di buat dengan menguapkan raksa, uap
raksa selanjutnya dialirkan melalu air dingin sehingga mengembun dan
diperoleh partikel raksa berukuran koloid.
2. Pendinginan
Pembuatan koloid dengan proses pendinginan bertujuan untuk
mengumpulkan suatu larutan sehingga menjadi koloid karena kelarutan suatu
zat sebanding dengan suhu.
3. Pengganti Pelarut
Digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapat larut
dalam suatu pelarut tertentu. Contoh pada pembuatan ol belerang.
Belerang sukar larut daam medium air sehingga air diganti dengan
alcohol. Sol belerang dala air dibuat dengan cara melarutkan belerang ke
dalam alcohol hingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini
selanjutnya diteteska sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk
sol belerang.
2. Cara Dispersi
Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi).
Pembuatan koloid dengan dispersi :
a. Busur bredig,
b. Mekanik,
c. Peptisasi,
d. Homogenisasi
a. Cara busur bredig
Untuk membuat partikel 2 fase terdispersi menggunakan
loncatan bunga api listrik.
caranya yaitu dengan membuat logam,yang hendak dibuat
solnya,menjadi dua kawat berfungsi sebagai elektrode yg
dicelupkan kedalam air sehingga terbentuk sol logam.
Contoh:pembuatan sol logam
b. Cara mekanik
Proses pembuatan koloid melalui
penggerusan/penggilingan(zat padat)serta dengan
pengadukan/pengocokan (zat cair).Setelah diperoleh partikel
yg ukurannya sesuai dengan ukuran koloid ,kemudian
didispersikan ke dalam mediumnya
Contoh:pembuatan sol belerang
c. Cara peptisasi
• Pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit)untuk
memecah partikel besar menjadi partikel koloid.
Contoh:
• Proses pencernaan makanan dengan enzim
• Pembuatan sol belerang dari dari endapan nikel sulfida,dengan mengalirkan gas
asam sulfida
d. Cara homogenisasi
Pembuatan koloid jenis emulsi dapat dilakukan menggunakan
mesin penghomogen sampai berukuran koloid. Partikel lemak
dari susu diperkecil dengan melewatkan lubang berpori dengan
tekanan tinggi. Jika ukuran partikel sudah sesuai ukuran solid
,selanjutnya didispersikan kedalam medium pendis persi.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaFransiska Puteri
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrikTrie Marcory
 
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)JFF Channel
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...Indriati Dewi
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Aireruna18
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivrifdah bunga
 
Titrasi argentrometri
Titrasi argentrometriTitrasi argentrometri
Titrasi argentrometriandi septi
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino proteinMifta Rahmat
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 LipidaLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Lipida
 
Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen Laporan praktikum nitrobenzen
Laporan praktikum nitrobenzen
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Konstanta dielektrik
Konstanta dielektrikKonstanta dielektrik
Konstanta dielektrik
 
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
Laporan praktikum denaturasi protein (Biokimia)
 
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
52895684 analisis-gravimetri-adalah-suatu-bentuk-analisis-kuantitatif-yang-be...
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Titrasi Bebas Air
Titrasi Bebas AirTitrasi Bebas Air
Titrasi Bebas Air
 
Kimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan ivKimia analisis kation golongan iv
Kimia analisis kation golongan iv
 
Titrasi argentrometri
Titrasi argentrometriTitrasi argentrometri
Titrasi argentrometri
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Gravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatikaGravimetri. bu swatika
Gravimetri. bu swatika
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
EKSTRAKSI
EKSTRAKSIEKSTRAKSI
EKSTRAKSI
 
Laporan biokimia asam amino protein
Laporan biokimia   asam amino proteinLaporan biokimia   asam amino protein
Laporan biokimia asam amino protein
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Kesetimbangan fase
Kesetimbangan faseKesetimbangan fase
Kesetimbangan fase
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
10 gravimetri
10 gravimetri10 gravimetri
10 gravimetri
 

Andere mochten auch (20)

Ppt sistem koloid
Ppt sistem koloidPpt sistem koloid
Ppt sistem koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Presentasi koloid
Presentasi koloidPresentasi koloid
Presentasi koloid
 
Sifat-Sifat Koloid (Kimia)
Sifat-Sifat Koloid (Kimia)Sifat-Sifat Koloid (Kimia)
Sifat-Sifat Koloid (Kimia)
 
Asosiasi jamur
Asosiasi jamurAsosiasi jamur
Asosiasi jamur
 
Kelompok 2 kimia
Kelompok 2 kimiaKelompok 2 kimia
Kelompok 2 kimia
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sifat koloid
Sifat koloidSifat koloid
Sifat koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Pembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem KoloidPembuatan Sistem Koloid
Pembuatan Sistem Koloid
 
Sifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloidSifat & pembuatan koloid
Sifat & pembuatan koloid
 
SISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMASISTEM KOLOID SMA
SISTEM KOLOID SMA
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Power point koloid
Power point koloidPower point koloid
Power point koloid
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Pembuatan Koloid (Kimia Kelas XI)
Pembuatan Koloid (Kimia Kelas XI)Pembuatan Koloid (Kimia Kelas XI)
Pembuatan Koloid (Kimia Kelas XI)
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 

Ähnlich wie Sistem Koloid (20)

Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Rpp fix
Rpp fixRpp fix
Rpp fix
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Makalah koloid3
Makalah koloid3Makalah koloid3
Makalah koloid3
 
Koloid adi idam
Koloid adi idamKoloid adi idam
Koloid adi idam
 
Makalah koloid4
Makalah koloid4Makalah koloid4
Makalah koloid4
 
Bab v koloid
Bab v koloidBab v koloid
Bab v koloid
 
Sistem koloid (presentasi)
Sistem koloid (presentasi)Sistem koloid (presentasi)
Sistem koloid (presentasi)
 
Sistem Koloid (Pengertian)
Sistem Koloid (Pengertian)Sistem Koloid (Pengertian)
Sistem Koloid (Pengertian)
 
Rpp fix
Rpp fixRpp fix
Rpp fix
 
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
KOLOID || Materi Kelas 11 Semester 2
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
Koloid (kimia) wafa' mufidah xii ipa 2
 
Sistem koloid
Sistem koloidSistem koloid
Sistem koloid
 
Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013Sistem koloid veni 2013
Sistem koloid veni 2013
 
Aplication jobstreet
Aplication jobstreetAplication jobstreet
Aplication jobstreet
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdfKimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
Kimia Kelas 11 - 17. KOLOID.pdf
 

Kürzlich hochgeladen

FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxantonkustanto
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatulAliyah
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.pptsulistyaningsih20
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfArfan Syam
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankYunitaReykasari
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021AdeImot
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxsd1patukangan
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxRizkya19
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananantrialamsyah
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiMemenAzmi1
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docxNiWayanEkaLansuna1
 

Kürzlich hochgeladen (15)

FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptxFORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
FORMULASI SEDIAAN PADAT DAN BAHAN ALAM.pptx
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptxZulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
Zulfatul Aliyah_Sistem Rangka Biologi SMA Kelas XI.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
materi perkuliahan PERTANIAN BERKELANJUTAN S1 2021
 
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptxPengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
Pengembangan Modul Ajar (Asesmen-Berdiferensiasi dan Kolaboratif).pptx
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
2. soal ujian sekolah dasar bahasa indonesia.docx
 

Sistem Koloid

  • 2. A. Sistem dispersi koloid • Sistem dispersi adalah campuran antara fase terdispersi dengan medium pendispersi yang bercampur secara merata • Macam-macamnya : 1. Dispersi kasar (suspensi) 2. Dispersi halus (larutan) 3. Dispersi koloid
  • 3. Perbedaan karekteristik antara suspensi, larutan, dan koloid No . Dispersi Kasar (Suspensi) Dispersi Halus (Larutan) Dispersi koloid 1 Heterogen Homogen Tampak Homogen 2 Dua fase Satu fase Dua fase 3 Keruh ada endapan Jernih Keruh tanpa endapan 4 Dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disarin dengan kertas saring ultra 5 Tidak stabil Stabil Stabil 6 Diameter partikel >10-5 cm Diameter partikel <10-7 cm Diameter partikel 10-7 - 10-5 cm
  • 5. Sol Sol adalah sistem koloid dengan fase terdispersi padat dalam medium pendispersi berwujud cair atau padat Macam sol: 1. Sol padat : pendispersi padat Contoh: kaca berwarna, intan hitam, garam tambang biru, batu mulia. 2. Sol cair (sol) : pendispersi cair Contoh: kanji, tinta, cat, darah.
  • 6. Aerosol Aerosol padat fase terdispensinya yaitu partikel padat yang halus Contoh: angin puting beliung, asap dan debu Aerosol cair fase terdispensinya cair Contoh: Kabut dan awan Macam- macam: Aerosol adalah sistem koloid dengan fase terdispersi padat atau cair dalam medium pendispersi berwujud gas Pengertian
  • 7. EMULSI Pengertian Emulsi adalah sistem koloid dengan fase terdispersi cair dalam medium pendispersi padat atau cair Emulsi Padat Fase pendispersinya padat Contoh: Mentega, Keju, Mutiara Emulsi Cair (Emulsi) Fase pendispersinya cair Contoh: Susu, Es krim, Santan, Mayones Macam- macam:
  • 8. Busa • Busa adalah sistem koloid dengan fase terdispersi gas dalam medium pendispersi padat atau cair • Macam- macamnya: • Busa Padat: Pendispersinya padat Contoh: Karet busa, Batu apung • Busa Cair: Pendispersinya cair Contoh: Krim kocok, Busa sabun
  • 9. No Jenis Koloid Fase terdispersi Medium Pendispersi Contoh 1 Aerosol (padat) Padat Gas Asap,debu 2 Sol Padat Cair Agar agar, cat, kanji, tinta 3 Sol padat Padat Padat Kaca berwarna,paduan logam 3 Emulsi Cair Cair Susu, santan 5 Aerosol (cair) Cair Gas Kabut, awan 6 Emulsi padat Cair Padat Keju, mentega, mutiara 7 Buih / busa cair Gas Cair Krim kocok, Busa sabun 8 Busa padat Gas Padat Karet busa, Batu apung
  • 10. B. Sifat- Sifat Koloid 1. Efek Tyndall 2. Gerak Brown 3. Elektroforesis 4. Adsorpsi 5. Koagulasi 6. Koloid Pelindung 7. Dialisis 8. Koloid Liofil dan Liofob
  • 11. 1. Efek Tyndall  Yaitu peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid.  Efek Tyndall terjadi karena pertikel koloid yang berupa ion atau molekul memiliki ukuran yang cukup besar yang juga mempengaruhi intensitas hamburan cahaya menghamburkan cahaya ke segala arah.
  • 12. 2. Gerak Brown • Gerak Brown merupakan gerak acak partikel koloid dam medium dispersinya. • Disebabkan oleh tumbukan tidak seimbang antara partikel- partikel koloid yang terdispersi dengan molekul-molekul medium pendispersinya.
  • 13. 3. Elektroforesis  Yaitu peristiwa pergerakan partikel koloid karena pengaruh medan listrik.  Elektroforesis membuktikan bahwa partikel koloid memiliki muatan.  Ketika listrik dialirkan maka koloid akan bergerak menuju arah kutub lawannya.
  • 14. 4. Adsorpsi • Yaitu proses penyerapan suatu partikel zat, baik ion atom maupun molekul pada permukaan zat lain. • Adsorpsi terjadi karena adanya gaya tarik tidak seimbang pada partikel zat yang berada pada permukaan adsoben. • Partikel yang memiliki muatan berbeda akan saling menarik. Contoh
  • 15. 5. Koagulasi Koagulasi atau penggumpalan yaitu peristiwa pengendapan partikel- partikel koloid sehingga fase terdispersi terpisah dari medium pendispersinya. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya koagulasi pada sistem koloid antara lain karena pengaruh pemanasan, pendinginan, pencampuran elektrolit atau karena proses elektroforesis yang berlangsung lama.
  • 16. Contoh Koagulasi dalam kehidupan sehari-hari 1. Memanaskan telur. 2. Memanaskan agar-agar. 3. Penjernihan air.
  • 17. Koagulasi dapat dilakukan secara mekanis, fisis dan kimia 1) Mekanik, menggumpalkan koloid dengan pemanasan, pengadukan, dan pendinginan. Proses ini akan mengurangi air atau ion di sekeliling koloid sehingga koloid akan mengendap. Contohnya : protein, agar-agar dalam air akan menggumpal bila didinginka. 2) Fisis Contoh : penggunakan alat cottrel. Alat Cottrel biasanya dipakai pada cerobong asap di industri-industri besar, untuk menggumpalkan asap dan debu. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pencemaran asap dan debu yang berbahaya. Caranya dengan melewatkan asap atau debu pada Cottrel sebelum keluar dari cerobong pabrik. Alat ini terdiri dari dua pelat elektrode listrik bertegangan tinggi. Bila sudah jenuh elektrode tersebut dibersihkan.
  • 18. 3) Kimia Cara ini dilakukan dengan penambahan zat elektrolit ke dalam koloid. Contoh :  Proses pengolahan karet dari bahan mentah (lateks) dengan menambahkan asam formiat atau cuka.  Pembentukan delta di muara sungai  Proses penjernihan air dengan menambahkan tawas. Tawas digunakan untuk menggumpalkan partikel koloid dalam air.
  • 19. 6. Koloid Pelindung Contoh: 1. Penambahan gelatin pada es krim. 2. Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung, yaitu minyak silikon. Koloid pelindung yaitu koloid yang dapat melindungi koloid lain agar tidak mengalami koagulasi. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok.
  • 20. 7. Dialisis Dialisis yaitu cara mengurangi ion-ion pengganggu dalam koloid menggunakan selaput semipermeabel. Contoh dialisis yaitu: 1. Memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka; 2. Proses cuci darah.
  • 21.
  • 22. 8. Koloid Liofil dan Liofob Sistem koloid yang medium dispersinya cair. Apabila fase terdispersi dan medium pendispersi terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar, maka koloid yang terbentuk disebut koloid liofil. Apabila gaya tarik menariknya lemah, disebut koloid liofob. Koloid liofil lebih kental dan stabil, fase terdispersinya dibungkus oleh mediumnya sehingga terhindar dari pengelompokkan (koagulasi). Hal ini disebut Solvatasi/hidratasi. Koloid liofob akan stabil, apabila mengadsorbsi suatu ion. Koloid liofil bersifat reversible, karena bila terjadi penggumpalan/pengendapan dan endapan itu ditambah kembali koloid liofil.
  • 23. C. PembuatAN KOLOID Pembuatan koloid ada 2 cara: 1. Kondensasi Yaitu pembuatan koloid yang berasal dari larutan sejati Caranya yaitu dengan menggabungkan partikel-partikel dalam larutan sejati hingga partikel tersebut berukuran koloid 2. Dispersi Yaitu pembuatan koloid yang berasal dari SUSPENSI Caranya yaitu dengan menghancurkan partikel-partikel suspensi hingga berukuran partikel koloid dan mendispersikannya dalam medium pendispersi
  • 24. 1. Kondensasi Pembuatan kondesasi dibedakan menjadi dua cara, yaitu: a. Cara Kimia b. Cara FIsika
  • 25. b. Cara Fisika1. Pengembunan uap Diterapkan pada sol raksa. Sol raksa di buat dengan menguapkan raksa, uap raksa selanjutnya dialirkan melalu air dingin sehingga mengembun dan diperoleh partikel raksa berukuran koloid. 2. Pendinginan Pembuatan koloid dengan proses pendinginan bertujuan untuk mengumpulkan suatu larutan sehingga menjadi koloid karena kelarutan suatu zat sebanding dengan suhu. 3. Pengganti Pelarut Digunakan untuk mempermudah pembuatan koloid yang tidak dapat larut dalam suatu pelarut tertentu. Contoh pada pembuatan ol belerang. Belerang sukar larut daam medium air sehingga air diganti dengan alcohol. Sol belerang dala air dibuat dengan cara melarutkan belerang ke dalam alcohol hingga diperoleh larutan jenuh. Larutan jenuh ini selanjutnya diteteska sedikit demi sedikit ke dalam air hingga terbentuk sol belerang.
  • 26. 2. Cara Dispersi Dispersi adalah pembuatan partikel koloid dari partikel kasar (suspensi). Pembuatan koloid dengan dispersi : a. Busur bredig, b. Mekanik, c. Peptisasi, d. Homogenisasi
  • 27. a. Cara busur bredig Untuk membuat partikel 2 fase terdispersi menggunakan loncatan bunga api listrik. caranya yaitu dengan membuat logam,yang hendak dibuat solnya,menjadi dua kawat berfungsi sebagai elektrode yg dicelupkan kedalam air sehingga terbentuk sol logam. Contoh:pembuatan sol logam
  • 28. b. Cara mekanik Proses pembuatan koloid melalui penggerusan/penggilingan(zat padat)serta dengan pengadukan/pengocokan (zat cair).Setelah diperoleh partikel yg ukurannya sesuai dengan ukuran koloid ,kemudian didispersikan ke dalam mediumnya Contoh:pembuatan sol belerang
  • 29. c. Cara peptisasi • Pembuatan koloid dengan menggunakan zat kimia (zat elektrolit)untuk memecah partikel besar menjadi partikel koloid. Contoh: • Proses pencernaan makanan dengan enzim • Pembuatan sol belerang dari dari endapan nikel sulfida,dengan mengalirkan gas asam sulfida
  • 30. d. Cara homogenisasi Pembuatan koloid jenis emulsi dapat dilakukan menggunakan mesin penghomogen sampai berukuran koloid. Partikel lemak dari susu diperkecil dengan melewatkan lubang berpori dengan tekanan tinggi. Jika ukuran partikel sudah sesuai ukuran solid ,selanjutnya didispersikan kedalam medium pendis persi.