SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
CAHAYA
1. Sifat Gelombang Cahaya
Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk
   gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat
   dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s.

Sifat2 cahaya :
   Dapat mengalami pemantulan (refleksi)
   Dapat mengalami pembiasan (refraksi)
   Dapat mengalami pelenturan (difraksi)
   Dapat dijumlahkan (interferensi)
   Dapat diuraikan (dispersi)
   Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)
   Bersifat sebagai gelombang dan partikel
2. Pemantulan Cahaya
Hukum Pemantulan Cahaya
  Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak
   pada satu bidang datar.
  Sudut datang (i) = sudut pantul (r)

a.  Pemantulan pada Cermin Datar
Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :
   Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin
   Tinggi bayangan = tinggi benda
   Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang
    cermin
b.  Pemantulan pada Cermin Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :
   Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik
    fokus.
   Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu
    utama.
   Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan
    melalui titik itu juga.

Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka    c. Bila benda di ruang III, maka
   Bayangan di ruang IV              Bayangan di ruang II
   Maya, tegak, diperbesar           Nyata, terbalik, diperkecil
b. Bila benda di ruang II, maka
  Bayangan di ruang III
  Nyata, terbalik, diperbesar
c.  Pemantulan pada Cermin Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :
   Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan
    seolah-olah berasal dari titik fokus.
   Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar
    sumbu utama.
   Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin
    dipantulkan melalui titik itu juga.

Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
d.   Perhitungan Pembentukan Bayangan

         1 1 1             1 1 2
          + =       atau    + =
         s s' f            s s' R

                 h' s '
              m=   =
                 h   s

Contoh :
Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin
   cembung yang mempunyai titik fokus 30 cm. Jika
   tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan
   yang terbentuk dan perbesaran benda.
3.   Pembiasan Cahaya
a.   Indeks Bias
                   n = indeks bias suatu medium
            c
       n=          c = kecepatan cahaya di udara
           cn      cn = kecepatan cahaya dlm medium


b.   Hukum Pembiasan Cahaya
                  i = sudut datang
      sin i n'    r’ = sudut bias
            =
      sin r' n    n = indeks bias medium 1
                  n’ = indeks bias medium 2
c.  Pembiasan pada Lensa Cembung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung :
   Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
   Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
   Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan.

Sifat Bayangan :
a. Bila benda di ruang I, maka
   Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar
b. Bila benda di ruang II, maka
  Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar
c. Bila benda di ruang III, maka
  Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
d.  Pembiasan pada Lensa Cekung
Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung :
   Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah
    berasal dari titik fokus.
   Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus
    dibiaskan sejajar sumbu utama.
   Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan.

Sifat Bayangan :
Maya, tegak, diperkecil.
e.   Perhitungan Pembentukan Bayangan

             n n        1  1 
              + = (n'−n) − 
                        R R 
             s s'        1  2 




Contoh :
Sebuah lensa cembung-cembung mempunyai jari2
   kelengkungan 15 cm dan 10 cm, dengan indeks bias
   1,5. Bila lensa itu berada di udara yang mempunyai
   indeks bias 1, tentukan jarak fokus lensa tsb.
e.   Lensa Gabungan
          1   1 1
             = +
          fg  f1 f 2

f.   Kekuatan Lensa (P)

                1
           P=
                f

Contoh :
Sebuah lensa cekung-cekung mempunyai jarak fokus 50
   cm, tentukan kekuatan lensa.
4. Interferensi Cahaya
Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya.
Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua
    gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan
    amplitudo yg sama serta selisih fase tetap.

Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu
    Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling
     memperkuat atau konstruktif)
    Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling
     memprlemah atau destruktif)
Syarat interferensi maksimum
Interferensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki fase yg sama
    (sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol atau
    bilangan bulat kali panjang gelombang λ.

            d sin θ = mλ ;          m = 0,1,2,...

Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat,
     m=1 disebut terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke layar l jauh
     lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut θ
     sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn demikian

             pd
                = mλ
              l
Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
Syarat interferensi minimum
Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o, yaitu
    jika selisih lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ.

            d sin θ = (m − 1 )λ ;
                           2           m = 1,2,3,...

Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1
     disebut gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka
                pd
                   = ( m − 1 )λ
                           2
                 l

Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.

Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua
    garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka

                        ∆pd
                            =λ
                         l
Contoh :
Pada suatu percobaan YOUNG, jarak antara 2 celah d = 0,25 mm
    sedangkan jarak celah ke layar l = 1 m. Jarak garis gelap kedua
    ke pusat pola interfernsi pada layar adalah p = 3 mm.
    Tentukan :
a.  Panjang gelombang cahaya yg digunakan
b.  Jarak garis terang ketiga dari pusat
c.  Jarak garis terang ketiga dari pusat jika percobaan Young
    dicelupkan dalam air yg indeks biasnya 4/3.
5. Difraksi
Jika muka gel bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih
     kecil dari panjang gelombang), maka gel ini akan mengalami
     lenturan sehingga terjadi gel2 setengah lingkaran yg melebar
     di belakang celah tsb. Gejala ini dikenal dgn peristiwa difraksi.

   Difraksi Celah Tunggal
Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah
           d sin θ = mλ ;         m = 1,2,3,...
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku     pd
                                       = mλ
                                     l
Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah
          d sin θ = (m + 1 )λ ;
                         2            m = 0,1,2,...
Untuk sudut θ yg kecil, berlaku     pd
                                       = ( m + 1 )λ
                                               2
                                     l
    Difraksi Celah Majemuk
Pola difraksi maksimum

      d sin θ = mλ ;        m = 0,1,2,...

Pola difraksi minimum

    d sin θ = (m − 1 )λ ;
                   2          m = 1,2,3,...


Contoh :
Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik
     sehingga menghasilkan jarak antara gelap kedua dan terang
     pusat 15 mm. Jika jarak layar dengan celah adalah 2 m, berapa
     panjang gelombang cahaya yg digunakan?
6. Alat-alat Optik
1.  Mata
2.  Lup
3.  Mikroskop
4.  Teropong

1.   Mata
    Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.
    Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah
     yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/
     punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat
     dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya)
     dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg
     masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak
     berakomodasi)
Mata Normal
Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap
    mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR)
    terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat
    dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat.
Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang
    benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi.

Cacat Mata
Rabun dekat (hipermetropi)         Rabun Jauh (miopi)
Tidak mampu melihat benda2 dekat   Tidak mampu melihat benda2 jauh
Titik dekatnya > 25 cm             Titik dekatnya = 25 cm
Titik jauhnya ~                    Titik jauhnya < ~
Dibantu dg kacamata positif        Dibantu dg kacamata negatif
Contoh :
1. Tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan oleh
   seseorang yg mempunyai titik dekat 40 cm, supaya orang
   tsb dapat membaca sebagaimana halnya orang normal.

2.   Seorang anak mempunyai titik jauh 4 m. Supaya anak tsb
     dapat melihat benda2 jauh dg normal, tentukan kekuatan
     lensa kacamata yg diperlukan.
Lup
     Menggunakan sebuah lensa cembung.
     Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar
      dan jelas.

Sifat Bayangan :
Maya (didepan lup), tegak, diperbesar.

Perbesaran Anguler :
-   mata tak berakomodasi         - mata berakomodasi maks
            Sn                              Sn
         γ=                              γ = +1
             f                               f

γ = perbesaran anguler
Sn = titik dekat orang normal
f = jarak fokus lup
Mikroskop
   Untuk melihat detail benda lebih jelas dan lebih besar.
   Menggunakan 2 lensa positif, sebagai lensa objektif dan
    lensa okuler.

Melihat bayangan benda tanpa akomodasi
Perbesaran bayangan :

         S ob ' S n
    m=         x
         S ob f ok

Melihat bayangan benda dengan berakomodasi
                    Sob = jarak benda ke lensa objektif
      S ' S      
  m = ob x n + 1 Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif
      S ob  f ok
           
                  
                   S = jarak titik dekat mata normal
                      n

                    fok = jarak fokus lensa okuler
Contoh :
Sebuah preparat diletakkan 1 cm di depan lensa objektif dari
   sebuah mikroskop. Jarak fokus lensa objektifnya 0,9 cm,
   jarak fokus lensa okuler 5 cm. Jarak antara kedua lensa
   tsb 13 cm. tentukan perbesaran oleh mikroskop tsb.
Teropong Bintang
  Menggunakan 2 lensa positif.
  Beda teropong bintang dg mikroskop :
   mikroskop      : fob < fok
                   letak benda dekat dg lensa objektif
   teropong bintang: fob >> Fok
                        letak benda di jauh tak berhingga

Untuk mata tanpa akomodasi
            f ob
       m=
            f ok

Untuk mata berakomodasi maksimum
             f ob   f  S + f ok   
        m=        = ob  n         
             sok    f ok  S n
                         
                                   
                                   
Teropong Bumi
  Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif,
   pembalik dan okuler.

Utk mata tanpa akomodasi        Utk mata akomodasi maks
         f ob                         f ob   f  S + f ok       
    m=                           m=        = ob  n             
         f ok                         sok    f ok  S n
                                                  
                                                                
                                                                

Teropong Panggung
  Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa
   okulernya negatif.

Utk mata tanpa akomodasi        Utk mata akomodasi maks
      f ob                           f ob   f ob  S n + f ok   
   m=                             m=      =                    
      f ok                           sok    f ok  S n
                                                 
                                                                
                                                                
Contoh :
Teropong bintang dg jarak fokus objektifnya 4 m dan jarak
   fokus okulernya 4 cm, tentukan perbesaran bayangan yg
   dihasilkan masing2 untuk mata tak berakomodasi dan
   mata berakomodasi maksimum.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Optik geometri
Optik geometriOptik geometri
Optik geometri
 
Optika geometri
Optika geometriOptika geometri
Optika geometri
 
Pw point physic
Pw point physicPw point physic
Pw point physic
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Kelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisisKelompok 6 optika fisis
Kelompok 6 optika fisis
 
Optika Fisis
Optika Fisis Optika Fisis
Optika Fisis
 
Gelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNESGelombang cahaya UNNES
Gelombang cahaya UNNES
 
Fisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahayaFisika gelombang cahaya
Fisika gelombang cahaya
 
Bab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahayaBab i. sifat sifat cahaya
Bab i. sifat sifat cahaya
 
Bab cahaya
Bab cahayaBab cahaya
Bab cahaya
 
Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)Tugas presentasi fisika(kelompok)
Tugas presentasi fisika(kelompok)
 
Rumus optika geometri
Rumus optika geometriRumus optika geometri
Rumus optika geometri
 
Difraksi gelombang
Difraksi gelombangDifraksi gelombang
Difraksi gelombang
 
difraksi cahaya
difraksi cahayadifraksi cahaya
difraksi cahaya
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Pertemuan 3 optika fisi ss
Pertemuan 3 optika fisi ssPertemuan 3 optika fisi ss
Pertemuan 3 optika fisi ss
 
Materi cahaya
Materi cahayaMateri cahaya
Materi cahaya
 
Persentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan OptikPersentasi Cahaya Dan Optik
Persentasi Cahaya Dan Optik
 
15. optik difraksi gelombang cahaya
15. optik   difraksi gelombang cahaya15. optik   difraksi gelombang cahaya
15. optik difraksi gelombang cahaya
 
14. optik interferensi gelombang cahaya
14. optik   interferensi gelombang cahaya14. optik   interferensi gelombang cahaya
14. optik interferensi gelombang cahaya
 

Andere mochten auch

Determination Of Arsenic Xyz
Determination Of Arsenic XyzDetermination Of Arsenic Xyz
Determination Of Arsenic XyzMohammad Alamgir
 
Sse strategy blizzard_2011
Sse strategy blizzard_2011Sse strategy blizzard_2011
Sse strategy blizzard_2011erikingemansson
 
Pengembangan silabus
Pengembangan silabusPengembangan silabus
Pengembangan silabusMank Zein
 
Networks lab
Networks labNetworks lab
Networks labsvijiiii
 
An interactive teaching and learning on earth and space education
An interactive teaching and learning on earth and space educationAn interactive teaching and learning on earth and space education
An interactive teaching and learning on earth and space educationMank Zein
 
Networks lab
Networks labNetworks lab
Networks labsvijiiii
 

Andere mochten auch (7)

Determination Of Arsenic Xyz
Determination Of Arsenic XyzDetermination Of Arsenic Xyz
Determination Of Arsenic Xyz
 
Castells
CastellsCastells
Castells
 
Sse strategy blizzard_2011
Sse strategy blizzard_2011Sse strategy blizzard_2011
Sse strategy blizzard_2011
 
Pengembangan silabus
Pengembangan silabusPengembangan silabus
Pengembangan silabus
 
Networks lab
Networks labNetworks lab
Networks lab
 
An interactive teaching and learning on earth and space education
An interactive teaching and learning on earth and space educationAn interactive teaching and learning on earth and space education
An interactive teaching and learning on earth and space education
 
Networks lab
Networks labNetworks lab
Networks lab
 

Ähnlich wie Cahaya optika

inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxinderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxssuserd410cc
 
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxCahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxJoshuaGraciasSimbolo1
 
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8NurJuniar1
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKmateripptgc
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKmateripptgc
 
Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikArima Reo
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8LamsyahAbdilhafiz
 
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdf
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdfMateri Optika Merry Theresia kedokteran pdf
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdfssusercc3922
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptyusnindanadillia
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahayahome
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)junhidayat1
 

Ähnlich wie Cahaya optika (20)

CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
CAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptxCAHAYA-OPTIK.pptx
CAHAYA-OPTIK.pptx
 
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptxinderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
inderapenglihatandanalatoptik-150303015355-conversion-gate01 (1).pptx
 
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptxCahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
Cahaya dan Indera Penglihatan Manusia.pptx
 
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
BAHAN AJAR CAHAYA DAN ALAT OPTIK KELAS 8
 
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIKOPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
OPTIKA GEOMETRI DAN ALAT OPTIK
 
OPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIKOPTIK DAN ALAT OPTIK
OPTIK DAN ALAT OPTIK
 
Indera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optikIndera penglihatan dan alat optik
Indera penglihatan dan alat optik
 
Optik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptxOptik_geometri.pptx
Optik_geometri.pptx
 
Optika Geometri
Optika GeometriOptika Geometri
Optika Geometri
 
Meteri Cahaya
Meteri CahayaMeteri Cahaya
Meteri Cahaya
 
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
Rahma Safitri-PPT.ppt-Physic Science of 8
 
sifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahayasifat-sifat cahaya
sifat-sifat cahaya
 
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdf
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdfMateri Optika Merry Theresia kedokteran pdf
Materi Optika Merry Theresia kedokteran pdf
 
Cermin
CerminCermin
Cermin
 
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.pptppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
ppt materi cermin dan lensa kelas 8 semester 2.ppt
 
Cahaya
CahayaCahaya
Cahaya
 
Cahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optikCahaya dan alat optik
Cahaya dan alat optik
 
Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)Rpp 3.16 (optik)
Rpp 3.16 (optik)
 
Rpp 3.16 jun
Rpp 3.16 junRpp 3.16 jun
Rpp 3.16 jun
 

Kürzlich hochgeladen

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 

Kürzlich hochgeladen (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 

Cahaya optika

  • 2. 1. Sifat Gelombang Cahaya Cahaya merupakan gelombang transversal yang termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya dapat merambat dalam ruang hampa dengan kecepatan 3 x 108 m/s. Sifat2 cahaya :  Dapat mengalami pemantulan (refleksi)  Dapat mengalami pembiasan (refraksi)  Dapat mengalami pelenturan (difraksi)  Dapat dijumlahkan (interferensi)  Dapat diuraikan (dispersi)  Dapat diserap arah getarnya (polarisasi)  Bersifat sebagai gelombang dan partikel
  • 3. 2. Pemantulan Cahaya Hukum Pemantulan Cahaya  Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.  Sudut datang (i) = sudut pantul (r) a. Pemantulan pada Cermin Datar Sifat pembentukan bayangan pada cermin datar :  Jarak bayangan ke cermin = jarak benda ke cermin  Tinggi bayangan = tinggi benda  Bayangan bersifat tegak dan maya, dibelakang cermin
  • 4. b. Pemantulan pada Cermin Cekung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cekung :  Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.  Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Sifat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan di ruang IV Bayangan di ruang II Maya, tegak, diperbesar Nyata, terbalik, diperkecil b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan di ruang III Nyata, terbalik, diperbesar
  • 5. c. Pemantulan pada Cermin Cembung Sinar-sinar Istimewa pada cermin Cembung :  Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus.  Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga. Sifat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.
  • 6. d. Perhitungan Pembentukan Bayangan 1 1 1 1 1 2 + = atau + = s s' f s s' R h' s ' m= = h s Contoh : Sebuah benda berdiri tegak 10 cm di depan cermin cembung yang mempunyai titik fokus 30 cm. Jika tinggi bendanya 2 m, tentukanlah tinggi bayangan yang terbentuk dan perbesaran benda.
  • 7. 3. Pembiasan Cahaya a. Indeks Bias n = indeks bias suatu medium c n= c = kecepatan cahaya di udara cn cn = kecepatan cahaya dlm medium b. Hukum Pembiasan Cahaya i = sudut datang sin i n' r’ = sudut bias = sin r' n n = indeks bias medium 1 n’ = indeks bias medium 2
  • 8. c. Pembiasan pada Lensa Cembung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung :  Sinar sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.  Sinar melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan. Sifat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan nyata, terbalik, diperkecil
  • 9. d. Pembiasan pada Lensa Cekung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung :  Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus.  Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.  Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan. Sifat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.
  • 10. e. Perhitungan Pembentukan Bayangan n n 1 1  + = (n'−n) −  R R  s s'  1 2  Contoh : Sebuah lensa cembung-cembung mempunyai jari2 kelengkungan 15 cm dan 10 cm, dengan indeks bias 1,5. Bila lensa itu berada di udara yang mempunyai indeks bias 1, tentukan jarak fokus lensa tsb.
  • 11. e. Lensa Gabungan 1 1 1 = + fg f1 f 2 f. Kekuatan Lensa (P) 1 P= f Contoh : Sebuah lensa cekung-cekung mempunyai jarak fokus 50 cm, tentukan kekuatan lensa.
  • 12. 4. Interferensi Cahaya Adalah perpaduan dari 2 gelombang cahaya. Agar hasil interferensinya mempunyai pola yang teratur, kedua gelombang cahaya harus koheren, yaitu memiliki frekuensi dan amplitudo yg sama serta selisih fase tetap. Pola hasil interferensi ini dapat ditangkap pada layar, yaitu  Garis terang, merupakan hasil interferensi maksimum (saling memperkuat atau konstruktif)  Garis gelap, merupakan hasil interferensi minimum (saling memprlemah atau destruktif)
  • 13. Syarat interferensi maksimum Interferensi maksimum terjadi jika kedua gel memiliki fase yg sama (sefase), yaitu jika selisih lintasannya sama dgn nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang λ. d sin θ = mλ ; m = 0,1,2,... Bilangan m disebut orde terang. Untuk m=0 disebut terang pusat, m=1 disebut terang ke-1, dst. Karena jarak celah ke layar l jauh lebih besar dari jarak kedua celah d (l >> d), maka sudut θ sangat kecil, sehingga sin θ = tan θ = p/l, dgn demikian pd = mλ l Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang.
  • 14. Syarat interferensi minimum Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gel 180o, yaitu jika selisih lintasannya sama dgn bilangan ganjil kali setengah λ. d sin θ = (m − 1 )λ ; 2 m = 1,2,3,... Bilangan m disebut orde gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m=1 disebut gelap ke-1, dst. Mengingat sin θ = tan θ = p/l, maka pd = ( m − 1 )λ 2 l Dengan p adalah jarak terang ke-m ke pusat terang. Jarak antara dua garis terang yg berurutan sama dgn jarak dua garis gelap berurutan. Jika jarak itu disebut Δp, maka ∆pd =λ l
  • 15. Contoh : Pada suatu percobaan YOUNG, jarak antara 2 celah d = 0,25 mm sedangkan jarak celah ke layar l = 1 m. Jarak garis gelap kedua ke pusat pola interfernsi pada layar adalah p = 3 mm. Tentukan : a. Panjang gelombang cahaya yg digunakan b. Jarak garis terang ketiga dari pusat c. Jarak garis terang ketiga dari pusat jika percobaan Young dicelupkan dalam air yg indeks biasnya 4/3.
  • 16. 5. Difraksi Jika muka gel bidang tiba pada suatu celah sempit (lebarnya lebih kecil dari panjang gelombang), maka gel ini akan mengalami lenturan sehingga terjadi gel2 setengah lingkaran yg melebar di belakang celah tsb. Gejala ini dikenal dgn peristiwa difraksi.  Difraksi Celah Tunggal Syarat terjadinya garis gelap ke-m adalah d sin θ = mλ ; m = 1,2,3,... Untuk sudut θ yg kecil, berlaku pd = mλ l Syarat terjadinya garis terang ke-m adalah d sin θ = (m + 1 )λ ; 2 m = 0,1,2,... Untuk sudut θ yg kecil, berlaku pd = ( m + 1 )λ 2 l
  • 17. Difraksi Celah Majemuk Pola difraksi maksimum d sin θ = mλ ; m = 0,1,2,... Pola difraksi minimum d sin θ = (m − 1 )λ ; 2 m = 1,2,3,... Contoh : Celah tunggal selebar 0,12 mm disinari cahaya monokromatik sehingga menghasilkan jarak antara gelap kedua dan terang pusat 15 mm. Jika jarak layar dengan celah adalah 2 m, berapa panjang gelombang cahaya yg digunakan?
  • 18. 6. Alat-alat Optik 1. Mata 2. Lup 3. Mikroskop 4. Teropong 1. Mata  Memiliki sebuah lensa yg berfungsi sbg alat optik.  Mata mempunyai penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua titik yaitu titik dekat/ punctum proximum (titik terdekat yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg berakomodasi sekuat2nya) dan titik jauh/punctum remotum (titik terjauh yg masih dapat dilihat jelas oleh mata yg tak berakomodasi)
  • 19. Mata Normal Pada mata normal (emetropi) letak titik dekat (PP) terhadap mata sekitar 25 cm, sedang letak titik jauh (PR) terhadap mata adalah ~. Mata normal ini dapat melihat dg jelas suatu benda yg letaknya jauh maupun dekat. Benda jauh dilihatnya dg mata tak berakomodasi, sedang benda dekat dilihatnya dg mata berakomodasi. Cacat Mata Rabun dekat (hipermetropi) Rabun Jauh (miopi) Tidak mampu melihat benda2 dekat Tidak mampu melihat benda2 jauh Titik dekatnya > 25 cm Titik dekatnya = 25 cm Titik jauhnya ~ Titik jauhnya < ~ Dibantu dg kacamata positif Dibantu dg kacamata negatif
  • 20. Contoh : 1. Tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan oleh seseorang yg mempunyai titik dekat 40 cm, supaya orang tsb dapat membaca sebagaimana halnya orang normal. 2. Seorang anak mempunyai titik jauh 4 m. Supaya anak tsb dapat melihat benda2 jauh dg normal, tentukan kekuatan lensa kacamata yg diperlukan.
  • 21. Lup  Menggunakan sebuah lensa cembung.  Untuk melihat benda2 kecil sehingga tampak lebih besar dan jelas. Sifat Bayangan : Maya (didepan lup), tegak, diperbesar. Perbesaran Anguler : - mata tak berakomodasi - mata berakomodasi maks Sn Sn γ= γ = +1 f f γ = perbesaran anguler Sn = titik dekat orang normal f = jarak fokus lup
  • 22. Mikroskop  Untuk melihat detail benda lebih jelas dan lebih besar.  Menggunakan 2 lensa positif, sebagai lensa objektif dan lensa okuler. Melihat bayangan benda tanpa akomodasi Perbesaran bayangan : S ob ' S n m= x S ob f ok Melihat bayangan benda dengan berakomodasi Sob = jarak benda ke lensa objektif S ' S  m = ob x n + 1 Sob’ = jarak bayangan ke lensa objektif S ob  f ok    S = jarak titik dekat mata normal n fok = jarak fokus lensa okuler
  • 23. Contoh : Sebuah preparat diletakkan 1 cm di depan lensa objektif dari sebuah mikroskop. Jarak fokus lensa objektifnya 0,9 cm, jarak fokus lensa okuler 5 cm. Jarak antara kedua lensa tsb 13 cm. tentukan perbesaran oleh mikroskop tsb.
  • 24. Teropong Bintang  Menggunakan 2 lensa positif.  Beda teropong bintang dg mikroskop : mikroskop : fob < fok letak benda dekat dg lensa objektif teropong bintang: fob >> Fok letak benda di jauh tak berhingga Untuk mata tanpa akomodasi f ob m= f ok Untuk mata berakomodasi maksimum f ob f  S + f ok  m= = ob  n  sok f ok  S n   
  • 25. Teropong Bumi  Menggunakan 3 lensa positif, sebagai lensa objektif, pembalik dan okuler. Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks f ob f ob f  S + f ok  m= m= = ob  n  f ok sok f ok  S n    Teropong Panggung  Menggunakan 2 lensa; lensa objektifnya positif, lensa okulernya negatif. Utk mata tanpa akomodasi Utk mata akomodasi maks f ob f ob f ob  S n + f ok  m= m= =   f ok sok f ok  S n   
  • 26. Contoh : Teropong bintang dg jarak fokus objektifnya 4 m dan jarak fokus okulernya 4 cm, tentukan perbesaran bayangan yg dihasilkan masing2 untuk mata tak berakomodasi dan mata berakomodasi maksimum.