Dokumen membahas kasus korupsi yang menimpa ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar yang ditangkap KPK karena menerima suap dalam penanganan gugatan pemilukada di dua daerah. Peristiwa ini memicu opini publik yang kecewa dan meragukan integritas lembaga Mahkamah Konstitusi.
2. Latar Belakang
• Opini Publik atau public opinion sebagai
sebuah fenomena dalam kehidupan sosial
dan politik mulai banyak dikenal dan
dipakai pada akhir abad ke-18 di eropa
dan di Amerika serikat. Pemakaian
istilah itu terutama berkaitan dengan
politik dan komunikasi politik.
• “vox populi, vox dei” (suara rakyat
adalah suara tuhan)
3. Tokoh-Tokoh
• 1.Public Opinion and Popular Government karya A. Lawrence Lowell tahun
1919 .
• 2.Public Opinion oleh Walter Lipman (1922).
• 3. Public Opinion oleh William Albig (1939)
• 4.Propaganda, Communication, and Public Opinion oleh Harold D. Laswell
dan Casey (1946).
• 5.Public Opinion and Propaganda oleh L.W.Doob
• 6.Public Opinion and The Making Public Opinion oleh Emory S Bogardus
(1951)
• 7.Communication and Public Opinion oleh Bernard Bernelson (1952)
• 8.Political Communicationand Public Opinion in America oleh dan Nimmo
(1965)
• 9.Dan karya yang pertamaa terbit di Indonesia adalah karya Astrid
Susanto, berjudul Pendapat Umum yang terbit tahun 1975.
4. Harold Dwight Lasswell
- (13 Februari 1902 - 18 Desember )adalah seorang ilmuwan politik
terkemuka Amerika Serikat dan seorang pencetus
teori komunikasi. Dia juga adalah seorang profesor di
Chicago School of Sociology, Yale University,
- Dalam melakukan kajian bidang public
opinion, Lasswell menjelaskan bahwa,
komunikasi politik yang terjadi di Amerika,
Dilakukan dengan cara lintas berbagai
disiplin dan dibesarkan secara multidisipliner.
• Lasswell (1949 : 216) menyatakan bahwa opini
yang dinyatakan itu disebut external opinion dan
belum dinyatakan disebut intermal opinion.
5. Arti Teori
• Opini publik adalah pendapat sekelompok masyarakat atau sintesa
dari pendapat seseorang dan diperoleh dari suatu diskusi sosial dari
pihak-pihak yang memiliki kaitan kepentingan. Agregat dari sikap
dan kepercayaan ini biasanya dianut oleh populasi orang dewasa.
• Opini publik itu identik dengan pengertian kebebasan, keterbukaan
dalam mengungkapkan ide-ide, pendapat, keinginan, keluhan, kritik
yang membangun, dan kebebasan di dalam penulisan. Dengan kata
lain, opini publik itu merupakan efek dari kebebasan dalam
mengungkapkan ide-ide dan pendapat
6. Faktor Pemicu Opini Munculnya
Opini Publik
Bernard Hennesy (1990)
• Ada isu (presence of an issue). Harus terdapat
konsensus yang sesungguhnya, opini publik berkumpul
di sekitar isu tertentu. Isu dapat didefinisikan sebagai
situasi kontemporer yang mungkin tidak terdapat
kesepakatan, paling tidak ada unsur kontroversi
terkandung di dalamnya, dan
isu mengandung konflik
kontemporer.
7. Faktor Pemicu Opini
Munculnya Opini Publik
• Ciri publik (nature of public). Harus ada
kelompok yang dikenal dan
berkepentingan dengan persoalan itu.
• Pilihan yang sulit (complex of
preference). Faktor ini mengacu ke
totalitas opini para anggota masyarakat
tentang suatu isu.
8. Faktor Pemicu Opini
Munculnya Opini Publik
• Jumlah orang yang terlibat (number of
person involved). Opini publik mensyaratkan
besarnya (size) masyarakat yang menaruh
perhatian terhadap isu tertentu. Definisi ini
mempertanyakan secara baik sekali berapa
jumlah itu dan merangkumnya ke dalam
ungkapan “sejumlah orang penting”. Definisi itu
mengesampingkan isu-isu kecil yang terkait
dengan pernyataan-pernyataan individu yang
tidak begitu penting.
9. Faktor Pemicu Opini
Munculnya Opini Publik
• Pernyataan opini (expression of
opinion). Berbagai pernyataan bertumpuk
di sekitar isu tertentu. Pernyataan
biasanya disampaikan melalui kata-kata
yang diucapkan atau dicetak dan
sewaktu-waktu melalui gerak-gerik,
kepalan tinju, lambaian tangan, dan
tarikan napas panjang.
11. Persepsi
- Latar belakang Budaya
- Pengalaman masa lalau
- Nilai nilai yang dianut
- Berita berita yang berkembang
Opini
-Belief (Kepercayaan tentang
sesuatu)
-Attitude (apa yang sebenarnya
-dirasakan seseorang)
Perception (persepsi)
Konsesus
-
-Waktu
- Cakupan (luasnya publik)
- Pengalaman masa lalu khalayak
- Media massa
- Tokoh
Pendirian
- Affect atau perasaan (Emosi)
- Behavior atau perilaku
- Cognition atau pengertian
(penalaran)
12. Tipe Public Opinion
• Grunig dalam Cutlip (2007 ;243)
menemukan empat tipe public dalam
membahas public opinion yaitu :
• 1.All-issue publics – bersikap aktif dalam berbagai isu
• 2.Apathic publics – tidak memperhatikan atau tidak aktif dalam
berbagai isu
• 3.Single-issue publics – aktif pada satu jumlah isu terbatas
• 4.Hot-Issue Publics - baru aktif setelah semua media mengekspos
hampir semua orang dan isu menjadi topic sosial yang
diperbincangkan secara luas.
13. Fungsi
• Ithiel de Sola (1973:783) menyebutkan bahwa opini publik memiliki tiga fungsi
bagi seseorang
1) The cognitive function, berarti Opini Publik berfungsi memberikan pengertian,
sehingga dengan adanya pengertian itu seseorang dapat objektif menanggapi
persoalan atau masalah yang merebak dalam masyarakat.
2) identification function, yakni Opini Publik
berfungsi memperkenalkan pendapat –
pendapat yang merupakan kesepakatan
kelompok kepada individu – individu
anggotanya.
3) the resolving of the internal function,
yaitu Opini Publik berfungsi untuk memecahkan
persoalan internal suatu kelompok antara lain
dengan melakukan pembagian tugas antar
sesame anggota kelompok.
14. Analisis Kasus
• Pada Rabu, 2 Oktober 2013, Akil ditangkap KPK di rumah dinasnya di Jakarta terkait dugaan
menerima suap dalam penanganan gugatan pemilukada Kabupaten Gunung Mas,
Kalimantan Tengah dan Kabupaten Lebak, Banten[6]
. Esok harinya, ia dan 5 orang lainnya resmi
ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK[7]
. Kelima orang tersebut salah satunya Chairun Nisa,
anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, bupati Gunung Mas Hambit Bintih, seorang pengusaha
Tubagus Chaeri Wardana yang juga adik kandungGubernur Banten Ratu Atut
Chosiyah sekaligus suami dari Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
• ketua MK Akil Mochtar amat menyesakkan. Sedemikian percayanya rakyat selama ini dengan
Mahkamah Konstitusi, justru pengkhianatan yang di dapat. Logikanya: kalau ketua MK nya saja
sudah korup, bagaimana anak buahnya? Bagaimana hakim-hakim kecilnya? Itulah yang menjadi
opini dari masyarakat.