SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
LabellingThe
ory
LABELLING THEORY
(Teori Penjulukkan)
TOKOH
SEJARAH
SINGKAT
DEFINISI
KONSEP
PROPOSISI
ASUMSI STUDI KASUS
FASE
L
A
B
E
L
L
I
N
G
T
H
E
O
R
Y
HOWARD BECKER
• Lahirdi Chicago, IL pada 18 April
1928.
• Seorang sosiolog Amerika yang
berperan besardalamdunia
sosiologi, seperti sosiologi
penyimpangan, sosiologi seni, dan
sosiologi musik.
• Menerima gelarsarjana di bidang
sosiologi dari University of Chicago
pada tahun 1946.
• Melanjutkan pendidikan dan
mendapatkan gelarMA dan Ph.D.
untukdisiplin ilmu Sosiologi dari
University of Chicago. (pada usia
23 tahun).
• Setelahnya, Beckerdianugerahi
Ford Foundation Research Fellow
Postdoctoral dari University of
Illionois 1953-1955.
• Tiga tahun ia tergabung dalam
• Adapun yang dikemukakan Howard Becker terhadap pendekatan
pelabelan penyimpangan, seperti dijelaskan dalam Outsiders: Studi
di Sosiologi Deviance (1963), pandangan penyimpangan sebagai
ciptaan kelompok-kelompok sosial dan bukan kualitas beberapa
tindakan atau perilaku.
• Becker (1963) mengkritik teori-teori lain dari penyimpangan
untuk menerima adanya penyimpangan dan menerima nilai-nilai
mayoritas dalam kelompok sosial.
• Menurutnya, mempelajari tindakan individu tidak penting,
karena hanya penyimpangan perilaku melanggar aturan yang
diberi label sesat oleh orang-orang dalam posisi kekuasaan.
• Becker (1963) menjelaskan aturan sebagai cerminan dari norma-
norma sosial tertentu yang dimiliki oleh mayoritas masyarakat,
baik formal maupun informal.
• Singkatnya, anggota masyarakat mungkin membuat aturan-
aturan label melanggar perilaku menyimpang tergantung pada
tingkat reaksi dari waktu ke waktu
6
PERKEMBANGAN
LABELLING THEORY
Perspektif Interaksionisme Simbolik
Menekankan kepada perbedaan
psikologi-sosial dari kehidupan
manusia. Paradigma ini memandang
bahwa kejahatan merupakan suatu
kualitas dari reaksi sosial masyarakat
terhadap suatu tingkah laku atau
perbuatan, sehingga pada teori
labelling dijelaskan bahwa tingkah
laku seseorang menjadi tidak benar
karena ada proses labelling atau
cap terhadap tingkah laku tersebut
sebagai tingkah laku kejahatan.
Sebuah definisi yang ketika
diberikan pada seseorang
akan menjadi identitas diri
orang tersebut dan
menjelaskan orang dengan
tipe seperti bagaimanakah
dia.
DEFINISI
Memberikan label pada diri seseorang, kita
cenderung melihat dia secara keseluruhan
kepribadiannya, namun bukan pada
perilakunya satu per satu. Menurut teori ini,
seseorang menyimpang karena adanya
proses labelling berupa pemberian julukan,
cap, dan etiket oleh masyarakat.
•Tidak ada satupun perbuatan
yang pada dasarnya bersifat
kriminal
•Perumusan kejahatan
dilakukan oleh kelompok
yang bersifat dominan atau
kelompok berkuasa
ASUMSI
•Penerapan aturan tentang kejahatan
dilakukan untuk kepentingan pihak
yang berkuasa
•Orang tidak menjadi penjahat karena
melanggar hukum, tapi karena
ditetapkan demikian oleh penguasa.
•Pada dasarnya semua orang pernah
melakukan kejahatan, sehingga tidak
patut jika dibuat dua kategori, yaitu
jahat dan orang tidak jahat.
ASUMSI
• Primary Deviation (Public Labelling):
Seseorang melakukan penyimpangan karena
dilabeli/dinamai sesuatu oleh masyarakat. Kelanjutan dari
penyimpangan ini berkaitan dengan reorganisasi psikologis dari
pengalaman seseorang, karena cap yang dia terima dari
perbuatan yang telah dilakukan. Ketika label negatif diterapkan
begitu umum dan begitu kuat, sehingga akan menjadi bagian dari
identitas yang individual.
FASE LABELLING
• Secondary Deviation (Master Label):
Pada poses ini seseorang melakukan penyimpangan
yang telah diulang-ulang. Individu yang telah mendapatkan cap
tersebut akan sulit melepaskan diri dari cap yang dimaksud
dan cenderung untuk bertingkah laku sesuai dengan label yang
diberikan (mengidentifikasi dirinya sebagai pelaku
penyimpangan/penjahat).
FASE LABELLING
•Life Style Deviation
(Adopting deviant lifestyle or being a
deviant career):
Penyimpangan bagi seseorang
sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya
yang kemudian menghasilkan karier
menyimpang (deviant career).
FASE LABELLING
KONSEP
1. Master Status
Sebuah label yang
dikenakan (dikaitkan)
yang mana biasanya
terlihat sebagai
karakteristik yang lebih
atau paling penting
atau menonjol dari
pada aspek lainnya
pada orang yang
bersangkutan.
2. Deviant Career
Konsep Deviant Career mengacu
kepada sebuah tahapan ketika si
pelanggar aturan (penyimpang)
memasuki atau telah menjadi
devian secara penuh (outsider).
1. Perilaku menyimpang
bukan merupakan
perlawanan terhadap
norma, tetapi berbagai
perilaku yang berhasil
didefinisikan atau
dijuluki menyimpang.
2. Penjulukan itu sendiri
menghasilkan atau
memperkuat
penyimpangan.
PROPOSISI
16
Seorang anak SD yang suatu ketika terpaksa mencuri uang temannya.
Perbuatannya tersebut ternyata tertangkap basah oleh pemilik uang itu.
Akhirnya diadukan dan mendapat hukuman.
Pada hal ini, hukuman yang secara langsung diberikan oleh teman-teman maupun gurunya adalah
cap atau julukan sebagai pencuri.
Meskipun ia sudah tidak pernah lagi mencuri, namun orang-orang disekitarnya masih terus menyebutnya pencuri.
Pada akhirnya, ia pun sudah terbiasa dengan cap tersebut hingga dewasa.
Maka, ia pun kembali terdorong melakukan aksinya dulu dan berhasil.
Setelah berulang-ulang berhasil mencuri, tahap selanjutnya, ia sudah mengaggap hal itu sudah menjadi jalan hidupnya sebagai
pencuri.
Demikianlah betapa penjulukan yang diberikan oleh orang-orang yang berada di
sekitar kita akan membentuk konsep diri kita di mata mereka. Hingga pada akhirnya
mempengaruhi tindakan ataupun cara kita berinteraksi dengan mereka.
CONTOH KASUS
Seseorang yang baru saja keluar dari penjara.
Ketika dia menjalani hukuman penjara karena perbuatan yang dia lakukan di masa lalu, sesungguhnya dia telah mengalami
proses labelling, yaitu keputusan dari penguasan yang menyatakan bahwa dia adalah penjahat dan patut untuk dihukum
penjara (sesuai ketentuan yang diutarakan oleh Schrag, penangkapan adalah proses labelling).
Setelah keluar dari penjara tersebut, masyarakat akan tetap menilainya sebagai penjahat karena cap yang telah melekat
pada dirinya (sulit melepaskan label).
Terjadi interaksi antara individu yang baru keluar dari penjara tersebut dengan masyarakatnya, sehingga interaksi tersebut
menghasilkan kesimpulan bahwa dia dicap sebagai penjahat, meskipun sudah dinyatakan bebas.
Hal ini kemudian akan berpengaruh kepada kehidupan, mental, dan sisi psikologis seseorang tersebut, yang kemudian
menghambat karir atau usahanya untuk bertahan, seperti sulit mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan kembali
kepercayaan dari orang-orang.
Dampak seperti ini kemudian menyebabkan seseorang tersebut akhirnya mengulangi perbuatannya dan
akhirnya mendidentifikasi dirinya sebagai penjahat.
CONTOH KASUS
CONTOH KASUS
Seperti gambar di atas Cicak menggambarkan salah satu instasi
pemerintahan yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) sedangkan Buaya menggambarkan Polisi
Republik Indonesia (POLRI).
Awalnya kasus ini bermula pada tahun 2009 oleh Susno
Duaji yang saat itu menjabat sebagai Kabareskrim.
"Cicak kok melawan Buaya..." kata-kata itu tercetus dari
mulut Susno Duaji disaat KPK berusaha untuk
mengungkap kasus korupsi yang menyeret nama Susno
kedalamnya dan disinyalir bahwa kasus ini ada kaitannya
dengan kasus Bank Century.
Setelah 3 tahun berlalu ternyata kasus ini belum
sepenuhnya berakhir. Sekarang malah muncul Cicak vs
Buaya part 2. Kali ini, KPK yang di ketuai oleh Abraham
Samad tiba-tiba menggeledah kantor Korlantas Polri.
Selama hampir 20 jam akhirnya KPK mencurigai bahwa
telah terjadi korupsi pada pengadaan alat simulator SIM.
Cicak VS Buaya
Analisis Kasus
• Pertama, krisis citra dipicu oleh
pernyataan Kabareskrim Komjen Susno
Duadji yang dengan sukses telah
menciptakan labelling negatif bagi
insitusi Polri.
• Istilah Cicak versus Buaya telah
melahirkan oposisi biner. Oposisi yang
menekankan pada kemampuan bahasa
dalam menghantarkan makna guna
membangun suatu realitas.
• Makna yang dikonstruksikan tersebut
telah mengidentifikasi Polri dengan
buaya dan KPK dengan cicak. Pemilahan
Profil Penulis
Labelling Theory

More Related Content

What's hot

Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"Saeful ID
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintahAbid Zamzami
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory mankoma2012
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Sely Ai
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeddy Ayomi
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialRatri nia
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theorymankoma2012
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
 
pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasiHafidz Wahyuddin
 
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalIstilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalAnastasia Sevenfold
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Idik Saeful Bahri
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikmankoma2013
 
Analisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologiAnalisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologihudaaja
 

What's hot (20)

Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
Psikologi Komunikasi "Sistem Komunikasi Interpersonal"
 
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
(3 4) kedudukan, kewenangan dan tindakan hukum pemerintah
 
Teori biologi kriminal
Teori biologi kriminalTeori biologi kriminal
Teori biologi kriminal
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
Teori Komunikasi "Interaksi Simbolik"
 
Groupthink Theory
Groupthink Theory Groupthink Theory
Groupthink Theory
 
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
Psikologi sosial pengaruh sosial-kelompok 10
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Teori Komunikasi Kelompok Groupthink
Teori Komunikasi Kelompok GroupthinkTeori Komunikasi Kelompok Groupthink
Teori Komunikasi Kelompok Groupthink
 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
 
Muted Group Theory
Muted Group TheoryMuted Group Theory
Muted Group Theory
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
pengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasipengertian dan tujuan audit komunikasi
pengertian dan tujuan audit komunikasi
 
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasionalIstilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
Istilah definisi-dan-karakteristik-hukum-internasional
 
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
Hukum perdata internasional - Status personal dalam hukum perdata internasion...
 
Teori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermikTeori jarum hipodermik
Teori jarum hipodermik
 
Analisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologiAnalisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologi
 

Viewers also liked

Public Opinion Theory
Public Opinion TheoryPublic Opinion Theory
Public Opinion Theorymankoma2012
 
Pendekatan Melalui Paguyuban
Pendekatan Melalui PaguyubanPendekatan Melalui Paguyuban
Pendekatan Melalui Paguyubanevianamsaputri
 
Tipología de textos
Tipología de textosTipología de textos
Tipología de textosevi1971
 
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCC
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCCLAW ENFORCEMENT TERHADAP WCC
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCCdevi nurjanah
 
Tugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publikTugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publikRaidah Yusuf
 
Kejahatan Seksual Dan Solusi Islam
Kejahatan Seksual Dan Solusi IslamKejahatan Seksual Dan Solusi Islam
Kejahatan Seksual Dan Solusi IslamAnas Wibowo
 
Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1Ety Sue
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabVivia Maya Rafica
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theorymankoma2012
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Mediamankoma2012
 
Spiral of Silence Theory
Spiral of Silence TheorySpiral of Silence Theory
Spiral of Silence Theorymankoma2012
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theorymankoma2012
 
Teori Sosiometris
Teori SosiometrisTeori Sosiometris
Teori Sosiometrismankoma2012
 
Reinforcement Theory
Reinforcement TheoryReinforcement Theory
Reinforcement Theorymankoma2012
 

Viewers also liked (20)

Public Opinion Theory
Public Opinion TheoryPublic Opinion Theory
Public Opinion Theory
 
Kinesic Theory
Kinesic TheoryKinesic Theory
Kinesic Theory
 
Opini Publik 2
Opini Publik 2Opini Publik 2
Opini Publik 2
 
Pendekatan Melalui Paguyuban
Pendekatan Melalui PaguyubanPendekatan Melalui Paguyuban
Pendekatan Melalui Paguyuban
 
Tipología de textos
Tipología de textosTipología de textos
Tipología de textos
 
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCC
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCCLAW ENFORCEMENT TERHADAP WCC
LAW ENFORCEMENT TERHADAP WCC
 
Tugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publikTugas kelompok mk opini publik
Tugas kelompok mk opini publik
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Kejahatan Seksual Dan Solusi Islam
Kejahatan Seksual Dan Solusi IslamKejahatan Seksual Dan Solusi Islam
Kejahatan Seksual Dan Solusi Islam
 
teori dan madzhab kriminologi
teori dan madzhab kriminologiteori dan madzhab kriminologi
teori dan madzhab kriminologi
 
tipologi kejahatan penjahat
tipologi kejahatan  penjahattipologi kejahatan  penjahat
tipologi kejahatan penjahat
 
Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1Kps 6014 tugasan 1
Kps 6014 tugasan 1
 
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut MashabPertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
Pertemuan ke-7 Kepribadian menurut Mashab
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
 
Spiral of Silence Theory
Spiral of Silence TheorySpiral of Silence Theory
Spiral of Silence Theory
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
Teori Sosiometris
Teori SosiometrisTeori Sosiometris
Teori Sosiometris
 
Reinforcement Theory
Reinforcement TheoryReinforcement Theory
Reinforcement Theory
 

Similar to Labelling Theory

Labelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa LionoraLabelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa LionoraFaiz Sujudi
 
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Adam Sufi Ibrahim Rangkuti
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatelnestl
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Paarief Udin
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Paarief Udin
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Farel Santoso
 
Maifa lionora labelling theory
Maifa lionora labelling theory Maifa lionora labelling theory
Maifa lionora labelling theory Faiz Sujudi
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lEka Nur Fitriyani
 
Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangRobbie AkaChopa
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theorymankoma2012
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialDheea Resta
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
Sosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosialSosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosialAbi Hutomo
 
Jj mac 8 deviance - copy
Jj mac 8   deviance - copyJj mac 8   deviance - copy
Jj mac 8 deviance - copyRibbi Nugroho
 

Similar to Labelling Theory (20)

Labelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa LionoraLabelling Theory from Maifa Lionora
Labelling Theory from Maifa Lionora
 
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA - Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
Penyimpangan Sosial - Tugas Sosiologi Kelas X 10 SMA -
 
Konformitas & penyimpangan
Konformitas & penyimpanganKonformitas & penyimpangan
Konformitas & penyimpangan
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakatPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
Tugas tik mariatul husna & st. maryam xii ips 3
 
Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpangPerilaku menyimpang
Perilaku menyimpang
 
Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10Perilaku menyimpang Kelas 10
Perilaku menyimpang Kelas 10
 
Maifa lionora labelling theory
Maifa lionora labelling theory Maifa lionora labelling theory
Maifa lionora labelling theory
 
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 lBagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
Bagas yudi septiadi (penyimpangan sosia0 l
 
Bab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpangBab 5 perilaku menyimpang
Bab 5 perilaku menyimpang
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
Conformity
Conformity Conformity
Conformity
 
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosialPPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
PPT sosiologi Perilaku menyimpang dan sikap antisosial
 
Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosialPenyimpangan sosial
Penyimpangan sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
 
Sosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosialSosiologi penyimpangan sosial
Sosiologi penyimpangan sosial
 
Jj mac 8 deviance - copy
Jj mac 8   deviance - copyJj mac 8   deviance - copy
Jj mac 8 deviance - copy
 

More from mankoma2012

Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Mediamankoma2012
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasimankoma2012
 
Self disclosure (1)
Self disclosure (1)Self disclosure (1)
Self disclosure (1)mankoma2012
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theorymankoma2012
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratifmankoma2012
 
Proxemics Theory
Proxemics TheoryProxemics Theory
Proxemics Theorymankoma2012
 
ABX Newcomb Theory
ABX Newcomb TheoryABX Newcomb Theory
ABX Newcomb Theorymankoma2012
 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theorymankoma2012
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theorymankoma2012
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theorymankoma2012
 
Expectancy Violations Theory
 Expectancy Violations Theory  Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory mankoma2012
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theorymankoma2012
 
Media Dependency Theory
Media Dependency TheoryMedia Dependency Theory
Media Dependency Theorymankoma2012
 
Public Sphere Theory
Public Sphere TheoryPublic Sphere Theory
Public Sphere Theorymankoma2012
 
Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theorymankoma2012
 
Coordinate Management of Meaning Theory
Coordinate Management of Meaning TheoryCoordinate Management of Meaning Theory
Coordinate Management of Meaning Theorymankoma2012
 
Communication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management TheoryCommunication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management Theorymankoma2012
 
Dialectics Relational Theory
Dialectics Relational TheoryDialectics Relational Theory
Dialectics Relational Theorymankoma2012
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgimankoma2012
 

More from mankoma2012 (20)

Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
 
Teori Budaya Organisasi
Teori Budaya OrganisasiTeori Budaya Organisasi
Teori Budaya Organisasi
 
Self disclosure (1)
Self disclosure (1)Self disclosure (1)
Self disclosure (1)
 
Face Negotiation Theory
Face Negotiation TheoryFace Negotiation Theory
Face Negotiation Theory
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
 
Proxemics Theory
Proxemics TheoryProxemics Theory
Proxemics Theory
 
ABX Newcomb Theory
ABX Newcomb TheoryABX Newcomb Theory
ABX Newcomb Theory
 
Media Richness Theory
Media Richness TheoryMedia Richness Theory
Media Richness Theory
 
Two Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication TheoryTwo Step Flow Communication Theory
Two Step Flow Communication Theory
 
Computer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication TheoryComputer Mediated Communication Theory
Computer Mediated Communication Theory
 
Expectancy Violations Theory
 Expectancy Violations Theory  Expectancy Violations Theory
Expectancy Violations Theory
 
Planned Behavior Theory
Planned Behavior TheoryPlanned Behavior Theory
Planned Behavior Theory
 
Media Dependency Theory
Media Dependency TheoryMedia Dependency Theory
Media Dependency Theory
 
Public Sphere Theory
Public Sphere TheoryPublic Sphere Theory
Public Sphere Theory
 
Emotion & Communication Theory
Emotion & Communication TheoryEmotion & Communication Theory
Emotion & Communication Theory
 
Coordinate Management of Meaning Theory
Coordinate Management of Meaning TheoryCoordinate Management of Meaning Theory
Coordinate Management of Meaning Theory
 
Communication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management TheoryCommunication Privacy Management Theory
Communication Privacy Management Theory
 
Dialectics Relational Theory
Dialectics Relational TheoryDialectics Relational Theory
Dialectics Relational Theory
 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgi
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 

Labelling Theory

  • 4. HOWARD BECKER • Lahirdi Chicago, IL pada 18 April 1928. • Seorang sosiolog Amerika yang berperan besardalamdunia sosiologi, seperti sosiologi penyimpangan, sosiologi seni, dan sosiologi musik. • Menerima gelarsarjana di bidang sosiologi dari University of Chicago pada tahun 1946. • Melanjutkan pendidikan dan mendapatkan gelarMA dan Ph.D. untukdisiplin ilmu Sosiologi dari University of Chicago. (pada usia 23 tahun). • Setelahnya, Beckerdianugerahi Ford Foundation Research Fellow Postdoctoral dari University of Illionois 1953-1955. • Tiga tahun ia tergabung dalam
  • 5. • Adapun yang dikemukakan Howard Becker terhadap pendekatan pelabelan penyimpangan, seperti dijelaskan dalam Outsiders: Studi di Sosiologi Deviance (1963), pandangan penyimpangan sebagai ciptaan kelompok-kelompok sosial dan bukan kualitas beberapa tindakan atau perilaku. • Becker (1963) mengkritik teori-teori lain dari penyimpangan untuk menerima adanya penyimpangan dan menerima nilai-nilai mayoritas dalam kelompok sosial. • Menurutnya, mempelajari tindakan individu tidak penting, karena hanya penyimpangan perilaku melanggar aturan yang diberi label sesat oleh orang-orang dalam posisi kekuasaan. • Becker (1963) menjelaskan aturan sebagai cerminan dari norma- norma sosial tertentu yang dimiliki oleh mayoritas masyarakat, baik formal maupun informal. • Singkatnya, anggota masyarakat mungkin membuat aturan- aturan label melanggar perilaku menyimpang tergantung pada tingkat reaksi dari waktu ke waktu
  • 6. 6 PERKEMBANGAN LABELLING THEORY Perspektif Interaksionisme Simbolik Menekankan kepada perbedaan psikologi-sosial dari kehidupan manusia. Paradigma ini memandang bahwa kejahatan merupakan suatu kualitas dari reaksi sosial masyarakat terhadap suatu tingkah laku atau perbuatan, sehingga pada teori labelling dijelaskan bahwa tingkah laku seseorang menjadi tidak benar karena ada proses labelling atau cap terhadap tingkah laku tersebut sebagai tingkah laku kejahatan.
  • 7. Sebuah definisi yang ketika diberikan pada seseorang akan menjadi identitas diri orang tersebut dan menjelaskan orang dengan tipe seperti bagaimanakah dia. DEFINISI
  • 8. Memberikan label pada diri seseorang, kita cenderung melihat dia secara keseluruhan kepribadiannya, namun bukan pada perilakunya satu per satu. Menurut teori ini, seseorang menyimpang karena adanya proses labelling berupa pemberian julukan, cap, dan etiket oleh masyarakat.
  • 9. •Tidak ada satupun perbuatan yang pada dasarnya bersifat kriminal •Perumusan kejahatan dilakukan oleh kelompok yang bersifat dominan atau kelompok berkuasa ASUMSI
  • 10. •Penerapan aturan tentang kejahatan dilakukan untuk kepentingan pihak yang berkuasa •Orang tidak menjadi penjahat karena melanggar hukum, tapi karena ditetapkan demikian oleh penguasa. •Pada dasarnya semua orang pernah melakukan kejahatan, sehingga tidak patut jika dibuat dua kategori, yaitu jahat dan orang tidak jahat. ASUMSI
  • 11. • Primary Deviation (Public Labelling): Seseorang melakukan penyimpangan karena dilabeli/dinamai sesuatu oleh masyarakat. Kelanjutan dari penyimpangan ini berkaitan dengan reorganisasi psikologis dari pengalaman seseorang, karena cap yang dia terima dari perbuatan yang telah dilakukan. Ketika label negatif diterapkan begitu umum dan begitu kuat, sehingga akan menjadi bagian dari identitas yang individual. FASE LABELLING
  • 12. • Secondary Deviation (Master Label): Pada poses ini seseorang melakukan penyimpangan yang telah diulang-ulang. Individu yang telah mendapatkan cap tersebut akan sulit melepaskan diri dari cap yang dimaksud dan cenderung untuk bertingkah laku sesuai dengan label yang diberikan (mengidentifikasi dirinya sebagai pelaku penyimpangan/penjahat). FASE LABELLING
  • 13. •Life Style Deviation (Adopting deviant lifestyle or being a deviant career): Penyimpangan bagi seseorang sudah menjadi bagian dari gaya hidupnya yang kemudian menghasilkan karier menyimpang (deviant career). FASE LABELLING
  • 14. KONSEP 1. Master Status Sebuah label yang dikenakan (dikaitkan) yang mana biasanya terlihat sebagai karakteristik yang lebih atau paling penting atau menonjol dari pada aspek lainnya pada orang yang bersangkutan. 2. Deviant Career Konsep Deviant Career mengacu kepada sebuah tahapan ketika si pelanggar aturan (penyimpang) memasuki atau telah menjadi devian secara penuh (outsider).
  • 15. 1. Perilaku menyimpang bukan merupakan perlawanan terhadap norma, tetapi berbagai perilaku yang berhasil didefinisikan atau dijuluki menyimpang. 2. Penjulukan itu sendiri menghasilkan atau memperkuat penyimpangan. PROPOSISI
  • 16. 16 Seorang anak SD yang suatu ketika terpaksa mencuri uang temannya. Perbuatannya tersebut ternyata tertangkap basah oleh pemilik uang itu. Akhirnya diadukan dan mendapat hukuman. Pada hal ini, hukuman yang secara langsung diberikan oleh teman-teman maupun gurunya adalah cap atau julukan sebagai pencuri. Meskipun ia sudah tidak pernah lagi mencuri, namun orang-orang disekitarnya masih terus menyebutnya pencuri. Pada akhirnya, ia pun sudah terbiasa dengan cap tersebut hingga dewasa. Maka, ia pun kembali terdorong melakukan aksinya dulu dan berhasil. Setelah berulang-ulang berhasil mencuri, tahap selanjutnya, ia sudah mengaggap hal itu sudah menjadi jalan hidupnya sebagai pencuri. Demikianlah betapa penjulukan yang diberikan oleh orang-orang yang berada di sekitar kita akan membentuk konsep diri kita di mata mereka. Hingga pada akhirnya mempengaruhi tindakan ataupun cara kita berinteraksi dengan mereka. CONTOH KASUS
  • 17. Seseorang yang baru saja keluar dari penjara. Ketika dia menjalani hukuman penjara karena perbuatan yang dia lakukan di masa lalu, sesungguhnya dia telah mengalami proses labelling, yaitu keputusan dari penguasan yang menyatakan bahwa dia adalah penjahat dan patut untuk dihukum penjara (sesuai ketentuan yang diutarakan oleh Schrag, penangkapan adalah proses labelling). Setelah keluar dari penjara tersebut, masyarakat akan tetap menilainya sebagai penjahat karena cap yang telah melekat pada dirinya (sulit melepaskan label). Terjadi interaksi antara individu yang baru keluar dari penjara tersebut dengan masyarakatnya, sehingga interaksi tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa dia dicap sebagai penjahat, meskipun sudah dinyatakan bebas. Hal ini kemudian akan berpengaruh kepada kehidupan, mental, dan sisi psikologis seseorang tersebut, yang kemudian menghambat karir atau usahanya untuk bertahan, seperti sulit mendapatkan pekerjaan atau mendapatkan kembali kepercayaan dari orang-orang. Dampak seperti ini kemudian menyebabkan seseorang tersebut akhirnya mengulangi perbuatannya dan akhirnya mendidentifikasi dirinya sebagai penjahat. CONTOH KASUS
  • 19.
  • 20. Seperti gambar di atas Cicak menggambarkan salah satu instasi pemerintahan yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedangkan Buaya menggambarkan Polisi Republik Indonesia (POLRI). Awalnya kasus ini bermula pada tahun 2009 oleh Susno Duaji yang saat itu menjabat sebagai Kabareskrim. "Cicak kok melawan Buaya..." kata-kata itu tercetus dari mulut Susno Duaji disaat KPK berusaha untuk mengungkap kasus korupsi yang menyeret nama Susno kedalamnya dan disinyalir bahwa kasus ini ada kaitannya dengan kasus Bank Century. Setelah 3 tahun berlalu ternyata kasus ini belum sepenuhnya berakhir. Sekarang malah muncul Cicak vs Buaya part 2. Kali ini, KPK yang di ketuai oleh Abraham Samad tiba-tiba menggeledah kantor Korlantas Polri. Selama hampir 20 jam akhirnya KPK mencurigai bahwa telah terjadi korupsi pada pengadaan alat simulator SIM. Cicak VS Buaya
  • 21. Analisis Kasus • Pertama, krisis citra dipicu oleh pernyataan Kabareskrim Komjen Susno Duadji yang dengan sukses telah menciptakan labelling negatif bagi insitusi Polri. • Istilah Cicak versus Buaya telah melahirkan oposisi biner. Oposisi yang menekankan pada kemampuan bahasa dalam menghantarkan makna guna membangun suatu realitas. • Makna yang dikonstruksikan tersebut telah mengidentifikasi Polri dengan buaya dan KPK dengan cicak. Pemilahan