1. MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
PADA MADRASAH/SEKOLAH
Oleh
Drs. Abdul Manaf, M.Pd
Dosen Tetap STI Tarbiyah Al-Hilal Sigli
Abstrak: Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan komponen
pendidikan sebagai satu kesatuan sistem yang lengkap dan terpadu untuk
memperlancar proses pembelajaran. Melakukan perencaan, mengidentifikasi sarana
dan prasarana yang tersedia baik yang menyangkut dengan kuantitas maupun
kualitas, menentukan kebutuhan, penyusunan skala perioritas, penentuan sumber
pendanaan, dan membuat usulan, kegiatan ini melibatkan guru, pengawas, dan
komite. Pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan seperti ruang, perabotan, dan
fasilitas penunjang kerja lainnya dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan secara kontinu dan secara
berkala sesuai dengan jenis sarana dan prasarana pendidikan yang ada, kegiatan
tersebut dilakukan oleh semua komponen madrasah/Sekolah termasuk komite dan
masyarakat sekitar.
Kata kunci : Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan.
A. PENDAHULUAN ditetapkan dapat berjalan sebagaimana yang
Manajemen Sarana dan prasarana telah direncanakan.1 Salah satu komponen
pendidikan memiliki peran penting dalam tersebut adalah sarana dan prasarana
pencapaian tujuan pendidikan baik bersifat pendidikan yang memadai.
kuantitatif maupun kualitatif. Perencanaan Lebih tegas lagi dalam pasal 42 bahwa
pengadaan, pemanfaatan dan pemeliraharaan “setiap satuan pendidikan wajib memiliki
sarana dan prasarana pendidikan merupakan sarana yang meliputi perabot, peralatan
bagian yang tak terpisahkan dalam kajian pendidikan, media pendidikan, buku dan
manajemen pendidikan. sumber belajar lainnya, bahan habis pakai,
Sarana dan prasarana pendidikan pada serta perlengkapan lain yang diperlukan
madrasah ibtidaiyah merupakan suatu untuk menunjang proses pembelajaran yang
komponen yang menentukan terlaksananya teratur dan berkelanjutan”.
kegiatan belajar mengajar pada madrasah Sedangkan pada ayat 2 menekankan
ibtidaiyah bersamaan dengan komponen bahwa setiap satuan pendidikan wajib
pendukung yang Lainnya. memiliki prasarana yang meliputi lahan,
Proses belajar mengajar dapat ruang kelas, ruang pimpinan satuan
berlangsung jika ada pendidik, peserta didik, pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
alat pendidikan dan lingkungan pendidikan ruang perpustakaan, ruang laboratorium,
yang mendukung. Semua faktor adalah ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
merupakan sebuah siklus dalam proses ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
pembelajaran untuk mencapai tujuan berolahraga, tempat beribadah, tempat
pendidikan. bermain, tempat berekreasi, dan
Pendidikan yang ideal sebagaimana yang ruang/tempat lain yang diperlukan untuk
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 20 menunjang proses pembelajaran yang teratur
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan dan berkelanjutan.
Nasional, yaitu banyak komponen Penjelasan di atas sejalan dengan
pendidikan yang merupakan sebagai satu pandangan Mulyasa (2007:49) menyatakan
kesatuan sistem yang lengkap dan terpadu bahwa:
untuk menggerakkan pembelajaran kepada
manusia secara sempurna sehingga 1
pencapaian tujuan pendidikan yang telah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
2. Sarana pendidikan adalah peralatan dan Secara operasionalnya diatur dalam
perlengkapan yang secara langsung Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
dipergunakan dan untuk menunjang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007
proses pendidikan, khususnya dalam Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan
proses belajar mengajar, seperti gedung, oleh satuan pendidikan dasar dan Menengah
ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat dan sebagaimana termuat dalam poin 4,e.
media pengajaran”. Adapun yang di- tentang Rencana Kerja Sekolah /Madrasah,
maksud prasarana pendidikan atau yaitu Rencana kerja tahunan memuat
pengajaran dalam proses pembelajaran, ketentuan yang jelas pada item 4 yaitu
seperti halaman sekolah, kebun seko-lah, mengenai sarana dan prasarana.
taman sekolah dan jalan menuju sekolah. Rencana kerja Sekolah/Madrasah yang
Prasarana yang diman-faatkan secara dimaksud sesuai dengan pendapat Gunawan
langsung untuk proses belajar mengajar (2005:5) adalah sebagai berikut:
di sekolah, seperti taman seko-lah untuk Administrasi Sarana dan Prasara
pembelajaran biologi, halaman sekolah Pendidikan adalah merupakan seluruh
sekaligus sebagai lapangan olah raga dan proses kegiatan yang direncanakan dan
lain sebagainya.2 diusahakan secara sengaja dan
Komponen–komponen sebagaimana yang bersungguh-sungguh serta pembinaan
disebutkan di atas merupakan sarana secara kontinyu terhadap benda-benda
pendidikan yang mutlak harus ada dan pendidikan, agar senantiasa siap pakai
mempunyai standar, di samping prasarana (ready for uses) dalam proses pembe-
yang lainnya, sebagai penunjang dalam lajaran, sehingga proses pembelajaran
pembelajaran, hal ini, sesuai dengan semakin efektif dan efesien guna
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 membantu tercapainya tujuan pendidikan
tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 1 yang telah ditetapkan. 4
poin 8 yaitu : persaingan kualitas pendidikan semakin
Standar sarana dan prasarana adalah ketat, desain pendidikan harus lebih fokus
standar nasional pendidikan yang pada perberdayaaan semua potensi sekolah,
berkaitan dengan kriteria minimal tentang memantapkan manajemen pendidikan yang
ruang belajar, tempat berolahraga, tempat transparan, pengambilan keputusan yang
beribadah, perpustakaan, laboratorium, aspiratif dan akuntabel, pembelajaran yang
bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkualitas dan menyenangkan, dan
berkreasi dan berekreasi, serta sumber partisipasi masyarakat yang aspiratif. Senada
belajar lain, yang diperlukan untuk dengan pendapat para ahli di atas, Daryanto
menunjang proses pembelajaran, (2005:32) berpendapat bahwa:
termasuk penggunaan teknologi informasi Keadaan lingkungan Sekolah tempat
dan komunikasi.3 belajar turut mempengaruhi tingkat
Hal tersebut dijabarkan secara detil dalam keberhasilan belajar, kualitas guru,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional metode mengajarnya, kesesuaian
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 kurikulum dengan kemampuan Siswa,
Pada BAB II Standar Sarana dan Prasarana keadaan fasilitas/perlengkapan di
SD/MI dan dibahas tentang Standar lembaga Sekolah, keadaan ruangan,
Prasarana dan sarana pada Poin D yaitu jumlah Siswa per lokal, pelaksanaan
menyangkut dengan ketentuan Prasarana dan aturan/tata tertib di lembaga Sekolah dan
Sarana untuk SD/MI. sebagainya, semua ini turut
mempengaruhi keberhasilan belajar
Siswa.5
2
Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah
Di samping itu, Qanun Aceh Nomor 05
Profesional, Bandung: PT Remaja Rosda karya. Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan, Bab XII, tentang pengelolaan
3
Peraturan pemerintah Republik Indonesia 4
Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Gunawan, Ary (2005). Administrasi
NasionalPendidikan, Sekolah (Administrasi Pendidikan Micro)
www.parlemen.ri./E3.pdf. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
5
didownload, 5 Maret 2011. Daryanto, M. (2005). Administrasi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
3. Pendidikan bagian satu, pasal 55, ayat 1 dan organisasi untuk mencapai tujuan secara
2, dengan bunyinya: (1) Pengelolaan pendi- optimal.7
dikan kedinasan di bawah kementerian Manajemen sarana dan prasarana dengan
/lembaga vertikal menjadi tanggung jawab ruanglingkup pembahasannya yaitu melaku-
instansi yang bersangkutan sesuai ketentuan kan perencanaan terhadap kebutuhan,
yang berlaku. (2) Pemerintah Aceh dan pengadaan, penyimpanan, inventarisasi,
pemerintah kabupaten/kota dapat memberi pemeliharaan, penghapusan, dan penga-
bantuan pembiayaan dan bantuan sarana wasan, untuk dapat memahami manajemen
prasarana kepada Instansi pengelola pendi- dengan baik dan benar, sebelumnya diper-
dikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 6 lukan adanya persamaan persepsi tentang
Kedudukan administrasi pendidikan pengertian manajemen sarana dan prasarana,
dalam organisasi pendidikan dapat diartikan fungsi manajemen sarana dan prasarana,
sebagai kegiatan memberi bantuan dalam proses manajemen sarana dan prasarana.
mengelola manusia, dan mengelola harta Rohiat (2009:26) menyatakan bahwa:
benda organisasi penyelenggaraan kegiatan- Manajemen sarana dan prasarana adalah
kengiatan pendidikan ke arah suatu tujuan kegiatan yang mengatur untuk
yang terhimpun dalam organisasi., agar dapat mempersiapkan segala peralatan/ material
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran bagi terselenggaranya proses pendidikan
secara efektif dan efesien yang pada akhirnya di sekolah. Manajemen sarana dan
berdampak pada pencapaian tujuan sekolah. prasarana dibutuhkan untuk membantu
kelancaran proses belajar mengajar.
A. PERENCANAAN SARANA DAN Sarana dan prasarana pendidikan adalah
PRASARANA PENDIDIKAN semua benda bergerak dan tidak bergerak
yang dibutuhkan untuk menunjang
Untuk menghindari kesalahan dalam kegiatan belajar mengajar, baik secara
memahami maksud sarana dan prasarana langsung maupun tidak langsung.
pendidikan, Mulyasa (2007:49) berpendapat Manajemen sarana dan prasarana
sebagai berikut: merupakan keseluruhan proses peren-
sarana pendidikan adalah peralatan dan canaan pengadaan, pendayagunaan, dan
perlengkapan yang secara langsung pengawasan sarana dan prasarana yang
dipergunakan dan untuk menunjang digunakan agar tujuan pendidikan di
proses pendidikan, khususnya dalam sekolah dapat dicapai dengan efektif dan
proses belajar mengajar, seperti gedung, efesien. Kegiatan manajemen sarana dan
ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat prasarana meliputi (1) perencanaan
dan media pengajaran”. Adapaun yang kebutuhan, (2) pengadaan, (3)
dimaksud prasarana pendidikan atau penyimpanan, (4) penginventarisasian,
pengajaran dalam proses pembelajaran, (5) pemeliharaan, dan (6) penghapusan
seperti halaman sekolah, kebun sekolah, sarana dan prasarana pendidikan.8
taman sekolah dan jalan menuju sekolah. Untuk mengatur dan mempersiapkan
Prasarana yang dimanfaatkan secara segala peralatan dan material yang dibu-
langsung untuk proses belajar mengajar tuhkan sebagai penunjang demi lancarnya
di sekolah, seperti taman sekolah untuk proses kegiatan belajar mengajar di sekolah/
pembelajaran biologi, halaman sekolah madrasah perlu adanya sumber daya manusia
sekaligus sebagai lapangan olah raga dan yang mempunyai kapasitas tentang itu.
lain sebagainya. Pengalaman yang dimiliki seseorang baik
Menyangkut dengan manajemen, lebih dalam bidang ilmu pengetahuan maupun
lanjut Murniati (2008:71) menyatakan
bahwa: Manajemen merupakan kegiatan 7
Murniati, A. R, (2008). Manajemen
mengatur berbagai sumber daya, baik Stratejik Peran Kepala Sekolah dalam
manusia maupun material, dalam rangka Pemberdayaan. Bandung: Citapustaka
melakukan berbagai kegiatan suatu Media Perintis.
8
Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori
6
Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008, dasar dan Praktek, Bandung, Refika
Tentang Penyelenggaraan Pendidikan, Aditama.
Pemerintah Aceh. Banda Aceh
4. dalam keahlian (SDM) akan berpengaruh besar akan kebutuhan sarana dan prasarana
besar dalam melakukan perencanaan pendidikan, semakin majunya pengetahuan
kebutuhan, pemanfaatan sarana dan maka semakin sistematis penataan dan
prasarana pendidikan. Ilmu manajemen pendekatan yang diperlukan. Oleh karena itu,
mengupas tentang usaha-usaha manusia kepala sekolah harus menjadikan kebutuhan
dalam memamfaatkan semua potensi yang terhadap penerapan manajemen dan
ada secara optimal guna mencapai tujuan menjalankan fungsi-fungsinya dalam bidang
yang diharapkan, demikian pula dalam pendidikan.
bidang pendidikan pada tingkat madrash Lebih lanjut, Suryobroto (2005:115)
Ibtidaiyah guna mencapai tujuan lembaga berpendapat bahwa: Pada garis besarnya
pendidikan tersebut perlu ditetapkan praktek- manajemen sarana dan prasarana meliputi
praktek manajemen. lima hal yakni: a) Penentuan kebutuhan, b)
Dubrin dalam rasima (2007:11) Proses Pengadaan, c) pemakaian, d) Pengu-
menegaskan bahwa: “Sumber daya yang rus dan pencatatan, e) Pertanggung jawaban.
11
dimaksudkan dalam manajemen dapat dibagi
ke dalam empat bentuk yaitu: Dalam hal ini Bafadal (2008:27)
1. Human Resourse, adalah manusia yang menawarkan beberapa kriteria perencanaan
diperlukan untuk menjalankan pengadaan perlengkapan sekolah sebagai
pekerjaan. berikut:
2. Finansial resourse, merupakan uang 1. Perencanaan perlengkapan sekolah itu
yang dipergunakan manajer dan merupakan proses menetapkan dan
organisasi untuk meembiayai pekerjaan memikirkan.
guna mencapai tujuan organisasi; 2. Objek pikir dalam perencanaan
3. Physical Resourse, merupakan barang perlengkapan sekolah adalah upaya
dan bangunan termasuk bahan baku, memenuhi sarana dan prasarana
ruang kantor, fasilitas produksi, dan pendidikan yang dibutuhkan sekolah.
peralatan kantor yang dipergunakan 3. Tujuan perencanaan perlengkapan
untuk beroperasinya suatu organisasi; sekolah harus memenuhi prinsip-prinsip:
4. Informasional resourse, meru-pakan a. Perencanaan perlengkapan sekolah
data yang dipergunakan manajer dan harus betul-betul merupakan proses
organisasi sebagai dasar pertimbangan intelektual;
untuk menja-lankan pekerjaan dalam b. Perencanaan didasarkan pada analisis
mencapai tujuan organisasi.9 kebutuhan melalui studi
Kemampuan manajerial kepala sekolah komprehensif mengenai masyarakat
dalam mengoperasionalkan, menggerakkan sekolah dan kemungkinan
sumberdaya manusia secara maksimal dan pertumbuhannya serta prediksi
mendayagunakan sarana dan prasarana populasi sekolah.
secara efektif, kesemuanya itu adalah sebagai c. Perencanaan perlengkapan sekolah
faktor penunjang dalam meningkatkan harus realitis, sesuai dengan
kualitas keluaran pendidikan. kenyataan anggaran.
Atmodiwirio (2005:161) menyatakan d. Visualisasi hasil perencanaan
bahwa: “kepala sekolah adalah seorang guru perlengkapan sekolah harus jelas dan
(jabatan fungsional) yang diangkat untuk rinci, baik jumlah, jenis, merek, dan
menduduki jabatan struktural (kepala harganya. 12
Sekolah). Ia adalah pejabat yang ditugaskan Kriteria diatas perlu ditaati, disamping itu
untuk mengelola sekolah”. 10 ada beberapa langkah perencanaan,
Semakin kompleknya kebutuhan dalam pengadaan, perlengkapan yang perlu di
menyelenggarakan pendidikan, semakin
11
Suryobroto, B. (2005). Manajemen
9 Pendidikan di Sekolah, Jakarta. PT Rineka
Dubrin dalam Rasima (2007). Manajemen Cipta.
perpustakaan Akper Aceh Selatan, tidak
diterbitkan. 12
10 Bafadal, Ibrahim (2008). Manajemen
Atmodiwirio, Soebagio. (2005). perlengkapan sekolah Teori dan
Manajemen Pendidikan Indonesia. Aplikasinya, Jakarta : PT Bumi Aksara.
Jakarta: Ardanizya Jaya.
5. perhatikan. Lebih lanjut Bafadal (2008:29), e.Tujuan Pengadaan Sarana dan Prasarana
berpendapat bahwa ada beberapa langkah Aktivitas pertama dalam manajemen
perencanaan pengadaan perlengkapan sarana prasarana pendidikan adalah
pendidikan disekolah, yaitu sebagai berikut: pengadaan sarana prasarana pendidikan.
a) Menampung semua usulan pengadaan Pengadaan perlengkapan pendidikan
perlengkapan sekolah yang diajukan biasanya dilakukan untuk memenuhi
setiap unit kerja sekolah dan atau kebutuhan sesuai dengan perkembangan
menginvestasikan kekurangan pendidikan di suatu sekolah menggantikan
perlengkapan sekolah. barang-barang yang rusak, hilang, di
b) Menyusun rencana kebutuhan hapuskan, atau sebab-sebab lain yang dapat
perlengkapan sekolah untuk peiode di pertanggung jawabkan sehingga memerlu-
tertentu, misalnya untuk satu triwulan kan pergantian, dan untuk menjaga tingkat
atau satu tahun ajaran. persediaan barang setiap tahun dan anggaran
c) Memadukan rencana kebutuhan yang mendatang.
telah disusun dengan perlengkapan f. Langkah-langkah Perencanaan
yang telah tersedia sebelumnya. Dalam Pengadaan Sarana dan Prasarana
rangka itu, perencana atau panitia Kebutuhan akan sarana dan prasarana di
pengadaan mencari informasi tentang sekolah haruslah direncanakan. Sebagai
perlengkapan yang telah dimiliki oleh manajer pendidikan, kepala sekolah haruslah
sekolah. salah satu cara adalah dengan mempunyai proyeksi kebutuhan sarana dan
jalan membaca buku inventaris atau prasarana untuk jangka panjang, jangka
buku induk barang, Berdasarkan menengah, jangka pendek.
panduan tersebut lalu disusun rencana Proyeksi kebutuhan akan sarana dan
kebutuhan perlengkapan, yaitu prasana sekolah dibuat dengan mempertim-
membuat daftar semua perlengkapan bangkan dua aspek, ialah kebutuhan aspek
yang dibutuh-kan disekolah. pendidikan di satu pihak dan kemampuan
d) Memadukan rencana kebutuhan dengan sekolah di pihak lain.
dana atau anggaran sekolah yang telah g. Pemerolehan Sarana dan Prasarana
tersedia. Apabila dana yang tersedia Sekolah
tidak mencukupi untuk pengadaan Setelah rencana pengadaan sarana dan
kebutuhan ini maka perlu dilakukan prasarana dibuat langkah berikutnya yakni
seleksi terhadap semua kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana sesuai
perlengkapan yang telah direncanakan, dengan kebutuhan sekolah. Pengadaan sarana
dengan melihat urgensi setiap dan prasrana ini, bisa dilakukan dengan
perlengkapan tersebut. semua pembelian, meminta sumbangan, pengajuan
perlengkapan yang urgen segera bantuan ke pemerintah (untuk sekolah-
didaftar. sekolah negeri) dan pengajuan kepihak
e) Memadukan rencana (daftar) kebutuhan yayasan (untuk sekolah-sekolah swasta),
perlengkapan dengan dana atau pengajauan ke komite sekolah (dewan se-
anggaran yang ada. Apabila ternyata kolah), tukar menukar dengan sekolah lain
masih melebihi dari anggaran yang dan menyewa.
tersedia perlu dilakukan seleksi lagi Tim yang di tunjuk untuk melakukan
dengan cara membuat skala peioritas. pengadaan sarana dan prasarana sekolah
f) Penetapan rencana pengadaan akhir. hendaknya membuat daftar ceklis tentang
berbagai jenis sarana dan prasarana yang
Sucipto, Basuki Mukti (2004). akan di adakan, semua spesifikasi teknis,
Berpendapat bahwa Tidak dapat kita standar kualitas akan mudah direalisasi dan
pisahkan antara Kegiatan Belajar Mengajar dikontrol. Oleh karena itu, agar spesifikasi
(KBM) dengan sarana dan prasarana guna teknis, standar kualitas dan utilitas sarana dan
menyukseskan pendidikan di sekolah. Maka prasarana yang proses pengadaannya dengan
hal utama yang harus dilakukan dalam meminta sumbangan atau bantuan dari peme-
pengelolaan perlengkapan sekolah adalah
pengadaan sarana dan prasarana.13
Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta:
13
Sucipto, Basuki Mukti (2004). Depdikbud
Administrasi Pendidikan, Departemen
6. rintah tidak mengalami deviasi, perlu dibuat meja, Hindarkan meletakkan sesuatu barang
proposal yang jelas. berat dengan cara dibanting atau digeser
Sebelum proposal diselesaikan, tim yang dengan keras di atas permukaan lantai
ditunjuk oleh sekolah melakukan survey baik keramik, membuka, menutup pintu dan
terhadap harga, merek dan kualifikasi barang jendela, diusahakan tidak membanting atau
yang dibutuhkan sebagai kajian banding atas menarik dengan keras, pembersihan lantai
berbagai jenis barang dengan merk dan yang kotor, karena sampah bertebaran atau
spesifikasi teknisnya, sehingga jenis barang bekas-bekas noda lengket, tanah/pasir yang
yang akan diminta dapat diketahui kelebihan terbawa alas kaki, Matikan lampu yang
dan kekurangannya (standar kualitasnya). masih menyala setelah selesai jam kegiatan
Kemam-puan sekolah sangat menentukan belajar mengajar berakhir, kaca jendela harus
dalam merumuskan kebutuhannya sendiri selalu dibersihkan pada bagian luar/dalam,
(termasuk di dalamnya sarana dan prasarana Selesai menggunakan KM/WC, jangan lupa
sekolah), dengan memenuhi aspek utilitas menutup/mematikan kran air yang mengalir,
dan memenuhi syarat standar kualitas. siram closet atau lantai KM/WC sampai
bersih. Melatih semua personel tersebut
B. PEMANFAATAN SARANA DAN mengoperasikan dan merawat perlengkapan
PRASARANA PENDIDIKAN. pendidikan itu sesuai dengan petunjuk teknis
yang telah disediakan. Memotivasi semua
Manajemen Aset Madrash/sekolah personel yang telah dilatihnya itu agar selalu
merupakan upaya untuk mengelola sarana- menggunakan perlenggkapan pendidikan
prasarana sekolah agar nilai gunanya tidak berdasarkan petunjuk teknis yang telah
merosot. Kata ”pemanfaatan” adalah disediakan. Melakukan pengawasan dan
serangkaian kegiatan terencana dan pembinaan secara terus menerus terhadap
sistematis yang dilakukan secara rutin kegiatan penggunaan perlengkapan
maupun berkala, jadi anjuran untuk pendidikan oleh personil sekolah.
memanfaatkan sarana dan prasarana anmen
pendidikan dimuat dalam peraturan C. PEMELIHARAAN SARANA DAN
pemerintah Nomor 2 tahun 1993 tentang PRASARANA PENDIDIKAN
Sistem Pendidikan Dasar dan Menengah
menegaskan bahwa ”guru wajib mengunakan Aset sekolah, baik gedung, dan
perangkat atau sarana pendidikan seperti lingkungannya merupakan wahana belajar
laboratorium untuk kegiatan proses belajar yang perlu diperlakukan sebagai “amanah”
mengajar dan dibarengi dengan peningkatan yang perlu dikelola dengan baik. Manajemen
frekwensi penggunaan secara maksimal.” sekolah sepenuhnya bertanggung jawab
berdasarkan peraturan pemerintah tersebut terhadap seluruh kegiatan pemeliharaan baik
menggunakankan sarana pendidikan merupa- dalam bentuk perumusan, rincian pekerjaan,
kan kewajiban. tugas serta kegiatan adalah berdasarkan pada
Bafadal (2008:42) menawarkan bahwa hirarkis organisasi, orang-orang yang
”ada tiga hal pokok yang perlu dilakukan memiliki kesanggupan dan kemampuan
oleh personil sekolah yang akan memakai melaksanakannya sebagai prasyarat bagi
perlengkapan disekolah, yaitu: (a) terciptanya kerjasama yang harmonis dan
Memahami petunjuk penggunaan per- optimal untuk mencapai tujuan secara efektif
lengkapan pendidikan. (b) Menata per- dan efisien.
lengkapan pendidikan. (c) Memelihara, baik Kelancaran operasional pemeliharaan
secara kontinyu maupun berkala terhadap dilakukan sesuai dengan prosedur yang sudah
perlengkapan pendidikan.14 ditetapkan dan dibutuhkan organisasi
Beberapa hal berikut adalah sebagai pelaksana dengan ketentuan:
upaya yang harus dilaksanakan dengan baik
dan benar agar bangunan tetap terjaga
kondisinya, sebagaimana termuat dalam buku 15
dbe.rti.org/publications/index,
IV tentang petunjuk manajemen asset yang
Pengertian dan Acuan Manajemen aset
dikeluarkan dbe (2010) 15sebagai berikut:
sarana-prasarana sekolah, di dounlod
Perletakan papan tulis, perletakan perabotan
pada tanggal 20 Mai 2011.
14
Ibid..hal. 42
7. 1. Seluruh personil mempunyai tugas, melalui kegiatan pengecekan secara rutin dan
tanggung jawab, dan wewenang yang teratur. (d) menjamin keselamatan orang atau
jelas dan terukur. siswa yang menggunakan gedung beserta
2. Seluruh personil merupakan bagian dari sarana penunjangnya.
manajemen sekolah, komite sekolah, Beberapa tindakan awal yang perlu
wali murid dan masyarakat sekitarnya dilakukan ialah sebagai berikut:
yang dianggap memiliki kepedulian dan a. Membangkitkan rasa memiliki sekolah
pengalaman serta memahami kepada seluruh siswa.
permasalahan dibidang bangunan b. Membina siswa untuk disiplin dengan
gedung beserta sarana penunjangnya. cara yang efektif dan di terima oleh
3. Seluruh personil tersebut siap untuk semua siswa.
mengabdikan tenaga, waktu dan pikiran c. Memupuk rasa tanggung jawab kepada
demi tujuan dalam menjaga, siswa untuk menjaga dan memelihara
memelihara dan merawat gedung keutuhan dari sarana dan prasarana
sekolah. gedung sekolah yang ada. Siswa
Secara makro manajemen aset ini dilibatkan dalam hal kegiatan positif
menyangkut kegiatan inventarisasi atau yaitu: (1) Regu piket harian (2)
penyusunan data-base sarana-prasarana Kegiatan Jumat bersih (3) Lomba
sekolah, penyusunan program pemeliharaan, kebersihan kelas setahun (atau enam
perawatan, perbaikan dan pembangunan bulan) sekali.
(kembali) gedung sekolah, perangkat dan d. Sarana dan prasarana gedung sekolah
lingkungannya. Secara mikro, manajemen disiapkan secara prima sehingga tidak
aset sekolah di tingkat sekolah sendiri mudah rusak jika digunakan secara
menyangkut upaya pemeliharaan dan benar.
perawatan kecil yang dilakukan oleh warga e. Memberikan arahan/pengaruh yang
sekolah sendiri (siswa, guru, penjaga, komite dapat menyebabkan guru dan kepala
sekolah, masyarakat sekitar). sekolah tergerak untuk melaksanakan
Pemeliharaan perlengkapan sekolah, tugas dan kegiatannya secara bersama-
seperti perabot dan peralatan kantor, serta bersama melakukan upaya
pengajaran dilakukan pemeliharaan secara pemeliharaan.
kontinyu dan berkala agar selalu dalam f. Melakukan pembinaan dan kerjasama
keadaan siap pakai. Sarana dan Prasarana dengan masyarakat di luar sekolah.
sekolah yang difokuskan untuk didata dan kegiatan pemeliharan ini dapat
dilakukan kegiatan pemeliharaannya dikatagorikan menurut kurun waktu yaitu:
terutama: ruang kelas, ruang guru, ruang 1. Pemeliharaan sehari-hari
pimpinan, perpustakaan, laboratorium (IPA), Kegiatan pemeliharaan rutin harian dan
ruang UKS, tempat ibadah, jamban mingguan terutama ialah untuk memelihara
(KM/WC), gudang, ruang sirkulasi dan kebersihan dengan menyapu, melap,
tempat bermain/olah raga. mengepel, merapikan dan sebagainya,
Tujuan kegiatan pemeliharaan Sarana dan termasuk juga kegiatan mencatat kalau ada
Prasarana adalah: (a) Untuk Memelihara peralatan, sarana prasarana yang
prasarana secara berkelanjutan; (b) Adanya menunjukkan tanda-tanda akan rusak,
jaminan terhadap kualitas prasarana; (c) sehingga dapat mengusulkan tindakan
Adanya keuntungan yang berkelanjutan dari perawatan sejak dini.
hasil pemanfaatan prasarana. 2. Pemeliharaan berkala
Dengan kata lain, pemeliharaan Sarana- Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan
Prasarana sekolah dan lingkungannya dilakukan agar setiap sarana dan prasarana
dimaksudkan untuk: (a) Untuk itu senantiasa siap pakai (ready to use) dalam
mengoptimalkan pemakaian dan umur proses/kegiatan belajar mengajar. Aktivitas,
bangunan, jika dilihat dari faktor ekonomis kreatifitas serta masa tanggung jawab adalah
bahwa memelihara adalah untuk mencapai kunci optimalisasi daya pakai dan daya guna
efisiensi penggunaan anggaran perawatan. setiap barang untuk kelancaran pemakaian.
(b) menjamin kesiapan operasional Daryanto (2005:53) memberikan
penggunaan gedung dan penunjangnya, gambaran pedoman pelaksanaan administrasi
sehingga kegiatan yang dilakukan dapat sebagai berikut:
optimal. (c) menjamin keandalan bangunan
8. 1. Hendaknya kepala harus dirumuskan secara terperinci dan
sekolah tidak menyembunyikan dirinya dipahami dengan jelas oleh semua pihak
secara langsung dengan urusan yang berkepentingan.
pelaksanaan administrasi peralatan dan b. Inventarisasi sarana dan prasarana 17
perlengkapan pengajaran. Inventaris dilakukan untuk penyempur-
2. Melakukan sistem pencatatan yang naan pengurusan dan pengawasan terhadap
tepat sehingga mudah dikerjakan. barang milik negara/swasta, inventaris juga
3. Administrasi peralatan dan memberikan masukan yang sangat berharga
perlengkapan pengajaran harus bagi efektivitas pengelolaan sarana dan
senantiasa ditinjau dari segi pelayanan prasarana.
untuk turut memperlancar pelaksanaan Dengan adanya SARC (school asset
pogram pengajaran. report card) sebagai hasil dari inventarisasi
4. Kondisi-kondisi di atas akan terpenuhi atas asset sarana prasarana sekolah maka tiap
jika administrator mengikut sertakan ruang kelengkapan sarana prasarananya
semua guru dalam perencanaan, seleksi, sudah terdata. Sebaiknya copy dari SARC
distribusi dan penggunaan serta itu ditempel di tiap ruang, dan kepada
pengawasan peralatan dan perlengkapan peggunanya (siswa,guru) perlu menggunakan
pengajaran yang semuanya mendorong data tersebut untuk memotivasi kegiatan
mereka untuk memikirkan proses paling pemeliharaan rutin. Untuk itu proses
tepat dalam melayani kebutuhan inventarisasi aset dalam pemanfaatan SARC
mereka.16 perludilakukan dilakukan sosialisasi kepada
Agar tercapainya tujuan pendidikan semua pemangku kepentingan, terutama
sebagaimana yang diharapkan, diperlukan untuk para pengguna yaitu siswa dan guru.
memanfaatkan berbagai sarana dan prasrana 1. Pengadministrasi barang inventaris
sebagai sumber belajar. Pengadministrasian barang inventaris
a. Penyimpanan Sarana dan Prasarana dibuat dalam buku-buku: (a) Buku untuk
Penyimpanan merupakan kegiatan barang inventaris, mencatat semua barang
pengurusan, penyelenggaraan dan pengaturan inventaris milik negara dalam lingkungan
persediaan sarana dan prasarana dalam sekolah menurut urutan tanggal penerimaan
gudang, untuk terhindar dari kerusakan (b) Buku golongan barang inventaris, buku
sebelum dipakai. pembantu untuk mencatat barang inventaris
Untuk melakukan penyimpanan ada menurut golongan barang yang ditentukan.
beberapa prinsip administrasi penyimpanan (c) Buku catatan barang inventaris, untuk
peralatan dan perlengkapan sarana dan mencatat semua barang habis pakai seperti
prasarana pendidikan menurut Kasan kapur tulis, pensil, dll. (d) Laporan triwulan
(2000:101) adalah: mutasi, barang inventaris daftar untuk
1. Semua alat dan perlengkapan harus mencatat jumlah bertambah dan
disimpan ditempat-tempat yang bebas berkurangnya barang inventaris sebagai
dari faktor perusak, seperti panas, akibat dari mutasi yang terjadi dalam
lembab, lapuk dan serangga. triwulan yang bersangkutan. (e) Daftar
2. Mudah dikerjakan, baik untuk inventaris, tempat mencatat semua barang
menyimpan maupun yang keluar. inventaris menurut golongan barangnya (f)
3. Mudah didapat bila sewaktu-waktu Klasifikasi dan kode barang inventaris .
diperlukan. Tujuan penggolongan barang dengan
4. Semua penyimpanan harus pengklarifikasian serta pemberian kode atau
diadministrasikan menurut ketentuan simbol pada daftar inventaris adalah untuk
bahwa persediaan lama harus lebih dulu memudahkan dalam mencari dan
dipergunakan. menemukan kembali barang tersebut, dan
5. Harus diadakan iventarisasi secara lebih efektif dan efisien dalam mengurus
berkala barang-barang
6. Tanggung jawab untuk pelaksanaan
yang tepat dari tiap-tiap penyimpanan
17
Kasan, Tholib (2006). Teori dan Aplikasi
16
Daryanto, M. (2005). Administrasi Administrasi pendidikan, Jakarta; studio
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. press.
9. Membuat simbul atau bentuk lambang, yang ketat, pemeriksaan dan penilaian
sandi, atau kode adalah sebagai pengganti terhadap pelaksanaan pengololaan sarana
nama atau uraian bagi tiap golongan, dan prasarana pendidikan sekolah untuk
kelompok atau jenis barang agar dapat menghindari penyimpangan, penggelapan
memudahkan dalam mengingat dan atau penyalahgunaan.
mendapatkan kembali barang yang Pengawasan harus dilakukan secara
diinginkan. objektif, pengawasan dilakukan atas atas
Daftar barang inventarisasi adalah suatu dasar bukti-bukti yang ada. Apabila dari hasil
dokumen yang berisi jenis dan jumlah barang pengawasan ternyata terdapat kekurangan-
baik barang bergerak atau barang tidak kekurangan, maka kepala sekolah wajib
bergerak, seperti: (1) Kartu inventarisasi melakukan tindakan perbaikan dan
ruangan, (2) Kartu inventarisasi barang, (3) penyelesaian.
Buku inventrisasi. Semuanya harus ada suatu d. Pengorganisasian kegiatan
pengendalian dan pemanfaatan secara efektif pemeliharaan sarana dan prasarana
dan efesien. pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Beberapa pilihan untuk penanganan
Nomor 19 Tahun 2007, Penghapusan Sarana pemeliharaan gedung dan sarana penunjang
dan Prasarana Pendidikan, ialah pelepasan
secara efektif dapat dilakukan melalui: (a)
suatu barang dari pemilikan tanggung jawab
pengurusannya oleh pemerintah. Keterlibatan guru dan siswa, (b) Kegiatan
Penghapusan barang inventaris sekolah gotong royong/swadaya masyarakat/komite
berarti pelepasan barang dari daftar sekolah/ wali murid.(c) Pekerja harian lepas/
inventaris yang ada disekolah sesuai dengan musiman/ tenaga ahli yang relevan. (d)
peraturan dan tata cara yang belaku.18 Pekerja harian tetap, antara lain: penjaga
Lebih lanjut Gunawan meawarkan sekolah
Syarat-syarat penghapusan yaitu (a) Keadaan Dengan melibatkan unsur-unsur dari
barang rusak berat dan tidak dapat diperbaiki manajemen sekolah, siswa komite sekolah,
lagi (b) Biaya perbaikan lebih besar sehingga wali murid dan masyarakat adalah bertujuan
terjadi pemborosan (c) Kegunaan barang untuk menciptakan kesadaran dalam
tidak seimbang dengan biaya pemeliharaan mensikapi keadaan disekitarnya khususnya
(d) Barang tidak sesuai lagi dengan kondisi berkaitan dengan kondisi sarana prasarana
zaman (e) Penyusutan barang terlalu besar (f) yang dipergunakan untuk kegiatan rutinitas
Barang jika disimpan akan rusak (g) Barang belajar mengajar. (1) Keterlibatan guru dan
sudah dicuri, musnah karena bencana alam murid untuk membangkitkan dan
Kategori barang, inventaris yang bisa menanamkan rasa memiliki sekolah kepada
dihapus yaitu: (a) Barang rusak berat, tua murid, Membina murid untuk belajar disiplin
atau berlebih (b) Gudang/kantor sekolah dengan cara yang efektif dan di terima oleh
rusak berat (c) Barang dicuri atau terbakar. semua murid, Memupuk rasa tanggung
Tata cara penghapusan barang inventaris jawab, mencerminkan budaya kepada murid
ditetapkan dalam undang-undang perbenda- untuk menjaga dan memelihara keutuhan dan
haraan Indonesia dan harus sesuai dengan kebersihan dari lingkungan dan gedung
ketentuan yang berlaku dalam undang- sekolah (2) Kegiatan gotong royong/swadaya
undang tersebut. masyarakat/komite sekolah/wali murid untuk
Pelaksanaan penghapusan terlebih dahulu Menanamkan rasa memiliki sekolah kepada
harus ditinjau layak atau tidak untuk dipakai, masyarakat, bahwa gedung sekolah adalah
kegiatan tersebut dilakukan oleh panitia yang milik masyarakat dan harus dijaga dan
bertugas untuk meneliti, menilai barang- dirawat sendiri oleh masyarakat.
barang yang dihapuskan. Mengumpulkan dan mengelola dana
c. Pengawasan Sarana dan Prasarana pemeliharaan, Mengumpulkan, mengelola
Pendidikan, perlu mendapat pengawasan dan menjaga peralatan dan perlengkapan
pemeliharaan, Memberikan pendidikan dan
18
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional pemahaman kepada masyarakat tentang tata
Nomor 19 Tahun 2007, Tentang Standar cara pemeliharaan gedung sekolah secara
Pengelolaan Pendidikan Dasar dan baik dan benar serta dapat melaksanakan
Menengah. pemeliharaan secara kontinyu atau insidentil
apabila diperlukan
10. Rohiat (2009). Manajemen Sekolah teori
DAFTAR KEPUSTAKAAN dasar dan Praktek, Bandung, Refika
Aditama.
Atmodiwirio, Soebagio. (2005). Rasima (2007). Manajemen perpustakaan
Manajemen Pendidikan Akper Aceh Selatan, tidak diterbitkan
Indonesia. Jakarta: Ardanizya
Jaya. Sagala, Syaiful. (2009). Memahami
Organisasi Pendidikan, Bandung. Cv.
Bafadal, Ibrahim (2008). Manajemen Alfabeta, edisi refisi.
perlengkapan sekolah Teori dan
Aplikasinya, Jakarta : PT Bumi Sucipto, Basuki Mukti (2004). Administrasi
Aksara. Pendidikan, Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Jakarta: Depdikbud
Daryanto, M. (2005). Administrasi
Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Suryobroto, B. (2005). Manajemen
Pendidikan di Sekolah, Jakarta. PT
dbe.rti.org/publications/index, Pengertian Rineka Cipta.
dan Acuan Manajemen aset sarana-
prasarana sekolah, di dounlod pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,
tanggal 20 Mai 2011. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta: Depdiknas.
Gunawan, Ary (2005). Administrasi Sekolah
(Administrasi Pendidikan Micro) Peraturan pemerintah Nomor 2 tahun 2003,
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tentang sistem Pendidikan Dasar dan
Menengah, www.parlemen.ri./E3.pdf.
-------------(2002). Dasar-dasar Administrasi didownload, 15 April 2011.
Sarana Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta. Peraturan pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005, tentang
http//Imronfauzi.wordpress.com. Standar Nasional Pendidikan,
www.parlemen.ri./E3.pdf.
www.p2kp.org/pustaka/file/infra/bu
didownload, 5 Maret 2011.
ku Administrasi Sarana Dan
Prasarana Pendidikan, didounlod pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
tanggal 20 Mai 2011 Republik Indonesia Nomor 24, Tahun
Kasan, Tholib (2006). Teori dan Aplikasi 2007 tentang Standar Sarana dan
Administrasi pendidikan, Jakarta; Prasarana Pendidikan.
studio press.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Murniati, A. R, (2008). Manajemen Stratejik Nomor 19 Tahun 2007, Tentang
Peran Kepala Sekolah dalam Standar Pengelolaan Pendidikan
Pemberdayaan. Bandung: Citapustaka Dasar dan Menengah.
Media Perintis.
Mulyasa, E. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2008, Tentang
Profesional, Bandung: PT Remaja Penyelenggaraan Pendidikan,
Rosda karya. Pemerintah Aceh. Banda Aceh.
Moleong, J. Lexi. (2008). Metodelogi www.sttrcepu.ac.id/p2m/download/E3.pdf.
Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Panduan P2M Standar Sarana Dan
Remaja Rodas Karya. Prasarana, didownload, 23 Mai 2011.
BIODATA PENULIS
11. Abdul Manaf Usman Tarbiyah, pada tahun 2008 melanjutkan Studi
anak ke 3 (tiga) dari 4 di Program Pasca Sarjana Universitas Syiah
(empat) bersaudara, Kuala dalam Program Studi Manajemen
ayahda Usman ben Administrasi Pendidikan dan menamatkan
Abdul Majid (Alm), pada bulan Mei 2012.
Ibunda Hj. Tihawa
Benti Nafi (alm),
dilahirkan di Mns. Bueng, 1968, menikah
dengan Mursyidah, S. Ag tahun 1995,
dikaruniai 3 (tiga) orang anak, Syifa
Mardhiya (anak pertama), Azkal Azkia (anak
ke dua ) dan Habibil’ali (anak ke tiga).
Penulis menempuh pendidikan pada MIN
Tanjong Ulim tamat tahun 1980, MTsS Ulim
tamat tahun 1984, MAS Ulim tamat tahun
1987, Selanjutnya meneruskan pada IAIN
Ar-Raniry Banda Aceh Fakultas Tarbiyah
Jurusan Tadris tamat tahun 1992. Selanjutnya
melanjutkan ke Studi Purna Ulama IAIN Ar-
Raniry tamat tahun 1994. Sekarang sedang
menyelesaikan Program Pascasarjana Prodi
Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah,
pengalaman mengajar pada Fakultas
Tarbiyah IAIN Ar-Raniry sejak tahun 1993
sampai dengan tahun 1997 (sebagai asisten
Bapak Drs. Ramly Maha dalam Mata Kuliah
Psikologi Pendidikan), selanjutnya pada awal
tahun 1998 penulis pulang kekampung
kelahiran dan bekerja sebagai petani sawah,
pada tahun 1999 mendirikan Madrasah
Ibtidaiyah Swasta Modal Swadaya di
Kecamatan Ulim sekaligus menjabat sebagai
Kepala sampai dengan akhir tahun 2000,
dalam waktu bersamaan aktif di Partai Bulan
Bintang dipercayakan sebagai Ketua Anak
Cabang Kecamatan Ulim (sekarang Pidie
Jaya) dan pada Yayasan Bustanul Aitam
Kecamatan Ulim dipercayakan sebagai
wakil sekretaris dengan focus program
pembinaan anak yatim piatu korban konplik
dalam wilayah Kecamatan Ulim, dalam
waktu yang bersamaan juga mendirikan
Yayasan Malem Dagang menjabat sebagai
direktur dengan fokus program
pemberdayaan masyarakat, dan pada awal
tahun 2001 penulis pindah ke kota sigli (ibu
kota kabupaten Pidie) masih tetap aktif di
Partai Bulan Bintang dipercayakan sebagai
Ketua Pimpinan Cabang Kabupaten Pidie
sampai dengan tahun 2004, dalam waktu
bersamaan penulis juga mengajar pada
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Hilal Sigli
dan memimpin Yayasan Malem Dagang
sampai sekarang. Tahun 2007 s.d 2012
menjabat sebagai ketua III Sekolah Tinggi
Ilmu Syari’ah dan Sekolah Tinggi Ilmu