Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang berbagai posisi tidur dan latihan fisik untuk memfasilitasi pernapasan pada pasien emfisema. Posisi-posi yang direkomendasikan meliputi tidur miring, tengkurap, dan duduk dengan menggunakan bantal untuk menopang bagian tubuh tertentu. Latihan fisik meliputi berjalan, naik tangga, dan permainan untuk anak. Frekuensi drainage sputum disesuaikan dengan kadar sputum pasien.
2. Penderita duduk diatas
tempat tidur.
Goyangkan badan kepala
tegak kekanan 45⁰ dan
kekiri 45⁰.
Goyangkan badan kepala
tegak kebelakang 30⁰ dan
kedepan 45⁰.
Agar penderita rileks, dapat
diberi bantal untuk dipeluk.
Perkusi/clapping k/p
dilakukan dari belakang.
3. Penderita terlentang
Satu bantal dibawah kepala
Satu bantal dibawah lutut.
4. Penderita tidur ¼ tengkurap miring ke kanan
(disangga guling) posisi kepala – dada 45⁰
(diganjal beberapa bantal)
5. Penderita tidur ¼ tengkurap miring ke kanan
(disangga guling) posisi kepala – dada 45⁰
(diganjal beberapa bantal)
6. Penderita ¼ terlentang miring ke kanan
Tempat tidur dibagian kaki di tinggikan 40
cm.
7. Penderita tidur ¼ terlentang miring ke kiri
Tempat tidur dibagian kaki di tinggikan 40
cm.
8. Penderita tidur setengah tengkurap miring ke
kiri
Tempat tidur bagian kaki di tinggikan 40cm.
9. Penderita tidur ½ tengkurap miring ke kanan
Tempat tidur bagian kaki ditinggikan 50cm.
10. Penderita tidur hampir tengkurap miring
kekiri
Tempat tidur bagian kaki ditinggikan 50cm.
11. Penderita tidur hampir tengkurap miring ke
kanan.
Tempat tidur bagian kaki ditinggikan 50cm.
12. Penderita tidur miring ke kiri.
Tempat tidur bagian kaki ditinggikan 50 cm.
13. Penderita tidur hampir tengkurap miring ke
kanan
Tempat tidur bagian kaki ditinggikan 50 cm.
14. Penderita tidur hampir tengkurap miring ke
kiri
Tempat tidur bagian kaki ditinggikan 50cm.
15. Penderita tidur tengkurap datar.
Perut diganjal 3 bantal.
Tempat tidur bagian kaki ditinggalkan 50 cm.
16. Pada penderita Emfisema, karena kasus tertentu terpaksa
harus melaksanakan pembedahan thoraks / abdomen,
sesudah pembedahan perlu dilakukan positioning.
Pada penderita tsb merasa sakit waktu bernapas, karena
adanya incisi atau karena suatu trauma, biasanya pend. Ini
akan mengambil posisi tertentu & menolak karena takut untuk
bernapas dalam.
Perawat harus menjelaskan bahwa latihan akan dapat
mengurangi nyeri dg diusahakan gerakan dinding dada tidak
terganggu & gerakan diafragma masih dapat dilaksanakan.
17. Sesudah dilaksanakan lat. Pernapasan &
program drain postural, pend. Dilakukan
latihan general yaitu:
1. Latihan berdiri
Memutar kepala ka.&ki. Menggerakkan kepala
dpn&blkg.
Memutar kedua bahu kedepan dan kebelakang.
Menggerakkan kedua tangan kedepan & kesamping.
Membungkukkan badan dan kembali tegak lagi
dengan kedua tangan lemas.
2. Latihan berjalan dimana jaraknya diatur & makin
hari jml ulangan jalan & jarak jalan ditambah.
18. 3. Latihan naik tangga.
Penderita sampai berapa kali dapat menaiki tangga
paralel bare dalam sekali terapi lat. Dan berapa kali
istirahat. Tentu saja disesuaikan dg batas kemampuan
penderita.
Selama melaksanakan latihan, pend. Dianjurkan
mengatur napas (napas Diafragma) pada waktu kaki
melangkah naik tangga. Pend. Menghisap udara dg
napas diafragma.
Untuk memperbaiki daya tahan fisik pend. Jml
latihannya, jarak jauhnya berjalan dan jml ulangan naik
tangganya harus ditambah tentu saja waktunya juga
bertambah.
19. Pada bayi atau anak kecil harus merasa enak &
aman.
Posisi duduk dikursi rendah dg maksud dpt
mengatur derajat sudut menekuknya lutut.
Posisi anak dpt ditidurkan terlentang diatas
kedua tungkai dengan kepala dibawah,
tengkurapkan diatas pangkuan atau miring dg
mengatur salah satu pahanya dinaikkan
/diturunkan.
Pada anak atau bayi jangan lupa diberi
permainan spy senang dan tertawa dan ini akan
membantu atau merupakan latihan napas.
20. Pada anak dewasa pengaturan posisi kita
dapat menggunakan beberapa bantal?tempat
tidur ditinggikan sesuai sudut yg dapat
mengalirkan sekret / dahak pada daerah yang
terganggu.
21. Sekret sedikit bila < 2 sendok makan
sehari.
Sekret sedang bila >2 sendok makan tetapi
< ½ gelas.
Sekret banyak bila > ½ gelas
22. Pada penderita emfisema kering/dahaknya
tidak banyak, program dilaksanakan rata-rata
2x sehari, minimal 1x pada pagi hari bangun
tidur.
Pada pend. Yg tak berlendir dilaksanakan
hanya dg tujuan preventive.
Pd kasus uang disertai sputum banyak
dilaksanakan drainage 4x sehari.
Bila dilaksanakan 2x sehari waktu yang tepat
adalah pagihari dan malam hari waktu akan
tidur atau 1 jam sebelum tidur.