Download Full Version (Format MS Word DOC.): http://www.legalakses.com/contoh-contoh-surat-perjanjian-2/
Untuk download dokumen secara lengkap dalam format MS Word Document, silahkan kunjungi:
http://www.legalakses.com/contoh-surat-pernyataan-hutang-dengan-jaminan/
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
surat pengakuan hutang
1. SURAT PENGAKUAN HUTANG
Klausul
1. Hutang
2. Penerimaan Hutang
3. Jangka Waktu Pelunasan Hutang
4. Bunga Hutang
5. Denda Keterlambatan
6. Ahli Waris Pihak Berhutang dan/atau Pihak Terhutang
7. Penjaminan Hutang
8. Izin dan Persetujuan Suami/Istri Pihak Berhutang.
9. Domisili Hukum Pihak Berhutang
2. SURAT PENGAKUAN HUTANG
SURAT PENGAKUAN HUTANG ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini, _________ tanggal
__ __________ ____, bertempat di _________________ (“Surat Pengakuan Hutang”), oleh:
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor KTP :
Selanjutnya dalam Surat Pengakuan Hutang ini disebut sebagai “Pihak Berhutang”.
Pihak Berhutang dengan ini menerangkan dan menyatakan sebagai berikut:
1. Hutang
Bahwa, Pihak Berhutang dengan ini mengakui, bahwa Pihak Berhutang memiliki
Hutang berupa uang sebesar Rp. __________________ (________________ rupiah) kepada
Pihak Terhutang sebagai berikut:
Nama :
Tempat/Tanggal Lahir :
Alamat :
Nomor KTP :
(“Hutang”)
2. Penerimaan Hutang
Bahwa, Pihak Berhutang dengan ini mengakui, bahwa Pihak Berhutang telah
menerima Hutang tersebut dari Pihak Terhutang sebelum dilakukannya
penandatanganan Surat Pengakuan Hutang ini, sehingga untuk penerimaan Hutang
oleh Pihak Berhutang dari Pihak Terhutang tersebut maka Surat Pengakuan Hutang
ini sekaligus berlaku juga sebagai tanda terima penerimaan Hutang yang sah.
3. Jangka Waktu Pelunasan Hutang
Bahwa, Pihak Berhutang dengan ini mengakui, bahwa Pihak Berhutang sepakat dan
mengikatkan diri kepada Pihak Terhutang untuk melakukan pelunasan Hutang
kepada Pihak Terhutang dalam jangka waktu selambat-lambatnya ___ (___________) hari
kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Surat Pengakuan Hutang ini atau
jatuh tempo selambat-lambatnya pada tanggal __ ____________ ____ (“Jangka Waktu
Pelunasan Hutang”).
4. Bunga Hutang
Bahwa, Pihak Berhutang dengan ini mengakui, bahwa atas pemberian Hutang dari
Pihak Terhutang kepada Pihak Berhutang tersebut, Pihak Berhutang dengan ini
3. menyatakan bersedia untuk membayar Bunga Hutang kepada Pihak Terhutang
(“Bunga Hutang”), yang akan berlaku dengan ketentuan:
a. Bahwa, nilai Bunga Hutang adalah sebesar __% (_______________ persen) dari nilai
Hutang atau sebesar Rp. ________________ (____________________ rupiah) per-__________.
b. Bahwa, Bunga Hutang tersebut berlaku sejak ditandatanganinya Surat
Pengakuan Hutang ini sampai dengan dilaksanakannya pelunasan Hutang oleh
Pihak Berhutang kepada Pihak Terhutang atau sampai dengan jatuh tempo
Jangka Waktu Pelunasan Hutang.
c. Bahwa, dalam hal Pihak Berhutang tidak membayar Bunga Hutang pada saat
jatuh tempo Jangka Waktu Pelunasan Hutang, maka Bunga Hutang tersebut
akan menjadi terhutang dari Pihak Berhutang kepada Pihak Terhutang sebesar
total nilai Bunga Hutang tersebut pada saat jatuh tempo Jangka Waktu
Pelunasan Hutang, yang pelunasannya akan disepakati kemudian oleh Pihak
Berhutang dan Pihak Terhutang.
5. Denda Keterlambatan
Bahwa, Pihak Berhutang dengan ini mengakui, bahwa dalam hal terjadi
keterlambatan pelunasan Hutang oleh Pihak Berhutang kepada Pihak Terhutang dari
Jangka Waktu Pelunasan Hutang, maka Pihak Berhutang dengan ini menyatakan
bersedia untuk membayar Denda Keteralambatan kepada Pihak Terhutang (“Denda
Keterlambatan”), yang akan berlaku dengan ketentuan:
a. Bahwa, nilai Denda Keterlambatan adalah sebesar Rp. _____________________
(__________________ rupiah) untuk setiap __ (_________) hari keterlambatan.
b. Bahwa, pemberlakuan Denda Keterlambatan dimulai sejak berakhirnya Jangka
Waktu Pelunasan Hutang sampai dengan dilaksanakanannya pelunasan Hutang
oleh Pihak Berhutang kepada Pihak Terhutang.
c. Bahwa, dalam hal Pihak Berhutang tidak membayar Denda Keterlambatan pada
saat dilakukannya pelunasan Hutang, maka Denda Keterlambatan akan menjadi
terhutang dari Pihak Berhutang kepada Pihak Terhutang sebesar total nilai Denda
Keterlambatan tersebut pada saat dilakukannya pelunasan Hutang, yang
pelunasannya akan disepakati kemudian oleh Pihak Berhutang dan Pihak
Terhutang.
6. Ahli Waris Pihak Berhutang dan/atau Pihak Terhutang
Bahwa, Pihak Berhutang dengan ini mengakui, bahwa segala hak dan kewajiban Pihak
Berhutang dan Pihak Terhutang yang timbul sebagai akibat dari dibuatnya Surat
Pengakuan Hutang ini tidak akan berakhir karena salah satu atau kedua belah pihak
meninggal dunia, akan tetapi akan dilaksanakan oleh para ahli waris dari pihak yang
meninggal dunia tersebut.