Polusi udara di kota-kota besar Indonesia telah meningkatkan penyakit paru dan saluran pernapasan. Peningkatan permukiman dan aktivitas manusia mengurangi ruang terbuka hijau dan meningkatkan polusi. Solusi yang diperlukan adalah mengurangi emisi kendaraan, melestarikan ruang hijau, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
1. Polusi Udara Sumber Dampak dan
Penanggulangan Pencemaran dengan RTH.
Nama Kelompok:
1. Akbar Reza F
2. Edi Rianto
3. Ichsan Hariadi
4. Rizky Dwi S
2. Polusi udara kota di beberapa kota besar di Indonesia telah sangat
memprihatinkan. Beberapa hasil penelitian tentang polusi udara dengan
segala resikonya telah dipublikasikan, termasuk resiko kanker darah..
Diperkirakan dalam sepuluh tahun mendatang terjadi peningkatan jumlah
penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan. Bukan hanya infeksi
saluran pernapasan akut yang kini menempati urutan pertama dalam pola
penyakit diberbagai wilayah di Indonesia, tetapi juga meningkatnya jumlah
penderita penyakit asma dan kanker paru-paru.
Dalam tahap awal perkembangan kota, sebagian besar lahan merupakan
ruang terbuka hijau. Namun, adanya kebutuhan ruang untuk menampung
penduduk dan aktivitasnya, ruang hijau tersebut cenderung mengalami
konversi guna lahan menjadi kawasan terbangun. Sebagian besar
permukaannya, terutama di pusat kota, tertutup oleh jalan, bangunan dan
lain-lain dengan karakter yang sangat kompleks dan berbeda dengan
karakter ruang terbuka hijau. Hal-hal tersebut diperburuk oleh lemahnya
penegakan hukum dan penyadaran masyarakat terhadap aspek penataan
ruang kota sehingga menyebabkan munculnya permukiman kumuh di
beberapa ruang kota dan menimbulkan masalah kemacetan akibat
tingginya hambatan samping di ruas-ruas jalan tertentu.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan Uraian diatas maka dalam karya ilmiah ini akan
diangkat permasalahan:
1. Apa saja penyebab polusi udara di daerah perkotaan?
2. Apa sajakah dampak polusi udara bagi kelangsungan hidup
makhluk hidup di bumi?
3. Bagaimana solusi yang tepat untuk mengatasi pencemaran
udara?
4. Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi
fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik
seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak
pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional,
maupun global
5. Bahan Pencemar Udara
Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan
partikel. Dalam bentuk gas dapat dibedakan menjadi:
1. Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat
aerosol)
2. Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida,
amoniak, dan nitrogen dioksida)
3. Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida,
hidrokarbon)
4. Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa
uap)
6. Karbon Monoksida(CO)
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di berbagai
perkotaan. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan udara dan bahan
bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar mesin diesel. Percampuran
yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang terjadi pada mesin-mesin
yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu strategi untuk
meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di berbagai perkotaan
dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan jumlah kematian bayi
serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar karbon monoksida akan
tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan bahan katalis yang
mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan penggunaan
bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan bermotor.
Nitrogen Dioksida (NO2)
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari
100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian
tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2
sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang
diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan
kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan kesulitan dalam
bernafas.
7. Sumber Pencemar Udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara,
diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami
maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara
dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal,
regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar
sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah
contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari
pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk
dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon
dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara
sekunder.
Atmosfer merupakan sebuah sistem yang kompleks, dinamik, dan
rapuh. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek dari emisi polusi
udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global,
perubahan iklim dan deplesi ozon di stratosfer semakin meningkat.
8. Kegiatan manusia
1. Industri
2. Pembangkit listrik
3. Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
penebangan hutan yang berlebihan
Sumber alami
1. Gunung berapi
2. Kebakaran hutan
3. Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi `
Sumber-sumber lain
1. Transportasi amonia
2. Kebocoran tangki klor
3. Timbulan gas metana dari lahan uruk/tempat pembuangan akhir sampah
4. Uap pelarut organik
9. ◦ Rumusan Hipotesis
1. Sebagian besar penyebab pencemaran udara adalah kegiatan manusia
seperti pada bidang transportasi dan industry
2. Dampak polusi udara bagi kesehatan secara umum adalah ISPA (infeksi
saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan
gangguan pernapasan lainnya.
3. solusi dari permasalahan ini adalah perubahan gaya hidup masyarakat
dan penyediaan Ruang Terbuka Hijau yang memadai di daerah perkotaan
10. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Efek Negatif Pencemaran Udara Bagi Kesehatan Tubuh
Tabel 1 menjelaskan tentang pengaruh pencemaran udara terhadap
makhluk hidup. Rentang nilai menunjukkan batasan kategori daerah sesuai
tingkat kesehatan untuk dihuni oleh manusia. Karbon monoksida, nitrogen, ozon,
sulfur dioksida dan partikulat matter adalah beberapa parameter polusi udara
yang dominan dihasilkan oleh sumber pencemar.
Dari pantauan lain diketahui bahwa dari beberapa kota yang diketahui
masuk dalam kategori tidak sehat berdasarkan ISPU (Indeks Standar Pencemar
Udara) adalah Jakarta (26 titik), Semarang (1 titik), Surabaya (3 titik), Bandung (1
titik), Medan (6 titik), Pontianak (16 titik), Palangkaraya (4 titik), dan Pekan Baru
(14 titik).
11. Kategori Rentang
Karbon monoksida
(CO)
Nitrogen
(NO2)
Ozon (O3)
Sulfur dioksida
(SO2)
Partikulat
Baik 0-50 Tidak ada efek Sedikit berbau
Luka pada
Beberapa
spesies
tumbuhan
akibat
kombinasi
dengan SO2
(Selama 4 Jam)
Luka pada
Beberapa
spesies
tumbuhan
akibat
kombinasi
dengan O3
(Selama 4 Jam)
Tidak ada efek
Sedang 51 – 100
Perubahan kimia darah
tapi tidak terdeteksi
Berbau
Luka pada
Beberapa spesies
tumbuhan
Luka pada
Beberapa spesies
tumbuhan
Terjadi penurunan pada
jarak pandang
Tidak Sehat 101 – 199
Peningkatan pada
kardiovaskular pada
perokok yang sakit
jantung
Bau dan
kehilangan
warna.
Peningkatan
reaktivitas
pembuluh
tenggorokan
pada penderita
asma
Penurunan
kemampuan pada
atlit yang berlatih
keras
Bau, Meningkatnya
kerusakan
tanaman
Jarak pandang turun dan
terjadi pengotoran debu di
mana-mana
Sangat Tidak
Sehat
200-299
Meningkatnya
kardiovaskular pada
orang bukan perokok
yang berpenyakit
Jantung, dan akan
tampak beberapa
kelemahan yang
terlihat secara nyata
Meningkatnya
sensitivitas
pasien yang
berpenyakit
asma dan
bronchitis
Olah raga
ringan
mengakibatkan
pengaruh
parnafasan
pada pasien
yang
berpenyaklt
paru-paru
kronis
Meningkatnya
sensitivitas pada
pasien
berpenyakit
asma dan
bronchitis
Meningkatnya sensitivitas
pada pasien berpenyakit
asma dan bronchitis
Berbahaya 300 – lebih Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
12. Pencemar Sumber Keterangan
Karbon monoksida (CO)
Buangan kendaraan bermotor;
beberapa proses industri
Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9
ppm)
Sulfur dioksida (S02)
Panas dan fasilitas pembangkit
listrik
Standar kesehatan: 80 ug/m3
(0.03 ppm)
Partikulat Matter
Buangan kendaraan bermotor;
beberapa proses industri
Standar kesehatan: 50 ug/m3
selama 1 tahun; 150 ug/m3
Nitrogen dioksida (N02)
Buangan kendaraan bermotor;
panas dan fasilitas
Standar kesehatan: 100 pg/m3
(0.05 ppm) selama 1 jam
Ozon (03) Terbentuk di atmosfir
Standar kesehatan: 235 ug/m3
(0.12 ppm) selama 1 jam
13. Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui
sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung
kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran
pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat
mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem
peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi
saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan
pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan
karsinogenik.
Studi ADB memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan
dengan kematian prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja
efektif, dan ISPA pada tahun 1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan
meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di tahun 2015.
14.
15. Dampak Bagi Lingkungan
Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi
dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis,
nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman
dapat menghambat proses fotosintesis
Hujan asam
1. pH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar
udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
2. Mempengaruhi kualitas air permukaan
3. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
16. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon,
dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam
lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
1. Pencairan es di kutub
2. Perubahan iklim regional dan global
3. Perubahan siklus hidup flora dan fauna
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km)
merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B
dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi
secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat
dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan dapat
mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
17. Penanggulangan Pencemaran Udara
Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa
menanggulangi penyebabnya. Mempertimbangan sektor transportasi sebagai
kontributor utama pencemaran udara, maka sektor ini harus mendapat
perhatian utama.
1. menyerukan kepada pemerintah untuk memperbaiki sistem transportasi
yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan
dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem
transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi.
2. juga menyerukan kepada pemerintah untuk segera memenuhi
komitmennya untuk memberlakukan pemakaian bensin tanpa timbal.
3. Di sektor industri, penegakan hukum harus dilaksanakan bagi industri
pencemar
4. Penyediaan RTH yang memadai di daerah perkotaan
18. Solusi
1. Menggunakan bahan bakar gas dibandingkan bahan bakar minyak
2. Adanya peraturan dari pemerintah bagi para perokok agar tidak
merokok di sembarang tempat dan menyediakan tempat khusus
merokok
3. Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat
diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
4. Penanaman pohon-pohon yang berdaun lebar di pinggir-pinggir
jalan, terutama yang lalu lintasnya padat serta di sudut-sudut
kota, juga mengurangi polusi GREudara.
5. Penyediaan RTH yang memadai di daerah perkotaan
19. Pengertian Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang/jalur dan atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja
ditanam
Fungsi Ruang Terbuka Hijau
RTH memiliki fungsi sebagai berikut:
A. Fungsi utama (intrinsik) yaitu fungsi ekologis:
1. memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi
udara (paru-paru kota);
2. pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat
berlangsung lancar
3. sebagai peneduh;
4. produsen oksigen;
5. penyerap air hujan;
6. penyedia habitat satwa
20. B. Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu:
sosial dan budaya:
1. menggambarkan ekspresi budaya lokal;
2. merupakan media komunikasi warga kota;
3. tempat rekreasi;
4. wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam
mempelajari alam.
Fungsi ekonomi:
1. sumber produk yang bisa dijual, seperti tanaman bunga, buah, daun,
sayur mayur;
2. bisa menjadi bagian dari usaha pertanian, perkebunan, kehutanan dan
lainlain.
21. Jenis-Jenis RTH
1. Secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi RTH alami yang berupa habitat
liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional, maupun RTH non-
alami atau binaan yang seperti taman, lapangan olah raga, dan kebun bunga.
2. Ruang terbuka hijau privat, adalah RTH milik institusi tertentu atau orang
perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain
berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang
ditanami tumbuhan.
3. Ruang terbuka hijau publik, adalah RTH yang dimiliki dan dikelola oleh
pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan
masyarakat secara umum
4. Sedangkan RTH dengan konfigurasi planologis dapat berupa ruang-ruang
yang dibentuk mengikuti pola struktur kota seperti RTH perumahan, RTH
kelurahan, RTH kecamatan, RTH kota maupun taman-taman regional/
nasional.
22. ◦ Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pencemaran udara
adalah suatu kejadian yang sebenarnya disebabkan oleh manusia dan
yang merasakan dampaknya adalah manusia juga bersama dengan
hewan dan binatang dan makhluk hidup lainnya. Dan yang dapat
mengurangi atau menanggulanginya juga membutuhkan kesadaran dari
manusia itu sendiri.
Sehingga dapat dikatakan bahwa manusia sedang menghadapi
masalah akibat dari perbuatan mereka sendiri. Jika ingin
menghindarinya manusia harus memiliki kesadaran di dalam diri untuk
dapat menghentikan masalah ini seperti mengubah gaya hidup yang
boros energi, tidak memperhatikan lingkungan sekitar, penebangan
hutan yang berlebihan yang dapat mengakibatkan hilangnya paru-paru
kota sehingga udara yang dipenuhi oleh polutan tersebut tidak dapat
tersaring dan mengurangi produksi oksigen yang dapat dihasilkan oleh
pohon – pohon tersebut.
.
23. Selain dengan merubah gaya hidup, peran pemerintah juga dibutuhkan
seperti penyediaan Ruang Terbuka Hijau yang memadai di daerah perkotaan,
pengembangan bahan bakar terbaharui seperti Fuel Cell dan Solar Cell. Selain
itu penggunaan bahan bakar gas juga akan mengurangi jumlah polusi udara
dibandingkan dengan menggunakan bahan bakar minyak yang selama ini
telah banyak digunakan.
Oleh karena itu inti dari permasalahan ini adalah kesadaran diri
manusia untuk mau berubah agar dapat mengurangi dampak dari
permasalahan yang sedang dihadapi yaitu pencemaran udara
24. Saran kami bagi masyarakat untuk dapat mengurangi atau
mencegah permasalahan ini adalah agar mengubah gaya hidup
yang apatis atau tidak perduli terhadap kondisi lingkungan
serta melakukan berbagai upaya-upaya yang dapat membantu
mengurangi pencemaran udara. Hal-hal tersebut seperti
penghematan energi, menjaga kebersihan lingkungan dan lain-
lain.
Selain untuk masyarakat, kami juga menghimbau kepada pihak
berwenang untuk turut serta dalam upaya mengurangi
pencemaran udara ini seperti memperketat peraturan bagi
industri dalam hal pengolahan limbah sisa produksi agar tidak
mencemari lingkungan. Selain itu kami juga menyarankan
untuk menyediakan Ruang Terbuka Hijau yang lebih memadai,
karena RTH memiliki fungsi yang sangat baik bagi lingkungan
dan masyarakat .