SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
7
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG
NOMOR 1 TAHUN 2008
TENTANG
LAMBANG DAERAH KOTA SERANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SERANG,
Menimbang

:

a.

bahwa Pemerintah Kota Serang perlu mempunyai
identitas daerah yang dituangkan dalam bentuk
Lambang Daerah yang mencerminkan karakteristik dan
ciri khas Daerah serta memiliki makna dan filosofis yang
menunjukkan nilai-nilai luhur masyarakat Kota Serang;

b.

Mengingat

:

bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan
Daerah Kota Serang tentang Lambang Daerah Kota
Serang.

1.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
4. Undang-Undang......................
-2-

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 98,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4748);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1958 tentang
Panji dan Bendera Jabatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1635);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang
Penggunaan Lambang Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1636);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang
Lambang Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4790).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DERAH KOTA SERANG
dan
WALIKOTA SERANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan

:

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG
TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Kota Serang;
2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
3. Pemerintah ..................
-3-

3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah Otonom lainnya
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;
4. Walikota dan Wakil Walikota adalah Walikota dan Wakil Walikota Serang;
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
DPRD Kota Serang;
6. Lambang Daerah adalah panji kebesaran dan simbol kultural bagi masyarakat
daerah yang mencerminkan kekhasan daerah dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
7. Logo Daerah adalah logo daerah Kota Serang;
8. Bendera Daerah adalah bendera daerah Kota Serang;
9. Bendera Jabatan Kepala Daerah adalah bendera jabatan Walikota dan Wakil
Walikota Serang;
10. Himne Daerah adalah himne daerah Kota Serang.
BAB II

JENIS LAMBANG DAERAH

Pasal 2
(1) Lambang daerah meliputi :
a. Logo daerah;
b. Bendera daerah;
c. Bendera jabatan Walikota dan Wakil Walikota;
d. Himne.
(2) Lambang daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah ini adalah logo daerah,
bendera daerah, bendera jabatan Walikota dan Wakil Walikota;
(3) Himne daerah akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tersendiri.
BAB III

KEDUDUKAN DAN FUNGSI

Pasal 3
(1) Lambang daerah berkedudukan sebagai tanda identitas daerah;
(2) Lambang daerah berfungsi sebagai pengikat kesatuan sosial budaya
masyarakat daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pasal 4
Lambang daerah bukan merupakan simbol kedaulatan daerah.
BAB IV

BENTUK DAN ARTI LAMBANG DAERAH

Bagian Kesatu
Bentuk dan Arti Logo Daerah
Paragraf Kesatu
Bentuk Logo Daerah
Pasal 5
(1)

Logo daerah berbentuk segi enam dengan 7 (tujuh) warna yaitu, kuning,
hijau , biru, putih, merah, hitam dan emas;
(2) Logo ..................
-4-

(2)

Logo sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari 3 (tiga) bagian,
dengan rincian sebagai berikut :
a.

Bagian atas terdapat gambar bintang segi lima berwarna emas;

b.
c.

Bagian tengah terdapat gambar gapura kaibon dengan warna putih;
Bagian bawah terdapat tulisan KOTA SERANG dengan warna putih dan
moto MADANI dengan warna hitam di atas pita warna emas.
Bentuk, warna dan perbandingan ukuran logo tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Peraturan Daerah ini.

(3)

Paragraf Kedua
Arti Logo Daerah
Pasal 6
Bentuk dan warna logo daerah mempunyai arti sebagai berikut :
1.

Perisai segi 6 (enam) dengan 7 (tujuh) warna :
-

Perisai segi 6 (enam) melambangkan :
a. Awal berdirinya Kota Serang dibentuk oleh 6 (enam) Kecamatan, yaitu
Kecamatan Kasemen, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Cipocok Jaya,
Kecamatan Serang, Kecamatan Walantaka dan Kecamatan Curug.
b. 6 (enam) rukun iman, yaitu :
1) Menunjukkan komitmen Pemerintahan Kota Serang yang dalam
menjalankan tugasnya tidak akan lepas dari koridor agama;
2) Menunjukkan kereligiusan masyarakat Kota Serang dan kehidupan
bermasyarakat yang selalu berlandaskan pada sendi-sendi agama.
c. Kegigihan dan ketahanan masyarakat Banten dalam memperjuangkan
kemerdekaannya pada masa penjajahan.
d. Kegigihan dan ketahanan masyarakat Kota Serang dalam menghadapi
semua tantangan di masa yang akan datang

-

Warna kuning

: kemuliaan, kesejahteraan dan menunjukan masa
depan Kota Serang yang cerah;

-

Warna hijau

: melambangkan sumber daya alam, menunjukan
daerah pertanian dan holtikultura yang sesuai
dengan kondisi dan potensi wilayah serta sosial
ekonomi masyarakat Serang pada umumnya;

-

Warna biru

: selain melambangkan sumber daya manusia yang
berkualitas baik dari segi pendidikan maupun
agama, juga melambangkan sumber daya alam
perikanan baik dari laut maupun tambak ikan air
tawar yang menjadi salah satu andalan
perekonomian masyarakat Kota Serang;

-

Warna putih

: melambangkan Pemerintaha Kota Serang yang
bersih;
-Warna ..................
-5-

-

-

2.

3.

Warna merah putih

: menegaskan bahwa Kota Serang merupakan
bagian Negara kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
- Warna Hitam
: melambangkan
kategasan,
keteguhan
dan
ketabahan Pemerintah Kota Serang dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengemban
amanat rakyat;
- Warna Emas
: selain melambangkan keberhasilan Pemerintah
Kota
Serang
dalam
mencapai
tujuan
Pemerintahannya untuk mewujudkan masyarakat
Kota Serang yang MADANI juga melambangkan
Pemerintahan Kota yang adil, agung, dan
berwibawa;
Bintang segi 5 (lima) memiliki makna sebagai berikut :
Bintang segi 5 (lima) melambangkan rukun islam dan asas Ketuhanan
Yang Maha Esa;

Gapura (kaibon) memiliki makna sebagai berikut :
a. ciri khas Banten yang sudah menjadi bagian dari sejarah Banten dan dengan
sendirinya merupakan ciri khas dan bagian yang tidak akan terpisahkan
dari Kota Serang.
b. Pintu gerbang, pintu menuju kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat
Kota Serang di semua bidang.
c. Kota Serang sebagai pintu gerbang Provinsi Banten, karena Kota Serang
merupakan Ibukota Provinsi Banten.

4.

Tulisan “KOTA SERANG” dan moto “MADANI” memiliki makna sebagai
berikut :
Menegaskan bahwa tujuan Pemerintah Kota Serang adalah untuk
mewujudkan Kota Serang yang MADANI, yang mempunyai prinsip sebagai
berikut :
a. Menghormati kebebasan beragama;
b. Menjaga persaudaraan antar umat beragama;
c. Menjaga perdamaian dan kedamaian;
d. Menjaga persatuan;
e. Etika politik yang bebas dan bertanggungjawab
f. Pemerintahan yang melindungi hak dan kewajiban masyarakat;
g. Konsistensi penegakan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan;
h. Terciptanya masyarakat yang demokratis;
i. Menghormati hak-hak azasi individu;
j. Selalu berada dalam koridor agama.
Semua itu diharapkan bisa terwujud dalam Pemerintahan Kota Serang yang
bersih, adil, bertanggungjawab, agung dan berwibawa sehingga dapat
menciptakan masyarakat Kota Serang yang sejahtera di semua bidang (sosial,
politik, budaya dan pendidikan).

Bagian ..................
-6-

Bagian Kedua

Penggunaan dan Penempatan Logo Daerah
Paragraf Kesatu
Penggunaan logo Daerah
Pasal 7
(1)

Logo daerah dapat digunakan pada pakaian dinas harian, bangunan milik
daerah, gapura, perbatasan Kabupaten/Kota, kop surat, stempel Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD), Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan/Desa
serta sebagai lencana atau gambar dan kelengkapan busana;

(2)

Tata cara penggunaan logo daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota;

(3) Logo daerah tidak dapat digunakan pada pertemuan resmi Walikota dan
Wakil Walikota dengan mitra kerja, badan atau lembaga dari luar negeri;

(4)

Logo daerah tidak dapat digunakan pada dokumen perjanjian yang akan
ditandatangani oleh Walikota dan Wakil Walikota atau pejabat lainnya
dengan mitra kerja, badan atau lembaga dari luar negeri;

(5)

Logo daerah dapat digunakan dalam bentuk kepala surat pada :
a. Lembaran Daerah Kota Serang;
b. Tanda Penghargaan, surat-surat keterangan, tanda jasa yang dikeluarkan
oleh Daerah;
c. Buku-buku, majalah-majalah dan penerbitan lain yang dikeluarkan oleh
Daerah;
d. Stempel Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kantor Kecamatan dan
Kantor Kelurahan/desa di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Serang;
e. Sebagai tanda pada barang atau aset milik Daerah.
Paragraf Kedua
Penempatan logo daerah

Pasal 8
(1)

Logo daerah dapat ditempatkan di bagian dalam atau luar bangunan milik
Daerah;

(2)

Penempatan logo daerah di bagian luar bangunan milik daerah sebagimana
dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pada papan nama yaitu :
a. Kantor Walikota;
b. Kantor DPRD;
c. Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kantor Kecamatan dan
Kantor Kelurahan/Desa;
d. Rumah jabatan Walikota dan Wakil Walikota;
e. Bangunan sekolah atau fasilitas pendidikan milik daerah.

(3)

Penempatan logo daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh
lebih tinggi atau sejajar dengan posisi penempatan lambang negara.

(4)

Penempatan logo daerah di bagian dalam bangunan milik pemerintah Kota
Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan pada :
a. Ruang kerja Walikota dan Wakil Walikota
b. Ruang sidang DPRD
c. Ruang kerja kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kantor
Kecamatan, Kantor Kelurahan/Desa;
-7-

d. Ruang tamu ..................
d. Ruang tamu pada rumah jabatan Walikota dan Wakil Walikota;
e. Ruang kepala sekolah atau pimpina lembaga pendidikan, ruang guru,
ruang tata usaha, ruang kelas, ruang pertemuan atau aula dan ruang tamu
pada bangunan sekolah atau fasilitas pendidikan milik Daerah;
(5)

Penempatan logo daerah pada bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) tidak boleh lebih tinggi atau sejajar dengan posisi penempatan lambang
negara;

(6)

Logo daerah dapat ditempatkan bersama-sama dengan logo lembaga lain
atau badan usaha komersial pada ruang terbuka atau tertutup;

(7)

Penempatan logo lembaga lain atau badan usaha komersial tidak boleh lebih
tinggi atau sejajar dengan logo daerah;

(8)

Penggunaan logo daerah pada kop surat sebagaimana dimaksud dalam pasal
7 ayat (1) ditempatkan di bagian paling atas posisi tengah kertas, sedangkan
untuk penggunaan logo daerah pada stempel di tempatkan disebelah kiri
tandatangan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kecamatan,
Kelurahan/Desa;

(9)

Penggunaan Logo daerah pada lencana, gambar atau kelengkapan busana
ditempatkan pada dada kiri atas atau kerah baju dan topi;

(10) Penempatan Logo sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak boleh lebih
tinggi atau sejajar dengan posisi penempatan lambang negara.
Pasal 9
Bentuk, warna dan ukuran logo daerah tecantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

yang

BAB V
BENDERA DAERAH DAN BENDERA JABATAN
Bagian Kesatu
Bendera Daerah
Paragraf Kesatu
Bentuk Bendera Daerah
Pasal 10
Bendera daerah berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang dan
lebar tiga berbanding dua yang memuat logo daerah;
Paragraf Kedua
Penggunaan Bendera Daerah
Pasal 11
(1)

Bendera daerah dapat digunakan sebagai pendamping bendera negara pada
bangunan milik daerah, gapura perbatasan Kabupaten/Kota serta sebagai
lencana, gambar atau kelengkapan busana;

(2)

Bendera daerah yang digunakan sebagai pendamping bendera negara,
ukurannya tidak boleh sama atau lebih besar dari bendera negara;
-8-

(3)

Bendera daerah dapat digunakan dalam pertemuan Walikota dan Wakil
Walikota dengan mitra kerja, badan dan lembaga dari luar negeri;
(4) Penggunaan ..................

(4)

Penggunaan bendera daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
sebagai pendamping bendera negara;

(5)

Bendera daerah tidak dapat dikibarkan pada peringatan hari besar nasional
di daerah, hari jadi Kota Serang atau upacara bendera lainnya.
Paragraf Ketiga
Penempatan Bendera Daerah
Pasal 12

(1)

Bendera daerah yang digunakan pada bangunan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 9 ayat (1), dapat ditempatkan pada bagian dalam atau luar
bangunan milik daerah;

(2)

Penempatan bendera daerah dibagian luar bangunan milik daerah dilakukan
pada :
a.

Kantor Walikota dan Wakil Walikota;

b.

Rumah jabatan Walikota dan Wakil Walikota.

(3)

Penempatan bendera daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak
boleh lebih tinggi atau sejajar dengan bendera negara;

(4)

Penempatan bendera daerah pada bagian dalam bangunan milik daerah
dilakukan pada :
a.

Ruang tamu dan ruang kerja Walikota dan Wakil Walikota;

b.

Ruang rapat utama pada kantor Walikota dan Wakil Walikota

c.

Ruang kerja pimpinan dan ruang sidang DPRD;

d. Ruang tamu dirumah jabatan Walikota dan Wakil Walikota;
e.

Ruang kerja Camat, Kepala Kelurahan dan Kepala Desa;

f.

Ruang Kepala Sekolah atau pimpinan lembaga pendidikan pada
bangunan sekolah atau fasilitas pendidikan milik daerah.

(5)

Penempatan bendera daerah di dalam bangunan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 4 tidak boleh lebih tinggi atau sejajar dengan bendera negara;

(6)

Bendera daerah yang ditempatkan berdampingan dengan bendera negara,
berada disebelah kanan;

(7)

Bendera daerah yang digunakan pada gapura sebagaimana dimaksud dalam
pasal 11 ayat (1) ditempatkan lebih tinggi dari bendera atau umbul umbul
badan usaha komersial;

(8)

Penempatan bendera daerah pada lencana, gambar atau kelengkapan busana
ditempatkan pada dada kiri atas atau kerah baju dan topi;

(9)

Penempatan bendera daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (8) tidak lebih
tinggi atau sejajar dengan lencana lambang negara.
-9-

Bagian Kedua ..................
Bagian Kedua
Bendera Jabatan
Pasal 13
(1)

Bentuk bendera jabatan empat persegi panjang, dengan ukuran panjang 30
(tiga puluh) senti meter, lebar 20 (dua puluh) senti meter dan pada bagian
tengah terdapat gambar lambang negara dengan warna dasar biru;

(2)

Gambar lambang negara yang terdapat pada bendera jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berwarna perak;

(3)

Bendera jabatan ditempatkan pada kendaraan dinas Walikota dan Wakil
Walikota diluar bagian depan pada bagian tengah;

(4)

Penggunaan bendera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya pada
upacara hari besar nasional di Kota Serang dan upacara hari jadi Kota Serang.
BAB VI
PENGGUNAAN LOGO DAERAH
OLEH MASYARAKAT
Pasal 14

(1)

Penggunaan logo daerah oleh masyarakat terlebih dahulu harus memperoleh
izin dari Walikota;

(2)

Tata cara perijinan penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur
lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
BAB VII
LARANGAN
Pasal 15

(1)

Setiap orang dilarang menggunakan, membuat dan merubah warna, ukuran,
tulisan termasuk memuat, mengurangi dan menghilangkan huruf, kalimat,
angka, gambar atau tanda-tanda lainnya selain yang telah ditetapkan pada
lambang daerah yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini;

(2)

Setiap orang dilarang menggunakan logo daerah sebagai Cap Dagang,
Reklame, perdagangan atau propaganda politik dengan cara apapun juga
termasuk memperdagangkan logo daerah tanpa seizin Walikota;

(3)

Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi
penggunaan logo daerah untuk lencana bagi Anggota DPRD dengan
menggunakan warna yang disesuaikan dengan bahan dasar lencana tersebut.
Pasal 16
- 10 -

Logo daerah tidak boleh dipergunakan sebagai identitas milik suatu perkumpulan,
organisasi atau perusahaan swasta.

BAB VIII ..................
BAB VIII
SANKSI
Pasal 17
(1)

Barang siapa melanggar ketentuan pasal 14, 15 dan 16 Peraturan Daerah ini,
diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau
denda paling besar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);

(2)

Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
Pasal 18

(1)

Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh
Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia dan atau Penyidik Pegawai Negeri
Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Serang.

(2)

Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaiman dimaksud pada ayat (1)
mempunyai wewenang sebagai berikut :
a.

Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak
pidana;

b.

Melakukan tindakan pertama ditempat kejadian dan melakukan
pemeriksaan;

c.

Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal
diri tersangka;

d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat;
e.

Mengambil sidik jari dan memotret tersangka;

f.

Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi;

g.

Mendatangkan seorang ahli dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara;

h.

Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari
penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut
bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik
memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau
keluarganya;

i.

Melakukan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung
jawabkan.
- 11 -

BAB IX ..................
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan daerah ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota;
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan;
Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan menempatkan dalam Lembaran Daerah Kota Serang.
Ditetapkan di Serang
pada tanggal 16 Juli 2008
PENJABAT WALIKOTA SERANG,

Diundangkan di Serang
pada tanggal 21 Juli 2008

ASMUDJI HW

SEKRETARIS KOTA,

S U L H I

LEMBARAN DAERAH KOTA SERANG TAHUN 2008
NOMOR 1
12

PENJELASAN
ATAS

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG
NOMOR 1 TAHUN 2008

TENTANG
LAMBANG DAERAH KOTA SERANG
I.

UMUM
Bahwa dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten, maka Pemerintah Kota Serang telah
menjadi daerah otonom yang dapat melaksanakan sendiri penyelenggaraan
Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan guna mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat
Bahwa dalam menyelenggarakan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai
kewajiban antara lain melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan
nasional dan melestarikan nilai sosial negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Pelestarian nilai sosial budaya masyarakat daerah antara lain direfleksikan
dalam lambang daerah sebagai identitas daerah. Sebagai indentitas daerah, lambang
daerah mengggambarkan potensi daerah, harapan masyarakat daerah dan semboyan
yang melukiskan semangat untuk mewujudkan harapan dimaksud.
Dengan demikian, lambang daerah mempunyai kedudukan yang sangat signifikan
didalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, oleh karenanya pengaturan lambang
daerah oleh Pemerintah Daerah dituangkan dalam Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Ayat (2)
Bentuk logo daerah tidak boleh mempunyai persamaan baik sebagian
maupun seruluruhnya dengan logo daerah lain, partai politik, organisasi
kemasyarakatan atau negara lain dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan
terhadap lambang institusi atau kelembagaan pemerintah daerah maupun
organisasi kemasyarakatan dan partai politik di daerah.
Pasal 6 .........................
13
Pasal 6
Cukup jelas.
Pasal 7
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan dokumen perjanjian meliputi letter of intent,
memorandum of understanding, administrative arrangement dan plan of
operation atau nama lainnya.
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Cukup jelas
Pasal 10
Cukup jelas
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SERANG
NOMOR 4
14

Lampiran Peraturan Daerah Kota Serang
Nomor

:

Tanggal :

UKURAN LAMBANG
1.

Ukuran Standar

Panjang 7.5 cm
Lebar 8 cm
2.

Perbandingan Ukuran
Perbandingan atau pengecilan ukuran Lambang Kota berpedoman pada perbandingan
ukuran yang terdapat dalam ukuran standar tersebut di atas.
PENJABAT WALIKOTA SERANG ,

ASMUDJI HW

More Related Content

What's hot

Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2021
Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2021Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2021
Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2021Pemdes Wonoyoso
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...iniPurwokerto
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014Yudhi Aldriand
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...iniPurwokerto
 
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desaYudhi Aldriand
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  KonstruksiPerda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa KonstruksiArifuddin Ali.
 
Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13 tentang PEDOMAN PELAPORANper...
Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13  tentang PEDOMAN PELAPORANper...Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13  tentang PEDOMAN PELAPORANper...
Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13 tentang PEDOMAN PELAPORANper...Yudhi Aldriand
 
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...Yudhi Aldriand
 
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasiPergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasiNugroho Satrio S
 
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaYudhi Aldriand
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...iniPurwokerto
 
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprdAdelfios Andyka Fatra
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DA...iniPurwokerto
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
 
Berita Daerah Kabupaten Bekasi No 14 tentang pedoman kedudukan keuangan kepa...
Berita Daerah Kabupaten Bekasi  No 14 tentang pedoman kedudukan keuangan kepa...Berita Daerah Kabupaten Bekasi  No 14 tentang pedoman kedudukan keuangan kepa...
Berita Daerah Kabupaten Bekasi No 14 tentang pedoman kedudukan keuangan kepa...Yudhi Aldriand
 
Juknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaJuknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaYudhi Aldriand
 
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Arifuddin Ali
 

What's hot (20)

Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2021
Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2021Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2021
Peraturan Bupati Nomor 99 Tahun 2021
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMILIHAN KEPA...
 
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
Peraturan pemerintah republik indonesia nomor 43 tahun 2014
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN D...
 
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
Berita Daerah Kabupaten Bekasi tentang pedoman perencanaan pembangunan desa
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  KonstruksiPerda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa  Konstruksi
Perda Kabupaten Nunukan tentang Izin Usah Jasa Konstruksi
 
Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13 tentang PEDOMAN PELAPORANper...
Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13  tentang PEDOMAN PELAPORANper...Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13  tentang PEDOMAN PELAPORANper...
Berita daerah Kabupaten Bekasi TAHUN 2010 No 13 tentang PEDOMAN PELAPORANper...
 
13 raperda desa 24 feb 2015
13 raperda desa 24 feb 201513 raperda desa 24 feb 2015
13 raperda desa 24 feb 2015
 
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...
 
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasiPergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
Pergub no 1 th 2016 pedoman rt-rw konsolidasi
 
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
 
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desaPermen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
Permen no.47 th 2016 tentang administrasi pemerintahan desa
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 6 TAHUN 2011 T E N T A N G RETRIBUS...
 
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
15 revisi naskah akademik perda desa 02 juli 2015 dengan dprd
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DA...
 
Perbub no 12 th 2016 perangkat desa
Perbub no 12 th 2016 perangkat desaPerbub no 12 th 2016 perangkat desa
Perbub no 12 th 2016 perangkat desa
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
 
Berita Daerah Kabupaten Bekasi No 14 tentang pedoman kedudukan keuangan kepa...
Berita Daerah Kabupaten Bekasi  No 14 tentang pedoman kedudukan keuangan kepa...Berita Daerah Kabupaten Bekasi  No 14 tentang pedoman kedudukan keuangan kepa...
Berita Daerah Kabupaten Bekasi No 14 tentang pedoman kedudukan keuangan kepa...
 
Juknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desaJuknis Raperdes Pungutan desa
Juknis Raperdes Pungutan desa
 
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
 

Similar to LAMBANG KOTA SERANG

Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Sungonlegowo
 
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdfperda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdfMuhammadAswal
 
Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Medan Comonity
 
06. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 201706. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 2017Agus Turyono
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangPenataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang KelurahanPeraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang KelurahanPenataan Ruang
 
Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Medan Comonity
 
Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang KelurahanPeraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang KelurahanSupri yanto
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008adi-adp
 
Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Jusa Erza
 
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahUndang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahPenataan Ruang
 
Kabupaten gresik 2009-3
Kabupaten gresik 2009-3Kabupaten gresik 2009-3
Kabupaten gresik 2009-3Sungonlegowo
 
10010000192 permen no.84_th_2015_
10010000192 permen no.84_th_2015_10010000192 permen no.84_th_2015_
10010000192 permen no.84_th_2015_Wardi Ashli
 
P aceh 9_2008
P aceh 9_2008P aceh 9_2008
P aceh 9_2008obes jo
 

Similar to LAMBANG KOTA SERANG (20)

Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12Kabupaten gresik 2006-12
Kabupaten gresik 2006-12
 
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdfperda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
perda no. 16 tentang rpjmd jawa barat.pdf
 
Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008Kab pakpak barat 3_2008
Kab pakpak barat 3_2008
 
Permen662007
Permen662007Permen662007
Permen662007
 
Perda kabupaten muna
Perda kabupaten munaPerda kabupaten muna
Perda kabupaten muna
 
06. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 201706. perdes rkp desa 2017
06. perdes rkp desa 2017
 
5. bab i rkp desa jatilor 2015
5. bab i rkp desa jatilor 20155. bab i rkp desa jatilor 2015
5. bab i rkp desa jatilor 2015
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota SerangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Serang
 
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang KelurahanPeraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan
 
Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008Kab pakpak barat 4_2008
Kab pakpak barat 4_2008
 
Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang KelurahanPeraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang Kelurahan
Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 2005 tentang Kelurahan
 
UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008UU Nomor 33 Tahun 2008
UU Nomor 33 Tahun 2008
 
Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan Perdes lpmd panyocokan
Perdes lpmd panyocokan
 
Uu 22-1999
Uu 22-1999Uu 22-1999
Uu 22-1999
 
Undang-undang Nomer 22 tahun 1999
Undang-undang Nomer 22 tahun 1999 Undang-undang Nomer 22 tahun 1999
Undang-undang Nomer 22 tahun 1999
 
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah DaerahUndang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
 
Kabupaten gresik 2009-3
Kabupaten gresik 2009-3Kabupaten gresik 2009-3
Kabupaten gresik 2009-3
 
10010000192 permen no.84_th_2015_
10010000192 permen no.84_th_2015_10010000192 permen no.84_th_2015_
10010000192 permen no.84_th_2015_
 
P aceh 9_2008
P aceh 9_2008P aceh 9_2008
P aceh 9_2008
 
Uu 34 2003
Uu 34 2003Uu 34 2003
Uu 34 2003
 

More from Kota Serang

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...Kota Serang
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHKota Serang
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...Kota Serang
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WI...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WI...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WI...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WI...Kota Serang
 

More from Kota Serang (6)

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR11 TAHUN 2012 TENTANG PENYEDIAAN DAN PENYER...
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN BIDAN...
 
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WI...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WI...PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WI...
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WI...
 

LAMBANG KOTA SERANG

  • 1. 7 PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa Pemerintah Kota Serang perlu mempunyai identitas daerah yang dituangkan dalam bentuk Lambang Daerah yang mencerminkan karakteristik dan ciri khas Daerah serta memiliki makna dan filosofis yang menunjukkan nilai-nilai luhur masyarakat Kota Serang; b. Mengingat : bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kota Serang tentang Lambang Daerah Kota Serang. 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang......................
  • 2. -2- 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4748); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1958 tentang Panji dan Bendera Jabatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1635); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1636); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang Lambang Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4790). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DERAH KOTA SERANG dan WALIKOTA SERANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Serang; 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah ..................
  • 3. -3- 3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah Otonom lainnya sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4. Walikota dan Wakil Walikota adalah Walikota dan Wakil Walikota Serang; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah DPRD Kota Serang; 6. Lambang Daerah adalah panji kebesaran dan simbol kultural bagi masyarakat daerah yang mencerminkan kekhasan daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7. Logo Daerah adalah logo daerah Kota Serang; 8. Bendera Daerah adalah bendera daerah Kota Serang; 9. Bendera Jabatan Kepala Daerah adalah bendera jabatan Walikota dan Wakil Walikota Serang; 10. Himne Daerah adalah himne daerah Kota Serang. BAB II JENIS LAMBANG DAERAH Pasal 2 (1) Lambang daerah meliputi : a. Logo daerah; b. Bendera daerah; c. Bendera jabatan Walikota dan Wakil Walikota; d. Himne. (2) Lambang daerah yang diatur dalam Peraturan Daerah ini adalah logo daerah, bendera daerah, bendera jabatan Walikota dan Wakil Walikota; (3) Himne daerah akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tersendiri. BAB III KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 3 (1) Lambang daerah berkedudukan sebagai tanda identitas daerah; (2) Lambang daerah berfungsi sebagai pengikat kesatuan sosial budaya masyarakat daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 4 Lambang daerah bukan merupakan simbol kedaulatan daerah. BAB IV BENTUK DAN ARTI LAMBANG DAERAH Bagian Kesatu Bentuk dan Arti Logo Daerah Paragraf Kesatu Bentuk Logo Daerah Pasal 5 (1) Logo daerah berbentuk segi enam dengan 7 (tujuh) warna yaitu, kuning, hijau , biru, putih, merah, hitam dan emas; (2) Logo ..................
  • 4. -4- (2) Logo sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari 3 (tiga) bagian, dengan rincian sebagai berikut : a. Bagian atas terdapat gambar bintang segi lima berwarna emas; b. c. Bagian tengah terdapat gambar gapura kaibon dengan warna putih; Bagian bawah terdapat tulisan KOTA SERANG dengan warna putih dan moto MADANI dengan warna hitam di atas pita warna emas. Bentuk, warna dan perbandingan ukuran logo tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Peraturan Daerah ini. (3) Paragraf Kedua Arti Logo Daerah Pasal 6 Bentuk dan warna logo daerah mempunyai arti sebagai berikut : 1. Perisai segi 6 (enam) dengan 7 (tujuh) warna : - Perisai segi 6 (enam) melambangkan : a. Awal berdirinya Kota Serang dibentuk oleh 6 (enam) Kecamatan, yaitu Kecamatan Kasemen, Kecamatan Taktakan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Serang, Kecamatan Walantaka dan Kecamatan Curug. b. 6 (enam) rukun iman, yaitu : 1) Menunjukkan komitmen Pemerintahan Kota Serang yang dalam menjalankan tugasnya tidak akan lepas dari koridor agama; 2) Menunjukkan kereligiusan masyarakat Kota Serang dan kehidupan bermasyarakat yang selalu berlandaskan pada sendi-sendi agama. c. Kegigihan dan ketahanan masyarakat Banten dalam memperjuangkan kemerdekaannya pada masa penjajahan. d. Kegigihan dan ketahanan masyarakat Kota Serang dalam menghadapi semua tantangan di masa yang akan datang - Warna kuning : kemuliaan, kesejahteraan dan menunjukan masa depan Kota Serang yang cerah; - Warna hijau : melambangkan sumber daya alam, menunjukan daerah pertanian dan holtikultura yang sesuai dengan kondisi dan potensi wilayah serta sosial ekonomi masyarakat Serang pada umumnya; - Warna biru : selain melambangkan sumber daya manusia yang berkualitas baik dari segi pendidikan maupun agama, juga melambangkan sumber daya alam perikanan baik dari laut maupun tambak ikan air tawar yang menjadi salah satu andalan perekonomian masyarakat Kota Serang; - Warna putih : melambangkan Pemerintaha Kota Serang yang bersih; -Warna ..................
  • 5. -5- - - 2. 3. Warna merah putih : menegaskan bahwa Kota Serang merupakan bagian Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) - Warna Hitam : melambangkan kategasan, keteguhan dan ketabahan Pemerintah Kota Serang dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengemban amanat rakyat; - Warna Emas : selain melambangkan keberhasilan Pemerintah Kota Serang dalam mencapai tujuan Pemerintahannya untuk mewujudkan masyarakat Kota Serang yang MADANI juga melambangkan Pemerintahan Kota yang adil, agung, dan berwibawa; Bintang segi 5 (lima) memiliki makna sebagai berikut : Bintang segi 5 (lima) melambangkan rukun islam dan asas Ketuhanan Yang Maha Esa; Gapura (kaibon) memiliki makna sebagai berikut : a. ciri khas Banten yang sudah menjadi bagian dari sejarah Banten dan dengan sendirinya merupakan ciri khas dan bagian yang tidak akan terpisahkan dari Kota Serang. b. Pintu gerbang, pintu menuju kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Kota Serang di semua bidang. c. Kota Serang sebagai pintu gerbang Provinsi Banten, karena Kota Serang merupakan Ibukota Provinsi Banten. 4. Tulisan “KOTA SERANG” dan moto “MADANI” memiliki makna sebagai berikut : Menegaskan bahwa tujuan Pemerintah Kota Serang adalah untuk mewujudkan Kota Serang yang MADANI, yang mempunyai prinsip sebagai berikut : a. Menghormati kebebasan beragama; b. Menjaga persaudaraan antar umat beragama; c. Menjaga perdamaian dan kedamaian; d. Menjaga persatuan; e. Etika politik yang bebas dan bertanggungjawab f. Pemerintahan yang melindungi hak dan kewajiban masyarakat; g. Konsistensi penegakan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan; h. Terciptanya masyarakat yang demokratis; i. Menghormati hak-hak azasi individu; j. Selalu berada dalam koridor agama. Semua itu diharapkan bisa terwujud dalam Pemerintahan Kota Serang yang bersih, adil, bertanggungjawab, agung dan berwibawa sehingga dapat menciptakan masyarakat Kota Serang yang sejahtera di semua bidang (sosial, politik, budaya dan pendidikan). Bagian ..................
  • 6. -6- Bagian Kedua Penggunaan dan Penempatan Logo Daerah Paragraf Kesatu Penggunaan logo Daerah Pasal 7 (1) Logo daerah dapat digunakan pada pakaian dinas harian, bangunan milik daerah, gapura, perbatasan Kabupaten/Kota, kop surat, stempel Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan/Desa serta sebagai lencana atau gambar dan kelengkapan busana; (2) Tata cara penggunaan logo daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Walikota; (3) Logo daerah tidak dapat digunakan pada pertemuan resmi Walikota dan Wakil Walikota dengan mitra kerja, badan atau lembaga dari luar negeri; (4) Logo daerah tidak dapat digunakan pada dokumen perjanjian yang akan ditandatangani oleh Walikota dan Wakil Walikota atau pejabat lainnya dengan mitra kerja, badan atau lembaga dari luar negeri; (5) Logo daerah dapat digunakan dalam bentuk kepala surat pada : a. Lembaran Daerah Kota Serang; b. Tanda Penghargaan, surat-surat keterangan, tanda jasa yang dikeluarkan oleh Daerah; c. Buku-buku, majalah-majalah dan penerbitan lain yang dikeluarkan oleh Daerah; d. Stempel Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan/desa di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Serang; e. Sebagai tanda pada barang atau aset milik Daerah. Paragraf Kedua Penempatan logo daerah Pasal 8 (1) Logo daerah dapat ditempatkan di bagian dalam atau luar bangunan milik Daerah; (2) Penempatan logo daerah di bagian luar bangunan milik daerah sebagimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pada papan nama yaitu : a. Kantor Walikota; b. Kantor DPRD; c. Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kantor Kecamatan dan Kantor Kelurahan/Desa; d. Rumah jabatan Walikota dan Wakil Walikota; e. Bangunan sekolah atau fasilitas pendidikan milik daerah. (3) Penempatan logo daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh lebih tinggi atau sejajar dengan posisi penempatan lambang negara. (4) Penempatan logo daerah di bagian dalam bangunan milik pemerintah Kota Serang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan pada : a. Ruang kerja Walikota dan Wakil Walikota b. Ruang sidang DPRD c. Ruang kerja kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan/Desa;
  • 7. -7- d. Ruang tamu .................. d. Ruang tamu pada rumah jabatan Walikota dan Wakil Walikota; e. Ruang kepala sekolah atau pimpina lembaga pendidikan, ruang guru, ruang tata usaha, ruang kelas, ruang pertemuan atau aula dan ruang tamu pada bangunan sekolah atau fasilitas pendidikan milik Daerah; (5) Penempatan logo daerah pada bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak boleh lebih tinggi atau sejajar dengan posisi penempatan lambang negara; (6) Logo daerah dapat ditempatkan bersama-sama dengan logo lembaga lain atau badan usaha komersial pada ruang terbuka atau tertutup; (7) Penempatan logo lembaga lain atau badan usaha komersial tidak boleh lebih tinggi atau sejajar dengan logo daerah; (8) Penggunaan logo daerah pada kop surat sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (1) ditempatkan di bagian paling atas posisi tengah kertas, sedangkan untuk penggunaan logo daerah pada stempel di tempatkan disebelah kiri tandatangan pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kecamatan, Kelurahan/Desa; (9) Penggunaan Logo daerah pada lencana, gambar atau kelengkapan busana ditempatkan pada dada kiri atas atau kerah baju dan topi; (10) Penempatan Logo sebagaimana dimaksud pada ayat (9) tidak boleh lebih tinggi atau sejajar dengan posisi penempatan lambang negara. Pasal 9 Bentuk, warna dan ukuran logo daerah tecantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. yang BAB V BENDERA DAERAH DAN BENDERA JABATAN Bagian Kesatu Bendera Daerah Paragraf Kesatu Bentuk Bendera Daerah Pasal 10 Bendera daerah berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran panjang dan lebar tiga berbanding dua yang memuat logo daerah; Paragraf Kedua Penggunaan Bendera Daerah Pasal 11 (1) Bendera daerah dapat digunakan sebagai pendamping bendera negara pada bangunan milik daerah, gapura perbatasan Kabupaten/Kota serta sebagai lencana, gambar atau kelengkapan busana; (2) Bendera daerah yang digunakan sebagai pendamping bendera negara, ukurannya tidak boleh sama atau lebih besar dari bendera negara;
  • 8. -8- (3) Bendera daerah dapat digunakan dalam pertemuan Walikota dan Wakil Walikota dengan mitra kerja, badan dan lembaga dari luar negeri; (4) Penggunaan .................. (4) Penggunaan bendera daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai pendamping bendera negara; (5) Bendera daerah tidak dapat dikibarkan pada peringatan hari besar nasional di daerah, hari jadi Kota Serang atau upacara bendera lainnya. Paragraf Ketiga Penempatan Bendera Daerah Pasal 12 (1) Bendera daerah yang digunakan pada bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1), dapat ditempatkan pada bagian dalam atau luar bangunan milik daerah; (2) Penempatan bendera daerah dibagian luar bangunan milik daerah dilakukan pada : a. Kantor Walikota dan Wakil Walikota; b. Rumah jabatan Walikota dan Wakil Walikota. (3) Penempatan bendera daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak boleh lebih tinggi atau sejajar dengan bendera negara; (4) Penempatan bendera daerah pada bagian dalam bangunan milik daerah dilakukan pada : a. Ruang tamu dan ruang kerja Walikota dan Wakil Walikota; b. Ruang rapat utama pada kantor Walikota dan Wakil Walikota c. Ruang kerja pimpinan dan ruang sidang DPRD; d. Ruang tamu dirumah jabatan Walikota dan Wakil Walikota; e. Ruang kerja Camat, Kepala Kelurahan dan Kepala Desa; f. Ruang Kepala Sekolah atau pimpinan lembaga pendidikan pada bangunan sekolah atau fasilitas pendidikan milik daerah. (5) Penempatan bendera daerah di dalam bangunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 tidak boleh lebih tinggi atau sejajar dengan bendera negara; (6) Bendera daerah yang ditempatkan berdampingan dengan bendera negara, berada disebelah kanan; (7) Bendera daerah yang digunakan pada gapura sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) ditempatkan lebih tinggi dari bendera atau umbul umbul badan usaha komersial; (8) Penempatan bendera daerah pada lencana, gambar atau kelengkapan busana ditempatkan pada dada kiri atas atau kerah baju dan topi; (9) Penempatan bendera daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (8) tidak lebih tinggi atau sejajar dengan lencana lambang negara.
  • 9. -9- Bagian Kedua .................. Bagian Kedua Bendera Jabatan Pasal 13 (1) Bentuk bendera jabatan empat persegi panjang, dengan ukuran panjang 30 (tiga puluh) senti meter, lebar 20 (dua puluh) senti meter dan pada bagian tengah terdapat gambar lambang negara dengan warna dasar biru; (2) Gambar lambang negara yang terdapat pada bendera jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwarna perak; (3) Bendera jabatan ditempatkan pada kendaraan dinas Walikota dan Wakil Walikota diluar bagian depan pada bagian tengah; (4) Penggunaan bendera sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya pada upacara hari besar nasional di Kota Serang dan upacara hari jadi Kota Serang. BAB VI PENGGUNAAN LOGO DAERAH OLEH MASYARAKAT Pasal 14 (1) Penggunaan logo daerah oleh masyarakat terlebih dahulu harus memperoleh izin dari Walikota; (2) Tata cara perijinan penggunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. BAB VII LARANGAN Pasal 15 (1) Setiap orang dilarang menggunakan, membuat dan merubah warna, ukuran, tulisan termasuk memuat, mengurangi dan menghilangkan huruf, kalimat, angka, gambar atau tanda-tanda lainnya selain yang telah ditetapkan pada lambang daerah yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini; (2) Setiap orang dilarang menggunakan logo daerah sebagai Cap Dagang, Reklame, perdagangan atau propaganda politik dengan cara apapun juga termasuk memperdagangkan logo daerah tanpa seizin Walikota; (3) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi penggunaan logo daerah untuk lencana bagi Anggota DPRD dengan menggunakan warna yang disesuaikan dengan bahan dasar lencana tersebut. Pasal 16
  • 10. - 10 - Logo daerah tidak boleh dipergunakan sebagai identitas milik suatu perkumpulan, organisasi atau perusahaan swasta. BAB VIII .................. BAB VIII SANKSI Pasal 17 (1) Barang siapa melanggar ketentuan pasal 14, 15 dan 16 Peraturan Daerah ini, diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling besar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah); (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran. Pasal 18 (1) Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia dan atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kota Serang. (2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaiman dimaksud pada ayat (1) mempunyai wewenang sebagai berikut : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana; b. Melakukan tindakan pertama ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan; c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat; e. Mengambil sidik jari dan memotret tersangka; f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; g. Mendatangkan seorang ahli dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarganya; i. Melakukan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.
  • 11. - 11 - BAB IX .................. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota; Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan; Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkan dalam Lembaran Daerah Kota Serang. Ditetapkan di Serang pada tanggal 16 Juli 2008 PENJABAT WALIKOTA SERANG, Diundangkan di Serang pada tanggal 21 Juli 2008 ASMUDJI HW SEKRETARIS KOTA, S U L H I LEMBARAN DAERAH KOTA SERANG TAHUN 2008 NOMOR 1
  • 12. 12 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG I. UMUM Bahwa dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten, maka Pemerintah Kota Serang telah menjadi daerah otonom yang dapat melaksanakan sendiri penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat Bahwa dalam menyelenggarakan otonomi daerah, Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban antara lain melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan nasional dan melestarikan nilai sosial negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pelestarian nilai sosial budaya masyarakat daerah antara lain direfleksikan dalam lambang daerah sebagai identitas daerah. Sebagai indentitas daerah, lambang daerah mengggambarkan potensi daerah, harapan masyarakat daerah dan semboyan yang melukiskan semangat untuk mewujudkan harapan dimaksud. Dengan demikian, lambang daerah mempunyai kedudukan yang sangat signifikan didalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, oleh karenanya pengaturan lambang daerah oleh Pemerintah Daerah dituangkan dalam Peraturan Daerah. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Cukup jelas. Pasal 5 Ayat (2) Bentuk logo daerah tidak boleh mempunyai persamaan baik sebagian maupun seruluruhnya dengan logo daerah lain, partai politik, organisasi kemasyarakatan atau negara lain dimaksudkan agar tidak terjadi kerancuan terhadap lambang institusi atau kelembagaan pemerintah daerah maupun organisasi kemasyarakatan dan partai politik di daerah. Pasal 6 .........................
  • 13. 13 Pasal 6 Cukup jelas. Pasal 7 Ayat (3) Yang dimaksud dengan dokumen perjanjian meliputi letter of intent, memorandum of understanding, administrative arrangement dan plan of operation atau nama lainnya. Pasal 8 Cukup jelas Pasal 9 Cukup jelas Pasal 10 Cukup jelas Pasal 11 Cukup jelas Pasal 12 Cukup jelas Pasal 13 Cukup jelas Pasal 14 Cukup jelas. Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 16 Cukup jelas. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4
  • 14. 14 Lampiran Peraturan Daerah Kota Serang Nomor : Tanggal : UKURAN LAMBANG 1. Ukuran Standar Panjang 7.5 cm Lebar 8 cm 2. Perbandingan Ukuran Perbandingan atau pengecilan ukuran Lambang Kota berpedoman pada perbandingan ukuran yang terdapat dalam ukuran standar tersebut di atas. PENJABAT WALIKOTA SERANG , ASMUDJI HW