POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
Alat optik 1
1. ALAT-ALAT OPTIK
MATA KAMERA LUP MIKROSKOP
TEROPONG PROYEKTOR PERISKOP
MATA KAMERA LUP MIKROSKOP
FISIKA
ALAT-ALAT OPTIK
TEROPONG PROYEKTOR PERISKOP
KHAIRUNNISA NAZHIFAH YUDYAWATI
MATA KAMERA LUP MIKROSKOP
VIII-3
TEROPONG PROYEKTOR PERISKOP
MATA KAMERA LUP MIKROSKOP
TEROPONG PROYEKTOR PERISKOP
MATA KAMERA LUP MIKROSKOP
TEROPONG PROYEKTOR PERISKOP
MATA KAMERA LUP MIKROSKOP
TEROPONG PROYEKTOR PERISKOP
MATA KAMERA LUP MIKROSKOP
TEROPONG PROYEKTOR PERISKOP
2. A. Mata
Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah
mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan
kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh
cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakan aqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke
mata diatur oleh pupil.
Bagian-bagian mata
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke
bagian belakang mata yang disebut retina. Bentuk bayangan
benda yang jatuh di retina seolah-olah direkam dan
disampaikan ke otak melalui saraf optik. Bayangan inilah
yang sampai ke otak dan memberikan kesan melihat benda
kepada mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas
apabila bayangan benda (bayangan nyata) terbentuk tepat di
retina.
Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan objek
yang dilihat. Karena bayangan benda harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa mata selalu
berubah-ubah untuk menyesuaikan objek yang dilihat. Kemampuan mata untuk menyesuaikan
diri terhadap objek yang dilihat dinamakan daya akomodasi mata.
Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan
berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang
terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat
objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih
untuk memfokuskan bayangan tepat di retina.
Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas
disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada
saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata
dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata
disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang
lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk
membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal
atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm.
Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum
remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi
tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).
3. Rabun Jauh dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun jauh atau miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh
tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm). titik jauh mata
orang yang menderita rabun jauh berada pada jarak tertentu (mata normal memiliki titik jauh tak
berhingga).
Rabun jauh dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa divergen yang bersifat menyebarkan
(memencarkan) sinar. Lensa divergen atau lensa cekung atau lensa negatif dapat membantu lensa
mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
miopi dikoreksi menggunakan lensa negatif
Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk
memperbaiki mata yang mengalami rabun jauh dapat
ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat
lensa.
Di sini jarak s adalah jarak tak hingga (titik jauh mata normal), dan s’ adalah titik jauh mata
(PR). Prinsip dasarnya adalah lensa negatif digunakan untuk memindahkan (memajukan) objek
pada jarak tak hingga agar menjadi bayangan di titik jauh mata tersebut sehingga mata dapat
melihat objek dengan jelas.
Rabun Dekat dan Cara Memperbaikinya
Orang yang menderita rabun dekat atau hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek
yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak
hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca normal
(PP > 25 cm).
Cacat mata hipermetropi dapat diperbaiki dengan menggunakan lensa konvergen yang bersifat
mengumpulkan sinar. Lensa konvergen atau lensa cembung atau lensa positif dapat membantu
lensa mata agar dapat memfokuskan bayangan tepat di retina.
hipermetropi dikoreksi menggunakan lensa positif
Jarak fokus lensa dan kuat lensa yang digunakan untuk
memperbaiki mata yang mengalami hipermetropi dapat
ditentukan berdasarkan persamaan lensa tipis dan rumus kuat
lensa.
4. Di sini jarak s adalah jarak titik dekat mata normal
(25 cm), dan s’ adalah titik dekat mata (PP). Prinsip
dasarnya adalah lensa positif digunakan untuk
memindahkan (memundurkan) objek pada jarak
baca normal menjadi bayangan di titik dekat mata
tersebut sehingga mata dapat melihat objek dengan
jelas.
B. Kaca Pembesar
Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan
mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa cembung atau lensa positif untuk
memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas.
Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan
diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek
harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan
titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang
diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu
dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak
berakomodasi.
Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran
bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus
tepat berada di titik dekat mata (s’ = sn = jarak titik dekat mata).
Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup
dengan mata berakomodasi maksimum adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn
adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk
mata normal), dan f adalah jarak fokus lup.
Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat
lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak
berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata
tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak
hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).
5. Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah
Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal),
dan f adalah jarak fokus lup.
C. Mikroskop
Perbesaran bayangan yang dihasilkan dengan menggunakan lup yang hanya menggunakan
sebuah lensa cembung kurang maksimal dan terbatas. Untuk mendapatkan perbesaran yang lebih
besar diperlukan susunan alat optik yang lebih baik. Perbesaran yang lebih besar dapat diperoleh
dengan membuat susunan dua buah lensa cembung. Susunan alat optik ini dinamakan mikroskop
yang dapat menghasilkan perbesaran sampai lebih dari 20 kali.
Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung (lensa positif). lensa yang dekat dengan
objek (benda) dinamakan lensa objektif, sedangkan lensa yang dekat mata dinamakan lensa
okuler. Jarak fokus lensa okuler lebih besar daripada jarak fokus lensa objektif.
mikroskop dan bagian-bagiannya
pembentukan bayangan pada mikroskop
Objek yang ingin diamati diletakkan di depan lensa objektif di antara titik Fob dan 2Fob.
Bayangan yang terbentuk oleh lensa objektif adalah I1 yang berada di belakang lensa objektif dan
di depan lensa okuler. Bayangan ini bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Bayangan I1 akan
menjadi benda bagi lensa okuler dan terletak di depan lensa okuler antara pusat optik O dan titik
fokus okuler Fok. Di sini lensa okuler akan berfungsi sebagai lup dan akan terbentuk bayangan
akhir I2 di depan lensa okuler. Bayangan akhir I2 yang terbentuk bersifat maya, diperbesar, dan
terbalik terhadap objek semula.
Perbesaran yang dihasilkan mikroskop adalah gabungan dari perbesaran lensa objektif dan
perbesaran lensa okuler. Perbesaran lensa objektif mikroskop adalah
Dimana Pob adalah perbesaran lensa objektif, s’ob adalah jarak bayangan lensa objektif dan sob
adalah jarak objek di depan lensa objektif.
6. Adapun perbesaran lensa okuler mikroskop sama dengan perbesaran lup, yaitu sebagai berikut.
untuk mata berakomodasi maksimum
untuk mata tidak berakomodasi
Dimana Pok adalah perbesaran lensa okuler, sn adalah jarak titik dekat mata (untuk mata normal
sn = 25 cm), dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Perbesaran total mikroskop adalah hasil kali perbesaran lensa objektif dan perbesaran lensa
okuler. Jadi,
P = Pob × Pok
Hal-hal penting yang perlu diketahui berkaitan dengan mikroskop:
(1) jarak antara lensa objektif dan lensa okuler disebut juga panjang tabung (d). panjang
tabung sama dengan penjumlahan jarak bayangan yang dibentuk lensa objektif (s’ob)
dengan jarak benda (bayangan pertama) ke lensa okuler (sok).
d = s’ob + sok
(2) menggunakan mikroskop dengan mata berakomodasi maksimum berarti letak bayangan
akhir berada di titik dekat mata di depan lensa okuler. Jadi, dapat dituliskan
s’ok = −sn
(3) menggunakan mikroskop dengan mata tidak berakomodasi berarti jarak benda di depan
lensa okuler (sok ) berada tepat di titik fokus lensa okuler (fok). Jadi, dapat dituliskan
sok = fok
7. D. Teropong
Bintang-bintang di langit yang letaknya sangat jauh tidak dapat dilihat secara langsung oleh
mata. Teropong atau teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang atau objek yang letaknya
sangat jauh.
Teropong terdiri atas dua lensa cembung, sebagaimana mikroskop. Pada teropong jarak fokus
lensa objektif lebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok). Teropong digunakan
dengan mata tidak berakomodasi agar tidak cepat lelah karena teropong digunakan untuk
mengamati bintang selama berjam-jam. Dengan mata tidak berakomodasi, bayangan lensa
objektif harus terletak di titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong (atau jarak
antara kedua lensa) adalah
d = fob + fok
dimana fob adalah jarak fokus lensa objektif dan fok adalah jarak fokus lensa okuler.
Adapun perbesaran P yang dihasilkan oleh teropong adalah
• Teropong bintang
Teropong bintang disebut juga teropong astronomi.
- terdiri dari 2 buah lensa cembung.
- jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa
okuler.
Dasar Kerja Teropong
Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang
berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan
yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus.
Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada
titik fokus lensa okuler.
Penggunaan dengan mata tidak berkomodasi
8. Untuk penggunaan dengan mata tidak berkomodasi, bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif jatuh di titik fokus lensa okuler.
Perbesaran anguler yang diperoleh adalah :
M = f (ob) / f (ok)
Panjang teropong adalah :
M = f (ob) + f (ok)
Penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal
Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi maksimal bayangan yang dihasilkan oleh lensa
obyektif jatuh diantara titik pusat bidang lensa dan titik fokus lensa okuler.
Perbesaran anguler dapat diturunkan sama dengan penalaran pada pengamatan tanpa
berakomodasi dan didapatkan :
M = f (ob) / So (ok)
Panjang teropong adalah :
M = f (ob) + So (ok)
• Teropong Bumi
Teropong bumi disebut juga teropong medan.
Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa
okuler dan lensa pembalik.
Dasar Kerja Teropong Bumi :
Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada fob.
Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f
9. pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik,
dan sama besar .Dengan adanya lensa pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi :
d = f (ob) + 4f (pembalik) + f (ok)
Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa okuler, lensa
okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya,
tegak dan diperbesar dengan perbesaran :
M = d = f (ob) / f (ok)
C. Teropong prisma (binokuler)
Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung
(sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca
siku-siku samakaki. Sepasang prisma yang diletakkan berhadapan,
berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan
bayangan.
Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan
nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat dengan lensa okuler,
bayangan ini dibalikkan oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya,
tegak, dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai teropong prisma
sama dengan teropong bumi.Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan
teropong yang lain :
1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh
bidang-bidang prisma.
2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik 3 kali melalui jarak yang sama
(dipantulkan 4 kali oleh dua prisma).
3. Daya stereoskopis diperbesar, dua mata melihat secara bersamaan
4. Dengan adanya prisma arah cahaya telah dibalikkan sehingg terlihat bayangan akhir bersifat
maya, diperbesar dan tegak.
D. Teropong pantul astronomi .
Teropong pantul terdiri dari sebuah cermin cekung berjarak fokus besar sebagai cermin
objektif, sebuah lensa cembung sebgai lensa okuler dan sebuah cermin datar sebagai pembelok
arah cahaya dari cermin objektif ke lensa okuler.
E. Teropong panggung
10. Teropong panggung terdiri dari dua lensa, yaitu :
- lensa obyektif berup lensa cembung
- lensa okuler berupa lensa cekung
Dasar kerja dari teropong panggung
Sinar-sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa
obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler
dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk
lensa okuler adalah tegak.
Perhatikan diagram dari proses terbentuknya bayangan benda pada gambar berikut.
Dari gambar diatas untuk pengamatan tanpa berakomodasi), maka panjang teropong adalah :
d = f (ob) – f (ok)
Perbesaran anguler yang didapatkan adalah sama dengan perbesaran pada teropong
bintang ataupun juga teropong bumi.
M = f (ob) / f (ok)
E. Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau
kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai
wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video
dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau
pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah
dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada
kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses
pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer.
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
• lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto
• diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya
• aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya
• shutter pembuka/penutup “dengan cepat” jalan cahaya yang menuju ke pelat film
• pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang di
foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera,
sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan
11. diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang
berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.
F. Periskop
Periskop merupakan alat optik untuk mengamati dari posisi tersembunyi. Periskop
sederhana dapat dibuat dengan menggunakan tabung yang diberikan cermin paralel yang saling
berhadapan dengan sudut 45° pada setiap sisinya. Periskop menggunakan 2 buah cermin. Cermin
ialah kaca bening yang salah satu mukanya dicat dengan air raksa. Biasanya digunakan oleh
kapal selam pada umumnya digunakan untuk melihat keadaan sekitar di luar kapal selam.
Periskop sederhana sering digunakan sebagai alat untuk melihat ketika dihalangi
kerumunan orang. Periskop yang canggih biasa ditemukan pada kendaraan tempur lapis baja dan
kapal selam.
12. G. Proyektor
Berfungsi memproyeksikan benda berupa gambar ke layar sehingga bayangan benda
tampak di layar lebih besar & jelas. Ada 2 jenis :
• EPISKOP : Proyektor yang berfungsi untuk memproyeksikan gambar yang tidak
tembus cahaya. Ex. Potret, Brosur, dan Gambar cetak yang tidak tembus cahaya
• DIASKOP : Proyektor yang berfungsi untuk memproyeksikan gambar tembus cahaya,
seperti slide film. Ex. Proyektor film, overhead film & proyektor (OHP)
13. G. Proyektor
Berfungsi memproyeksikan benda berupa gambar ke layar sehingga bayangan benda
tampak di layar lebih besar & jelas. Ada 2 jenis :
• EPISKOP : Proyektor yang berfungsi untuk memproyeksikan gambar yang tidak
tembus cahaya. Ex. Potret, Brosur, dan Gambar cetak yang tidak tembus cahaya
• DIASKOP : Proyektor yang berfungsi untuk memproyeksikan gambar tembus cahaya,
seperti slide film. Ex. Proyektor film, overhead film & proyektor (OHP)