SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
Downloaden Sie, um offline zu lesen
Basis Data-xml


                                               XML

1. Definisi XML
   XML kependekan dari eXtensible Markup Language, dikembangkan mulai tahun 1996 dan
   mendapatkan pengakuan dari W3C (http://www.w3c.org) pada bulan Februari 1998. Teknologi
   yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML
   yang telah dikembangkan pada awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis
   proyek-proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas
   XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan
   HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML.

   Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka
   (diawali dengan ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag penutup (diawali dengan ‘</ ‘diakhiri ‘>’) dan
   atribut elemen(parameter yang dinyatakan dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>).
   Hanya bedanya, HTML medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan
   pada XML kita bisa menggunakan tag sendiri.

   Contoh:
   <football>
        <players>
                <playername>Cristiyan Gonzales</playername>
                <team>PSSI</team>
                <number>9</number>
                <country>Indonesia</country>
        </players>
        <players>
                <playername>Markus Horison</playername>
                <team>PSSI</team>
                <number>1</number>
                <country>Indonesia</country>
        </players>
   </football>

   pada contoh diatas <football>, <players> <playername>,dan <team> bukanlah tag standar yang
   telah tetapkan dalam XML. Tag-tag itu kita buat sendiri sesuai keinginan kita.

2. Mengapa XML ?
   XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk
   tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk menampilkan informasi dan berfokus pada
   bagaimana informasi terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada
   informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan
   format yang tidak mengandung format standar layaknya heading, paragraf, table, dsb. Sebagai
   contoh apabila kita ingin menyimpan dan menyajikan informasi terkait dengan pemain sepak bola,
   kita dapat menyimpannya dengan xml sebagai berikut:



                                                                                               hal-1
Basis Data-xml


<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
<sepakbola>
        <pemain>
               <nama>Gabriel Omar Batagor</nama>
               <kesebelasan>Argentina</kesebelasan>
        </pemain>
        <pemain>
               <nama>Ronaldinyo</nama>
               <kesebelasan>Real Madried</kesebelasan>
        </pemain>
        <pemain>
               <nama>Andrea Pirlo</nama>
               <kesebelasan>Milan</kesebelasan>
        </pemain>
   </sepakbola>

3. Komponen Dokumen XML
      a. Prolog
         Mendefinisikan versi XML, definisi entitas, dan DOCTYPE. Contoh:
         <?xml version="1.0" encoding="UTF-8" standalone=”no” ?>
             • versi XML yang digunakan
             • dokumen eksternal, misalnya : DTD/Entitas, XSL/XSLT/CSS, XPath, Xquery –
                Processing Intruction; perintah pengolahan dokumen XML

      b. Komponen dokumen
            • Tag dan Atribut
            • CDATA (Character Data)
            • Entitas (node root)
            • Instruksi Pemrosesan (xsl/xslt/DTD)->Processing Instruction
            • Komentar

4. Detail Dokumen XML
   Sebuah dokumen XML terdiri dari bagian bagian yang disebut dengan node. Node-node itu adalah:
    a. Root node yaitu node yang melingkupi keseluruhan dokumen. Dalam satu dokumen XML
       hanya ada satu root node. Node-node yang lainnya berada di dalam root node.
    b. Element node (Child node) yaitu bagian dari dokumen XML yang ditandai dengan tag
       pembuka dan tag penutup, atau bisa juga sebuah tag tunggal elemen kosong seperti <anggota
       nama=”budi”/> . element node biasa juga disebut root element
    c. Attribute node () termasuk nama dan nilai atribut ditulis pada tag awal sebuah elemen atau
       pada tag tunggal.
    d. Text node, adalah text yang merupakan isi dari sebuah elemen, ditulis diantara tag pembuka
       dan tag penutup
    e. Comment node adalah baris yang tidak dieksekusi oleh parser , kecenderungan berisi
       omentar/ penjelasan dari dokumen XML (<!-- comment- )
    f. Processing Instruction node, adalah perintah pengolahan dalam dokumen XML. Node ini
       ditandai awali dengan karakter <? Dan diakhiri dengan ?>. Tapi perlu diingat bahwa header

                                                                                             hal-2
Basis Data-xml


       standard XML <?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?>, <?xml version="1.0"
       encoding="UTF-8"?> bukanlah processing instruction node. Header standard bukanlah bagian
       dari hirarki pohon dokumen XML.
    g. NameSpace Node, node ini mewakili deklarasi namespace




<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>                                   Standar Header
<?xml-stylesheet type="text/xsl" href="D:KULIAH_S2Semester 2Database Management SystemsLatihan XMLlatihan xml
KamidTabelPemainBaru.xsl"?>
                                                                          Processing Instruction
<!-- Dokumen ini menjelaskan tentang sepak bola-->                            Comment
<sepakbola>                                                                 Root node
         <pemain status="inti">
                  <nama kondisi="aktif">David Beckham</nama>
                                                                                   Atribut node
                  <kesebelasan>AC Milan</kesebelasan>
         </pemain>
         <pemain status="Inti">
                  <nama kondisi="cedera">Ronaldinyo</nama>
                  <kesebelasan>Barcelona</kesebelasan>
         </pemain>
         <pemain status="cadangan">
                  <nama kondisi="aktif">Alesandro Nesta</nama>
                  <kesebelasan>AC Milan</kesebelasan>
         </pemain>
         <pemain status="inti">
                  <nama kondisi="aktif">Messi</nama>
                  <kesebelasan>New Castle United</kesebelasan>
         </pemain>
</sepakbola>



5. Aturan Dokumen XML

   Dibandingkan dengan HTML, XML lebih rumit/ CEREWET. Kalau kita menulis sebuah dokumen
   HTML, beberapa kesalahan penulisan masih ditolerir. Misalnya kita menempatkan tag bersilangan
   seperti <p><b>Huruf Tebal</p></b> meskipun tidak dianjurkan, HTML masih bisa bekerja dan
   menampilkan hasil seperti yang kita inginkan. Tidak demikian dengan XML. Lebih jelasnya kita akan
   bahas di bawah bagaimana membuat dokumen XML yang baik.

   a. Heading standard untuk Document XML
      Biasakanlah setiap membuat dokumen XML diawali dengan heading standard XML. Formatnya
      adalah sebagai berikut:
      <?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?> atau <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>

   b. Dokumen XML harus memiliki Root tag
      Sebuah dokumen XML yang baik harus memiliki root tag. Yaitu tag yang melingkupi
      keseluruhan dari dokumen. Tag-tag yang lain, disebut child tag, berada didalam root
      membentuk hirarki seperti gambar1:


                                                                                                             hal-3
Basis Data-xml




                              Gambar1. Diagram hirarki dokumen XML

   Contoh:
   <root>
        <child>
              <subchild></subchild>
        </child>
   </root>

c. Tag pada XML harus lengkap berpasangan
   Pada HTML beberapa elemen tidak harus berpasangan. Contoh berikut ini diperbolehkan dalam
   penulisan HTML.
   <p>paragraph pertama
   <p>paragarap kedua
   yang demikian tidak berlaku pada XML. Kita harus menulis pula tag penutup untuk setiap tag
   yang kita buat. Penulisannya harus seperti ini
   <p>paragraph pertama</p>
   <p>paragarap kedua</p>
    Tag tunggal hanya diperbolehkan untuk elemen kosong. Contoh penulisannya sebagai berikut:
   <anggota nama=”budi”/>

d. XML membedakan huruf besar dengan huruf kecil
   Pada XML, <tanggal> berbeda dengan <Tanggal>. Tag pembuka dan tag penutup harus sama
   susunan huruf besar dan kecilnya.
   <contoh>ini penulisan yang salah</Contoh>
   <contoh>ini baru betul</contoh>

e. Penyarangan tag harus benar (not overlap).
   Penulisan tag pada XML harus mengikuti aturan Last In First Out (LIFO). seperti yang kita
   bahas terdahulu, pada XML kita tidak bisa membuat tag yang saling bersilang seperti dibawahini
   <p><b>aku belajar<i> webdb</i></b></p>

                                                                                             hal-4
Basis Data-xml


    <p><b>Huruf Tebal</p></b> tapi harus disusun seperti ini
    <p><b>Huruf tebal</b></p>
 Bila dipaksakan akan muncul komentar bahwa dokumen tidak sesuai dengan format (not well-
formed)




f. Nilai atribut harus diletakkan diantara tanda petik
   Seperti HTML, XML memiliki atribut. Nilai atribut harus diletakkan diantara dua tanda petik. Tidak
   masalah apakah tanda petik tunggal atau tanda petik ganda. Contoh dibawah ini dua-duanya
   benar <pesan dari=”lusy”> atau
   <pesan dari=’lusy’>

g. Penamaan tag (element) dan atribut
   Nama tag bisa terdiri dari huruf, angka dan underscore(“_”). Karakter awal nama tag harus
   berupa huruf atau underscore (“_”), tidak diawali dengan kata xml atau XML,
   (misal:<xmlstring>), dan tidak mengandung spasi. Aturan penamaan atribut sama dengan aturan
   penamaan tag.
   Contoh:
   <xmlberita>Saya sedang belajar XML</xmlberita>

h. Menyisipkan komentar
   Pada bahasa pemrograman atau scripting kita mengenal adanya komentar (comment).
   Komentar adalah kalimat/baris yang tidak dieksekusi oleh compiler, browser atau parser. Untuk
   menyisipkan komentar pada dokumen XML menggunakan <!-- comment --> caranya adalah
   sebagai berikut:
   Contoh :
   <!—Baris ini tidak di eksekusi oleh parser -->

i. Menggunakan karakter ilegal apada XML
   Sama seperti pada HTML, anda tidak bisa menggunakan karakter seperti kurung siku (< atau >),
   petik tunggal (‘), dan petik ganda (“) .




                                                                                                 hal-5
Basis Data-xml




Contoh dibawah ini akan menghasilkan error kalau di eksekusi :




Gambar2. Kesalahan pada dokumen XML dengan menggunakan karakter ilegal

<syarat>Saya sedang belajar XML jumlah peserta < 1000 </syarat>

Untuk menghindarinya, kita harus menggantikannya dengan entity reference seperti di bawah
ini:
<syarat> Saya sedang belajar XML jumlah peserta &lt; 1000 </syarat>
Entity reference selengkapanya ditunjukkan didalam tabel berikut:

               Entity          Character             Character Name
             refences
          &lt;             <                  Lest Than
          &gt;             >                  Greater Then
          &amp;            &                  Ampersand
          &apos;           ‘                  Apostrophe
          &quot;           “                  Quatation Mark


Kesimpulan :
          Jika dokumen makin komplek maka aturan tetap sama:
     a. Mulai dengan deklarasi XML dokumen (Prolog)
     b. Paling tidak harus ada satu elemen / node root
     c. Tag harus berpasangan dan benar
     d. Gunakan tag awal dan akhir untuk elemen-elemen yang tidak kosong
     e. Beri tanda kutip untuk nilai atribut.

 Dokumen yang tidak wel formed tidak akan diproses dengan benar dan dapat menyebabkan
 kesalahan pada parser, karena itu setiap dokumen yang dinyatakan hatuslah well-formed.
 Karena setiap well-formed dokumen tidak harus mengikuti sebuah struktur tertentu, tp
 susunannya ditentukan oleh bagaimana data akan diinterpretasikan dan digunakan dan juga
 dibandingkan dengan DTD.


                                                                                       hal-6
Basis Data-xml


       JIKA SEBUAH DOKUMEN SUDAH WELL-FORMED DAN MENGIKUTI ATURAN (DTD),
       MAKA AKAN MENJADI DOKUMEN YANG SYAH.

6. Struktur dokumen XML
   Aturan yang ditetapkan untuk struktur dokumen XML adalah dokumen harus formal dan ringkas. Setiap
   rancangan dokumen XML memiliki logical structure dan phisical structure
            a. Logical structure mendefinisikan unit dan subunits dari data container (elemen-elemen),
                datatype, atribut.
            b. Phisical structure mendefinisikan data yang akan diletakkan didalam elemen seperti text,
                image, atau media yang lain seperti ditetapkan didalam logical strucure.

7. Well-formed adalah bagian dari logical structure. Sebagai contoh setiap dokumen berisi satu, dan
   hanya satu root, atau elemen dokumen yang membuka dan menutup dokumen.
8. DTD adalah kunci untuk arti elemen , atribut, dan context. DTD, Data Type Definition diperlukan
   agar dokumen valid. DTD adalah sehimpunan aturan yang secara eksplisit menentukan :
           a. Nama (node root)
           b. Isi (elemen root)
           c. Context dari setiap elemen
   Sehingga DTD dasar dari sebuah dokumen XML. DTD diperlukan agar sebuah dokumen menjadi
   valid.




                                                                                                   hal-7

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Tugas 2 rekweb laily fitria 1412510511
Tugas 2 rekweb laily fitria 1412510511Tugas 2 rekweb laily fitria 1412510511
Tugas 2 rekweb laily fitria 1412510511lailyfitria
 
Menu dan ikon microsoft excel 2007
Menu dan ikon microsoft excel 2007 Menu dan ikon microsoft excel 2007
Menu dan ikon microsoft excel 2007 siskaaprilianingrum
 
Laporan praktikum modul 6 (ddl)
Laporan praktikum modul 6 (ddl)Laporan praktikum modul 6 (ddl)
Laporan praktikum modul 6 (ddl)Devi Apriansyah
 
Laporan praktikum modul 7 (dml)
Laporan praktikum modul 7 (dml)Laporan praktikum modul 7 (dml)
Laporan praktikum modul 7 (dml)Devi Apriansyah
 
Pertemuan 5 - SQL Basic
Pertemuan 5 - SQL BasicPertemuan 5 - SQL Basic
Pertemuan 5 - SQL BasicAdi Triyatmoko
 
Laporan praktikum modul 9 (review ddl dan dml)
Laporan praktikum modul 9 (review ddl dan dml)Laporan praktikum modul 9 (review ddl dan dml)
Laporan praktikum modul 9 (review ddl dan dml)Devi Apriansyah
 
Laporan Basis Data (DDL)
Laporan Basis Data (DDL)Laporan Basis Data (DDL)
Laporan Basis Data (DDL)dhini eka
 
Webprograming
WebprogramingWebprograming
Webprogramingandreboys
 
Html link list
Html link listHtml link list
Html link listagung sy
 
Pengenalan struktur elemen html
Pengenalan struktur elemen htmlPengenalan struktur elemen html
Pengenalan struktur elemen htmlDeka M Wildan
 
Html dasar iskaruji dot com
Html dasar   iskaruji dot comHtml dasar   iskaruji dot com
Html dasar iskaruji dot comantony96
 
Pert 03 HTML dan Web Programming
Pert 03 HTML dan Web ProgrammingPert 03 HTML dan Web Programming
Pert 03 HTML dan Web ProgrammingPutu Mardika
 
Modul web statis dasar
Modul web statis dasarModul web statis dasar
Modul web statis dasaredy sinaga
 
Fungsi menu dan ikon pada menu bar
Fungsi menu dan ikon pada menu barFungsi menu dan ikon pada menu bar
Fungsi menu dan ikon pada menu barFredi Sukses
 

Was ist angesagt? (18)

Tugas 2 rekweb laily fitria 1412510511
Tugas 2 rekweb laily fitria 1412510511Tugas 2 rekweb laily fitria 1412510511
Tugas 2 rekweb laily fitria 1412510511
 
Menu dan ikon microsoft excel 2007
Menu dan ikon microsoft excel 2007 Menu dan ikon microsoft excel 2007
Menu dan ikon microsoft excel 2007
 
Laporan praktikum modul 6 (ddl)
Laporan praktikum modul 6 (ddl)Laporan praktikum modul 6 (ddl)
Laporan praktikum modul 6 (ddl)
 
Laporan praktikum modul 7 (dml)
Laporan praktikum modul 7 (dml)Laporan praktikum modul 7 (dml)
Laporan praktikum modul 7 (dml)
 
Pertemuan 5 - SQL Basic
Pertemuan 5 - SQL BasicPertemuan 5 - SQL Basic
Pertemuan 5 - SQL Basic
 
Html
HtmlHtml
Html
 
Praktek
PraktekPraktek
Praktek
 
Laporan praktikum modul 9 (review ddl dan dml)
Laporan praktikum modul 9 (review ddl dan dml)Laporan praktikum modul 9 (review ddl dan dml)
Laporan praktikum modul 9 (review ddl dan dml)
 
Laporan Basis Data (DDL)
Laporan Basis Data (DDL)Laporan Basis Data (DDL)
Laporan Basis Data (DDL)
 
Webprograming
WebprogramingWebprograming
Webprograming
 
Perintah dasar html
Perintah dasar htmlPerintah dasar html
Perintah dasar html
 
HTML
HTMLHTML
HTML
 
Html link list
Html link listHtml link list
Html link list
 
Pengenalan struktur elemen html
Pengenalan struktur elemen htmlPengenalan struktur elemen html
Pengenalan struktur elemen html
 
Html dasar iskaruji dot com
Html dasar   iskaruji dot comHtml dasar   iskaruji dot com
Html dasar iskaruji dot com
 
Pert 03 HTML dan Web Programming
Pert 03 HTML dan Web ProgrammingPert 03 HTML dan Web Programming
Pert 03 HTML dan Web Programming
 
Modul web statis dasar
Modul web statis dasarModul web statis dasar
Modul web statis dasar
 
Fungsi menu dan ikon pada menu bar
Fungsi menu dan ikon pada menu barFungsi menu dan ikon pada menu bar
Fungsi menu dan ikon pada menu bar
 

Ähnlich wie Tentang XML

Ähnlich wie Tentang XML (20)

Jeni J2 Me Bab08 Web Services
Jeni J2 Me Bab08 Web ServicesJeni J2 Me Bab08 Web Services
Jeni J2 Me Bab08 Web Services
 
Jeni j2 me-bab08-web services
Jeni j2 me-bab08-web servicesJeni j2 me-bab08-web services
Jeni j2 me-bab08-web services
 
Tugas 2 rekayasa web
Tugas 2   rekayasa webTugas 2   rekayasa web
Tugas 2 rekayasa web
 
PPT_HTML_DASAR.pptx
PPT_HTML_DASAR.pptxPPT_HTML_DASAR.pptx
PPT_HTML_DASAR.pptx
 
Praktikum_Pengenalan_HTML oleh STMIK AMIKOM Yogyakarta.ppt
Praktikum_Pengenalan_HTML oleh STMIK AMIKOM Yogyakarta.pptPraktikum_Pengenalan_HTML oleh STMIK AMIKOM Yogyakarta.ppt
Praktikum_Pengenalan_HTML oleh STMIK AMIKOM Yogyakarta.ppt
 
Praktikum_Pengenalan_HTML
Praktikum_Pengenalan_HTML Praktikum_Pengenalan_HTML
Praktikum_Pengenalan_HTML
 
Tugas 2 rekweb Ika Sulistiyani
Tugas 2 rekweb Ika SulistiyaniTugas 2 rekweb Ika Sulistiyani
Tugas 2 rekweb Ika Sulistiyani
 
PPT_HTML_DASAR.pptx
PPT_HTML_DASAR.pptxPPT_HTML_DASAR.pptx
PPT_HTML_DASAR.pptx
 
Html dasar
Html dasarHtml dasar
Html dasar
 
Tugas Ke-2 REKAYASA WEB BL
Tugas Ke-2 REKAYASA WEB BLTugas Ke-2 REKAYASA WEB BL
Tugas Ke-2 REKAYASA WEB BL
 
Web html
Web htmlWeb html
Web html
 
Download Kodr kode HTML
Download Kodr kode HTMLDownload Kodr kode HTML
Download Kodr kode HTML
 
Html
HtmlHtml
Html
 
Modul HTML5
Modul HTML5Modul HTML5
Modul HTML5
 
3.struktur elemen html.pdf
3.struktur elemen html.pdf3.struktur elemen html.pdf
3.struktur elemen html.pdf
 
Pengenalan XML
Pengenalan XMLPengenalan XML
Pengenalan XML
 
Tugas 2 rekayasa web
Tugas 2 rekayasa webTugas 2 rekayasa web
Tugas 2 rekayasa web
 
TUGAS REKAYASA WEB 2
TUGAS REKAYASA WEB 2TUGAS REKAYASA WEB 2
TUGAS REKAYASA WEB 2
 
Tugas 3
Tugas 3Tugas 3
Tugas 3
 
JENI-J2ME-Bab08-Web Services.pdf
JENI-J2ME-Bab08-Web Services.pdfJENI-J2ME-Bab08-Web Services.pdf
JENI-J2ME-Bab08-Web Services.pdf
 

Tentang XML

  • 1. Basis Data-xml XML 1. Definisi XML XML kependekan dari eXtensible Markup Language, dikembangkan mulai tahun 1996 dan mendapatkan pengakuan dari W3C (http://www.w3c.org) pada bulan Februari 1998. Teknologi yang digunakan pada XML sebenarnya bukan teknologi baru, tapi merupakan turunan dari SGML yang telah dikembangkan pada awal 80-an dan telah banyak digunakan pada dokumentasi teknis proyek-proyek berskala besar. Ketika HTML dikembangkan pada tahun 1990, para penggagas XML mengadopsi bagian paling penting pada SGML dan dengan berpedoman pada pengembangan HTML menghasilkan markup language yang tidak kalah hebatnya dengan SGML. Seperti halnya HTML, XML juga menggunakan elemen yang ditandai dengan tag pembuka (diawali dengan ‘<’ dan diakhiri dengan ‘>’), tag penutup (diawali dengan ‘</ ‘diakhiri ‘>’) dan atribut elemen(parameter yang dinyatakan dalam tag pembuka misal <form name=”isidata”>). Hanya bedanya, HTML medefinisikan dari awal tag dan atribut yang dipakai didalamnya, sedangkan pada XML kita bisa menggunakan tag sendiri. Contoh: <football> <players> <playername>Cristiyan Gonzales</playername> <team>PSSI</team> <number>9</number> <country>Indonesia</country> </players> <players> <playername>Markus Horison</playername> <team>PSSI</team> <number>1</number> <country>Indonesia</country> </players> </football> pada contoh diatas <football>, <players> <playername>,dan <team> bukanlah tag standar yang telah tetapkan dalam XML. Tag-tag itu kita buat sendiri sesuai keinginan kita. 2. Mengapa XML ? XML untuk saat ini bukan merupakan pengganti HTML. Masing-masing dikembangkan untuk tujuan yang berbeda. Kalau HTML digunakan untuk menampilkan informasi dan berfokus pada bagaimana informasi terlihat, XML mendeskripsikan susunan informasi dan berfokus pada informasi itu sendiri. XML terutama dibutuhkan untuk menyusun dan menyajikan informasi dengan format yang tidak mengandung format standar layaknya heading, paragraf, table, dsb. Sebagai contoh apabila kita ingin menyimpan dan menyajikan informasi terkait dengan pemain sepak bola, kita dapat menyimpannya dengan xml sebagai berikut: hal-1
  • 2. Basis Data-xml <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> <sepakbola> <pemain> <nama>Gabriel Omar Batagor</nama> <kesebelasan>Argentina</kesebelasan> </pemain> <pemain> <nama>Ronaldinyo</nama> <kesebelasan>Real Madried</kesebelasan> </pemain> <pemain> <nama>Andrea Pirlo</nama> <kesebelasan>Milan</kesebelasan> </pemain> </sepakbola> 3. Komponen Dokumen XML a. Prolog Mendefinisikan versi XML, definisi entitas, dan DOCTYPE. Contoh: <?xml version="1.0" encoding="UTF-8" standalone=”no” ?> • versi XML yang digunakan • dokumen eksternal, misalnya : DTD/Entitas, XSL/XSLT/CSS, XPath, Xquery – Processing Intruction; perintah pengolahan dokumen XML b. Komponen dokumen • Tag dan Atribut • CDATA (Character Data) • Entitas (node root) • Instruksi Pemrosesan (xsl/xslt/DTD)->Processing Instruction • Komentar 4. Detail Dokumen XML Sebuah dokumen XML terdiri dari bagian bagian yang disebut dengan node. Node-node itu adalah: a. Root node yaitu node yang melingkupi keseluruhan dokumen. Dalam satu dokumen XML hanya ada satu root node. Node-node yang lainnya berada di dalam root node. b. Element node (Child node) yaitu bagian dari dokumen XML yang ditandai dengan tag pembuka dan tag penutup, atau bisa juga sebuah tag tunggal elemen kosong seperti <anggota nama=”budi”/> . element node biasa juga disebut root element c. Attribute node () termasuk nama dan nilai atribut ditulis pada tag awal sebuah elemen atau pada tag tunggal. d. Text node, adalah text yang merupakan isi dari sebuah elemen, ditulis diantara tag pembuka dan tag penutup e. Comment node adalah baris yang tidak dieksekusi oleh parser , kecenderungan berisi omentar/ penjelasan dari dokumen XML (<!-- comment- ) f. Processing Instruction node, adalah perintah pengolahan dalam dokumen XML. Node ini ditandai awali dengan karakter <? Dan diakhiri dengan ?>. Tapi perlu diingat bahwa header hal-2
  • 3. Basis Data-xml standard XML <?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?>, <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> bukanlah processing instruction node. Header standard bukanlah bagian dari hirarki pohon dokumen XML. g. NameSpace Node, node ini mewakili deklarasi namespace <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> Standar Header <?xml-stylesheet type="text/xsl" href="D:KULIAH_S2Semester 2Database Management SystemsLatihan XMLlatihan xml KamidTabelPemainBaru.xsl"?> Processing Instruction <!-- Dokumen ini menjelaskan tentang sepak bola--> Comment <sepakbola> Root node <pemain status="inti"> <nama kondisi="aktif">David Beckham</nama> Atribut node <kesebelasan>AC Milan</kesebelasan> </pemain> <pemain status="Inti"> <nama kondisi="cedera">Ronaldinyo</nama> <kesebelasan>Barcelona</kesebelasan> </pemain> <pemain status="cadangan"> <nama kondisi="aktif">Alesandro Nesta</nama> <kesebelasan>AC Milan</kesebelasan> </pemain> <pemain status="inti"> <nama kondisi="aktif">Messi</nama> <kesebelasan>New Castle United</kesebelasan> </pemain> </sepakbola> 5. Aturan Dokumen XML Dibandingkan dengan HTML, XML lebih rumit/ CEREWET. Kalau kita menulis sebuah dokumen HTML, beberapa kesalahan penulisan masih ditolerir. Misalnya kita menempatkan tag bersilangan seperti <p><b>Huruf Tebal</p></b> meskipun tidak dianjurkan, HTML masih bisa bekerja dan menampilkan hasil seperti yang kita inginkan. Tidak demikian dengan XML. Lebih jelasnya kita akan bahas di bawah bagaimana membuat dokumen XML yang baik. a. Heading standard untuk Document XML Biasakanlah setiap membuat dokumen XML diawali dengan heading standard XML. Formatnya adalah sebagai berikut: <?xml version=”1.0” encoding=”iso-8859-1”?> atau <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?> b. Dokumen XML harus memiliki Root tag Sebuah dokumen XML yang baik harus memiliki root tag. Yaitu tag yang melingkupi keseluruhan dari dokumen. Tag-tag yang lain, disebut child tag, berada didalam root membentuk hirarki seperti gambar1: hal-3
  • 4. Basis Data-xml Gambar1. Diagram hirarki dokumen XML Contoh: <root> <child> <subchild></subchild> </child> </root> c. Tag pada XML harus lengkap berpasangan Pada HTML beberapa elemen tidak harus berpasangan. Contoh berikut ini diperbolehkan dalam penulisan HTML. <p>paragraph pertama <p>paragarap kedua yang demikian tidak berlaku pada XML. Kita harus menulis pula tag penutup untuk setiap tag yang kita buat. Penulisannya harus seperti ini <p>paragraph pertama</p> <p>paragarap kedua</p> Tag tunggal hanya diperbolehkan untuk elemen kosong. Contoh penulisannya sebagai berikut: <anggota nama=”budi”/> d. XML membedakan huruf besar dengan huruf kecil Pada XML, <tanggal> berbeda dengan <Tanggal>. Tag pembuka dan tag penutup harus sama susunan huruf besar dan kecilnya. <contoh>ini penulisan yang salah</Contoh> <contoh>ini baru betul</contoh> e. Penyarangan tag harus benar (not overlap). Penulisan tag pada XML harus mengikuti aturan Last In First Out (LIFO). seperti yang kita bahas terdahulu, pada XML kita tidak bisa membuat tag yang saling bersilang seperti dibawahini <p><b>aku belajar<i> webdb</i></b></p> hal-4
  • 5. Basis Data-xml <p><b>Huruf Tebal</p></b> tapi harus disusun seperti ini <p><b>Huruf tebal</b></p> Bila dipaksakan akan muncul komentar bahwa dokumen tidak sesuai dengan format (not well- formed) f. Nilai atribut harus diletakkan diantara tanda petik Seperti HTML, XML memiliki atribut. Nilai atribut harus diletakkan diantara dua tanda petik. Tidak masalah apakah tanda petik tunggal atau tanda petik ganda. Contoh dibawah ini dua-duanya benar <pesan dari=”lusy”> atau <pesan dari=’lusy’> g. Penamaan tag (element) dan atribut Nama tag bisa terdiri dari huruf, angka dan underscore(“_”). Karakter awal nama tag harus berupa huruf atau underscore (“_”), tidak diawali dengan kata xml atau XML, (misal:<xmlstring>), dan tidak mengandung spasi. Aturan penamaan atribut sama dengan aturan penamaan tag. Contoh: <xmlberita>Saya sedang belajar XML</xmlberita> h. Menyisipkan komentar Pada bahasa pemrograman atau scripting kita mengenal adanya komentar (comment). Komentar adalah kalimat/baris yang tidak dieksekusi oleh compiler, browser atau parser. Untuk menyisipkan komentar pada dokumen XML menggunakan <!-- comment --> caranya adalah sebagai berikut: Contoh : <!—Baris ini tidak di eksekusi oleh parser --> i. Menggunakan karakter ilegal apada XML Sama seperti pada HTML, anda tidak bisa menggunakan karakter seperti kurung siku (< atau >), petik tunggal (‘), dan petik ganda (“) . hal-5
  • 6. Basis Data-xml Contoh dibawah ini akan menghasilkan error kalau di eksekusi : Gambar2. Kesalahan pada dokumen XML dengan menggunakan karakter ilegal <syarat>Saya sedang belajar XML jumlah peserta < 1000 </syarat> Untuk menghindarinya, kita harus menggantikannya dengan entity reference seperti di bawah ini: <syarat> Saya sedang belajar XML jumlah peserta &lt; 1000 </syarat> Entity reference selengkapanya ditunjukkan didalam tabel berikut: Entity Character Character Name refences &lt; < Lest Than &gt; > Greater Then &amp; & Ampersand &apos; ‘ Apostrophe &quot; “ Quatation Mark Kesimpulan : Jika dokumen makin komplek maka aturan tetap sama: a. Mulai dengan deklarasi XML dokumen (Prolog) b. Paling tidak harus ada satu elemen / node root c. Tag harus berpasangan dan benar d. Gunakan tag awal dan akhir untuk elemen-elemen yang tidak kosong e. Beri tanda kutip untuk nilai atribut. Dokumen yang tidak wel formed tidak akan diproses dengan benar dan dapat menyebabkan kesalahan pada parser, karena itu setiap dokumen yang dinyatakan hatuslah well-formed. Karena setiap well-formed dokumen tidak harus mengikuti sebuah struktur tertentu, tp susunannya ditentukan oleh bagaimana data akan diinterpretasikan dan digunakan dan juga dibandingkan dengan DTD. hal-6
  • 7. Basis Data-xml JIKA SEBUAH DOKUMEN SUDAH WELL-FORMED DAN MENGIKUTI ATURAN (DTD), MAKA AKAN MENJADI DOKUMEN YANG SYAH. 6. Struktur dokumen XML Aturan yang ditetapkan untuk struktur dokumen XML adalah dokumen harus formal dan ringkas. Setiap rancangan dokumen XML memiliki logical structure dan phisical structure a. Logical structure mendefinisikan unit dan subunits dari data container (elemen-elemen), datatype, atribut. b. Phisical structure mendefinisikan data yang akan diletakkan didalam elemen seperti text, image, atau media yang lain seperti ditetapkan didalam logical strucure. 7. Well-formed adalah bagian dari logical structure. Sebagai contoh setiap dokumen berisi satu, dan hanya satu root, atau elemen dokumen yang membuka dan menutup dokumen. 8. DTD adalah kunci untuk arti elemen , atribut, dan context. DTD, Data Type Definition diperlukan agar dokumen valid. DTD adalah sehimpunan aturan yang secara eksplisit menentukan : a. Nama (node root) b. Isi (elemen root) c. Context dari setiap elemen Sehingga DTD dasar dari sebuah dokumen XML. DTD diperlukan agar sebuah dokumen menjadi valid. hal-7