SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 27
Downloaden Sie, um offline zu lesen
DISTRIBUSI NORMAL




            Pertemuan 3




1
Distribusi Normal
    Pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre
    (1733). De Moivre menemukan persamaan
    matematika untuk kurva normal yang menjadi dasar
    dalam banyak teori statistik inferensial (induktif).
    Menurutnya suatu peubah acak X dengan rata-rata
    (µ) dan varians (σ2) mempunyai fungsi densitas :
                                                 2
                                   1 x   
                            1               
                                   2  
                 f ( x)       e
                           2

    Sehingga dengan rata-rata (µ) dan varians (σ2) yang
    diketahui, maka seluruh kurva normal dapat
    diketahui.
2
Distribusi Normal
    Distribusi normal lebih lanjut dikembangkan oleh
    Piere Simon de Laplace dan kemudian Legendre
    pada tahun 1805. Sementara Gauss mengklaim telah
    menggunakan distribusi normal sejak tahun 1794,
    dan hingga kini distribusi normal sering disebut
    sebagai distribusi Gauss.

    Distribusi normal baku adalah distribusi normal yang
    memiliki rata-rata(µ) nol dan simpangan baku (σ) satu.
    Grafiknya disebut kurva normal, oleh Jouffret (1872) disebut
    kurva lonceng/genta (bell curve).


3
Karakteristik Distribusi Normal
    Suatu distribusi data dikatakan berdistribusi normal apabila
    data berdistribusi simetris, yaitu bila nilai rata-rata, median
    dan modus sama. Karakteristik distribusi normal antara lain:
    1. Grafiknya akan selalu di atas sumbu datar x
    2. Bentuknya simetris terhadap x = µ.
    3. Mempunyai satu modus (unimodal)
    4. Grafiknya mendekati (berasimptot) sumbu datar x
    5. Luas daerah grafik selalu sama dengan satu satuan unit
       persegi
    Bentuk kurva yang tidak memiliki kriteria di atas dikenal
    dengan distribusi tidak simetris (distribusi menceng kekiri
    atau kekanan)

4
Bentuk Kurva Normal

                       mean
                      median
                      modus
                    0,3

                   0,25

                    0,2

                   0,15

                    0,1

                   0,05

                     0




5
Sifat Distribusi Normal


    Sifat-Sifat Distribusi Normal:
    1. Rata-ratanya (mean) μ dan standard deviasinya = σ
    2. Mode (maximum) terjadi di x = μ
    3. Bentuknya simetrik terhadap x = μ
    4. Titik belok tepat di x = μ ± σ
    5. Kurva mendekati nol secara asimptotis semakin x
       jauh dari x = μ
    6. Total luasnya = 1



6
Sifat Distribusi Normal

    Bentuk distribusi normal ditentukan oleh μ dan σ.


                                                             2

                                       1
       1
                 2
                                           μ1 < μ2 σ1 = σ2
           μ1 = μ2 σ1 > σ2




                                 2

           1

               μ1 < μ2 σ1 < σ2
7
Luas di Bawah Kurva dan Probabilitas

     Sebuah kurva normal, sangat penting dalam
     menghitung peluang sebab daerah yang ada
     dalam kurva tersebut menunjukkan besarnya
     peluang.

     Dalam kajian statistika, luas daerah yang
     menunjukkan besarnya peluang itu disusun
     dalam sebuah daftar (tabel). Daftar (tabel)
     tersebut adalah daftar (tabel) distribusi normal
     baku (standar).
8
Luas di Bawah Kurva dan Probabilitas

    P(x1<x<x2) = probabilitas variabel random x memiliki nilai antara
       x1 dan x2
    P(x1<x<x2) = luas di bawah kurva normal antara x = x1 dan x = x2




                             x1   μ   x2

     Oleh karena perhitungan integral normal tersebut sulit, maka
     disusunlah daftar (tabel) nilai rapat probabilitas. Akan tetapi
     karena nilai rapat probabilitasnya tergantung pada μ dan σ
     maka sangatlah tidak mungkin mentabelkan untuk semua nilai
     μ dan σ
9
Kurva DIstribusi Normal Standard

     Seperti diketahui, distribusi normal baku (standar) adalah
     distribusi normal dengan mean μ = 0 dan standard deviasi σ = 1.

                       x
     Transformasi   z              memetakan distribusi normal
                        
     Menjadi distribusi normal baku (standar), sebab distribusi normal
     dengan variabel z ini memiliki mean = 0 dan standar deviasi = 1.
     Transformasi ini juga mempertahankan luas di bawah kurvanya,
     artinya:

      Luas dibawah kurva                Luas dibawah kurva
      distribusi normal antara x1   =   distribusi normal standard
                                        antara z1 dan z2
      dan x2
10
Kurva DIstribusi Normal Standard

      Dengan :

            ( x1  ) dan z  ( x2  )
       z1 
                                  
                           2
                

      Sehingga cukup dibuat tabel distribusi normal baku
      (standar) komulatif saja!




11
Pedoman Mencari Luas Di Bawah Kurva Normal

   Untuk mempermudah dalam mencari luas di bawah
   kurva normal, perlu diperhatikan beberapa hal berikut :
   1. Hitung luas z hingga dua desimal, misal z = 0,18
   2. Gambarkan kurvanya
   3. Letakkan harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis
      vertikal hingga memotong kurva.
   4. Luas daerah yang tertera dalam daftar adalah daerah
      antara garis vertikal yang ditarik dari titik harga z tadi
      dengan garis tegak di titik nol.
   5. Dalam daftar distribusi normal baku, harga z pada
      kolom paling kiri hanya memuat satu desimal dan
12    desimal kedua dicari pada baris paling atas.
Pedoman Mencari Luas Di Bawah Kurva Normal

     6. Dari z kolom paling kiri, maju ke kanan dan dari z pada baris
        paling atas turun ke bawah, maka diperoleh bilangan yang
        merupakan daerah yang dicari (biasanya ditulis dalam empat
        desimal).
     7. Karena luas seluruh kurva adalah satu satuan luas persegi, dan
        kurva simetris di titik 0, maka luas dari garis tegak pada titik
        nol ke kiri ataupun ke kanan adalah 0,5 satuan luas.
     8. Untuk mencari nilai z, jika luasnya diketahui lakukan kebalikan
        point 6. Misal : diketahui luas daerah di bawah kurva normal =
        0,9931 maka dalam tabel dicari angka 0,9931 lalu menuju ke
        kiri sampai pada kolom paling kiri (kolom z) diperoleh angka
        2,4. selanjutnya kembali ke angka 0,9931 lalu menuju ke atas
        sampai pada baris paling atas, dan diperoleh angka 6. jadi
        harga z yang diperoleh adalah 2,46.
13
Tabel Distribusi Normal Standard Kumulatif

     Tabel yang dipergunakan :




     -




14
Contoh :
     1). Tentukan nilai z jika diketahui luas daerah di bawah
         kurva normal sebagai berikut :
         a. 0,9082
         b. 0,8830
         c. 0,0162
         d. 0,4129

        Jawab :
        a. 1,33
        b. 1,19
        c. – 2,14
        d. – 0,22
15
Contoh:

 2). Pergunakanlah tabel distribusi normal standard untuk
     menghitung luas daerah :
    a) Di sebelah kanan z = 1.84
    b) Antara z = -1.97 s/d z = 0.86


      Jawab.

      Ingat bahwa luas yg diberikan dalam tabel distribusi normal
      komulatif adalah luas dari z= - ∞ s/d z0 tertentu : P(z<z0).
      a) P(z >1,84) = 1 – P(z ≤1.84) = 1 – 0,9671 = 0,0329
      b) P(-1,97< z <0,86) = P( z < 0,86) – P( z < -1,97)
                           = 0,8051 – 0,0244 = 0,7807
16
Contoh:
 3). Carilah nilai z = k di distribusi normal baku (standar) sehingga
     a) P( z > k) = 0,3015
     b) P( k < z < -0,18) = 0,4197


 Jawab :

 a)   P( z > k) = 0,3015 berarti P(z < k) = 1 - P(z > k) = 1 – 0,3015 = 0,6985
      Dari tabel terbaca luas ke kiri = 0,6985 adalah untuk z = 0,52.

 b) P(k < z < - 0,18) = P(z < -0,18) – P(z < k) = 0,4197
                      = 0,4286 – P(z < k) = 0.4197
     Jadi P(z < k) = 0,4286 – 0,4197 = 0,0089
     Dari tabel z = -2.37


17
Contoh:
     Luas di bawah kurva normal non standard

 4). Variaber X terdistribusi normal dengan mean 50 dan standard deviasi
     =10. Carilah probabilitas untuk menemukan X bernilai antara 45 dan
     62?

 Jawab.

       Dalam soal ini μ = 50 dan σ = 10. x1 = 45 dan x2 = 62
       Pertama kita mapping (transformasi) x ke z (melakukan normalisasi
       atau standardisasi):
            z1 = (x1 -μ)/σ  z1 = (45-50)/10 = -0,5
            z2 = (x2 -μ)/σ  z2 = (62-50)/10 = 1,2
       Sehingga :
            P(45 < x < 62) = P(-0.5 < z < 1,2)
            P(-0.5 < z <1.2) = P(z < 1,2) – P( z< -0,5)
                             = 0,8849 – 0,3085= 0,5764
18
Contoh Memakai Distribusi Normal Dalam Arah Kebalikan

 Diketahui luas dibawah distribusi normal yg diinginkan yang terkait
 dengan besar probabilitas, ingin dicari nilai variabel random X yg terkait.


 5). Misalkan distribusi normal memiliki μ = 40 dan σ = 6, carilah
     nilai x0 sehingga:
    a) P(x < x0) = 45%
    b) P(x > x0) =14%


 Jawab.
 a). Kita mulai dengan mencari nilai z yg sama luasnya.
     P(z < z0) = 45% = 0,45 (tabel : 0,4483)  dari tabel z0 = - 0,13
     z0 = (x0-μ)/σ  x0 = μ + σ.z0 = 40 +6(-0,13) = 39,22

19
Memakai Distribusi Normal Dalam Arah Kebalikan


 b) Kita mulai dengan mencari nilai Z yg sama luasnya.
    P(z > z0) = 14%  P(z<z0) = 1- P(z>z0) = 1- 0,14 = 0,86
    P(z<z0) = 0,86 (tabel: 0,8599)  dari tabel z0 = 1,08

       z0 = (x0-μ)/σ  x0 = μ + σ.z0 = 40 +6(1,08) = 46,48




20
Contoh Penerapan Distribusi Normal
 6). Sebuah perusahaan bola lampu pijar mengetahui bahwa umur
     lampunya (sebelum putus) terdistribusi secara normal dengan rata-
     rata umurnya 800 jam dan standar deviasinya 40 jam. Carilah
     probabilitas bahwa sebuah bolam produksinya akan:
     a. Berumur antara 778 jam dan 834 jam
     b. Berumur kurang dari 750 jam atau lebih dari 900 jam

 Jawab.

 Diketahui : μ = 800 dan σ = 40.
 a. P(778 < x < 834)
     x1=778  z1 = (x1-μ)/σ = (778 - 800)/40 = -0,55
     x2=834  z2 = (x2-μ)/σ = (834 - 800)/40 = 0,85
      P(778<x<834) = P(-0,55 < z < 0,85) = P(z < 0,85) - P(z < -0,55)
                    = 0,8023 – 0,2912 = 0,5111
21
Contoh Penerapan Distribusi Normal
 b) Berumur kurang dari 750 jam atau lebih dari 900 jam
    Diketahui : μ = 800 dan σ = 40.
    P(x < 750 atau x > 900)
    x1 = 750  z1 = (x1-μ)/σ = (750 - 800)/40 = -1,25
    x2 = 900  z2 = (x2-μ)/σ = (900 - 800)/40 = 2,5
    P(x < 750 atau x > 900) = P(z < -1,25) + P(z > 2,5)
         = P(z<-1,25) + 1 - P(z < 2,5)
         = 1 + P(z < -1,25) - P(z < 2,5)
         = 1 + 0,1056 - 0,9938 = 0,1118




22
LATIHAN SOAL :

     Suatu jenis baterai mobil rata-rata berumur 3
     tahun dengan simpangan baku 0,5 tahun.
     Bila dianggap umur baterai berdistribusi
     normal, carilah peluang suatu baterai
     tertentu akan berumur kurang dari 2,3 tahun.




23
JAWABAN
     Langkah 1 : Buatlah diagram yang menunjukkan distribusi
     umur materai yang diberikan dan luas daerah yang
     ditanyakan




24
.

         JAWABAN
         Langkah 2 :

         Menghitung P ( X < 2,3), berarti menghitung luas dibawah
         kurva normal sebelah kiri titik 2,3. Ini sama saja dengan
         menghitung luas daerah sebelah kiri nilai Z padanannya.
         Jadi Z = (2,3 – 3)/0,5 = - 1,4

         Dan kemudian dengan menggunakan tabel diperoleh:
         P( X < 2,3) = P( Z < - 1,4)
                     = 0,0808



    25
.

         JAWABAN
         Langkah 3 :

         Membuat Kesimpulan

         Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat disimpulkan
         bahwa peluang suatu baterai tertentu akan berumur kurang
         dari 2,3 tahun adalah 8,08 %.




    26
TUGAS :
 1). Diameter ball-bearing yg diproduksi sebuah pabrik memiliki mean 3cm
     dengan standard deviasi 0.005 cm. Pembeli hanya mau menerima
     jikalau ball bearingnya memiliki diameter 3.0±0.01cm.
     a) berapakah persenkah dari produksi pabrik tersebut yg tidak bisa
     diterima pembeli?
     b) jikalau dalam sebulan pabrik tsb memproduksi 10000 ball-bearing,
     berapa banyak yg harus dibuang tiap bulan karena ditolak pembeli?

 2). Sebuah pengukur diameter bola besi dipasang secara otomatis dalam
     sebuah pabrik. Pengukur tsb hanya akan meloloskan diameter bola
     1.50±d cm. Diketahui bahwa bola produksi pabrik tersebut memiliki
     diameter yg terdistribusi normal dengan rata-rata 1.50 dan standard
     deviasi 0.2 cm. Jikalau diinginkan bahwa 95% produksinya lolos
     seleksi berapakah nilai d harus ditetapkan?


27

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasiHafiza .h
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
 
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncinganRia Defti Nurharinda
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisRhandy Prasetyo
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2Ratih Ramadhani
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Mayawi Karim
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rataRatih Ramadhani
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)rizka_safa
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 

Was ist angesagt? (20)

13.analisa korelasi
13.analisa korelasi13.analisa korelasi
13.analisa korelasi
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
 
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
5. ukuran kemiringan dan ukuran keruncingan
 
Statistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji HipotesisStatistika-Uji Hipotesis
Statistika-Uji Hipotesis
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Tabel f-0-05
Tabel f-0-05Tabel f-0-05
Tabel f-0-05
 
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
uji hipotesis satu rata – rata bagian 2
 
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
Pengujian Hipotesis (Makalah Pengantar Statistika)
 
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis KorelasiMinggu 9_Teknik Analisis Korelasi
Minggu 9_Teknik Analisis Korelasi
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
uji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - ratauji hipotesis beda dua rata - rata
uji hipotesis beda dua rata - rata
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 

Andere mochten auch

Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiExz Azzizz
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalhidayatulfitri
 
Statistika Dasar (9) distribusi
Statistika Dasar (9) distribusiStatistika Dasar (9) distribusi
Statistika Dasar (9) distribusijayamartha
 
Using minitab instead of tables for z values probabilities etc
Using minitab instead of tables for z values probabilities etcUsing minitab instead of tables for z values probabilities etc
Using minitab instead of tables for z values probabilities etcBrent Heard
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tratuilma
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normalAnton Fi
 
Stat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normalStat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normalArif Rahman
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi BinomialAlfian Faizi
 
File1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonFile1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonIr. Zakaria, M.M
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Vina R Ipina
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifCabii
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
 
UN MATEMATIKA SMP 2015
UN   MATEMATIKA SMP  2015UN   MATEMATIKA SMP  2015
UN MATEMATIKA SMP 2015Budhi Emha
 

Andere mochten auch (19)

Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasiDistribusi normal presentasi
Distribusi normal presentasi
 
distribusi normal ppt
distribusi normal pptdistribusi normal ppt
distribusi normal ppt
 
Penerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normalPenerapan distribusi normal
Penerapan distribusi normal
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinyaDistribusi normal dan aplikasinya
Distribusi normal dan aplikasinya
 
Tabel normal z SMA NEGERI 1 RAHA
Tabel normal z SMA NEGERI 1 RAHA Tabel normal z SMA NEGERI 1 RAHA
Tabel normal z SMA NEGERI 1 RAHA
 
Statistika Dasar (9) distribusi
Statistika Dasar (9) distribusiStatistika Dasar (9) distribusi
Statistika Dasar (9) distribusi
 
Using minitab instead of tables for z values probabilities etc
Using minitab instead of tables for z values probabilities etcUsing minitab instead of tables for z values probabilities etc
Using minitab instead of tables for z values probabilities etc
 
Distribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,tDistribusi normal, f,t
Distribusi normal, f,t
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Stat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normalStat prob10 distribution_normal
Stat prob10 distribution_normal
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
Distribusi Binomial
Distribusi BinomialDistribusi Binomial
Distribusi Binomial
 
File1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poissonFile1 soal contoh binomial dan poisson
File1 soal contoh binomial dan poisson
 
Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9Distribusi normal kelompok 9
Distribusi normal kelompok 9
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingBAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi Sampling
 
UN MATEMATIKA SMP 2015
UN   MATEMATIKA SMP  2015UN   MATEMATIKA SMP  2015
UN MATEMATIKA SMP 2015
 

Ähnlich wie Materi P3_Distribusi Normal

K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxTriOktariana2
 
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptxDISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptxwildasitorus89
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalAndriani Widi Astuti
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiprofkhafifa
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPAMuhammad Arif
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)Rani Nooraeni
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASHusna Sholihah
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISyuniar putri
 

Ähnlich wie Materi P3_Distribusi Normal (20)

Materi p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normalMateri p3 distribusi normal
Materi p3 distribusi normal
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.pptDISTRIBUSI_NORMAL.ppt
DISTRIBUSI_NORMAL.ppt
 
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
2022_2_P3_Distribusi Normal.pdf
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi NormalStatistika Deskriptif - Distribusi Normal
Statistika Deskriptif - Distribusi Normal
 
Distribusi normal
Distribusi normalDistribusi normal
Distribusi normal
 
Distribusi normal 1
Distribusi normal 1Distribusi normal 1
Distribusi normal 1
 
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptxK6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
K6_INDRALAYA_DISTRIBUSI NORMAL_STATISTIKA PENDIDIKAN.pptx
 
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptxDISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
DISTRIBUSI NORMAL KELAS XII SMA MINAT.pptx
 
Pendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normalPendekatan distribusi binomial ke normal
Pendekatan distribusi binomial ke normal
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdfDISTRIBUSI NORMAL.pdf
DISTRIBUSI NORMAL.pdf
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
 
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPADistribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
Distribusi Normal Matematika Peminatan Kelas XII Program MIPA
 
Ek107 122215-515-9
Ek107 122215-515-9Ek107 122215-515-9
Ek107 122215-515-9
 
Distribusi Normal
Distribusi NormalDistribusi Normal
Distribusi Normal
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
DISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITASDISTRIBUSI PROBABILITAS
DISTRIBUSI PROBABILITAS
 
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITISstatistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
statistika ekonomi 2 DISTRIBUSI TEORITIS
 

Mehr von M. Jainuri, S.Pd., M.Pd

2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfM. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 

Mehr von M. Jainuri, S.Pd., M.Pd (20)

Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdfKlasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
Klasifikasi & Tipe Pengukuran Data.pdf
 
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
2022_2_P2_Pengantar Sttk Inferensial_Sig & B Bebas.pdf
 
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
2021_2_Kontrak Statistik Inferensial.pdf
 
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
2022_2_Kontrak_Multimedia.pdf
 
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdfP15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
P15_Menyusun Laporan Penelitian (Skripsi).pdf
 
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdfP14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
P14_Teknik Analsis Data dan Uji Hipotesis.pdf
 
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdfP13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
P13_Uji Persyaratan Analisis Data.pdf
 
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdfP15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
P15_Review Kisi-Kisi Soal UAS Statistik Pendidikan I.pdf
 
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdfP14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
P14_Ukuran Letak_Persentil.pdf
 
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdfP12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
P12_Uji Persyaratan Instrumen.pdf
 
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdfP11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
P11_Teknik&Instrumen Pengumpul Data.pdf
 
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdfP10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
 
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdfP13_Ukuran Letak_Desil.pdf
P13_Ukuran Letak_Desil.pdf
 
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdfP12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
P12_Ukuran Letak_Kuartil.pdf
 
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdfP11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
P11_Penyebaran Data_Variansi (Ragam).pdf
 
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdfP10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
P10_Penyebaran Data_Simpangan Baku (Standar Deviasi).pdf
 
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdfP9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
P9_Menyusun Proposal_Sistematika Proposal.pdf
 
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdfP9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
P9_Penyebaran Data_Range & Simpangan Rata-Rata.pdf
 
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdfP7_Pemusatan Data_Modus.pdf
P7_Pemusatan Data_Modus.pdf
 
P7_Kajian Teori.pdf
P7_Kajian Teori.pdfP7_Kajian Teori.pdf
P7_Kajian Teori.pdf
 

Materi P3_Distribusi Normal

  • 1. DISTRIBUSI NORMAL Pertemuan 3 1
  • 2. Distribusi Normal Pertama kali diperkenalkan oleh Abraham de Moivre (1733). De Moivre menemukan persamaan matematika untuk kurva normal yang menjadi dasar dalam banyak teori statistik inferensial (induktif). Menurutnya suatu peubah acak X dengan rata-rata (µ) dan varians (σ2) mempunyai fungsi densitas : 2 1 x    1   2   f ( x)  e  2 Sehingga dengan rata-rata (µ) dan varians (σ2) yang diketahui, maka seluruh kurva normal dapat diketahui. 2
  • 3. Distribusi Normal Distribusi normal lebih lanjut dikembangkan oleh Piere Simon de Laplace dan kemudian Legendre pada tahun 1805. Sementara Gauss mengklaim telah menggunakan distribusi normal sejak tahun 1794, dan hingga kini distribusi normal sering disebut sebagai distribusi Gauss. Distribusi normal baku adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata(µ) nol dan simpangan baku (σ) satu. Grafiknya disebut kurva normal, oleh Jouffret (1872) disebut kurva lonceng/genta (bell curve). 3
  • 4. Karakteristik Distribusi Normal Suatu distribusi data dikatakan berdistribusi normal apabila data berdistribusi simetris, yaitu bila nilai rata-rata, median dan modus sama. Karakteristik distribusi normal antara lain: 1. Grafiknya akan selalu di atas sumbu datar x 2. Bentuknya simetris terhadap x = µ. 3. Mempunyai satu modus (unimodal) 4. Grafiknya mendekati (berasimptot) sumbu datar x 5. Luas daerah grafik selalu sama dengan satu satuan unit persegi Bentuk kurva yang tidak memiliki kriteria di atas dikenal dengan distribusi tidak simetris (distribusi menceng kekiri atau kekanan) 4
  • 5. Bentuk Kurva Normal mean median modus 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0 5
  • 6. Sifat Distribusi Normal Sifat-Sifat Distribusi Normal: 1. Rata-ratanya (mean) μ dan standard deviasinya = σ 2. Mode (maximum) terjadi di x = μ 3. Bentuknya simetrik terhadap x = μ 4. Titik belok tepat di x = μ ± σ 5. Kurva mendekati nol secara asimptotis semakin x jauh dari x = μ 6. Total luasnya = 1 6
  • 7. Sifat Distribusi Normal Bentuk distribusi normal ditentukan oleh μ dan σ. 2 1 1 2 μ1 < μ2 σ1 = σ2 μ1 = μ2 σ1 > σ2 2 1 μ1 < μ2 σ1 < σ2 7
  • 8. Luas di Bawah Kurva dan Probabilitas Sebuah kurva normal, sangat penting dalam menghitung peluang sebab daerah yang ada dalam kurva tersebut menunjukkan besarnya peluang. Dalam kajian statistika, luas daerah yang menunjukkan besarnya peluang itu disusun dalam sebuah daftar (tabel). Daftar (tabel) tersebut adalah daftar (tabel) distribusi normal baku (standar). 8
  • 9. Luas di Bawah Kurva dan Probabilitas P(x1<x<x2) = probabilitas variabel random x memiliki nilai antara x1 dan x2 P(x1<x<x2) = luas di bawah kurva normal antara x = x1 dan x = x2 x1 μ x2 Oleh karena perhitungan integral normal tersebut sulit, maka disusunlah daftar (tabel) nilai rapat probabilitas. Akan tetapi karena nilai rapat probabilitasnya tergantung pada μ dan σ maka sangatlah tidak mungkin mentabelkan untuk semua nilai μ dan σ 9
  • 10. Kurva DIstribusi Normal Standard Seperti diketahui, distribusi normal baku (standar) adalah distribusi normal dengan mean μ = 0 dan standard deviasi σ = 1. x Transformasi z memetakan distribusi normal  Menjadi distribusi normal baku (standar), sebab distribusi normal dengan variabel z ini memiliki mean = 0 dan standar deviasi = 1. Transformasi ini juga mempertahankan luas di bawah kurvanya, artinya: Luas dibawah kurva Luas dibawah kurva distribusi normal antara x1 = distribusi normal standard antara z1 dan z2 dan x2 10
  • 11. Kurva DIstribusi Normal Standard Dengan : ( x1  ) dan z  ( x2  ) z1   2  Sehingga cukup dibuat tabel distribusi normal baku (standar) komulatif saja! 11
  • 12. Pedoman Mencari Luas Di Bawah Kurva Normal Untuk mempermudah dalam mencari luas di bawah kurva normal, perlu diperhatikan beberapa hal berikut : 1. Hitung luas z hingga dua desimal, misal z = 0,18 2. Gambarkan kurvanya 3. Letakkan harga z pada sumbu datar, lalu tarik garis vertikal hingga memotong kurva. 4. Luas daerah yang tertera dalam daftar adalah daerah antara garis vertikal yang ditarik dari titik harga z tadi dengan garis tegak di titik nol. 5. Dalam daftar distribusi normal baku, harga z pada kolom paling kiri hanya memuat satu desimal dan 12 desimal kedua dicari pada baris paling atas.
  • 13. Pedoman Mencari Luas Di Bawah Kurva Normal 6. Dari z kolom paling kiri, maju ke kanan dan dari z pada baris paling atas turun ke bawah, maka diperoleh bilangan yang merupakan daerah yang dicari (biasanya ditulis dalam empat desimal). 7. Karena luas seluruh kurva adalah satu satuan luas persegi, dan kurva simetris di titik 0, maka luas dari garis tegak pada titik nol ke kiri ataupun ke kanan adalah 0,5 satuan luas. 8. Untuk mencari nilai z, jika luasnya diketahui lakukan kebalikan point 6. Misal : diketahui luas daerah di bawah kurva normal = 0,9931 maka dalam tabel dicari angka 0,9931 lalu menuju ke kiri sampai pada kolom paling kiri (kolom z) diperoleh angka 2,4. selanjutnya kembali ke angka 0,9931 lalu menuju ke atas sampai pada baris paling atas, dan diperoleh angka 6. jadi harga z yang diperoleh adalah 2,46. 13
  • 14. Tabel Distribusi Normal Standard Kumulatif Tabel yang dipergunakan : - 14
  • 15. Contoh : 1). Tentukan nilai z jika diketahui luas daerah di bawah kurva normal sebagai berikut : a. 0,9082 b. 0,8830 c. 0,0162 d. 0,4129 Jawab : a. 1,33 b. 1,19 c. – 2,14 d. – 0,22 15
  • 16. Contoh: 2). Pergunakanlah tabel distribusi normal standard untuk menghitung luas daerah : a) Di sebelah kanan z = 1.84 b) Antara z = -1.97 s/d z = 0.86 Jawab. Ingat bahwa luas yg diberikan dalam tabel distribusi normal komulatif adalah luas dari z= - ∞ s/d z0 tertentu : P(z<z0). a) P(z >1,84) = 1 – P(z ≤1.84) = 1 – 0,9671 = 0,0329 b) P(-1,97< z <0,86) = P( z < 0,86) – P( z < -1,97) = 0,8051 – 0,0244 = 0,7807 16
  • 17. Contoh: 3). Carilah nilai z = k di distribusi normal baku (standar) sehingga a) P( z > k) = 0,3015 b) P( k < z < -0,18) = 0,4197 Jawab : a) P( z > k) = 0,3015 berarti P(z < k) = 1 - P(z > k) = 1 – 0,3015 = 0,6985 Dari tabel terbaca luas ke kiri = 0,6985 adalah untuk z = 0,52. b) P(k < z < - 0,18) = P(z < -0,18) – P(z < k) = 0,4197 = 0,4286 – P(z < k) = 0.4197 Jadi P(z < k) = 0,4286 – 0,4197 = 0,0089 Dari tabel z = -2.37 17
  • 18. Contoh: Luas di bawah kurva normal non standard 4). Variaber X terdistribusi normal dengan mean 50 dan standard deviasi =10. Carilah probabilitas untuk menemukan X bernilai antara 45 dan 62? Jawab. Dalam soal ini μ = 50 dan σ = 10. x1 = 45 dan x2 = 62 Pertama kita mapping (transformasi) x ke z (melakukan normalisasi atau standardisasi): z1 = (x1 -μ)/σ  z1 = (45-50)/10 = -0,5 z2 = (x2 -μ)/σ  z2 = (62-50)/10 = 1,2 Sehingga : P(45 < x < 62) = P(-0.5 < z < 1,2) P(-0.5 < z <1.2) = P(z < 1,2) – P( z< -0,5) = 0,8849 – 0,3085= 0,5764 18
  • 19. Contoh Memakai Distribusi Normal Dalam Arah Kebalikan Diketahui luas dibawah distribusi normal yg diinginkan yang terkait dengan besar probabilitas, ingin dicari nilai variabel random X yg terkait. 5). Misalkan distribusi normal memiliki μ = 40 dan σ = 6, carilah nilai x0 sehingga: a) P(x < x0) = 45% b) P(x > x0) =14% Jawab. a). Kita mulai dengan mencari nilai z yg sama luasnya. P(z < z0) = 45% = 0,45 (tabel : 0,4483)  dari tabel z0 = - 0,13 z0 = (x0-μ)/σ  x0 = μ + σ.z0 = 40 +6(-0,13) = 39,22 19
  • 20. Memakai Distribusi Normal Dalam Arah Kebalikan b) Kita mulai dengan mencari nilai Z yg sama luasnya. P(z > z0) = 14%  P(z<z0) = 1- P(z>z0) = 1- 0,14 = 0,86 P(z<z0) = 0,86 (tabel: 0,8599)  dari tabel z0 = 1,08 z0 = (x0-μ)/σ  x0 = μ + σ.z0 = 40 +6(1,08) = 46,48 20
  • 21. Contoh Penerapan Distribusi Normal 6). Sebuah perusahaan bola lampu pijar mengetahui bahwa umur lampunya (sebelum putus) terdistribusi secara normal dengan rata- rata umurnya 800 jam dan standar deviasinya 40 jam. Carilah probabilitas bahwa sebuah bolam produksinya akan: a. Berumur antara 778 jam dan 834 jam b. Berumur kurang dari 750 jam atau lebih dari 900 jam Jawab. Diketahui : μ = 800 dan σ = 40. a. P(778 < x < 834) x1=778  z1 = (x1-μ)/σ = (778 - 800)/40 = -0,55 x2=834  z2 = (x2-μ)/σ = (834 - 800)/40 = 0,85 P(778<x<834) = P(-0,55 < z < 0,85) = P(z < 0,85) - P(z < -0,55) = 0,8023 – 0,2912 = 0,5111 21
  • 22. Contoh Penerapan Distribusi Normal b) Berumur kurang dari 750 jam atau lebih dari 900 jam Diketahui : μ = 800 dan σ = 40. P(x < 750 atau x > 900) x1 = 750  z1 = (x1-μ)/σ = (750 - 800)/40 = -1,25 x2 = 900  z2 = (x2-μ)/σ = (900 - 800)/40 = 2,5 P(x < 750 atau x > 900) = P(z < -1,25) + P(z > 2,5) = P(z<-1,25) + 1 - P(z < 2,5) = 1 + P(z < -1,25) - P(z < 2,5) = 1 + 0,1056 - 0,9938 = 0,1118 22
  • 23. LATIHAN SOAL : Suatu jenis baterai mobil rata-rata berumur 3 tahun dengan simpangan baku 0,5 tahun. Bila dianggap umur baterai berdistribusi normal, carilah peluang suatu baterai tertentu akan berumur kurang dari 2,3 tahun. 23
  • 24. JAWABAN Langkah 1 : Buatlah diagram yang menunjukkan distribusi umur materai yang diberikan dan luas daerah yang ditanyakan 24
  • 25. . JAWABAN Langkah 2 : Menghitung P ( X < 2,3), berarti menghitung luas dibawah kurva normal sebelah kiri titik 2,3. Ini sama saja dengan menghitung luas daerah sebelah kiri nilai Z padanannya. Jadi Z = (2,3 – 3)/0,5 = - 1,4 Dan kemudian dengan menggunakan tabel diperoleh: P( X < 2,3) = P( Z < - 1,4) = 0,0808 25
  • 26. . JAWABAN Langkah 3 : Membuat Kesimpulan Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat disimpulkan bahwa peluang suatu baterai tertentu akan berumur kurang dari 2,3 tahun adalah 8,08 %. 26
  • 27. TUGAS : 1). Diameter ball-bearing yg diproduksi sebuah pabrik memiliki mean 3cm dengan standard deviasi 0.005 cm. Pembeli hanya mau menerima jikalau ball bearingnya memiliki diameter 3.0±0.01cm. a) berapakah persenkah dari produksi pabrik tersebut yg tidak bisa diterima pembeli? b) jikalau dalam sebulan pabrik tsb memproduksi 10000 ball-bearing, berapa banyak yg harus dibuang tiap bulan karena ditolak pembeli? 2). Sebuah pengukur diameter bola besi dipasang secara otomatis dalam sebuah pabrik. Pengukur tsb hanya akan meloloskan diameter bola 1.50±d cm. Diketahui bahwa bola produksi pabrik tersebut memiliki diameter yg terdistribusi normal dengan rata-rata 1.50 dan standard deviasi 0.2 cm. Jikalau diinginkan bahwa 95% produksinya lolos seleksi berapakah nilai d harus ditetapkan? 27