SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI
dan MANFAATNYA
 Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya
memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-
hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin.
Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin
kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek
lainnya tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa
produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:
PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut.
Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak
mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau
dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan
berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan
sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi
harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung
sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50.
Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah
atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu,
pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat,
dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-
kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip.
Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan
sebagai berikut:
 Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa
hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa
hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan
minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.
Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan
perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat
ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam
bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-
trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang
istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang
mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan
dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan
oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.
 Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :
 a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi
dan tekanan yang rendah.
 Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :
 b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis.
Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari
perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium.
Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul
olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan
terbentuknya ion karbonium :
 c. Hidrocracking
 Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan
hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut
dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini
adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi
hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
3. REFORMING
 Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin
yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi
bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang).
Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk
strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut
isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis
dan pemanasan.
 Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul
dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan
bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis
molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.
 4. ALKILASI dan POLIMERISASI
 Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul
menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini
menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam
kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:
 RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”
 Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil
menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :
 M CnH2n Cm+nH2(m+n)
 Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan
senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu
isooktana.
 5.TREATING
 Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan
pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :
 Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan
pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.
 Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.
 Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul
tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas
dengan pour point yang rendah.
 Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk
minyak pelumas
 Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.
 Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak
bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat
menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada
peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang
kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang yang
beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan
asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari
minyak bumi, antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif,
ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak
bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.
 Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan
senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara
desulfurisasi, yaitu dengan :
 1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta
 2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak
bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara
katalitik dengan proses hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida
(H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa belerang tersebut.
Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur
tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau
pencucian/pelucutan.
 Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik desulfurisasi
yang lain yaitu bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan
penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak bumi dengan
memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah
hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil
metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah
senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang terjadi adalah
reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan teraerasi.
Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang
sulit disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes. Jenis
mikroorganisme yang digunakan untuk proses bio-desulfurisasi
umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian lebih lanjut
juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.
 Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya
kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan
sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas,
yang terlalu sedikit jika disingkirkan
menggunakan amine plant, dan terlalu banyak
untuk disingkirkan menggunakan scavenger.
Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio-
desulfurisasi juga digunakan untuk
menyingkirkan sulfur dari batubara.
 Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi
Aliran Gas
Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk
aliran gas adalah Shell Paques dari Shell Global
Solutions International dan Paques Bio-Systems.
Proses ini sudah diterapkan secara komersial
sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih
terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi dengan
lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
 Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan
menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari
100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan
mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak
sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam proses ini,
aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan
pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang
mengandung mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi
hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor
THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana
mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur
elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur
hasil reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk
memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan
ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau
sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya yang hidrofilik
sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang
dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai
bahan baku pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat
digambarkan sebagai berikut :
 Absorpsi H2S oleh senyawa soda:H2S + OH-
HS- +H2O
 Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme
 HS- +1/2 O2 S+OH-
 Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah :
 dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar
(efisiensi penyingkiran hidrogen sulfida dapat
mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan
hidrogen sulfida yang sangat rendah dalam aliran
gas (kurang dari 4 ppm-volume)
 pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery)
sulfur terintegrasi dalam 1 proses- gas buang (flash
gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas
berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan
tidak perlu dibakar di flare. Hal ini membuat proses
ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang
memerlukan pembakaran (misalnya flare atau
incinerator) tidak dimungkinkan.
 menghilangkan potensi bahaya dari penanganan
solvent yang biasa digunakan untuk melarutkan
hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi
 sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan
resiko penyumbatan (plugging atau blocking) pada
pipa
 Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining
dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi
proses
 Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman
(antara lain beroperasi pada suhu dan tekanan
rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan
 Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas
alam, gas buang regenerator amine, fuel gas,
synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung
gas limbah yang tidak dapat diproses dengan
pelarut.
 BLENDING
 Proses blending adalah penambahan bahan-
bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam
rangka untuk meningkatkan kualitas produk
tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan
kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang
paling banyak digunakan di barbagai negara dengan
berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas
bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan
pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses
pengolahannya.
Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal
adalah tetra ethyl lead (TEL).TEL berfungsi
menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula
halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang
baik maka pada proses pengolahan diperlukan
penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat
meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat
menimbulkan pencemaran udara.
Pertanyaan beserta jawaban
1. Apakah perbadaan antara minyak bumi
dengan batu bara?
2. Dalam kimia acid berarti asam, jadi
pertanyaannya adalah dalam acid
treatment,asam apa yang digunakan
dalam cara tersebut?
3. Apakesamaan antara thermal creacking,
catalytic cracking, dan hidrocraecking?
4. Kenapa rantai yang bercabang lebih baik
dari pada rantai lurus?
 Jawaban
1. Perbedaannya adalah wujudnya, minyak berwujud cair
sedangkan batu bara berwujud padat dan cara
pengambilannya, minyak bumi dengan car di bor sedangkan
batu bara dengan cara di gali, seperti menaambang emas
2. Yang digunakan dalam cara tersebut adalah asam yang
bersifat lemah, agar mesin yang menggunakan bahan bakar
tersebut tidak cepat rusak. Sedangkan di proses katalis,
menggunakan asam juga tetapi asam tersebut tidak sebagai
hasil dari produk.
3. Kesamaannya tidak ada kecuali pada proses hidrocreacking
karena hidrocreacking adalah penggabungan dari cara
thermal creacking, catalytic cracking, dan
hidrocraecking.penyebab perbedaan antara thermal
creacking, catalytic cracking adalah jika thermal creacking
menggunakan suhu yang cukup tinggi sedangkan catalytic
cracking menggunakan senyawa kimia seperti SiO2. jadi dari
proses tersebut terlihat perbedaan yang sangat nyata.
4. Kerena rantai yang bercabang dapat meningkatkan jumlah
bilangan oktan. Jadi jika bilangan oktannya tinggi maka
kualitas bahan bakar tersebut bekualitas tinggi
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA

More Related Content

What's hot

Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
elfisusanti
 
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdfLaporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
RizkyHadiwijaya
 

What's hot (20)

Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Siklus krebs
Siklus krebsSiklus krebs
Siklus krebs
 
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyakSifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
Sifat fisik,kimia, peran lemak dan minyak
 
Mutu dan kualitas bensin
Mutu dan kualitas bensinMutu dan kualitas bensin
Mutu dan kualitas bensin
 
Konformasi isomer
Konformasi isomerKonformasi isomer
Konformasi isomer
 
Alkilasi
AlkilasiAlkilasi
Alkilasi
 
minyak bumi
minyak bumi minyak bumi
minyak bumi
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
Benzena
BenzenaBenzena
Benzena
 
Karbohidrat 1-ok
Karbohidrat 1-okKarbohidrat 1-ok
Karbohidrat 1-ok
 
Siklus asam sitrat
Siklus asam sitratSiklus asam sitrat
Siklus asam sitrat
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Benzena dan turunannya
Benzena dan turunannya Benzena dan turunannya
Benzena dan turunannya
 
Aseton
AsetonAseton
Aseton
 
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfurProses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
 
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdfLaporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
Laporan Praktikum KFANOR_Kalorimeter Bom Nilai Kalor Melalui Pembakaran.pdf
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannyaAsam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dan turunannya
 
EKSTRAKSI
EKSTRAKSIEKSTRAKSI
EKSTRAKSI
 

Viewers also liked

Minyak bumi XI SMA
Minyak bumi XI SMAMinyak bumi XI SMA
Minyak bumi XI SMA
Elvanita Lia
 
Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumi
alspril
 
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Dephianaa Zezazeo
 
Kimia materi minyak bumi
Kimia   materi minyak bumiKimia   materi minyak bumi
Kimia materi minyak bumi
shalfahw
 

Viewers also liked (14)

Presentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiPresentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak Bumi
 
Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)Minyak bumi (ppt. show)
Minyak bumi (ppt. show)
 
Minyak bumi XI SMA
Minyak bumi XI SMAMinyak bumi XI SMA
Minyak bumi XI SMA
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 
minyak bumi kelas X
minyak bumi kelas Xminyak bumi kelas X
minyak bumi kelas X
 
Teknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumiTeknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Minyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas BumiMinyak Dan Gas Bumi
Minyak Dan Gas Bumi
 
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
Presentasi minyak bumi besok 15 05 2013
 
Kimia materi minyak bumi
Kimia   materi minyak bumiKimia   materi minyak bumi
Kimia materi minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 

Similar to PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA

Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumi
Rio Vernando
 
Ppt hidrokarbon kelompok 1
Ppt hidrokarbon kelompok 1Ppt hidrokarbon kelompok 1
Ppt hidrokarbon kelompok 1
mudek
 
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptxPPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
rizki50702
 
Seminarpro hand book
Seminarpro hand bookSeminarpro hand book
Seminarpro hand book
Faiq As'adi
 
Air limbah sianida
Air limbah sianidaAir limbah sianida
Air limbah sianida
rramdan383
 

Similar to PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA (20)

Proses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumiProses produksi pengolahan minyak bumi
Proses produksi pengolahan minyak bumi
 
Teknologi minyak nabati "Cracking"
Teknologi minyak nabati "Cracking"Teknologi minyak nabati "Cracking"
Teknologi minyak nabati "Cracking"
 
petrochemical
petrochemicalpetrochemical
petrochemical
 
Kimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumiKimia Kelas X Minyak bumi
Kimia Kelas X Minyak bumi
 
Surfaktan
SurfaktanSurfaktan
Surfaktan
 
Minyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas BumiMinyak dan Gas Bumi
Minyak dan Gas Bumi
 
Oil and Gas
Oil and GasOil and Gas
Oil and Gas
 
Pengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumiPengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumi
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
 
Ppt hidrokarbon kelompok 1
Ppt hidrokarbon kelompok 1Ppt hidrokarbon kelompok 1
Ppt hidrokarbon kelompok 1
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 
Bbm ho
Bbm hoBbm ho
Bbm ho
 
GAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdfGAMBAR OIL.pdf
GAMBAR OIL.pdf
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptxPPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
PPT KIMIA ASAM LEMAK KELOMPOK 5.pptx
 
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Minyak bumi swd
Minyak bumi swdMinyak bumi swd
Minyak bumi swd
 
Seminarpro hand book
Seminarpro hand bookSeminarpro hand book
Seminarpro hand book
 
Air limbah sianida
Air limbah sianidaAir limbah sianida
Air limbah sianida
 

More from Muhammad Ridwan (7)

Surat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaanSurat lamaran pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan
 
Manfaat telur ayam
Manfaat telur ayam Manfaat telur ayam
Manfaat telur ayam
 
FAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIAFAKTA ROKOK DI INDONESIA
FAKTA ROKOK DI INDONESIA
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
Biology ekokinetika
Biology ekokinetikaBiology ekokinetika
Biology ekokinetika
 
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utaraGambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
 
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utaraGambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
Gambaran geografis daerah tingkat ii provinsi sumatera utara
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 

PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA

  • 1. PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA  Keberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari- hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:
  • 2. PROSES PENGOLAHAN MINYAK BUMI Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan laut. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumur bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampung dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Minyak mentah (cude oil) berbentuk cairan kental hitam dan berbau kurang sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan bakar maupun untuk keperluan lainnya, tetapi harus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon dengan jumlah atom C-1 sampai 50. Titik didih hidrokarbon meningkat seiring bertambahnya jumlah atom C yang berada di dalam molekulnya. Oleh karena itu, pengolahan minyak bumi dilakukan melalui destilasi bertingkat, dimana minyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok- kelompok (fraksi) dengan titik didih yang mirip. Secara umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut:
  • 3.
  • 4.
  • 5.  Cracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil. Contoh cracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin. Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4- trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.
  • 6.  Terdapat 3 cara proses cracking, yaitu :  a. Cara panas (thermal cracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.  Contoh reaksi-reaksi pada proses cracking adalah sebagai berikut :  b. Cara katalis (catalytic cracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit. Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium. Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium :  c. Hidrocracking  Hidrocracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrocracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.
  • 7. 3. REFORMING  Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.  Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.
  • 8.  4. ALKILASI dan POLIMERISASI  Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:  RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”  Polimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :  M CnH2n Cm+nH2(m+n)  Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.
  • 9.  5.TREATING  Treating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut :  Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.  Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.  Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.  Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas  Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.  Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.
  • 10.  Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan :  1. Ekstraksi menggunakan pelarut, serta  2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida) secara katalitik dengan proses hidrogenasi selektif menjadi hidrogen sulfida (H2S) dan senyawa hidrokarbon asal dari senyawa belerang tersebut. Hidrogen sulfida yang dihasilkan dari dekomposisi senyawa sulfur tersebut kemudian dipisahkan dengan cara fraksinasi atau pencucian/pelucutan.  Akan tetapi selain 2 cara di atas, saat ini ada pula teknik desulfurisasi yang lain yaitu bio-desulfurisasi. Bio-desulfurisasi merupakan penyingkiran sulfur secara selektif dari minyak bumi dengan memanfaatkan metabolisme mikroorganisme, yaitu dengan mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer yang dikatalis oleh enzim hasil metabolisme mikroorganisme sulfur jenis tertentu, tanpa mengubah senyawa hidrokarbon dalam aliran proses. Reaksi yang terjadi adalah reaksi aerobik, dan dilakukan dalam kondisi lingkungan teraerasi. Keunggulan proses ini adalah dapat menyingkirkan senyawa sulfur yang sulit disingkirkan, misalnya alkylated dibenzothiophenes. Jenis mikroorganisme yang digunakan untuk proses bio-desulfurisasi umumnya berasal dari Rhodococcus sp, namun penelitian lebih lanjut juga dikembangkan untuk penggunaan mikroorganisme dari jenis lain.
  • 11.  Proses ini mulai dikembangkan dengan adanya kebutuhan untuk menyingkirkan kandungan sulfur dalam jumlah menengah pada aliran gas, yang terlalu sedikit jika disingkirkan menggunakan amine plant, dan terlalu banyak untuk disingkirkan menggunakan scavenger. Selain untuk gas alam dan hidrokarbon, bio- desulfurisasi juga digunakan untuk menyingkirkan sulfur dari batubara.  Proses Shell-Paques Untuk Bio-Desulfurisasi Aliran Gas Salah satu lisensi proses bio-desulfurisasi untuk aliran gas adalah Shell Paques dari Shell Global Solutions International dan Paques Bio-Systems. Proses ini sudah diterapkan secara komersial sejak tahun 1993, dan saat ini kurang lebih terdapat sekitar 35 unit bio-desulfurisasi dengan lisensi Shell-Paques beroperasi di seluruh dunia.
  • 12.  Proses ini dapat menyingkirkan sulfur dari aliran gas dan menghasilkan hidrogen sulfida dengan kapasitas mulai dari 100 kg/hari sampai dengan 50 ton/hari, menggunakan mikroorganisme Thiobacillus yang sekaligus bertindak sebagai katalis proses bio-desulfurisasi. Dalam proses ini, aliran gas yang mengandung hidrogen sulfida dilewatkan pada absorber dan dikontakkan pada larutan soda yang mengandung mikroorganisme. Senyawa soda mengabsorbi hidrogen sulfida, dan kemudian dialirkan ke bioreaktor THIOPAQ berupa tangki atmosferik teraerasi dimana mikroorganisme mengubah hidrogen sulfida menjadi sulfur elementer secara biologis dalam kondisi pH 8,2-9. Sulfur hasil reaksi kemudian melalui proses dekantasi untuk memisahkan dengan cairan soda. Cairan soda dikembalikan ke absorber, sedangkan sulfur diperoleh sebagai cake atau sebagai sulfur cair murni. Karena sifatnya yang hidrofilik sehingga mudah diabsorpsi oleh tanah, maka sulfur yang dihasilkan dari proses ini dapat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk.Tahapan reaksi bio-desulfurisasi dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 13.  Absorpsi H2S oleh senyawa soda:H2S + OH- HS- +H2O  Pembentukan sulfur elementer oleh mikroorganisme  HS- +1/2 O2 S+OH-  Keunggulan dari proses Shell-Paques adalah :  dapat menyingkirkan sulfur dalam jumlah besar (efisiensi penyingkiran hidrogen sulfida dapat mencapai 99,8%) hingga menyisakan kandungan hidrogen sulfida yang sangat rendah dalam aliran gas (kurang dari 4 ppm-volume)  pemurnian gas dan pengambilan kembali (recovery) sulfur terintegrasi dalam 1 proses- gas buang (flash gas/vent gas) dari proses ini tidak mengandung gas berbahaya, sehingga sebelum dilepas ke lingkungan tidak perlu dibakar di flare. Hal ini membuat proses ini ideal untuk lokasi-lokasi dimana proses yang memerlukan pembakaran (misalnya flare atau incinerator) tidak dimungkinkan.
  • 14.  menghilangkan potensi bahaya dari penanganan solvent yang biasa digunakan untuk melarutkan hidrogen sulfida dalam proses ekstraksi  sifat sulfur biologis yang hidrofilik menghilangkan resiko penyumbatan (plugging atau blocking) pada pipa  Bio-katalis yang digunakan bersifat self-sustaining dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi proses  Konfigurasi proses yang sederhana, handal dan aman (antara lain beroperasi pada suhu dan tekanan rendah) sehingga mudah untuk dioperasikan  Proses Shell-Paques ini dapat diterapkan pada gas alam, gas buang regenerator amine, fuel gas, synthesis gas, serta aliran oksigen yang mengandung gas limbah yang tidak dapat diproses dengan pelarut.
  • 15.  BLENDING  Proses blending adalah penambahan bahan- bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya. Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL).TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.
  • 16. Pertanyaan beserta jawaban 1. Apakah perbadaan antara minyak bumi dengan batu bara? 2. Dalam kimia acid berarti asam, jadi pertanyaannya adalah dalam acid treatment,asam apa yang digunakan dalam cara tersebut? 3. Apakesamaan antara thermal creacking, catalytic cracking, dan hidrocraecking? 4. Kenapa rantai yang bercabang lebih baik dari pada rantai lurus?
  • 17.  Jawaban 1. Perbedaannya adalah wujudnya, minyak berwujud cair sedangkan batu bara berwujud padat dan cara pengambilannya, minyak bumi dengan car di bor sedangkan batu bara dengan cara di gali, seperti menaambang emas 2. Yang digunakan dalam cara tersebut adalah asam yang bersifat lemah, agar mesin yang menggunakan bahan bakar tersebut tidak cepat rusak. Sedangkan di proses katalis, menggunakan asam juga tetapi asam tersebut tidak sebagai hasil dari produk. 3. Kesamaannya tidak ada kecuali pada proses hidrocreacking karena hidrocreacking adalah penggabungan dari cara thermal creacking, catalytic cracking, dan hidrocraecking.penyebab perbedaan antara thermal creacking, catalytic cracking adalah jika thermal creacking menggunakan suhu yang cukup tinggi sedangkan catalytic cracking menggunakan senyawa kimia seperti SiO2. jadi dari proses tersebut terlihat perbedaan yang sangat nyata. 4. Kerena rantai yang bercabang dapat meningkatkan jumlah bilangan oktan. Jadi jika bilangan oktannya tinggi maka kualitas bahan bakar tersebut bekualitas tinggi