SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 11
Tips membuat sebuah perusahaan
Kreatif Mencari Sumber Modal
Apakah Anda kesulitan mencari modal usaha? Apakah Anda terlalu berat untuk membayar bunga
kredit usaha di bank? Bila kedua jawabannya tersebut adalah ya, maka mungkin Anda perlu mencari
alternatif sumber modal yang lebih murah. Caranya? Antara lain mungkin dengan mengajak sahabat
atau saudara Anda untuk menanamkan modalnya pada usaha Anda, atau malah Anda berdua atau
bertiga malah bisa membuka usaha tersebut secara patungan dan menjalankannya bersama-sama.
Alternatif lainnya, cobalah meminjamkan uang dari kerabat dekat atau sahabat terdekat. Karena
umumnya mereka telah mengenal Anda dan memahami tujuan Anda untuk membuka usaha. Maka
bisa jadi mereka rela memberikan pinjaman uang dengan bunga di bawah bunga bank atau malah
tanpa bunga.
Tapi ingat, meski saudara, yang namanya meminjam sesuatu tetap harus dikembalikan, termasuk
meminjam uang. Jangan sampai malah hubungan Anda dengan kerabat atau sahabat jadi rusak
nantinya gara-gara masalah uang.
Lokasi dan SDM
Lokasi adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha. Ada usaha
yang cocok didirikan di suatu lokasi, tapi enggak cocok di tempat lain. Usaha warnet dan fotokopi
mungkin sesuai untuk lingkungan di sekitar kampus, tapi membuka toko kelontong mungkin akan
lebih cocok untuk daerah pemukiman. Karenanya, lakukan survei untuk mencari tempat yang sesuai
bagi usaha Anda. Amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya, dan jangan lupa cari juga
informasi tentang bagaimana prospek perkembangan daerah itu ke depannya, karena hal ini bisa
sangat mempengaruhi usaha Anda. Faktor lain adalah sumber daya manusia (SDM). SDM menjadi
sangat penting karena hal inilah yang akan menggerakkan usaha Anda sehari-hari nantinya. Bila
Anda memulai usaha ini sendirian mungkin enggak akan terlalu jadi masalah. Tapi, kalau Anda
merekrut pegawai dalam usaha Anda, maka Anda harus memperhatikan masalah kepribadian dan
kemampuannya. Kalau pegawai Anda akan berhadapan langsung dengan pelanggan Anda, pilihlah
orang yang sopan dan ramah. Seorang klien saya misalnya, mempunyai sebuah usaha toko
kelontong. Ketika dia menjaga sendiri tokonya, pelanggannya sangat banyak. Tapi, ketika
pegawainya yang disuruh menjaga toko, pelanggannya mulai berkurang. Usut punya usut, setelah
ditanyakan pada para pelanggan, rata-rata dari mereka menjawab bahwa pegawai tersebut tidak
ramah dalam melayani sehingga para pelanggan menjadi enggan untuk datang ke toko itu. Tentunya
Anda tidak mau hal ini terjadi pada usaha Anda kan?
Promosi
Segi promosi seringkali dilupakan oleh mereka yang sedang membuka usaha, atau tak jarang,
kegiatan promosi dihilangkan ketika kegiatan usaha sedang lesu. Alasannya, tidak ada dana. Padahal,
promosi usaha apa pun bentuknya hendaknya jangan sampai berhenti dalam waktu lama. Bila
promosi berhenti untuk waktu yang lama, orang bisa lupa pada usaha Anda. Tapi kalau Anda selalu
melakukan promosi secara rutin, orang akan selalu teringat pada usaha Anda. Promosi yang
kontinyu akan selalu berdampak baik pada usaha Anda. Bila kelesuan usaha menimpa secara
keseluruhan pada Anda dan pesaing Anda, tetaplah berpromosi. Mungkin Anda memang harus
sedikit berkorban dulu, karena pemasukan minim sedangkan pengeluaran promosi terus ada. Tetapi,
saya percaya bahwa bila kelesuan usaha ditentukan atas faktor kondisi ekonomi, maka suatu saat
kondisinya akan pulih kembali.
Nah, saat kondisi mulai pulih, orang mulai membutuhkan kembali barang dan jasa Anda, saat itulah
Anda akan menuai hasilnya. Orang akan membeli dari Anda, karena Andalah yang diingat karena
Anda yang paling rajin berpromosi. Bayangkan bila Anda tidak berpromosi disaat kondisi buruk, bisabisa Anda malah dikira sudah bangkrut. Nah, bagaimana? Mudah-mudahan 3 hal tersebut di atas
bisa membantu Anda dalam menyukseskan usaha Anda. Salam.
Tips Memulai Usaha
Kita semuanya ingin memiliki usaha yang menghasilkan. Bagaimana tidak, semakin banyak saja
usaha-usaha baru yang bermunculan, itu membuktikan mereka semua yakin dengan usahanya.
Apakah Anda juga mempunyai keyakinan dan keinginan yang sama seperti mereka?
Keyakinan untuk berhasil dan keinginan untuk membuka usaha. Apa saja yang perlu Anda ketahui
sebelum Anda memulai bisnis dan usaha Anda? Untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai bisnis
yang Anda inginkan memang cukup sulit, terkadang Anda harus mengalami jatuh bangun dalam
usaha Anda sebelum Anda mendapatkannya, namun ada beberapa langkah yang perlu Anda
perhatikan, diantaranya:
Membuat cadangan kas yang ideal
membuat cadangan kas yang baik selalu membantu Anda untuk menentukan pilihan usaha apa yang
akan Anda pilih. Semakin ideal cadangan kas Anda, semakin baik usaha Anda. Bagaimana untuk
mendapatkan cadangan kas ini? Anda dapat menabung, melakukan investasi kecil, atau bunga
deposit Anda.
Ketahui pengeluaran Anda
Anda akan membutuhkan modal yang cukup besar untuk memulainya, jadi jangan habiskan uang
Anda untuk membeli barang-barang fashion saja. Mulailah dari sekarang untuk mengontrol
keuangan Anda, simpanlah 30% dari pendapatan kotor Anda sebelumAnda habiskan. Ketahui jumlah
pengeluaran Anda setiap hari, minggu, bulan dan tahun. Semakin baik Anda mengontrolnya,
semakin baik usaha yang bisa dumulai.
Mengetahui resiko finansial
ketahuilah berapa kira-kira Anda akan mengalami kerugian bila usaha Anda tidak berhasil.
Pengetahuan ini akan mebantu Anda menentukan langkah apa yang akan Anda ambil selanjutnya.
Gunakanlah kredit sebaik mungkin
banyak orang takut menggunakan hutang. Hutang sangat membantu Anda,tapi jangan gunakan
untuk hal-hal lain selain usaha Anda. Mengkombinasikan utang dan uang Anda pribadi sebagai
modal adalah pilihan yang bagus.
Pisahkan uang Anda dan uang usaha
kebanyakan orang masih menggabungkan system keuangan pribadi dan usaha. Sebetulnya ini adalah
langkah yang kurang baik, Anda tidak dapat mengetahui secara pasti bagaimana kondisi keuangan
usaha Anda.
Siapkan diri Anda untuk bekerja keras dan pantang menyerah
tahap yang terakhir dan terberat adalah tahap dimana Anda memulai usaha tersebut. Anda dituntut
untuk total dalam menjalankannya. Jalankan usaha Anda seperti Anda melakukan hobi Anda, dan
anggaplah hobi Anda akan mendatangkan uang, sehingga akan sangat menyenangkan.
Setelah selesai dengan langkah-langkah tersebut, sekarang Anda dapat mencoba melakukan bisnis
Anda, tapi apa Anda sudah memilih yang paling tepat? Beberapa tip lain yang bisa dijadikan acuan:
Pilihlah usaha yang paling dekat dan Anda kuasaiPastikan tujuan pasar AndaYakin dengan target
AndaPastikan strategi pasar Anda.Mencoba tidak merugikan Anda, melainkan akan mendatangkan
pengalaman yang dapat Anda gunakan sebagai pembelajaran bagi diri Anda dan orang lain. Mulailah
usaha Anda dengan langkah-langkah yang tepat sehingga membuahkan hasil.
Mulailah melihat segala hal disekitar anda yang bisa dijadikan
lahan bisnis cth Home Industries, Home Industri. Caranya tentu tidak dengan berdiam saja di rumah,
anda dapat mengunjungi mall terdekat, pasar, tempat-tempat keramaian,
bazar, pameran, dan lainnya.
Dari hasil kunjungan anda tempat-tempat di atas pasti anda melihat bahwa beragamnnya dagangan
dan usaha orang lain cth Jual Sandal, Sandal Jepit, Sandal Anak. Bila anda tertarik untuk mempelajari
salah satu diantaranya, maka mulailah dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi
mengenai bisnis tersebut. Bisa dengan mengunjungi langsung counter usaha atau mencarinya di
internet.
Ketahui berapa modal yang dibutuhkan cth anda membuat usaha Jual Sandal, Sandal Jepit, Sandal
Anak. Ini sangat berguna karena bila kita memang hanya memiliki sedikit modal, maka lebih baik cari
usaha yang sedikit modal tapi padat karya.
Ketahui lokasi usaha yang cocok bagi usaha anda tersebut apabila anda Home Industries, Home
Industri. Lokasi sangat mempengaruhi penjualan anda nantinya. Mengingat semakin
strategis tempat yang kita miliki maka semakin besar peluang orang untuk mengunjunginya. Bila
anda belum mampu menyewa tempat yang strategis maka lakukan beberapa hal yakni promosi
Promosi akan sangat berguna bagi anda yang baru memulai usaha, karena dengan itu orang akan
mengenal produk yang kita hasilkan dan tempat dimana mereka dapat membelinya.
Gunakan juga potongan harga atau discount bagi pembeli. Ini guna menarik pelanggan yang akan
sangat bermanfaat bagi kelangsungan usaha anda cth Sandal Boneka, Sandal Bagus, Sandal Motif.
Berikan pelayanan yang memuaskan, misalnya memberikan garansi jika terjadi kerusakan,
pembungkusan untuk kado, dll
Sediakan juga produk kita dalam bentuk dan ukuran yang beragam cth usaha yang beragam Sandal
Boneka, Sandal Bagus, Sandal Motif. Ini akan sangat berguna bagi anda yang memilih usaha pakaian
jadi atau pun assesories pakaian.

Cara Cepat Sukses Menjalankan Usaha dagang
1. Belilah barang-barang unuk dagangan anda sebanyak mungkin dan tumpukkan digudang
anda sambil menunggu ketidak stabilan harga,dan menjualnya ketika harga melonjak tinggi
anggap saja seperti beli mata uang dolar
2. Bekerja samalah bersama beberapa pedang diwilayah anda,dan ber"main"lah dengan
menaik-turunkan beberapa item barang,sehingga memudahkan anda menyingkirkan pesaingpesaing anda
3. Jual barang dengan sistem borongan atau sekala banyak dgn mengurangi kualitas barang
dan terlihat seperti jual murah
4. Rebut pasar dengan menambah icon hadiah-hadiah
5. Berani memopoli pasar
6. Bekerjalah dengan keras tanpa lelah dan targetkan batas waktunya
Contohnya seandainya disekitar anda belum ada yang warung sembako yg buka 24
jam,cobalah anda buat buka 24 jam,memang agak melelahkan tapi coba lihat sendiri nanti
hasilnya

Tips Mengelola Keuangan dalam Menjalankan Usaha Bisnis Sampingan
Bagi anda yang menjalankan suatu usaha atau bisnis sampingan, tentunya diperlukan sebuah
pengelolaan keungan yang baik agar jalannya usaha sampingan yang anda kelola menjadi
berkembang. Satu hal yang selalu terlupakan adalah mencatat semua kegiatan dan transaksi. Tak
banyak usaha kecil yang melakukannya. Padahal, pencatatan adalah langkah dasar penting yang
harus dilakukan untuk memajukan usaha. Lalu, bagaimana mengatur keuangan usaha yang baik?
1. Tentukan Porsi Keuangan
Cara paling mudah untuk mengatur keuangan usaha adalah dengan menyepakati sejak awal berapa
porsi uang yang akan digunakan sesuai lalu lintas uang yang dibutuhkan. Misalnya, berapa jumlah
uang yang akan digunakan untuk membayar gaji, operasional perusahaan, serta berapa keuntungan
yang akan digunakan mengembangkan usaha dan untuk ditabung.
Untuk langkah awal, Anda bisa mencoba membagi porsi 30:30:30:10. Porsi 30 persen untuk gaji, 30
persen lagi untuk operasional perusahaan, seperti sewa kantor, biaya listrik, telepon, fax,
transportasi, dan lain sebagainya. Lalu 30 persen lainnya untuk mengembangkan usaha, dan sisa 10
persen untuk tabungan pribadi.
Jadi, misalnya pemasukan sebesar Rp 20 juta, Rp 6 juta (30 persen) langsung dipotong di awal untuk
disishkan sebagai gaji, Rp 6 juta untuk biaya operasional, Rp 6 juta untuk biaya pengembangan
usaha, dan Rp 2 juta untuk tabungan pribadi.
Pola pembagian dengan struktur jumlah persentase ini tidak mutlak. Anda boleh menentukan
sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan dalam membagi berdasar nilai yang sudah
disepakati di awal. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah mengatur keuangan usaha.
2. Pisahkan Rekening Pribadi dan Usaha
Setelah porsi ditentukan, langkah berikutnya lakukan pencatatan keuangan usaha. Memang jika
usaha masih kecil, kita cenderung sering menyamakan antara uang yang diterima dalam usaha dan
uang untuk kepentingan pribadi. Bahkan kita biasanya menyimpan uang itu dalam satu nomor
rekening.
Padahal, jika keuangan usaha dan keuangan pribadi digabung, Anda akan kesulitan dalam melakukan
monitoring pendapatan atau pun pengeluaran yang telah dilakukan. Dengan melakukan pemisahan
pencatatan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi, maka akan lebih mudah untuk
membedakan antara arus dana dari usaha dengan penggunaan uang untuk kepentingan pribadi.
Di samping itu, pemisahan pencatatan juga dapat memberikan informasi lebih jelas tentang keadaan
finansial dari usaha yang sedang dijalankan. Apalagi saat ini sejumlah bank sudah menyediakan
produk layanan yang dapat mendukung pencatatan keuangan usaha Anda. Di antaranya, produk
Taplus Bisnis dari Bank BNI dan Tabungan SiAga Bukopin Bisnis dari Bank Bukopin.
3. Jangan Mudah Tergoda
Inilah poin yang utama sebagai bentuk usaha mendisiplinkan diri. Dan, memang kunci utama
mengatur keuangan usaha adalah disiplin dalam mematuhi porsi persentase yang kita atur untuk
keuangan usaha dan pribadi.
Godaan biasanya sering datang saat sedang banyak order. Barang-barang tadinya belum terlalu
penting jadi seperti “minta dibeli”. Ada kalanya, saat uang masuk dalam jumlah besar, tiba-tiba kita
merasa butuh ini dan itu. Salah satunya, membeli baju dengan alasan agar terlihat lebih pantas saat
bertemu klien.
Memang tidak ada salahnya memenuhi keinginan itu. Namun dengan catatan, Anda mesti bisa
membedakan kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli sesuatu dengan alasan usaha, tanyakan
dulu, apakah itu merupakan kebutuhan mendesak atau keinginan yang bisa ditunda. Nah, jawaban
ini yang akan membantu Anda menentukan ke mana uang bisa digunakan.
Bila memungkinkan dan punya cukup dana, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk
pencatatan keuangan usaha. Dengan software ini, pencatatan keuangan bisa dilakukan lebih
profesional dan rapi. Dengan begitu, Anda juga tidak memiliki celah untuk seenaknya mengambil
uang usaha untuk kebutuhan pribadi.

Strategi Bisnis Saat Kondisi Sedang Krisis
Ketika menjalankan sebuah usaha, sering kita menemui berbagai macam kendala atau masalah yang
menghambat jalannya usaha kita. Bila kita tidak siap dengan segala resiko yang ada, bisa dipastikan
bisnis kita yang akan menjadi korban.
Hambatan atau kendala bisnis muncul dari faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
misalnya seperti keadaan sosial, politik, dan ekonomi di negara kita. Sedangkan untuk faktor internal
misalnya saja seperti krisis modal, strategi pemasaran yang belum efektif, serta kualitas SDM yang
kurang handal. Permasalahan inilah yang sering dihadapi para pelaku usaha, sehingga bisnis mereka
berada di ujung tanduk alias diambang kebangkrutan.
Lalu, bagaimana caranya bangkit dari kondisi krisis? Berikut ini kami informasikan beberapa strategi
bisnis yang bisa dijalankan pelaku usaha ketika usahanya berada diambang kebangkrutan.
Pertama, kurangi pengeluaran yang tak perlu. Ketika usaha Anda mengalami permasalahan dalam
hal modal, maka sebisa mungkin kurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting (misalnya saja
menghindari pembelian mesin tambahan, dll). Fokuskan dana untuk kepentingan produksi, agar
perputaran uangnya bisa cepat Anda dapatkan.
Kedua, lakukan kreasi dan inovasi untuk menciptakan peluang baru. Meskipun usaha Anda sedang
menghadapi permasalahan, namun jangan berhenti untuk berkreasi dan berinovasi menciptakan
strategi-strategi baru guna menutupi segala kegagalan di masa lalu. Bila produk pertama Anda gagal
dipasaran, maka buatlah produk berikutnya yang sesuai dengan permintaan para konsumen.
Ketiga, Anda pun harus turun gunung untuk mengawasi jalannya usaha dan berjuang bersama
dengan para karyawan Anda. Strategi ini menjadi salah satu cara bagi Anda untuk mengevaluasi
kegagalan yang telah terjadi, dan menjadi upaya bagi Anda untuk memotivasi para karyawan untuk
berjuang bersama bangkit dari keterpurukan yang sedang dialami perusahaan.
Keempat, selamatkan usaha dengan mencari mitra usaha. Salah satu alternatif yang bisa Anda
tempuh yaitu mencari mitra usaha untuk mendapatkan solusi permasalahan yang dihadapi
perusahaan Anda. Misalnya saja bekerjasama dengan investor yang bersedia memberikan bantuan
modal bagi bisnis Anda, atau mencari mitra kerja untuk membantu pemasaran produk Anda.
Semoga empat strategi bisnis saat kondisi sedang krisis ini bisa memberikan manfaat bagi para
pembaca dan membantu para pengusaha yang sedang kesulitan dalam menjalankan usahanya.
Ingat, selalu ada jalan bagi Anda yang mau berusaha. Teruslah berkarya, jangan pernah putus asa
dan raihlah kesuksesan Anda !!! Salam sukses.

Tips cerdik berbisnis di masa krisis
1.Cari Mirta Usaha. Jika Anda masih bekerja, tapi merasa sudah waktunya mempersiapkan ekonomi
probadi dengan berbisnis, bisa dimulai dengan mencari partner usaha. Carilah mitra yang bisa
dipercaya dan sudah menjalankan usaha. Lalu, tugas Anda adalah mendanai atau menyetorkan
modal ke bisnis tersebut. Rekanan bisnis ini boleh mantan teman kerja atau teman komunitas
tertentu. Dengan begitu, Anda menjadi investor sambil tetap berkarir sebagai karyawan. Soal
keuntungan, bisa dibagi hasil kan? Toh, meski Anda pemilik modal, partner juga mengelarkan tenaga
untuk menjalankan bisnis ini. Cara ini termasuk aman karena Anda bisa mengukur risiko. Anda juga
bisa belajar bisnis tanpa harus meninggalkan pekerjaan. Jika skala usaha sudah cukup besar untuk
menggantikan pendapatan utma, baru And amulai berpikir menerjunkan diri secara penuh.
2. Menjadi Amfibi. Maksudnya, Anda hidup dua alam alias menjadi karyawan sekaligus merintis dan
menjalankan usaha sendiri. Cara ini paling tepat biat Anda yang punya banyak waktuluang di luar
pekerjaan utama atau Anda siap menyisihkan waktu luang untuk usaha sambilan. Bisnis yang cocok
pun adalah bisnis yang bisa dijalanibersamaan. Misalnya, mejadi anggota MLM (Muli Level
Marketing) atau agen pakaiaan seperti menjadi agen busana muslim yang sedang tren saat ini.
Seperangkat alat telekomunikasi dan teknologi informasi (computer atau notebook, plus internet)
akan sangat membantu kelancaran koodrinasi usaha Anda. Sama seperti cara pertama, apakah Anda
sudah siap dan boleh melangkah menjadi full entrepreneur bisa dilihat dari seberapa mapan usaha
yang telah Anda rintis.

Tips Menjalankan MLM (Multi Level Marketing)
Ini adalah tips-tips sederhana yang mungkin bisa bermanfaat buat teman-teman yang
menjalankan atau setidaknya berminat untuk menjalankan bisnis MLM.Sebagai sebuah
bisnis, tentunya diharapkan menjalankan MLM akan membawa keuntungan buat semua
pihak, mengapa semua pihak? Distributor tentunya ingin mendapatkan untung dari jerih
payahnya memperkenalkan produk, dan berbagai service (termasuk mengantarkan barang
sampai ke tangan konsumen), sedangkan konsumen tentunya ingin mendapatkan produk
yang baik dan bermanfaat untuk mengatasi masalahnya.
Bilamana konsumen mendapatkan manfaat dan masalahnya terpecahkan, tentunya
konsumen tidak akan berkeberatan untuk melakukan repeat order (pembelian kembali),
sedangkan distributor tentunya akan diuntungkan bilamana konsumen mau membeli
kembali atau mereferensikan produk tersebut ke koneksinya, dan biasanya kalau sudah ada
satu barang yang cocok, konsumen jadi mau untuk mencoba produk yang lainnya.
Nah sebagai distributor produk MLM (Multi Level Marketing), bagaimana caranya
mendapatkan agen (distributor melalui rekrutmen) atau bagaimana supaya prospek mau
membeli produk yang ditawarkan?

Pada dasarnya orang mengikuti MLM dengan tujuan:
-Mendapatkan keuntungan (menjalankan bisnisnya dengan menjadi distributor)
-Mendapatkan produk berkualitas (rata-rata produk yang dijual secara MLM adalah produkproduk yang memang berkualitas) dengan harga murah (harga distributor selalu jauh lebih
murah dibandingkan harga konsumen)
-Untuk pergaulan (ini mungkin untuk orang-orang yang tidak butuh duit, mereka bergabung
cuma untuk sosialisasi, ramai-ramai, uang tidak penting buat mereka, mereka hanya senang
berteman)
-Mengembangkan diri dan kepribadian (ini sich alasan yang agak jarang, cuma biasanya
melalui pelatihan training dari sistem MLM, teman-teman akan merasakan pertumbuhan
percaya diri dan perkembangan kepribadian.
Anyway, dengan mengenali apa yang menjadi minat seseorang yang sedang kita prospek
untuk mengikuti MLM kita akan tahu bagaimana cara menarik merekrut mereka.
Contoh: saat kita bercerita tentang pengalaman kita atau produk, dll saat presentasi,
perhatikan bahasa tubuh, mimik muka, dan pertanyaan-pertanyaan prospek.
Bila mereka banyak bertanya tentang penghitungan komisi, bisa jadi mereka tertarik untuk
menjalankan bisnisnya.
Bilamana prospek kita sedang bermasalah jerawat, bisa jadi mereka akan lebih banyak
bertanya tentang khasiat dan cara kerja obat jerawat kita. Untuk mereka yang ingin menjadi
konsumen seperti ini, tidak perlu kita ngotot memaksa mereka menjadi anggota, arahkan
saja dulu mereka untuk membeli dan mencoba produknya. Nanti kalau sudah terbukti
khasiatnya, tawarkan untuk bergabung supaya dapat membeli dengan harga yang lebih
murah.
Bila telah bergabung, carilah kesempatan untuk bersama-sama menjalankan bisnisnya,
mengajak lebih banyak orang untuk bergabung. Tapi bilapun mereka tidak berminat untuk
bergerilya mencari prospek, cobalah saja untuk meminta daftar nama dari mereka dan
hubungi mereka sendiri, lakukan presentasi dan berikan credit yang pantas untuk yang
memperkenalkan mereka kepada kita.
Jadi sebetulnya intinya adalah kenalilah apa yang menjadi kebutuhan (apa yang menarik)
prospek saat dia mendengarkan presentasi kita, mulailah menekankan segalanya di sana,
ulangi bagian-bagian yang menarik minat mereka, tapi jangan paksa mereka.
Ada kalanya prospek harus diberi waktu untuk berpikir. Menghadapi prospek yang perlu
waktu begini, bersabarlah, biarkan mereka berpikir beberapa saat (maksudnya sampai
beberapa hari bilamana perlu). Dan tinggalkan untuk mereka brosur-brosur serta kartu
nama kita untuk bahan pertimbangan dan menghubungi kita saat mereka perlu bertanya
sesuatu yang menimbulkan keraguan pada mereka.
Tapi jangan lupa menghubungi mereka kembali (melakukan follow up), ini sangat penting,
jangan meninggalkan mereka terlalu lama, supaya mereka tidak melupakan kita.
Good Luck ya, semoga tips-tips ini dapat bermanfaat
Cara Membeli Saham
Saham adalah surat berharga yang paling popular diantara surat berharga yang ada di pasar modal.
Kenapa? Karena bila dibandingkan investasi lainnya, saham memungkinkan pemodal untuk
mendapatkan re-turn atau keuntungan yang lebih besar dalam waktu relatif singkat (high return).
Selain high return, saham juga memiliki sifat high risk yaitu suatu ketika harga saham dapat merosot
secara cepat, atau sahamnya di delist (dihapuskan pencatatnya) dari Bursa sehingga untuk jual-beli
harus mencari pembeli/penjual sendiri dan saham tidak memiliki harga patokan pasar. Dengan
karakteristik high risk high return ini maka pemodal perlu terus memantau pergarakan saham yang
dipegangnya, agar keputusan yang tepat dapat dihailkan dalam waktu yang tepat pula.
Cara Membeli Saham
1. Membuka rekening Efek
Sebelum anda melakukan jual beli saham, seperti layaknya membuka rekening di bank maka terlebih
dahulu Anda harus membuka rekening di satu atau beberapa Perusahaan Efek. Dengan membuka
rekening efek tersebut maka secara resmi Anda telah tercatat sebagai nasabah dan data identitas
anda tercatat dalam pembukuan Perusahaan Efek yang terdaftar di KPEI separti Nama, Alamat,
Nomor Rekening Bank dan data-data lain. Bersama dengan pembukaan rekening ini, Anda
menendatangani perjanjian dengan Perusahaan Efek yang menyangkut hak dan kewajiban kedua
belah pihak. Perusahaan efek ini biasanya disebut dengan Broker atau pialang. Dana Minimal Untuk
Buka Rekening Efek atau Berinvestasi
Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dana dan jumlahnya untuk membeli saham. Dalam
perdagangan saham, jumlah yang dijualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut
Lot
Di Bursa Efek Indonesia (BEI) satu lot berarti 500 saham, itulah batas minimal pembeli saham. Lalu
dana yang dibutuhkan menjadi bervariasi karena beragamnya harga saham-saham yang tercatat di
Bursa. Misalnya harga saham XYZ Rp 1.000,- maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli
satu lot saham tersebut menjadi (500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp 500.000. sebagai ilustrasi lain, jika
saham ABC harga per sahamnya Rp 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut berarti
(500 dikali Rp 2.500) sebesar Rp 1.250.000.
Beberapa Biaya Jual Beli Saham
Komponen dari biaya jual dan beli saham adalah sebagai berikut:
Nilai pembelian saham + komisi pialang + PPN 10% atau
Nilai penjualan saham + komisi + PPN 10% + pajak penghasilan 0,1%.
Untuk pembelian dan penjualan saham, pemodal harus membayar biaya komisi kepada pialang atau
broker yang melaksanakan pesanan. Artinya besarnya biaya komisi dapat dinegosiasikan dengan
pialang/broker dimana pemodal melakukan jual-beli saham. Umumnya untuk transaksi beli pemodal
dikenakan fee broker sebesar 0,3% dari nilai transaksi sedangkan untuk transaksi jual dikanakan
0,4% (untuk transaksi jual pemodal masih dikenakan pajak penghasilan atas penjualan saham
sebesar 0,1% dari nilai transaksi).
2. Membeli Saham
Untuk berinvestasi di pasar modal, kita dikasih banyak pilihan saham karena Bursa Efek Indonesia
memiliki lebih dari 300 anggota bursa atau saham. Dalam membeli saham kita tidak boleh
mengandalkan hanya feeling kita karena jika kita mengandalkan feeling pasti penyesalan yang
didapatkan. Oleh karena itu dalam memilih saham kita harus melihat dan meneliti apakah
perusahaan yang akan anda beli itu memiliki Fundamental yang baik apa tidak. Karena fundamental
perusahaan itulah kita bisa melihat kinerja perusahaan itu (laporan keuangan,dll) baik apa tidak
untuk kedepannya. Sebetulnya ada beberapa kiat untuk berinvestasi diantaranya sebagai berikut:
Tentukan tujuan investasi anda. Sebelum memulai investasi
Tentukan rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan investasi tersebut.
Kenali seberapa besar resiko yang bisa anda ambil dan kemampuan anda menanggung resiko
tersebut.
Kenali instrument dan produk investasi. Pelajari secara seksama ekspektasi keuntungan dan tingkat
resikonya
Bandingkan tingkat imbalan hasil instrument investasi anda dengan acuan (benchmark) yang
ditentukan sebelumnya untuk mengukur kinerja investasi tersebut, misalnya : dibandingkan dengan
suku bunga Deposito, apabila sudah melebihinya jual saja, jangan sampai serakah. Karena musuh
utama berinvestasi adalah tamak.
Ragamkan investasi pada berbagai instrume dan produk. Buatlah portofolio investasi yang sesuai
resiko dan potensi keuntungan yang anda harapkan.
Lakukan pengawasan secara berkala untuk memantau perkembangan investasi anda.
Setelah anda memilih perusahan atau saham mana yang akan anda beli/jual sesuai dengan
pertimbangan anda, maka anda harus menghubungi pialang/broker anda (biasanya lewat telefon)
untuk bisa menyalurkan pesanan/order anda ke Bursa Efek.
3. Keuntungan dan Resiko Berinvestasi Saham
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi
kerugian atau resiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di bank memiliki resiko kecil karena
tersimpan aman di bank, tetapi kelemahannya adalah keuntungan yang lebih kecil dibanding potensi
keuntungan dari saham. Investasi di property (rumah dan tanah) semakin lama harganya semakin
tinggi, tetapi juga beresiko apabila tergusur atau terjadi kebakaran, sedangkan usaha sendiri
(wiraswasta) beresiko bangkrut/pailit sementara investasi emas memiliki resiko harga turun.
Keuntungan
1. Capital Gain
Yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai saham. Misalnya
sewaktu membeli nilainya Rp 2.000 per saham dan kemudian dijual dengan harga Rp 2.500. jadi
selisih yang sebesar Rp 500 ini disebut Capital Gain.
2. Deviden
Merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya tidak
seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang
ditanam kembali. Besarnya deviden yang anda terima ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) perusahaan tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa perusahaan tidak
selalu membagikan deviden kepada para pemegang saham etapi tergantung kepada kondisi
perusahaan itu sendiri (khususnya berkaitan dengan keuntungan yang diraih). Artinya jika
perusahaan mengalami kerugian tentusaja deviden tidak akan dibagikan pada tahun berjalan
tersebut.
Resiko / Kerugian
1. Capital Loss
Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana Anda menjual saham yang Anda
miliki dibawah harga belinya. Misalnya saham PT. ABC Anda beli dengan harga Rp 2.000 per saham,
kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400 per saham.
Karena takut harga saham tersebut akan turun, maka Anda kemudian menjual pada harga tersebut
sehingga Anda mengalami kerugian sebesar Rp 600 per saham. Itulah capital loss yang menimpa
Anda.
2. Resiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut
dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah
seluruh kewajiban perusahaan dapat melunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika
masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi
secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan
memperoleh apa-apa. Ini merupakan resiko yang terberat dari seorang pemegang saham dituntut
untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan dari perusahaan yang sahamnya dimiliki.

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu
pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. [1] Dengan menerbitkan saham, memungkinkan
perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual'
kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai.[2] Ini adalah metode
utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi.[2] Saham dijual melalui pasar
primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).[3]

Riwayat Saham
jenis
Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen
(preferred stock).[4] Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki
karakteristik hampir sama dengan saham biasa.[5] Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis
tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.[4] Saham
biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya.[4] Masing-masing kelas
dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.[4]
Karakteristik
Saham Preferen
Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:[5][6]
Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal
pembagian dividen dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa Konvertibilitas, dapat ditukar
menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk
Saham Biasa
Memiliki karakteristik:[5] Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris Hak
didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru Tanggung jawab terbatas, pada
jumlah yang diberikan saja

Kategori
Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi :[1]
Blue chip stocks, saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya,
memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen
Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari
rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya
Growth stocks, terdiri dari well-known dan lesser-known
Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun,
mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti
Counter cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi
bisnis secara umum
Aplikasi
Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham
harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot.[7] Saham pecahan ( tidak
bulat 500 lembar ) bisa diperjualbelikan secara over the counter.[7] Salah satu tujuan masyarakat
untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:[1]
Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
Mendapatkan dividen.
Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan
Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah terdaftar (listing) dan perusahaan ingin menambah
saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk
membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan
sebutan Right Issue.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York
Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American
Depositary Receipt(ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi
yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai
292,12 poin.[8] Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin.[8] Hal ini
menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value.[8] Dalam periode 2002-2007, nilai
IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan
tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia
( peringkat 2 setelah Cina, mencapai level 2.745,826 poin).[9]Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG
mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi
sepanjang sejarah Indonesia.[9] Selain itu, IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar
42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia.[9]
Mekanisme perdagangan saham di Indonesia

Bagan mekanisme perdagangan saham
Pertama yang perlu dilakukan adalah investor harus menjadi nasabah pada perusahaan efek
dahulu.[10] Investor membuka rekening dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta,
sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya.[10] Jumlah yang disetorkan
bervariasi.[10] Pada dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada tapi di
Bursa Efek Indonesia pembelian minimal 500 lembar atau 1 lot, misalnya harga saham perusahaan
XYZ senilai Rp 100,00 maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot sama dengan Rp
50.000,00 ( 500 lembar dikali Rp 100,00 ).[10] Transaksi penjualan atau pembelian dapat dilakukan
pada Hari bursa.[10] Mekanisme perdagangan, secara sistematis sebagai berikut:[10]
Tempat perdagangan
Tempat lain untuk membeli saham selain IDX / Indonesia Stock Exchange ( Indonesia ), yaitu Nasdaq
/ Nasdaq Stock Market ( Amerika Serikat ), NYSE / New York Stock Exchange ( New York ), SEAQ /
Stock Exchange Automated Quotations ( London ), Euronext ( merger pasar saham antara negara
Paris, Amsterdam, dan Brussels ), TSE / Tokyo Stock Exchange ( Tokyo ), SGX / Singapore Exchange (
Singapura ) dan tempat perdagangan lainnya ( terdapat kurang lebih 69 tempat perdagangan / bursa
saham di seluruh dunia ). [11][12]
Jual kosong
Biasanya, pertama kali yang dilakukan oleh investor adalah membeli saham dan kemudian
menjualnya.[13] Dengan jual kosong ( short selling ), yang terjadi adalah kebalikannya.[13] Pertama,
saham dijual kemudian dibeli kembali.[13] Cara ini memungkinkan investor mendapatkan keuntungan
dari penurunan harga saham.[13] Dilakukan dengan cara, investor meminjam suatu saham dari broker
dan menjualnya.[13] Selanjutnya, short-seller harus membeli saham yang sama untuk menggantikan
saham yang telah dipinjam.[13] Kegiatan ini disebut mengganti posisi kosong (covering short
positiion).[
Pemegang saham (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau badan
hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham
adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha
untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa
perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan
seharusnya bekerja demi keuntungan mereka
Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk
memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti pemilihan dewan
direksi, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang
dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan.
Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor perusahaan.
Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima apa pun bila suatu perusahaan yang
dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar
kreditornya, maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat
memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan
direstrukturisasi.

Weitere ähnliche Inhalte

Mehr von Irvan Malvinas

Penjelasan pdb indonesia2
Penjelasan pdb indonesia2Penjelasan pdb indonesia2
Penjelasan pdb indonesia2Irvan Malvinas
 
Penjelasan pdb indonesia
Penjelasan pdb indonesiaPenjelasan pdb indonesia
Penjelasan pdb indonesiaIrvan Malvinas
 
Ringkasan accounting bab1 (summary)
Ringkasan accounting bab1 (summary)Ringkasan accounting bab1 (summary)
Ringkasan accounting bab1 (summary)Irvan Malvinas
 
Presentasi makalah p kn
Presentasi makalah p knPresentasi makalah p kn
Presentasi makalah p knIrvan Malvinas
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanIrvan Malvinas
 
Pdb dan angka kemiskinan
Pdb dan angka kemiskinanPdb dan angka kemiskinan
Pdb dan angka kemiskinanIrvan Malvinas
 
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan (ciri2)
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan (ciri2)Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan (ciri2)
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan (ciri2)Irvan Malvinas
 
Teori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomiTeori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomiIrvan Malvinas
 
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinan
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinanUtang luar negeri dan tingkat kemiskinan
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinanIrvan Malvinas
 
Kemiskinan vs angka pdb
Kemiskinan vs angka pdbKemiskinan vs angka pdb
Kemiskinan vs angka pdbIrvan Malvinas
 
Manajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaManajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaIrvan Malvinas
 
Manajemen perkantoran , manajemen syariah
Manajemen perkantoran , manajemen syariahManajemen perkantoran , manajemen syariah
Manajemen perkantoran , manajemen syariahIrvan Malvinas
 

Mehr von Irvan Malvinas (20)

Penjelasan pdb indonesia2
Penjelasan pdb indonesia2Penjelasan pdb indonesia2
Penjelasan pdb indonesia2
 
Penjelasan pdb indonesia
Penjelasan pdb indonesiaPenjelasan pdb indonesia
Penjelasan pdb indonesia
 
Ringkasan accounting bab1 (summary)
Ringkasan accounting bab1 (summary)Ringkasan accounting bab1 (summary)
Ringkasan accounting bab1 (summary)
 
Buku besar
Buku besarBuku besar
Buku besar
 
Pengantar bisnis
Pengantar bisnisPengantar bisnis
Pengantar bisnis
 
Presentasi makalah p kn
Presentasi makalah p knPresentasi makalah p kn
Presentasi makalah p kn
 
Makalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraanMakalah pendidikan kewarganegaraan
Makalah pendidikan kewarganegaraan
 
Manajemen wikipedia
Manajemen wikipediaManajemen wikipedia
Manajemen wikipedia
 
Pdb dan angka kemiskinan
Pdb dan angka kemiskinanPdb dan angka kemiskinan
Pdb dan angka kemiskinan
 
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan (ciri2)
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan (ciri2)Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan (ciri2)
Pembangunan ekonomi dan pertumbuhan (ciri2)
 
Teori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomiTeori pertumbuhan ekonomi
Teori pertumbuhan ekonomi
 
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinan
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinanUtang luar negeri dan tingkat kemiskinan
Utang luar negeri dan tingkat kemiskinan
 
Kemiskinan vs angka pdb
Kemiskinan vs angka pdbKemiskinan vs angka pdb
Kemiskinan vs angka pdb
 
Manajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipediaManajemen keuangan wikipedia
Manajemen keuangan wikipedia
 
Manajemen perkantoran , manajemen syariah
Manajemen perkantoran , manajemen syariahManajemen perkantoran , manajemen syariah
Manajemen perkantoran , manajemen syariah
 
Makalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makroMakalah ekonomi makro
Makalah ekonomi makro
 
Ekonomi makro
Ekonomi makroEkonomi makro
Ekonomi makro
 
Memahami bungakredit
Memahami bungakreditMemahami bungakredit
Memahami bungakredit
 
Geopolitik (indo)
Geopolitik (indo)Geopolitik (indo)
Geopolitik (indo)
 
Geopolitik (germany)
Geopolitik (germany)Geopolitik (germany)
Geopolitik (germany)
 

Tips mnjalankan prusahaan

  • 1. Tips membuat sebuah perusahaan Kreatif Mencari Sumber Modal Apakah Anda kesulitan mencari modal usaha? Apakah Anda terlalu berat untuk membayar bunga kredit usaha di bank? Bila kedua jawabannya tersebut adalah ya, maka mungkin Anda perlu mencari alternatif sumber modal yang lebih murah. Caranya? Antara lain mungkin dengan mengajak sahabat atau saudara Anda untuk menanamkan modalnya pada usaha Anda, atau malah Anda berdua atau bertiga malah bisa membuka usaha tersebut secara patungan dan menjalankannya bersama-sama. Alternatif lainnya, cobalah meminjamkan uang dari kerabat dekat atau sahabat terdekat. Karena umumnya mereka telah mengenal Anda dan memahami tujuan Anda untuk membuka usaha. Maka bisa jadi mereka rela memberikan pinjaman uang dengan bunga di bawah bunga bank atau malah tanpa bunga. Tapi ingat, meski saudara, yang namanya meminjam sesuatu tetap harus dikembalikan, termasuk meminjam uang. Jangan sampai malah hubungan Anda dengan kerabat atau sahabat jadi rusak nantinya gara-gara masalah uang. Lokasi dan SDM Lokasi adalah salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan dalam membuka usaha. Ada usaha yang cocok didirikan di suatu lokasi, tapi enggak cocok di tempat lain. Usaha warnet dan fotokopi mungkin sesuai untuk lingkungan di sekitar kampus, tapi membuka toko kelontong mungkin akan lebih cocok untuk daerah pemukiman. Karenanya, lakukan survei untuk mencari tempat yang sesuai bagi usaha Anda. Amati kondisi pasarnya, potensi permintaannya, dan jangan lupa cari juga informasi tentang bagaimana prospek perkembangan daerah itu ke depannya, karena hal ini bisa sangat mempengaruhi usaha Anda. Faktor lain adalah sumber daya manusia (SDM). SDM menjadi sangat penting karena hal inilah yang akan menggerakkan usaha Anda sehari-hari nantinya. Bila Anda memulai usaha ini sendirian mungkin enggak akan terlalu jadi masalah. Tapi, kalau Anda merekrut pegawai dalam usaha Anda, maka Anda harus memperhatikan masalah kepribadian dan kemampuannya. Kalau pegawai Anda akan berhadapan langsung dengan pelanggan Anda, pilihlah orang yang sopan dan ramah. Seorang klien saya misalnya, mempunyai sebuah usaha toko kelontong. Ketika dia menjaga sendiri tokonya, pelanggannya sangat banyak. Tapi, ketika pegawainya yang disuruh menjaga toko, pelanggannya mulai berkurang. Usut punya usut, setelah ditanyakan pada para pelanggan, rata-rata dari mereka menjawab bahwa pegawai tersebut tidak ramah dalam melayani sehingga para pelanggan menjadi enggan untuk datang ke toko itu. Tentunya Anda tidak mau hal ini terjadi pada usaha Anda kan? Promosi Segi promosi seringkali dilupakan oleh mereka yang sedang membuka usaha, atau tak jarang, kegiatan promosi dihilangkan ketika kegiatan usaha sedang lesu. Alasannya, tidak ada dana. Padahal, promosi usaha apa pun bentuknya hendaknya jangan sampai berhenti dalam waktu lama. Bila promosi berhenti untuk waktu yang lama, orang bisa lupa pada usaha Anda. Tapi kalau Anda selalu melakukan promosi secara rutin, orang akan selalu teringat pada usaha Anda. Promosi yang kontinyu akan selalu berdampak baik pada usaha Anda. Bila kelesuan usaha menimpa secara keseluruhan pada Anda dan pesaing Anda, tetaplah berpromosi. Mungkin Anda memang harus sedikit berkorban dulu, karena pemasukan minim sedangkan pengeluaran promosi terus ada. Tetapi, saya percaya bahwa bila kelesuan usaha ditentukan atas faktor kondisi ekonomi, maka suatu saat kondisinya akan pulih kembali. Nah, saat kondisi mulai pulih, orang mulai membutuhkan kembali barang dan jasa Anda, saat itulah Anda akan menuai hasilnya. Orang akan membeli dari Anda, karena Andalah yang diingat karena Anda yang paling rajin berpromosi. Bayangkan bila Anda tidak berpromosi disaat kondisi buruk, bisabisa Anda malah dikira sudah bangkrut. Nah, bagaimana? Mudah-mudahan 3 hal tersebut di atas bisa membantu Anda dalam menyukseskan usaha Anda. Salam.
  • 2. Tips Memulai Usaha Kita semuanya ingin memiliki usaha yang menghasilkan. Bagaimana tidak, semakin banyak saja usaha-usaha baru yang bermunculan, itu membuktikan mereka semua yakin dengan usahanya. Apakah Anda juga mempunyai keyakinan dan keinginan yang sama seperti mereka? Keyakinan untuk berhasil dan keinginan untuk membuka usaha. Apa saja yang perlu Anda ketahui sebelum Anda memulai bisnis dan usaha Anda? Untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai bisnis yang Anda inginkan memang cukup sulit, terkadang Anda harus mengalami jatuh bangun dalam usaha Anda sebelum Anda mendapatkannya, namun ada beberapa langkah yang perlu Anda perhatikan, diantaranya: Membuat cadangan kas yang ideal membuat cadangan kas yang baik selalu membantu Anda untuk menentukan pilihan usaha apa yang akan Anda pilih. Semakin ideal cadangan kas Anda, semakin baik usaha Anda. Bagaimana untuk mendapatkan cadangan kas ini? Anda dapat menabung, melakukan investasi kecil, atau bunga deposit Anda. Ketahui pengeluaran Anda Anda akan membutuhkan modal yang cukup besar untuk memulainya, jadi jangan habiskan uang Anda untuk membeli barang-barang fashion saja. Mulailah dari sekarang untuk mengontrol keuangan Anda, simpanlah 30% dari pendapatan kotor Anda sebelumAnda habiskan. Ketahui jumlah pengeluaran Anda setiap hari, minggu, bulan dan tahun. Semakin baik Anda mengontrolnya, semakin baik usaha yang bisa dumulai. Mengetahui resiko finansial ketahuilah berapa kira-kira Anda akan mengalami kerugian bila usaha Anda tidak berhasil. Pengetahuan ini akan mebantu Anda menentukan langkah apa yang akan Anda ambil selanjutnya. Gunakanlah kredit sebaik mungkin banyak orang takut menggunakan hutang. Hutang sangat membantu Anda,tapi jangan gunakan untuk hal-hal lain selain usaha Anda. Mengkombinasikan utang dan uang Anda pribadi sebagai modal adalah pilihan yang bagus. Pisahkan uang Anda dan uang usaha kebanyakan orang masih menggabungkan system keuangan pribadi dan usaha. Sebetulnya ini adalah langkah yang kurang baik, Anda tidak dapat mengetahui secara pasti bagaimana kondisi keuangan usaha Anda. Siapkan diri Anda untuk bekerja keras dan pantang menyerah tahap yang terakhir dan terberat adalah tahap dimana Anda memulai usaha tersebut. Anda dituntut untuk total dalam menjalankannya. Jalankan usaha Anda seperti Anda melakukan hobi Anda, dan anggaplah hobi Anda akan mendatangkan uang, sehingga akan sangat menyenangkan. Setelah selesai dengan langkah-langkah tersebut, sekarang Anda dapat mencoba melakukan bisnis Anda, tapi apa Anda sudah memilih yang paling tepat? Beberapa tip lain yang bisa dijadikan acuan: Pilihlah usaha yang paling dekat dan Anda kuasaiPastikan tujuan pasar AndaYakin dengan target AndaPastikan strategi pasar Anda.Mencoba tidak merugikan Anda, melainkan akan mendatangkan pengalaman yang dapat Anda gunakan sebagai pembelajaran bagi diri Anda dan orang lain. Mulailah usaha Anda dengan langkah-langkah yang tepat sehingga membuahkan hasil. Mulailah melihat segala hal disekitar anda yang bisa dijadikan lahan bisnis cth Home Industries, Home Industri. Caranya tentu tidak dengan berdiam saja di rumah, anda dapat mengunjungi mall terdekat, pasar, tempat-tempat keramaian, bazar, pameran, dan lainnya. Dari hasil kunjungan anda tempat-tempat di atas pasti anda melihat bahwa beragamnnya dagangan dan usaha orang lain cth Jual Sandal, Sandal Jepit, Sandal Anak. Bila anda tertarik untuk mempelajari salah satu diantaranya, maka mulailah dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi mengenai bisnis tersebut. Bisa dengan mengunjungi langsung counter usaha atau mencarinya di
  • 3. internet. Ketahui berapa modal yang dibutuhkan cth anda membuat usaha Jual Sandal, Sandal Jepit, Sandal Anak. Ini sangat berguna karena bila kita memang hanya memiliki sedikit modal, maka lebih baik cari usaha yang sedikit modal tapi padat karya. Ketahui lokasi usaha yang cocok bagi usaha anda tersebut apabila anda Home Industries, Home Industri. Lokasi sangat mempengaruhi penjualan anda nantinya. Mengingat semakin strategis tempat yang kita miliki maka semakin besar peluang orang untuk mengunjunginya. Bila anda belum mampu menyewa tempat yang strategis maka lakukan beberapa hal yakni promosi Promosi akan sangat berguna bagi anda yang baru memulai usaha, karena dengan itu orang akan mengenal produk yang kita hasilkan dan tempat dimana mereka dapat membelinya. Gunakan juga potongan harga atau discount bagi pembeli. Ini guna menarik pelanggan yang akan sangat bermanfaat bagi kelangsungan usaha anda cth Sandal Boneka, Sandal Bagus, Sandal Motif. Berikan pelayanan yang memuaskan, misalnya memberikan garansi jika terjadi kerusakan, pembungkusan untuk kado, dll Sediakan juga produk kita dalam bentuk dan ukuran yang beragam cth usaha yang beragam Sandal Boneka, Sandal Bagus, Sandal Motif. Ini akan sangat berguna bagi anda yang memilih usaha pakaian jadi atau pun assesories pakaian. Cara Cepat Sukses Menjalankan Usaha dagang 1. Belilah barang-barang unuk dagangan anda sebanyak mungkin dan tumpukkan digudang anda sambil menunggu ketidak stabilan harga,dan menjualnya ketika harga melonjak tinggi anggap saja seperti beli mata uang dolar 2. Bekerja samalah bersama beberapa pedang diwilayah anda,dan ber"main"lah dengan menaik-turunkan beberapa item barang,sehingga memudahkan anda menyingkirkan pesaingpesaing anda 3. Jual barang dengan sistem borongan atau sekala banyak dgn mengurangi kualitas barang dan terlihat seperti jual murah 4. Rebut pasar dengan menambah icon hadiah-hadiah 5. Berani memopoli pasar 6. Bekerjalah dengan keras tanpa lelah dan targetkan batas waktunya Contohnya seandainya disekitar anda belum ada yang warung sembako yg buka 24 jam,cobalah anda buat buka 24 jam,memang agak melelahkan tapi coba lihat sendiri nanti hasilnya Tips Mengelola Keuangan dalam Menjalankan Usaha Bisnis Sampingan Bagi anda yang menjalankan suatu usaha atau bisnis sampingan, tentunya diperlukan sebuah pengelolaan keungan yang baik agar jalannya usaha sampingan yang anda kelola menjadi berkembang. Satu hal yang selalu terlupakan adalah mencatat semua kegiatan dan transaksi. Tak banyak usaha kecil yang melakukannya. Padahal, pencatatan adalah langkah dasar penting yang harus dilakukan untuk memajukan usaha. Lalu, bagaimana mengatur keuangan usaha yang baik? 1. Tentukan Porsi Keuangan Cara paling mudah untuk mengatur keuangan usaha adalah dengan menyepakati sejak awal berapa porsi uang yang akan digunakan sesuai lalu lintas uang yang dibutuhkan. Misalnya, berapa jumlah uang yang akan digunakan untuk membayar gaji, operasional perusahaan, serta berapa keuntungan yang akan digunakan mengembangkan usaha dan untuk ditabung. Untuk langkah awal, Anda bisa mencoba membagi porsi 30:30:30:10. Porsi 30 persen untuk gaji, 30 persen lagi untuk operasional perusahaan, seperti sewa kantor, biaya listrik, telepon, fax, transportasi, dan lain sebagainya. Lalu 30 persen lainnya untuk mengembangkan usaha, dan sisa 10 persen untuk tabungan pribadi.
  • 4. Jadi, misalnya pemasukan sebesar Rp 20 juta, Rp 6 juta (30 persen) langsung dipotong di awal untuk disishkan sebagai gaji, Rp 6 juta untuk biaya operasional, Rp 6 juta untuk biaya pengembangan usaha, dan Rp 2 juta untuk tabungan pribadi. Pola pembagian dengan struktur jumlah persentase ini tidak mutlak. Anda boleh menentukan sendiri. Yang perlu diperhatikan adalah kedisiplinan dalam membagi berdasar nilai yang sudah disepakati di awal. Dengan cara ini, Anda akan lebih mudah mengatur keuangan usaha. 2. Pisahkan Rekening Pribadi dan Usaha Setelah porsi ditentukan, langkah berikutnya lakukan pencatatan keuangan usaha. Memang jika usaha masih kecil, kita cenderung sering menyamakan antara uang yang diterima dalam usaha dan uang untuk kepentingan pribadi. Bahkan kita biasanya menyimpan uang itu dalam satu nomor rekening. Padahal, jika keuangan usaha dan keuangan pribadi digabung, Anda akan kesulitan dalam melakukan monitoring pendapatan atau pun pengeluaran yang telah dilakukan. Dengan melakukan pemisahan pencatatan antara keuangan usaha dengan keuangan pribadi, maka akan lebih mudah untuk membedakan antara arus dana dari usaha dengan penggunaan uang untuk kepentingan pribadi. Di samping itu, pemisahan pencatatan juga dapat memberikan informasi lebih jelas tentang keadaan finansial dari usaha yang sedang dijalankan. Apalagi saat ini sejumlah bank sudah menyediakan produk layanan yang dapat mendukung pencatatan keuangan usaha Anda. Di antaranya, produk Taplus Bisnis dari Bank BNI dan Tabungan SiAga Bukopin Bisnis dari Bank Bukopin. 3. Jangan Mudah Tergoda Inilah poin yang utama sebagai bentuk usaha mendisiplinkan diri. Dan, memang kunci utama mengatur keuangan usaha adalah disiplin dalam mematuhi porsi persentase yang kita atur untuk keuangan usaha dan pribadi. Godaan biasanya sering datang saat sedang banyak order. Barang-barang tadinya belum terlalu penting jadi seperti “minta dibeli”. Ada kalanya, saat uang masuk dalam jumlah besar, tiba-tiba kita merasa butuh ini dan itu. Salah satunya, membeli baju dengan alasan agar terlihat lebih pantas saat bertemu klien. Memang tidak ada salahnya memenuhi keinginan itu. Namun dengan catatan, Anda mesti bisa membedakan kebutuhan dan keinginan. Sebelum membeli sesuatu dengan alasan usaha, tanyakan dulu, apakah itu merupakan kebutuhan mendesak atau keinginan yang bisa ditunda. Nah, jawaban ini yang akan membantu Anda menentukan ke mana uang bisa digunakan. Bila memungkinkan dan punya cukup dana, Anda bisa menggunakan software akuntansi untuk pencatatan keuangan usaha. Dengan software ini, pencatatan keuangan bisa dilakukan lebih profesional dan rapi. Dengan begitu, Anda juga tidak memiliki celah untuk seenaknya mengambil uang usaha untuk kebutuhan pribadi. Strategi Bisnis Saat Kondisi Sedang Krisis Ketika menjalankan sebuah usaha, sering kita menemui berbagai macam kendala atau masalah yang menghambat jalannya usaha kita. Bila kita tidak siap dengan segala resiko yang ada, bisa dipastikan bisnis kita yang akan menjadi korban. Hambatan atau kendala bisnis muncul dari faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal misalnya seperti keadaan sosial, politik, dan ekonomi di negara kita. Sedangkan untuk faktor internal misalnya saja seperti krisis modal, strategi pemasaran yang belum efektif, serta kualitas SDM yang kurang handal. Permasalahan inilah yang sering dihadapi para pelaku usaha, sehingga bisnis mereka berada di ujung tanduk alias diambang kebangkrutan. Lalu, bagaimana caranya bangkit dari kondisi krisis? Berikut ini kami informasikan beberapa strategi bisnis yang bisa dijalankan pelaku usaha ketika usahanya berada diambang kebangkrutan. Pertama, kurangi pengeluaran yang tak perlu. Ketika usaha Anda mengalami permasalahan dalam hal modal, maka sebisa mungkin kurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting (misalnya saja menghindari pembelian mesin tambahan, dll). Fokuskan dana untuk kepentingan produksi, agar perputaran uangnya bisa cepat Anda dapatkan.
  • 5. Kedua, lakukan kreasi dan inovasi untuk menciptakan peluang baru. Meskipun usaha Anda sedang menghadapi permasalahan, namun jangan berhenti untuk berkreasi dan berinovasi menciptakan strategi-strategi baru guna menutupi segala kegagalan di masa lalu. Bila produk pertama Anda gagal dipasaran, maka buatlah produk berikutnya yang sesuai dengan permintaan para konsumen. Ketiga, Anda pun harus turun gunung untuk mengawasi jalannya usaha dan berjuang bersama dengan para karyawan Anda. Strategi ini menjadi salah satu cara bagi Anda untuk mengevaluasi kegagalan yang telah terjadi, dan menjadi upaya bagi Anda untuk memotivasi para karyawan untuk berjuang bersama bangkit dari keterpurukan yang sedang dialami perusahaan. Keempat, selamatkan usaha dengan mencari mitra usaha. Salah satu alternatif yang bisa Anda tempuh yaitu mencari mitra usaha untuk mendapatkan solusi permasalahan yang dihadapi perusahaan Anda. Misalnya saja bekerjasama dengan investor yang bersedia memberikan bantuan modal bagi bisnis Anda, atau mencari mitra kerja untuk membantu pemasaran produk Anda. Semoga empat strategi bisnis saat kondisi sedang krisis ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan membantu para pengusaha yang sedang kesulitan dalam menjalankan usahanya. Ingat, selalu ada jalan bagi Anda yang mau berusaha. Teruslah berkarya, jangan pernah putus asa dan raihlah kesuksesan Anda !!! Salam sukses. Tips cerdik berbisnis di masa krisis 1.Cari Mirta Usaha. Jika Anda masih bekerja, tapi merasa sudah waktunya mempersiapkan ekonomi probadi dengan berbisnis, bisa dimulai dengan mencari partner usaha. Carilah mitra yang bisa dipercaya dan sudah menjalankan usaha. Lalu, tugas Anda adalah mendanai atau menyetorkan modal ke bisnis tersebut. Rekanan bisnis ini boleh mantan teman kerja atau teman komunitas tertentu. Dengan begitu, Anda menjadi investor sambil tetap berkarir sebagai karyawan. Soal keuntungan, bisa dibagi hasil kan? Toh, meski Anda pemilik modal, partner juga mengelarkan tenaga untuk menjalankan bisnis ini. Cara ini termasuk aman karena Anda bisa mengukur risiko. Anda juga bisa belajar bisnis tanpa harus meninggalkan pekerjaan. Jika skala usaha sudah cukup besar untuk menggantikan pendapatan utma, baru And amulai berpikir menerjunkan diri secara penuh. 2. Menjadi Amfibi. Maksudnya, Anda hidup dua alam alias menjadi karyawan sekaligus merintis dan menjalankan usaha sendiri. Cara ini paling tepat biat Anda yang punya banyak waktuluang di luar pekerjaan utama atau Anda siap menyisihkan waktu luang untuk usaha sambilan. Bisnis yang cocok pun adalah bisnis yang bisa dijalanibersamaan. Misalnya, mejadi anggota MLM (Muli Level Marketing) atau agen pakaiaan seperti menjadi agen busana muslim yang sedang tren saat ini. Seperangkat alat telekomunikasi dan teknologi informasi (computer atau notebook, plus internet) akan sangat membantu kelancaran koodrinasi usaha Anda. Sama seperti cara pertama, apakah Anda sudah siap dan boleh melangkah menjadi full entrepreneur bisa dilihat dari seberapa mapan usaha yang telah Anda rintis. Tips Menjalankan MLM (Multi Level Marketing) Ini adalah tips-tips sederhana yang mungkin bisa bermanfaat buat teman-teman yang menjalankan atau setidaknya berminat untuk menjalankan bisnis MLM.Sebagai sebuah bisnis, tentunya diharapkan menjalankan MLM akan membawa keuntungan buat semua pihak, mengapa semua pihak? Distributor tentunya ingin mendapatkan untung dari jerih payahnya memperkenalkan produk, dan berbagai service (termasuk mengantarkan barang sampai ke tangan konsumen), sedangkan konsumen tentunya ingin mendapatkan produk yang baik dan bermanfaat untuk mengatasi masalahnya. Bilamana konsumen mendapatkan manfaat dan masalahnya terpecahkan, tentunya konsumen tidak akan berkeberatan untuk melakukan repeat order (pembelian kembali), sedangkan distributor tentunya akan diuntungkan bilamana konsumen mau membeli kembali atau mereferensikan produk tersebut ke koneksinya, dan biasanya kalau sudah ada satu barang yang cocok, konsumen jadi mau untuk mencoba produk yang lainnya.
  • 6. Nah sebagai distributor produk MLM (Multi Level Marketing), bagaimana caranya mendapatkan agen (distributor melalui rekrutmen) atau bagaimana supaya prospek mau membeli produk yang ditawarkan? Pada dasarnya orang mengikuti MLM dengan tujuan: -Mendapatkan keuntungan (menjalankan bisnisnya dengan menjadi distributor) -Mendapatkan produk berkualitas (rata-rata produk yang dijual secara MLM adalah produkproduk yang memang berkualitas) dengan harga murah (harga distributor selalu jauh lebih murah dibandingkan harga konsumen) -Untuk pergaulan (ini mungkin untuk orang-orang yang tidak butuh duit, mereka bergabung cuma untuk sosialisasi, ramai-ramai, uang tidak penting buat mereka, mereka hanya senang berteman) -Mengembangkan diri dan kepribadian (ini sich alasan yang agak jarang, cuma biasanya melalui pelatihan training dari sistem MLM, teman-teman akan merasakan pertumbuhan percaya diri dan perkembangan kepribadian. Anyway, dengan mengenali apa yang menjadi minat seseorang yang sedang kita prospek untuk mengikuti MLM kita akan tahu bagaimana cara menarik merekrut mereka. Contoh: saat kita bercerita tentang pengalaman kita atau produk, dll saat presentasi, perhatikan bahasa tubuh, mimik muka, dan pertanyaan-pertanyaan prospek. Bila mereka banyak bertanya tentang penghitungan komisi, bisa jadi mereka tertarik untuk menjalankan bisnisnya. Bilamana prospek kita sedang bermasalah jerawat, bisa jadi mereka akan lebih banyak bertanya tentang khasiat dan cara kerja obat jerawat kita. Untuk mereka yang ingin menjadi konsumen seperti ini, tidak perlu kita ngotot memaksa mereka menjadi anggota, arahkan saja dulu mereka untuk membeli dan mencoba produknya. Nanti kalau sudah terbukti khasiatnya, tawarkan untuk bergabung supaya dapat membeli dengan harga yang lebih murah. Bila telah bergabung, carilah kesempatan untuk bersama-sama menjalankan bisnisnya, mengajak lebih banyak orang untuk bergabung. Tapi bilapun mereka tidak berminat untuk bergerilya mencari prospek, cobalah saja untuk meminta daftar nama dari mereka dan hubungi mereka sendiri, lakukan presentasi dan berikan credit yang pantas untuk yang memperkenalkan mereka kepada kita. Jadi sebetulnya intinya adalah kenalilah apa yang menjadi kebutuhan (apa yang menarik) prospek saat dia mendengarkan presentasi kita, mulailah menekankan segalanya di sana, ulangi bagian-bagian yang menarik minat mereka, tapi jangan paksa mereka. Ada kalanya prospek harus diberi waktu untuk berpikir. Menghadapi prospek yang perlu waktu begini, bersabarlah, biarkan mereka berpikir beberapa saat (maksudnya sampai beberapa hari bilamana perlu). Dan tinggalkan untuk mereka brosur-brosur serta kartu nama kita untuk bahan pertimbangan dan menghubungi kita saat mereka perlu bertanya sesuatu yang menimbulkan keraguan pada mereka. Tapi jangan lupa menghubungi mereka kembali (melakukan follow up), ini sangat penting, jangan meninggalkan mereka terlalu lama, supaya mereka tidak melupakan kita. Good Luck ya, semoga tips-tips ini dapat bermanfaat
  • 7. Cara Membeli Saham Saham adalah surat berharga yang paling popular diantara surat berharga yang ada di pasar modal. Kenapa? Karena bila dibandingkan investasi lainnya, saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan re-turn atau keuntungan yang lebih besar dalam waktu relatif singkat (high return). Selain high return, saham juga memiliki sifat high risk yaitu suatu ketika harga saham dapat merosot secara cepat, atau sahamnya di delist (dihapuskan pencatatnya) dari Bursa sehingga untuk jual-beli harus mencari pembeli/penjual sendiri dan saham tidak memiliki harga patokan pasar. Dengan karakteristik high risk high return ini maka pemodal perlu terus memantau pergarakan saham yang dipegangnya, agar keputusan yang tepat dapat dihailkan dalam waktu yang tepat pula. Cara Membeli Saham 1. Membuka rekening Efek Sebelum anda melakukan jual beli saham, seperti layaknya membuka rekening di bank maka terlebih dahulu Anda harus membuka rekening di satu atau beberapa Perusahaan Efek. Dengan membuka rekening efek tersebut maka secara resmi Anda telah tercatat sebagai nasabah dan data identitas anda tercatat dalam pembukuan Perusahaan Efek yang terdaftar di KPEI separti Nama, Alamat, Nomor Rekening Bank dan data-data lain. Bersama dengan pembukaan rekening ini, Anda menendatangani perjanjian dengan Perusahaan Efek yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak. Perusahaan efek ini biasanya disebut dengan Broker atau pialang. Dana Minimal Untuk Buka Rekening Efek atau Berinvestasi Pada dasarnya tidak ada batasan minimal dana dan jumlahnya untuk membeli saham. Dalam perdagangan saham, jumlah yang dijualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut Lot Di Bursa Efek Indonesia (BEI) satu lot berarti 500 saham, itulah batas minimal pembeli saham. Lalu dana yang dibutuhkan menjadi bervariasi karena beragamnya harga saham-saham yang tercatat di Bursa. Misalnya harga saham XYZ Rp 1.000,- maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot saham tersebut menjadi (500 dikali Rp 1.000) sejumlah Rp 500.000. sebagai ilustrasi lain, jika saham ABC harga per sahamnya Rp 2.500 maka dana minimal untuk membeli saham tersebut berarti (500 dikali Rp 2.500) sebesar Rp 1.250.000. Beberapa Biaya Jual Beli Saham Komponen dari biaya jual dan beli saham adalah sebagai berikut: Nilai pembelian saham + komisi pialang + PPN 10% atau Nilai penjualan saham + komisi + PPN 10% + pajak penghasilan 0,1%. Untuk pembelian dan penjualan saham, pemodal harus membayar biaya komisi kepada pialang atau broker yang melaksanakan pesanan. Artinya besarnya biaya komisi dapat dinegosiasikan dengan pialang/broker dimana pemodal melakukan jual-beli saham. Umumnya untuk transaksi beli pemodal dikenakan fee broker sebesar 0,3% dari nilai transaksi sedangkan untuk transaksi jual dikanakan 0,4% (untuk transaksi jual pemodal masih dikenakan pajak penghasilan atas penjualan saham sebesar 0,1% dari nilai transaksi). 2. Membeli Saham Untuk berinvestasi di pasar modal, kita dikasih banyak pilihan saham karena Bursa Efek Indonesia memiliki lebih dari 300 anggota bursa atau saham. Dalam membeli saham kita tidak boleh mengandalkan hanya feeling kita karena jika kita mengandalkan feeling pasti penyesalan yang didapatkan. Oleh karena itu dalam memilih saham kita harus melihat dan meneliti apakah perusahaan yang akan anda beli itu memiliki Fundamental yang baik apa tidak. Karena fundamental
  • 8. perusahaan itulah kita bisa melihat kinerja perusahaan itu (laporan keuangan,dll) baik apa tidak untuk kedepannya. Sebetulnya ada beberapa kiat untuk berinvestasi diantaranya sebagai berikut: Tentukan tujuan investasi anda. Sebelum memulai investasi Tentukan rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai tujuan investasi tersebut. Kenali seberapa besar resiko yang bisa anda ambil dan kemampuan anda menanggung resiko tersebut. Kenali instrument dan produk investasi. Pelajari secara seksama ekspektasi keuntungan dan tingkat resikonya Bandingkan tingkat imbalan hasil instrument investasi anda dengan acuan (benchmark) yang ditentukan sebelumnya untuk mengukur kinerja investasi tersebut, misalnya : dibandingkan dengan suku bunga Deposito, apabila sudah melebihinya jual saja, jangan sampai serakah. Karena musuh utama berinvestasi adalah tamak. Ragamkan investasi pada berbagai instrume dan produk. Buatlah portofolio investasi yang sesuai resiko dan potensi keuntungan yang anda harapkan. Lakukan pengawasan secara berkala untuk memantau perkembangan investasi anda. Setelah anda memilih perusahan atau saham mana yang akan anda beli/jual sesuai dengan pertimbangan anda, maka anda harus menghubungi pialang/broker anda (biasanya lewat telefon) untuk bisa menyalurkan pesanan/order anda ke Bursa Efek. 3. Keuntungan dan Resiko Berinvestasi Saham Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan di satu sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di bank memiliki resiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kelemahannya adalah keuntungan yang lebih kecil dibanding potensi keuntungan dari saham. Investasi di property (rumah dan tanah) semakin lama harganya semakin tinggi, tetapi juga beresiko apabila tergusur atau terjadi kebakaran, sedangkan usaha sendiri (wiraswasta) beresiko bangkrut/pailit sementara investasi emas memiliki resiko harga turun. Keuntungan 1. Capital Gain Yaitu keuntungan dari hasil jual beli saham berupa kelebihan nilai jual dari nilai saham. Misalnya sewaktu membeli nilainya Rp 2.000 per saham dan kemudian dijual dengan harga Rp 2.500. jadi selisih yang sebesar Rp 500 ini disebut Capital Gain. 2. Deviden Merupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya tidak seluruh keuntungan perusahaan dibagikan kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali. Besarnya deviden yang anda terima ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut. Namun yang perlu dicatat adalah bahwa perusahaan tidak selalu membagikan deviden kepada para pemegang saham etapi tergantung kepada kondisi perusahaan itu sendiri (khususnya berkaitan dengan keuntungan yang diraih). Artinya jika perusahaan mengalami kerugian tentusaja deviden tidak akan dibagikan pada tahun berjalan tersebut. Resiko / Kerugian 1. Capital Loss Merupakan kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana Anda menjual saham yang Anda miliki dibawah harga belinya. Misalnya saham PT. ABC Anda beli dengan harga Rp 2.000 per saham, kemudian harga saham tersebut terus mengalami penurunan hingga mencapai Rp 1.400 per saham. Karena takut harga saham tersebut akan turun, maka Anda kemudian menjual pada harga tersebut sehingga Anda mengalami kerugian sebesar Rp 600 per saham. Itulah capital loss yang menimpa Anda. 2. Resiko Likuidasi Perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat melunasi (dari hasil penjualan kekayaan perusahaan). Jika
  • 9. masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan resiko yang terberat dari seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti perkembangan dari perusahaan yang sahamnya dimiliki. Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. [1] Dengan menerbitkan saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) - dengan imbalan uang tunai.[2] Ini adalah metode utama untuk meningkatkan modal bisnis selain menerbitkan obligasi.[2] Saham dijual melalui pasar primer (primary market) atau pasar sekunder (secondary market).[3] Riwayat Saham jenis Ada beberapa tipe dari saham, termasuk saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).[4] Saham preferen biasanya disebut sebagai saham campuran karena memiliki karakteristik hampir sama dengan saham biasa.[5] Biasanya saham biasa hanya memiliki satu jenis tapi dalam beberapa kasus terdapat lebih dari satu, tergantung dari kebutuhan perusahaan.[4] Saham biasa memiliki beberapa jenis, seperti kelas A, kelas B, kelas C, dan lainnya.[4] Masing-masing kelas dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri dan simbol huruf tidak memiliki arti apa-apa.[4] Karakteristik Saham Preferen Saham Preferen memiliki karakteristik sebagai berikut:[5][6] Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk Saham Biasa Memiliki karakteristik:[5] Hak suara pemegang saham, dapat memillih dewan komisaris Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja Kategori Bila ditinjau dari kinerja perdagangan, saham dapat dikelompokkan menjadi :[1] Blue chip stocks, saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin dalam industrinya, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen Income stocks, saham suatu emiten dengan kemampuan membayarkan dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya Growth stocks, terdiri dari well-known dan lesser-known Speculative stocks, saham secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, namun belum pasti Counter cyclical stocks, saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum Aplikasi Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot.[7] Saham pecahan ( tidak bulat 500 lembar ) bisa diperjualbelikan secara over the counter.[7] Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:[1] Meningkatnya nilai kapital (capital gain). Mendapatkan dividen.
  • 10. Penawaran Saham Perusahaan kepada masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah terdaftar (listing) dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan Right Issue. Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt(ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Seperti saat krisis moneter pada tanggal 15 September 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai 292,12 poin.[8] Pada bulan September pula, IHSG mencapai nilai terendah yaitu 254 poin.[8] Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value.[8] Dalam periode 2002-2007, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor. Contohnya pada tahun 2006 dan tahun 2007 IHSG memposisikan dirinya sebagai salah satu indeks yang memiliki kinerja terbaik dunia ( peringkat 2 setelah Cina, mencapai level 2.745,826 poin).[9]Pada tanggal 11 Desember 2007, IHSG mencapai level 2.810,262 poin sekaligus menorehkan sejarah sebagai level indeks tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.[9] Selain itu, IHSG mengalami peningkatan rata-rata tahunan sebesar 42,18% sebagai pergerakan indeks tertinggi dibandingkan dengan peningkatan indeks di Asia.[9] Mekanisme perdagangan saham di Indonesia Bagan mekanisme perdagangan saham Pertama yang perlu dilakukan adalah investor harus menjadi nasabah pada perusahaan efek dahulu.[10] Investor membuka rekening dengan membayarkan deposit sejumlah Rp 25 juta, sementara yang lain mewajibkan sebesar Rp 15 juta dan seterusnya.[10] Jumlah yang disetorkan bervariasi.[10] Pada dasarnya,batasan minimal atau jumlah nominal membeli saham tidak ada tapi di Bursa Efek Indonesia pembelian minimal 500 lembar atau 1 lot, misalnya harga saham perusahaan XYZ senilai Rp 100,00 maka dana minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu lot sama dengan Rp 50.000,00 ( 500 lembar dikali Rp 100,00 ).[10] Transaksi penjualan atau pembelian dapat dilakukan pada Hari bursa.[10] Mekanisme perdagangan, secara sistematis sebagai berikut:[10] Tempat perdagangan Tempat lain untuk membeli saham selain IDX / Indonesia Stock Exchange ( Indonesia ), yaitu Nasdaq / Nasdaq Stock Market ( Amerika Serikat ), NYSE / New York Stock Exchange ( New York ), SEAQ / Stock Exchange Automated Quotations ( London ), Euronext ( merger pasar saham antara negara Paris, Amsterdam, dan Brussels ), TSE / Tokyo Stock Exchange ( Tokyo ), SGX / Singapore Exchange ( Singapura ) dan tempat perdagangan lainnya ( terdapat kurang lebih 69 tempat perdagangan / bursa saham di seluruh dunia ). [11][12]
  • 11. Jual kosong Biasanya, pertama kali yang dilakukan oleh investor adalah membeli saham dan kemudian menjualnya.[13] Dengan jual kosong ( short selling ), yang terjadi adalah kebalikannya.[13] Pertama, saham dijual kemudian dibeli kembali.[13] Cara ini memungkinkan investor mendapatkan keuntungan dari penurunan harga saham.[13] Dilakukan dengan cara, investor meminjam suatu saham dari broker dan menjualnya.[13] Selanjutnya, short-seller harus membeli saham yang sama untuk menggantikan saham yang telah dipinjam.[13] Kegiatan ini disebut mengganti posisi kosong (covering short positiion).[ Pemegang saham (bahasa Inggris: shareholder atau stockholder), adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan mereka Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti pemilihan dewan direksi, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan, hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan pada saat likuidasi perusahaan. Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham biasanya tidak menerima apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setelah kebangkrutan (bila perusahaan tersebut memiliki lebih untuk membayar kreditornya, maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan direstrukturisasi.