SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 40
L/O/G/O
Serba-serbi tentang
Pengasuhan
SDIT FITHRAH INSANI 3, 15 FEBRUARI 2014
IRFAN FAHMI, M.PSI, PSIKOLOG
www.themegallery.com
Contents
Disiplin
Kemandirian
Temperamen Anak
Emosi Anak
Tuhan menitipkan anak yang
sempurna kepada kita,
kitalah yang lalu melabeli
anak dengan sebutan bodoh,
nakal,...
Percayalah tidak ada produk
Tuhan yang gagal, kitalah
yang perlu berusaha
memahami mereka,
www.themegallery.com
Kebiasaan Buruk Orang tua
1. Anak adalah figure yang tak pernah salah !
2. Kita sering melakukan kebohongan kecil
3. Kita selalu sering mengancam
4. Ayah dan Ibu tidak kompak
5. Menakut-nakuti si anak
6. Beda ucapan, beda perilaku
7. Merasa bersalah
9. Terlalu memaklumi yang salah
10. Berharap perubahan instan
11. Terlalu menuruti maunya
12. Jangan ini, jangan itu
13. Suka membanding
3 Masalah Orang Tua
• Unexperienced syndrom. keadaan tanpa
pengalaman menyebabkan orangtua tidak tahu
harus berbuat apa dan tidak tahu menghadapi
apa.
• Unexpected action. Dalam menghadapi anak,
terkadang ada tindakan orangtua yang tidak
konsisten atau menyalahi keinginan
sebenarnya.
• Accidental crime. Emosi yang meledak dalam
menghadapi kekacauan yang dibuat oleh anak
bisa memicu kejahatan kepada anak
4 Cara Membentuk Perilaku Anak
• Modelling atau memberi
tauladan pada anak
• Facilitating, menciptakan
situasi yang mendorong
anak untuk melakukan
tingkah laku yang
diharapkan, meliputi
penyediaan sarana fisik
dan non fisik
• Directing, kegiatan mengarahkan
baik dengan cara memberi
pengetahuan, bercerita, membujuk
sampai memerintahkan
• Controlling, mengendalikan
perilaku yang muncul seperti
dengan memberi reward atau
konsekuensi positif (memuji,
memberi hadiah) untuk perilaku
baik dan memberi konsekuensi
negatif seperti time out atau taking
away previllage.
APABILA MASIH BELUM BERHASIL
• P Persist & don’t give in
» Bertahan dan jangan menyerah
• R Respond immediately
» Merespon dengan cepat
• A Always Consistent
» Selalu konsisten
• I Ignore silly behavior & praise the good
» Tidak menghiraukan perilaku yang buruk & memuji perilaku yang baik
• S Say your bit & that should be it!
» Katakan peraturannya. Dan itu aturannya
• E Expect the best always
» Selalu mengharapkan yang terbaik
DISIPLIN
www.themegallery.com Company Logo
Disiplin
• Memperkenalkan anak akan batasan-batasan
yang pantas dan tidak, sehubungan dengan hak
dan kewajiban mereka serta hak dan kewajiban
orangtua
• Membentuk haruslah sejak dini, biasanya mulai
2 sampai 4 tahun
• Butuh waktu bertahun-tahun membentuk
perilaku disiplin; harus ada KETEGASAN,
JELAS dan KONSISTENSI
• Disiplin bukan mengekang anak sehingga
tidak berbuat kesalahan sama sekali
• Tujuan utama disiplin adalah agar anak
mempelajari hingga mampu mengatur
perilakunya sendiri serta mampu ambil
keputusan berdasarkan peraturan yang
telah ditentukan orangtuanya
www.themegallery.com
• Perlu juga membiarkan anak melakukan
kesalahan agar ia belajar dari kesalahan
itu
• Perlu diperhatikan :
– Keunikan masing-masing anak (temperamen,
perkembangan, kemampuan menerima
aturan, dll)
– Pengawasan dan kontrol yang terlalu lama
membuat anak kurang percaya diri dan terlalu
bergantung
–www.themegallery.com Company Logo
• Kita (orangtua) cenderung mendisiplinkan
anak seperti cara orang tua dulu mendidik
• Orang tua yang pendiam perlu lebih
ekspresif
• Orang tua yang emosional perlu lebih
cool, diam dan terkendali
• Lakukan sebaliknya dengan anak yang
kita hadapi
www.themegallery.com Company Logo
Teknik Disiplin
• Ketat/Otoriter : Orang tua mengekang
perilaku dan ekspresi anak sehingga ia
merasa terbatasi.
• Pemurah/Easy Going : Anak merasa
pandangan mereka sepenting pandangan
orangtua
• Tidak konsisten
www.themegallery.com Company Logo
Metode Disiplin
• Pujian, perhatikan seiring usia
• Perhatian
• Kasih sayang, kita bendi perilakunya
bukan anaknya
• Hukuman : jangan memukul, jangan
memarahi sambil mengomel, alihkan
perhatiannya (time
• Membatasi hak istimewa anak sementara
waktu
www.themegallery.com Company Logo
HADIAH dan PUJIAN
• Hadiah termurah namun jarang dilakukan
adalah memberikan pujian.
• Berilah pujian dan penghargaan pada
perilaku positif anak meskipun HANYA
secuil perilaku
• Senyuman, belaian, dekapan, beberapa
untaian kata pujian
• Pujian harus proporsional dan selektif
HUKUMAN
• Bukan berarti MEMUKUL, MENCACI,
MENCELA, MENGHINA
• Berikan hukuman yang tepat pada anak,
sebagai bentuk cinta orang tua
– Time Out
– Membatasi hak istimewa/hal yang disukainya
• Yang penting anak menyadari ia salah
• Kita membenci perilaku buruknya, bukan
dirinya
Cara Disiplin
• Disiplin dimulai dengan berikan tanda tegas untuk
katakan “tidak”.
• Caranya dengan menekankan nada suara, atau
berbisik, mengerutkan wajah dan memperlihatkan
wajah marah, atau memalingkan wajah dan tidak
memberikan perhatian. Terakhir baru kemudian
dengan kata-kata “Tidak”.
• Cinta pada anak tetap terpancar saat
mendisiplinkan, antara lain dengan meminta maaf
setelahnya
• Memberikan pujian dan dorongan pada perilaku
baik
“TIDAK”
• Orang tua harus belajar mengatakan
“tidak” lebih awal agar anak tidak mahir
dalam menuntut dan manipulatif
• Mulai belajar berkata “tidak” pada saat
anak kita mulai bersikap keterlaluan
• Jangan sering mengatakan “tidak” atau
“jangan” lebih baik diganti dengan kata-
kata “hati-hati” dan berikan penjelasan
logis
‘hey jangan menyobek buku bunda. Kamu nakal
sekali. Tahu ngga, klo buku ini mahal. Sana
pergi! Jangan main di meja kerja Bunda lagi!’
‘kakak, Bunda marah kakak menyobek buku
Bunda (dengan nada tegas). Sekarang Bunda
kehilangan catatan penting (nada sedih). Bunda
tau kakak anak pintar. Klo kakak ingin buat
kapal terbang, bagaimana klo memakai kertas
bekas print (bunda memeluk kakak)
Disiplin dengan Anak yg Berbeda
• Anak yg sensitif dan mudah marah : tidak perlu
meninggikan nada suara/keras
• Anak yang kurang sensitif : perlu kedisiplinan
yang lebih tegas dan jelas
• Anak yang moody : Perlu penanganan cepat
• Anak usia lebih muda : disiplin yg lebih tegas,
langsung dan tingkat kontrol tinggi. Gunakan
kata sederhana dan mudah dipahami, jika perlu
ada arahah fisik
• Anak remaja : disiplin yg konsisten dan kontinyu.
Beri ruang untuk diskusi
www.themegallery.com Company Logo
KEMANDIRIAN
www.themegallery.com
Jika ada satu hadiah yang bisa Anda
berikan pada anak Anda, yang mampu
meningkatkan kualitas hidup balita anda.
Maka hadiah itu Adalah mengajarkan
KEMANDIRIAN yaitu keterampilan
dalam pemenuhan kebutuhan diri Anak.
Frame Orang tua yang Salah
• Anak ku tidak bisa, jadi harus dibantu
• “Ih segitu aja gak bisa”
• Ibu yang baik adalah ibu yang membantu
anaknya
• Ibu ingin anak “terlihat” bisa di mata orang
lain
“Padahal sebenarnya anak mempunyai
kemampuan mengatasi atau
melakukan hal tersebut sesuai dengan
usianya”
“Dengan demikian keliru bila orang tua
beranggapan bahwa anak kecil belum
perlu diajarkan suatu keterampilan
bantu diri untuk kemandirian mereka.
Karena justru pada masa inilah
terbentuknya dasar-dasar kemampuan
dan keterampilan anak”.
TEKNIK :
(1) Pemberian Instruksi yang terdiri dari :
- Instruksi langsung (Verbal Direction)
- Mendemonstrasikan keterampilan
yang diajarkan (modelling)
- Melakukan bimbingan fisik
(2) Penggunaan hadiah/reward.
TEMPERAMEN ANAK
1. Tipe Mudah
Ciri-cirinya:
• Memiliki suasana hati yang positif, cenderung tidak
rewel.
• Dengan cepat dapat membentuk kebiasaan rutin yang
teratur dan mudah menyesuaikan diri dengan
pengalaman, situasi dan orang-orang baru.
• Memasuki usia prasekolah atau balita, anak tipe ini
umumnya lebih mudah memahami penjelasan tentang
perilaku yang diharapkan dari mereka.
2. Tipe Sulit
Ciri-cirinya:
• Cenderung bereaksi secara negatif dan sering sekali
menangis.
• Cenderung bereaksi negatif terhadap kegiatan rutin, sehingga
memberikan kesan sangat sulit untuk hidup secara teratur
(misalnya keteraturan dalam hal makan, tidur, mandi dan
lainnya).
• Lamban dalam menerima pengalaman-pengalaman baru,
sehingga penyesuaian diri dengan lingkungan, situasi, serta
orang-orang di sekitarnya, dan makanan baru pun sulit.
• Memasuki usia prasekolah atau balita, si anak sangat sulit
sekali bila diberi pengertian atau diberi penjelasan tentang
perilaku apa yang tidak diharapkan dari mereka.
3. Tipe Slow to Warm Up
Ciri-ciri:
• Memiliki ciri antara tipe sulit dan mudah.
• Tingkat aktivitasnya rendah.
• Cenderung menunjukkan suasana hati yang negatif (tetapi sedikit
lebih baik daripada tipe sulit).
• Penyesuaian dirinya juga lamban dan suasana hati anak tipe ini
cenderung rendah intensitasnya. Semasa bayi ia tidak terlalu rewel
bila dibandingkan dengan tipe anak sulit. Lewat bujukan-bujukan
akhirnya ia dapat ditenangkan.
• Memasuki usia prasekolah atau balita, anak tidak terlalu mudah saat
diberi pengertian atau diberi penjelasan tentang apa yang
diharapkan dari mereka dalam bertingkah laku. Dibutuhkan usaha
yang cukup kuat dan sikap sabar dari orang tua dalam rangka
mengajak anak bekerja sama.
EMOSI ANAK
www.themegallery.com
Karakteristik Emosi Anak
• Reaksi emosi anak sangat kuat, anak merespon
suatu peristiwa dengan kadar emosi yang sama
• Reaksi emosi seringkali muncul pada setiap
peristiwa dengan cara yang diinginkannya
• Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu
kondisi ke kondisi yang lain
• Reaksi emosi bersifat individual
• Keadaan emosi anak dapat dikenali dari tingkah
laku yang ditampilkan
Cara Stimulasi Kecerdasan Emosi
• Cara pengasuhan efektif
– Tidak terlalu melindungi
– Membiarkan anak mengalami kekecewaan
– Tidak terlalu cepat membantu
– Mendukung anak untuk atasi masalah
– Menunjukkan empati
– Menetapkan aturan yang tegas dan konsisten
• Melatih anak untuk mengenali emosi dan
mengelolanya dengan baik
• Anak perlu diajarkan kemarahan
• Kita perlu memberitahu bahwa kita marah
• Marah dengan memberi ancaman lembut,
meninggalkan atau mengancam
mainannya diambil
• Jangan terpengaruh dengan “tipu daya”
anak
Pengembangan Emosi
• Bermain pake aturan yang sederhana
(mengantri, berbagi, bergiliran, dsb)
• Berkebun dengan teman (menanam
sesuatu)
• Bermain pasar-pasaran
• Bermain peran
Anda Teladan Anak Anda
• Anda suka mengritik maka anak Anda akan belajar mengutuk dan
berkeluh kesah
Anda suka menciptakan suasana permusuhan maka anak Anda
akan belajar berseteru
Anda suka menakuti maka anak Anda akan belajar hidup prihatin
dan tak berani berbuat sesuatu
Anda suka mengasihani anak maka anak Anda akan belajar
mengasihani diri sendiri
Anda suka mencemooh maka anak akan belajar menjadi pemalu
Anda suka mencemburui maka anak akan belajar iri hati
Anda suka mempermalukan anak maka ia akan belajar merasa
bersalah
Anda suka mendorong maka ia akan belajar percaya diri
Anda suka mentoleransi maka mereka akan belajar sabar
Anda suka memuji maka mereka akan belajar menghargai
Anda menerima anak apa adanya mereka akan belajar mengasihi
• Anda mendukung anak maka mereka akan menyukai diri mereka
sendiri
Anda mengakui mereka maka mereka akan belajar untuk
mempunyai sasaran
Anda suka berbagi maka mereka akan belajar bermurah hati
Anak dibiasakan jujur maka mereka akan belajar mengatakan yang
sebenarnya
Anak merasakan keadilan maka mereka akan belajar bersikap adil
Anak banyak merasakan kemurahan dan pertimbangan maka
mereka akan belajar menghormati
Anak merasa tenteram maka mereka akan belajar percaya pada diri
sendiri dan orang di sekelilingnya
Anak merasakan persahabatan maka mereka akan belajar bahwa
dunia ini menyenangkan
L/O/G/O
Thank You!
www.themegallery.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Membantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasa SeksualMembantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual24hourparenting
 
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakMateri 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakSumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 
3. memahami perilaku negative dan bullying
3. memahami perilaku negative dan bullying3. memahami perilaku negative dan bullying
3. memahami perilaku negative dan bullyingyaninyut
 
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)Rafiza Diy
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdmAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdmnaon9
 
6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anakMas Tri Sragen
 
Belajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDBelajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDSujud Marwoto
 
Cd3 keibubapaan dan remaja
Cd3 keibubapaan dan remajaCd3 keibubapaan dan remaja
Cd3 keibubapaan dan remajaZuraini Nayan
 
Konsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanKonsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanVicky Shen
 

Was ist angesagt? (17)

Ranjau mental
Ranjau mentalRanjau mental
Ranjau mental
 
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratnaKeterampilan sosial anak usia dini aud ratna
Keterampilan sosial anak usia dini aud ratna
 
Membantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasa SeksualMembantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
 
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada AnakMateri 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
Materi 1 Webinar Dampak Kekerasan dan Sexual Harrasment pada Anak
 
Permata Hati
Permata HatiPermata Hati
Permata Hati
 
Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt
Pertemuan ke 2  infant-toddler education. pwtPertemuan ke 2  infant-toddler education. pwt
Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt
 
3. memahami perilaku negative dan bullying
3. memahami perilaku negative dan bullying3. memahami perilaku negative dan bullying
3. memahami perilaku negative dan bullying
 
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
IMPLIKASI SOSIO-EMOSI TERHADAP PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN (EDU 3102)
 
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdmAnalisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
Analisis hambatan emosi dan prilaku yang ebdm
 
fisika
fisikafisika
fisika
 
Salah kaprah calistung aud sajian
Salah kaprah calistung aud sajianSalah kaprah calistung aud sajian
Salah kaprah calistung aud sajian
 
6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak6 cara-mendisiplinkan-anak
6 cara-mendisiplinkan-anak
 
Makalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatniMakalah permasalahan anak yatni
Makalah permasalahan anak yatni
 
Belajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUDBelajar calistung pada PAUD
Belajar calistung pada PAUD
 
Cd3 keibubapaan dan remaja
Cd3 keibubapaan dan remajaCd3 keibubapaan dan remaja
Cd3 keibubapaan dan remaja
 
Anak hiperaktif
Anak hiperaktifAnak hiperaktif
Anak hiperaktif
 
Konsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-rismanKonsep diri-elly-risman
Konsep diri-elly-risman
 

Ähnlich wie Cara Mendidik Anak dengan Baik

PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxPERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxNuranisah87
 
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptPEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptjuju220822
 
remaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.pptremaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.pptPKMPulo
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxDaniel Saroengoe
 
Damma, Waisak 2022.pptx
Damma, Waisak 2022.pptxDamma, Waisak 2022.pptx
Damma, Waisak 2022.pptxKimiaTerapan
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptxDaniel Saroengoe
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppmemuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3memuth
 
SEMINAR PENDIDIKAN Guru-guru SMP IT Mutiara Duri Riau
SEMINAR PENDIDIKAN Guru-guru SMP IT Mutiara Duri RiauSEMINAR PENDIDIKAN Guru-guru SMP IT Mutiara Duri Riau
SEMINAR PENDIDIKAN Guru-guru SMP IT Mutiara Duri RiauLAZNas Chevron
 
Perkembangan fisik dan kognitif bayi
Perkembangan fisik dan kognitif bayiPerkembangan fisik dan kognitif bayi
Perkembangan fisik dan kognitif bayiAnjaniSafitri1
 
Balita anda 1 Mendidik dan Mengasihi Balita
Balita anda 1 Mendidik dan Mengasihi Balita Balita anda 1 Mendidik dan Mengasihi Balita
Balita anda 1 Mendidik dan Mengasihi Balita Fransiskus Sudirman
 
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxREF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxNigarKalfa
 

Ähnlich wie Cara Mendidik Anak dengan Baik (20)

PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxPERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
 
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.pptPEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
PEMBERDAYAAN POLA ASUH REMAJA.ppt
 
remaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.pptremaja dan kesulitannya.ppt
remaja dan kesulitannya.ppt
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
 
PARENTING.pptx
PARENTING.pptxPARENTING.pptx
PARENTING.pptx
 
Educational Psychology
Educational PsychologyEducational Psychology
Educational Psychology
 
Laporan studi kasus
Laporan studi kasusLaporan studi kasus
Laporan studi kasus
 
Damma, Waisak 2022.pptx
Damma, Waisak 2022.pptxDamma, Waisak 2022.pptx
Damma, Waisak 2022.pptx
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 4.pptx
 
kELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 ppkELOMPOK 2 pp
kELOMPOK 2 pp
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3Pisikologi Pendidikan Mela 3
Pisikologi Pendidikan Mela 3
 
Positive parenting 2
Positive parenting 2Positive parenting 2
Positive parenting 2
 
SEMINAR PENDIDIKAN Guru-guru SMP IT Mutiara Duri Riau
SEMINAR PENDIDIKAN Guru-guru SMP IT Mutiara Duri RiauSEMINAR PENDIDIKAN Guru-guru SMP IT Mutiara Duri Riau
SEMINAR PENDIDIKAN Guru-guru SMP IT Mutiara Duri Riau
 
Pola asuh
Pola asuhPola asuh
Pola asuh
 
Analisis video
Analisis videoAnalisis video
Analisis video
 
Perkembangan fisik dan kognitif bayi
Perkembangan fisik dan kognitif bayiPerkembangan fisik dan kognitif bayi
Perkembangan fisik dan kognitif bayi
 
Balita anda 1 Mendidik dan Mengasihi Balita
Balita anda 1 Mendidik dan Mengasihi Balita Balita anda 1 Mendidik dan Mengasihi Balita
Balita anda 1 Mendidik dan Mengasihi Balita
 
Balita anda 1
Balita anda 1Balita anda 1
Balita anda 1
 
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptxREF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
REF. 1 KOMUNIKASI EFEKTIF SESUAI TAHAP USIA ANAK.pptx
 

Cara Mendidik Anak dengan Baik

  • 1. L/O/G/O Serba-serbi tentang Pengasuhan SDIT FITHRAH INSANI 3, 15 FEBRUARI 2014 IRFAN FAHMI, M.PSI, PSIKOLOG
  • 3. Tuhan menitipkan anak yang sempurna kepada kita, kitalah yang lalu melabeli anak dengan sebutan bodoh, nakal,... Percayalah tidak ada produk Tuhan yang gagal, kitalah yang perlu berusaha memahami mereka, www.themegallery.com
  • 4. Kebiasaan Buruk Orang tua 1. Anak adalah figure yang tak pernah salah ! 2. Kita sering melakukan kebohongan kecil 3. Kita selalu sering mengancam 4. Ayah dan Ibu tidak kompak 5. Menakut-nakuti si anak 6. Beda ucapan, beda perilaku 7. Merasa bersalah 9. Terlalu memaklumi yang salah 10. Berharap perubahan instan 11. Terlalu menuruti maunya 12. Jangan ini, jangan itu 13. Suka membanding
  • 5. 3 Masalah Orang Tua • Unexperienced syndrom. keadaan tanpa pengalaman menyebabkan orangtua tidak tahu harus berbuat apa dan tidak tahu menghadapi apa. • Unexpected action. Dalam menghadapi anak, terkadang ada tindakan orangtua yang tidak konsisten atau menyalahi keinginan sebenarnya. • Accidental crime. Emosi yang meledak dalam menghadapi kekacauan yang dibuat oleh anak bisa memicu kejahatan kepada anak
  • 6. 4 Cara Membentuk Perilaku Anak • Modelling atau memberi tauladan pada anak • Facilitating, menciptakan situasi yang mendorong anak untuk melakukan tingkah laku yang diharapkan, meliputi penyediaan sarana fisik dan non fisik
  • 7. • Directing, kegiatan mengarahkan baik dengan cara memberi pengetahuan, bercerita, membujuk sampai memerintahkan • Controlling, mengendalikan perilaku yang muncul seperti dengan memberi reward atau konsekuensi positif (memuji, memberi hadiah) untuk perilaku baik dan memberi konsekuensi negatif seperti time out atau taking away previllage.
  • 8. APABILA MASIH BELUM BERHASIL • P Persist & don’t give in » Bertahan dan jangan menyerah • R Respond immediately » Merespon dengan cepat • A Always Consistent » Selalu konsisten • I Ignore silly behavior & praise the good » Tidak menghiraukan perilaku yang buruk & memuji perilaku yang baik • S Say your bit & that should be it! » Katakan peraturannya. Dan itu aturannya • E Expect the best always » Selalu mengharapkan yang terbaik
  • 10. Disiplin • Memperkenalkan anak akan batasan-batasan yang pantas dan tidak, sehubungan dengan hak dan kewajiban mereka serta hak dan kewajiban orangtua • Membentuk haruslah sejak dini, biasanya mulai 2 sampai 4 tahun • Butuh waktu bertahun-tahun membentuk perilaku disiplin; harus ada KETEGASAN, JELAS dan KONSISTENSI
  • 11. • Disiplin bukan mengekang anak sehingga tidak berbuat kesalahan sama sekali • Tujuan utama disiplin adalah agar anak mempelajari hingga mampu mengatur perilakunya sendiri serta mampu ambil keputusan berdasarkan peraturan yang telah ditentukan orangtuanya www.themegallery.com
  • 12. • Perlu juga membiarkan anak melakukan kesalahan agar ia belajar dari kesalahan itu • Perlu diperhatikan : – Keunikan masing-masing anak (temperamen, perkembangan, kemampuan menerima aturan, dll) – Pengawasan dan kontrol yang terlalu lama membuat anak kurang percaya diri dan terlalu bergantung –www.themegallery.com Company Logo
  • 13. • Kita (orangtua) cenderung mendisiplinkan anak seperti cara orang tua dulu mendidik • Orang tua yang pendiam perlu lebih ekspresif • Orang tua yang emosional perlu lebih cool, diam dan terkendali • Lakukan sebaliknya dengan anak yang kita hadapi www.themegallery.com Company Logo
  • 14. Teknik Disiplin • Ketat/Otoriter : Orang tua mengekang perilaku dan ekspresi anak sehingga ia merasa terbatasi. • Pemurah/Easy Going : Anak merasa pandangan mereka sepenting pandangan orangtua • Tidak konsisten www.themegallery.com Company Logo
  • 15. Metode Disiplin • Pujian, perhatikan seiring usia • Perhatian • Kasih sayang, kita bendi perilakunya bukan anaknya • Hukuman : jangan memukul, jangan memarahi sambil mengomel, alihkan perhatiannya (time • Membatasi hak istimewa anak sementara waktu www.themegallery.com Company Logo
  • 16. HADIAH dan PUJIAN • Hadiah termurah namun jarang dilakukan adalah memberikan pujian. • Berilah pujian dan penghargaan pada perilaku positif anak meskipun HANYA secuil perilaku • Senyuman, belaian, dekapan, beberapa untaian kata pujian • Pujian harus proporsional dan selektif
  • 17. HUKUMAN • Bukan berarti MEMUKUL, MENCACI, MENCELA, MENGHINA • Berikan hukuman yang tepat pada anak, sebagai bentuk cinta orang tua – Time Out – Membatasi hak istimewa/hal yang disukainya • Yang penting anak menyadari ia salah • Kita membenci perilaku buruknya, bukan dirinya
  • 18. Cara Disiplin • Disiplin dimulai dengan berikan tanda tegas untuk katakan “tidak”. • Caranya dengan menekankan nada suara, atau berbisik, mengerutkan wajah dan memperlihatkan wajah marah, atau memalingkan wajah dan tidak memberikan perhatian. Terakhir baru kemudian dengan kata-kata “Tidak”. • Cinta pada anak tetap terpancar saat mendisiplinkan, antara lain dengan meminta maaf setelahnya • Memberikan pujian dan dorongan pada perilaku baik
  • 19. “TIDAK” • Orang tua harus belajar mengatakan “tidak” lebih awal agar anak tidak mahir dalam menuntut dan manipulatif • Mulai belajar berkata “tidak” pada saat anak kita mulai bersikap keterlaluan • Jangan sering mengatakan “tidak” atau “jangan” lebih baik diganti dengan kata- kata “hati-hati” dan berikan penjelasan logis
  • 20. ‘hey jangan menyobek buku bunda. Kamu nakal sekali. Tahu ngga, klo buku ini mahal. Sana pergi! Jangan main di meja kerja Bunda lagi!’ ‘kakak, Bunda marah kakak menyobek buku Bunda (dengan nada tegas). Sekarang Bunda kehilangan catatan penting (nada sedih). Bunda tau kakak anak pintar. Klo kakak ingin buat kapal terbang, bagaimana klo memakai kertas bekas print (bunda memeluk kakak)
  • 21. Disiplin dengan Anak yg Berbeda • Anak yg sensitif dan mudah marah : tidak perlu meninggikan nada suara/keras • Anak yang kurang sensitif : perlu kedisiplinan yang lebih tegas dan jelas • Anak yang moody : Perlu penanganan cepat • Anak usia lebih muda : disiplin yg lebih tegas, langsung dan tingkat kontrol tinggi. Gunakan kata sederhana dan mudah dipahami, jika perlu ada arahah fisik • Anak remaja : disiplin yg konsisten dan kontinyu. Beri ruang untuk diskusi www.themegallery.com Company Logo
  • 23. Jika ada satu hadiah yang bisa Anda berikan pada anak Anda, yang mampu meningkatkan kualitas hidup balita anda. Maka hadiah itu Adalah mengajarkan KEMANDIRIAN yaitu keterampilan dalam pemenuhan kebutuhan diri Anak.
  • 24.
  • 25. Frame Orang tua yang Salah • Anak ku tidak bisa, jadi harus dibantu • “Ih segitu aja gak bisa” • Ibu yang baik adalah ibu yang membantu anaknya • Ibu ingin anak “terlihat” bisa di mata orang lain
  • 26. “Padahal sebenarnya anak mempunyai kemampuan mengatasi atau melakukan hal tersebut sesuai dengan usianya”
  • 27. “Dengan demikian keliru bila orang tua beranggapan bahwa anak kecil belum perlu diajarkan suatu keterampilan bantu diri untuk kemandirian mereka. Karena justru pada masa inilah terbentuknya dasar-dasar kemampuan dan keterampilan anak”.
  • 28. TEKNIK : (1) Pemberian Instruksi yang terdiri dari : - Instruksi langsung (Verbal Direction) - Mendemonstrasikan keterampilan yang diajarkan (modelling) - Melakukan bimbingan fisik (2) Penggunaan hadiah/reward.
  • 30. 1. Tipe Mudah Ciri-cirinya: • Memiliki suasana hati yang positif, cenderung tidak rewel. • Dengan cepat dapat membentuk kebiasaan rutin yang teratur dan mudah menyesuaikan diri dengan pengalaman, situasi dan orang-orang baru. • Memasuki usia prasekolah atau balita, anak tipe ini umumnya lebih mudah memahami penjelasan tentang perilaku yang diharapkan dari mereka.
  • 31. 2. Tipe Sulit Ciri-cirinya: • Cenderung bereaksi secara negatif dan sering sekali menangis. • Cenderung bereaksi negatif terhadap kegiatan rutin, sehingga memberikan kesan sangat sulit untuk hidup secara teratur (misalnya keteraturan dalam hal makan, tidur, mandi dan lainnya). • Lamban dalam menerima pengalaman-pengalaman baru, sehingga penyesuaian diri dengan lingkungan, situasi, serta orang-orang di sekitarnya, dan makanan baru pun sulit. • Memasuki usia prasekolah atau balita, si anak sangat sulit sekali bila diberi pengertian atau diberi penjelasan tentang perilaku apa yang tidak diharapkan dari mereka.
  • 32. 3. Tipe Slow to Warm Up Ciri-ciri: • Memiliki ciri antara tipe sulit dan mudah. • Tingkat aktivitasnya rendah. • Cenderung menunjukkan suasana hati yang negatif (tetapi sedikit lebih baik daripada tipe sulit). • Penyesuaian dirinya juga lamban dan suasana hati anak tipe ini cenderung rendah intensitasnya. Semasa bayi ia tidak terlalu rewel bila dibandingkan dengan tipe anak sulit. Lewat bujukan-bujukan akhirnya ia dapat ditenangkan. • Memasuki usia prasekolah atau balita, anak tidak terlalu mudah saat diberi pengertian atau diberi penjelasan tentang apa yang diharapkan dari mereka dalam bertingkah laku. Dibutuhkan usaha yang cukup kuat dan sikap sabar dari orang tua dalam rangka mengajak anak bekerja sama.
  • 34. Karakteristik Emosi Anak • Reaksi emosi anak sangat kuat, anak merespon suatu peristiwa dengan kadar emosi yang sama • Reaksi emosi seringkali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang diinginkannya • Reaksi emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi yang lain • Reaksi emosi bersifat individual • Keadaan emosi anak dapat dikenali dari tingkah laku yang ditampilkan
  • 35. Cara Stimulasi Kecerdasan Emosi • Cara pengasuhan efektif – Tidak terlalu melindungi – Membiarkan anak mengalami kekecewaan – Tidak terlalu cepat membantu – Mendukung anak untuk atasi masalah – Menunjukkan empati – Menetapkan aturan yang tegas dan konsisten • Melatih anak untuk mengenali emosi dan mengelolanya dengan baik
  • 36. • Anak perlu diajarkan kemarahan • Kita perlu memberitahu bahwa kita marah • Marah dengan memberi ancaman lembut, meninggalkan atau mengancam mainannya diambil • Jangan terpengaruh dengan “tipu daya” anak
  • 37. Pengembangan Emosi • Bermain pake aturan yang sederhana (mengantri, berbagi, bergiliran, dsb) • Berkebun dengan teman (menanam sesuatu) • Bermain pasar-pasaran • Bermain peran
  • 38. Anda Teladan Anak Anda • Anda suka mengritik maka anak Anda akan belajar mengutuk dan berkeluh kesah Anda suka menciptakan suasana permusuhan maka anak Anda akan belajar berseteru Anda suka menakuti maka anak Anda akan belajar hidup prihatin dan tak berani berbuat sesuatu Anda suka mengasihani anak maka anak Anda akan belajar mengasihani diri sendiri Anda suka mencemooh maka anak akan belajar menjadi pemalu Anda suka mencemburui maka anak akan belajar iri hati Anda suka mempermalukan anak maka ia akan belajar merasa bersalah Anda suka mendorong maka ia akan belajar percaya diri Anda suka mentoleransi maka mereka akan belajar sabar Anda suka memuji maka mereka akan belajar menghargai Anda menerima anak apa adanya mereka akan belajar mengasihi
  • 39. • Anda mendukung anak maka mereka akan menyukai diri mereka sendiri Anda mengakui mereka maka mereka akan belajar untuk mempunyai sasaran Anda suka berbagi maka mereka akan belajar bermurah hati Anak dibiasakan jujur maka mereka akan belajar mengatakan yang sebenarnya Anak merasakan keadilan maka mereka akan belajar bersikap adil Anak banyak merasakan kemurahan dan pertimbangan maka mereka akan belajar menghormati Anak merasa tenteram maka mereka akan belajar percaya pada diri sendiri dan orang di sekelilingnya Anak merasakan persahabatan maka mereka akan belajar bahwa dunia ini menyenangkan